Bab I

15
1 GAMBARAN RADIOGRAFIK Pendahuluan Penggunaan sinar x merupakan bagian yang penting dalam kedokteran gigi, Beberapa pemeriksaan radiografi, penting bagi sebagian besar pasien. Radiografi seringkali dijadikan rujukan untuk diagnosis utama bagi dokter. Cakupan pengetahuan dari ilmu dental radiografi dan radiologi yang dibutuhkan bisa dibagi 4, yaitu : Peralatan dasar - produksi x-ray, peralatan yang menghasilkan gambaran radiografik Proteksi radiasi - perlindungan pasien dan operator dari sinar x yang berbahaya Radiografi - Tehnik yang digunakan untuk menghasilkan gambaran radiografik Radiologi - interpretasi dari gambaran radiografik Pemahaman dari gambaran radiografik tersebut adalah subjek yang paling penting. Bab ini menjelaskan mengenai gambaran radiografik dan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan persepsi dari gambaran radiografik. Asal Muasal Gambaran Radiografik Gambaran radiogarafik dihasilkan oleh sinar x yang melewati objek dan berinteraksi dengan emulsi fotografik

description

radiologi

Transcript of Bab I

1GAMBARAN RADIOGRAFIK

Pendahuluan

Penggunaan sinar x merupakan bagian yang penting dalam kedokteran gigi, Beberapa pemeriksaan radiografi, penting bagi sebagian besar pasien. Radiografi seringkali dijadikan rujukan untuk diagnosis utama bagi dokter.

Cakupan pengetahuan dari ilmu dental radiografi dan radiologi yang dibutuhkan bisa dibagi 4, yaitu :

Peralatan dasar - produksi x-ray, peralatan yang menghasilkan gambaran radiografik

Proteksi radiasi - perlindungan pasien dan operator dari sinar x yang berbahaya

Radiografi - Tehnik yang digunakan untuk menghasilkan gambaran radiografik

Radiologi - interpretasi dari gambaran radiografik

Pemahaman dari gambaran radiografik tersebut adalah subjek yang paling penting. Bab ini menjelaskan mengenai gambaran radiografik dan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan persepsi dari gambaran radiografik.

Asal Muasal Gambaran Radiografik

Gambaran radiogarafik dihasilkan oleh sinar x yang melewati objek dan berinteraksi dengan emulsi fotografik dari sebuah film. Interaksi tersebut menghasilkan penghitaman dari film. Tingkat penghitaman tergantung dari jumlah sinar x yang mengenai film, dan juga dipengaruhi oleh kepadatan objek.

Gambaran akhir yang dihasilkan merupakan bayangan berlapis yang terdiri dari warna hitam, putih dan abu-abu dan kadang-kadang disebut juga shadowgraph

Dalam memahami bagaimana sebuah gambaran dihasilkan dan menginterpretasi informasi, memerlukan pengetahuan antara lain : Bayangan radiografik

Gambaran 3 dimensi dari jaringan anatomi

Impose yang terbatas dari gambaran dua dimensi dan superimpose

Bayangan Radiografik

Jumlah sinar x yang diterima objek menentukan densitas dari bayangan ;

Bayangan putih atau radioopak menunjukkan bahwa sinar sepenuhnya berhenti pada film

Bayangan hitam atau translusen menunjukkan bahwa sinar x melewati objek dan tidak berhenti

Bayangan abu-abu menunjukkan beberapa area dimana sinar x berhenti dalam derajat yang bervariasi

Densitas atau kepadatan bayangan dari objek dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

Bahan dasar objek

Ketebalan objek

Bentuk objek

Intensitas sinar x yang digunakan

Posisi objek

Gambar 1.1 Gambaran dental radiografi

Gambaran menunujukkan bayangan berwarna hitam,putih dan abu-abu

Gambar 1.2

(i) Tampak depan

(ii) Tampak atas, beberapa silinder dengan bentuk yang sama tetapi terbuat dari bahan yang berbeda-beda

A. Plaster of paris

B. Plastik

C. Logam

D. Kayu

(iii) Dari gambaran radiografik menunjukkan bahwa objek dengan bentuk yang sama tetapi terbuat dari bahan yang berbeda akan menghasilkan gambaran radiografik yang berbeda

Gambar 1.3

(i) Tampak depan dari 4 silinder yang terbuat dari plaster of paris

(ii) Tampak atas menunjukkan silinder tersebut memiliki lubang-lubang di tengahnya dengan bentuk dan ketebalan berbeda-beda

(iii) Dari gambaran radiografik menunjukkan bahwa objek yang memiliki bentuk yang sama dan terbuat dari bahan yang sama tetapi memiliki ketebalan yang berbeda akan menghasilkan gambaran yang berbeda-beda.

