BAB I

25
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Merokok merupakan hal yang biasa kita lihat dalam lingkungan. Tidak hanya orang dewasa yang dapat mengkonsumsi rokok, tetapi anak usia sekolah pun sudah mulai banyak menghisap rokok. Hal ini sangat memprihatinkan karena bahaya dari rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit jika racun dalam rokok tersebut ditimbun sejak usia dini. Perlu kita sadari bahwa menghisap rokok secara rutin dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang akut sampai kronik seperti kanker paru, impotensi dan sebagainya yang sering kita lihat dalam iklan rokok. (Enquiry. 2008) Tingginya angka merokok pada masyarakat akan menjadikan kanker paru sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Peningkatan angka kesakitan penyakit kanker dapat dilihat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang pada 1972 memperlihatkan angka kematian karena kanker masih sekitar 1,01% menjadi 4,5% pada 1991. Data yang dibuat WHO menunjukan bahwa kanker paru adalah jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab kematian utama pada kelompok kematian akibat keganasan, bukan hanya pada laki laki tetapi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan

description

Merokok merupakan hal yang biasa kita lihat dalam lingkungan. Tidak hanya orang dewasa yang dapat mengkonsumsi rokok, tetapi anak usia sekolah pun sudah mulai banyak menghisap rokok. Hal ini sangat memprihatinkan karena bahaya dari rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit jika racun dalam rokok tersebut ditimbun sejak usia dini. Perlu kita sadari bahwa menghisap rokok secara rutin dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang akut sampai kronik seperti kanker paru, impotensi dan sebagainya yang sering kita lihat dalam iklan rokok.

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Merokok merupakan hal yang biasa kita lihat dalam lingkungan. Tidak

hanya orang dewasa yang dapat mengkonsumsi rokok, tetapi anak usia sekolah

pun sudah mulai banyak menghisap rokok. Hal ini sangat memprihatinkan karena

bahaya dari rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit jika racun dalam rokok

tersebut ditimbun sejak usia dini. Perlu kita sadari bahwa menghisap rokok secara

rutin dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang akut

sampai kronik seperti kanker paru, impotensi dan sebagainya yang sering kita

lihat dalam iklan rokok. (Enquiry. 2008)

Tingginya angka merokok pada masyarakat akan menjadikan kanker paru

sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Peningkatan angka kesakitan

penyakit kanker dapat dilihat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

yang pada 1972 memperlihatkan angka kematian karena kanker masih sekitar

1,01% menjadi 4,5% pada 1991. Data yang dibuat WHO menunjukan bahwa

kanker paru adalah jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab kematian

utama pada kelompok kematian akibat keganasan, bukan hanya pada laki laki

tetapi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan

erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih

berada dalam stadium awal penyakit. Biasanya orang mulai menyadari adanya

kelainan pada saat menderita batuk disertai dengan darah segar. Gejala tersebut

merupakan salah satu gejala dari kanker paru. (Enquiry. 2008)

Dua jenis utama kanker paru-paru ada: karsinoma paru sel kecil (SCLC,

juga disebut oat sel kanker) dan karsinoma paru non-sel kecil (NSCLC).

Karsinoma paru sel kecil menyumbang sekitar 20% -25% dari semua kasus

kanker paru-paru. (Arnold Wax. 2011)

Page 2: BAB I

2

I.2. TUJUAN

1. Mengetahui etiologi dan epidemiologi karsinoma paru sel kecil.

2. Mengetahui patogenesis, gejala klinis serta penatalaksanaanya dalam

menentukan diagnosis karsinoma paru sel kecil.

3. Mengetahui cara pencegahan untuk menghindari terjadinya karsinoma

paru sel kecil secara dini.

