BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangMenurut Undang-Undang Republik Indonesia no 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Obat tradisional didefinisikan sebagai suatu bahan atau pun suatu ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, bahan sarian atau pun bahan campuran yang diturunkan secara turun temurun berdasarkan pengalaman. Dengan indikasi ini dapat menimbulkan keraguan pada penggunaannya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian ilmiah sebagai bukti kebenaran informasi bahwa obat tersebut mempunyai efek farmakologis. Perbedaan pokok antara obat tradisional dan obat modern adalah obat tradisional pada pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, hanya memerlukan air dingin atau air hangat untuk menyeduh. Jadi zat yang berkhasiatnya tidak perlu dipisahkan terlebih dahulu. Di samping itu, obat tradisional memiliki banyak khasiat dan manfaat tetapi khasiatnya tidak secepat obat modern. Zaman sekarang muncul fenomenadi masyarakat banyak yang kembali memakai obat-obatan alamiah/herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karena obat-obatan kimia terbukti mengakibatkan efek samping negatif yang berbahaya bagi tubuh. Obat herbal mempunyai kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hal ini disebabkan kemampuan kerja obat dalam lingkup sel dan molekuler. Sementara obat kimia hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh. Salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan kepastian kebenaran informasi tentang obat tradisional adalah dengan melakukan penelitian farmakologis yang dapat dilakukan dengan berbagai binatang percobaan dengan pemberian berbagai dosis.