BAB I
description
Transcript of BAB I
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Merokok merupakan hal yang biasa kita lihat dalam lingkungan. Tidak
hanya orang dewasa yang dapat mengkonsumsi rokok, tetapi anak usia sekolah
pun sudah mulai banyak menghisap rokok. Hal ini sangat memprihatinkan karena
bahaya dari rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit jika racun dalam rokok
tersebut ditimbun sejak usia dini. Perlu kita sadari bahwa menghisap rokok secara
rutin dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang akut
sampai kronik seperti kanker paru, impotensi dan sebagainya yang sering kita
lihat dalam iklan rokok. (Enquiry. 2008)
Tingginya angka merokok pada masyarakat akan menjadikan kanker paru
sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Peningkatan angka kesakitan
penyakit kanker dapat dilihat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
yang pada 1972 memperlihatkan angka kematian karena kanker masih sekitar
1,01% menjadi 4,5% pada 1991. Data yang dibuat WHO menunjukan bahwa
kanker paru adalah jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab kematian
utama pada kelompok kematian akibat keganasan, bukan hanya pada laki laki
tetapi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan
erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih
berada dalam stadium awal penyakit. Biasanya orang mulai menyadari adanya
kelainan pada saat menderita batuk disertai dengan darah segar. Gejala tersebut
merupakan salah satu gejala dari kanker paru. (Enquiry. 2008)
Dua jenis utama kanker paru-paru ada: karsinoma paru sel kecil (SCLC,
juga disebut oat sel kanker) dan karsinoma paru non-sel kecil (NSCLC).
Karsinoma paru sel kecil menyumbang sekitar 20% -25% dari semua kasus
kanker paru-paru. (Arnold Wax. 2011)
2
I.2. TUJUAN
1. Mengetahui etiologi dan epidemiologi karsinoma paru sel kecil.
2. Mengetahui patogenesis, gejala klinis serta penatalaksanaanya dalam
menentukan diagnosis karsinoma paru sel kecil.
3. Mengetahui cara pencegahan untuk menghindari terjadinya karsinoma
paru sel kecil secara dini.
I.3. MANFAAT
Menambah wawasan keilmuan serta bermanfaat kepada pembaca
mengenai karsinoma paru sel kecil serta menjadi himbauan untuk
menghindari dari sumber penyebabnya dalam kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Karsinoma Paru
Kanker paru-paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas,
diklasifikasikan secara luas kedalam dua tipe: Small Cell Lung Cancers (SCLC)
dan Non-Small Cell Lung Cancers (NSCLC). (Arnold Wax. 2011)
A. Small Cell Lung Cancers (SCLC) angka kejadiannya sekitar 20-25% dari
kanker paru-paru jenis lainnya, yang merupakan kanker paling agresif dan
tumbuh dengan cepat dari semua kanker paru-paru lainnya. SCLC
dikaitkan sangat kuat dengan merokok, dengan hanya 1% dari tumor-
tumor ini yang terjadi pada bukan perokok. SCLC menyebar secara cepat
ke banyak tempat-tempat didalam tubuh dan paling sering ditemukan
setelah menyebar secara ekstensif. Merujuk pada suatu tipe sel khusus
seringkali kanker ini disebut juga oat sel karsinoma .
(Vijayalakshmi C. 2010)
Gambar 1. Small Cell Lung Cancer
Karsinoma paru sel kecil umumnya tampak sebagai massa abu-abu
pucat yang terletak di sentral dengan perluasan ke dalam parenkim paru
dan keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus dan mediastinum. Kanker
4
ini terdiri atas sel tumor dengan bentuk bulat hingga lonjong, sedikit
sitoplasma, dan kromatin granular. Gambaran mitotik sering ditemukan.
(Robbins SL. 2007)
Gambar 2.a. Histologi Small Cell Lung Cancer
Meskipun disebut kecil, sel neoplastik umumnya berukuran dua
kali lipat dibandingkan dengan limfosit biasa. Biasanya ditemukan
nekrosis dan mungkin luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering
memperlihatkan fragmentasi dan “crush artifact” pada sediaan biopsi.
Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling jelas pada
pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus akibet letak sel tumor
dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan. (Robbins SL. 2007)
Gambar 2.b. Histologi Small Cell Lung Cancer
5
B. Non-Small Cell Lung Cancers (NSCLC) adalah kanker paru yan paling
umum, mencakup sekitar 80% dari semua kanker paru-paru. NSCLC
mempunyai tiga tipe utama yang dinamakan berdasarkan tipe sel-sel yang
yang ditemukan dalam tumor: (Winston WT. 2012)
1. Adenocarcinomas adalah tipe NSCLC yang paling umum terlihat
di Amerika dan meliputi sampai 50% dari NSCLC. Dimana
adenocarcinomas dikaitkan dengan merokok seperti kanker paru-
paru lainnya, tipe ini terutama diamati juga pada bukan perokok
yang mengembangkan kanker paru. Kebanyakan adenocarcinomas
timbul pada area-area bagian luar atau sekeliling dari paru-paru.
Bronchioloalveolar carcinoma adalah suatu subtipe dari
adenocarcinoma yang seringkali berkembang pada berbagai
tempat-tempat di paru-paru dan menyebar sepanjang dinding-
dinding alveoli yang telah ada sebelumnya.
2. Squamous cell carcinomas mencakup kira-kira 30% dari NSCLC.
Juga dikenal sebagai epidermoid carcinomas, squamous cell
cancers timbul paling sering di area pusat dada di bronki.
3. Large cell carcinomas, seringkali dirujuk sebagai karsinoma-
karsinoma yang tidak dapat dibedakan (undifferentiated
carcinomas), adalah tipe NSCLC yang paling tidak umum.
(Winston WT. 2012)
II.2. Etiologi
Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk kanker
paru-paru. Merokok menjadi penyebab lebih dari 80% kanker paru-paru di
seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya di dalam rokok bisa merusak sel paru-
paru. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak ini bisa berubah menjadi
kanker. Selain itu, perokok pasif atau terpapar asap rokok juga bisa menyebabkan
kanker paru-paru pada orang bukan perokok. Semakin sering seseorang terpapar
asap rokok, semakin besar risiko untuk terkena kanker paru-paru.
(Enquiry. 2008)
6
Faktor risiko lainnya untuk kanker paru-paru antara lain radon (sebuah gas
radioaktif), asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara. Orang dengan riwayat
keluarga mengidap kanker paru-paru juga memiliki tingkat risiko yang sedikit.
Orang yang pernah mengidap kanker paru-paru punya risiko yang lebih besar
untuk mengidap tumor paru-paru yang kedua. Sebagian besar orang sudah berusia
lebih dari 65 tahun saat didiagnosa mengidap kanker paru-paru.
(Enquiry. 2008 dan Arnold Wax. 2011)
II.3. Epidemiologi
Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) tidak berubah selama beberapa tahun
terakhir. Insiden kanker paru-paru sel kecil sekitar 20-25% dari semua kanker
paru-paru yang baru didiagnosis di beberapa tahun yang lalu. Saat ini adalah
sekitar 15%. (Winston WT. 2012)
Secara global, kanker paru adalah kanker yang paling sering pada laki-
laki, meskipun merupakan kanker kelima yang paling umum pada wanita.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) statistik, sedikit lebih dari 1 juta
kasus kanker paru-paru didiagnosis setiap tahun di seluruh dunia. Hasil ini kurang
dari yang diharapkan, dan hasil perbedaan yang paling mungkin karena kurang
diagnosis dan atau tidak dilaporkan di negara-negara berkembang.
(Winston WT. 2012)
Tabel berikut menunjukkan pada tahun 2008-2010 diperkirakan kasus
paru-paru yang baru didiagnosis kanker dan kematian akibat kanker paru-paru di
Amerika Serikat, yang mencerminkan perbedaan riwayat dalam merokok antara
pria dan wanita dan penurunan tingkat selama 40 tahun terakhir.
(Winston WT. 2012)
7
Tabel 1. 2008-2010 Perkiraan Kasus Baru Kanker Paru-paru dan Perkiraan
Kematian Kanker Paru
Didiagnosis Kasus Kanker Paru Didiagnosis
Kasus Kanker Paru Kematian
2008 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)
215.020 (15%) 161.840 (29%)
Pria 114, 690 90,810Wanita 100,330 71,030
2009 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)
219.440 (15%) 159.390 (28%)
Pria 116,090 88,900Wanita 103,350 70,490
2010 PerkiraanTotal (% dari semua kanker)
222.520 (15%) 157.300 (28%)
Pria 116,750 86,220Wanita 105,770 71,080
Sumber: American Cancer Society. Kanker Fakta & angka 2008, 2009, 2010.
