BAB I

download BAB I

of 2

description

referat thiazide induce dm

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

Thiazide dan beta bloker adalah obat yang luas penggunaannya, salah satunya termasuk sebagai obat yang direkomendasikan untuk terapi hipertensi.1,2 Thiazide adalah obat golongan diuretik yang paling sering digunakan dan efeknya berhubungan dengan diuresis natrium, deplesi volume, dan pengurangan resistensi vaskuler perifer.1 Thiazide bekerja menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada daerah awal tubulus distal ginjal, meningkatkan ekskresi natrium dan volume urin.2 Thiazide digunakan dalam program terapeutik yang dibentuk untuk menurunkan tekanan darah arteri dan biasanya efektif dalam 3 sampai 4 hari.1 Beta-bloker telah banyak digunakan dalam tatalaksana hipertensi, angina, takiaritmia tertentu dan gagal jantung.3 Beta bloker memblok betaadrenoseptor yang tersebar luas diseluruh tubuh. Reseptor beta1 banyak terdapat pada jantung dan dapat pula ditemukan di ginjal, sedangkan reseptor beta2 banyak ditemukan di paruparu, pembuluh darah perifer, dan otot lurik. Reseptor beta juga ditemukan di otak.2 Reseptor beta-1 yang terblok menyebabkan inhibisi pelepasan renin dari sel juxta-glomerular dan penurunan aktivitas dari sistem renin-angiotensin-aldosterone.3 Inhibisi reseptor beta1 pada nodus sinoatrial dan miokardiak menyebabkan penurunan heart rate dan kekuatan kontraksi. Inhibisi reseptor beta pada otak dan perifer akan menurunkan pelepasan neurotransmitter yang menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis. Terblok nya beta-adrenoseptor oleh beta-bloker menyebabkan penurunan cardiac output, penurunan tahanan perifer dan penurunan sodium.2,3Thiazide dan beta-bloker memiliki beberapa efek samping. Peningkatan ekskresi urin oleh Thiazide dapat mengakibatkan hipokalemia, hiponatriemi, dan hipomagnesemi.1 Hipokalemia yang diinduksi diuretik menjadi salah satu penyebab peningkatan glukosa. Peningkatan tersebut akibat terganggunya sekresi insulin pada sel beta pankreas sehingga mengakibatkan peningkatan resiko diabetes mellitus tipe 2.1,2 Beta bloker menimbulkan efek samping berupa peningkatkan kadar gula darah 1.0-1,5 mmol/L dan mengganggu sensitifitas insulin khususnya bila digunakan bersama diuretik.4 Peningkatan kadar gula darah dan terganggunya sensitifitas insulin meningkatkan resiko timbulnya diabetes.Diuretik dan beta-bloker dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes sebesar 32%.5 Diabetes terjadi pada 11,6% orang yang menggunakan Thiazide.6 Sebanyak 18 pasien memenuhi kriteria sindrome metabolik, dan 9 orang menderita diabetes setelah 1 tahun menggunakan Thiazide.5 Penderita hipertensi yang baru terkena diabetes memiliki risiko 43% lebih tinggi untuk terkena morbiditas jantung.7 Diabetes yang diinduksi obat meningkatkan resiko terkena myocardial infarction dan congestive heart failure.7 Resiko diabetes meningkat seiring dengan lamanya penggunaan terapi Thiazide, beta-bloker, maupun kombinasi keduanya.5Tingginya resiko diabetes pada pengguna Thiazide dan beta-bloker menyebabkan perlunya pemantauan khusus dalam penggunaan kedua obat tersebut, terutama pada rencana terapi jangka panjang. Dalam referat ini akan dijelaskan mengenai diabetes yang diinduksi Thiazide dan beta-bloker, terutama mengenai patofisiologi dan penatalaksanaan yang tepat sehingga referat ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan tinjauan pustaka bagi praktisi kesehatan serta dapat mengurangi angka kejadian diabetes pada pasien yang sedang mendapatkan terapi Thiazide dan beta-bloker.

2