Bab i

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman secara alamiah tanaman sudah mengandung hormon pertumbuhan seperti Auksin, giberelin dan Sitokin yang dalam tulisan ini diistilahkan dengan hormon endogen. Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas/tajuk dan akar. Tetapi karena pola budidaya yang intensif yang disertai pengelolaan tanah yang kurang tepat maka kandungan hormon endogen tersebut menjadi rendah/kurang bagi proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Akibatnya sering dijumpai pertumbuhan tanamaman lambat, kerontokan bunga/ buah, ukuran umbi/buah kecil yang merupakan sebagian tanda kekurangan hormon (selain kekurangan zat lainnya seperti unsur hara). Dengan penambahan Sitokinin dan giberelin eksogen maka terjadi peningkatan kandungan Sitokinin dan giberelin ditanaman (tajuk) dan akan meningkatkan jumlah sel (oleh hormon Sitokinin) dan ukuran sel (oleh hormon giberelin) yang bersama-sama dengan hasil fotosintat yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat proses pertumbuhan vegetatif tanaman (termasuk pembentukan tunas-tunas baru). Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil fotosentesis akan meningkat terus dan ditambah kandungan giberelin dan sitokinin eksogen akan meningkatkan perbandingan C/N yang menyebabkan peralihan dari masa vegetatif ke generatif dengan terbentuknya kuncup bunga/buah atau umbi. Pada saat terbentuk bunga atau buah, jika kandungan auksin rendah maka sel-sel antara tangkai bunga/buah dengan ranting/cabang akan berubah 1

Transcript of Bab i

Page 1: Bab i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman secara alamiah tanaman sudah mengandung hormon pertumbuhan seperti Auksin, giberelin dan Sitokin yang dalam tulisan ini diistilahkan dengan hormon endogen. Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas/tajuk dan akar. Tetapi karena pola budidaya yang intensif yang disertai pengelolaan tanah yang kurang tepat maka kandungan hormon endogen tersebut menjadi rendah/kurang bagi proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Akibatnya sering dijumpai pertumbuhan tanamaman lambat, kerontokan bunga/ buah, ukuran umbi/buah kecil yang merupakan sebagian tanda kekurangan hormon (selain kekurangan zat lainnya seperti unsur hara). Dengan penambahan Sitokinin dan giberelin eksogen maka terjadi peningkatan kandungan Sitokinin dan giberelin ditanaman (tajuk) dan akan meningkatkan jumlah sel (oleh hormon Sitokinin) dan ukuran sel (oleh hormon giberelin) yang bersama-sama dengan hasil fotosintat yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat proses pertumbuhan vegetatif tanaman (termasuk pembentukan tunas-tunas baru).

Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil fotosentesis akan meningkat terus dan ditambah kandungan giberelin dan sitokinin eksogen akan meningkatkan perbandingan C/N yang menyebabkan peralihan dari masa vegetatif ke generatif dengan terbentuknya kuncup bunga/buah atau umbi. Pada saat terbentuk bunga atau buah, jika kandungan auksin rendah maka sel-sel antara tangkai bunga/buah dengan ranting/cabang akan berubah menjadi jaringan mati yaitu jaringan gabus sehingga bunga/buah mudah rontok.Dengan penambahan Auxin Eksogen akan menghambat perubahan sel-sel tersebut menjadi jaringan gabus sehingga kerontokkan dapat dicegah/dikurangi.

Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang memperajari tentang proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses metabolisme dipengaruhi oleh paktor-paktor lingkungan mikro disekitar tumbuhan tersebut. Dengan pelajari fisiologi tumbuhan kita lebih dapat memahami bagai mana sinar matahari dimafaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbonhidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbon dioksida.

1

Page 2: Bab i

Cabang- cabang fisiologi yang mengkaji proses metabolisme pada tumbuhan. Karena setiap tumbuhan mengharapkan hasilnya yang dapat dimanfaat olah manusia, maka sepatutnyalah fisiologi tanaman lebih mengarah pada proses metabolisme yang berkaitan dengan pembantukan dan perkembangan organ oleh sebab itu, proses yang berkaitan dengan produksi merupakan yang penting untuk ditelaah atau di pelajari dalam ilmu fsiologi tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Pengertian fisiologi tumbuhan.2. Aktivitas hidup yang dilakukan oleh kacang tanah serta respon kacang

tanah terhadap perubahan lingkungan dan pertumbuhan dan perkembanagan kacang tanah.

