BAB I
-
Upload
reza-satria -
Category
Documents
-
view
44 -
download
1
description
Transcript of BAB I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya
diuraikan mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan
dan sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian
1.1 LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR
Pengadaan Barang/Jasa merupakan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa
oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi (K/L/D/I)
lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Proses
pengadaan barang dan jasa diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Beberapa prinsip yang
harus dijadikan dasar pengadaan barang dan jasa yaitu efisien, efektif, transparan,
terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel (Republik Indonesia,
2012). Metode yang dapat digunakan untuk memilih penyedia barang terdiri dari
pelelangan, penunjukan langsung, pengadaan langsung, Kontes atau Sayembara
(LKPP, 2010).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, Sayembara
merupakan metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan
orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat di
tetapkan berdasarkan Harga Satuan. Sayembara dilakukan khusus untuk
pemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang merupakan hasil industri kreatif,
inovatif dan budaya dalam negeri. Pengadaan barang/jasa menggunakan metode
Sayembara diharapkan dapat mendapatkan gagasan orisinal, kreatifitas ataupun
inovasi (Republik Indonesia, 2012).
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Surakarta pada
tahun 2011 mengadakan kegiatan Sayembara perancangan koridor Jalan
Bayangkara, Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan Musium dengan maksud
menjaring rancangan dari kalangan profesional arsitek. Dengan diadakannnya
Sayembara diharapkan dapat ditemukan dan dikenali desain koridor jalan yang
dapat mengartikulasikan dan merepresentasikan karakter kawasan yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-2
tumbuh dan berkembang pada masing-masing koridor sesuai dengan potensi yang
yang menunjang keberadaan Kawasan Sriwedari sebagai fasilitas budaya dan olah
raga. Tujuan Sayembara ini adalah mewujudkan koridor Jalan Bayangkara, Jalan
Kebangkitan Nasional dan Jalan Musium sebagai salah satu ”etalase kota” yang
dapat mencitrakan Kota Surakarta sebagai pusat budaya Jawa.
Proses penentuan pemenang merupakan proses yang penting dalam suatu
Sayembara. Dalam proses ini umumnya menggunakan penilaian dengan suatu
kriteria tertentu untuk memudahkan dalam pemilihan pemenang. Pemilihan
gagasan orisinal, kreatifitas ataupun inovasi yang terbaik lebih sulit daripada
pelelangan biasa, hal ini dikarenakan tidak ada standar/satuan khusus untuk
menilai ide seseorang. Sehingga proses pemilihan pemenang umumnya juga
dilakukan oleh pihak yang dianggap berkompeten dalam bidang tersebut.
Dokumen Sayembara perancangan koridor Jalan Bayangkara, Jalan
Kebangkitan Nasional dan Jalan Musium oleh BAPPEDA Kota Surakarta pada
tahun 2011 menyebutkan proses pemilihan pemenang dalam Sayembara tersebut
dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari lima orang juri. Unsur yang dinilai antara
lain aspek konsep, aspek perancangan desain dan aspek penyajian. Ketiga aspek
tersebut tidak memiliki standar/satuan yang baku, konsep misalnya tidak ada
satuan baku yang mengatakan bahwa suatu konsep itu bagus ataupun tidak.
Sistem penilaian yang digunakan adalah model sederhana dengan menambahkan
nilai dari ketiga aspek tersebut sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Laise (2004) berpendapat bahwa pendekatan tradisional yang digunakan
untuk menentukan organisasi yang menjadi best in class yaitu pendekatan
rangking memiliki kelemahan. Pada pendekatan tradisional, permasalahan
benchmarking dengan banyak kriteria diselesaikan dengan mengkonstruksi suatu
indikator dengan merata-ratakan semua score yang diperoleh suatu organisasi atas
ukuran yang berbeda. Rata-rata merupakan suatu ukuran kecenderungan terpusat
dari suatu kelompok data dan cukup mewakili jika data mempunyai variabilitas
yang rendah, teteapi jika dilakukan pengamatan dengan variabilitas yang tinggi,
rata-rata bukanlah ukuran yang baik. Menggunakan rata-rata dapat menghilangkan
informasi yang pantas dipertimbangkan dan oleh karena itu tidak cocok digunakan
untuk membuat perbandingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-3
Berdasarkan jumlah kriteria yang digunakan permasalahan Sayembara
perancangan koridor Jalan Bayangkara, Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan
Musium dapat dikategorikan dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) dan
karena tujuannya menyeleksi alternatif terbaik dari beberapa alternatif maka dapat
dikelompokkan sebagai Multiple Attribute Decision Making (MADM).
