bab I

61
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Gambaran Umum Desa 1.1.1 Gambaran Secara Geografis Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 km 2 ). Terdiri dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter dengan curah hujan rata- rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013). Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI Jakarta. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau Kecamatan Neglasari. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau Pakuhaji. Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri 1

Transcript of bab I

Page 1: bab I

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa

1.1.1 Gambaran Secara Geografis

Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di

wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,

mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 km2). Terdiri dari luas daratan

2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3

meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten

Tangerang sekitar 47 km (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI Jakarta.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau Kecamatan

Neglasari.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau Pakuhaji.

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk

Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa Pangkalan,

Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai,

1

Page 2: bab I

mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah

dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300 - 370C

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185

hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar

pemakaman umum (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar

1.1 adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.

b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara.

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo, dan

Pangkalan.

Gambar 1.2 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir Tahun 2013

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Puskesmas Tegal Angus terdapat di :

a. Desa Tegal Angus.

b. Jl. Raya Tanjung Pasir.

c. Kode Pos 15510.

d. Status kepemilikan tanah : Tanah Pemerintah Kabupaten.

e. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.

2

Page 3: bab I

f. Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.

g. Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung

Melayu.

h. Batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Pakuhaji.

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga

dihubungkan oleh :

a. Jalan

Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang

108 km, dengan klasifikasi sebagai berikut :

1) Berdasarkan status

- Jalan Propinsi : 9,5 km.

- Jalan Kabupaten : 5 km.

- Jalan Desa : 93,5 km.

2) Berdasarkan kondisi fisik

- Jalan hotmik : 17,5 km.

- Jalan aspal : 67 km.

- Jalan tanah : 14,5 km.

3) Jembatan

- Jembatan besi : 1 km.

- Jembatan beton : 7 km.

b. Sungai atau kali

Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga

adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km.

1) Irigasi atau Pengairan

Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 Ha.

3

Page 4: bab I

2) Bendungan air atau Dam

Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang

dimanfaatkan masyarakat

1.1.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.1.2.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data dari kecamatan Teluk Naga pada tahun 2013 jumlah

penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus adalah 53.444 jiwa yang

tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga

Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tanjung Pasir Tahun 2013

No Desa/Kel Luas

Wilayah

(km2)

Jumlah Rata-

Rata

Jiwa/

Rumah

Kepadatan

Penduduk

(km2)

Pen

du

du

k

(Jiw

a)

Pen

du

du

k

Mis

kin

(Ji

wa)

RT

RW

KK

Ru

mah

1. Lemo 3,61 6,548 32 15 1408 4.4 1,700

2. Muara 5,14 3,516 22 6 793 4.4 684

3. Pangkalan 7,54 16,755 35 11 3229 4.8 2,040

4. Tanjung

Burung

5,24 7,675 16 8 1572 4.5 1,283

5. Tanjung

Pasir

5,64 9,595 31 18 2319 4.6 1.569

6. Tegal

Angus

2,83 9,355 23 7 1895 4.6 3.089

Jumlah 30.02 53,444 139 45 10,745 4.6 10,364

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

4

Page 5: bab I

Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja

Puskemas Tegal Angus dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :

Tabel 1.2 Klasifikasi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

NO. Desa/Keluruhan JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

123456

Tegal AngusTanjung BurungTanjung PasirLemoMuaraPangkalan

4.3133.3794.4363.0611.7407.672

4.4283.3434.4133.0771.7767.706

8.7416.7228.8496.1382.51615.378

JUMLAH 27.412 26.032 53.444Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

1.1.2.2 Lapangan Pekerjaan Penduduk

Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga

dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota

Tangerang dan akses ke daerah Jakarta (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

Tabel 1.3. Lapangan Pekerjaan Penduduk

No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah

1. Petani pemilik 13.3162. Petani penggarap 6.0633. Buruh 4.5924. Nelayan 3865. Pedagang 6.3736. Industri rakyat 13.5367. Buruh industri 13.7578. Pertukangan 4.1099. PNS 22210. TNI/Polri 6511. Pensiunan PNS 6512. Pensiunan TNI/Polri 4313. Perangkat desa 14114. Pengangguran 4.004

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

5

Page 6: bab I

1.1.2.3 Tingkat Pendidikan

Aspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat

mempengaruhi kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk Naga

khususnya wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1.4 Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah

Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

1. Tidak/belum tamat SD 12598

2. SD/MI 15738

3. SLTP/MTS 4060

4. SLTA/MA 3601

5. AK/Diploma 159

6. Universitas 130

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun2013

1.1.2.4 Sarana dan Prasarana

1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari :

- Ruang Kepala Puskesmas : 1 Ruang

- Ruang TU : 1 Ruang

- Ruang Dokter : 1 Ruang

- Ruang Aula : 1 Ruang

- Ruang Imunisasi : 1 Ruang

- Ruang Loket : 1 Ruang

- Ruang Apotik : 1 Ruang

- Ruang BP umum : 1 Ruang

- Ruang BP Anak : 1 Ruang

- Ruang BP Gigi : 1 Ruang

- Ruang KIA dan KB : 1 Ruang

- Ruang Gizi : 1 Ruang

- Ruang Gudang Obat : 1 Ruang

6

Page 7: bab I

- Ruang TB : 1 Ruang

- Ruang Lansia : 1 Ruang

- Ruang Kesling : 1 Ruang

- Ruang Perpustakaan : 1 Ruang

- Ruang Mushola : 1 Ruang

- Ruang Bidan : 1 Ruang

- Dapur : 1 Ruang

- Ruang Gudang Perkakas : 1 Ruang

- WC : 6 Ruang

2. Bidan di Desa : 6 orang

3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :

a. Tegal Angus : 7 Posyandu

b. Pangkalan : 10 Posyandu

c. Tanjung Burung : 7 Posyandu

d. Tanjung Pasir : 9 Posyandu

e. Lemo : 6 Posyandu

f. Muara : 6 Posyandu

4. Pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) :

a. Jumlah Posyandu : 45 buah

b. Jumlah Kader Posyandu dibina : 225 orang

c. Jumlah kader dasa wisma dibina : 34 orang

d. Jumlah Tokoh Masyarakat dibina : 60 orang

7

Page 8: bab I

5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

dijabarkan pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

No Sekolah Negeri Swasta Laki-

laki

Perempuan Sekola

h UKS

UKS

1 TK 0 6 90 90 0 0

2 SD/MI 16 6 3484 3128 22 22

3 SLTP/MTs 0 6 815 761 0 0

4 SLTA/MA 0 2 190 156 0 0

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

6. Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

dapat dilihat pada Tabel 1.6.

Tabel 1.6 Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah

1. Rumah sakit umum 02. Rumah sakit jiwa 03. Rumah sakit bersalin 04. Rumah sakit khusus lainnya 05. Puskesmas 1

6 Puskesmas pembantu 17 Puskesmas keliling 18 Posyandu 459 Polindes 010 Poskesdes 111 Posbindu 612 Balai pengobatan/klinik 113 Apotik 014 Toko obat 015 Praktek dokter (perorangan)

Dokter umum Dokter gigi Dokter spesialis

700

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

8

Page 9: bab I

1.1.2.5 Kesehatan Dasar

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka

kematian ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas untuk

pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :

a. Kunjungan Ibu Hamil K1

Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal

sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan

K1 di Puskesmas Tegal Angus tahun 2013 adalah 99,5% dengan

cakupan pemberian Fe1 sebesar 96,4%.

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

b. Kunjungan Ibu Hamil K4

Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal

sesuai standar paling sedikit empat kali selama masa kehamilan,

minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada trimester

kedua dan dua kali pada triwulan ketiga kehamilan dan

mendapat 90 tablet Fe. Cakupan kunjungan K4 di Puskesmas

Tegal Angus tahun 2013 adalah 82,67% dengan cakupan

pemberian Fe3 90% (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

c. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

Persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus

tahun 2013 adalah 88,54%.

