BAB I
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya, maka
sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan. Kita dapat
menilik dalam kehidupan sehari-hari, para orang tua mengajar anaknya
bagaimana cara memelihara padi, bagaimana cara berdagang, menjahit
pakaian dan sebagainya. Cara menyampaikan pengetahuan dan pengalaman
itu mereka lakukan dengan cara yang sama turun-temurun. Apa yang
dilakukan oleh anaknya kemudian sama caranya dengan apa yang dilakukan
oleh ayah dan nenek moyangnya dahulu kala. Pendidikan sangat berpengaruh
dari jaman dahulu hingga pada jaman globalisasi sekarang ini, oleh karena itu
pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat di era global, harus dapat
memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan
intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai
kompetensi di semua kalangan baik itu siswa dari sekolah formal maupun
siswa dari sekolah informal.
Menurut Hamalik (2001:79), pendidikan adalah suatu proses
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan
masyarakat. Dari pernyataan tersebut telah jelas bahwa pendidikan sangat
penting bagi manusia. Karena dengan pendidikan manusia dapat menjadi
1
2
insan yang unggul dan berguna bagi masyarakat. Selain itu pendidikan
merupakan suatu kebutuhan pokok, dimana pendidikan tersebut harus
bermutu. Pendidikan yang bermutu haruslah memiliki proses pembelajaran
yang maksimal agar output yang dihasilkan dapat menjawab tantangan jaman.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Oleh karena itu pemerintah juga berupaya semaksimal mungkin
dalam ikut serta memajukan pendidikan. Berbagai macam upaya dilakukan
oleh pemerintah seperti memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi,
meningkatkan kesejahteraan bagi guru, dan membebaskan biaya bagi siswa
yang kurang mampu untuk bersekolah.
Berdasarkan hasil observasi di SMKN 1 Kediri, penulis mengamati
para siswa memang tidak menyukai mata pelajaran dasar dan pengukuran
listrik. Hal tersebut terjadi karena banyak siswa yang tidak menyukai tentang
mata pelajaran menghitung. Demikian pula gurunya kurang kreatif dalam
memberikan materi dan hanya berpedoman pada model pembelajaran yang
lama dan dinilai membosankan. Pada standar kompetensi dasar dan
pengukuran listrik, hanya menggunakan pembelajaran tradisonal tanpa disertai
perangkat pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran tersebut sebenarnya
baik, tetapi dibutuhkan penyempurnaan model pembelajaran yang lebih baik
dengan tujuan meningkatkan keterampilan sosial siswa dan hasil belajar siswa.
3
Selain itu, apabila dilihat dari siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut,
siswa cenderung bosan dengan cara mengajar guru di kelas, dan perlu adanya
penyempurnaan, karena mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dinilai
sulit (Catatan peneliti, 2013).
Pembelajaran pada standar kompetensi dasar dan pengukuran listrik
memiliki ketuntasan belajar yang kurang maksimal dalam teori yaitu kurang
dari nilai 75, pada standar kompetensi tersebut siswa dituntut untuk tidak
cepat bosan dan sering berlatih dalam mengerjakan soal-soal. Hal tersebut
terbukti pada tabel 1.1 (lihat lampiran 1).
Pada kurikulum 2013, terdapat empat aspek, yaitu aspek spiritual,
aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Dalam aspek
pengetahuan siswa dituntut untuk tidak hanya bisa dalam teori saja melainkan
juga dalam mempraktikkan. Dalam mempraktikkan sebuah alat tentu banyak
siswa yang mengalami kesulitan. Untuk memecahkan masalah tersebut,
penulis mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran dasar dan
pengukuran listrik menggunakan media circuit wizard.
Menurut Nur (2013:7) pembelajaran langsung adalah sebuah
pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar dimana
pelajaran sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang
terstruktur secara ketat. Dalam pengertian ini anak dipandang sebagai obyek
yang bersifat pasif, pengajaran berpusat pada guru (teacher oriented) dan
guru memegang peranan utama dalam pembelajaran. Menurut Tampubolon
(2013:89) karakteristik model pembelajaran langsung terdiri atas
4
transformasi dan keterampilan secara langsung, pembelajaran berorientasi
pada tujuan tertentu, materi pembelajaran yang terstruktur, lingkungan
belajar yang telah terstruktur, dan distruktur oleh guru atau pendidik.
Lingkungan belajar untuk pengajaran langsung terutama difokuskan
pada tugas-tugas akademis yang distrukturisasikan dengan baik dan
dimaksudkan untuk mempertahankan keterlibatan siswa secara aktif untuk
memperoleh semua jenis keterampilan. Berdasarkan uraian di atas penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan Media Circuit Wizard
Menggunakan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instructions) Berbasis
Kurikulum 2013 .”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat digunakan untuk
mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dirumuskan dengan
pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kelayakan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran listrik
dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung
yang dikembangkan ?
2. Bagaimana keterlaksanaan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran
listrik dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran
Langsung yang dikembangkan ?
5
3. Bagaimana efektifvtas perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran
listrik dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran
Langsung yang dikembangkan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi tentang :
1. Kelayakan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran listrik dengan
Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung yang
dikembangkan.
