BAB I

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki jumlah penderita meningkat setiap tahunnya. Kejadian ini menyebabkan beban yang harus ditanggung dunia semakin berat (Noviani, 2007). Dimana kanker adalah pertumbuhan pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan sekitarnya serta menyebar ke organ yang letaknya tidak jauh dari pusat kanker (Corrwin, 2009). Penyakit kanker menjadi penyabab utama kematian di negara-negara berekonomi maju sedangkan menjadi penyebab kematian kedua pada negara berkembang (WHO,2011). Data statistik menyatakan bahwa kanker menyumbang 7,6 juta kematian di seluruh dunia. Kanker payudara merupakan kanker paling umum yang terjadi pada wanita. Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal pada tahun 2004 disebabkan oleh kanker payudara dan 1

description

torpedo

Transcript of BAB I

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPenyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki jumlah penderita meningkat setiap tahunnya. Kejadian ini menyebabkan beban yang harus ditanggung dunia semakin berat (Noviani, 2007). Dimana kanker adalah pertumbuhan pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan sekitarnya serta menyebar ke organ yang letaknya tidak jauh dari pusat kanker (Corrwin, 2009).

Penyakit kanker menjadi penyabab utama kematian di negara-negara berekonomi maju sedangkan menjadi penyebab kematian kedua pada negara berkembang (WHO,2011). Data statistik menyatakan bahwa kanker menyumbang 7,6 juta kematian di seluruh dunia. Kanker payudara merupakan kanker paling umum yang terjadi pada wanita. Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal pada tahun 2004 disebabkan oleh kanker payudara dan mayoritas (69%) terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia (WHO, 2011).Angka kejadian kanker payudara secara global semakin meningkat. Penyakit ini memiliki prognosis yang berhubungan dengan stadium penyakit saat terdiagnosa, jika semakin dini tumor terdeteksi maka semakin baik prognosisnya. Skrining rutin kanker payudara bagi perempuan dapat mendeteksi secara klinis tumor yang tidak teraba, pemeriksaan ini meningkatkan kelangsungan hidup perempuan 95,1% jika secara dini terdeteksi (Muttarak, 2003). Sebanyak 60-70% penderita kanker payudara datang pada stadium lanjut (stadium III atau IV), sehingga setengah dari penderita berakhir dengan kematian (Kemenkes, 2011). Kanker yang paling tinggi diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 wanita. Kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap diseluruh RS di Indonesia (17%), disusul kanker leher rahim (11,78%) sedangkan di Bali angka kejadian kanker payudara adalah sebanyak 167 kasus dan mengalami peningkatan menjadi 584 kasus pada tahun 2010 (Dinkes Bali, 2010). Penyakit kanker payudara sangat menakutkan bagi kaum wanita. Hal ini terjadi karena penderita kanker payudara akan kehilangan atau mengalami gangguan pada salah satu mahkota tubuhnya, yaitu payudara. Faktor resiko terjadinya kanker payudara antara lain, mutasi gen BRCA-1 atau BRCA-2 pada wanita yang meningkatkan 50-90% terkena kanker payudara (Lewis, 2007). Riwayat keluarga meningkatkan 2-3 kali terkena kanker payudara (Tjindarbumi, 2002). Menstruasi pertama saat umur kurang dari 12 tahun (Rasjidi, 2010). Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral lebih dari 7 tahun (Ditjen RI, 2007). Pemanjanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun berisiko hampir dua kali lipat, obesitas, alkohol, trauma terus menerus seperti memakai bra yang terlalu ketat, dan tidak pernah menyusui. Nulipara serta usia maternal saat kelahiran anak pertama seperti memiliki anak pertama diatas 30 tahun meningkatkan resiko sebanyak dua kali lipat, dan faktor usia dimana 78% kanker payudara terjadi pada pasien berusia lebih dari 50 tahun dan 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun (Rasjidi, 2010).Penemuan dini benjolan payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan tindakan yang penting untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit kanker payudara (Rosolowich, 2006). Rendahnya kesadaran untuk memeriksakan diri berkaitan erat dengan pola pikir masyarakat bahwa mereka akan ke tenaga medis jika merasakan sakit. kebanyakan pasien yang datang berobat ternyata telah menderita penyakit stadium akhir. Keterlambatan deteksi dini ini kemungkinan terjadi karena kurangnya pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri merupakan deteksi dini kanker yang paling banyak disarankan bagi setiap wanita, sehingga masyarakat dapat datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendeteksi dini. Pendidikan mengenai SADARI diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita. Di Bali Khususnya Desa Tulikup Gianyar yang merupakan desa binaan dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa diketahui dari Kepala Puskesmas Pembantu Desa Tulikup Gianyar bahwa belum pernah dilakukanya penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Sehingga, peneliti ingin melihat pengetahuan dan perilaku yang dimiliki wanita di Desa Tulikup mengenai pemeriksaan kanker payudara sendiri khususnya pada wanita yang telah memiliki anak balita sebanyak 375 orang. Pemilihan sample ini dipengaruhi oleh faktor resiko yang menyatakan bahwa kejadian kanker payudara akan meningkat pesat setelah umur 50 tahun sehingga pada umur ini merupakan masa emas untuk terhindar dari penyakit kanker payudara stadium lanjut dimana semakin cepat dideteksi semakin baik prognosisnya. Pemilihan sample ini dikhususkan pada ibu-ibu yang memiliki balita dengan alasan yaitu, ibu-ibu yang masih memiliki balita cenderung sibuk mengasuh anak dan seringkali lupa memperhatikan kesehatan dirinya sendiri.

1.2 Pertanyaan PenelitianApakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Desa Tulikup Gianyar ?

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan Umun

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Desa Tulikup Gianyar.1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan sumber informasi ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pemeriksaan payudara sendiri.2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pemeriksaan payudara sendiri.

3. Untuk mengetahui perilaku ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pemeriksaan payudara sendiri.

1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Manfaat bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman penulis mengenai pemeriksaan payudara sendiri dan mendapatkan informasi mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Desa Tulikup Gianyar.1.4.2 Manfaat bagi penelitian selanjutnyaPenelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai pemeriksaan payudara sendiri khususnya ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Tulikup Gianyar sehingga penelitian ini diharapkan sebagai dasar, sumber dan bahan pemikiran untuk perkembangan penelitian selanjutnya.1.4.3 Manfaat bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai pemeriksaan payudara sendiri khususnya ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Tulikup Gianyar mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin.

1.4.4 Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program dalam upaya peningkatan wanita mengenai pemeriksaan payudara sendiri di Desa Tulikup Gianyar.5