I.3. MANFAAT

Menambah wawasan keilmuan serta bermanfaat kepada pembaca

mengenai karsinoma paru sel kecil serta menjadi himbauan untuk

menghindari dari sumber penyebabnya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 3: BAB I

3

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Karsinoma Paru

Kanker paru-paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas,

diklasifikasikan secara luas kedalam dua tipe: Small Cell Lung Cancers (SCLC)

dan Non-Small Cell Lung Cancers (NSCLC). (Arnold Wax. 2011)

A. Small Cell Lung Cancers (SCLC) angka kejadiannya sekitar 20-25% dari

kanker paru-paru jenis lainnya, yang merupakan kanker paling agresif dan

tumbuh dengan cepat dari semua kanker paru-paru lainnya. SCLC

dikaitkan sangat kuat dengan merokok, dengan hanya 1% dari tumor-

tumor ini yang terjadi pada bukan perokok. SCLC menyebar secara cepat

ke banyak tempat-tempat didalam tubuh dan paling sering ditemukan

setelah menyebar secara ekstensif. Merujuk pada suatu tipe sel khusus

seringkali kanker ini disebut juga oat sel karsinoma .

(Vijayalakshmi C. 2010)

Gambar 1. Small Cell Lung Cancer

Karsinoma paru sel kecil umumnya tampak sebagai massa abu-abu

pucat yang terletak di sentral dengan perluasan ke dalam parenkim paru

dan keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus dan mediastinum. Kanker

Page 4: BAB I

4

ini terdiri atas sel tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong, sedikit

sitoplasma, dan kromatin granular. Gambaran mitotik sering ditemukan.

(Robbins SL. 2007)

Gambar 2.a. Histologi Small Cell Lung Cancer

Meskipun disebut kecil, sel neoplastik umumnya berukuran dua

kali lipat dibandingkan dengan limfosit biasa. Biasanya ditemukan

nekrosis dan mungkin luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering

memperlihatkan fragmentasi dan “crush artifact” pada sediaan biopsi.

Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling jelas pada

pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus akibet letak sel tumor

dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan. (Robbins SL. 2007)

Gambar 2.b. Histologi Small Cell Lung Cancer

Page 5: BAB I

5

B. Non-Small Cell Lung Cancers (NSCLC) adalah kanker paru yan paling

umum, mencakup sekitar 80% dari semua kanker paru-paru. NSCLC

mempunyai tiga tipe utama yang dinamakan berdasarkan tipe sel-sel yang

yang ditemukan dalam tumor: (Winston WT. 2012)

1. Adenocarcinomas adalah tipe NSCLC yang paling umum terlihat

di Amerika dan meliputi sampai 50% dari NSCLC. Dimana

adenocarcinomas dikaitkan dengan merokok seperti kanker paru-

paru lainnya, tipe ini terutama diamati juga pada bukan perokok

yang mengembangkan kanker paru. Kebanyakan adenocarcinomas

timbul pada area-area bagian luar atau sekeliling dari paru-paru.

Bronchioloalveolar carcinoma adalah suatu subtipe dari

adenocarcinoma yang seringkali berkembang pada berbagai

tempat-tempat di paru-paru dan menyebar sepanjang dinding-

dinding alveoli yang telah ada sebelumnya.

2. Squamous cell carcinomas mencakup kira-kira 30% dari NSCLC.

Juga dikenal sebagai epidermoid carcinomas, squamous cell

cancers timbul paling sering di area pusat dada di bronki.

3. Large cell carcinomas, seringkali dirujuk sebagai karsinoma-

karsinoma yang tidak dapat dibedakan (undifferentiated

carcinomas), adalah tipe NSCLC yang paling tidak umum.

(Winston WT. 2012)

II.2. Etiologi

Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk kanker

paru-paru. Merokok menjadi penyebab lebih dari 80% kanker paru-paru di

seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya di dalam rokok bisa merusak sel paru-

paru. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak ini bisa berubah menjadi

kanker. Selain itu, perokok pasif atau terpapar asap rokok juga bisa menyebabkan

kanker paru-paru pada orang bukan perokok. Semakin sering seseorang terpapar

asap rokok, semakin besar risiko untuk terkena kanker paru-paru.

