BAB I

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya, maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan. Kita dapat menilik dalam kehidupan sehari-hari, para orang tua mengajar anaknya bagaimana cara memelihara padi, bagaimana cara berdagang, menjahit pakaian dan sebagainya. Cara menyampaikan pengetahuan dan pengalaman itu mereka lakukan dengan cara yang sama turun-temurun. Apa yang dilakukan oleh anaknya kemudian sama caranya dengan apa yang dilakukan oleh ayah dan nenek moyangnya dahulu kala. Pendidikan sangat berpengaruh dari jaman dahulu hingga pada jaman globalisasi sekarang ini, oleh karena itu pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat di era global, harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, 1

description

good

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya, maka

sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan. Kita dapat

menilik dalam kehidupan sehari-hari, para orang tua mengajar anaknya

bagaimana cara memelihara padi, bagaimana cara berdagang, menjahit

pakaian dan sebagainya. Cara menyampaikan pengetahuan dan pengalaman

itu mereka lakukan dengan cara yang sama turun-temurun. Apa yang

dilakukan oleh anaknya kemudian sama caranya dengan apa yang dilakukan

oleh ayah dan nenek moyangnya dahulu kala. Pendidikan sangat berpengaruh

dari jaman dahulu hingga pada jaman globalisasi sekarang ini, oleh karena itu

pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat di era global, harus dapat

memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan

intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai

kompetensi di semua kalangan baik itu siswa dari sekolah formal maupun

siswa dari sekolah informal.

Menurut Hamalik (2001:79), pendidikan adalah suatu proses

mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap

lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam

dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan

masyarakat. Dari pernyataan tersebut telah jelas bahwa pendidikan sangat

penting bagi manusia. Karena dengan pendidikan manusia dapat menjadi

1

Page 2: BAB I

2

insan yang unggul dan berguna bagi masyarakat. Selain itu pendidikan

merupakan suatu kebutuhan pokok, dimana pendidikan tersebut harus

bermutu. Pendidikan yang bermutu haruslah memiliki proses pembelajaran

yang maksimal agar output yang dihasilkan dapat menjawab tantangan jaman.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara. Oleh karena itu pemerintah juga berupaya semaksimal mungkin

dalam ikut serta memajukan pendidikan. Berbagai macam upaya dilakukan

oleh pemerintah seperti memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi,

meningkatkan kesejahteraan bagi guru, dan membebaskan biaya bagi siswa

yang kurang mampu untuk bersekolah.

Berdasarkan hasil observasi di SMKN 1 Kediri, penulis mengamati

para siswa memang tidak menyukai mata pelajaran dasar dan pengukuran

listrik. Hal tersebut terjadi karena banyak siswa yang tidak menyukai tentang

mata pelajaran menghitung. Demikian pula gurunya kurang kreatif dalam

memberikan materi dan hanya berpedoman pada model pembelajaran yang

lama dan dinilai membosankan. Pada standar kompetensi dasar dan

pengukuran listrik, hanya menggunakan pembelajaran tradisonal tanpa disertai

perangkat pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran tersebut sebenarnya

baik, tetapi dibutuhkan penyempurnaan model pembelajaran yang lebih baik

dengan tujuan meningkatkan keterampilan sosial siswa dan hasil belajar siswa.

Page 3: BAB I

3

Selain itu, apabila dilihat dari siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut,

siswa cenderung bosan dengan cara mengajar guru di kelas, dan perlu adanya

penyempurnaan, karena mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dinilai

sulit (Catatan peneliti, 2013).

Pembelajaran pada standar kompetensi dasar dan pengukuran listrik

memiliki ketuntasan belajar yang kurang maksimal dalam teori yaitu kurang

dari nilai 75, pada standar kompetensi tersebut siswa dituntut untuk tidak

cepat bosan dan sering berlatih dalam mengerjakan soal-soal. Hal tersebut

terbukti pada tabel 1.1 (lihat lampiran 1).

Pada kurikulum 2013, terdapat empat aspek, yaitu aspek spiritual,

aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Dalam aspek

pengetahuan siswa dituntut untuk tidak hanya bisa dalam teori saja melainkan

juga dalam mempraktikkan. Dalam mempraktikkan sebuah alat tentu banyak

siswa yang mengalami kesulitan. Untuk memecahkan masalah tersebut,

penulis mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran dasar dan

pengukuran listrik menggunakan media circuit wizard.

Menurut Nur (2013:7) pembelajaran langsung adalah sebuah

pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar dimana

pelajaran sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang

terstruktur secara ketat. Dalam pengertian ini anak dipandang sebagai obyek

yang bersifat pasif, pengajaran berpusat pada guru (teacher oriented) dan

guru memegang peranan utama dalam pembelajaran. Menurut Tampubolon

(2013:89) karakteristik model pembelajaran langsung terdiri atas

Page 4: BAB I

4

transformasi dan keterampilan secara langsung, pembelajaran berorientasi

pada tujuan tertentu, materi pembelajaran yang terstruktur, lingkungan

belajar yang telah terstruktur, dan distruktur oleh guru atau pendidik.

Lingkungan belajar untuk pengajaran langsung terutama difokuskan

pada tugas-tugas akademis yang distrukturisasikan dengan baik dan

dimaksudkan untuk mempertahankan keterlibatan siswa secara aktif untuk

memperoleh semua jenis keterampilan. Berdasarkan uraian di atas penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan Media Circuit Wizard

Menggunakan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instructions) Berbasis

Kurikulum 2013 .”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat digunakan untuk

mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dirumuskan dengan

pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kelayakan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran listrik

dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung

yang dikembangkan ?

