BAB I

download BAB I

of 10

description

kesilapan berbahasa

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arab secara Iangsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication (Brooks dalam Tarigan, 2008: 3). Menyimak bersifat reseftif, sedangkan berbicara bersifat produktif. Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam usan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbaliasa ragam tulis. Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasih. Menulis dan menyimak merupakan aktifitas berbahasa, dimana keterampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat produktif.Mnyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa usan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik. Dengan demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat penting dalam proses belajar mengajar. Demikian pula ketrampilan membaca dan menulis. Analisis kesalahan berbahasa Indonesia adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyelidiki kesalahan dalam berbahasa. Khususnya kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan berbahasa ini dapat terjadi pada empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Begitu pula kesalahan yang ditimbulkan oleh keempat aspek keterampilan berbahasa ini.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini antara lain.1. Apa sajakah kesalahan yang sering terjadi dalam menyimak dan berbicara?2. Apa sajakah kesalahan yang sering terjadi dalam membaca dan menulis?

1.3 TujuanAdapun tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.1. Untuk mengetahui apa sajakah kesalahan yang sering terjadi dalam menyimak dan berbicara.2. Untuk mengetahui apa sajakah kesalahan yang sering terjadi dalam membaca dan menulis.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kesalahan yang terjadi dalam meyimak dan berbicara2.1.1 Aneka Permasalahan MenyimakSalah satu cara untuk meningkatkan suatu kegiatan menyimak itu ialah menilai perilaku kita sendiri ketika menyimak supaya dapat menetukan apakah kita menggunakan kebiasaan yang mungkin mengganggu kegiatan menyimak sehingga tidak tepat guna lagi. Segala masalah yang berkaitan dengan kegiatan menyimak harus kim pecahkan dan kim selesaikan sendiri. Diantara sekian banyak masalah yang harus kita selesaikan itu, adalah sebagai berikut ini.

Masalah pertama: Memprasangkai pembicaraTerkadang, secara sadar atau tidak saciar, kita lebih memusatkan perhatian pada gaya dan cara penanipilan pembicara ketimbang pada pesan yang hendak disampikan. Walaupun tujuan khusus menyimak mungkin dipusatkan pada penampilan-hal ini merupakan suatu tujuan tertentu.

Masalah kedua: Berpura-pura menaru perhatianTerkadang ada orang-orang yang berpura-pura menyimak dengan serius, dengan cara menatap pembicara dengan kedua mata tanpa kedipan, diikuti pula dengan anggukan, tetapi sebenarnya perhatian bukan tertuju pada pembicara, pikirannya terbang melayang melayang mengembara ke tempat lain.

Masalah ketiga: KebingunganOrang yang duduk di sebelah kita selalu batuk-batuk dan garuk-garuk kepala. Suara di luar dan di dalam dapat mengganggu kita, semua itu dapat membuat kita bingung. Kita dengan mudah dapat dijauhkan dan ide-ide pembicara oleh berbagai gangguan, ini benar-benar merupakan masalah dalam kegiatan menyimak.

Masaiah keempat: Pertimbangan prematureSebagai pengganti menahan pertimbangan atau keputusan sampai pembicara selesai berbicara, banyak diantara kita menolak suatu topik sebagai sesuatu yang tidak menarik, yang terlalu sukar, atau yang tidak bernilai. Ini semua menghalangi kita untuk menyimak dengan serius, dan niasalab ini hams diselesaikan sedini mungkin kalau kita ingin menjadi penyimak yang baik.

Masaiah kelima: Salah membuat catatanMencoba menulis terlalu banyak ataupun mencoba menyesuaikan ide-ide pembicara dengan suatu pola yang sudah dirancang sebelumnya dapat mengurangi kefesienan menyimak. Masalah ini harus segera diatasi. Buatlah catatan yang singkat, tepat, dan berguna.