(Enquiry. 2008)

Page 6: BAB I

6

Faktor risiko lainnya untuk kanker paru-paru antara lain radon (sebuah gas

radioaktif), asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara. Orang dengan riwayat

keluarga mengidap kanker paru-paru juga memiliki tingkat risiko yang sedikit.

Orang yang pernah mengidap kanker paru-paru punya risiko yang lebih besar

untuk mengidap tumor paru-paru yang kedua. Sebagian besar orang sudah berusia

lebih dari 65 tahun saat didiagnosa mengidap kanker paru-paru.

(Enquiry. 2008 dan Arnold Wax. 2011)

II.3. Epidemiologi

Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) tidak berubah selama beberapa tahun

terakhir. Insiden kanker paru-paru sel kecil sekitar 20-25% dari semua kanker

paru-paru yang baru didiagnosis di beberapa tahun yang lalu. Saat ini adalah

sekitar 15%. (Winston WT. 2012)

Secara global, kanker paru adalah kanker yang paling sering pada laki-

laki, meskipun merupakan kanker kelima yang paling umum pada wanita.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) statistik, sedikit lebih dari 1 juta

kasus kanker paru-paru didiagnosis setiap tahun di seluruh dunia. Hasil ini kurang

dari yang diharapkan, dan hasil perbedaan yang paling mungkin karena kurang

diagnosis dan atau tidak dilaporkan di negara-negara berkembang.

(Winston WT. 2012)

Tabel berikut menunjukkan pada tahun 2008-2010 diperkirakan kasus

paru-paru yang baru didiagnosis kanker dan kematian akibat kanker paru-paru di

Amerika Serikat, yang mencerminkan perbedaan riwayat dalam merokok antara

pria dan wanita dan penurunan tingkat selama 40 tahun terakhir.

(Winston WT. 2012)

Page 7: BAB I

7

Tabel 1. 2008-2010 Perkiraan Kasus Baru Kanker Paru-paru dan Perkiraan

Kematian Kanker Paru

Didiagnosis Kasus Kanker Paru Didiagnosis

Kasus Kanker Paru Kematian

2008 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)

215.020 (15%) 161.840 (29%)

Pria 114, 690 90,810Wanita 100,330 71,030

2009 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)

219.440 (15%) 159.390 (28%)

Pria 116,090 88,900Wanita 103,350 70,490

2010 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)

222.520 (15%) 157.300 (28%)

Pria 116,750 86,220Wanita 105,770 71,080

Sumber: American Cancer Society. Kanker Fakta & angka 2008, 2009, 2010.

(Winston WT. 2012)

II.4. Patogenesis

Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel oat, muncul di lokasi peribronchial

dan menyusup ke submukosa bronkus. Metastasis luas terjadi pada awal

perjalanan penyakit, dengan penyebaran umum ke kelenjar getah bening

mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal, dan otak. Selain itu, produksi hormon

peptida mengarah ke berbagai sindrom paraneoplastik; yang paling umum di

antaranya adalah sindrom sekresi hormon antidiuretik (SIADH) dan sindrom

hormon adrenokortikotropik ektopik (ACTH). Selain itu, autoimun dapat

menyebabkan berbagai sindrom neurologis, seperti Lambert-Eaton syndrome.

(Winston WT. 2012)

Tahapan Kanker Paru-Paru Sel Kecil:

Tahapan kanker memberikan informasi penting tentang kondisi pasien dan

membantu dokter merencanakan pengobatan yang terbaik. Meskipun kanker

lainnya dikategorikan dari tahap I sampai stadium IV, sel kecil kanker paru-paru

diklasifikasikan dalam dua tahap:

Page 8: BAB I

8

a. Tahap terbatas: Pada tahap ini, tumor terbatas pada satu sisi toraks,

jaringan antara paru-paru, dan kelenjar getah bening di dekatnya saja.

b. Tahap ekstensif: Dalam tahap ini, kanker telah menyebar dari paru ke

organ tubuh lainnya.