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyelesaikan
permasalahan MADM. Putra (2011) menggunakan metode Simple Addictive
Weighting Method (SAW) untuk penentuan penerima beasiswa. Triyanti (2008)
menggunakan metode Preference Ranking Organizationing Method for
Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk pemilihan supplier industri
makanan. Karnajaya (2008) menggunakan metode Elimination Et Coix
Traduisant La Realite (ELECTRE) untuk pemilihan sepeda motor berbasis web.
Widianto dkk (2012) mengunakan metode Pairwise Comparison dan Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam Usulan
Model Pemilihan Penyedia Barang Pemerintah Pada Metode Kontes. Ji-Feng
(2011) mengusulkan penggabungan logika fuzzy dan metode TOPSIS untuk
menyelesaikan permasalahan MADM.
Metode SAW kurang cocok digunakan dalam penelitian ini karena konsep
dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut (Putri, 2012) . Hal ini hampir sama dengan
proses perhitungan pada sistem lama yaitu dengan mengalikan bobot kriteria
dengan nilai, kemudian menjumlahkan untuk semua kriteria, sedangkan dalam
penlitian ini diharapkan dapat mengusulkan metode yang berbeda dari sistem
lama. Metode PROMETHEE mempunyai kekurangan dalam strukturisasi
permasalahan, dimana metode ini tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang mempunyai subkriteria (Triyanti, 2008). Pengambil keputusan
juga harus paham fungsi preferensi PROMETHEE dalam untuk bisa
menggunakan metode PROMETHEE, karena terdapat fungsi preferensi yang
nantinya akan mempengaruhi dalam proses pemilihan pemenang Sayembara.
Metode ELECTRE tidak cocok digunakan dalam penelitian ini karena dalam
metode ELECTRE hasil akhir yang didapat bukanlah suatu hasil yang pasti
dimana suatu alternatif pasti lebih baik dari alternatif lainnya dalam segala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
kondisi. Namun lebih mengarah kepada pemilihan alternatif mana yang lebih
disukai dalam kondisi tertentu (Udisubakti dan Vivi, 2006). Hal ini tidak sesuai
dengan konsep pemilihan pemenang dalam Sayembara, dimana Sayembara
dilakukan untuk memperoleh alternatif yang paling baik, bukan yang paling
disukai.
Dalam penelitian ini digunakan metode fuzzy TOPSIS yang diusulkan oleh
Ji-Feng. Ji-Feng (2011) mengusulkan metode fuzzy AHP untuk pemberian bobot
kriteria dan subkriteria dan metode fuzzy TOPSIS untuk penentuan alternatif yang
terbaik.