Masalah keenam: Hanya menyimak fakta-faktaBerbagai telaah menunjukan bahwa menyimak demi fakta, bukan demi ide atau gagasan, pasti mengurangi ketepatgunaan atau keefesienan kegiatan menyimak. Harus diingat dan disadari bahwa ide-ide atau gagasan-gagasan akan membantu para penyimak untuk lebih memanfaatkan fakta-fakta sebagai sarana penunjang.

Masalah ketujuh: MelamunBanyak orang kurang tahu bahwa otak manusia sanggup memproses informasi lebih cepat daripada kecepatan berbicara yang dilakukan oleh banyak pembicara. Sebagai konsekuensi dan kenyataan ini, masih ada waktu untuk memikirkan hal-hal di luar topik yang disajikan oleh pembicara atau penceramah.

Masalah kedelapan: Bereaksi secara emosionalKata-kata, gaya, cara penampilan pembicara dapat saja mengundang emosi, sehingga kita tidak lagi menyimak secara rasional. Kegagalan menguasai emosi akan mengurangi mutu menyimak. Berlatih menyimak secara rasional dapat mengurangi emosi yang berlebihan.

2.1.2 Aneka Permasalahan BerbicaraTidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara. Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datang dan pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang dan luar pembicara (eksternal).A. Hambatan InternalHambatan internal adalah hambatan yang muncul dan dalarn di pembicara. Halhal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:1. Ketidak sempurnaan alat ucap.Kesalahan yang diakibatkan kurang sempumanya alat ucap akan mempengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengar akan salah menafsirkan maksud pembicara.2. Penguasaan komponen kebahasaan,Meliputi hal berikut ini: Lafal dan intonasi Seorang pembicara harus mampu menggunakan lafal dan intonasi dengan benar supaya tidak salah penafsran dan para pendengar.3. Pilihan kataSeorang pembicara dituntut mampu memilih dan menggunakan kata-kata dengan tepat.4. Struktur bahasaSeorang pembicara harus tahu bagaimana bagian-bagian dan sesuatu berhubungan sam dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.5. Gaya bahasaSeorang pembicara harus memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan sesuatu untuk menanik perhatian para pendengarnya.6. Penggunaan komponen isi,meliputi hal-hal berikut ini: Hubungan isi dengan topik Seorang pembicara harus membawakan sebuah berita yang selaras antara isi dengan topik. Struktur isi Seorang pembicara hams menyampaikan isi dan apa yang dibicarakannya dengan urutan-urutan yang terstruktur atau berurutan. Kualitas isi Tentunya isi yang disampaikan oleh pembicara hams bermutu, tidak hanya asal banyak tetapi apa yang disampaikan jauh dan isi tema. Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental seorang pembicara yang tidak menguasai komponen bahasa dan komponen isi tersebut diatas alcan menghambat keefktifan berbicara.B. Hambatan eksternalHambatan yang datang dan luar dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumnya oleh pembicara. Hambatan ekstemal meliputi:1. Suara atau bunyiHendaknya pembicara hams berani dan siap mental dalam menghadapi suara suara sumbang dan para pendengar yang bisa membuat mental turun.2. Kondisi ruanganKegaduhan, keributan-keributan kecil yang terjadi di mangan bisa sedikit membuat konsentrasi buyar. Pembicara hams fokus pada apa yang dibawakannya, hams bisa mengondisikan pendengar supaya tetap tenang dan tertib.3. Media Dalam menyampaikan berita,pembicara harus menyiapkan media-media pendukung supaya komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan4. Pengetahuan pendengarPembicara yang baik adalah pembicara yang mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para pendengamya, sehingga apa yang disampaikannya bisa dipahami para pendengarnya dan juga tidak terjadi salah komunikasi.