(Arnold Wax. 2011)

Karsinoma paru sel kecil berbeda dari karsinoma paru non-sel kecil

dengan cara berikut:

1. Karsinoma paru sel kecil tumbuh pesat.

2. Karsinoma paru sel kecil menyebar dengan cepat.

3. Karsinoma paru sel kecil respons yang baik terhadap kemoterapi

(menggunakan obat untuk membunuh sel kanker) dan terapi radiasi

(menggunakan dosis tinggi sinar-X atau sinar berenergi tinggi untuk

membunuh sel kanker).

4. Karsinoma paru sel kecil sering dikaitkan dengan sindrom paraneoplastik

berbeda (kumpulan gejala yang dihasilkan dari bahan yang dihasilkan oleh

tumor).

(Arnold Wax. 2011)

II.5. Gejala Klinis

Orang dengan karsinoma paru sel kecil biasanya memiliki gejala waktu

yang relatif singkat (8-12 minggu). (Arnold Wax. 2011)

Gejala-gejalanya diantaranya yaitu:

1. Gejala lokal karena pertumbuhan tumor antara lain:

a. Batuk

b. Batuk darah

c. Sesak napas

d. Nyeri dada diperburuk oleh pernapasan dalam

2. Gejala akibat penyebaran kanker ke daerah terdekat meliputi:

a. Suara serak

b. Sesak napas, hasil dari kompresi saraf yang memasok otot-otot

diafragma atau paru-paru dipenuhi cairan dan stridor (suara yang

Page 9: BAB I

9

dihasilkan oleh aliran turbulen dari udara melalui bagian

menyempit pada saluran pernapasan) yang dihasilkan dari

kompresi trakea (batang tenggorokan ) dan lebih besar bronkus

c. Kesulitan menelan, hasil dari kompresi dari esophagus

d. Pembengkakan wajah dan tangan, hasil dari kompresi vena cava

superior (pembuluh darah yang mengembalikan darah

terdeoksigenasi dari tubuh bagian atas).

3. Gejala akibat penyebaran kanker jauh tergantung pada lokasi

penyebarannya dan meliputi:

a. Menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, pandangan

kabur, mual, muntah, lemah disetiap anggota tubuh, dan kejang.

b. Penyebaran ke tulang punggung dapat menyebabkan nyeri

punggung.

c. Menyebar ke sumsum tulang belakang dapat menyebabkan

kelumpuhan dan hilangnya fungsi usus atau kandung kemih.

d. Penyebaran ke tulang bisa menyebabkan nyeri tulang.

e. Menyebar ke hati dapat menyebabkan nyeri di bagian kanan atas

perut.

4. Gejala karena sindrom paraneoplastik meliputi:

a. Gejala mungkin atau tidak mungkin dari karakteristik kelainan

sistem organ tertentu.

b. Gejala nonspesifik meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan,

dan berat badan menurun.

c. Kelemahan otot yang cukup berat.

d. Masalah dengan berjalan.

e. Perubahan status mental.

f. Perubahan warna kulit, dan bentuk wajah.

(Arnold Wax. 2011)

II.6. Panatalaksaan

Pengobatan yang paling efektif untuk karsinoma paru sel kecil adalah

kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh sel kanker), baik dalam dosis

Page 10: BAB I

10

tunggal atau dalam kombinasi dengan terapi radiasi (menggunakan dosis tinggi

sinar-X atau sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker).