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi

Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risiko tinggi

(risti). Jika ditemukan lebih awal dapat dilakukan intervensi

untuk menangani risiko tersebut. Penemuan bumil risti dan

neonatal risti di puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 yaitu

jumlah bumil risti 20% sebanyak 33 ibu hamil dari 202 ibu

9

Page 10: bab I

hamil di desa tanjung pasir. Penanganan bumil risti 80%

sebanyak 41 ibu hamil. Deteksi resiko tinggi Bumil oleh tenaga

kesehatan berkisar 60,60%.

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

e. Pelayanan Neonatal

Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua kali,

satu kali umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.dalam

melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain

melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan

konseling perawatan bayi kepada ibu.

f. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan

kesehatan anak sekolah.

Puskesmas Tegal Angus melakukan deteksi tumbuh

kembang balita dan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI.

Upaya yang dilakukan antara lain penyuluhan di posyandu dan

pembentukan kelas ibu balita

g. Keluarga berencana.

1) Peserta KB Baru. Puskesmas Tegal Angus melakukan

edukasi melalui penyuluhan terus menerus.

2) Peserta KB Aktif.

h. Imunisasi

1) Desa UCI

Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6

desa. Upaya yang dilakukan sweeping imunisasi.

2) Drop Out imunisasi Campak-Polio.

Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap pada

balita, sweeping imunisasi campak dan meningkatkan

cakupan imunisasi di posyandu.

3) Gizi

- Penanganan balita BGM dan gizi buruk

Penanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT

pemulihan di klinik gizi dan MP-ASI untuk perawatan

10

Page 11: bab I

dirumah dan kegiatan kunjungan rumah untuk

pemantauan pemberian PMT serta rujukan untuk balita

gizi buruk (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

- ASI Eksklusif

ASI merupakan makanan penting untuk bayi.

Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian makanan

hanya ASI sampai bayi berumur 6 bulan. Zat gizi yang

terkandung dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan

nutrisi untuk bayi sampai berumur 6 bulan. Keuntungan

dari ASI adalah ASI mengandung zat kekebalan tubuh,

mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh bayi,

mudah dan murah diberikan untuk bayi serta membangun

ikatan kasih sayang antara ibu dan anak. Jumlah bayi

yang diberikan ASI eksklusif di puskesmas tegal angus

pada tahun 2013 ini adalah (71,5%).

(Profil Puskesmas Tegal Angus, 2013).

- Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)

Program penanggulangan kekurangan vitamin telah

dimulai sejak tahun 1970an namun sampai saat ini

masalah KV masih menjadi salah satu masalah gizi utama

di Indonesia. KVA tingkat berat (Xeroptalmia) yang dapat

menyebabkan kebutaan sudah jarang ditemui, tetapi KVA

tingkat sub - klinis yaitu KVA yang belum menampakkan

gejala nyata masih diderita oleh sekitar 50% di Indonesia.

B. Pelayanan Kesehatan Pengembangan

Pada Puskesmas Tegal Angus dilakukan pelayanan kesehatan usia lanjut.

Pelayanan kesehatan ini ditujukan terhadap kelompok usia lanjut, dimana pada

kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan

fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan status kesehatan usia lanjut telah

dilaksanakan program pelayanan kesehatan usia lanjut.

11

Page 12: bab I

C. Perilaku Masyarakat

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas dilakukan melalui

program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat

dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan

dengan indikator PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas

Tegal Angus pada Tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan ( 90,5% )

2. Rumah yang bebas jentik ( 72,83% )

3. Penimbangan bayi dan balita ( 100% )

4. Memberikan ASI ekslusif ( 73,67% )

5. Menggunakan air bersih ( 99,39% )

6. Menggunakan jamban sehat ( 15,74% )

7. Olahraga atau melakukan aktifitas fisik (10,09% )

8. Mengkonsumsi makanan seimbang ( 23,5% )

9. Tidak merokok dalam rumah ( 23,5%)

10. Penduduk miskin yang dicakup JPKM ( 96,85% )

D. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidang kesehatan,

upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah yang tepat dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut

ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan yang dilakukan di

puskesmas Tegal Angus :

1. Penyehatan Perumahan

Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi

semua anggota keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar

waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan

sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau

tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan.

12

Page 13: bab I

Tabel 1.7. Laporan Cakupan Rumah Sehat Triwulan II Puskesmas Tegal Angus

Tahun 2014

PUSKESMAS DESA RUMAH

Jumlah

seluruhnya

Jumlah

diperiksa

% Diperiksa Jumlah

Sehat

% Sehat

1 2 3 4 5 6 7

Tegal Angus Tanjung Burung 2685 60 2,23 40 66,67

Pangkalan 5362 110 2,05 90 81,82

Tegal Angus 2900 70 2,41 50 71,43

Tanjung Pasir 1823 50 2,74 35 70,00

Muara 492 30 6,10 25 83,33

Lemo 655 40 6,11 31 77,50

JUMLAH 13.917 360 22 271 75

Sumber : Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

2. Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar

Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah

Puskesmas Tegal Angus kurang sekali seperti yang terlihat pada tabel

1.8 :

13

Page 14: bab I

Tabel 1.8. Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar Triwulan II Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

PU

SK

ES

MA

S

DE

SA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

JU

ML

AH

KK

AKSES JAMBAN TEMPAT SAMPAH SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH

JUM

LA

H K

K

ME

MIL

IKI

JUM

LA

H K

KD

IPE

RIK

SA

JUM

LA

H S

EH

AT

JUM

LA

H A

KS

ES

P

EM

AK

AI

JA

MB

AN

% K

K M

EM

ILIK

I

%K

K D

IPE

RIK

SA

% S

EH

AT

% A

KS

ES

JA

MB

AN

JUM

LA

H K

K

ME

MIL

IKI

JUM

LA

H K

KD

IPE

RIK

SA

JUM

LA

H S

EH

AT

% K

K M

EM

ILIK

I

%K

K D

IPE

RIK

SA

% S

EH

AT

JUM

LA

H K

K

ME

MIL

IKI

JUM

LA

H K

KD

IPE

RIK

SA

JUM

LA

H S

EH

AT

% K

K M

EM

ILIK

I

%K

K D

IPE

RIK

SA

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Tegal Angus

Tanjung Burung

7.754 2.685 989 60 40 300 0,37

6,07 66,67

3,87

989 60 40 100

6,07 66,67

989 60 40 36,83

6,07 66,67

Pangkalan

16.871

5.362 1.655

110

90 550 0,31

6,65 81,82

3,26

1.655

110

90 100

6,65 81,82

1.655

110

90 30,87

6,65 81,82

Tegal Angus

9.378 2.900 1.152

70 50 350 0,40

6,08 71,43

3,73

1.152

70 50 100

6,08 71,43

1.152

70 50 39,72

6,08 71,43

TanjungPasir

9.738 1.823 715 50 35 250 0,39

6,99 70,00

2,57

715 50 36 100

6,99 70,00

715 50 36 39,22

6,99 70,00

Muara 3.524 492 198 30 25 150 0,40

15,15

83,33

4,26

198 30 25 100

15,15

83,33

198 30 25 40,24

15,15 83,33

Lemo 6.557 655 259 40 31 200 0,40

15,44

77,50

3,05

259 40 31 100

15,44

77,50

259 40 31 39,54

15,44 77,50

JUMLAH 53.822

13.917

4.968

360

271

1.800

0,36

7,25 75,28

3,34

4.968

360

271

100

7,25 75,28

4.968

360

271

35,70

7,25 75,28

14

KETERANGAN: 1. KK memiliki (kolom 9,16, 22) adalah Jumlah KK memiliki (kolom 5,13,19) dibagi Jumlah KK (kolom 4) kali 100%

2. KK Diperiksa (kolom 10,17,23) adalah Jumlah sarana yang diperiksa (kolom 6,14,21) dibagi jumlah KK memiliki (kolom 5,4,20) kali 100%

3. % Sehat (kolom 11,18,24) adah Jumlah sarana sehat (kolom 7,15,21) dibagi jumlah KK diperiksa (kolom 6,14,20) kali 100%

4. % Akses (kolom 12) adalah Jumlahakses pemakai jamban (kolom 8) dibagi jumlah penduduk (kolom 3) kali 100%.

