BAB I (2)

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak,bahkan kehadiran sastra dapat diterima sebagai salah satu realitas sosial budaya. Hingga saat ini,sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi,imajinasi,dan emosi.tetapi telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai komsumsi intelektual di samping konsumsi emosi. 1

Transcript of BAB I (2)

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak,bahkan kehadiran sastra dapat diterima sebagai salah satu realitas sosial budaya. Hingga saat ini,sastra tidak saja dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi,imajinasi,dan emosi.tetapi telah dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai komsumsi intelektual di samping konsumsi emosi.

Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya,menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusian,dan menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman. Sastra yang telah dilahirkan oleh para sastrawan diharapkan dapat memberi kepuasan estetik dan kepuasan intelek bagi khalayak pembaca.(M. Atar Semi 2012 : 1).

Karya sastra merupakan salah satu unsur ilmu pengetahuan dan dapat di jadikan sebagai sarana untuk membentuk perkembangan jiwa bagi pembaca atau sastrawan itu sendiri,salah satu penunjang pembinaan pengajaran apresiasi sastra indonesia adalah pengajaran apresiasi prosa. Bentuk karya sastra prosa, prosa seperti novel, puisi, cerven dan drama memiliki ke khususan tersendiri karena didalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi pembaca agar dapat mengambil makna yang terkandung di dalamnya.

Kelahiran suatu karya sastra bersumber dari kehidupan dan tata nilai yang ada di masyarakat,sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Selain itu karya sastra juga ikut memberikan sumbangan yang amat bermakna bagi bentuk tata nilai kehidupan. Karya sastra juga berkaitan denagn dua sisi kehidupan manusia,yaitu baik buruk atau positif negatif disamping penuh dengan konflik jiwa. Gejalah gejalah tersebut jelas sebagai petunjuk baqhwa karya sastra merupakan upaya dan seperangkat nilai pembentuk watak dan inteliktual manusia.

Masalah nilai - nilai moral pada novel RAGU SEBAB HATI BISA SALAHMenarik di bicarakan karena dua alasan moral merupakan hal yang penting dalam uasaha membentuk kepribadian dan watak manusia. Dua bertolak dari asumsi bahwa karya sastra bentuk apapun mengandung nilai nilai moral. Novel sebagai karya sastra merupakan lahan untuk menggali nilai nilai yang bersipat moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Novel sebagai hasil karya sastra diciptakan oleh pengaramng untuk dibaca dipahami dan dinikmati pembacanya.nilai nilai yang ada dari hasil pengkajian karya sastra atersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai wahana pendidikan bagi pembaca.terutama untuk penbentukan kepribadian dan sikap.jadi melalui bacaan akan mengfhasilkan manusia manusia susila yang mampu memdakan hal hal yang baik dan buruk serta mengemban tugas tugas moral dalam melaksanakna kemanusiaan.

Bentuk dan isi sastra harus saling mengisi,yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam dihati para pembacanya sebagai perwujudan nilai nilai karya seni. Apabila isi tulisan cukup baik tetapi cara pengungkapan bahasanya buruk,karya tersebut tidak dapat disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.( Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 6)Novel Ragu,sebab hati bisa salah menceritakan tentang kisah percintaan anak remaja yang masih SMA. Novel ragu sebab hati bisa salah ini mengandung nilai moral,serta kelebihan dan keunggulan yang terdapat dalam novel ragu,sebab hati bisah salah,yaitu:1. kelebihan novel ragu,sebab hati bisa salah adalah novel ini dapat di baca oleh semua 2. kalangan,bahasa yang digunakan dalam novel ragu,sebab hati bisa salah3. sangat menarik ,mudah dipahami dan di mengerti.4. Nilai nilai moral dalam novel ragu,sebab hati bisa salah ini sangat menarik untuk di bicaraka.5. Novel ini dapat memberikan dorongan kepada pembaca karena setiap karya sastra yang 6. Berbentuk apapun pasti mengandung nilai moral. 1.2 Fokus PenelitianPada penelitian ini di pokuskan pada satu masalah yaitu Analisis nilai-nilai moral dalam novel Ragu sebab hati bisa salah karya Arlene Gea.

