BAB I
-
Upload
gitadwipermatasari -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
Transcript of BAB I
5/16/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4f4b2bf0b 1/3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai kebutuhan dasar manusia yang
harus dipenuhi sebagaimana diatur dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam deklarasi Roma
(1997), oleh karena itu, pangan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan
nasional.suatu bangsa, apabila ketersedaiaan pangan suatu bangsa tidak mencukupi
dibandingkan kebutuhannya maka dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi bangsa
tersebut, selain itu berbagai gejolak sosial dan politik dapat terjadi jika ketahanan pangan
terganggu
Di Indonesia pangan diidentikan dengan beras, karena beras merupakan makanan
utama bangsa Indonesia pada umumnya, saat ini tingkat konsumsi beras indonesia menjadi
yang tertinggi di dunia sekitar 139kg/kapita/tahun dengan rata-rata konsumsi dunia
60kg/kapita/tahun. Oleh karena itu pemerintah Indonesia berupaya untuk menjaga ketersediaan
beras sepanjang tahun,dengan mendistribusikan beras secara merata dan menjaga harga
beras agar tetap stabil serta meningkatkan produksi dalam negeri (swasembada pangan).
Upaya pemerintah tersebut menjadi semakin kompleks mengingat pertambahan penduduk
Indonesia yang semakin besar dan tersebar di berbagai geografis serta memiliki keadaan
ekonomi yang bervariasi.
Manajemen Rantai pasok beras perlu dilakukan, agar persediaan beras yang ada
cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negri sekitar. sekitar 69 % produksi padi berasal dari
pulau jawa, sedangkan selebihnya dihasilkan dari pulau sumatera (10%), sulawesi (11.5%),
Kalimantan (2%), dan pulau-pulau lainnya (7.5%), dengan pola sebaran seperti ini, maka pulau
jawa masih tetap berperan sebagai daerah surplus penyangga produksi beras nasional yang
akan didistribusikan ke daerah-daerah defisit.
Pengadaan dan Persediaan beras ini perlu dipantau untuk menjamin ketahanan
pangan Indonesia. Jika persediaan beras terlalu sedikit maka kebutuhan masyarakat tidak
dapat dipenuhi yang dapat menimbulkan krisis pangan (beras) namun jika persediaan terlalu
besar, mengakibatkan pertambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh instansi berupa biaya
penyimpanan dan perawatan beras yang tidak tersalurkan, beban bunga bank, opportunity loss
dan kerusakan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no.7 tahun 2003 tanggal 20 Januari 2003, Bulog
menjadi instansi yang diperintahkan pemerintah untuk mewujudkan dan menetapkan ketahanan
5/16/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4f4b2bf0b 2/3
pangan, baik dalam skala rumah tangga maupun nasional. Bulog berfungsi untuk
mengamankan harga dasar pembelian gabah, pendistribusian beras untuk masyarakat miskin
yang rawan pangan, pemupukan stok nasional untuk berbagai keperluan public dalam
menghadapi keadaan darurat dan kepentingn public lainnya sebagai upaya mengendalikan
gejolak harga1. Laporan ini mencoba menjelaskan bagaimana mekanisme rantai pasok beras
bulog, meliputi aspek perencanaan, pembelian, pengadaan, penyediaan dan pendistribusian
dan juga fungsi bulog dalam menjaga ketersediaan beras di Indonesia, khususnya di daerah-
daerah deficit beras.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah mengaplikasikan ilmu-ilmu teknik industri yang
telah diperoleh, khususnya Supply Chain Management dan Inventory control pada Rantai pasok
beras Bulog dalam kerja praktek yang telah dilakukan penulis, meliputi :
1. Menganalisis mekanisme tugas Bulog dalam fungsi pengadaan, persediaan hingga
pendistribusiaan beras sebagai stok nasional dalam negri.
2. Menghitung maximum level inventory beras pada beberapa daerah defisit beras,
dengan menggunakan rumus teori dari study literature.
3. Menghitung Turn Over persediaan beras pada gudang bulog di daerah-daerah defisit
4. Membandingkan perbedaan Turn over yang terjadi di lapangan dengan hasil
perhitungan Turn over pendekatan ideal berdasarkan rumus teori.
Batasan Masalah
Pembahasan dalam laporan ini, terbatas dalam menjelaskan mengenai Rantai
pengadaan hingga distribusi Bulog untuk persediaan dalam negri dan perhitungan
permasalahan Inventory Control dengan menggunakan data jumlah pengadaan , persediaan
dan jumlah pendistribusian beras bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2010
untuk subdivre daerah-daerah deficit beras Indonesia.
Metodologi Penulisan
Metodologi yang penulis lakukan untuk membuat laporan kerja praktek ini, yaitu:
Metodologi Literature (Study Kepustakaan)
5/16/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4f4b2bf0b 3/3
Metode ini menggunakan landasan teori yang diambil dari beberapa buku referensi yang
berhubungan dengan materi yang dibahas. Selain dari buku referensi yang didapat juga berasal
dari situs internet.
Metode Penelitian Lapangan
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data secara akurat, yaitu:
Perumusan masalah
Merumuskan permasalahan yang terjadi serta ruang lingkup yang akan dibahas agar sesuai
dengan batasan masalah dari topik yang telah ditentukan.
Pembelajaran sistem
Melakukan pembelajaran mengenai sistem rantai pasok beras yang terjadi pada Perum Bulog
mulai dari pengadaan hingga pendistribusian kepada masyarakat, serta mempelajari kondisi
sistem dan lingkungan yang terjadi terhadap permasalahan persediaan yang ada
Pengumpulan data
Melalui wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap pihak ahli yang terkait dengan
permasalahan yang ada dan juga meminta data pengadaan, persediaan dan pendistribusiaan
beras atas ijin instansi yang bersangkutan.
Pembuatan evaluasi dan analisa
Dari hasil wawancara dan data yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menerapkan ilmu
Teknik Industri yang telah didapatkan untuk menjadi suatu informasi yang mampu membuat
analisa yang valid
Pembuatan kesimpulan dan saran
Membuat kesimpulan terhadap permasalahan yang ada melalui proses analisa yang telah
dicapai dan juga saran yang bisa diberikan kepada perusahaan sesuai dengan hasil analisa
yang ada.