3. Fungsi setiap organ, jaringan, sel dan organel sel dalam kacang tanah serta fungsi setiap komponen kimia.

1.3 Tujuan Penulisan

Ditulisnya makalah ini bertujuan agar kita menambah bekal pengetahuan tentang fisioogi tumbuhan kacang tanah. Sebagai bahan referensi dalam ilmu pengetahuan.

2

Page 3: Bab i

BAB II

FISIOLOGI KACANG TANAH

2.1 Pengertian Fisiologi Tumbuhan

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme. Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Dalam fisiologi juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.

Fisiologi tumbuhan adalah cabang disiplin ilmu biologi yang mempelajari tentang aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan (sel, jaringan, organ, sistem organ) dan tentang apa yang terjadi pada tumbuhan tersebut dalam pemeliharaan, pengaturan dan pelestarian kehidupannya juga mempelajari tentang respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan serta pertumbuhan dan perkembangannya akibat adanya respon tersebut.

Ilmu fisilogi penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi mereka yang bergelut di dunia tanaman. Dengan mempelajari fisiologi tanaman, maka permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri dapat diatasi. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan dalam bentuk ukuran dengan menghilangkan konsep yang menyangkut perubahan kualitas sedangkan perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan teratur dan berkembang menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, teratur dan kompleks

Sebagai contoh adalah tanaman kacang tanah, tanaman ini adalah tanaman pangan yang penting namun dalam penanamannya sering mendapat kendala baik dari tumbuhan itu sendiri maupun dari faktor lingkungannya.

3

Page 4: Bab i

Fisiologi   tumbuhan   adalah   suatu   bidang   ilmu   yang   mengkaji   fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan, meliputi:

1. Aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan. 2. Proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap

perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. 

3. Fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel sel dalam tumbuhan serta fungsi setiap komponen kimia (ion, molekul atau makromolekul).

Tumbuhan adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terestrial.

Beberapa hal penting tentang tumbuhan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai mahluk hidup, tumbuhan menunjukkan sejumlah aktivitas, yaitu:

Bertukar  senyawa   kimia   dengan   lingkungannya,   tanpa   banyak   kehilangan senyawa kimia penyusun tubuhnya. 

Menyerap dan menggunakan energi dari luar.  Mensintesis bahan kimia yang diperlukan serta mengganti bahan yang

hilang ke lingkungan atau rusak. Sebagian selnya megadakan pembelahan atau penggabungan, kalau

tidak akan mati.

2. Beberapa sifat khas tumbuhan adalah melakukan proses fiisiologi yang  berbeda dengan mahluk lain, misalnya:

Merupakan mahluk autotrof dalam metabolisme karbon.  Tidak dapat berpindah dan hanya mencapai daerah yang sempit,

sehingga hanya mampu menggunakan sebagian kecil lingkungan.  Sangat tergantung kepada bahan mineral dari tanah, sehingga

kebutuhan hara tidak banyak jenisnya.

4. Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika dan kimia. Metode-metode yang digunakan dalam fisiologi tumbuhan umumnya diturunkan dari kima dan fisika. Selain itu, anatomi tumbuhan juga dipakai dalam mernpelajari fisiologi tumbuhan. Sekarang ini, biologi molekuler mulai merevolusi kajian tentang tumbuhan, contohnya para ahli tumbuhan telah menemukan beberapa gen yang mengontrol perkembangan bunga dan telah mempelajari fungsi-fungsi gen tersebut.

4

Page 5: Bab i

5. Pada organisme hidup, struktur sangat erat kaitannya dengan fungsi. Takkan ada fungsi kehidupan tanpa adanya struktur gen, enzim, molekul lain, organel, sel, jaringan, dan organ. Tumbuhan adalah struktur yang tumbuh sendiri. Melalui proses perkembangan yang meliputi: pembelahan sel, pembesaran sel, serta spesialisasi sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan bermula dari 1 sel tunggal kemudian menjadi organisme multiseluler. Selanjutnya, tumbuhan terus tumbuh dan    berkembang   sepanjang    hidupnya    dengan adanya    daerah    embrionik (meristem).

Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan lingkungan melalui banyak cara, misainya: perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh suhu, cahaya, gravitasi, angin, dan kelembaban.

2.2 Aktivitas Hidup Kacang Tanah

Perkecambahan adalah kemampuan memberikan respon atau kepekaan sel terhadap cahaya atau tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

Cahaya adalah paktor lingkunganyang diperlukan untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan karena cahaya menyebepkan foto sintesis ayar cahaya manpu mengendalikan perkembangan tumbuhan, tumbuhan itu harus menyerap cahaya.

Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

5

Page 6: Bab i

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.