(Arnold Wax. 2011)

A. Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Paru

1. Pemeriksaan awal dan tes untuk kanker paru-paru yang mungkin

dicurigai diantaranya berikut ini:

a. Medis, bedah, pekerjaan, dan riwayat merokok

b. Pemeriksaan Fisik untuk memeriksa tanda-tanda umum kesehatan

c. Chest X-ray

d. CT scan toraks. Nama lain dari prosedur ini adalah tomografi

komputer, computerized tomography, atau aksial tomografi

terkomputerisasi.

e. Thoracentesis: Paru-paru diapit oleh sebuah kantung. Kanker paru-

paru dapat menyebabkan cairan mengumpul di kantung ini yang

disebut efusi pleura. Pada orang yang memiliki kanker, cairan ini

dapat mengandung sel kanker. Cairan diambil dengan jarum dan

diperiksa untuk mendapatkan sel kanker.

f. Bronkoskopi: Ini adalah prosedur yang digunakan untuk melihat ke

dalam saluran udara trakea dan besar di paru-paru untuk daerah

abnormal. Sebuah bronkoskop (tipis, fleksibel, terang tabung

dengan kamera kecil di bagian akhir) dimasukkan melalui mulut

atau hidung dan bawah tenggorokan. Dari sana, dapat dimasukkan

ke dalam saluran napas (bronkus) dari paru-paru. Saat

bronkoskopi, pemeriksa mencari tumor dan mengambil contoh

biopsi (sampel sel yang akan dihapus untuk diperiksa di bawah

mikroskop) dari saluran udara.

g. Biopsi paru: Jika tumor berada di pinggiran paru-paru, mungkin

tidak terlihat dengan bronkoskopi. Sebaliknya, sampel biopsi harus

diambil dengan bantuan jarum dimasukkan melalui dinding dada

dan ke tumor. Prosedur ini disebut biopsi aspirasi jarum

transthoracic.

Page 11: BAB I

11

h. Mediastinoscopy: Prosedur ini dilakukan untuk menentukan sejauh

mana tumor telah menyebar ke mediastinum. Mediastinoscopy

adalah suatu prosedur dimana sebuah tabung dimasukkan di

belakang tulang dada melalui luka kecil di bagian terendah dari

leher. Sampel dari kelenjar getah bening diambil dari daerah ini

untuk mencari sel-sel kanker.

(Arnold Wax. 2011)

2. Setelah pasien didiagnosis dengan kanker paru-paru, uji dan tes ini

dilakukan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar

(metastasis) ke organ lain. Tes ini membantu menentukan stadium

kanker. Tahapan ini penting karena pengobatan kanker paru-paru

didasarkan pada stadium kanker. Pemeriksaan yang digunakan untuk

mendeteksi penyebaran kanker diantaranya berikut:

a. Tes darah

Hitung darah lengkap menyediakan informasi tentang jenis

dan jumlah dari berbagai jenis sel darah, elektrolit serum, fungsi

ginjal, dan fungsi hati. Dalam beberapa kasus, tes ini dapat

mengidentifikasi lokasi metastasis. Tes ini juga penting untuk

menilai fungsi organ sebelum memulai pengobatan.

b. CT scan toraks dan abdomen

CT scan adalah sebuah mesin X-ray yang dihubungkan ke

komputer mengambil serangkaian gambar detil dari daerah di

dalam tubuh dari sudut yang berbeda.

c. MRI kepala

MRI adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk

menghasilkan gambar berkualitas tinggi dari bagian dalam tubuh.

Serangkaian gambar detil dari daerah di dalam tubuh diambil dari

sudut yang berbeda. Perbedaan antara MRI dan CT scan ini adalah

bahwa MRI menggunakan gelombang magnetik, sedangkan CT

scan menggunakan sinar-X untuk prosedur ini.

d. Scan radionuklida tulang

Page 12: BAB I

12

Dengan bantuan prosedur ini, dokter menentukan apakah

kanker paru-paru telah menyebar ke tulang. Dokter akan

menyuntikkan beberapa menit bahan radioaktif ke dalam vena;

bahan ini bergerak melalui aliran darah. Jika kanker telah menyebar

ke tulang, bahan radioaktif terkumpul dalam tulang dan dideteksi

oleh scanner.

e. PET scan

Sejumlah kecil bahan radioaktif disuntikkan ke dalam

aliran darah dan mengukur metabolisme organ-organ untuk melihat

apakah kanker telah menyebar.

(Arnold Wax. 2011)

B. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat kuat untuk membunuh sel kanker.

Obat-obat ini dapat diberi melalui oral, namun biasanya melalui intra vena.

(Arnold Wax. 2011)

Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat

memasuki aliran darah, perjalanan ke seluruh tubuh, dan membunuh sel

kanker dimanapun sel kanker berada. Namun, beberapa sel normal juga

terbunuh. Ini bertanggung jawab untuk beberapa efek samping

kemoterapi. (Arnold Wax. 2011)

Penelitian dan uji klinis telah mengidentifikasi obat kemoterapi

yang berbeda untuk pengobatan karsinoma paru sel kecil. Tingkat Respon

dengan obat tersebut telah ditemukan setidaknya 80% pada pasien yang

sebelumnya tidak diobati. (Arnold Wax. 2011)

Beberapa obat digunakan tanpa kombinasi, sementara beberapa

digunakan dalam kombinasi yaitu untuk efektivitas yang lebih besar.

Seorang ahli onkologi (spesialis kanker) merekomendasikan kemoterapi

spesifik untuk kondisi pasien. (Arnold Wax. 2011)

Kemoterapi obat yang digunakan untuk pengobatan karsinoma

paru sel kecil adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB I

13

1. Etoposid (Toposar, VePesid). Ini memperlambat atau menghentikan

pertumbuhan sel kanker dalam tubuh dengan menyebabkan kerusakan

pada DNA (bahan genetik) untai. Ini dapat diberikan sebagai suntikan

IV atau sebagai pil.

2. Cyclophosphamide (Cytoxan, Neosar) mengganggu pertumbuhan sel

normal dan sel kanker. Hal ini memperlambat pertumbuhan sel kanker

dan penyebarannya dalam tubuh. Ini dapat diberikan sebagai suntikan

IV atau sebagai pil.

3. Doxorubicin (adriamycin, Rubex) menyebabkan kerusakan DNA, yang

memperlambat atau menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel

kanker dalam tubuh. Ini adalah obat IV.

4. Vincristine (Oncovin) adalah senyawa nabati. Hal ini menyebabkan

kematian sel dengan mengganggu cara materi genetik (DNA)

mereplikasi dalam sel. Hal ini hanya tersedia sebagai obat IV.

5. Topotecan (Hycamtin) mengganggu pertumbuhan sel kanker dengan

menghambat replikasi DNA. Hal ini dapat diberikan melalui IV atau

pil.

6. Cisplatin (Platinol) menyebabkan kerusakan pada DNA (bahan genetik)

untai dan mengganggu pertumbuhan sel. Ini adalah obat IV.

7. Carboplatin (Paraplatin) mirip dengan cisplatin Ini juga menyebabkan

kerusakan pada DNA (bahan genetik) untai dan mengganggu

pertumbuhan sel. Efektivitasnya sama dengan cisplatin, tetapi lebih baik

ditoleransi dengan efek samping yang kurang.

8. Irinotecan (Camptosar) bertindak dengan cara yang sama sebagai

topotecan untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker dengan

menyebabkan kerusakan DNA sel kanker. Ini adalah obat IV.

(Arnold Wax. 2011)

Sediaan kombinasi yang umum digunakan dalam kemoterapi

karsinoma paru sel kecil adalah sebagai berikut:

a. CAV (siklofosfamid, doksorubisin (adriamycin), dan vincristine)

b. PE (cisplatin dan etoposid)

Page 14: BAB I

14

c. CAVE (siklofosfamid, doksorubisin (adriamycin), vincristine, dan

etoposid)

d. EC (etoposid dan carboplatin)

e. Topotecan dapat diberikan dosis tunggal

f. Etoposid dapat diberikan dosis tunggal

g. Cisplatin dan irinotecan

(Arnold Wax. 2011)

C. Operasi

Tindakan bedah berperan sedikit dalam pengelolaan sel kecil

kanker paru-paru karena hampir semua kanker telah menyebar pada saat

ditemukan.

