BAB I

6

Click here to load reader

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketombe (disebut juga “Pityriasis simplex” ) adalah penyakit yang umum dijumpai

yang mempengaruhi 5% dari populasi global. Ketombe paling sering terjadi setelah masa

pubertas (antara 20-30 tahun), dan lebih banyak tejadi pada pria dibandingkan dengan

wanita(ravichandran). Namun pada penelitian Janet G. Hickman remaja umur 13 tahun

memiliki prevalensi terjadinya ketombe yang sama dengan orang dewasa(P&G).

Ketombe banyak diderita oleh penduduk di Indonesia yang beriklim tropis, suhu

tinggi dan udara lembab. Penyakit ini biasanya mengenai orang yang secara konstitusional

kulitnya berminyak (seborrhoic diuthese). Ketombe adalah sejenis peradangan kulit

berminyak (dermatitis seboroik) yang paling ringan namun lebih sering menjadi masalah

bagi penderita karena mengurangi daya tarik seseorang akibat kotornya rambut yang

merupakan mahkota kecantikan seseorang (sjarif).

Ketombe adalah suatu kondisi kronis kulit kepala yang memerlukan perawatan

waspada untuk memperbaiki gejala scaling dan gatal-gatal. Sering keramas adalah kunci

untuk mengendalikan gejala-gejala ini dengan kontribusi mereka dalam penampilan

kosmetik rambut. Keberhasilan pengobatan tidak hanya tergantung pada kemampuan

sampo untuk mengontrol ketombe, tetapi juga pada kepatuhan pasien yang disebabkan oleh

kosmetik atribut dari sampo.(Draelos)

Sampo anti ketombe bertujuan mengontrol ketombe dan merawat kulit kepala

dengan menghampat dan mematikan populasi jamur Malassezia yang merupakan cikal

Page 2: BAB I

bakal ketombe, memperlambat proliferasi sel kulit kepala, dan mengurangi aktivitas

kelenjar sebasea kulit kepala. Selain itu shampoo juga harus dapat membersihkan dengan

baik.

Saat ini tersedia pilihan terapi untuk pengelolaan ketombe termasuk penggunaan

terapi zinc pyrithione, asam salisilat, imidazole derivatif, glycolic asam, steroid, sulfur dan

tar derivatif. Namun pilihan pengobatan yang tersedia saat ini memiliki berbagai

keterbatasan, baik karena kemampuan klinis yang kurang atau karena masalah kepatuhan.

Selain itu, obat ini tidak dapat mencegah terulangnya kejadian ketombe, yang merupakan

masalah umum bagi penderita.(ravichandran)

Bagi wanita berjilbab rambut merupakan salah satu aurat yang harus ditutupi.

Kendati demikian, bukan berarti rambut wanita berjilbab tidak dirawat, bahkan justru harus

lebih diperhatikan, agar terjaga keindahan dan kesehatannya. Islam mengajarkan untuk

selalu menjaga segala sesuatu yang telah dititipkan kepada setiap muslim, tentunya

termasuk mahkota rambut.

Sebagai seorang muslimah yang tentu saja wajib menutupi kepala dengan kerudung,

terkadang ada hal-hal yang diabaikan dalam hal kesehatan rambut dan kepala. Terkadang

ada saja yang malas merawat rambut dan kepala karena tidak akan terlihat juga, bahkan

hanya untuk menyisir rambut pun malas. Padahal kalau tidak dirawat, akan merasa tidak

nyaman dengan kondisi rambut dan kepala tadi, dan tentunya itu akan membuat

terganggunya aktifitas.(kampong kerudung).

Penelitian yang dilakukan dr Kurniati dkk dari FKUI tahun 2001 terhadap

sekelompok mahasiswa menunjukkan bahwa 37% mahasiswa yang berkerudung

berketombe, dan + 25% yang tidak berkerudung berketombe. Akan tetapi perbedaan ini

Page 3: BAB I

tidak bermakna secara statistik. Apalagi bahan kerudung juga sangat mempengaruhi

keadaan kulit kepala (skawankosmetik).

Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang efek sampo anti ketombe terhadap

kejadian ketombe pada pemakai jilbab.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah sampo anti ketombe dapat mengatasi kejadian ketombe pada pemakai jilbab?

1.2.2. Berapakah jumlah persentase pemakai jilbab yang sembuh total karena pengaruh

sampo anti ketombe?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu :

1.3.1. Mengetahui hubungan antara pemakaian jilbab dan timbulnya ketombe

1.3.2. Mengetahui hubungan antara sampo anti ketombe dengan perawatan ketombe pada

pemakai jilbab

1.3.3. Mengetahui jumlah persentase efektifitas sampo anti ketombe dalam mengatasi

kejadian ketombe pada pemakai jilbab

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi masyarakat

Dapat memberikan pengetahuan tentang efektifitas pemakaian sampo anti ketombe dalam

mengatasi kejadian ketombe pada pemakai jilbab

1.4.2. Bagi mahasiswa

Page 4: BAB I

Menambah pengetahuan tentang ketombe dan perawatannya.

Page 5: BAB I