(% aksesitas pemakai jamban bisa diperoleh dari jumlah sarana dikali 5 (estimasi jumlah jiwa dalam KK))

Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

Page 15: bab I

Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari jumlah rumah yang

diperiksa mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tidak adanya sanitarian di

Puskesmas Tegal Angus sehingga kurang tenaga untuk memeriksa sanitasi dasar.

Berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sosial dan

kesadaran penduduk yang lebih rendah menyebabkan sulitnya meningkatkan

kesehatan sanitasi masyarakat.

3. Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)

Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko

sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU, Bentuk kegiatan

yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan lingkungan TTU secara berkala,

bimbingan, penyuluhan dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga sanitarian dan

kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan di TTU

tidak dapat dilakukan. Di desa tanjung pasir, menurut data yang didapatkan dari

Laporan Cakupan tempat- tempat umum (TTU) sehat terdapat 1 sarana ibadah, 1

hotel dan 1 TTU lainnya yang memenuhi persyaratan TTU sehat.

4. Penyehatan Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber

utama kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak

dikelola dengan baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif di

dalam penularan penyakit saluran pencernaan.

Upaya Puskesmas Tegal Angus adalah pemeriksaan tempat

pengelolaan air bersih, pengawasan terhadap kualitas penyehatan tempat–tempat

umum pengelolaan makanan. Tidak hanya tenaga sanitarian melainkan kurangnya

tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan penyehatan makanan

dan minuman tidak dapat dilakukan.

1.1.2.6 Situasi Derajat Kesehatan

Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus

didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada Januari

tahun 2014 peserta Jamkesmas.

15

Page 16: bab I

Tabel 1.9. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Tegal Angus Januari-Juni

Tahun 2014

No Penyakit Kode ICD Jumlah Kasus

1 Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt J06 1533

2 Demam yang tidak diketahui

sebabnya

R50 1468

3 Sakit Kepala R51 1098

4 Batuk R05 923

5 Dermatitis Lainnya L30 884

6 Hipertensi Essensial (Primer) I10 526

7 Gastritis dan Duodenitis yang

disertai perdarahan lambung

K29 499

8 Conjungtivitis /H10 385

9 Diare dan Gastroenteritis A091 314

10 Tuberkulosis Paru Klinis (suspek) A16 302

Sumber: Sistem Informasi Puskesmas Tegal Angus 2014

1.2 Gambaran Keluarga Binaan

Keluarga binaan berada di RT 002/RW 003 dan RT 003 RW 004 Desa Tanjung Pasir

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keluarga binaan kelompok

kami terdiri dari empat kepala keluarga, yaitu :

a. Keluarga Tn. Aman

b. Keluarga Ny. Dadah

c. Keluarga Tn. Sali

d. Keluarga Tn. Sutigno

16

Page 17: bab I

Adapun lokasi pemukiman keluarga binaan kelompok kami adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3 Denah lokasi pemukiman keluarga binaan

1.2.1 Keluarga Tn. Aman

1. Data Dasar keluarga Tn. Aman

Rumah keluarga ini terletak di RT 02 / RW 04 Desa Tanjung Pasir,

Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh empat anggota keluarga

yaitu Tn. Aman sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama

Ny. Yayuk dan dua orang anak yang bernama An. Dimas dan An. Qory.

Tn. Aman, berusia 33 tahun, bekerja sebagai seorang karyawan swasta di

sebuah pabrik pembuatan kunci di daerah Tangerang dengan penghasilan sebesar

2.000.000,- /bulan. Pendapatan Tn. Aman digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari, seperti membeli makanan, membayar listrik, pengobatan, dan lain-

lain.

17

Page 18: bab I

Tn. Aman bersekolah hingga STM. Istrinya, Ny. Yayuk, yang berusia 30

tahun, bertugas sebagai ibu rumah tangga. Ny. Yayuk juga bersekolah hingga SMA.

Pasangan ini menikah saat berusia 23 dan 20 tahun.

Anak pertama pasangan Tn. Aman dan Ny. Yayuk adalah seorang Laki-laki,

bernama An. Dimas yang sekarang berusia 10 tahun. An. Dimas bersekolah di SD

mana dan sedang duduk di bangku SD kelas 3. Anak kedua pasangan Tn. Aman dan

Ny. Yayuk adalah seorang perempuan, bernama Qory yang sekarang berusia 2 tahun

6 bulan. An. Qory belum bersekolah. Sehingga Tn. Aman hanya perlu membiayai

kebutuhan sehari-harinya.

Tabel 1.10. Profil keluarga Tn. Aman, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang Bulan Agustus 2014

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

1. Tn. Aman Kepala

keluarga

L 33 STM Karyawan

Swasta

Rp. 2.000.000,-

2. Ny. Yayuk Istri P 30 SMA IRT -

3. An Dimas Anak

Pertama

L 10 SD Pelajar -

4 An. Qory Anak

kedua

P 2 Belum

Sekolah

Belum

Sekolah

-

2. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Aman tinggal di rumah pribadi, dengan luas tanah sekitar 33 m2

dan luas bangunan berukuran 6 m x 5,5 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat

dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 2 m x 2 m, memiliki dua kamar tidur

masing-masing berukuran 2 m x 2 m, memiliki dapur berukuran 2 m x 1,5 m memiliki

kamar mandi dan jamban didalam rumah berukuran 1,5 m x 1m, keluarga ini

menggunakan kamar mandi dan jamban bersama, sumber airnya berupa air dari PAM.

Sebagian besar ruangan di rumah ini berlantai berupa ubin berwarna putih, atap

terbuat dari genteng dan tembok di cat berwarna kuning. Untuk ventilasi, rumah ini

memiliki 6 jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Untuk penerangan,

rumah ini memiliki 7 buah lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari.

18

Page 19: bab I

Di dalam rumah Tn. Aman terdapat fasilitas jamban dan kamar mandi

sendiri. Sumber air bersih Tn. Aman berupa air yang berasal dari PAM. Air

tersebut jernih dan tidak berbau serta selalu digunakan untuk mandi, minum,

memasak, dan mencuci pakaian.

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Aman, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk

Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

2. Lingkungan Pemukiman

Rumah pribadi Tn. Aman terletak di tengah pemukiman padat penduduk, di

daerah pinggir pantai. Keluarga Tn. Aman mempunyai kebiasaan menumpuk sampah

kemudian dibakar di lapangan yang berjarak 10m tidak jauh dari rumahnya. Untuk

pembuangan limbah, keluarga Tn. Aman membuangnya ke dalam selokan di samping

rumahnya. Selokan tersebut tertutup oleh tumpukan kayu. Jika sudah penuh, selokan

tersebut akan disedot dengan menggunakan mesin penyedot kemudian air limbah

dibuang ke laut. Keluarga Tn. Aman tidak mempunyai hewan ternak maupun tanaman

peliharaan.

3. Pola Makan

19

S

B

U

T

Keterangan

: Pintu

: Jendela

Page 20: bab I

Keluarga Tn. Aman memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari.

Ny. Yayuk memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan

sehari-hari ialah nasi, tahu, tempe, sayur, ikan dan makan ayam atau daging bila uang

mencukupi. Tn. Aman dan keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

Alat makan yang digunakan keluarga Tn. Aman terdiri dari piring dan

mangkuk yang terbuat dari kaca maupun plastik, sedangkan sendok dan garpu terbuat

dari logam. Tn. Aman dan keluarga memasak dengan menggunakan kompor gas dan

tabung gas 3kg.

4. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Selama mengandung, Ny. Yayuk tidak pernah mengalami sakit atau kelainan

pada kandungannya. Ny. Yayuk kontrol untuk kehamilannya di bidan rutin setiap

bulan. Namun pada akhir kehamilan, Ny. Yayuk mengaku asmanya kambuh sehingga

bidan menyarankan untuk melahirkan di Rumah Sakit. Akhirnya persalinan kedua

anak Ny. Yayuk dibantu oleh dokter spesialis dengan cara Sectio Caesarea. Ny.

Yayuk mengaku anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan program

puskesmas. Ny. Yayuk mengaku kedua anaknya hanya mendapat ASI hingga usia 1

bulan kemudian dilanjutkan dengan makanan biasa dengan tambahan susu formula

dikarenakan ASI Ny. Yayuk tidak keluar kembali.

5. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Yayuk, ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya langsung dibawa ke bidan terdekat atau ke dokter “goceng” di

dekat rumahnya, jika tidak membaik baru dibawa ke Puskesmas Tegal Angus.

Ny.Yayuk jarang meminum jamu-jamuan atau obat warung jika sakit.

6. Riwayat Penyakit

Riwayat asma pada Ny. Yayuk. Riwayat dermatitis alergi pada An. Dimas.

Riwayat batuk disertai pilek pada keluarga.

7. Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari

Tn. Aman memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah maupun di luar

rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih satu hingga dua bungkus

dalam sehari. Keluarga Tn. Aman mengetahui bahaya-bahaya merokok namun tidak

dapat mencegah keinginan merokoknya. Biasanya Tn. Aman membeli rokok di

warung dekat rumahnya dengan uang penghasilannya. Tn. Aman Keluarga Tn. Aman

biasa mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum makan. Keluarga Tn.

Aman jarang menggunakan alas kaki saat keluar rumah dengan alasan jika kakinya

20

Page 21: bab I

kotor dapat dicuci. Namun keluarga Tn. Aman mengetahui akibat yang timbul dari

perilakunya tersebut.

Keluarga Tn. Aman mempunyai sumber air bersih dari PAM. Terkadang

keluarga Tn. Aman menjual air PAM nya kepada tetangga-tetangganya. Air tersebut

digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum dan memasak, membilas alat

makan, mencuci baju, serta mandi.

Keluarga Tn. Aman biasa membuang dan mengumpulkan sampah di dekat

ruamhnya kemudian sampah tersebut disebelah rumah mereka. Keluarga Tn. Aman

membuang air besar di jamban milik pribadi.

8. Faktor Internal dan Eksternal

Tabel 1.11. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Aman

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan

Merokok

Tn. Aman merokok satu hingga dua bungkus dalam satu hari, biasanya

kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah.

2. Olah raga Keluarga Tn. Aman tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga.

Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3. Pola Makan Ny. Yayuk memasak sendiri dengan komposisi makanan

mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan, sayur dan susu serta jarang

memakan buah-buahan.

4. Menabung Keluarga Tn. Aman menyimpan sebagian penghasilannya di bank.

5. Pola Berobat Apabila sakit, mereka segera ke bidan atau dokter “goceng” yang ada

didekat rumahnya. Keluarga Tn. Aman jarang mengkonsumsi obat

warung atau jamu-jamuan ketika sakit.

6. Aktivitas sehari-

hari

a. Tn. Aman bekerja sebagai karyawan swasta di pabrik pembuatan

kunci di Tangerang. Ia berangkat kerja pada pagi hari dan pulang

pada sore hari.

b. Ny. Yayuk tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga.

c. An. Dimas bersekolah di SDN Tanjung Pasir dan sekarang duduk di

bangku kelas tiga.

d. An. Qory belum bersekolah.

e. Tn. Aman tidak memiliki hewan ternak maupun tanaman yang

dirawat sendiri.

21

Page 22: bab I

Tabel 1.12. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Aman

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 5,5 m2 dengan lantai keramik dan dinding terbuat dari batu bata dan

semen.

2. Ruangan dalam rumah Keluarga Tn. Aman tinggal di rumah pribadi, dengan luas tanah sekitar 33 m2 dan luas

bangunan berukuran 6 m x 5,5 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri

dari satu ruang tamu berukuran 2 m x 2 m, memiliki dua kamar tidur masing-masing

berukuran 2 m x 2 m, memiliki dapur berukuran 2 m x 1,5 m memiliki kamar mandi

dan jamban didalam rumah berukuran 1,5 m x 1m. Sebagian besar ruangan di rumah

ini berlantai berupa ubin berwarna putih, atap terbuat dari genteng dan tembok di cat

berwarna kuning.

3. Ventilasi Rumah ini memiliki 6 buah jendela dan 1 buah pintu masuk. Ventilasi rumah < 10%

luas lantai.

4. MCK a. Memiliki jamban yang digunakan bersama anggota keluarga.

b. Memiliki kamar mandi yang digunakan bersama anggota keluarga.

5. Sumber Air Tn. Aman memiliki sumber air bersih yang berasal dari air PAM yang digunakan

untuk minum, memasak, mencuci, mandi, dll.

6. Saluran pembuangan

limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke dalam selokan yang salurannya tidak mengalir

disamping rumah Tn. Aman. Jika selokan sudah penuh, maka air limbah akan disedot

dengan menggunakan mesin penyedot dan dibuang ke laut.

7. Tempat pembuangan

sampah

Sampah rumah tangga di buang ke belakang rumah. Sampah di tumpuk terlebih

dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.

8. Lingkungan sekitar

rumah

Di samping kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di depan rumah terdapat rumah

orang tua Ny. Yayuk. Keluarga Tn. Aman tinggal di pemukiman padat penduduk.

1.2.2 Keluarga Ny. Dadah

1. Data Dasar keluarga Ny.Dadah

Rumah keluarga ini terletak di RT 03 / RW 04, Desa Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh

enam anggota keluarga yaitu Ny.Dadah sebagai kepala keluarga dengan 4 orang

anaknya yang bernama Ebit, Sama, Nana, dan Soleh serta orang tua ibu Dadah yang

22

Page 23: bab I

bernama Tn.Irsad. Ny. Dadah berusia 49 tahun, bekerja sebagai seorang Ibu Rumah

Tangga, sedangkan anaknya yang bernama Ebit dan Sama bekerja buruh di kapal

dengan penghasilan masing-masing berkisar antara Rp. 30.000,00 per hari. Sama dan

Ebit menggantikan peran ayahnya menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya

meninggal 1,5 tahun yang lalu. Pendapatan Sama dan Ebit digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan,

pengobatan dan lain-lain.

Ny.Dadah tidak mampu membaca dan menulis dikarenakan tidak pernah

mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Anak pertama Ny.Dadah seorang laki-

laki, bernama Tn.Sama yang sekarang berusia 20 tahun. Anak kedua bernama Tn.Ebit

yang sekarang berusia 18 tahun. Anak ketiga bernama Nn.Nana yang sekarang

berusia 16 tahun, dan anak keempat bernama Soleh yang sekarang berusia 8 tahun.

Orang tua Ny.Dadah yang bernama Tn.Irsad sekarang berusia 70 tahun.

Tabel 1.13. Profil keluarga Ny.Dadah, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

1. Ny. Dadah Kepala

keluarga

P 49 Tidak

sekolah

IRT -

2. Tn.Ebit Anak

pertama

L 20 SD

(tidak tamat)

Buruh Rp 30.000,-

3. Tn.Sama Anak

Kedua

L 18 SD

(tidak tamat)

Buruh Rp. 30.000,-

4. Nn.Nana Anak

Ketiga

P 16 SD

(tidak tamat)

Tidak

Bekerja

-

5. An.Soleh Anak

Keenpat

L 8 SD

(Kelas 3)

Siswa -

6. Tn.Irsad Orang Tua

Ny.Dadah

L 70 Tidak

Sekolah

Tidak

Bekerja

-

2. Bangunan Tempat Tinggal

23

Page 24: bab I

Keluarga Ny.Dadah tinggal di rumah pribadi, dengan luas tanah sekitar 36 m2

dan luas bangunan berukuran 6m x 5m. Bangunan tempat tinggal beratapkan asbes

dan berdinding geribik, terdiri dari satu ruang tamu berukuran 2 m x 3 m, memiliki

dua kamar tidur masing-masing berukuran 2 m x 2 m, memiliki dapur berukuran 2m

x 2m. Namun tidak memiliki kamar mandi sehingga keluarga Ny.Dadah mandi dan

buang air di rumah tetangga atau ke sumur umum yang letaknya cukup dekat dengan

rumah. Di rumah Ny.Dadah tidak terdapat saluran pembuangan air limbah maupun

pekarangan.