1.3 Pertanyaan PenelitianBagaimanakah nilai-nilai moral dalam novel RAGU,Sebab hati bisah salah,Karya Arlene Gea?

1.4 Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah nilai nilai moral dalam novel Ragu, sebab hati bisa salah karya Arlene Gea. Dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang nilai moral dan wawasan di bidang sastra.

1.5 Manfaat Penelitian1.5.1 Manfaat TeoretisDari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dipokuskan lagi pada bidang sastra,terutama pada nilai-nilai moral dalam novel Ragu,sebab hati bisa salah,karya Arlene Gea.

1.5.2 Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dipergunakan sebaik mungkin sesuai dengan yang diharapkan oleh pembaca,baik dalam bersikap maupun tingkah laku.

BAB IIACUAN TEORETIK

2.1 Kajian Teoretik2.1.1 Pengertian Novel

Novel sebagai suatu karya sastra dibangun dari sejumlah unsur dan setiap unsur saling berhubungan dan saling mempengaruhi , unsur pembangun sebuah novel disamping unsur formal bahasa,masih banyak lagi macamnya. Karya sastra diciptakan dalam berbagai sastra,sastra tersebut meliputi bentuk cerpen dan puisi,sebagai salah satu dari bentuk karya sastra,novel juga memberikan kesenangan karena didalam sebuah novel disajikan suatu cerita yang indah dan gaya bahasa yang menarik,serta dapat memberikan keunikan tersendiri bagi pembaca. Novel juga memberikan manfaat karena didalamny mengandung pesan moral yang dapat diserap oleh pembaca. Sifat yang menyenangkan dan bermanfaat yang harus dimiliki oleh karya sastra termasuk novel.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya dalam bentuk cerita.(Mustofa Sadikin.S.s 2010:42). Umumnya sebuah novel bercerita tentang toko-toko dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari,dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakop Sumardjo Drs http://sobatbaru.blogspot.com/2008/pengertian -novel.html).Berdasarkan beberapa pakar diatas dapat di simpulkan bahwa novel adalah karya fiksi yang berbentuk prosa yang didalamnya mengandung masalah kehidupan manusia yang dibangun dengan berbagai unsur dalam suatu cerita yang memberi keindahan,kemenarikan,kesenangan bagi penikmat atau pembacanya.

2.1.2 Ciri-ciri Novel

Novel merupakan bentuk karya sasrta yang paling populer di dunia,bentuk sastra ini paling banyak beredar,lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Novel adalah salah satu karya fiksi berbentuk prosa, yang mengandung empat ciri yaitu (1) Ditulis dengan gaya narasi,yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasana, (2) Bersifat realitas artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya,(3) Bentuk lebih panjang biasanya lebih dari 10.000 kata,(4) Alur ceritanya cukup kompleks,(http://saidhidayat95.wordpress.com/tugas-tugas/data-data-bahasa-indonesia/kumpulan-novel/ciri-ciri-novel/).

2.1.3 Struktur dan Unsur-Unsur NovelKarya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya ,Dua unsur yang dimaksud ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra,seperti: Tema,tokoh dan penokohan,alur dan latar,pusat pengisahan. Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra,(Mustofa Sadikin,S.s 2010:9).

Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan didalam karya sastra,amanat biasa disebut makna.(Mustofa Sadikin,S.s 2010:9). Tokoh dan penokohan ialah pelaku dalam karya sastra ,Dalam karya sastra biasanya adabeberapa tokoh,namun biasanya hanya ada satu tokoh utama.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 9). Alur / Plot yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.(Mustofa Sadikin,S.s 2010:10). Latar / setting yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 11)

Pusat Pengisahan ialah dari mana suatu cerita di kisahkan oleh pencerita. Pencerita di sini adalah pribadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling tidak ada dua pusat pengisahan yaitu pencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama,pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut,biasanya sebagai aku dalam cerita,sebagai orang ketiga,pencerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yang serba tahu.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 11).