Pengecualian adalah jumlah yang relatif kecil (kurang dari 5%)

kanker ditemukan pada tahap yang sangat awal penyakit ini, ketika kanker

terbatas pada paru-paru tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening.

Namun, operasi saja tidak dianggap kuratif, sehingga kemoterapi juga

diberikan. (Arnold Wax. 2011)

II.7. Diagnosis Banding

1. T-Cell Leukemia Akut

2. Limfoma Mediastinal

3. Karsinoma paru non-sel kecil

(Winston WT. 2012)

II.8.Pencegahan

Usaha pencegahan kanker lainnya adalah denga menjaga daya tahan tubuh

melalui pola hidup sehat, yaitu :

1. Pola makan yang teratur, dan berusaha mengkonsumsi vitamin

2. Olah raga secara teratur

3. Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti merokok, dll

4. Isilah waktu dengan kegiatan yang berguna dan menyenangkan,

sehingga hidup anda menjadi bebas stress.

Page 15: BAB I

15

(Enquiry. 2008)

II.9. Prognosis

Sekitar 65-70% pasien dengan kanker paru-paru sel kecil dalam stadium

tahap ekstensif, stadium kanker ini tidak dapat disembuhkan, dan pasien dengan

penyakit yang luas memiliki durasi hidup rata-rata dari 6 minggu. Pasien yang

telah mengalami metastase memiliki durasi hidup rata-rata sekitar 12 minggu.

(Winston WT. 2012)

Indikator prognosis buruk termasuk penyakit kambuh, penurunan berat

badan, dan status kinerja. Pasien yang ambulate kurang dari 50% dari waktu

bangun mereka dan mereka dengan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan

memiliki prognosis yang lebih buruk. (Winston WT. 2012)

BAB III

PENUTUP

Page 16: BAB I

16

III.1. Kesimpulan

SCLC angka kejadiannya sekitar 20-25% dari kanker paru-paru, kanker ini

paling agresif dan tumbuh dengan cepat. Salah satu faktor penyebab utamanya

yaitu merokok.

Gejala klinis diantaranya: batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada

diperburuk oleh pernapasan dalam. Penatalaksanaan yang diberikan berupa terapi

radiokemoterapi, kemoterapi dan operasi.

III.2. Saran

1. Menghimbau untuk tidak merokok serta hindari asap rokok yang bertujuan

untuk mengurangi resiko kanker paru-paru.

2. Semoga materi yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk pembaca.

Dalam hal ini penulis menyadari, bahwa dalam referat ini masih terdapat

kekurangan. Penulis berharap pembaca dapat membantu dalam

peningkatan pengetahuan yang lebih baik lagi, sehingga dapat lebih

dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: BAB I

17

Arnold Wax. Sel Kecil Kanker Paru. 27 Oktober 2011.

(http://www.webmd.com/lung-cancer/small-cell-lung-cancer). WebMD.

Diunduh 13 Maret 2012.

Enquiry. Kanker Paru – paru (Lung Cancer). 2008.

http://www.canhope.com.sg/bahasa_indonesia/education/lung-cancer).

CanHope. Diunduh 13 Maret 2012.

Robbins SL, et al . 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. EGC. Jakarta.

Vijayalakshmi C. Cancer Types-Small Cell Lung Cancer. January 2010

(http://www.ebi.ac.uk/biomodelsmain/staticpages.do?page=ModelMonth

%2F2010-01). BioModel. Diunduh 13 Maret 2012.

Winston WT. Kecil-Cell Lung Cancer. 1 Maret 2012.

(http://emedicine.medscape.com/article/280104-overview). Medscape

Reference. Diunduh 13 Maret 2012.