BAB I
-
Upload
rafi-mahandaru -
Category
Documents
-
view
96 -
download
0
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mulai tanggal 1 Januari 2014 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) Kesehatan langsung beroperasi memberikan manfaat jaminan kesehatan
bagi peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan di mana pun ia berada di
Indonesia. Mulai pada tanggal itu pula BPJS Kesehatan wajib menerima
pendaftaran pasien baru, siapa pun dia termasuk warga Negara asing yang telah
bekerja di Indonesia minimal enam bulan (Menkokesra, 2013).
Menurut Hukumonline.com (2012), dalam rangka memuluskan
penyelenggaraan BPJS Kesehatan, pemerintah telah memperbaiki mekanisme
pembayaran klaim terhadap fasilitas kesehatan di tingkat pertama (klinik, dokter
keluarga, puskesmas) dan fasilitas kesehatan rujukan (Rumah Sakit). Sistem
pembayaran BPJS Kesehatan terhadap berbagai fasilitas kesehatan itu melalui dua
mekanisme, yaitu : kapitasi bagi fasilitas kesehatan primer, dan INA-CBGs
(Indonesian Case Base Groups) untuk pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
Tahun 2007 diperkirakan 15% dari kelahiran di seluruh dunia terjadi
dengan operasi caesaria. Dari analisis data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
tahun 2010 mengenai operasi Caesar di Indonesia, jumlah perempuan hamil
melahirkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir diketahui sebanyak 20.591
orang. Sebanyak 15,3% (3.154 orang) melahirkan anak terakhirnya dengan cara
operasi Caesar (Tati, 2012). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di RS
PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta, sejak bulan Maret 2010 sampai Maret
2011 tercatat ibu yang melahirkan dengan sectio caesaria berjumlah 372 dari
1.867 persalinan (Anonym, 2010).
[Type text]
Menurut Bethesda Stroke Center (2007), stroke merupakan penyebab
kematian yang utama. Pola penyebab kematian di rumah sakit yang utama dari
data Dinas Kesehatan Prpinsi DIY 2007 adalah sebagai berikut : (1) stroke tidak
menyebut perdarahan atau infark 11,29%, (2) cedera intracranial 6,37%, (3)
perdarahan intracranial 5,58%, (4) kecelakaan angkutan darat 3,72%, dan (5)
penyakit jantung lainnya 3,19%. Data diatas konsisten dengan data nasional yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan
bahwa stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di rumah
sakit. Menurut laporan World Stroke Organization (2009), memperlihatkan
bahwa stroke adalah penyebab utama hilangnya hari kerja dan kualitas hidup
buruk.
Tarif INA-CBG’s sangat merugikan dokter spesialis, sebab dokter dibayar
dengan jasa medis yang sangat kecil. Itupun tergantung kebijakan dari masing-
masing direktur rumah sakit. Bahkan perbedaanya sangat mencolok antar strata
rumah sakit sekitar 30-50%. Akibatnya dokter yang berpraktik di rumah sakit tipe
B, C, dan D tidak mendapatkan keadilan (JPNN, 2014).
Uraian diatas menunjukkan bahwa penelitian tentang analisis perhitungan
biaya riil dengan tarif INA-CBG’s pada kasus sectio caesaria dan kasus stroke
rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul (tipe C) merupakan hal
yang penting diketahui baik dari pihak rumah sakit dan juga pihak pemerintah
demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien tanpa merugikan pihak
lain.
[Type text]
B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil perhitungan biaya riil dan tarif menurut INA-CBG’s pada
kasus sectio caesaria dan kasus rawat inap stroke di RS PKU Muhammadiyah
Bantul ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil antara biaya riil dengan tarif INA-CBG’s
pada kasus sectio caesaria dan kasus rawat inap stroke di RS PKU
Muhammadiyah Bantul ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Mengkaji seberapa besar perbedaan perhitungan biaya riil dengan tarif INA-
CBG’s pada kasus sectio caesaria dan kasus rawat inap stroke di RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengkaji perhitungan biaya riil pada kasus section caesaria di RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
b. Mengkaji perhitungan biaya riil pada kasus rawat inap stroke di RS PKU
Muhammadiyah Bantul.
c. Mengkaji biaya tarif INA-CBG’s pada kasus section caesaria.
d. Mengkaji biaya tarif INA-CBG’s pada kasus rawat inap stroke.
D. Manfaat Penelitian1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai
besaran biaya riil dan tarif menurut INA-CBG’s pada kasus section caesaria
dan kasus rawat inap stroke, khususnya pada Rumah Sakit dengan tipe C,
sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan besaran biaya tarif
paket INA-CBG’s untuk kasus section caesaria dan kasus rawat inap stroke.
[Type text]
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai
besaran biaya riil dan tarif menurut INA-CBG’s pada kasus section caesaria
dan kasus rawat inap stroke, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam
melakukan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang ilmu manajemen keuangan dan kasus section caesaria
serta stroke.
