BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bola Mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata, dimana dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea sedangkan isi bola mata terdiri atas lensa, uvea, badan kaca dan retina. Lensa mata merupakan bagian jernih dari mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan gambar. Pada keadaan normal, cahaya atau gambar yang masuk akan diterima oleh lensa mata, kemudian akan diteruskan ke retina, selanjutnya rangsangan cahaya atau gambar tadi akan diubah menjadi sinyal atau impuls yang akan diteruskan ke otak melalui saraf penglihatan dan akhirnya akan diterjemahkan sehingga dapat dipahami. Lensa terdiri atas kira-kira 65% air, kurang lebih 35% protein dan kandungan mineralnya sama dengan jaringan tubuh lainnya. Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya keseimbangan antara protein. 1,2 Apabila terjadi peningkatan jumlah protein, protein dalam lensa melebihi jumlah protein dalam bagian yang lain sehingga membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan nama katarak. Katarak adalah 1

description

ilmu penyakit mata referat

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bola Mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata, dimana

dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea sedangkan isi bola mata

terdiri atas lensa, uvea, badan kaca dan retina. Lensa mata merupakan bagian

jernih dari mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan gambar. Pada

keadaan normal, cahaya atau gambar yang masuk akan diterima oleh lensa

mata, kemudian akan diteruskan ke retina, selanjutnya rangsangan cahaya

atau gambar tadi akan diubah menjadi sinyal atau impuls yang akan

diteruskan ke otak melalui saraf penglihatan dan akhirnya akan diterjemahkan

sehingga dapat dipahami. Lensa terdiri atas kira-kira 65% air, kurang lebih

35% protein dan kandungan mineralnya sama dengan jaringan tubuh lainnya.

Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya

keseimbangan antara protein.1,2

Apabila terjadi peningkatan jumlah protein, protein dalam lensa

melebihi jumlah protein dalam bagian yang lain sehingga membentuk suatu

kapsul yang dikenal dengan nama katarak. Katarak adalah setiap keadaan

kekeruhan pada lensa yang disebabkan multifaktorial diantaranya dapat

terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa,

atau akibat kedua-duanya yang biasanya mengenai kedua mata dan berjalan

progesif. Terdapat berbagai macam klasifikasi katarak, antara lain katarak

perkembangan yang terdiri dari katarak kongenital dan katarak juvenil,

katarak degeneratif, katarak komplikata, katarak traumatika, dan katarak yang

diinduksi oleh obat (drug induced). Biasanya kekeruhan lensa mengenai

kedua mata dan berjalan progresif atau dapat tidak mengalami perubahan

dalam waktu yang lama.1

Katarak senilis menyebabkan kebutaan nomor satu di dunia.

Setidaknya, didiagnosis 5-10 juta penderita baru katarak. WHO

1

Page 2: BAB I

2

memperkirakan terjadi 15 juta kasus katarak dengan kebutaan reversibel.

Untuk itu, WHO dan lembaga yang terkait terus bekerja keras menurunkan

angka kebutaan dan menghindari ancaman kebutaan yang dikhawatirkan

dapat mencapai angka 45 juta pada tahun 2025.1,3

Seiring dengan kemajuan bedah katarak, jumlah kebutaan mata

irevesibel akibat katarak menurun menjadi 100.000-200.000 kasus.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Farida (1989-1999), lebih dari

52% kebutaan disebabkan oleh katarak. Bahkan, 16% kasus buta katarak

terjadi oada populasi usia produktif (40-54 tahun).3

Data dari Indonesia (Survei Kesehatan Mata, Kementerian Kesehatan,

1993-1996) menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan adalah 1,1%, di mana

56% di antaranya disebabkan oleh katarak. Menurut penelitian terakhir,

katarak yang terkait usia menyebabkan 48% kebutaan, dengan jumlah

penderita sebanyak 18 juta orang. Walaupun katarak dapat disembuhkan

dengan operasi, banyak negara tidak memiliki sarana operasi yang memadai

sehingga katarak tetap menjadi penyebab kebutaan nomor satu.3