Gambar 1.5 Denah Rumah Keluarga Ny Dadah, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan

Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

3. Lingkungan Pemukiman

Rumah ini terletak di tengah pemukiman cukup padat di dekat daerah pantai.

Sebagian ruangan di rumah ini berlantai berwarna putih, sebagian lainnya

berlantaikan tanah, atap terbuat dari asbes dan geribik. Untuk ventilasi, rumah ini

tidak memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan dan satu pintu

belakang. Untuk penerangan, rumah ini memiliki empat buah, yang terdiri dari 2

lampu putih dan 2 lampu kuning, lampu hanya dinyalakan pada sore dan malam hari.

24

S

B

U

T

Keterangan

: Pintu

Page 25: bab I

Ny.Dadah memiliki barang elektronik berupa televisi dengan antena, kipas angin dan

penanak nasi.

3. Pola Makan

Keluarga Ny.Dadah memiliki kebiasaan makan dua kali sehari dan waktunya

tidak menentu. Ny. Dadah memasak makanan dengan menu seadanya minimal ikan

walaupun tanpa sayur dan lauk pauk lainnya, contoh menu yang disajikan sehari-hari

ialah nasi, tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny.Dadah dan keluarga jarang mengkonsumsi

buah-buahan.

4. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Selama mengandung, Ny.Dadah tidak pernah mengalami sakit atau kelainan

pada kandungannya. Ny. Dadah kontrol untuk kehamilannya di puskesmas kurang

lebih 2 kali dan lahir di rumah sendiri dengan bantuan dukun. Ny. Dadah mengaku

hanya anaknya yang bernama Nana yang mendapat mendapat imunisasi namun hanya

sekitar 4 kali. Sedangkan anaknya yang lain tidak pernah diberikan imunisai.

Ny.Dadah mengatakan semua anaknya mendapat ASI sampai usia 2 tahun.

5. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Dadah ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya meminum obat warung terlebih dahulu, dan bila belum sembuh

berobat ke Mantri, namun apabila masih belum sembuh juga makan di bawa ke

Puskesmas Tegal Angus.

6. Riwayat Penyakit

Riwayat hipertensi pada keluarga.

7. Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari

Tn.Ebit serta Tn.Sama memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah

maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih 1 hingga 2

bungkus dalam sehari. Keluarga Ny.Dadah mencuci tangan menggunakan air sebelum

makan dan memakai alas kaki saat keluar rumah, namun Nn. Nana tidak pernah

menggunakan alas kaki ketika keluar rumah.

Keluarga Ny.Dadah tidak punya sumber air bersih dan terbiasa membeli air

bersih di jirigen. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum

dan memasak makanan. Namun Nn. Nana memiliki kebiasaan meminum air mentah

tanpa dimasak terlebih dahulu. Keluarga Ny.Dadah terbiasa membuang dan

mengumpulkan sampah di dekat pinggiran pantai, yang biasanya akan dibakar

bersama dengan sampah warga lainnya. Keluarga Ny.Dadah membuang air besar di

25

Page 26: bab I

rumah tetangga atau di jamban yang terletak di pantai. Di keluarga Ny.Dadah tidak

terdapat kebiasaan untuk menabung, namun An.Soleh memiliki kebiasaan menabung

disekolahnya. Selain itu keluarga Ny.Dadah juga tidak memiliki kebiasaan melakukan

olahraga, hanya An.Soleh yang melakukan olahraga sesuai dengan jadwal di

sekolahnya.

8. Faktor Internal dan Eksternal

Tabel 1.14. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Ny. Dadah

No

.

Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan

Merokok

Tn. Sama, dan Tn.Ebit merokok masing-masing 2bungkus dalam

satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam dan

di luar rumah.

2. Olah raga Keluarga Ny. Dadah tidak ada yang memiliki kebiasaan

berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

Hanya An.Soleh yang berolahraga disekolahnya.

3. Pola Makan Ny. Dadah memasak sendiri dengan komposisi makanan

mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang memakan

sayur, buah-buahan, apalagi susu.

4 Pola Berobat Apabila sakit, mereka membeli obat warung. Mereka jarang pergi

ke puskesmas ataupun berobat dengan dokter.

5. Menabung Ny. Dadah tidak pernah menabung, hanya An.Soleh yang

menabung disekolah.

6. Aktivitas sehari-

hari

a. Ny. Dadah tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah

tangga.

b. Tn.Sama dan Tn.Ebit bekerja sebagai buruh di kapal

nelayan

c. Nn. Nana tidak bekerja dan hanya dirumah membantu Ny.

Dadah

d. An.Soleh bersekolah di SD kelas 3

e. Tn.Irsad tidak bekerja dan hanya diam di rumah

26

Page 27: bab I

Tabel 1.15. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Ny.Dadah

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 6x5 m2 dengan sebagian lantai keramik dan sebagian

lagi tanah dinding terbuat dari geribik.

2. Ruangan dalam

rumah

Terdiri dari satu ruang tamu berukuran 2 m x 3 m, memiliki dua

kamar tidur masing-masing berukuran 2 m x 2 m, memiliki dapur

berukuran 2m x 2m, namun tidak memiliki jamban.

3. Ventilasi Rumah ini tidak memiliki jendela. Terdapat dua pintu yang

berukuran 2m x 1m.

4. Pencahayaan a. Tidak terdapat jendela pada rumah.

b. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 2 berwarna kuning dan

2 berwarna putih.

4. MCK c. Tidak memiliki jamban

d. Tidak memiliki kamar mandi

5. Sumber Air Keluarga Ny.Dadah membeli air jerigen tiap hari untuk keperluan

memasak, makan, dan minum.

6. Saluran

pembuangan

limbah

Tidak ada saluran untuk pembuangan limbah cair

7.8. Tempat

pembuangan

sampah

Sampah rumah tangga di buang ke dekat pinggiran pantai. Sampah

dikumpulkan begitu saja, namun terkadang dibakar oleh warga.

8. Lingkungan

sekitar rumah

Di samping kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di lingkungan

sekitar rumah keluarga Ny. Dadah masih banyak sampah yang

berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan

lingkungannya. Masih banyak tetangganya yang membuang

sampah di pekarangan rumah.

1.2.3 Keluarga Tn. Sali

1. Data Dasar Keluarga

27

Page 28: bab I

Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Sali yang memiliki enam orang

anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keenam anggota keluarga

tersebut adalah :

Tabel 1.16 Data Dasar Keluarga Tn. Sali, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

(per bulan)

1 Tn. Sali Suami Laki-laki 45th SD Nelayan ± Rp 500.000

2 Ny. Eti Istri Perempuan 35th SD Ibu rumah

tangga

± Rp 300.000,-

3 An.Samsudin Anak Laki-laki 18th SMP Bekerja ± Rp. 1.500.000

4 An. Edi Anak Laki - laki 16th SMP Pelajar -

5 An. Akbar Anak Laki- laki 10th SD Pelajar -

6 An. Epitaria Anak Perempuan 3 th - - -

2. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Sali tinggal di RT 03 RW 04 Desa Tj. Pasir, Kec.Teluk Naga.

Tn. Saliu dan keluarga tinggal rumah milik sendiri dengan luas bangunan sekitar 10 x

20 meter dan tidak bertingkat. Dinding rumah terbuat dari tembok pada bagian depan,

belakang, samping kanan dan kiri dan sudah dicat termasuk dapur. Lantai rumah

terbuat dari keramik. Atap rumah terbuat dari genteng yang disusun dan mempunyai

plafon.

