BAB I

5
BAB I PENDAHULUAN Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimantan Timur merupakan daerah yang masih memiliki potensi ekonomi untuk terus berkembang. Perkembangan di Kalimantan Timur semakin meningkat dan masih berkelanjutan dalam waktu yang lama, khususnya dalam hal pemekaran wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda (PP No.38 Tahun 1996, Pasal 10). Hal ini dipicu oleh semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pelayanan masyarakat di Samarinda. (Sumber http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda, diakses tanggal 10 Februari 2015 pukul 17.25 Wita). Sebagai kota pusat pemerintahan di Kalimantan Timur, di masa mendatang diperkirakan Kota Samarinda akan terjadi banyak kunjungan dengan berbagai tujuan, baik tujuan wisata, bisnis, atau sekedar singgah. Sedangkan pertumbuhan hotel yang ada di Samarinda dinilai masih kurang bila dibandingkan dengan laju tingkat hunian hotel yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Tingkat hunian di hotel berbintang di Kalimantan Timur pada tahun 2013 sangat tinggi, yaitu mencapai 61,24 % (Badan Pusat Statistika RI, Pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur). Hal ini membuktikan bahwa tingginya minat wisatawan domestik maupun mancanegara dari golongan ekonomi menengah ke atas untuk menginap di Kalimantan Timur. (Sumber: http: //bps.go.id /tab_sub /view.php ? ka t= 2 & tabel = 1 & daftar = 1 & id _ subyek = 16& notab = 27, diakses tanggal 10 Februari 2015 pukul 20.45 Wita ) Masyarakat perkotaan pada saat ini cenderung memiliki jadwal yang padat terhadap pekerjaan dan kesibukan sehari-harinya yang menyita banyak tenaga dan pikiran. Hal ini dapat menyebabkan kejenuhan dan kelelahan. Disaat itulah, diperlukan adanya tempat yang bisa memberikan suasana relaksasi dan penyegaran kembali terhadap pikiran agar kembali sehat. Untuk itu diperlukan adanya suatu sarana akomodasi yang layak dan

description

bab I boutique hotel

Transcript of BAB I

  • BAB I PENDAHULUAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture

    Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kalimantan Timur merupakan daerah yang masih memiliki potensi

    ekonomi untuk terus berkembang. Perkembangan di Kalimantan Timur

    semakin meningkat dan masih berkelanjutan dalam waktu yang lama,

    khususnya dalam hal pemekaran wilayah administrasi Kodya Dati II

    Samarinda (PP No.38 Tahun 1996, Pasal 10). Hal ini dipicu oleh semakin

    meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pelayanan masyarakat di

    Samarinda. (Sumber http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Kota_Samarinda, diakses

    tanggal 10 Februari 2015 pukul 17.25 Wita).

    Sebagai kota pusat pemerintahan di Kalimantan Timur, di masa

    mendatang diperkirakan Kota Samarinda akan terjadi banyak kunjungan

    dengan berbagai tujuan, baik tujuan wisata, bisnis, atau sekedar singgah.

    Sedangkan pertumbuhan hotel yang ada di Samarinda dinilai masih kurang

    bila dibandingkan dengan laju tingkat hunian hotel yang cenderung

    meningkat setiap tahunnya. Tingkat hunian di hotel berbintang di

    Kalimantan Timur pada tahun 2013 sangat tinggi, yaitu mencapai 61,24 %

    (Badan Pusat Statistika RI, Pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur). Hal

    ini membuktikan bahwa tingginya minat wisatawan domestik maupun

    mancanegara dari golongan ekonomi menengah ke atas untuk menginap di

    Kalimantan Timur. (Sumber: http: //bps.go.id /tab_sub /view.php ? ka t= 2 & tabel = 1

    & daftar = 1 & id _ subyek = 16& notab = 27, diakses tanggal 10 Februari 2015 pukul

    20.45 Wita )

    Masyarakat perkotaan pada saat ini cenderung memiliki jadwal yang

    padat terhadap pekerjaan dan kesibukan sehari-harinya yang menyita

    banyak tenaga dan pikiran. Hal ini dapat menyebabkan kejenuhan dan

    kelelahan. Disaat itulah, diperlukan adanya tempat yang bisa memberikan

    suasana relaksasi dan penyegaran kembali terhadap pikiran agar kembali

    sehat. Untuk itu diperlukan adanya suatu sarana akomodasi yang layak dan

  • BAB I PENDAHULUAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture

    Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 2

    memadai sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat

    yang memerlukan penyegaran kembali dari aktivitasnya yang padat. Hotel

    dengan ruang terbuka merupakan salah satu solusi sebagai sarana penyegar

    pikiran kembali dari kejenuhan rutinitas sehari-hari.

    Untuk saat ini, di Samarinda terdapat tujuh hotel berbintang untuk

    kelas menengah ke atas. Namun hotel di Samarinda pada umumnya

    merupakan jenis hotel seperti City Hotel atau Business Hotel dan Resort

    Hotel yang kebanyakan ditujukan untuk para pebisnis. Sedangkan untuk

    jenis Boutique Hotel saat ini belum ada di daerah Samarinda, sehingga perlu

    dibangunnya sebuah Boutique Hotel yang memiliki ruang terbuka privat

    sebagai sarana penyegar pikiran dengan sentuhan budaya di Samarinda.