(Winston WT. 2012)
II.4. Patogenesis
Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel oat, muncul di lokasi peribronchial
dan menyusup ke submukosa bronkus. Metastasis luas terjadi pada awal
perjalanan penyakit, dengan penyebaran umum ke kelenjar getah bening
mediastinum, hati, tulang, kelenjar adrenal, dan otak. Selain itu, produksi hormon
peptida mengarah ke berbagai sindrom paraneoplastik; yang paling umum di
antaranya adalah sindrom sekresi hormon antidiuretik (SIADH) dan sindrom
hormon adrenokortikotropik ektopik (ACTH). Selain itu, autoimun dapat
menyebabkan berbagai sindrom neurologis, seperti Lambert-Eaton syndrome.
(Winston WT. 2012)
Tahapan Kanker Paru-Paru Sel Kecil:
Tahapan kanker memberikan informasi penting tentang kondisi pasien dan
membantu dokter merencanakan pengobatan yang terbaik. Meskipun kanker
lainnya dikategorikan dari tahap I sampai stadium IV, sel kecil kanker paru-paru
diklasifikasikan dalam dua tahap:
8
a. Tahap terbatas: Pada tahap ini, tumor terbatas pada satu sisi toraks,
jaringan antara paru-paru, dan kelenjar getah bening di dekatnya saja.
b. Tahap ekstensif: Dalam tahap ini, kanker telah menyebar dari paru ke
organ tubuh lainnya.
(Arnold Wax. 2011)
Karsinoma paru sel kecil berbeda dari karsinoma paru non-sel kecil
dengan cara berikut:
1. Karsinoma paru sel kecil tumbuh pesat.
2. Karsinoma paru sel kecil menyebar dengan cepat.
3. Karsinoma paru sel kecil respons yang baik terhadap kemoterapi
(menggunakan obat untuk membunuh sel kanker) dan terapi radiasi
(menggunakan dosis tinggi sinar-X atau sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel kanker).
4. Karsinoma paru sel kecil sering dikaitkan dengan sindrom paraneoplastik
berbeda (kumpulan gejala yang dihasilkan dari bahan yang dihasilkan oleh
tumor).
(Arnold Wax. 2011)
II.5. Gejala Klinis
Orang dengan karsinoma paru sel kecil biasanya memiliki gejala waktu
yang relatif singkat (8-12 minggu). (Arnold Wax. 2011)
Gejala-gejalanya diantaranya yaitu:
1. Gejala lokal karena pertumbuhan tumor antara lain:
a. Batuk
b. Batuk darah
c. Sesak napas
d. Nyeri dada diperburuk oleh pernapasan dalam
2. Gejala akibat penyebaran kanker ke daerah terdekat meliputi:
a. Suara serak
b. Sesak napas, hasil dari kompresi saraf yang memasok otot-otot
diafragma atau paru-paru dipenuhi cairan dan stridor (suara yang
9
dihasilkan oleh aliran turbulen dari udara melalui bagian
menyempit pada saluran pernapasan) yang dihasilkan dari
kompresi trakea (batang tenggorokan ) dan lebih besar bronkus
c. Kesulitan menelan, hasil dari kompresi dari esophagus
d. Pembengkakan wajah dan tangan, hasil dari kompresi vena cava
superior (pembuluh darah yang mengembalikan darah
terdeoksigenasi dari tubuh bagian atas).
3. Gejala akibat penyebaran kanker jauh tergantung pada lokasi
penyebarannya dan meliputi:
a. Menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, pandangan
kabur, mual, muntah, lemah disetiap anggota tubuh, dan kejang.
b. Penyebaran ke tulang punggung dapat menyebabkan nyeri
punggung.
c. Menyebar ke sumsum tulang belakang dapat menyebabkan
kelumpuhan dan hilangnya fungsi usus atau kandung kemih.
d. Penyebaran ke tulang bisa menyebabkan nyeri tulang.
e. Menyebar ke hati dapat menyebabkan nyeri di bagian kanan atas
perut.
