BAB I

13

Click here to load reader

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

Tugas : UAS

MAKALAH

TATA TULIS & LAPORAN

MERIVIEW JURNAL

SIMULASI MATEMATIS KONTROL SISTEM KONTROL TRAKSI &

PEMODELAN SISTEM GAYA DAN TRAKSI RODA

Oleh :

Ubaidillah Khoiru

0807032721

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2009

Page 2: BAB I

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang meriview

dua buah jurnal dengan judul Simulasi Model Matematis Kontrol Sistem Kontrol Traksi dan

Pemodelan Sistem Gaya dan Traksi Roda dengan sebagaimana mestinya dan tidak

mengabaikan petunjuk dari dosen pembimbing serta dari pedoman buku- buku yang

sesuai dengan bahan yang telah diambil .

Adapun penyajian makalah ini penulis bertujuan untuk memberikan

pedoman dan pendalaman materi-materi tentang kedua jurnal tersebut dengan berbagai

sumber yang mengkaji tentang materi-materi tersebut.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

banyak terdapat kesalahan-kesalahan,oleh karena itu kritik serta saran sangat penulis

harapakan demi kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dari berbagai pihak penulis banyak mengucapkan terimaksih.

Pekanbaru,27 Januari 2009

Penulis

Page 3: BAB I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3

A. Tinjauan pustaka ................................................................................. 3

a. Komponen Kontrol Traksi ............................................................. 4

b. Gaya-gaya permukaan yang tidak merata ..................................... 4

c. Karakteristik Roda Penggerak ....................................................... 5

d. Torsi maksimum (zero slip) ........................................................... 6

BAB III METODOLOGI ............................................................................................. 7

A. Metodologi ......................................................................................... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 9

A. Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 9

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10

B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Menurut Joni Dewanto & Bambang Sudarsono

Stabilitas dan kemampuan jelajah dan kenyamanan merupakan

faktor teknis utama yang menjadi ukuran keandalan bagi sebuah

kendaraan. Stabilitas sangat terkait dengan pengendalian gerak kendaraan

baik pada kecepatan konstan ataupun pada saat ada percepatan. Sedang

kemampuan jelajah terkait dengan gaya dorong/tarik atau traksi roda yang

dimiliki kendaraan. Pada kasus kendaraan roda empat kedua faktor tersebut

sering dibahas bersama karena perbedaan traksi pada roda kanan dan kiri

dapat mengganggu stabilitas kendaraan.

b. Menurut Ian Hardianto Siahaan & I Nyoman Sutantra

Dalam hal untuk memperbaiki stabilitas kendaraan, dan mampu

Kendali pada permukaan jalan dengan koefisien gesek (µL) yang rendah,

dilakukan dengan ABS (Antilock Braking system) yaitu, untuk mencegah

roda lock selama proses pengereman dari lockup (χ =1). Selama lockup

akan mengalami losses kontrol kendali dan akibat gaya gesek akan

menghentikan kendaraan itu. Sistem kontrol traksi untuk mencegah roda

melintir selama percepatan berlangsung. Sistem nantinya akan

memperbaiki kinerja percepatan dan mampu kendali kendaraan yang

memberikan informasi kepada pengendara kondisi percepatan. Sistem

control traksi ini memakai komponen yang banyak sama dengan sistem

ABS sehingga sering dikatakan bahwa sistem kontrol traksi hanya

Page 5: BAB I

merupakan pengembangan dari ABS.

B. Tujuan dan Manfaat

Pada kedua jurnal yang saya review tersebut penulisnya tidak

memberikan sub bahasan tujuan dan manfaat, batasan masalah dan

sistematika penulisan. Kedua jurnal tersebut langsung membahas pokok

permasalahan.

Menurut saya tujuan manfaat pada jurnal yang pertama yaitu,

mengkaji bagaimana pengaruh dimensi roda terhadap traksi maksimum

yang dihasilkan. Mengingat bahwa besarnya gaya gesek maksimum yang

terkait

dengan traksi ditentukan oleh koefisien gesek antara permukaan jalan dan

roda (1), maka untuk mendapatkan traksi maksimum, kajian dilakukan

dengan studi analitik melalui pemodelan dan pengujian pada kondisi statik.

Pengujian dilakukan dengan variasi pembebanan roda, diamater dan

koefisien gesek antara roda dengan jalan tetap. Pemodelan yang dimaksud

di sini adalah bahwa analisa dan pengujian tidak dilakukan pada sebuah

roda kendaraan nyata, tetapi pada roda uji yang cukup mewakili kondisi

sebagaimana riel. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

perencanaan traksi roda pada kendaraan sesungguhnya.

