Bab I

6
Dokumen UKL-UPL PT. Herkul Jaya Abadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan meningkatnya secara pesat pembangunan pada segala bidang yang mengakibatkan pula meningkatnya kebutuhan akan energi, sementara cadangan energi seperti minyak bumi, dan gas alam yang tersedia di perut bumi semakin menipis, oleh karena itu kita dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan dimanfaatkan adalah pemanfaatan kayu bekas yang tidak terolah yang kemudian diolah menjadi Arang briket, dimana penggunaan Kayu bakar memerlukan biaya yang mahal dan memerlukan kerja keras untuk mengumpulkannya. Disamping itu, kayu bakar menghasilkan banyak asap. Arang briket adalah bahan bakar untuk memasak yang tahan lama dan menghasilkan sedikit asap, Arang briket dapat dibuat dengan mudah dan menggunakan bahan-bahan lokal yang dapat dikumpulkan dari kayu – kayu bekas pembuatan rumah ataupun kayu – kayu bekas pengerajin gergaji sehingga limbah – limbah dari kayu yang tidak dapat digunakan untuk diolah kembali menjadi bahan pembuatan Arang briket. Dengan penggunaan Arang briket sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan yang biasanya masih digunakan beberapa orang untuk keperluan memasak. Selain itu penggunaan Arang briket dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji. PENDAHULUAN II - 1

Transcript of Bab I

Page 1: Bab I

Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dengan meningkatnya secara pesat pembangunan pada segala bidang yang

mengakibatkan pula meningkatnya kebutuhan akan energi, sementara cadangan energi seperti

minyak bumi, dan gas alam yang tersedia di perut bumi semakin menipis, oleh karena itu kita

dituntut untuk memikirkan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui.

Salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan dimanfaatkan adalah

pemanfaatan kayu bekas yang tidak terolah yang kemudian diolah menjadi Arang briket,

dimana penggunaan Kayu bakar memerlukan biaya yang mahal dan memerlukan kerja keras

untuk mengumpulkannya. Disamping itu, kayu bakar menghasilkan banyak asap. Arang briket

adalah bahan bakar untuk memasak yang tahan lama dan menghasilkan sedikit asap, Arang

briket dapat dibuat dengan mudah dan menggunakan bahan-bahan lokal yang dapat

dikumpulkan dari kayu – kayu bekas pembuatan rumah ataupun kayu – kayu bekas pengerajin

gergaji sehingga limbah – limbah dari kayu yang tidak dapat digunakan untuk diolah kembali

menjadi bahan pembuatan Arang briket.

Dengan penggunaan Arang briket sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat

penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan yang biasanya masih digunakan beberapa

orang untuk keperluan memasak. Selain itu penggunaan Arang briket dapat menghemat

pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.

Pengolahan Arang Briket sebagai salah satu kegiatan yang bergerak dalam bidang

pelayanan industri, pemprakarsa berkewajiban untuk membuat dan melengkapi seluruh

perizinan pembangunannya dengan kajian lingkungan dengan membuat Dokumen Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL).

Untuk memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan sebagaimana dinyatakan dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan Hidup pada pasal 3 ayat 4 bahwa bagi rencana usaha dan/atau  kegiatan di

luar usaha dan/atau kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang pembinaanya berada  pada instansi yang

membidangi usaha dan/atau kegiatan. Serta keputusan Menteri Lingkungan Hidup  Republik

PENDAHULUAN II - 1

Page 2: Bab I

Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi

Indonesia Nomor 86 tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan

Hidup  dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

Dimana didalamnya akan dinyatakan rencana atau kegiatan pengelolaan dan pemantauan

terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan/usaha. Diharapkan dengan

adanya dokumen UKL/UPL ini dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi dan sedikit

demi sedikit dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan

1.2.  PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan perundangan – undangan yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam

penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Industri Pengolahan Arang (Briket) ini adalah sebagai

berikut :

Undang-undang Nomor  23  tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-undang No. 4 Tahun 1982, Tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

Lingkungan.

Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian.