4. Gejala karena sindrom paraneoplastik meliputi:
a. Gejala mungkin atau tidak mungkin dari karakteristik kelainan
sistem organ tertentu.
b. Gejala nonspesifik meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan,
dan berat badan menurun.
c. Kelemahan otot yang cukup berat.
d. Masalah dengan berjalan.
e. Perubahan status mental.
f. Perubahan warna kulit, dan bentuk wajah.
(Arnold Wax. 2011)
II.6. Panatalaksaan
Pengobatan yang paling efektif untuk karsinoma paru sel kecil adalah
kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh sel kanker), baik dalam dosis
10
tunggal atau dalam kombinasi dengan terapi radiasi (menggunakan dosis tinggi
sinar-X atau sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker).
(Arnold Wax. 2011)
A. Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Paru
1. Pemeriksaan awal dan tes untuk kanker paru-paru yang mungkin
dicurigai diantaranya berikut ini:
a. Medis, bedah, pekerjaan, dan riwayat merokok
b. Pemeriksaan Fisik untuk memeriksa tanda-tanda umum kesehatan
c. Chest X-ray
d. CT scan toraks. Nama lain dari prosedur ini adalah tomografi
komputer, computerized tomography, atau aksial tomografi
terkomputerisasi.
e. Thoracentesis: Paru-paru diapit oleh sebuah kantung. Kanker paru-
paru dapat menyebabkan cairan mengumpul di kantung ini yang
disebut efusi pleura. Pada orang yang memiliki kanker, cairan ini
dapat mengandung sel kanker. Cairan diambil dengan jarum dan
diperiksa untuk mendapatkan sel kanker.
f. Bronkoskopi: Ini adalah prosedur yang digunakan untuk melihat ke
dalam saluran udara trakea dan besar di paru-paru untuk daerah
abnormal. Sebuah bronkoskop (tipis, fleksibel, terang tabung
dengan kamera kecil di bagian akhir) dimasukkan melalui mulut
atau hidung dan bawah tenggorokan. Dari sana, dapat dimasukkan
ke dalam saluran napas (bronkus) dari paru-paru. Saat
bronkoskopi, pemeriksa mencari tumor dan mengambil contoh
biopsi (sampel sel yang akan dihapus untuk diperiksa di bawah
mikroskop) dari saluran udara.
g. Biopsi paru: Jika tumor berada di pinggiran paru-paru, mungkin
tidak terlihat dengan bronkoskopi. Sebaliknya, sampel biopsi harus
diambil dengan bantuan jarum dimasukkan melalui dinding dada
dan ke tumor. Prosedur ini disebut biopsi aspirasi jarum
transthoracic.
11
h. Mediastinoscopy: Prosedur ini dilakukan untuk menentukan sejauh
mana tumor telah menyebar ke mediastinum. Mediastinoscopy
adalah suatu prosedur dimana sebuah tabung dimasukkan di
belakang tulang dada melalui luka kecil di bagian terendah dari
leher. Sampel dari kelenjar getah bening diambil dari daerah ini
untuk mencari sel-sel kanker.
(Arnold Wax. 2011)
2. Setelah pasien didiagnosis dengan kanker paru-paru, uji dan tes ini
dilakukan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar
(metastasis) ke organ lain. Tes ini membantu menentukan stadium
kanker. Tahapan ini penting karena pengobatan kanker paru-paru
didasarkan pada stadium kanker. Pemeriksaan yang digunakan untuk
mendeteksi penyebaran kanker diantaranya berikut:
a. Tes darah
Hitung darah lengkap menyediakan informasi tentang jenis
dan jumlah dari berbagai jenis sel darah, elektrolit serum, fungsi
ginjal, dan fungsi hati. Dalam beberapa kasus, tes ini dapat
mengidentifikasi lokasi metastasis. Tes ini juga penting untuk
menilai fungsi organ sebelum memulai pengobatan.
b. CT scan toraks dan abdomen
CT scan adalah sebuah mesin X-ray yang dihubungkan ke
komputer mengambil serangkaian gambar detil dari daerah di
dalam tubuh dari sudut yang berbeda.
c. MRI kepala
MRI adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk
menghasilkan gambar berkualitas tinggi dari bagian dalam tubuh.