Sedangkan pada jurnal yang kedua yaitu, memperbaiki system

control kendali dan akibat gaya gesek yang akan menghentikan kendaraan

yang mengalami losses selama lockup. Sistem nantinya akan memperbaiki

kinerja percepatan dan mampu kendali kendaraan yang memberikan

informasi kepada pengendara kondisi percepatan.

Page 6: BAB I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tijauan Pustaka

Pada jurnal Joni Dewanto & Bambang Sudarsono tidak memiliki

tinjauan pustaka, jurnal tersebut langsung pada pokok bahasan.

Sedangkan tinjauan pustaka pada jurnal Ian Hardianto Siahaan & I

Nyoman Sutantra yaitu :

Ditinjau dari sistem kontrolnya, sistem control traksi merupakan

system yang mampu mempertahankan ratio slip diantara ban dan

permukaan jalan dengan cara mengontrol peralatan-peralatan guna

memberikan perlawanan percepatan terhadap perubahan kondisi

permukaan jalan. Peralatan itu tersebut, yaitu:

1. Kontrol Torsi Engine, berfungsi mempertahankan kondisi steady

state plant.

2. Kontrol Torsi Pengereman, mencegah keberadaan torsi dengan

memberikan gaya gesek yang berbeda di antara kedua roda penggerak.

Sistem kontrol traksi direncanakan untuk mencegah roda melintir dengan

gaya akseleratif yang tinggi, dan pemasarannya telah mulai dilakukan sejak

tahun 1987. Kraf (1990), Rittmanssberger (1998), Kiyotaka (1991),

menyatakan bahwa antiskid controller mengatur roda slip dengan torsi

pengereman, biasanya pada keempat rodanya. W. Shields Neeley (1994),

menyatakan bahwa perencanaan kontrol slip dengan NeuFuz dapat dilaku-

kan untuk sistem kontrol traksi dan sistem ABS. Armin Czinczel (1991)

dalam penelitiannya menyatakan bahwa kebutuhan akan sistem control

Page 7: BAB I

traksi untuk kendaraan FWD merupakan optimisasi traksi. Oleh karena itu

sistem torsi pengereman sangat diperlukan. Tatsuhiko Abe (1996)

melakukan penelitian sistem kontrol traksi dengan Hybrid Traction Control

System) yang menawarkan kinerja dalam hal memperbaiki TCS dengan EIB

(Engine Inertia Brake).

a. Komponen Kontrol Traksi

1.Wheel Speed sensor, sensor yang memberikan informasi kepada ABS

untuk ditindak lanjuti.

2. ECU (Electronic Control Unit) Input amplifier IC menerima sinyal dari

wheel speed sensor, sinyal frekwensi tersebut memberi perintah tentang

kecepatan roda penggerak. Microcontrollernya akan memproses

sinyal-sinyal percepatan dan kecepatan roda penggerak. Data data ini

akhirnya akan menyiapkan basis perhitungan dalam menentukan nilai akhir

yang dibutuhkan untuk kendali slip.

3. Hydraulic Unit

4. Electronic throttle control actuator

5. Simplified throttle control actuator

6.Fuel injection dan ignition control (Pengurangan tekanan pompa mesin

secara perlahan-lahan).

b. Gaya-gaya permukaan yang tidak merata

Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah roda kendaraan jika terjadi

permukaan jalan yang tidak merata. Dapat dihitung gaya propulsi

maksimum

yang terjadi sebagai berikut:

FP = FH +FL = 2FL+FB

Page 8: BAB I

di mana:

FP = Total gaya Propulsi

FH = Total gaya transmisi untuk jalan dengan µH

FL = Total gaya transmisi untuk jalan dengan µL

FB = Gaya pengereman

µL = Koef pengereman rendah

µH = Koef pengereman tinggi

c. Karakteristik Roda Penggerak

Gaya gesek yang disebabkan oleh slip yang terjadi diantara roda

penggerak dan permukaan jalan dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Ff,r = µ .Wf,r

di mana:

Ff,r = Gaya penggerak (front,rear)

µ = Koef.gesek rear dan front

Wf,r = Berat penggerak (front,rear)

Dengan ketentuan slip(χ) roda-roda sebagai berikut:

χ = (Rω-VB)/VB

di mana:

VB = Kecepatan kendaraan

ω = Keceparan anguler roda

R = Jari-jari roda penggerak

Page 9: BAB I

d. Torsi Maksimum (zero slip)

Secara umum untuk torsi juga akan maksimum (zero slip), dengan

rumusan sebagai berikut:

Tmaks=N.µ.R

di mana:

Tmkas = Torsi maksimum

N = Gaya normal pada roda

µ = Koef gesek permukaan

Dari data tinjauan pustaka pada kedua jurnal tersebut, jurnal Ian

Hardianto Siahaan & I Nyoman Sutantra lebih lengkap tata cara

penulisannya dari jurnaql yang di tulis oleh Joni Dewanto & Bambang

Sudarsono.

