BAB I-2014

11
BAB I PENGERTIAN AMDAL Tujuan Pembelajaran Umum: Mahasiswa dapat memahami sampai menyimpulkan tentang Analisis Mengenai Jalan dan Jembatan Tujuan Pembelajaran Khusus: Mahasiswa dapat memvisualisasikan dan menyimpulkan tentang jalan, dasar-dasar hukum jalan, dan istilah-istilah yang umum digunakan pada AMDAL jalan dan jembatan. LEMBAR INFORMASI 1.1 UMUM Jalan adalah bentuk infrastruktur utama yang memiliki peran vital dalam kehidupan karena aspek distribusi adalah satu dari tiga aspek pembentuk ekonomi selain produksi dan konsumsi. Saat ini, tingkat kebutuhan manusia terhadap jalan sebagai tulang punggung aspek distribusi semakin meningkat seiring dengan semakin ekstensifnya kegiatan produksi dan konsumsi. Kuantitas pembangunan jalan berbanding lurus dengan pengembangan ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak akses jalan yang dimiliki oleh suatu wilayah maka semakin mudah pula proses jual beli dilaksanakan yang pada akhirnya membawa pengaruh peningkatan perekonomian wilayah tersebut. Terlebih lagi apabila jalan yang dibangun adalah jalan dengan kualitas BUKU AJAR: AMDAL JALAN DAN JEMBATAN I-1

description

arger

Transcript of BAB I-2014

BAB I

PENGERTIAN AMDAL

Tujuan Pembelajaran Umum:Mahasiswa dapat memahami sampai menyimpulkan tentang Analisis Mengenai Jalan dan Jembatan

Tujuan Pembelajaran Khusus:Mahasiswa dapat memvisualisasikan dan menyimpulkan tentang jalan, dasar-dasar hukum jalan, dan istilah-istilah yang umum digunakan pada AMDAL jalan dan jembatan.

LEMBAR INFORMASI

1.1 UMUMJalan adalah bentuk infrastruktur utama yang memiliki peran vital dalam kehidupan karena aspek distribusi adalah satu dari tiga aspek pembentuk ekonomi selain produksi dan konsumsi. Saat ini, tingkat kebutuhan manusia terhadap jalan sebagai tulang punggung aspek distribusi semakin meningkat seiring dengan semakin ekstensifnya kegiatan produksi dan konsumsi. Kuantitas pembangunan jalan berbanding lurus dengan pengembangan ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak akses jalan yang dimiliki oleh suatu wilayah maka semakin mudah pula proses jual beli dilaksanakan yang pada akhirnya membawa pengaruh peningkatan perekonomian wilayah tersebut. Terlebih lagi apabila jalan yang dibangun adalah jalan dengan kualitas yang mampu menampung angkutan-angkutan dengan kapasitas besar.Namun demikian, pembangunan dan pengoperasian jalan seperti halnya dengan kegiatan pembangunan lain selalu memberikan pengaruh atau dampak kepada lingkungan sekitarnya. Dampak dampak tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu: dampak akibat keberadaan jalan tersebut dampak akibat lalu lintas yang berlangsung pada jalan tersebut. Salah satu ciri khas dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh lalu-lintas jalan adalah bahwa dampak terdiri dari sejumlah besar faktor individual yang kecil seperti emisi kendaraan bermotor dan sektorsektor infrastruktur yang terkait dengan sistem lalu-lintas.Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, klasifikasi jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Undang-Undang tersebut dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas. Sedangkan Jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.Guna mempermudah penilai AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan - Upaya Pemantauan Lingkungan) kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan, maka jalan dibagi menjadi dua kategori besar: jalan tol jalan non tol. Berdasarkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara jalan tol dan jalan non tol. Secara umum, jalan tol akan membelah satu wilayah menjadi dua bagian yang terpisah sehingga akan mengakibatkan aksesibilitas masyarakat sekitar lokasi kegiatan menjadi terputus, sedangkan jalan non tol justru akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat di sekitar lokasi pembangunan dan pengoperasian jalan. Mengingat berbagai potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka sebagai upaya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan, baik pada saat pra konstruksi (tahap perencanaan kegiatan), konstruksi, dan operasi kegiatan pembangunan jalan tersebut, diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu dokumen pengelolaan lingkungan (dokumen AMDAL maupun UKL/UPL). Keterkaitan antara jalan dengan kegiatan di sekitarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan tataruang wilayah, sehingga dalam pelaksanaanya harus selalu mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah baik Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.1.2 DASAR HUKUM Peraturan dan perundang-undangan tentang lingkungan hidup, khususnya tentang AMDAL dan peraturan-peraturan lain yang terkait antara lain:1. Undang Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.3. Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.17 Tahun 2001 tentang JenisRencana Usaha dan / atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.6. Keputusan Kepala Bapedal No. 8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL7. Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.8. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/M/2003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan / atau Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.9. Undang-Undang RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.10. Undang Undang RI No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.11. Undang-Undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.12. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL.13. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.14. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air.15. Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.16. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-35/MENLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.17. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-43/MENLH/10/1996tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas di Dataran.18. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996tentang Baku Tingkat Kebisingan.19. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/11/1996tentang Baku Mutu Getaran.20. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentangJenis Usaha dan / atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.22. Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Keputusan Kepala Bapedal No. 299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.23. Keputusan Kepala Bapedal No. 299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.24. Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-105 Tahun 1997 tentang Panduan Pemantauan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).25. Keputusan Kepala Bapedal No. 08 tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakatdan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.26. Keputusan Kepala Bapedal No. 09 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL.27. Keputuan Menteri Kimpraswil No. 17/KPTS/M/2003 tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasaana Wilayah yang Wajib Dilengkapi dengan UKL dan UPL.

