BAB I

5
1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bertanggungjawab dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik, maka Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah selama satu tahun anggaran. Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tesebut Kepala Daerah mempunyai kewajiban membuat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah Pusat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Sibolga Tahun Anggaran 2014 adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran dilakukan dalam rangka memberikan laporan pelaksanaan (progress report) dan gambaran pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Disamping itu Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Sibolga Tahun Anggaran 2014 merupakan operasionalisasi dari Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota SibolgaTahun 2011 – 2015. B. GAMBARAN UMUM DAERAH KOTA SIBOLGA 1. Kondisi Umum Daerah Kota Sibolga Kota Sibolga terletak di tepi pantai Barat Pulau Sumatera bagian Utara yakni di Teluk Tapian Nauli, ± 350 km Selatan Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis wilayah Kota Sibolga terletak pada posisi 01º 42’ LU s/d 01º 46’ LU dan 98º 44’ BT s/d 98º 48’ BT dan secara fisik berada di dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, atau dengan kata lain dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah. Luas administrasi Kota Sibolga adalah 35,36 km2, daratan pulau Sumatera 11,26 km2, urban area seluas 6,44 km2 atau 47,21% dari total luas daratan. Kota Sibolga adalah kota pantai yang pada sisi lainnya berbatasan langsung dengan Pegunungan Bukit Barisan. Letaknya yang demikian membuat keadaan topografi wilayah Kota Sibolga terbagi 2 (dua) kategori yaitu : wilayah datar dan wilayah terjal. Dlihat dari sisi kemiringan lahan, maka wilayah Kota Sibolga didominasi oleh lahan terjal dengan kemiringan lereng > 40% yakni mencapai 808,85 Ha atau 59,26% dari luas wilayah Kota Sibolga. Luas wilayah yang landai/datar yakni

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalandengan upaya menciptakan pemerintahan yang bertanggungjawab dan mampumenjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai prinsip tatapemerintahan yang baik, maka Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraanpemerintahan daerah selama satu tahun anggaran.

Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan PemerintahNomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan PemerintahanDaerah. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tesebut Kepala Daerahmempunyai kewajiban membuat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerahkepada Pemerintah Pusat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Sibolga TahunAnggaran 2014 adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1(satu) tahun anggaran dilakukan dalam rangka memberikan laporan pelaksanaan(progress report) dan gambaran pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahandan pembangunan. Disamping itu Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(LPPD) Kota Sibolga Tahun Anggaran 2014 merupakan operasionalisasi dariPeraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota SibolgaTahun 2011 – 2015.

B. GAMBARAN UMUM DAERAH KOTA SIBOLGA

1. Kondisi Umum Daerah Kota Sibolga

Kota Sibolga terletak di tepi pantai Barat Pulau Sumatera bagian Utara yakni diTeluk Tapian Nauli, ± 350 km Selatan Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara.Secara geografis wilayah Kota Sibolga terletak pada posisi 01º 42’ LU s/d 01º 46’ LUdan 98º 44’ BT s/d 98º 48’ BT dan secara fisik berada di dalam wilayah KabupatenTapanuli Tengah, atau dengan kata lain dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah.Luas administrasi Kota Sibolga adalah 35,36 km2, daratan pulau Sumatera 11,26km2, urban area seluas 6,44 km2 atau 47,21% dari total luas daratan.

Kota Sibolga adalah kota pantai yang pada sisi lainnya berbatasan langsungdengan Pegunungan Bukit Barisan. Letaknya yang demikian membuat keadaantopografi wilayah Kota Sibolga terbagi 2 (dua) kategori yaitu : wilayah datar danwilayah terjal. Dlihat dari sisi kemiringan lahan, maka wilayah Kota Sibolgadidominasi oleh lahan terjal dengan kemiringan lereng > 40% yakni mencapai 808,85Ha atau 59,26% dari luas wilayah Kota Sibolga. Luas wilayah yang landai/datar yakni

Page 2: BAB I

2

yang memiliki kemiringan lahan 0-2 % merupakan bagian terluas mencapai 397,71Ha atau 29,14 % dari luas wilayah Kota Sibolga. Kota Sibolga berada antara 1 – 50meter di atas permukaan laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimummencapai 31,5oC 9. Berdasarkan data klimatologi untuk Kota Sibolga pada umumnyasama dengan Kota lainnya yaitu, musim kemarau dan musim hujan. Rata – ratacurah hujan di Kota Sibolga pada tahun 2011 sebesar 3.304,8 mm.

