BAB I

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anemia defisiensi besi merupakan masalah umum dan luas dalam bidang gangguan gizi di dunia. Prevalensi anemia defisiensi besi masih tergolong tinggi sekitar dua miliar atau 30% lebih dari populasi manusia di dunia yang terdiri dari anak-anak, wanita menyusui, wanita usia subur, dan wanita hamil (WHO, 2011). Anemia defisiensi besi dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II dan merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil . Kekurangan zat besi akan berisiko pada 1

description

BABI

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anemia defisiensi besi merupakan masalah umum dan luas dalambidang gangguan gizi di dunia. Prevalensi anemia defisiensi besi masihtergolong tinggi sekitar dua miliar atau 30% lebih dari populasi manusia didunia yang terdiri dari anak-anak, wanita menyusui, wanita usia subur, danwanita hamil (WHO, 2011). Anemia defisiensi besi dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II dan merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil . Kekurangan zat besi akan berisiko pada janin dan ibu hamil sendiri. Janin akan mengalami gangguan atauhambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu, mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2010). Pada ibu hamil, anemia defisiensi besi yang berat dapat menyebabkan kematian (Basari, 2007).Data dari Direktorat Kesehatan Keluarga menunjukkan bahwa 40% penyebab kematian pada ibu hamil adalah perdarahan, risiko Perdarahan ini akan lebih diperberat apabila ibu hamil menderita anemia (Depkes RI, 2003). Diketahui bahwa 10% - 20% ibu hamil di dunia menderita anemia pada kehamilannya. Di dunia 34 % terjadi anemia pada ibu hamil dimana 75 % berada di negara sedang berkembang (WHO, 2005). Prevalensi anemia pada ibu hamil di negara berkembang 43 % dan 12 % pada wanita hamil di negara maju. Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relative tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata 63,5%, sedangkan di Amerika Serikat hanya 6% (Saifudin, 2006).Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu terfokus pada pemberian tablet tambahan darah (Fe) pada ibu hamil.Departemen Kesehatan masih terus melaksanakan progam penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan membagikan tablet besi atau tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan (Depkes RI, 2010). Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh Ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko lainnya. Diharapkan ibu hamil dapat mengonsumsi tablet Fe lebih dari 90 tablet selama kehamilan. Disparitas menurut provinsi khususnya yang tidak pernah minum tablet Fe yang terendah adalah di DI Yoyakarta (3,6%), dan yang tertinggi di Sumatera Utara (38,0%) (Riskesdas, 2010).Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi antara lain pengetahuan, sikap, dan efek samping dari tablet besi yang diminumnya. Faktor yang sering dikemukakan oleh ibu hamil ialah pernyataan lupa untuk meminum tablet besi (Purwaningsih dkk, 2006). Tingkat pengetahuan ibu hamil yang rendah akan mempengaruhi bagaimana ibu hamil menjaga kehamilannya. Pengetahuan kurang memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk menderita anemia dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang berpengetahuan baik (Mulyati, et al, 2007).Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Narmada pada bulan Januari 2015. 1.2. Rumusan MasalahDari hal-hal yang digambarkan pada judul tersebut di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Narmada? 1.3. Tujuan PenelitianMengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Narmada. 1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Bagi Peneliti Peneliti dapat memperoleh data dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi terhadap kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Narmada.

1.4.2. Bagi Mahasiswa dan Instansi Fakultas KedokteranMahasiswa dapat mengembangkan ide-ide dan gagasan baru lainnya untuk penelitian selanjutnya serta dapat menggunakan penelitian ini sebagai sumber referensi.1.4.3. Bagi Pelayanan KesehatanSebagai informasi dan bahan masukan dalam masalah pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi dengan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 1.4.4. Bagi Ibu HamilMenambah informasi dan pengetahuan kepada para ibu hamil tentang resiko anemia sehingga diharapkan untuk peningkatan kesadaran ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dengan kebutuhan.4