Gambar 1.4

(i) Tampak depan dari 4 silinder yang terlihat sama, terbuat dari plaster of paris

(ii) Tampak atas menunjukkan 4 objek tersebut ternyata memiliki bentuk yang berbeda-beda

(iii) Dari gambaran radiografi menunjukkan bahwa 4 objek tersebut memiliki gambaran radiografi yang berbeda-beda

Gambar 1.5

(i)(ii) Tampak depan dan tampak atas dari 4 silinder yang terbuat dari plaster of paris dengan diameter yang berbeda-beda

(iii) 4 gambaran radiografik dengan menggunakan intensitas sinar yang berbeda menunjukkan bagaimana peningkatan intensitas sinar menyebabkan penetrasi yang lebih besar dan menghasilkan bayangan radioopak yang lebih sedikit, khususnya pada silinder yang paling kecil.

Efek dari perbedaan bahan dasar, ketebalan, bentuk dan intensitas sinar x pada gambaran radiografik ditunjukkan pada gambar 1.2-1.5.

Gambaran Jaringan Anatomi 3 Dimensi

Bentuk, densitas dan ketebalan dari jaringan khususnya jaringan keras, juga mempengaruhi gambaran radiografik. Oleh karena itu ketika melihat gambaran radiografik 2 dimensi, kita juga harus memperhatikan gambaran anatomi 3 dimensinya. Kemampuan anatomi merupakan suatu keharusan dalam interpretasi radiologi.

Impose Yang Terbatas Dari Gambaran Dua Dimensi dan Superimpose

Batasan utama dalam memperhatikan sebuah gambaran 2 dimensi dari sebuah objek 3 dimensi, yaitu :

Memperhatikan bentuk objek tersebut secara keseluruhan

Superimposition dan menaksir lokasi dan bentuk struktur yang terdapat di dalam objek

Gambar 1.6A (i) sagital (ii) potongan koronal dari mandibula yang menunjukkan anatomi jaringan keras dan pola tulang.

Gambar 1.6B Gambaran radiografi 2 dimensi dari anatomi mandibula

Tampak depan Tampak sampingtampak atas

Gambar 1.7 Diagram menunjukan tiga sudut pandang dari sebuah rumah. Tampak samping dari rumah tersebut menunjukan bahwa ada sebuah koridor yang terdapat di belakang rumah yang menuju kepada sebuah menara tinggi. Penampakan dari atas memberikan beberapa informasi tambahan seperti bahwa atap dari menara tersebut adalah bundar dan koridor yang ada di belakang rumah tersebut ternyata tidak lurus, tapi melengkung.

Penampakan Bentuk Keseluruhannya

Untuk memvisualisasikan semua aspek dari obyek 3 dimensi, haruslah dilakukan dengan melihat dari beberapa posisi yang berbeda. Hal ini dapat diilustrasikan dengan mengumpamakan salah satu obyek seperti rumah, dan informasi minimal yang dibutuhkan oleh seorang arsitek untuk menggambarkan semua aspek dari sebuah bangunan tiga dimensi dalam dua dimensi (perhatikan Gambar 1.7). Sayangnya, begitu mudah bagi seorang dokter gigi untuk melupakan bahwa gigi dan pasiennya adalah obyek tiga dimensi. Mengharapkan sebuah foto radiografis untuk menampilkan semua informasiyang dibutuhkan tentang bentuk gigi atau keadaan pasien sama seperti meminta seorang arsitek untuk mendeskripsikan keseluruhan rumah hanya dari tampak depannya saja.

Penumpukan dan Menentukan Lokasi dan Bentuk dari Struktur di Dalam Obyek

Bayangan yang dihasilkan dari berbagai bagian dari sebuah obyek (atau pasien) akan bertumpuk satu sama lainnya pada sebuah hasil akhir radiografis. Dengan demikian gambarnya akan menampilkan informasi yang terbatas atau bahkan salah mengenai dimana sebenarnya struktur-struktur internal berada, atau bagaimana bentuknya, sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 1.8.

Gambar 1.8 Radiografis dari kepala dari depan (sebuah penampakan occipitomental) diambil dengan posisi kepala miring ke belakang, yang selanjutnya akan dibahas dalam Bab 12. Ini akan memposisikan tulang padat dari dasar tengkorak menjadi lebih rendah dan meninggikan tulang wajah sehingga mencegah terjadinya penumpukan (superimposisi) satu sama lain. Obyek yang radiopak (putih tanda panah) dapat dilihat rupanya berada di dasar dari rongga hidung sebelah kanan.