Batas-Batas Wilayah Kota Sibolga adalah :

Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

Sebelah Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

Sebelah Barat Berbatasan dengan Teluk Tapian Nauli/Kabupaten Tapanuli Tengah

Tabel

Pembagian Wilayah Administrasi Kota Sibolga

No.Kecamatan/Kelurahan

Luas Wilayah(Ha)

Persentase(%)

I Sibolga Utara 373,33 27,701. Sibolga Ilir 78,00 5,792. Angin Nauli 87,30 6,48

3. Huta Tonga-tonga 39,60 2,944. Huta Barangan 96,99 7,205. Simare-mare 71,44 5,30

II Sibolga Kota 129,30 9,591. Kota Baringin 23,92 1,772. Pasar Baru 17,96 1,333. Pasar Belakang 58,50 4,34

4. Pancuran Gerobak 28,92 2,15III Sibolga Selatan 314,35 23,32

1. Aek Habil 61,39 4,552. Aek Manis 123,96 9,203. Aek Parombunan 89,80 6,664. Aek Muara Pinang 39,20 2,91

IV Sibolga Sambas 530,87 39,391. Pancuran Pinang 107,00 7,94

2. Pancuran Kerambil 92,06 6,83

3. Pancuran Dewa 123,91 9,194. Pancuran Bambu 207,90 15,42

KOTA SIBOLGA 1.347,85 100

Page 3: BAB I

3

Penduduk Kota Sibolga tahun 2014 berjumlah 95.035 jiwa dan biladibandingkan dengan luas kota Sibolga 10,77 km2, maka rata-rata tingkat kepadatanpenduduknya mencapai 8.824 jiwa.

Pada Tahun 2013 Angkatan kerja (penduduk usia 15 tahun keatas) di KotaSibolga sebesar 37.255 jiwa (penduduk yang bekerja + aktif mencari kerja),sedangkan sisanya sebesar 19.067 jiwa bukan angkatan kerja (sekolah, mengurusrumah tangga dan lainnya).

Fasilitas pendidikan Kota Sibolga dapat dilihat dari segi sarana yang ada yaknijumlah sekolah terdapat 61 SD terdiri dari 45 SD Negeri, 11 SD Swasta dan 5 MI (2Negeri dan 3 Swasta) dengan jumlah guru keseluruhan sebanyak 967 guru dengan17.055 murid. Untuk jumlah SMP/MTs di Kota Sibolga terdapat 15 SMP (9 Negeri dan6 Swasta) dan 4 MTs ( 1 Negeri dan 3 Swasta) jumlah guru keseluruhan sebanyak469 guru dan banyaknya murid 7.617 murid, sedangkan jumlah SMA/MA/SMK di KotaSibolga terdapat 9 satuan pendidikan SMA, 3 satuan pendidikan MA, dan 8 satuanpendidikan SMK dengan jumlah guru keseluruhan sebanyak 554 guru dengan 8.228murid. Jumlah Perguruan tinggi yang ada di Kota Sibolga sebanyak 4 buah PerguruanTinggi Swasta yang terdiri dari 3 Sekolah Tinggi dengan jumlah mahasiswa : 1.593orang dan jumlah dosen sebanyak 58 orang.

Pada tahun 2013, Angka Partisipasi Murni (APM) di tingkat SD/MI mencapai98,13; SMP/MTs 73,31 dan SMA/MA/SMK sebesar 65,03. Sedangkan AngkaPartisipasi Kotor (APK) di tingkat SD/MI mencapai 160,57; SMP/MTs 136,72 danSMA/MA/SMK sebesar 159,71.

Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utamadalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Pada tahun 2014 jumlah rumah sakitumum yang ada di Kota Sibolga terdiri dari 2 rumah sakit negeri dengan jumlahkapasitas tempat tidur rumah sakit negeri sebanyak 146 buah. Puskesmas di KotaSibolga berjumlah 4 buah dan puskesmas pembantu 41 buah. Sedangkan balaipengobatan ada 1 buah. Tenaga medis kesehatan di Kota Sibolga jumlahnya terusmeningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah dokter umum di Kota Sibolgatahun 2014 terdapat sebanyak 43 orang, dokter gigi sebanyak 9 orang dan tenaga S2kesehatan sebanyak 10 orang.

Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan pada tahun 2013 sebesar 151,06 per100.000 kelahiran hidup, Prevelansi gizi buruk pada balita sebesar 5,59%. AngkaKematian Bayi (AKB) 12,08 orang per 1.000 kelahiran hidup, Angka Harapan Hidup(UHH) 70,39 tahun. Pasangan usia subur (PUS) 12.138 pasangan, peserta KB aktif7.839 pasangan.

Banyaknya tindak pidana yang diselesaikan oleh Polres Sibolga tahun 2013sebesar 391 kasus yang dilaporkan, Perkara perdata yang masuk Pengadilan Negeritahun 2013 sebanyak 48 perkara, sedangkan perkara pidana yang masuk sebanyak484 perkara.

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama tahun 2013 sebanyak 82 perkaradengan rincian 12 perkara dicabut, 4 ditolak, 54 diputuskan.

Page 4: BAB I

4

Jumlah panti asuhan yang ada di Sibolga sebanyak 3 panti asuhan denganjumlah 61 orang penghuni. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial diSibolga sebanyak 1.116 orang.

2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Kota Sibolga

Kondisi perekonomian Kota Sibolga tidak terlepas dari pengaruh dan kondisiperekonomian nasional yang tengah berkembang, walaupun secara riil kondisitersebut tidak secara spesifik memiliki dimensi dan menggambarkan aktifitas yangsama mempengaruhi, akan tetapi persoalan-persoalan krusial pada tingkat nasionalsangat berpengaruh terhadap kondisi di daerah.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah merupakan salah satuindikator yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi di suatudaerah. PDRB akan menggambarkan kemampuan daerah dalam mengelola faktor-faktor produksi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja dan modal dalam suatuproses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa serta untuk menggambarkankemampuan daerah dalam memanfaatkan dan menggunakan hasil dari proses faktor-faktor produksi tersebut.

Adapun gambaran PDRB Kota Sibolga atas dasar harga berlaku dan hargakonstan dari tahun 2008 – 2013 adalah sebagai berikut :

No. Tahun PDRB Atas DasarHarga Berlaku

(Jutaan Rupiah)

PDRB Atas DasarHarga Konstan 2000

(Jutaan Rupiah)

1.2.3.4.5.

20092010201120122013

16.104.340,1418.273.655,6319.916.343,6621.952.989,8724.774.738,88

8.257.507,808.759.805,879.117.743,419.543.258,71

10.102.079,00

Sumber : Sibolga Dalam Angka Tahun 2014

Struktur ekonomi suatu daerah ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk darinilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor akan menggambarkanketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masingsektor. Struktur ekonomi di suatu daerah tersebut dapat digambarkan melaluidistribusi persentase dari PDRB atas dasar harga berlaku.

Berdasarkan harga berlaku, nilai PDRB Kota Sibolga Tahun 2013 sebesar Rp.2,125,846.02 juta rupiah sedangkan jika dilihat berdasarkan dasar harga berlakupada harga konstan 2000 sebesar Rp. 866,829.09 juta rupiah dengan lajupertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 di tahun 2012 sebesar 5,80%.Jika dilihat peranan sektoral atas dasar harga berlaku pada tahun 2013, bahwasektor pengangkutan dan komunikasi menjadi kontributor terbesar yaitu sebesar 8,45

Page 5: BAB I

5

% diikuti sektor jasa-jasa sebesar 8,27% dan sektor ketiga terbesar yaitu sektorlistrik, gas dan air bersih sebesar 6,71%.

Inflasi Kota Sibolga tahun 2013 sebesar 10,08% jauh lebih besar dari inflasitahun 2012 sebesar 3,30%.