2.2 Kesalahan yang terjadi dalam membaca dan menulis2.2.1 Kesalahan yang terjadi dalam membacaDalam membaca banyak problematika yang dihadapi oleh pembaca, diantaranya adalah:1) Faktor fisik.Lingkungan fisik atau keadaan fisik seseorang berpengaruh besar pada keefektifan seseorang dalam membaca. Lingkungan yang tidak sesuai dengan situasi ketika membaca akan berakibat buruk pada hasil membaca. Faktor lingkungan fisik tersebut misalnya ruangan yang terlalu gelap, benda-benda yang ada pada siswa seperti handphone yang berdering sehingga mengganggu konsentrasi membaca. Sedangkan keadaah fisik yang dapat mengganggu pembaca diantaranya keadaan fisik yang kurang stabil seperti sakit, suasaria hati yang tidak mendukung, kurarig tidur atau mengantuk, mata yang sudah tidak normal, seperti rabun, dan sebagainya.2) Faktor psikologis.Faktor psikologis ini berhubungan erat dengan sikap atau sifat pribadi pembaca, salah satunya tidak senang dengan bahan bacaan yang dibaca.3) Ingatan Jangka Pendek (short-term memory).Terkadang seseorang tidak memahami apa yang telah dibacanya. Itu semua disebabkan kurangnya konsentrasi dan minat dalam membaca. Kadang apa yang sekarang dibaca, keesokan harinya sudah lupa karena pembaca tidak memahami apayang dibacanya.

2.2.2 Kesalahan yang terjadi dalam menulisMenulis adalah Sebuah kegiatan menuangkan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung menulis merupakan suatu tindakan berpikir. Permasalahan dalam menulis meliputi:a. Tata kalimatb. Tidak Terbiasae. Tata tulisd. Motivasie. Pengetahuanf. Kecepatan Menulisg. Kurang Percaya Dirih. Menentukan TemaPateda (20 10:83) mengemukakan bahwa kesalahan dalam menulis yaitu:(1) kesalahan dalam penulisan ejaan, (2) kesalahan dalam penulisan bentuk kata, (3) kesalahan dalam penulisan struktur kalimat, dan (4) kesalahan dalam penulisan struktur paragraf.Ada satu kecenderungan buruk di dunia pendidikan, yaitu menganggap kesalahan sebagi sesuatu yang bumk dan harus dihindari. Selama dua puluh dua tahun pertama dalam hidupnya, setiap orang diajarkan bahwa kesalahan adalah hal yang memalukan dan hams dihindari. Padahal, kesalahan sebenarnya merupakan pedoman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Winston Churchil, mantan Perdana Mentri Inggris, pernah berkata: All men make mistakes, but only wise men learn frm their mistakes. Pernyataan ini mengungkapkan bahwa kesalahan merupakan kesempatan untuk membuat sesuatu yang lebih baik. James Joyce, penulis kenamaan Irlandia, menegaskan: Mistakes are the portals of discovery. Jadi, semakin banyak kesalahan yang bisa diidentifikasi seseorang (termasuk kesalahan orang lain) semakin banyak dia belajar dan semakin besar pula kesempatan baginya membuat sesuatu yang lebih berkualitas pada kesempatan berikutnya.

BAB IIISIMPULANMenyimak diartikan sebagai suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas maka yang terkandung didalamnya. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Komunikasi langsung meliputi aspek berbicara dan menyimak, sedangkan komunikasi tidak langsung, meliputi aspek menulis dan membaca. Dari keempat aspek keterampilan berbahasa itu semuanya menggunakan bahasa sebagai media untuk komunikasi. Bedanya, dalam aspek menyimak dan berbicara bahasa digunakan secara langsung melalui tuturan yang dihasilkan oleh alat bicara manusia. Sedangkan, dalam aspek membaca dan menulis, bahasa tidak digunakan secara Iangsung, melainkan melalui kata-kata dan kalimat dalam bentuk tulisan. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Begitu pula kesalahan yang ditimbulkan oleh keempat aspek keterampilan berbahasa ini.

DAFTAR PUSTAKANovia, T. 2002. Strategy to Improve Students Ability in Speaking. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.Pateda, Mansoer. 2010. Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia dan Pengajarannya. Ende: Nusa Indah.Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Suryana, Ase dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Bagian Perkuliahan Dasar Umum Universitas WidyatamaTarigan, Hendry Guntur. 2008. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.