1.3 ISTILAH DAN DEFINISI1. JalanSuatu prasarana transportasi jalan dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas.2. JembatanPrasarana transportasi darat yang menghubungkan antar badan jalan karena terbelah oleh sungai atau lalu lintas lainnya.3. Rambu-rambu lalu lintasTanda /simbol pemberitahuan, peringatan, anjuran dan larangan bagi pemakai jalan.4. Marka jalanBatas pemisah lajur lalu lintas.5. Jaringan jalanSatu kesatuan sistem transportasi lalu lintas jalan raya, terdiri dari sistem jaringan primer dan sistem jaringan sekunder yang terjalin dalam hubungan hirarki.6 Lalu lintasPengguna lajur jalan.7. Moda angkutanSemua alat angkutan barang dan atau penumpang dari berbagai jenis dan tipe.8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan / atau kegiatan yangdirencanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan / atau kegiatan.9. Dampak besar dan pentingPerubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan /atau kegiatan.10. Kerangka acuan ANDALRuang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.11. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suaturencana usaha dan / atau kegiatan.12. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yangditimbulkan akibat dari rencana usaha dan / atau kegiatan.13. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)Upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar danpenting akibat dari rencana usaha dan / atau kegiatan.14. PemrakarsaOrang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan /atau kegiatan yang akan dilaksanakan.15. Komisi penilaiKomisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL dengan pengertian di tingkat pusat adalah komisi penilai pusat, dan di tingkat daerah adalah komisi penilai daerah.16. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya PemantauanLingkungan Hidup (UPL)Berbagai tindakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang wajibdilaksanakan oleh pemrakarsa dalam rangka pengendalian dampak lingkungan sesuaidengan standar-standar pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.17. Masyarakat terkena dampakMasyarakat yang akan merasakan dampak dari adanya rencana usaha dan/ataukegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dan masyarakat yangakan mengalami kerugian.18. Masyarakat pemerhatiMasyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap rencana usaha/kegiatan tersebut, maupun dampak-dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku 1: Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, , 2006.

Buku 2: Pedoman Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, , 2006.

Buku 3: Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, , 2006.

Buku 4: Pedoman Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, 2006.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010, Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012, Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.Sucipto, C.D. Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam Amdal, Gosyen Publishing. Yogyakarta, 2011N Ol Disusun Oleh:

BUKU AJAR: AMDAL JALAN DAN JEMBATANI-6