E. Keaslian Penelitian
1. Heer, M., et al., pada tahun 2009 melakukan penelitian tentang perhitungan
biaya riil pada kasus sectio caesaria tanpa komplikasi dan juga biaya riil pada
kasus persalinan normal tanpa komplikasi. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mencoba menjawab isu global mengenai cost effectiveness selama perawatan
di rumah sakit pada kasus sectio caesaria tanpa komplikasi dan kasus
persalinan normal tanpa komplikasi termasuk kemungkinan kecukupan biaya
yang dibayarkan oleh G-DRG bila dibandingkan biaya sesungguhnya. Pada
penelitian yang dilakukan di Jerman tersebut, menunjukkan bahwa biaya yang
dibayarkan oleh pihak G-DRG masih menyisakan keuntungan baik pada kasus
sectio caesaria tanpa komplikasi maupun kasus persalinan normal tanpa
komplikasi. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek yang
digunakan dimana penelitian ini dilakukan di Indonesia, juga indicator tariff
yang menggunakan INA-CBG’s serta kasus yang diambil juga meneliti
mengenai kasus stroke.
2. Khan, A. & Zaman, S. pada tahun 2010 melakukan penelitian mengenai
perhitungan biaya yang dikeluarkan rumah sakit dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan oleh pihak keluarga pada kasus persalinan normal dan kasus
sectio caesaria di Islamabad. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung
seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pihak rumah saklit pada kasus persalinan
[Type text]
normal dan kasus sectio caesaria serta menghitung seluruh biaya yang
dikeluarkan oleh pihak keluarga pada kasus sectio caesaria dan persalinan
normal untuk kemudian dibandingkan. Pada penelitian tersebut, didapatkan
hasil bahwa biaya yang dikeluarkan oleh pihak keluarga baik pada kasus
persalinan normal maupun kasus sectio caesaria lebih banyak bila
dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit, hal ini
ditakutkan akan menyebabkan pasien akan memilih pelayanan yang lebih
murah ketika mereka hendak melahirkan. Perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada subjek yang digunakan dimana penelitian ini dilakukan di
Indonesia, serta kasus yang diambil juga meneliti mengenai kasus stroke.
3. Sugiarsi, S., Et al. pada tahun 2011 melakukan penelitian mengenai perbedaan
tarif riil dengan tariff paket jamkesmas pasien rawat inap diabetes milletus di
RSUD DR. Moewardi Surakarta triwulan IV. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan tarif riil dengan tarif Jamkesmas pada kasus diabetes
milletus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta triwulan IV. Dari penelitian ini
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara biaya riil dengan tarif
Jamkesmas pada tahun 2011 di RS Dr. Moewardi Surakarta. Perbedaan
dengan penelitian kali ini adalah lokasi dimana tempat penelitian dilakukan,
kemudian subjek penelitian juga berbeda, selain itu kasus yang diambil pada
penelitian ini adalah kasus rawat inap stroke dan kasus section caesaria.
[Type text]
F. Daftar Pustaka
1. Khan, A., & Zaman, S. (2010). Costs of vaginal delivery and Caesarean
section at a tertiary level public hospital in Islamabad, Pakistan. BMC
pregnancy and childbirth, 10(1), 2.
2. Heer, I. M., Kahlert, S., Rummel, S., Kümper, C., Jonat, W., & Strauss, A.
(2009). Hospital treatment-Is it affordable? A structured cost analysis of
vaginal deliveries and planned caesarean sections. European journal of
medical research, 14(11), 502.
3. Sugiarsi, S. (2011). PERBEDAAN TARIF RIIL DENGAN TARIF PAKET
JAMKESMAS PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD
DR. MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011. Rekam
Medis, 5(2).
4. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2013. Menko Kesra :
Mulai 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan Langsung Beroperasi.
http://www.menkokesra.go.id/content/menko-kesra-mulai-1-januari-2014-
bpjs-kesehatan-langsung-beroperasi. 5 Februari 2014.
5. Hukumonline.com. 2012. Tarif Kapitasi dan INA-CBGs dalam BPJS.
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt52ca983cd2456/tarif-kapitasi-dan-
ina-cbgs-dalam-bpjs. 5 Februari 2014.
6. Jawa Pos National Network. 2014. Ada Kecemburuan di Kalangan Dokter.
http://www.jpnn.com/read/2012/10/04/142021/Ada-Kecemburuan-di-
Kalangan-Dokter-. 5 Februari 2014.
7. Bethesda Stroke Unit. 2007. Stroke di Yogyakarta.
http://www.strokebethesda.com/content/view/233/42/. 5 Februari 2014.
8. Anonym . publikasi.umy.ac.id/files/journals/3/articles/3132/.../3132-3256-1-
PB.pdf. 5 Februari 2014.
9. Tati, S. (2012). PRESENTASE OPERASI CAESARIA DI INDONESIA
MELEBIHI STANDARD MAKSIMAL, APAKAH SESUAI INDIKASI
MEDIS ?. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
[Type text]