Sebagai tambahan, bayangan radiopak padat pada salah satu sisi dari kepala dapat menutupi area radiolusen di sisi lain, jadi mengaburkan sisi yang lainnya dari pandangan, atau bayangan radilusen dapat membuat bayangan radiopak terlihat kurang opak. Salah satu solusi klinis dari permasalahan ini adalah mengambil dua gambar, pada sudut yang tepat satu sama lain (lihat Gambar 1.9 dan 1.10). Namun sayangnya, bahkan dua sudut pandang masih tidak dapat menyediakan semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah diagnosis (lihat Gambar 1.11).

Keterbatasan dari gambar radiografis konvensional ini memiliki implikasi klinis yang penting dan menjadi alasan utama bagi munculnya kesalahan laporan radiografis. Kenyataan bahwa bentuk atau keadaan tertentu tidak terlihat pada satu radiografis tidak lantas berarti bahwa bentuk atau keadaan itu tidak ada, hanya saja ia tidak dapat dilihat. Sudah banyak alternatif alat pemotretan khusus yang dikembangkan sebagaimana dijelaskan pada Bab 17 untuk mengatasi keterbatasan ini.

Gambar 1.9 Radiografis kepala dari samping (penampakan lateral tengkorak sejati) dari pasien yang sama dengan Gambar 1.8. Obyek radiopak (putih tanda panah) sekarang terlihat lebih ke intrakranial di atas dasar tengkorak. Sebenarnya itu adalah posisi logam klip aneurisma pada arteri di dalam Lingkaran Willis di dasar otak. Garis yang ditandai menunjukan arah datangnya sinar X yang dilakukan untuk menghasilkan gambar radiografis di Gambar 1.8, mengilustrasikan bagaimana sebuah klip logam intrakranial bisa terlihat berada di dalam hidung.

A Gambar samaB Gambar berbedaGambar sama

Gambar11.10 Gambar1.11

Gambar 1.10 Diagram menunjukan keterbatasan dari gambar dua dimensi: A Penampakan postero-anterior dari kepala yang mengandung sebuah massa dalam posisi yang berbeda atau bentuk yang berbeda. Pada semua contoh, massanya akan terlihat sebagai gambaran opak dengan ukuran yang sama pada semua radiografis, menyediakan informasi yang sama dalam bentuk atau posisi manapun. B Pemandangan dari samping menyediakan solusi yang mungkin dapat memecahkan masalah yang diilustrasikan pada A; sekarang massanya menghasilkan gambaran yang berbeda.

Gambar 1.11 Diagram mengilustrasikan masalah penumpukan gambar (superimposisi). Pandangan lateral dari massa yang ditunjukan pada Gambar 1.10 tetapi dengan tambahan obyek padat yang terlihat menumpuk. Hal ini menghasilkan gambar yang sama pada semua kasus tanpa adanya bukti massa tertentu. Informasi yang sebelumnya didapatkan sekarang menjadi kabur dan manfaat penggunaan dua sudut pandang dari sudut yang tepat menjadi tertiadakan.

Kualitas Gambar Radiografis

Kualitas keseluruhan dan banyaknya detail yang ditampilkan pada radiografis bergantung kepada beberapa faktor, yaitu:

Kontras perbedaan visual antara bayangan hitam, putih dan abu-abu

Geometri gambar posisi relatif dari film, obyek dan tabung sinar X

Karakteristik dari sinar X

Ketajaman gambar dan resolusinya.

Faktor-faktor ini bergantung juga kepada beberapa variabel, berhubungan dengan densitas obyek, reseptor gambar dan peralatan sinar X. Hal ini akan dibahas lebih detail pada Bab 16. Namun demikian, untuk memperlihatkan bagaimana keakuratan geometris dan detail dari hasil akhir gambar bisa terpengaruh, dua dari faktor-faktor utamanya ada di bawah ini.

