BAB I

7
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam konsep Total Quality Management semua usaha manajemen diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu terciptanya kepuasan pelanggan baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Apapun yang dilakukan manajemen tidak ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Karena pelanggan berperan penting dalam membangun kualitas suatu produk atau jasa. Pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit merupakan bagian integral dari upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Bahkan di rumah sakit pelayanan keperawatan adalah penghasil aktivitas terbesar sehingga mencerminkan mutu pelayanan rumah sakitnya (Kusumapraja, 2002). Oleh karena itu, pengelolaan tenaga perawat perlu mendapat perhatian dari pimpinan rumah sakit.

description

oke

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam konsep Total Quality Management semua usaha manajemen

diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu terciptanya kepuasan pelanggan

baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Apapun yang

dilakukan manajemen tidak ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan

peningkatan kepuasan pelanggan. Karena pelanggan berperan penting dalam

membangun kualitas suatu produk atau jasa. Pelayanan keperawatan dan

kebidanan di rumah sakit merupakan bagian integral dari upaya

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Bahkan di rumah sakit

pelayanan keperawatan adalah penghasil aktivitas terbesar sehingga

mencerminkan mutu pelayanan rumah sakitnya (Kusumapraja, 2002).

Oleh karena itu, pengelolaan tenaga perawat perlu mendapat perhatian

dari pimpinan rumah sakit. Mengingat tenaga keperawatan sebagai aset

penting di rumah sakit maka perlu adanya pemeliharaan hubungan baik

dengan mereka. Satu hal yang patut diperhatikan adalah kepuasan kerja

yang mempengaruhi produktivitas dan prestasi kerja seseorang. Perawat di

rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan kepada pasien tetapi mereka

juga mengharapkan pelayanan dari pihak manajemen rumah sakit agar apa

yang menjadi haknya dapat diterima dengan baik (Aditama, 2000).

Melihat begitu beratnya beban yang ditanggung oleh seorang perawat,

mulai dari penguasaan dan pengembangan kemampuan keperawatan, beban

Page 2: BAB I

keluarga, pelayanan pasien yang jika ini semua dilaksanakan akan banyak

menyita waktu sehingga memungkinkan perawat tidak mendapatkan adanya

kepuasan kerja. Karena menurut Locke, (dalam Munandar, 2001: 350)

mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah: “the appraisal of one’s job as

attaining or allowing the attainment of one’s important job values,

providing these values are congruent with or help fulfill one’s basic need”.

Secara singkat, tenaga kerja yang puas dengan pekerjaannya merasa senang

dengan pekerjaannya.

Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan atau

ketidakpuasan kerja cenderung lebih mencerminkan penaksiran dari tenaga

kerja tentang pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan

lampau daripada harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sedangkan

Howell dan Dipboye, (dalam Munandar, 2001: 350) memandang kepuasan

kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat suka atau tidak sukanya tenaga

kerja terhadap aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain kepuasan kerja

merupakan cerminan dari sikap senang dan puas dari seorang tenaga kerja

terhadap pekerjaannya.

Jika faktor seperti supervisi keperawatan terhadap kepuasaan kerja

perawat, dapat diperhatikan dengan baik dan perawat dalam melaksanakan

tugasnya benar-benar mendapat perhatian serius dari rumah sakit pada

khususnya serta masyarakat dan pemerintah pada umumnya, maka tidak

akan terjadi kekurangpercayaan masyarakat terhadap kinerja rumah sakit.

Berdasarkan hal itu maka penulis berencana melakukan penelitian dengan

Page 3: BAB I

judul: “ HUBUNGAN SUPERVISI KEPERAWATAN DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH

SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH”.

`

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu “ apakah ada hubungan supervisi

keperawatan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah

Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah ”.

C. KERANGKA PIKIR

Supervisi keperawatan adalah upaya yang berupa dorongan,

bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan

perawat sedangkan kepuasaan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu

seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu tentang supervisi

keperawatan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSD

Madani Propinsi Sulawesi Tengah.

Variabel independen Variabel dependent

Supervisi keperawatan Kepuasan kerja

Page 4: BAB I

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan

Diketahuinya hubungan supervisi keperawatan dengan kepuasan kerja

perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi

Sulawesi Tengah.

2. Manfaat

a. Bagi RSD Madani Propinsi Sulawesi Tengah

Penelitian ini penting karena implikasi strategis yang dihasilkan

daritemuan dapat mengidentifikasi berbagai faktor kritikal yang perlu

diperhatikan dalam mengelola karyawan sehingga dapat memberi

lingkungan kerja yang nyaman, serta mengambil dan menentukan

dengan tepat kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan kepada

karyawan, dilihat dari regulasi emosi dan kepuasan kerja dari

karyawan. Agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat dan

menghasilkan kinerja karyawan yang optimal dengan pelayanan

tenaga perawat ke pasien yang lebih baik.

b. Bagi Penulis

Diharapkan dalam penelitian ini penulis dapat menerapkan teori-

teori Yang telah ditempuh selama kuliah, sekaligus mendapat

pengetahuan dan informasi mengenai arti penting suatu kepuasan

kerja.