Serangkaian gambar detil dari daerah di dalam tubuh diambil dari
sudut yang berbeda. Perbedaan antara MRI dan CT scan ini adalah
bahwa MRI menggunakan gelombang magnetik, sedangkan CT
scan menggunakan sinar-X untuk prosedur ini.
d. Scan radionuklida tulang
12
Dengan bantuan prosedur ini, dokter menentukan apakah
kanker paru-paru telah menyebar ke tulang. Dokter akan
menyuntikkan beberapa menit bahan radioaktif ke dalam vena;
bahan ini bergerak melalui aliran darah. Jika kanker telah menyebar
ke tulang, bahan radioaktif terkumpul dalam tulang dan dideteksi
oleh scanner.
e. PET scan
Sejumlah kecil bahan radioaktif disuntikkan ke dalam
aliran darah dan mengukur metabolisme organ-organ untuk melihat
apakah kanker telah menyebar.
(Arnold Wax. 2011)
B. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat kuat untuk membunuh sel kanker.
Obat-obat ini dapat diberi melalui oral, namun biasanya melalui intra vena.
(Arnold Wax. 2011)
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat
memasuki aliran darah, perjalanan ke seluruh tubuh, dan membunuh sel
kanker dimanapun sel kanker berada. Namun, beberapa sel normal juga
terbunuh. Ini bertanggung jawab untuk beberapa efek samping
kemoterapi. (Arnold Wax. 2011)
Penelitian dan uji klinis telah mengidentifikasi obat kemoterapi
yang berbeda untuk pengobatan karsinoma paru sel kecil. Tingkat Respon
dengan obat tersebut telah ditemukan setidaknya 80% pada pasien yang
sebelumnya tidak diobati. (Arnold Wax. 2011)
Beberapa obat digunakan tanpa kombinasi, sementara beberapa
digunakan dalam kombinasi yaitu untuk efektivitas yang lebih besar.
Seorang ahli onkologi (spesialis kanker) merekomendasikan kemoterapi
spesifik untuk kondisi pasien. (Arnold Wax. 2011)
Kemoterapi obat yang digunakan untuk pengobatan karsinoma
paru sel kecil adalah sebagai berikut:
13
1. Etoposid (Toposar, VePesid). Ini memperlambat atau menghentikan
pertumbuhan sel kanker dalam tubuh dengan menyebabkan kerusakan
pada DNA (bahan genetik) untai. Ini dapat diberikan sebagai suntikan
IV atau sebagai pil.
2. Cyclophosphamide (Cytoxan, Neosar) mengganggu pertumbuhan sel
normal dan sel kanker. Hal ini memperlambat pertumbuhan sel kanker
dan penyebarannya dalam tubuh. Ini dapat diberikan sebagai suntikan
IV atau sebagai pil.
3. Doxorubicin (adriamycin, Rubex) menyebabkan kerusakan DNA, yang
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel
kanker dalam tubuh. Ini adalah obat IV.
4. Vincristine (Oncovin) adalah senyawa nabati. Hal ini menyebabkan
kematian sel dengan mengganggu cara materi genetik (DNA)
mereplikasi dalam sel. Hal ini hanya tersedia sebagai obat IV.
5. Topotecan (Hycamtin) mengganggu pertumbuhan sel kanker dengan
menghambat replikasi DNA. Hal ini dapat diberikan melalui IV atau
pil.
6. Cisplatin (Platinol) menyebabkan kerusakan pada DNA (bahan genetik)
untai dan mengganggu pertumbuhan sel. Ini adalah obat IV.
7. Carboplatin (Paraplatin) mirip dengan cisplatin Ini juga menyebabkan
kerusakan pada DNA (bahan genetik) untai dan mengganggu
pertumbuhan sel. Efektivitasnya sama dengan cisplatin, tetapi lebih baik
ditoleransi dengan efek samping yang kurang.
8. Irinotecan (Camptosar) bertindak dengan cara yang sama sebagai
topotecan untuk mengurangi pertumbuhan sel kanker dengan
menyebabkan kerusakan DNA sel kanker. Ini adalah obat IV.
