BAB I
-
Upload
parismant-iduink-chid -
Category
Documents
-
view
6 -
download
3
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh kolonial belanda
pada tahun 1848. Pada saat itu Belanda membawa empat spesies kelapa sawit
yang ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman hias dan dibudidayakan
secara komersial pada tahun 1911.
PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang komoditi kelapa sawit yang mengolah
buah kelapa sawit, Tandan Buah Segar (TBS) menjadi bahan mentah CPO.
TBS kelapa sawit yang diolah menjadi Crude Palm Oil yang berasal dari
serabut buah mesocarp dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) yang diperoleh dari
inti buah kernel melalui proses ekstraksi.
Pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO terdiri dari tahapan proses
sebagai berikut :
1. Tahap Perebusan (Sterilizing)
2. Tahap Pemipilan (Thressing)
3. Tahap Pelumatan (Digesting)
4. Tahap Pengempaan (Pressing)
5. Tahap Pemurnian (Klarifiksi)
Cairan yang keluar dari alat kempa (pressan) terdiri dari campuran minyak,
air dan padatan bukan minyak atau yang disebut dengan NOS (Non Oil Solid).
NOS yang dimaksud terdiri dari kotoran padat yang memiliki berat jenis lebih
tinggi dibandingkan berat jenis miyak dan air. Kotoran padat tersebut biasanya
terdiri dari pasir, lumpur, serpihan cangkang yang pecah, batu kerikil, dan lain –
lain.
Proses pemisahan di Sand Trap Tank disertai dengan pemanasan
menggunakan Coil di dalam Sand Trap Tank, dari Coil tersebut pemanasan
berasal dari Uap yang dikirim melalui BPV (Back Pressure Vessel).
Temperatur yang harus dimiliki Coil harus dapat memenuhi suhu
pengendapan di Sand Trap Tank yaitu sekitar 90 – 95o agar pemisahan berjalan
baik dan lebih cepat sehingga minyak yang terkandung didalam NOS (Non Oil
Solid) dapat diminimalisir.
Oleh karena adanya hubungan antara suhu di dalam Sand Trap Tank dengan
kadar minyak yang terikut pada NOS, maka penulis tertarik mengambil judul
Karya Akhir sebagai berikut :
“HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP KADAR MINYAK
PADA NON OIL SOLID (NOS) DI SAND TRAP TANK STASIUN
PEMURNIAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III PKS SEI
MANGKEI”
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Mengetahui hubungan temperatur pengendapan terhadap banyaknya
minyak yang terikut pada NOS (Non Oil Solid).
2. Tujuan
Untuk membahas “hubungan temperatur terhadap kadar minyak pada
NOS (Non Oil Solid) di Sand Trap Tank”.
C. Kegunaan dan Manfaat
1. Kegunaan
Agar dapat mengurangi persentase kehilangan minyak yang terikut pada
NOS di Sand Trap Tank
2. Manfaat
Dapat memberikan informasi agar dapat meminimalkan minyak yang
terkandung didalam NOS (Non Oil Solid).