Rumah Tn. Sali terdiri dari 5 ruangan yang terdiri dari 1 buah ruang tamu

dengan luas sekitar 10 x 3 meter, 3 buah kamar tidur dengan masing-masing luas 3 x

3 meter, sebuah gudang dengan luas 3x3 meter, sebuah dapur dengan luas sekitar 6 x

4 meter, kamar mandi dengan luas 1 x 1 meter dan fasilitas jamban dengan luas 1x1

meter.

Sistem ventilasi rumah Tn. Sali belum memenuhi standar kriteria ventilasi

yang baik, karena luas ventilasi rumahnya tidak mencapai 10% dari luas lantai rumah.

28

Page 29: bab I

Ventilasi di rumah Tn. Sali hanya berupa empat buah jendela dengan ventilasi angin

di atasnya pada bagian depan rumah (dua buah jendela pada ruang tamu dan masing-

masing satu buah jendela pada kamar) dengan ukuran masing masing 0,5 x 0,5 meter,

sedangkan pada kamar tidur lainnya tidak terdapat jendela. Di dalam rumah Tn.Sali

terdapat 5 buah lampu putih dan kuning yang baru dinyalakan ketika malam hari.

Keluarga Tn. Sali memiliki sumber air bersih berupa tempat penampungan air

sumur tanah yang tidak memiliki penutup. Air digunakan untuk beberapa keperluan,

seperti memasak, mencuci dan mandi. Kamar mandi keluarga Tn. Sali terletak dekat

dapur. Kamar mandi dan fasilitas jamban terpisah dengan masing-masing luasnya 1x1

meter. Jamban keluarga Tn. Sali dilengkapi dengan septic tank tertutup yang terletak

dibagian samping rumah. Keluarga Tn. Sali memiliki tanaman pohon di halaman

depan rumah. Sampah-sampah keluarga Tn. Sali dibuang dan dikumpulkan di

halaman seberang rumah dan dibakar jika sudah menumpuk.

Ruang tamu Ruang tidur

Ruang

tidur

ruang

gudang tidur

km.mandi

dapur wc

Gambar 1.6 Denah Rumah Keluarga Tn. Sali, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan

Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

3. Lingkungan Pemukiman

29

Septic Tank

S

B

U

T

Depan

Belakang

Page 30: bab I

Rumah keluarga Tn. Sali terletak di lingkungan yang padat, dimana jarak antar

rumah sangat dekat bahkan berdempetan. Keluarga Tn. Sali tidak memiliki tempat

pembuangan sampah khusus, mereka membuang sampah diseberang rumahnya

ataupun langsung membuang ke laut.

Sumber air bersih keluarga Tn. Sali berasal dari sumur tanah yang terlelak

didalam rumah yaitu di dapur yang juga berdekatan dengan kamar mandi dan jamban.

Bila sumur tanah di rumah Tn. Sali mengering, keluarga Tn. Sali menggunakan air

bersih yang berasal dari saluran PAM milik tetangga di seberang rumahnya.

4. Pola Makan

Keluarga Tn. Sali mempunyai pola makan sebanyak tiga kali dalam sehari,

yaitu pagi, siang dan malam hari. Ny. Eti sebagai ibu rumah tangga bertanggung

jawab dalam memasak dan menyiapkan makanan untuk seluruh anggota keluarganya

setiap hari. Makanan yang disajikan tidak beraneka ragam, makanan sehari hari

berupa makanan seperti nasi putih dengan lauk tahu seperti, tempe sepotong, dan ikan

goreng. Keluarga Tn. Sali sering mengkonsumsi sayuran hijau dan jarang

mengonsumsi buah-buahan. Keluarga Tn. Sali membiasakan sarapan pagi sebelum

memulai aktivitas. Keluarga Tn. Sali jarang mengkonsumsi lemak yang berasal dari

daging sapi maupun ayam. Keluarga Tn. Sali tidak banyak minum air putih, sehari

harinya kurang lebih 4 – 5 gelas. Alat makan yang digunakan oleh keluarga Tn. Sali

terdiri dari piring dan gelas beling serta sendok dan garpu yang terbuat dari logam.

5. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Ibu terhadap Anak

Anak pertama Ny. Eti yang bernama Samsudin, sekarang berumur 18 tahun,

lahir secara normal yang dibantu oleh dukun. Anak kedua, An.Edi yang sekarang

berumur 16 tahun, lahir secara normal juga dibantu oleh dukun. Anak ketiga Ny. Eti,

Akbar sekarang berumur 11 tahun, lahir ditolong oleh dukun. Begitu pula anak

keempat Ny. Eti, An. Epitaria, berusia 3 tahun, juga lahir ditolong oleh dukun.

Keempat anak Ny.Eti diberi ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa susu formula. Menurut

Ny.Eti, keempat anaknya telah diimunisasi dasar lengkap.

6. Perilaku

Tn. Sali pernah mempunyai kebiasaan merokok sejak lama namun saat ini Tn.

Sali sudah tidak merokok lagi karena sering mengeluh batuk-batuk.anak pertama Tn.

Sali memiliki kebiasaan yang sama, yaitu merokok, Tn. Sali dan anaknya dapat

30

Page 31: bab I

merokok sebanyak setengah bungkus perhari, mereka merokok baik didalam ataupun

di luar rumah. Karena kesibukan kerjanya dari pagi sampai sore hari membuat Tn.

Sali dan keluarga tidak sempat untuk berolahraga dan hanya untuk tidur. Keluarga Tn.

Sali tidak biasa mencuci tangan menggunakan air dan menggunakan sabun saat

sebelum makan, sebelum BAB maupun setelah BAB. Keluarga Tn.Sali selalu

menggunakan jamban ketika BAB dan BAK. Tn. Sali dan keluarga jarang memakai

alas kaki saat keluar di pekarangan rumah. Ny. Eti bekerja di rumah, membuka usaha

berjualan makanan/ warung mulai dari pagi sampai sore hari. Keluarga Tn. Sali jarang

membersihkan rumah sehingga rumah tampak kotor. Ny. Eti sering membuang dan

membakar sampah di seberang rumahnya.

7. Kebiasaan Berobat

Apabila sakit, keluarga Tn. Sali membeli obat di warung terlebih dahulu.

Namun apabila penyakit dirasakan tidak membaik, maka keluarga Tn. Sali pergi

berobat ke puskesmas.

8. Faktor Internal dan Eksternal

Tabel 1.17 Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Sali

31

No Kriteria Permasalahan

1. Kebiasaan

Merokok

Tn. Sali dan anak pertama Tn. Sali (Tn. Samsudin)

merokok setengah bungkus per hari,merokok diluar

rumah ,terkadang didalam rumah.

2. Olah Raga Keluarga Tn. Sali tidak atau jarang berolahraga.

3 Pola Makan Makan 3 kali sehari, makanan pokok berupa nasi, lauk

pauk seperti tahu tempe, dan ikan goreng. Jarang

mengkonsumsi daging, buah-buahan.

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Keluarga Tn. Sali terbiasa membeli obat warung,

namun bila penyakit tidak membaik keluarga tn. Sali

berobat ke puskesmas apabila sakit.

5 Menabung Menabung di sekolah anak

6 Aktivitas Sehari –

hari

Ayah bekerja sebagai nelayan, Ibu sebagai Ibu Rumah

Tangga yang berjualan di rumah

7 Kebersihan diri Keluarga Tn. Sali jarang menggunakan alas kaki saat

keluar rumah, keluarga Tn. Sali jarang mencuci tangan

saat makan dan sebelum atau sesudah BAB/BAK.

Page 32: bab I

Tabel 1.18 Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sali

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan 10 x 20 meter.

2 Ruangan Dalam Rumah Ruangan dalam rumah terlihat kotor. Di dalam

rumah terdapat 3 kamar tidur, 1 ruang

keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 wc, dan 1

gudang

3 Ventilasi Ventilasi belum memenuhi standar kriteria

ventilasi yaitu <10% dari luas bangunan.