Ø  Macam-macam penerima cahaya yang dapat mempengaruhi perkecambahan:1.      Fitokrum, yang paleng kuat meyerap cahaya merah, biru,dan merah jauh.2.      Kriptokrom, kelompok sejumlah pikmen yang serupa dan belum begitu dikenal.3.      Penerima cahaya UV-B yaitu satu atau beberapa senyawa tak dikenal (bukan

fikmen) yang menyerp radiasi ultrapiolet.4.      Protoklorofilida a, yaitu pikmen yang menyerap cayaha mera dan biru, bisa

tereduksi menjadi klorofil a.

Penerimaan cahaya yang mengatur berbagai proses morfogenik,yang bemula dari perkecambahan biji dan perkembangan kecambah, serta mencapai puncaknya pada pembentukan bunga dan biji baru. Perkecambahan dikendalikan beberapa tahapan dalam daur hidup tumbuhan, setisp prosesnya sanggat khas untuk bagian tertentu dan tahap perkembangan tahap tertentu.

Beberapa efek fotomorfogenik cahaya dapat dangan mudah dikendalikan dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh ditempat terang dengan kecamba ditempat gelap. Biji yang besar, yang mengandung banyak cadangan makanan manpu menghilangkan kebutuhan akan fotosintesis selama beberapa hari. Kecamba yang tumbah dalam gelap akan teretiolasi (tamba pucat atau lemah).

Ø  Perbedaan akibat cahaya yaitu:1.      Produksi klorofil terpacu oleh cahaya.2.      Pembukaan dau terpacu oleh cahaya, tapi tidak terlalu nyata pada tumbuhan

dikotil.3.      Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya dan batang menjadi lebih pendek

sehinga tak tampak.4.      Perkembangan akar terpacu oleh cahaya.

Semua perbedaan itu tampaknya menguntungkan bagi kecambah, saat batangnya harus menerobos tanah dan daunya perlu mencapai cahaya. Cadangan makana dalam kotiledon (kacang-kacangan) lebih banyak digunakan untuk pembesaran batang keatas dalam keadan gelap dari pada dalam keadaan terang, dan sedikit makanan digunakan untuk mengembangakan dau, akar dan membentuk krolofil semua itu kerang penting bagi tumbuhan yang tumbuh dalam gelap.

6

Page 7: Bab i

Beberapa faktor pertumbuahan yang cukup mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman adalah :

1.      Persediaan makanan/unsur hara : Ketersediaan makanan/unsur hara dari kandungan alamiah tanah setempat atau hasil pemupukkan, sebagai salah satu bahan baku untuk pertumbuhan tanaman mutlak diperlukan .

2.      Ketersediaan air : Air merupakan syarat untuk dapat terjadinya semua kegiatan metabolisme (proses) tanaman.

3.      Cahaya matahari : Cahaya matahari sangat diperlukan sebagian sumber energi untuk melakukan prose fotosintesis bagi tanaman.

4.      Suhu udara : Suhu mempengaruhi kandungan air pada tubuh tanaman. Secara umum kisaran suhu untuk dapat terjadinya proses pertumbuahan antara 4§ C hingga 450 C dan suhu optimumnya antara 280 C hingga 330 C.

5.      Oksigen : Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi guna menghasilkan energi untuk proses pertumbuhan.

6.      Hormon pertumbuhan : Hormon tumbuhan adalah senyawa-senyawa dalam jumlah yang kecil yang turut mengatur proses pertumbuhan.

2.3 Pemeliharaan, Pengaturan dan Pelestarian Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan yang mendapat prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi. Hal ini didorong dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan pangan, bahan baku industri dan pakan ternak.

SYARAT TUMBUH

      Pertumbuhan tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran dan tekstur tanah. Tanaman kacang tanah membutuhkan suhu udara 23 – 26,5 0C, ketinggian tempat 0 –500 m dpl, curah hujan 800 – 1.300 mm/tahun, kelembaban udara 65 – 75 % dan tanah bertekstur pasir sampai lempung berdebu (tanah andosol, regosol dan latosol) dengan pH 6 – 7.

7

Page 8: Bab i

TEKNIK BUDIDAYA

Benih • Benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik, mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.

PENGOLAHAN TANAH DAN PERSIAPAN TANAM

• Tanah diolah dengan membersihkan lahan terlebih dahulu kemudian dibajak dan digaru sedalam 20 – 30 cm.

• Buat petakan dan saluran antar-petak (saluran drainase) dengan jarak 3-4 m. Lebar saluran 25-30 cm, tinggi saluran petakan 20-30 cm.