2. Bagaimana keterlaksanaan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran

listrik dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran

Langsung yang dikembangkan ?

Page 5: BAB I

5

3. Bagaimana efektifvtas perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran

listrik dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran

Langsung yang dikembangkan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

informasi tentang :

1. Kelayakan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran listrik dengan

Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung yang

dikembangkan.

2. Keterlaksanaan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik

dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran

Langsung yang dikembangkan.

3. Efektivitas perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan

Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung yang

dikembangkan.

D. Batasan Masalah

Dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian

ini hanya terbatas mengenai :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung

pada kelas X TITL 1 dan X TITL 2 SMKN 1 Kediri.

Page 6: BAB I

6

2. Kompetensi yang diteliti adalah standar kompetensi dasar dan pengukuran

listrik (Dasar Kompetensi Kejuruan), khususnya pada kompetensi dasar

rangkaian listrik seri RLC.

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X TITL 1 dan X TITL 2 di SMK

Negeri 1 Kediri pada semester genap tahun ajaran 2014 / 2015.

4. Media pembelajaran yang digunakan adalah software circuit wizard versi

1.05.

E. Manfaat Penelitian

1. Dunia Pendidikan

Memberikan informasi terhadap dunia pendidikan tentang model

pembelajaran langsung yang telah dikembangkan dengan media circuit

wizard, karena dengan media tersebut bisa mengurangi kerusakan alat

yang ada di bengkel listrik dengan mensimulasikan seperti keadaan nyata.

2. Guru

a. Penelitian ini dapat memberikan gambaran model pembelajaran untuk

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.

b. Melatih keterampilan guru dalam mengajar di kelas khususnya dalam

model pembelajaran langsung.

c. Memberikan pengetahuan baru tentang gaya mengajar guru dalam

pembelajaran di kelas.

3. Siswa

a. Dapat menumbuhkan motivasi belajar yang positif terhadap standar

kompetensi dasar dan pengukuran listrik.

Page 7: BAB I

7

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam proses

pembelajaran di dalam kelas, sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan ketuntasan belajar

siswa pada standar kompetensi dasar dan pengukuran listrik di SMKN 1

Kediri.

F. Asumsi

Beberapa asumsi penelitian yang dapat digunakan dalam penelititan

ini adalah sebagai berikut:

a. Siswa memiliki kemampuan awal materi Dasar dan Pengukuran Listrik

yang dibutuhkan untuk mengikuti KBM ini.

b. Guru mampu menyampaikan materi dan mengelola kelas dengan baik.

c. Lembar kerja siswa dikerjakan sendiri dengan penuh tanggung jawab.

G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian

pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah :

1. Silabus

Silabus yang dikembangkan pada standar kompetensi dasar dan

pengukuran listrik pada kompetensi dasar rangkaian listrik seri RLC. Isi

silabus selengkapnya yaitu: a) Identitas silabus yang terdiri dari judul, satuan

pendidikan bidang keahlian, mata pelajaran, kelas/semester, dan kompetensi

inti. b) Format matrik silabus yang terdiri dari kompetensi dasar, materi

Page 8: BAB I

8

pokok, pendekatan pembelajaran, instrumen penilaian, alokasi waktu, sumber

belajar, daftar pustaka.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan

pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam

pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru diharapkan bisa

menerapkan pembelajaran secara terprogram. (Masnur, 2007:45)..

Isi rencana perangkat pembelajaran selengkapnya yaitu: a) Identitas

Perangkat RPP yang terdiri dari judul perangkat RPP, satuan pendidikan

program/bidang keahlian, kelas/semester, mata pelajaran, dan alokasi waktu.

b) Sembilan komponen perangkat RPP yang terdiri dari kompetensi inti,

kegiatan pembelajaran kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, pendekatan/strategi/model/metode pembelajaran sesuai

indikator atau tujuan pembelajaran, media/alat dan sumber pembelajaran.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari

guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu aktifitas belajar,

melalui praktek atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan

intruksional.

Lembar Kerja Siswa untuk memudahkan kegiatan inti yang disusun

sedemikian rupa, sehingga siswa dapat aktif mengikuti proses terdapat.

Lembar Kerja Sisa (LKS) ini meliputi judul, tujuan pembelajaran, alat, bahan,

Page 9: BAB I

9

perencanaan eksperimen, merumuskan masalah hipotesis, variabel, definisi

operasional variabel manipulasi, definisi operasional variabel respon, gambar

rangkaian, prosedur, analisis, dan kesimpulan.

4. Lembar Penilaian (LP)

Lembar penilaian merupakan lembar pengumpulan dan penggunaan

informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa

berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil

kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam

kurikulum.

Lembar Penilaian yang dibuat sesuai dengan indikator meliputi

lembar penilaian sikap spiritual, lembar penilaian sosial, lembar penilaian

kognitif pengetahuan, lembar penilaian kognitif proses, dan lembar penilaian

psikomotor.

5. Materi Ajar

Materi ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Materi ajar ialah

segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa

bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Materi ajar siswa dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar

yang terdapat pada silabus dan mengambil materi-materi dari referensi yang

relevan. Isi materi ajar selengkapnya yaitu: a) Bab 1 merupakan pendahuluan

terdiri dari deskripsi, petunjuk penggunaan materi ajar, tujuan akhir. b) Bab 2

Page 10: BAB I

10

merupakan materi pembelajaran yang terdiri atas kegiatan belajar 1 dan

kegiatan belajar 2 yang meliputi tujuan pembelajaran, uraian materi,

rangkuman dan evaluasi.