Posisi Film, Objek dan Sinar X-ray

Posisi sinar x-ray, objek dan film membutuhkan pengetahuan geometri yang baik dan benar sebagai syarat dasar yaitu :

Objek dan film sebaiknya berkontak atau sedekat mungkin satu sama lain

Objek dan film sebaiknya pada posisi paralel satu sama lain

Tabung x-ray sebaiknya tepat pada posisi yang telah ditentukan sehingga sinar bertemu di antara objek dan film pada sudut yang tepat

Gambar 1.13 A Diagram yang menunjukkan efek pada gambaran akhir dari variasi posisi A. Film, B.objek, C.sinar x-ray

Gambar 1.14 Gambaran radiografi pada area yang sama dengan kontras yang bervariasi- perbedaan gambaran visual pada bayangan hitam, putih, dan abu-abu dipengaruhi oleh penetrasi sinar x-ray

A. exposure tinggi ( overpenetrasi)

B. exposure normal

C. kurang exposure atau penetrasi rendah

Karakeristik Sinar X-ray

Sinar x-ray ideal yang digunakan untuk pemotretan sebaiknya :

penetrasi yang cukup agar dapat melewati objek dan bereaksi dengan emulsi film sehingga dapat menghasilkan kontras yang baik pada bayangan yang berbeda tempa di foto tersebut (gambar 1.14)

paralel yaitu tidak divergen agar mencegah perbesaran gambar

diproduksi dari sumber sinar untuk mengurangi pengaburan tepi dari gambar

Persepsi Gambaran Radiografik

Kata melihat berarti memahami dengan pikiran menggunakan satu atau lebih pengertian. Persepsi adalah perbuatan atau kemampuan melihat. Dalam radiologi kita menggunakan pengertian atau penglihatan untuk memahami gambaran radiografik tetpai sangat disayangkan kita tidak dapat mengandalkan semua yang kita lihat. Rupanya bayangan sederhana yang berwarna hitam, putih dan abu-abu adalah suatu optical illusion (dalam bahasa latin illudere berarti tiruan). Gambaran radiografi dapat demikian menipu pemahaman kita dalam beberapa cara. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh efek dari :

gambaran sebagian

kontras

konteks

Efek Gambaran Sebagian

Seperti yang telah disebutkan gambaran radiografi hanya memberikan gambaran sebagian bagi klinisi dengan informasi yang terbatas dan kepadatan bayangan yang berbeda-beda. Untuk melengkapi sebuah gambar, seorang klinisi dapat menyatukan potongan-potongan gambar yang ada, namun tidak semua orang dapat menyimpulkannya dengan cara yang sama sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Tiga contoh non klinis dapat ditunjukkan ada gambar 1.15. Secara klinis perbedaan persepsi dapat menyebabkan dapat menyebabkan diagnosis yang berbeda.

Efek Kontras

Terlihat densitas dari bayangan partikuler radiografi dapat berefek sangat besar pada densitas yang ada di sekliling bayangan. Dengan kata lain kontras di antar 2 struktur yang berdekatan dapat dipahami sebagai densitas dari satu atau keduanya. Lihat gambar 1.16. Hal ini adalah partikuler yang penting dalam bidang kedokteran gigi dimana restorasi metalik menghasilkan bayangan densitas yang putih radioopak dan efeknya dapat terlihat di antar jaringan gigi yang berdekatan.

Efek Konteks

Lingkungan atau konteks yang kita lihat dari suatu gambaran dapat mempengaruhi bagaimana kita menginterpretasikan gambar tersebut. Suatu contoh non klinis dapat terlihat pada gambar 1.17. Dalam kedokteran gigi lingkungan dapat mempengaruhi persepsi kita dalam membaca radiografi sehingga pasien dapat komplain. Kita dapat bayangkan, kita pasti mellihat perubahan radiografi karena pasien dikondisikan sesuia dengan persepsi kita.

Persoalan dalam perbedaan persepsi merupakan peringatan kecil bahwa interpretasi radiografi tidak semudah seperti yang terlihat.

Beberapa Tipe Dental Radiografi

Beberapa gambaran radiografi gigi, rahang, dan tengkorak dibagi dalam 2 kelompok yaitu :

* intraoral film ditempatkan dalam mulut pasien terdiri dari

radiografi periapikal

radiografi bitewing

radiografi oklusal ekstraoral film ditemptakan di luar mulut pasien terdiri dari :

radiografi lateral oblique

radiografi tengkorak

panoramik gigi

Berbagai tehnik foto tersebut terdapat dalam pembahasan selanjutnya. Pendekatan dan bentuk diambil berdasarkan pembahasan radiografi yang dilanjutkan dengan praktek, dunia klinis dan berdasarkanpengetahuan dasar sebagai seorang klinisi termasuk di dalamnya:

Kenapa proyeksi partikular yang terambil yaitu sesuai dengan indikasi klinis

Bagaimana proyeksi diambil yaitu posisi relatif pasien, film dan kepala tabung x-ray

Apa arah yang tepat agar terlihat daerah anatomi yang dituju