• Buat bedengan dengan jarak tanam 40 x 10 cm.

PENANAMAN • Benih ditanam pada lubang dengan kedalaman 3-5 cm dengan cara tugal, 1 benih/lubang. • Jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 80 kg biji/ha.

PEMUPUKAN• Dosis pupuk rekomendasi adalah: Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 50 kg/ha dan pupuk organik 2 ton/ha.

• Pupuk organik diberikan pada saat tanam sebagai penutup lubang tanam.

• Pemupukan pertama diberikan secara larikan pada saat tanaman berumur 7-10 hari (Urea dengan dosis 40 kg/ha, Sp-36 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha).

• Pada saat tanaman berumur 30 hari, diberikan pupuk susulan Urea 35 kg/ha.

PENYIANGAN • Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama pertumbuhan tanaman yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan umur 40 HST.

• Saat penyiangan kedua tanah digemburkan dan ditimbun dekat pangkal batang tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah sehingga pertumbuhannya optimal.

8

Page 9: Bab i

PENGAIRAN • Tanaman kacang tanah tidak menghendaki tanah yang tegenang. • Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hingga tanah cukup basah.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

• Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).

• Jenis hama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah :

1. Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.

2. Ulat Penggulung Daun Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.

3. Ulat Grayak (Spodoptera litura) Ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura.

4. Ulat Jengkal (Plusia sp) Ulat menyerang daun kacang tanah. Pengendalian:penyemprotan menggunakan Pestona.

5. Kumbang Daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: penanaman serentak; penyemprotan menggunakan Pestona.

6. Wereng Empoasca Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.

7. Hama lainnya adalah Aphis dan tungau yang menjadi vektor (pembawa) virus.

• Penyakit yang sering menyerang kacang tanah : 1. Layu Bakteri (Xanthomonas solanacearum ) Gejala : saat matahari terik tanaman terkulai seperti disiram air panas, dan langsung mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman dan penggunaan varietas tahan.

9

Page 10: Bab i

2. Bercak Daun (Cercospora personata) disebabkan oleh jamur. Gejala : terdapat bercak pada permukaan daun sebelah atas berwarna coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Serangan muncul biasanya pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari Pengendalian: Anthracol atau Daconil

3. Penyakit Selerotium Disebabkan oleh jamur Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Gejala : terdapat bercak hitam pada pangkal batang dan tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : tanaman yang terserang dicabut dan dibakar, memperbaiki saluran drainase agar air tidak tergenang.

4. Penyakit Karat (Uromyces arachidae) Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian:, menanam varitas yang tahan, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

5. Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua, daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek. Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan, menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya dengan menggunakan Pestona atau Natural BVR

PANEN • Panen dilakukan pada umur 100 -110 hari yang ditandai dengan : sebagian daun telah rontok, kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji mengkilat dan tidak berair, jika ditekan pada ujung polong mudah pecah.

• Selain polong kering, hasil lain yang dapat dimanfaatkan dalam usahatani kacang tanah adalah brangkasan. Bobot brangkasan basah yang diperoleh berkisar 8,4-9,1 ton/ha atau 2,5-2,7 ton/ha brangkasan kering.

10

Page 11: Bab i

Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah

Penyakit layuPenyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.

Penyakit bercak daunPenyakit Bercak daun disebabkan oleh fungus Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Antmkol atau Dakonil,penyemprotan dilakukan pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.

Penyakit SclerotiumPenyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.

Penyakit karatPenyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.

Kontaminasi aflatoksinKacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang Aspergillus flavus dapat menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat karsinogenik, toksik, hepatotoksin, dan mutagenik pada manusia, mamalia, dan unggas. Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan. Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan kebutuhan gizi, dan pengendalian penyakit daun.

Hama Empoasca.Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan insektisida yang tersedia.

11

Page 12: Bab i

Hama Uret.Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.Hama Ulat berwarnaHama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.Hama Ulat grapyakHama yang memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Cara pengendaliannya (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.Hama Ulat jengkalHama yang menyerang daun kacang tanah.Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.Hama SikadaHama yang menghisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.Hama Kumbang daunHama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

12

Page 13: Bab i

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dari makalah ini kita dapat mengetahui tentang fisiologi kacang tanah yang

meliputi tentang aktivitas hidup yang dilakukan oleh kacang tanah, proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. 

Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan lingkungan melalui banyak cara, misainya: perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh suhu, cahaya, gravitasi, angin, dan kelembaban. Pertumbuhan tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran dan tekstur tanah.

4.2 Saran

Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman – teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tentang fisiologi kacang tanah.

13