Page 10: BAB I

BAB III

METODOLOGI

A. Metodologi

Jurnal menurut Joni Dewanto & Bambang Sudarsono penulisnya

tidak memberikan metodologi penelitian, penulisnya langsung membahas

pada pokok permasalahan.

Sedangkan pada jurnal Ian Hardianto Siahaan & I Nyoman Sutantra

Metodologi penelitiannya, Penulisan melakukan simulasi dengan sistem

kontrol, yaitu:

1. Sistem kontroller dengan menggunakan PID (Proporsional-Integral-

Derivative) konvensional. Pada metode ini model simulasi untuk

menentukan proporsional gain (kp), integral gain (ki) dan derivative gain (kd)

output dari kontroller u dan inputnya adalah error sesuai hubungan sebagai

tertera pada rumus: U= kp.e + ki + e dt+Kd de/dt. Dengan kontrol P sistem

memiliki steady state error yang mengikuti step input. Dengan penambahan

kontrol I sistem memiliki steady state error nol. Konstanta integral

menghasilkan rise time yang lebih kecil dengan overshoot besar. Dengan

penambahan kontrol D respon system terhadap perubahan error dan

memberikan sinyal kontrol dengan perubahan error lebih cepat.

Sistem Kontroller dengan PID Fuzzy. Sistem hybrid kendali PID

fuzzy, yaitu sistem control utamanya adalah kendali PID (Proporsional-

Integral-Derivative), sedangkan logika fuzzy berfungsi untuk memperbaiki

respon dan recovery time terhadap gangguan. Output dari fuzzy kontrol

unit yang dihasilkan mempunyai beban yang lebih kecil dari kendali PID,

artinya range daripada ouput membership function telah ditetapkan yaitu

+Umax dan – Umax dimana harga Umax lebih kecil dari harga

Page 11: BAB I

kendali/kontrol PID

(Proporsional-Integral- Derivative).

Page 12: BAB I

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil review pada kedua jurnal tersebut, jurnal yang pertama

menghasilkan tiga hasil penelitian, yaitu :

1. Gaya tekan roda pada lintasan (Wn) dihitung dari gaya berat roda

dan pengaruh berat lengan ayun dikurangi gaya tarikan tali yang terbaca

pada neraca ukur.

2. Perbandingan antara lengan dengan radius sproket adalah: 2,453,

sehingga gaya tangensial roda (Ft) dapat dihitung dengan persamaan Ft =

2,453 beban pada lengan sproket (Wb)

3. Besarnya gaya gesek maksimum (f) dibaca pada neraca ukur

Sedangkan pada jurnal yang kedua juga menghasilkan tiga hasil

penelitian, yaitu :

1. Hubungan slip terhadap waktu.

2. Hubungan kecepatan roda terhadap waktu.

3. Hubungan kecepatan roda penggerak terhadap waktu setelah tuning

PID.

Pada jurnal yang pertama memiliki kesalahan tata cara penulisan,

karena jurnal tersebut tidak menuliskan sub bahasan tujuan dan manfaat.

Tetapi jurnal tersebut menghasilkan tiga hasil penelitian. Sedangkan jurnal

yang baik adalah jumlah hasil penelitian ditentukan dari tujuan dan manfaat

yang dituliskan pada jurnal tersebut.

Page 13: BAB I

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil review pada kedua jurnal tersebut dapat disimpulkan

bahwa kedua jurnal masih memiliki kesalahan pada tata cara penulisan.

Diantaranya yaitu, Tujuan dan manfaat, Batasan masalah dan Sistematika

penulisan. Sedangkan penulisan yang benar yaitu dari tujuan dan manfaat

dapat menghasilkan hasil penelitian.

Jurnal yang kedua lebih bagus daripada jurnal yang pertama, karena

Jurnal yang kedua penulisnya memberika Metodologi penelitian. Sedangkan

jurnal yang kedua penulisnya langsung pada pokok permasalahan. Maka

dapat disimpulkan penulisnya masih perlu memperdalam ilmu tata tulis

Yang benar.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk kedua jurnal tersebut yaitu penulis

dapat memperbaiki tata cara penulisan yang benar. Serta jumlah hasil

penelitian harus sama dengan jumlah tujuan dan manfaat.