4 Pencahayaan Terdapat 3 jendela di bagian depan rumah dan

pada 1 jendela pada kamar bagian depan

5 MCK Keluarga ini memiliki jamban dengan septic

tank

6 Sumber Air Air bersih dari sumur tanah yang tidak tertutup

dan berada di dekat jamban dan kamar mandi.

7 Saluran Pembuangan Limbah Limbah dialirkan ke dalam septic tank

8 Tempat Pembuangan Sampah Sampah ditumpuk dan dibakar di lapangan

seberang rumah.

9 Lingkungan Sekitar Rumah Rumah berhimpitan dengan rumah lain.

1.2.4 Keluarga Tn. Sutigno

1. Data Dasar keluarga Tn. Sutigno

Rumah keluarga ini terletak di RT 02 / RW 04 Kampung Tanjung Pasir, Kecamatan

Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh lima

anggota keluarga yaitu Tn. Sutigno sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang

bernama Ny. Maryani dan tiga orang anak. Tn. Sutigno dan Ny. Maryani memiliki tujuh

orang anak, keenam anaknya perempuan dan satu orang laki – laki yang sudah meninggal

sesaat setelah lahir, tiga orang anaknya sudah menikah dan tidak lagi tinggal dirumahnya.

32

Page 33: bab I

Tn. Sutigno, berusia 50 tahun seorang tamatan SMP, sudah tidak bekerja tetapi

sebelumnya pernah bekerja sebagai buruh harian lepas. Istrinya, Ny. Maryani, yang berusia

45 tahun, bertugas sebagai ibu rumah tangga. Ny. Maryani pernah sekolah tamat SD.

Tabel 1.19. Profil keluarga Tn. Sutigno, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Banten Bulan Agustus tahun 2014

No Nama Status

Keluarg

a

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

(per bulan)

1 Tn. Sutigno Suami Laki-laki 50th SMP Tidak

Bekerja

-

2 Ny. Maryani Istri Perempuan 45th SD Ibu Rumah

Tangga

-

3 Nn. Yeli

Stefani

Anak

Kandung

Perempuan 19th SMA Karyawan Rp

2.000.000,-

4 An. Putri

Angelita

Anak

Kandung

Perempuan 12th SMP Pelajar -

5 An. Laura

Cantika

Anak

Kandung

Perempuan 4th Taman

Kanak-kanak

Pelajar -

2. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Sutigno tinggal di rumah pribadi, dengan luas tanah sekitar

berukuran 12m x 7,5m. Bangunan tempat tinggal bertingkat pada bagian belakang dan

terdiri dari satu teras berukuran 3m x 3m, pekarangan berukuran 3m x 3m, satu ruang

tamu berukuran 3 m x 3 m, memiliki dua kamar tidur masing-masing berukuran 3 m x

2 m, memiliki dapur berukuran 3m x 2m, memiliki ruang makan berukuran 3m x

2m, memiliki ruang sholat berukuran 3m x 2m, memiliki gudang berukuran 3m x 2m,

memiliki kamar mandi dan jamban didalam rumah berukuran 1,5m x 1,5m, keluarga

ini menggunakan kamar mandi dan jamban bersama, dan memiliki sumur yang

dalamnya kurang lebih 1m yang dipakai jika PAM mati.

33

Page 34: bab I

Gambar 1.7 Denah Rumah Keluarga Tn. Sutigno, Desa Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten Bulan Agustus tahun 2014

3. Lingkungan Pemukiman

Rumah ini terletak di tengah pemukiman cukup padat di dekat daerah laut.

Semua ruangan di rumah ini berlantai keramik, atap terbuat dari genteng dan tembok

di cat berwarna warni. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 5 jendela, rumah ini hanya

memiliki satu pintu depan dan satu pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini

memiliki empat belas buah lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari.

Tn. Sutigno memiliki barang elektronik berupa televisi dengan antenna, pemutar

dvd,dispenser,kulkas dan penanak nasi.

4. Pola Makan

Keluarga Tn. Sutigno memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Maryani

memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari

ialah nasi, tahu, tempe, telur, sayur, ikan, ayam, menu setiap hari selalu berubah –

ubah, Ny.Maryani dan keluarga sering mengonsumsi buah-buahan. Alat makan yang

digunakan oleh keluarga ini terbuat dari piring kaca, gelas kaca, serta sendok / garpu

yang terbuat dari logam. Keluarga ini memasak dengan menggunakan kompor gas

34

S

B

U

T

Page 35: bab I

yang menggunakan tabung gas 3 kg. Keluarga ini mengaku suka membeli makanan

ke luar jika memiliki uang lebih.

5. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Ny. Maryani selalu mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dari anak

pertama hingga saat ini. Program KB yang diikuti menggunakan alat kontrasepsi

suntik yang saat ini diganti menjadi pil dikarenakan pertambahan berat badan. Selama

mengandung, Ny. Maryani tidak pernah mengalami sakit atau kelainan pada

kandungannya. Ny. Maryani rutin kontrol untuk kehamilannya di bidan. Riwayat

persalinan dari anak pertama hingga keenam ditolong oleh bidan, sedangkan anak ke

tujuh ditolong oleh dukun dikarenakan tidak sempat sampai di bidan. Ny. Maryani

mengaku anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program

Puskesmas. Ny. Maryani mengatakan semua anaknya mendapat ASI sampai usia

2 tahun.

6. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Maryani, ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya langsung berobat ke dokter “goceng” yang hanya membayar

lima ribu rupiah.

7. Riwayat Penyakit

Riwayat batuk disertai pilek pada keluarga.

8. Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari

Tn. Sutigno memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah maupun di luar

rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih satu bungkus dalam sehari.

Keluarga Tn. Sutigno biasa mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum

makan dan memakai alas kaki saat keluar rumah kecuali anak perempuan yang paling

kecil.

Keluarga Tn. Sutigno mempunyai sumber air bersih yang berasal dari PAM.

Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum dan memasak,

membilas alat makan, mencuci baju, serta mandi.

Keluarga Tn. Sutigno biasa membuang dan mengumpulkan sampah ditempat

pembuangan sampah dan disatukan dengan warga setempat dan kemudian di bakar

bersamaan. Keluarga Tn. Sutigno membuang air besar di jamban milik pribadi.

35

Page 36: bab I

9. Faktor Internal dan Eksternal

Tabel 1.20. Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Sutigno

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan

Merokok

Tn. Sutigno merokok satu bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan

merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah.

2. Olah raga Keluarga Tn. Sutigno memiliki kebiasaan berolahraga yaitu senam

yang dilakukan oleh Ny. Maryani tetapi anggota keluarga lainnya tidak

ada yang berolahraga.

3. Pola Makan Ny. Maryani memasak sendiri dengan komposisi makanan

mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, telur, sayur, ikan, ayam dan buah-

buahan.

4. Pola Berobat Apabila sakit, mereka berobat langsung ke dokter.

5. Menabung Ny. Maryani baru ingin memulai menabung untuk keperluan sekolah

anaknya.

6. Aktivitas sehari-

hari

f. Tn. Sutigno tidak bekerja.

g. Ny. Maryani tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga.

h. Nn. Yeli belum menikah. Ia bekerja sebagai karyawan di bandara

Soekarno-Hatta.

i. Putri dan Laura masih duduk di bangku sekolah SMP dan Taman

Kanak – kanak.

36

Page 37: bab I

Tabel 1.21. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sutigno

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 12 x 7,5 m2 dengan lantai keramik dan dinding terbuat dari

batu bata dan semen.

2. Ruangan dalam

rumah

Bangunan tempat tinggal bertingkat dan terdiri dari satu teras berukuran

3 m x 3 m, pekarangan berukuran 3m x 3m, satu ruang tamu berukuran

3 m x 3 m, memiliki dua kamar tidur masing-masing berukuran 3 m x 2

m, memiliki dapur berukuran 3 m x 2 m, memiliki ruang makan

berukuran 3 m x 2 m, memiliki ruang sholat berukuran 3 m x 2 m,

memiliki gudang berukuran 3 m x 2 m, memiliki kamar mandi dan

jamban didalam rumah berukuran 1,5 m x 1,5 m.