Logika fuzzy dapat mengakomodir dua penilaian seseorang yang bersifat
subyektif yang akan di ubah dalam bentuk fuzzy sehingga dapat digunakan dalam
perhitungan kuantitatif. Logika fuzzy dapat menterjemahkan dua penilaian
seseorang yang menilai suatu barang bersifat baik (yang belum tentu sama
nilainya) dengan mengubahnya dalam bentuk fuzzy. AHP adalah suatu metode
yang dapat menyelesaikan suatu permsalahan yang kompleks, permasalahan
tersebut dipecah dalam kelompok dan diatur menjadi suatu hierarki (Kusumadewi,
2003). Penggunaan AHP dapat mempermudah dalam proses penentuan kriteria
dan subkriteria dalam suatu Sayembara yang dapat digambarkan dalam bentuk
hierarki. Metode TOPSIS adalah metode yang menggunakan prinsip bahwa
alternatif yang terpilih tidak hanya mempunyai jarak terpendek dari solusi ideal
positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsepnya
sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan
untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan kedalam bentuk
matematis yang sederhana (Kusumadewi, 2006 ). Metode gabungan ini dipilih
karena logika fuzzy dapat mengakomodir kekurangan dari metode AHP yang
memerlukan konsistensi, dan dapat mengakomodir adanya kriteria yang bersifat
subyektif dalam metode TOPSIS.
Penggunan metode fuzzy AHP dan fuzzy TOPSIS dapat lebih optimal dengan
menggunakan suatu alat bantu. Alat bantu yang dapat digunakan yaitu berupa
suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Widianto dkk (2012)
mengembangkan SPK untuk pemilihan penyedia barang pada suatu kontes
pengadaaan barang. Turban (1995) mendefinisikan SPK sebagai sistem informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak
terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. SPK yang
dibentuk akan membantu penentuan siapa yang berhak untuk menjadi pemenang
dalam Sayembara. SPK yang dirancang harus bersifat fleksibel terhadap
perubahan tingkat kepentingan kriteria pemilihan yang digunakan. SPK yang
dirancang juga diharapkan dapat mempercepat proses pemilihan pemenang dalam
Sayembara.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu sistem pendukung keputusan
pemilihan pemenang dalam kegiatan Sayembara Pengadaan Jasa menggunakan
metode fuzzy AHP dan fuzzy TOPSIS .
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan alternatif model penyusunan kriteria dan penghitungan
nilai untuk pemilihan pemenang pada kegiatan Sayembara Pengadaan
Barang/Jasa.
2. Merancang sistem pendukung keputusan untuk pemilihan pemenang pada
kegiatan Sayembara Pengadaan Barang/Jasa.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan alternatif metode yang dapat digunakan dalam pemilihan
pemenang suatu kegiatan Sayembara.
2. Membantu mempercepat pemilihan pemenang dari kegiatan Sayembara
Pengadaan Barang/Jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-6
1.5 BATASAN MASALAH
Agar penelitan ini tidak terlalu luas topik pembahasannya, maka perlu
dilakukan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Studi kasus penelitian ini adalah kegiatan Sayembara perancangan koridor
Jalan Bayangkara, Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan Musium oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surakarta pada tahun 2011.
2. Data hipotetik digunakan sebagai data untuk pengujian model pengambilan
keputusan.
3. Penentu bobot kriteria pemilihan adalah tim juri dan tim panitia kegiatan
Sayembara Pengadaan Barang/Jasa.
1.6 ASUMSI PENELITIAN
Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan kompleksitas
permasalahan yang diteliti adalah bobot kriteria yang diperoleh selama penelitian
dianggap tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
1.7 SISTEMATIKA PENELITIAN
Dalam penulisan laporan penelitan ini, diberikan uraian setiap bab yang
berurutan untuk mempermudah dalam pembahasan laporan. Penjelasan mengenai
sistematika penulisan dalam laporan penelitian dijelaskan seperti dibawah ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas meliputi
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait
langsung dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, jurnal
penelitian, dan sumber literatur lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-7
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan yang dilalui selama penelitian mulai dari
identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan, beserta penjelasan
dan gambar diagramnya.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang proses pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian dan berisi tentang proses pengolahan data sebagai upaya
penciptaan solusi bagi permasalahan yang ada.
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini berisi tentang analisis dan interprestasi data terhadap hasil
pengumpulan dan pengolahan data pada bagian sebelumnya.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari perancangan
sistem dan analisis yang telah dilakukan serta rekomendasi yang
diberikan untuk perbaikan.