(Arnold Wax. 2011)
Sediaan kombinasi yang umum digunakan dalam kemoterapi
karsinoma paru sel kecil adalah sebagai berikut:
a. CAV (siklofosfamid, doksorubisin (adriamycin), dan vincristine)
b. PE (cisplatin dan etoposid)
14
c. CAVE (siklofosfamid, doksorubisin (adriamycin), vincristine, dan
etoposid)
d. EC (etoposid dan carboplatin)
e. Topotecan dapat diberikan dosis tunggal
f. Etoposid dapat diberikan dosis tunggal
g. Cisplatin dan irinotecan
(Arnold Wax. 2011)
C. Operasi
Tindakan bedah berperan sedikit dalam pengelolaan sel kecil
kanker paru-paru karena hampir semua kanker telah menyebar pada saat
ditemukan.
Pengecualian adalah jumlah yang relatif kecil (kurang dari 5%)
kanker ditemukan pada tahap yang sangat awal penyakit ini, ketika kanker
terbatas pada paru-paru tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening.
Namun, operasi saja tidak dianggap kuratif, sehingga kemoterapi juga
diberikan. (Arnold Wax. 2011)
II.7. Diagnosis Banding
1. T-Cell Leukemia Akut
2. Limfoma Mediastinal
3. Karsinoma paru non-sel kecil
(Winston WT. 2012)
II.8.Pencegahan
Usaha pencegahan kanker lainnya adalah denga menjaga daya tahan tubuh
melalui pola hidup sehat, yaitu :
1. Pola makan yang teratur, dan berusaha mengkonsumsi vitamin
2. Olah raga secara teratur
3. Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti merokok, dll
4. Isilah waktu dengan kegiatan yang berguna dan menyenangkan,
sehingga hidup anda menjadi bebas stress.
15
(Enquiry. 2008)
II.9. Prognosis
Sekitar 65-70% pasien dengan kanker paru-paru sel kecil dalam stadium
tahap ekstensif, stadium kanker ini tidak dapat disembuhkan, dan pasien dengan
penyakit yang luas memiliki durasi hidup rata-rata dari 6 minggu. Pasien yang
telah mengalami metastase memiliki durasi hidup rata-rata sekitar 12 minggu.
(Winston WT. 2012)
Indikator prognosis buruk termasuk penyakit kambuh, penurunan berat
badan, dan status kinerja. Pasien yang ambulate kurang dari 50% dari waktu
bangun mereka dan mereka dengan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan
memiliki prognosis yang lebih buruk. (Winston WT. 2012)
BAB III
PENUTUP
16
III.1. Kesimpulan
SCLC angka kejadiannya sekitar 20-25% dari kanker paru-paru, kanker ini
paling agresif dan tumbuh dengan cepat. Salah satu faktor penyebab utamanya
yaitu merokok.
Gejala klinis diantaranya: batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada
diperburuk oleh pernapasan dalam. Penatalaksanaan yang diberikan berupa terapi
radiokemoterapi, kemoterapi dan operasi.
III.2. Saran
1. Menghimbau untuk tidak merokok serta hindari asap rokok yang bertujuan
untuk mengurangi resiko kanker paru-paru.
2. Semoga materi yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk pembaca.
Dalam hal ini penulis menyadari, bahwa dalam referat ini masih terdapat
kekurangan. Penulis berharap pembaca dapat membantu dalam
peningkatan pengetahuan yang lebih baik lagi, sehingga dapat lebih
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
17
Arnold Wax. Sel Kecil Kanker Paru. 27 Oktober 2011.
(http://www.webmd.com/lung-cancer/small-cell-lung-cancer). WebMD.
Diunduh 13 Maret 2012.
Enquiry. Kanker Paru – paru (Lung Cancer). 2008.
http://www.canhope.com.sg/bahasa_indonesia/education/lung-cancer).
CanHope. Diunduh 13 Maret 2012.
Robbins SL, et al . 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. EGC. Jakarta.
Vijayalakshmi C. Cancer Types-Small Cell Lung Cancer. January 2010
(http://www.ebi.ac.uk/biomodelsmain/staticpages.do?page=ModelMonth
%2F2010-01). BioModel. Diunduh 13 Maret 2012.
Winston WT. Kecil-Cell Lung Cancer. 1 Maret 2012.
(http://emedicine.medscape.com/article/280104-overview). Medscape
Reference. Diunduh 13 Maret 2012.