3. Ventilasi Rumah ini memiliki lima jendela yang berada di pintu masuk, ruang

tamu dan kamar tidur atas yang berukuran 2 m x 1 m. Jendela bisa

dibuka.

4. Pencahayaan c. Terdapat satu buah jendela berukuran 2 m x 1 m pada bagian depan

rumah dan dua jendela pada ruang tamu.

d. Terdapat dua buah jendela pada kamar tidur.

e. Terdapat 14 buah lampu di dalam rumah,5 berwarna kuning dan 9

berwarna putih. Sehingga penerangan cukup baik dirumah.

4. MCK e. Memiliki jamban yang digunakan bersama anggota keluarga.

f. Memiliki kamar mandi yang digunakan bersama anggota keluarga.

5. Sumber Air PAM dan air sumur, keluarga Tn. Sutigno menggunakan air sumur

hanya jika air PAM mati.

6. Saluran

pembuangan

limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke dalam selokan di samping rumah

Tn. Sutigno

7.8. Tempat

pembuangan

sampah

Sampah rumah tangga di buang ke tempat sampah. Sampah kemudian di

tumpuk di tempat pembuangan sampah warga lalu dibakar.

8. Lingkungan

sekitar rumah

Di samping kiri rumah terdapat rumah tetangga dengan jarak yang dekat

antar rumah.

37

Page 38: bab I

1.3. Penentuan Area Masalah

1.3.1 Penjabaran Area Masalah Pada Keluarga Binaan

1.3.1.1 Keluarga Tn. Aman

1. Masalah Non Medis

a. Perilaku merokok pada anggota keluarga terutama Tn. Aman yang dapat

menghabiskan 1 hingga 2 bungkus rokok per hari.

b. Perilaku menimbun dan membakar sampah di sekitar rumah

c. Pengelolaan limbah rumah tangga yang buruk

d. Kurangnya kesadaran akan penggunaan alas kaki.

2. Masalah Medis

a. Riwayat ISPA pada anggota keluarga

b. Riwayat Asma dan dermatitis alergi pada keluarga

1.3.1.2 Keluarga Ny. Dadah

1. Masalah Non Medis

a. Perilaku membuang sampah di pinggiran pantai dan membakar sampah.

b. Tidak memiliki ventilasi yang cukup di dalam rumah

c. Memiliki kebiasaan merokok

d. Memiliki kebiasaan meminum air mentah

e. Memiliki kebiasaan tidak menggunakan alas kaki

f. Kurangnya pencahayaan pada rumah

g. Tidak tersedianya saluran pembuangan limbah cair

h. Tidak memiliki kamar mandi

i. Tidak tersedianya jamban di rumah

3. Masalah Medis

a. Riwayat hipertensi pada keluarga

1.3.1.3 Keluarga Tn. Sali

1. Masalah Non Medis

a. Kurangnya pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga pada

keluarga binaan.

b. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya ventilasi udara dan pencahayaan

yang cukup untuk rumah sehat pada keluarga binaan.

38

Page 39: bab I

c. Perilaku menjaga kebersihan rumah yang buruk.

d. Kurangnya kesadaran penggunaan alas kaki diluar rumah.

e. Kurangnya kesadaran akan bahaya merokok.

f. Kurangnya aktivitas berolahraga pada keluarga binaan.

2. Masalah Medis

a. Riwayat ISPA berulang pada keluarga.

1.3.1.4 Keluarga Tn. Sutigno

1. Masalah Non Medis

a. Perilaku yang buruk mengenai penggunaan alas kaki di luar rumah.

b. Perilaku menjaga kebersihan rumah yang buruk.

c. Perilaku menjaga kebersihan jamban pribadi yang buruk.

d. Kurangnya kesadaran akan bahaya merokok dan asap rokok.

e. Kurangnya aktivitas berolahraga pada keluarga binaan.

2. Masalah Medis

a. Riwayat ISPA berulang pada keluarga

1.3.2 Area masalah sebagai Diagnosis Komunitas

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu

metode delbeq dan metode Delphi. Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah

dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga

diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman

peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah.

Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas. Metode delphi adalah suatu metode

dimana dalam proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar

tersebut tidak dipertemukan secara langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing

pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal

ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan

pendapat yang bias.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan

prioritas masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan

memilih area permasalahan yaitu : “Perilaku Merokok Pada Keluarga Binaan Desa

Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten”.

39

Page 40: bab I

1.3.3 Alasan pemilihan area masalah

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan, yaitu :

1. Dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2012

didapatkan hasil untuk tidak merokok dalam rumah masih 23,5%. Hasil kajian

PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2012 dapat

digambarkan dalam diagram berikut.

Diagram 1.1. Hasil Kajian PHBS rumah Tangga di Puskesmas Tegal Angus tahun

2012

Persali

nan dito

long Ten

aga K

esehata

n

Rumah beb

as Jen

tik

Penim

banga

n Bayi d

an Bali

ta

Memberi

kan ASI

Ekskl

usif

Mengg

unakan

Air Bers

ih

Mengg

unakan

Jamban

Sehat

Olahrag

a dan

Aktivit

as Fis

ik

Mengk

onsumsi M

akan

an Se

imban

g

Tidak

Mero

kok d

i dala

m rumah

Penduduk m

iskin ya

ng dica

kup PKM

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

90.50%

72.83%

100.00%

73.67%

99.39%

15.74%10.09%23.50%23.50%

96.85%

Hasil Kajian PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Tegal Angus

Hasil Ka-jian PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Tegal An-gus

2. Dari hasil laporan bulanan penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus didapatkan jenis

penyakit dengan kunjungan terbanyak adalah Infeksi Saluran Nafas Akut pada

Januari-Juni tahun 2014.

40

Page 41: bab I

Tabel 1.22. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Tegal Angus Januari-Juni

Tahun 2014

No Penyakit Kode ICD Jumlah Kasus

1 Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt J06 1533

2 Demam yang tidak diketahui sebabnya R50 1468

3 Sakit Kepala R51 1098

4 Batuk R05 923

5 Dermatitis Lainnya L30 884

6 Hipertensi Essensial (Primer) I10 526

7 Gastritis dan Duodenitis yang disertai

perdarahan lambung

K29 499

8 Conjungtivitis /H10 385

9 Diare dan Gastroenteritis A091 314

10 Tuberkulosis Paru Klinis (suspek) A16 302

3. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa pada keempat keluarga binaan

didapatkan perilaku merokok yang buruk di dalam maupun diluar rumah.

Keluarga binaan mengerti bahaya akibat merokok namun belum bisa

mengubah perilakunya.

4. Dari hasil check list pre survey didapatkan bahwa pada keluarga binaan,

pengetahuan mengenai merokok mencapai 71,4%, sikap mengenai merokok

57,1% namun perilaku mengenai merokok pada keluarga binaan masih kurang

yaitu 35,7%.

5. Menurut laporan WHO tahun 2011 mengenai konsumsi tembakau dunia,

angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang

tertinggi di dunia, dengan 46,8 persen laki-laki dan 3,1 persen perempuan usia

10 tahun ke atas yang diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah perokok

mencapai 62,8 juta, 40 persen di antaranya berasal dari kalangan ekonomi

bawah.

6. Menurut Riskesdas 2013, menunjukkan proporsi penduduk umur ≥10 tahun

terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34 tahun sebesar 33,4

persen, umur 35-39 tahun 32,2 persen, sedangkan proporsi perokok setiap

hari pada laki-laki lebih banyak dibandingkan perokok perempuan

(47,5% banding 1,1%). Berdasarkan jenis pekerjaan, petani/nelayan/buruh

41

Page 42: bab I

merupakan jenis pekerjaan dengan konsumsi rokok terbanyak (44,5%)

dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya.

42