BAB I

download BAB I

of 4

description

latar belakang

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zeolit merupakan senyawa alam yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Zeolit ini memiliki berbagai macam kegunaan. Salah satunya adalah untuk penyerap senyawa organik. Zeolit didefinisikan sebagai kristal aluminasilikat dengan struktur kerangka tiga dimensi, memiliki rongga dan saluran yang saling berhubungan sehingga menyebabkan bagian permukaannya menjadi sangat luas dan efektif sebagai adsorben [Gunawan dkk, 2009]. Pada saat sekarang ini, penggunaan detergen sebagai zat pembersih sudah sangat kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan detergen ini mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan karena pada umumnya mengandung Sodium Tri Poly Phospat (STPP) yang digunakan sebagai pembangun dalam detergen tersebut. Adanya kandungan Sodium Tri Poly Phospat dalam detergen juga sangat ditentang karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan juga dapat mengakibatkan kematian pada ikan-ikan dan makhluk air lainnya [geocities.com, 2008]. Oleh karena itu perlu dicari bahan pembangun detergen yang ramah lingkungan dan tidak mengandung phospat yaitu dengan penggunaan zeolit 4A.Pada saat ini dikenal adanya 36 macam zeolit alam dan 150 macam zeolit buatan. Diantara zeolit buatan, zeolit 4A merupakan zeolit buatan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembangun detergen karena selain dapat didispersi dalam air, zeolit 4A juga dapat menyerap ion Ca2+ dan Mg2+ sehingga detergen tetap efektif sekalipun digunakan dalam air sadah. Pengunaan zeolit 4A sebagai pembangun detergen harus memiliki spesifikasi tingkat kemurnian dan derajat kristalitas cukup tinggi (Xc > 90 % ), indeks keputihan > 90 %, kapasitas pengikatan ion kalsium dan magnesium yang memadai yakni masing-masing > 2,8 mmol/gram zeolit, serta memiliki distribusi ukuran partikel dengan diameter rata-rata 4m dalam interval 1 10 m, [De Lukas dkk, 1992].Perkembangan industri kimia mengakibatkan meningkatnya kebutuhan zeolit sebagai adsorben, penukar ion, dan katalis pada berbagai proses katalitik. Zeolit digunakan sebagai pengemban karena struktur kristalnya berpori dan memiliki luas permukaan yang besar, tersusun oleh kerangka silikaalumina, memiliki stabilitas termal yang tinggi, harganya murah serta keberadaannya cukup melimpah. Kebanyakan industri lebih menyukai penggunaan zeolit sintetis dibandingkan dengan zeolit alam. Zeolit sintetis lebih disukai karena keaktifan, keselektifan, kestabilannya yang lebih dibandingkan dengan zeolit alam. Pada saat ini penggunaan mineral zeolit semakin meningkat, dari penggunaan dalam industri kecil hingga dalam industri berskala besar.Salah satu zeolit sintetis adalah zeolit 4A. Zeolit 4A dapat disintesis dari campuran silika dan alumina dengan komposisi dan kondisi operasi tertentu. Sumber silika dapat berupa natrium silikat, silikat hidrat, water glass, silika sol, silika gel, clay, silika terpresipitasi dan calcined silica. Sedangkan sumber alumina berupa natrium aluminat, aluminium sulfat dan aluminium hidroksida (Ismail, 2006). Sumber silika untuk pembuatan reaktan natrium silikat pada sintesis zeolit 4A dapat diperoleh dari abu terbang (fly ash) batu bara, abu hasil pembakaran sabut sawit dan abu fly ash sawit, yaitu limbah padat industri pabrik sawit. Limbah padat industri sawit dalam bentuk fly ash di propinsi Riau meningkat jumlahnya seiring dengan meningkatnya luas perkebunan dan industri sawit. Perkembangan industri sawit akan berdampak pada peningkatan kuantitas limbah yang akan dibuang ke lingkungan. Untuk setiap pengolahan 30 ton/jam tandan buah segar (TBS) akan dihasilkan 13,14% sabut dan 6,29% cangkang yang sering digunakan sebagai bahan bakar boiler. Dari total berat cangkang dan sabut sawit yang dibakar, dapat diperoleh 15% berat abu hasil pembakaran boiler (PTPN V, 2011). Fly ash biasanya hanya ditumpuk di sekitar area pabrik dan kemudian dibuang ke tempat pembuangan. Abu sabut dan cangkang sawit asal Provinsi Riau berkadar silica berturut-turut 61,3 dan 76,5% berat (Zahrina, 2007). Zahrina dkk. (2010) melaporkan bahwa fly ash sawit mempunyai kadar silika 86,7% berat. Pada penelitian ini akan digunakan fly ash sawit sebagai sumber silika pada sintesis zeolit 4A, karena dibandingkan dengan abu dasar (bottom ash), fly ash memiliki kadar silika yang cukup tinggi dan masih berbentuk amorf.

1.2 Perumusan Masalah1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:1. Memanfaatkan limbah padat industri sawit (Fly Ash) sebagai bahan dasar sintesis Zeolit 4A2. Mendapatkan kondisi terbaik pengaruh perbandingan volume reaktan dan temperatur pemanasan gel pada sintesis zeolit 4A dari Fly Ash sawit.1.4 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1