Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

17
Negara dan Bentuk-bentuk Kenegaraan Waktu : 2 x 45 Menit

Transcript of Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Page 1: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Negara dan Bentuk-bentuk Kenegaraan

Waktu : 2 x 45 Menit

Page 2: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Kompetensi Dasar :Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

Hasil yang diharapkan :

a. Mendeskripsikan asal mula terjadinya negara

b. Menguraikan pentingnya pengakuan oleh negara lain bagi suatu negara

c. Menganalisis bentuk-bentuk kenegaraan

Page 3: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Negara dan bentuk-bentuk kenegaraan Asal mula terjadinya negara Makna penting pengakuan suatu negara

dari negara lain Bentuk- bentuk kenegaraan

Page 4: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Asal Mula Terjadinya Negara (hal.13)

1. Secara Factual

Pendudukan, Peleburan, Penaikan, Proklamasi, Pemisahan, dll

2. Secara Teoritis

Teori Ketuhanan (kehendak Tuhan), Kekuasaan (kekuasaan orang yg kuat dan berkuasa), Perjanjian Masyarakat (mengikatkan diri dlm kontrak sosial), dan Kodrat Alam (hukum alam).

Page 5: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

3. Berdasarkan Proses Pertumbuhannya

• Secara Primer :a. Sukub. Kerajaan

c. Negara Nasional d. Negara Demokrasi• Secara Sekunder : beranggapan negara telah ada sebelumnya,

namun karena adanya revolusi, intervensi & penaklukan, timbul negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut

Page 6: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Secara Faktual

• Occupatie (pendudukan)• Cessie (Penyerahan)• Accesie (penaikan)• Fusi (peleburan)• Proklamasi• Innovation (pembentukan baru)• Anexatie (pencaplokan/penguasaan)

Page 7: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Pentingnya pengakuan oleh negara lain bagi suatu negara

Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya, baik yang timbul dari dalam (kudeta) maunpun intervensi dari negara lain

Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain

Page 8: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Pengakuan negara lain dapat dibedakan atas dua

:

• Pengakuan secara de Facto (pengakuan ttg kenyataan adanya suatu negara )a. de facto bersifat tetap (menimbulkan hub.dilapangan perdagangan dan ekonomi)b. de facto bersifat sementara(negara lain akan menarik kembali pengakuannya jika negara baru tsb jatuh atau hancur).

Page 9: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Pengakuan Secara de Jure (pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh

negara lain dgn segala konsekuensinya)

• de jure bersifat tetap

pengakuan untuk selama-lamanya

• de jure bersifat penuh

terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui, biasanya ditandai dengan menempatkan kedutaan besar

Page 10: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Bentuk-bentuk Kenegaraan

Negara Kesatuan Kedaulatan negara

mencakup keluar & kedalam yg ditangani pemerintah pusat

Memiliki satu UUD, kepala negara, dewan menteri dan satu DPR

Satu kebijakan dalam Ipoleksosbudhankam

Negara Serikat Tiap negara bagian

berstatus tdk berdaulat Pemerintah pusat

memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian utk urusan keluar & sebagian kedalam

Tiap negara bagian memiliki UUD sendiri

Kepala negara memiliki hak veto yang di ajukan oleh parlemen

Page 11: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Bentuk Kenegaraan (Gabungan Negara)

Koloni (suatu negara yang menjadi jajahan negara lain), cth. RI pernah dijajah Belanda

Protektorat (suatu negara berada di bawah perlindungan negara yang kuat)cth. Inggris terhadap Hongkong

Dominion (bentuk negara yang khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris yang merupakan negara bekas jajahan Inggris), cth. Selandia Baru

Uni (gabungan 2 negara atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara)

Page 12: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

TEORI TUJUAN NEGARA

Mencapai kekuasaan :

Shang Yang (Tiongkok) : dengan cara menjadikan rakyat miskin, lemah dan bodoh

Machiavelli (Italia) : kekuasaan digunakan untuk mencapai kebesaran dan kehormatan negara, meski dgn cara yang kejam dan licik

Page 13: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

• Perdamaian dunia = PBBDante Alighieri : seluruh negara berada dalam satu kerajaan dunia (imperium) dgn UU yang seragam)

• Jaminan atas hak dan kebebasan Immanuel Kant : negara sebagai penjaga malam yang hanya bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban (negara hukum formal)

Kranenburg : selain sebagai penjaga malam, negara juga harus mensejahterakan rakyat (negara hukum modern)

Page 14: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

FUNGSI NEGARA• Van Vollenhoven :1.Bestuur : menyelenggarakan pemerintahan 2.Rechtsprak: fungsi mengadili3.Regeling : fungsi membuat peraturan4.Politie: fungsi ketertiban dan keamanan• John Locke: Fungsi legislatif, eksekutif dan

federatif (mengurus urusan luar negeri, perang dan damai)

• Montesquieu : eksekutif, legislatif dan yudikatif

Page 15: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Nasionalisme• Paham kebangsaan atau nasionalisme :- Semangat cinta tanah air- Memiliki rasa kebangsaan sebagai bangsa- Memelihara kehormatan bangsa- Memiliki rasa solidaritas- Membangun identitas bersamaHertz nasionalisme mengandung 4 unsur:- Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa- Hasrat untuk mencapai keaslian- Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa

Page 16: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Patriotisme

Asal kata : heroism dan patriotism (Inggris) serta patriot dan isme = sifat kepahlawanan

BeraniPantang menyerahRela berkorban

Page 17: Bab I Bentuk Kenegaraan (2)

Jakarta, 20 September 2010

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PKn

Kepala SMAN 13 Jakarta

Drs. H. Aswad Syahrir MM Dra. Retno Listyarti M.Si

NIP. 131 681 360 NIP. 132 158 154