Undang-undang No 24 Tahun 1990, tentang konservasi Sumberdaya Alam Hayati  dan

Ekosistemnya.

Undang-undang No. 24 Tahun 1992, Tentang Penataan Ruang.

Undang-undang No. 2 Tahun 1993,Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Undang-undang No.32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Noomor 27 tahun 1999, tentang Analysis Mengenai Dampak

Lingkungan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 85 tahun 1999 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, tentang pengendalian pencemeran udara

Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 250/M/SK/10/1994 tentang Pedoman

Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan Hidup Pada Sektor

Industri.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENLH/3/1995 tentang

Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas

Faktor Fisika di Tempat Kerja.

PENDAHULUAN II - 2

Page 3: Bab I

Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi

Surat Edaran No. SE-01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara

Lingkungan Kerja.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, tentang pengendalian kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya

dan Beracun.

Keputusan  Menteri Negara  Lingkungan Hidup RI Nomor 51/MENLH/10/1995, tentang

Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 48 tahun 1996, tentang Baku

Mutu tingkat kebisingan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 86 tahun 2002, tentang

pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup.

Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2003, tentang pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup.

1.3. TUJUAN PEMBUATAN DOKUMEN LINGKUNGAN

Adapun tujuan penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) ini adalah:

1. Untuk memenuhi persyaratan administrasi dan perizinan bagi kegiatan pembangunan

dan Pengolahan Arang Briket

2. Mengidentifikasi komponen-komponen kegiatan pembangunan Pengolahan Arang

Briket yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

3. Mengidentifikasi komponen atau parameter lingkungan yang diperkirakan terkena

dampak penting.

4. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh

rencana usaha atau kegiatan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit terhadap lingkungan

hidup

5. Merumuskan saran tindak penanganan dampak negatif dan meningkatkan/

mengembangkan dampak positif yang akan dilaksanakan berupa Upaya Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan Hidup sebagai bahan informasi bagi pemrakarsa, pihak-

pihak dan instansi terkait.

6. Menjadi bahan acuan dalam pengawasan terutama dalam pelaksanaan UKL dan UPL

oleh instansi atau organisasi terkait.

PENDAHULUAN II - 3

Page 4: Bab I

Dokumen UKL-UPLPT. Herkul Jaya Abadi

7. Untuk melakukan beberapa alternatif upaya pengelolaan dan upaya pemantauan

lingkungan yang perlu dilaksanakan yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan

pembangunan dan Pengolahan Arang Briket

1.4. MANFAAT PEMBUATAN DOKUMEN LINGKUNGAN

Adapun manfaat yang diperoleh dengan melakukan penyusunan/pembuatan Dokumen Upaya

Pengelolahan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) kegiatan Pembangunan

dan Pengolahan Arang Briket adalah sebagai berikut:

1. Sebagai masukan pemprakarsa untuk mengintegrasikan upaya pencegahan dan

pengendalian dampak lingkungan ke dalam rancangan teknis dan kegiatan.

2. Sebagai panduan dalam melaksanakan rencana pengelolahan dan pematauan

lingkungan hidup secara sistematis dan komprehensif.

3. Untuk memenuhi ketentuan-ketentuan hukum yang dipersyaratkan.

4. Sebagai bukti ketaatan kegiatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

5. Membantu dalam pengambilan keputusan atas perencanaan dan pengelolaan

lingkungan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan khususnya dalam hal pencegahan

dampak negatif dan pengembangan dampak positif yang meliputi: aspek fisik-kimia,

biologi, sosial ekonami dan budaya serta kesehatan masyarakat.

6. Mengetahui sejak dini adanya rencana kegiatan sehingga masyarakat dapat

mengantisipasi peluang atau resiko yang akan timbul sebagai akibat pembangunan dan

Pengolahan Arang Briket.

7. Masyarakat dapat berperan secara aktif dalam mencegah dan menanggulangi dampak

negatif yang akan timbul.

8. Membantu proses pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan bagi kegiatan

pembangunan dan Pengolahan Arang Briket, PT. Herkul Jaya Abadi.

PENDAHULUAN II - 4