BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Titrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis volumetric dimana suatu titran atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret ke larutan lain yang dapat bereaksi dengannya (belum diketahui konsentrasinya) hingga tercapai titik ekuivalen atau titik akhir. Artinya, zat yang ditambahkan tepat bereaksi dengan zat yang ditambahi. Zat yang akan di tentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya di sebut “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan. Titrasi asam basa akan menjadi setimbang (pH 7) apabila jumlah asam setara dengan jumlah basa. Kesetimbangkan asam basa adalah salah satu dari ketentuan yang terjadi pada hukum alam yang mendasari penciptaan dan keteraturan makromos. Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant ditambahkan titer sedikit demi

description

bab 1 asidi alkalimetri

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTitrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis volumetric dimana suatu titran atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret ke larutan lain yang dapat bereaksi dengannya (belum diketahui konsentrasinya) hingga tercapai titik ekuivalen atau titik akhir. Artinya, zat yang ditambahkan tepat bereaksi dengan zat yang ditambahi. Zat yang akan di tentukan kadarnya disebut sebagai titrant dan biasanya diletakan di dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya di sebut titer dan biasanya diletakkan di dalam buret. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan.Titrasi asam basa akan menjadi setimbang (pH 7) apabila jumlah asam setara dengan jumlah basa. Kesetimbangkan asam basa adalah salah satu dari ketentuan yang terjadi pada hukum alam yang mendasari penciptaan dan keteraturan makromos.Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stokiometri titran dan titer tepat tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen.Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titran (Dani, 1998).

1.2 Perumusan MasalahHal-hal yang akan dirumuskan oleh praktikan didalam praktikum kimia analisa modul kimia analisa kualitatif adalah :1.Bagaimana menentukan kadar asam asetat dalam asam cuka ?2.Bagaimana melakukan proses titrasi asam - basa?

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan titrasi asidi-alkalimetri adalah :1. Mengetahui dan memahami prinsip titrasi asidi-alkalimetri.2. Menentukan kadar sampel asam asetat sesuai dengan prinsip titrasi asidi-alkalimetri.3. Mengetahui cara menstandarisasi larutan.

1.4 Manfaat PercobaanManfaat yang dapat diambil dari percobaan asidi alkalimetri ini antara lain:1. Pratikan dapat mengetahui dan memahami prinsip titrasi asidi-alkalimetri.2. Pratikan dapat memahami cara menstandarisasi NaOH.3. Pratikan dapat mengimplementasikan prinsip titrasi asidi-alkalimetri dalam bidang industri di kemudian hari.

1.5 Ruang Lingkup PercobaanPercobaan modul Penentuan Kadar Asam Asetat dengan Titrasi Asidi Alkalimetri ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analisa, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.Tekanan Udara: 760 mmHgSuhu Ruangan: 30o CBahan-bahan yang digunakan antara lain: cuka jagung Heinz, asam oksalat (C2H2O4) 0,6 N, natrium hidroksida (NaOH) 0,5 N dan indikator phenolphthalein (C20H14O4) dan aquadest (H2O). Peralatan-peralatan yang digunakan selama percobaan ini adalah spatula, pengaduk, neraca analitik, beaker glass, buret, erlenmeyer, corong, pipet tetes, gelas ukur, statif dan klem.