Dalan sebuah karya sastra tidak ada subuah karya yang tumbuh otonom,tetapi selalu pasti berhubungan secar eksrtinsik dengan luar sastra,dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra,kebudayaan lingkungan,pembaca sastra,serta kejiwaan mereka,dengan demikian,dapat dinyatakan bahwa:

Unsur Ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri,Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik,diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi,psikologi,filsafat.(Mustofa Sadikin,S.s 2010 : 12).Nilai-nilai yang terkandung dalam unsur ektrinsik yaitu: Nilai moral,nilai sosial dan nilai agama

2.1.4 Nilai Dalam Karya Sastra

Karya sastra sudah ada sejak dahulu dan melalui karya sastra memungkinkan untuk disampaikanya berbagai pesan atau ajaran nilai yang terkandung dalam karya sastra.Nilai adalah sifat atau hal hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.(KBBI,2005:783).

Nilai sebagai patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihanya diantara cara-cara tindakan alternatif. (Kupperman dalam Mulyana 2004:9). Dengan demikian nilai dapat diartikan sebagai sesuatu atau hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan. Nilai pada umumnya mencakup tiga hal yaitu nilai intelektual(benar salah),nilai estetika(indah-tidak indah),dan nilai etika(baik-buruk).

Karya sastra yang mengajarkan sesuatu kepada pembaca juga mengandung beberapa nilai yang bermanfaat bagi pembaca. Menurut Shipley (Tarigan dalam skripsi Nirwana 11:2009). Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi lima macam, yaitu (1) Nilai hedonik adalah nilai yang memberikan kesenangan secara langsung, (2) Nilai artistikadalah nilai yang memanifestasikan keterampilan seseoarang, (3) Nilai kultural adalah nilai yang mengandung hubungan yang mendalam dengan masyarakat dan budaya, (4) Nilai etis moral relijius,jika didalamnya terkandung ajaran moral,etika dan agama,(5) Nilai praktis jika dalam karya sastra terkandung hal-hal yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Nilai Moral Karya Sastra

Nilai moral yang terkandung dalam sebuah karya sastra tidak dapat lepas dari pribadi pengarang sebagai pencipta karya sastra, hal ini dikarenakan karya sastra merupakan media seorang pengarang untuk menyampaikan gagasan gagasannya,pandangan hidup dan tanggapannya,atas kehidupan disekitarnya,melalui karya sastra seorang pengarang bermaksud menyampaikan nilai-nilai moral yang dapat bermanfaat bagi penikmat karya sastra.

Moral adalah tradisi, kepercayaan,dalam agama atau kebudayaan,tentang perilaku baik dan buruk.(Drs.H.Burhanuddin Salam 1997:3). Dengan demikian moral memberi manusia aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus hidup,bagaimana ia harus bertindak dalam hidup ini sebagai manusia yang baik,dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.

Secara garis besar permasalahan tersebut dapat di golongkan menjadi tiga yaitu,hubungan manusia dengan tuhan,hubungan manusia dengan manusia lain,dan hubungan manusia dengan makhluk lain atau alam sekitar. Moral adalah kebiasaan berbuat baik atau berakhlak baik ( Akhlak baik ) disebut perbuatan moral (susila),sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk),disebut perbuatan amoral (asusila).(Prof.Abdulkadir Muhammad,S.H.2011:68). Moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, ( Prof.Abdulkadir Muhammad,S.H.2011:69). Moral dalam pengertian filsafat merupakan suatu konsep yang telah dirumuskan oleh sebuah masyarakat bagi menentukan kebaikan atau keburukan. Oleh karena itu,moral merupakan suatu norma tentang kehidupan yang telah diberikan kedudukan istimewa dalam kegiatan atau kehidupan sebuah masyarakat,( M.Atar Semi 2012 : 89).

Moral adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia,sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah,nasihat,wejangn,peraturan,perintah dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimanamanusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia yang baik.(Drs.H.Burhanuddin Salam 1997 : 3). Dari beberapa pengertian pakar diatas dapat di simpulkan bahwa nilai moral merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti,yang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia yang seutuhnya yang mengenal agama dan kebudayaan yang dianutnya sesuai dengan bagaimana kita harus hidup dengan baik sesuai dengan manusia yang baik.2.1.5.1 Hakikat Nilai Moral

Hakikat adalah kata benda yang berarti kebenaran atau yang benar-benar ada.Hakikat adalah sesuatu yang harus ada pada sesuatu yang jikalau sesuatu itu tidak ada maka sesuatu itupun tidak wujud. 2.1.5.2 Ruang Lingkup Nilai Moral

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan,pandanganya tentang nilai-nilai kebenaran yang ingin disampaikan kepada pembaca. Menurut Kenny ,(dalam Nurgiantoro,2005:321) moral dalam cerita biasanya dimaksudkan dalam suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca.