    Boutique Hotel merupakan jenis akomodasi yang menyediakan

    pelayanan penginapan, makan, minum, dan rekreasi serta pelayanan lainnya

    dengan mutu dan kualitas tinggi dan dikelola secara komersil. Pelayanan

    diberikan secara eksklusif, menyeluruh dan lebih bersifat personal bagi

    tamu. (Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Boutique_hotel, diakses tanggal 10 Februari

    2015 pukul 10.44 Wita)

    Boutique Hotel yang akan dirancang menggunakan konsep Green

    Architecture dengan mempertimbangkan respon baik terhadap lingkungan

    sekitarnya. Sehingga para wisatawan dapat menikmati keindahan alam di

    Samarinda dengan mendapatkan pelayanan yang setara dengan hotel

    berbintang. Oleh karena itu, dengan keberadaan Boutique Hotel ini

    diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam kota maupun

    di luar kota Samarinda yang akan menjadi tempat penginapan yang nyaman

    dan ramah lingkungan serta membangun kota Samarinda menjadi lebih

    baik.

  • BAB I PENDAHULUAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture

    Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 3

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan

    yang akan dibahas dalam masalah ini adalah :

    1. Bagaimana merancang sebuah Boutique Hotel dengan konsep green

    architecture.

    2. Bagaimana merancang sebuah taman yang bisa dinikmati secara privat

    untuk tiap costumer hotel.

    3. Bagaimana merancang sebuah Boutique Hotel yang berada di lokasi

    lingkungan hutan buatan.

    1.3 Tujuan dan Manfaat

    Adapun tujuan dan manfaat dalam membangun Boutique Hotel di

    Samarinda, yaitu :

    1.3.1 Tujuan

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan

    bahwa tujuan dari mendesain hotel butik di Samarinda, yaitu :

    a. Menciptakan sebuah hotel butik yang menggunakan konsep green

    architecture dengan menyesuaikan lingkungan sekitar.

    b. Merancang sebuah taman privat yang dapat dinikmati tiap

    costumer hotel.

    c. Merancang sebuah Boutique Hotel dengan memberikan sebuah

    pemandangan lingkungan yang asri berupa hutan buatan.

    1.3.2 Manfaat

    Berdasarkan tujuan di atas, maka dapat diperoleh manfaat dari

    perancangan Boutique Hotel di Samarinda, yaitu :

  • BAB I PENDAHULUAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture

    Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 4

    a. Memberikan suatu tempat penginapan yang nyaman dan ramah

    lingkungan.

    b. Membantu masyarakat setempat meningkatkan ekonomi dengan

    menarik para wisatawan.

    c. Memberikan pelayanan dalam menikmati lingkungan yang hijau

    dan asri.

    1.4 Batasan Masalah

    1.4.1 Ruang Lingkup Spasial

    Dalam mendesain Boutique Hotel mengacu pada aspek aspek

    kenyaman dan respon terhadap lingkungan serta desain yang arsitektural,

    adapun batasan masalah sebagai berikut :

    a. Mengolah lahan eksisting di Samarinda yang akan didirikan

    Boutique Hotel 1500 2000 m.

    b. Perancangan Bangunan Tunggal ( Single Mass Building ) dengan

    jumlah lantai bangunan adalah 3 lantai.

    1.4.2 Ruang Lingkup Substansi

    Boutique Hotel yang menggunakan konsep Green Architecture yang

    akan dirancang pada bangunan ini adalah dengan memanfaatkan alam

    sekitar seperti pencahayaan alami. Gaya desain yang digunakan pada

    bangunan ini adalah gaya desain tropis modern dan mengikuti

    perkembangan zaman yang disertai inovasi baru terhadap bangunan ini. Hal

    ini ditunjukan melalui tampilan pada bangunan yang mengikuti

    perkembangan zaman dengan bentukan menyesuaikan kondisi alam dan

    lingkungan sekitarnya.

  • BAB I PENDAHULUAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture

    Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 5

    1.5 Sistematika Penulisan

    Adapun sistem penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir

    perancangan Boutique Hotel secara garis besar adalah sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

    tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan

    tugas akhir dalam perancangan Boutique Hotel di Samarinda.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini berisikan uraian tentang definisi Boutique Hotel,

    eksisting data, tinjauan umum hotel, tinjauan Boutique Hotel, tinjauan bahan

    bangunan, tinjauan warna, serta tinjauan data aritektur dengan konsep Green

    Architecture dan teori yang spesifik.

    BAB III : METODE PERANCANGAN

    Dalam bab ini berisikan tentang metode umum dan tahapan

    perancangan Boutique Hotel, metode pengumpulan data baik itu data primer

    maupun data sekunder, dan metode pengolahan data.

    BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini berisikan tentang konsep dan analisis perancangan yang

    terdiri dari analisis peruangan (analisis kegiatan, kebutuhan dan besaran

    ruang, dan penzoningan), analisis tapak (analisis pemilihan tapak, kondisi

    tapak, matahari, noise, perncapaian, sirkulasi, view, dan vegetasi), analisis

    bangunan (analisis gubahan massa, tampilan bangunan, material, struktur,

    dan warna bangunan), dan analisis utilitas (lingkungan dan bangunan).

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diambil

    dari laporan tugas akhir dalam perancangan Boutique Hotel di Samarinda.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN