BAB I

35
BAB I PENDAHULUAN Neuritis optik adalah peradangan atau demielinisasi saraf optikus akibat berbagai macam penyakit. 1 Neuritis optik diklasifikasikan menjadi dua yaitu papilitis dan neuritis retrobulbar. Papilitis adalah pembengkakan diskus yang disebabkan oleh peradangan lokal di nervus saraf optik dan dapat terlihat dengan pemeriksaan funduskopi. Tipe neuritis retrobulbar merupakan suatu neuritis optikus yang terjadi cukup jauh di belakang diskus optikus sehingga tidak tampak kelainan diskus optik dengan oftalmoskop, tetapi terjadi penurunan tajam penglihatan. 1,2 neuritis optikus dalam populasi per tahun diperkirakan 5 per 100.000 sedangkan prevalensinya 115 per 100.000. Berdasarkan data The Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT) lebih dari 77% pasien adalah wanita, 85% berkulit putih dan usia rata-rata 32 tahun. Di berbagai kelompok populasi di seluruh dunia, neuritis retrobulbaris berkaitan dengan sklerosis multipel pada 13-85% pasien. Persentase perkembangan menjadi sklerosis multipel setelah suatu episode neuritis optikus cenderung lebih tinggi seiring dengan peningkatan tindak lanjut pasien. 1,3 Etiopatogenesis terjadinya papilitis adalah adanya peradangan pada serabut retina saraf optik yang masuk pada papil saraf optik yang berada dalam bola mata. Neuritis retrobulbar dapat disebabkan oleh sklerosis multipel, penyakit mielin saraf,

description

jmb

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUANNeuritis optik adalah peradangan atau demielinisasi saraf optikus akibat berbagai macampenyakit.1Neuritisoptikdiklasifikasikanmenjadi duayaitupapilitisdanneuritisretrobulbar.Papilitis adalah pembengkakan diskus yang disebabkan oleh peradangan lokal di nervus sarafoptikdandapatterlihatdenganpemeriksaanfunduskopi.Tipeneuritisretrobulbarmerupakansuatu neuritis optikus yang terjadi cukup jauh di belakang diskus optikus sehingga tidak tampakkelainan diskus optik dengan oftalmoskop, tetapi terjadi penurunan tajam penglihatan.1,2neuritis optikus dalampopulasi per tahun diperkirakan 5 per 1. sedangkanprevalensinya 115 per 1.. !erdasarkan dataThe Optic Neuritis Treatment Trial"#NTT$lebih dari %%& pasien adalah 'anita, (5& berkulit putih dan usia rata)rata *2 tahun. +i berbagaikelompok populasi di seluruh dunia, neuritis retrobulbaris berkaitan dengan sklerosis multipelpada 1*)(5& pasien. Persentase perkembangan menjadi sklerosis multipel setelah suatu episodeneuritis optikus cenderung lebih tinggi seiring dengan peningkatan tindak lanjut pasien.1,*,tiopatogenesis terjadinya papilitis adalah adanya peradangan pada serabut retina sarafoptik yang masuk pada papil saraf optik yang berada dalam bola mata. Neuritis retrobulbar dapatdisebabkan oleh sklerosis multipel, penyakit mielin saraf, anemia pernisiosa, diabetes melitus,danintoksikasi yangnantinya menyebabkanperadangansaraf optikdibelakangbola mata,biasanya berjalan akut yang mengenai satu atau kedua mata.2Padaneuritisoptikpasienmengeluhkanpenurunantajampenglihatanyangmendadakdan disertai dengan nyeri pada mata. Pada papilitis pemeriksaan oftalmoskopi dapat ditemukantanda)tanda disfungsi nervus optikus seperti hiperemi papil saraf optik dengan batas papil yangkabur, pelebaran vena retina sentral dan edema papil, sedangkan pada neuritis retrobulbaris tidakditemukantanda)tandakelainantersebut. +itemukanpulakelainanrelativeafferent pupillarydefect "-.P+$ dengan pemeriksaan swinging flashlight test. *Penatalaksanaan pada neuritis optik yaitu kortikosteroid "berdasarkan #NTT$ atau ./T0"Adrenocorticotropic hormone$. 1elain itu diberikan juga terapi penyakit penyebabnya.2Tujuan penyusunan referat ini adalah untuk mengetahui secara umum mengenai definisi, anatomifisiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, serta penatalaksanaan pada neuritis optik.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Anatomi dan Fisiologi Saraf !ti"Nervusoptikusadalahsarafyangmemba'arangsangdanretinamenujuotak. 1arafoptikterdiri dari 1jutalebihakson)aksonyangberasal dari lapisansel ganglionretinayangmemanjang ke arah korteks oksipital. Panjang saraf optik berkisar antara *5)55 mm "rata)rata 2mm$dan secara anatomis terbagi menjadi segmen intaokular, intraorbital, intrakanalikular danintakranial yang berakhir sebagai kiasma optik.2#am$ar 1. Nervus #ptik51egmen intraokular saraf optik sepanjang 1 mm terbagi menjadi lapisan serabut)serabutsaraf superfisial, bagian prelaminar, laminar "lamina kribosa$ dan retrolaminar. Papil saraf optik"diskus optik$ merupakan bagian prelaminar saraf optik berbentuk oval,1,5 mm hori3ontal dan1,%5 mm vertikal dengan cekungan "cup shaped depression) agak ke temporal. Papil saraf optikmerupakandaerahkeluarnyaakson)aksonsel ganglionterletaksekitar*)2mmsebelahnasalfovea. !agian prelaminar dan laminar terdiri dari akson)akson sel ganglion retina tak bermielin,astrosit dan arteri)vena retina sentralis yang keluar dari bagian tengah papil saraf optik. .kson)akson bergabung menjadi fasikulus dan menembus sklera2)* lubang pada lamina kribosa.1etelah mele'ati lamina kribosa "bagian retrolaminar$ diameter saraf optik bertambah menjadi*)2mmakibat pembentukanmielinakson)aksonsel ganglionretina, adanyaoligodendroglia"yang membentuk mielin akson$ dan selubung meningeal yang terdiri dari piamater, arakhnoiddan duramater. !agian prelaminar dan laminar diperdarahi terutama oleh arteri siliaris posteriorbrevis yang beranastomosis dengan pleksus pial dan pembuluh darah koroid peripapilarmembentuk siklus 4inn)0aller.2,51egmenintraorbitasarafoptikberukuranpanjang25)*mm, lebihpanjangdarijarakantara belakang bola mata dan apeks orbita sehingga dapat bebas bergerak pada pergerakan bolamata. Pada apeks orbita segmen saraf optik dikelilingi oleh anulus 4inn sebelum berlanjut kekanal optik. 1araf optik berjalan kearah porteromedial dan meninggalkan orbita melalui foramenoptik "optic ring)menuju kanal optik. Nervus optikus pars intraorbita diperdarahi oleh cabang)cabang intraneural dan cabang)cabang pial dari arteri retina sentral.2,51egmen intrakanalikular yang terdapat di dalam kanalis optik memiliki panjang 2)1 mm.6analis optik dibentuk oleh tulang sphenoid parva minor. !agian ini diperdarahi oleh cabang pialarteri oftalmika.2,51egmen 7ntrakranial memiliki panjang sekitar 1 mm, antara kanalis optik sampai kiasmaoptikum. !agian ini berjalan di atas arteri oftalmika, sebelah superomedial arteri karotis internasehingga diperdarahi langsung oleh cabang)cabang arteri tersebut.2,5#am$ar 2%1chematic representation of blood supply of8&A'the optic nerve head and &B'theoptic nerve. A$$r()iations8 A 9 arachnoid: * 9 choroid: *+A 9 central retinal artery: *ol. Br.9/ollateralbranches:*+,9centralretinal vein:D9dura:L*9laminacribrosa:NFL 9surfacenervefiberlayerofthedisc:D9opticdisc:N9opticnerve:P9pia:P*A9posterior ciliary artery: P+ and PL+ 9 prelaminar region: + 9 retina: +A 9 retinal arteriole: S 9sclera: SAS 9 subarachnoid space. 5;ika satu ataupun semua serabut saraf mengalami peradangan dan tak berfungsisebagaimanamestinyamakapenglihatanakanmenjadi kabur. ;ikaterjadi inflamasi ataupundemielinisasi nervus optikus, keadaan ini disebut dengan neuritis optikus. Pada neuritis optikus,serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Penglihatan dapat sajanormal atau berkurang, tergantung pada jumlah saraf yang mengalami peradangan.2,52.2. Anatomi dan Fisiologi Jaras ,is-al 1ecarafungsionalrangsangvisual ditangkapolehretina"sebagai stasiun7$. kemudianditeruskan melalui serabut saraf otak kedua "saraf optik$. 1araf optik yang berasal dan sisi nasalkedua mata akan menyilang di daerah kiasma opikum sedangkan yang berasal dari sisi temporaltidak bersilangan di daerah kiasmaini. 1elanjutnya serabut saraf ini akan melanjutkanperjalanannyasebagai traktus optikum. Traktus optikus ini selanjutnyamenujukethalamussebagai kumpulansel)sel saraf yang mengolahdanbertindak sebagaistasiun informasike 77.!agian thalamus yang berhubungan dengan fungsi visual disebut Corpus Geniculaturn Laterale"/#am$ar 1. ;aras -efleks Pupil 12... P(m(ri"saan Sist(m ,is-alPemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi fungsi nervus 77, yaitu8 2,111. Pemeriksaan visusPemeriksaan visus dilakukan dengan membaca kartu 1nellen pada jarak 5 meter. Aasing)masing mata diperiksa secara terpisah, diikuti dengan pemeriksaan menggunakan pinhole untukmenyingkirkankelainan visusakibat gangguanrefraksi.Penilaiandiukurdari barisanterkecilyang masih dapat dibaca oleh pasien dengan benar, dengan nilai normal visus adalah 5B5. .pabilapasien hanya bisa membedakan gerakan tangan pemeriksa maka visusnya adalah 1B*,sedangkan apabila pasien hanya dapat membedakan kesan gelap terang "cahaya$ maka visusnya1BC.2. Pemeriksaan refleks pupilPemeriksaanreflekspupil ataureflekscahayaterdiri dari reaksi cahayalangsungdantidaklangsung"konsensual$. -efleks cahya langsungmaksudnya adalahmengecilnya pupil"miosis$ pada mata yang disinari cahaya. 1edangkan refleks cahaya tidak langsung ataukonsensual adalah mengecilnya pupil pada mata yang tidak disinari cahaya. *. Pemeriksaan lapang pandang+ua jenis cara pemeriksaan lapang pandang yaitu pemeriksaan secara kasar "teskonfrontasi$ dan pemeriksaan yang lebih teliti dengan menggunakan kampimeter atau perimeter.Pemeriksaan lapang pandang bertujuan untuk memeriksa batas perifer penglihatan, yaitu batasdimanabendadapat dilihat bilamatadifiksasi padasatutitik. =apangpandangyangnormalmempunyai bentuktertentudantidaksamakesemuajurusan, misalnyakelateral kitadapatmelihat > D 1dari titik fiksasi, ke medial 5 , ke atas 5 D 5dan ke ba'ah 5 D %5 . ;ikaterdapat lesi di sepanjanglintasannervusoptikus"N.77$hinggakortekssensorik,akanmenunjukkangejalagangguanpenglihatanyaitupadalapangpandag. =esi padanervusoptikus akan mengakibatkan kebutaan atau anopsia pada mata yang disarafinya. 0al inidisebabkankarenapenyumbatanarteri centralisretinayangmendarahi retinatanpakolateral,ataupunarteri karotisinternayangakanbercabangmenjadi arteri oftalmikayangkemudianmenjadi arteri centralis retina. 6ebutaan tersebut terjadi tiba)tiba dan disebutamaurosis fuga.=esi pada bagian medial kiasma akan menghilangkan medan penglihatan temporal yang disebuthemianopsia bitemporal, sedangkan lesi pada kedua bagian lateralnya akan menimbulkanhemianopsia binasal. =esi pada traktus optikus akan menyebabkan hemianopsia homonimkontralateral. =esi pada radiasio optika bagian medial akan menyebabkan Euadroanopsia inferiorhomonim kontralateral, sedangkan lesi pada serabut lateralnya akan menyebabkan Euadroanopsiasuperior homonim kontralateral. 2. Pemeriksaan funduskopiPemeriksaanfunduskopi di bidangneurologi bertujuanuntukmenilai keadaanfundusokuli terutama papil dan retina nervus optikus. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alatberupa oftalmoskop. Papil normal berbentuk bulat, 'arna merah kekuningan, di bagian temporalsedikitpucat, batasdengansekitarnyategas, hanyadibagiannasalagakkabursertaterdapatlekukan fisiologis "cup fisiologis$. Pembuluh darah keluar dari cup disk danbercabang keatas.;alannya arteri agak lurus, sedangkan vena berkelok)kelok. #am$ar 2. =intasan 7mpuls visualdan