2. Keterlaksanaan perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik
dengan Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran
Langsung yang dikembangkan.
3. Efektivitas perangkat pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan
Media Circuit Wizard menggunakan Model Pembelajaran Langsung yang
dikembangkan.
D. Batasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka penelitian
ini hanya terbatas mengenai :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung
pada kelas X TITL 1 dan X TITL 2 SMKN 1 Kediri.
6
2. Kompetensi yang diteliti adalah standar kompetensi dasar dan pengukuran
listrik (Dasar Kompetensi Kejuruan), khususnya pada kompetensi dasar
rangkaian listrik seri RLC.
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X TITL 1 dan X TITL 2 di SMK
Negeri 1 Kediri pada semester genap tahun ajaran 2014 / 2015.
4. Media pembelajaran yang digunakan adalah software circuit wizard versi
1.05.
E. Manfaat Penelitian
1. Dunia Pendidikan
Memberikan informasi terhadap dunia pendidikan tentang model
pembelajaran langsung yang telah dikembangkan dengan media circuit
wizard, karena dengan media tersebut bisa mengurangi kerusakan alat
yang ada di bengkel listrik dengan mensimulasikan seperti keadaan nyata.
2. Guru
a. Penelitian ini dapat memberikan gambaran model pembelajaran untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
b. Melatih keterampilan guru dalam mengajar di kelas khususnya dalam
model pembelajaran langsung.
c. Memberikan pengetahuan baru tentang gaya mengajar guru dalam
pembelajaran di kelas.
3. Siswa
a. Dapat menumbuhkan motivasi belajar yang positif terhadap standar
kompetensi dasar dan pengukuran listrik.
7
b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan ketuntasan belajar
siswa pada standar kompetensi dasar dan pengukuran listrik di SMKN 1
Kediri.
F. Asumsi
Beberapa asumsi penelitian yang dapat digunakan dalam penelititan
ini adalah sebagai berikut:
a. Siswa memiliki kemampuan awal materi Dasar dan Pengukuran Listrik
yang dibutuhkan untuk mengikuti KBM ini.
b. Guru mampu menyampaikan materi dan mengelola kelas dengan baik.
c. Lembar kerja siswa dikerjakan sendiri dengan penuh tanggung jawab.
G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah :
1. Silabus
Silabus yang dikembangkan pada standar kompetensi dasar dan
pengukuran listrik pada kompetensi dasar rangkaian listrik seri RLC. Isi
silabus selengkapnya yaitu: a) Identitas silabus yang terdiri dari judul, satuan
pendidikan bidang keahlian, mata pelajaran, kelas/semester, dan kompetensi
inti. b) Format matrik silabus yang terdiri dari kompetensi dasar, materi
8
pokok, pendekatan pembelajaran, instrumen penilaian, alokasi waktu, sumber
belajar, daftar pustaka.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam
pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru diharapkan bisa
menerapkan pembelajaran secara terprogram. (Masnur, 2007:45)..
Isi rencana perangkat pembelajaran selengkapnya yaitu: a) Identitas
Perangkat RPP yang terdiri dari judul perangkat RPP, satuan pendidikan
program/bidang keahlian, kelas/semester, mata pelajaran, dan alokasi waktu.
b) Sembilan komponen perangkat RPP yang terdiri dari kompetensi inti,
kegiatan pembelajaran kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, pendekatan/strategi/model/metode pembelajaran sesuai
indikator atau tujuan pembelajaran, media/alat dan sumber pembelajaran.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari
guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu aktifitas belajar,
melalui praktek atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan
intruksional.
Lembar Kerja Siswa untuk memudahkan kegiatan inti yang disusun
sedemikian rupa, sehingga siswa dapat aktif mengikuti proses terdapat.
Lembar Kerja Sisa (LKS) ini meliputi judul, tujuan pembelajaran, alat, bahan,
9
perencanaan eksperimen, merumuskan masalah hipotesis, variabel, definisi
operasional variabel manipulasi, definisi operasional variabel respon, gambar
rangkaian, prosedur, analisis, dan kesimpulan.
4. Lembar Penilaian (LP)
Lembar penilaian merupakan lembar pengumpulan dan penggunaan
informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa
berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil
kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum.
Lembar Penilaian yang dibuat sesuai dengan indikator meliputi
lembar penilaian sikap spiritual, lembar penilaian sosial, lembar penilaian
kognitif pengetahuan, lembar penilaian kognitif proses, dan lembar penilaian
psikomotor.
5. Materi Ajar
Materi ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Materi ajar ialah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Materi ajar siswa dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar
yang terdapat pada silabus dan mengambil materi-materi dari referensi yang
relevan. Isi materi ajar selengkapnya yaitu: a) Bab 1 merupakan pendahuluan
terdiri dari deskripsi, petunjuk penggunaan materi ajar, tujuan akhir. b) Bab 2
10
merupakan materi pembelajaran yang terdiri atas kegiatan belajar 1 dan
kegiatan belajar 2 yang meliputi tujuan pembelajaran, uraian materi,
rangkuman dan evaluasi.