2.1.5.3 Ciri Ciri Nilai Moral1. Berkaitan dengan tanggung jawab2. Berkaitan dengan hati nurani3. Mewajibkan4. Bersifat formal

2.2 Kajian Penelitian Yang RelevanDalam hasil penelitian dan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan moral dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini dapat ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini terdapat tiga nilai moral yaitu sebagai berikut:1. Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri ditemukan 13 nilai moral antara lain,jujur,rajin,ikhlas,selalu berusaha, memiliki cita-cita,percaya diri, sabar,menuntut ilmu,bertanggung jawab, berani, kerombang ambingan,takut dan kesepian.2. Nilai-nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia lain ditemukan 17 nilai moral antara lain: suka menasehati,tolong menolong, dermawan, musyawarah, tepat janji, persahabatan,minta maaf,berterima kasih,bersikap sopan,memberi pendidikan,mengajar ilmu pengetahuan, berbakti kepada orang tua, mengalah,setia,memberi semangat,kasih sayang, dan menghormati tamu.3. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia denagn lingkungan alam sekitar ditemukan 2 nilai moral antara lain: persahabatan dengan alam dan mendayagunakan alam.

Dari hasil penelitian yang sudah saya lakukan dalam novel Ragu,sebab hati bisa salah,terdapat juga beberapa nilai moral yaitu:1. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri ditemukan 12 nilai orl yaitu:jujur,raji,bertanggung jawab,sabar,ikhlas,memiliki cita-cita,berani,menuntut ilmu,takut dan kesepian.2. Nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia ditemukan 10 nilai moral,tolong menolong,kasih sayang,persahabatan,minta maaf,berterima kasih,sopan,berbakti kepada orang tua dan saling menghargai.3. Nilai moral berdasarkan hubungn mnusia dengan lingkungan alam sekitar ditemukan nilai moral persahabatan.

Dapat disimpulkan dari keenam nilai moral diatas,yang paling menonjol oleh pengarang dalam novel Pada Sebuah Kapal karya Nh.Dini,adalah nilai moral berdsarkan hubungan manusia dengan manusia,58 nilai moral,nilai moral yang sering muncul yang berupa sikap ksih sayang,dan setelah saya bandingkan dengan novel yang sudah saya teliti dalam novel Ragu,sebab hati bisa salah,karya Arlene Gea adalah nilai moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia yang sering munculyaitu kejujuran,kasih sayang dan persaingan. Dengan demikian pengarang ingin menekankan kepada pembaca untuk membangun hubungan baik dengan sesama manusia karena manusia adalah makhluk sosial.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Novel yang dijadikan objek penelitian dianalisis dan diinterpretasikan dengan keadaan novel tersebut berdasarkan teori yang ada,kemudian dideskripsikan sesuai dengan tujuan penalitian yaitu Analisis nilai moral dalam novel Ragu,sebab hati bisa salah,karya Arlene Gea.

3.2 Setting Penelitian1. Tempat Penelitian ini dilakukan di perpustakaan STKIP PGRI Bandar Lampung.2. Waktu

3.3 Subjek Penelitian Sumber data atau subjek dalam penelitian ini adalah novel RAGU,Sebab Hati Bisa Salah karya Arlene Gea yang diterbitkan oleh PT.BIP Jakarta,2014, cetakan pertama dengan tebal 247 halaman.

3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini saya mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik pengumpulan membaca,data dokumentasi dan teknik kepustakaan. Hal ini di anggap sesuai dengan judul penelitian yang diteliti.

3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang di gunakan dalam penalitian ini yaitu deskriptif kualitatif.teknik ini digunakan karena data dalam penelitian ini berupa kalimat maupun kelompok kalimat yang merupakan data kualitatif,serta memerlukan penjelasan secara deskriptif.Langkah langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: a) Membaca novel Ragub sebab hati bisa salah kemudian hal-hal yang penting dicatat kedalam data berupa unsur yang menjadi pokok permasalahan yang akan di teliti atau yang telah ditentukan.b) Menganalisis unsur yang saling berkaitan dengan nilai-nilai moral.16