Bab I (1) new.doc

download Bab I (1) new.doc

of 18

Transcript of Bab I (1) new.doc

BAB IBENTUK DAN NILAI NOT Musik memiliki dua materi dasar, yaitu bunyi dan durasi, yang memiliki hubungan yang sangat erat. Bunyi mengacu pada tinggi rendahnya nada (pitch), sedangkan durasi atau waktu menentukan panjang-pendeknya suatu bunyi atau nada dimainkan atau terdengar. Untuk menghindari kesalahpahaman, kedua materi dasar musik tersebut akan dibahas dalam bab yang berbeda.

Tinggi rendah nada (pitch) sangat berhubungan dengan nama-nama not dan penulisannya dalam paranada atau garis lima (notasi musik awas) atau penggunaan tanda-tanda tertentu dalam notasi musik braille (misalnya tanda oktaf). Materi tentang nada, penulisan, dan penggunaannya dalam lagu atau karya musik akan dibahas dalam bab yang berjudul Nama-Nama Not. Durasi bunyi atau nada yang berhubungan dengan bentuk, nilai not dan tanda diam, serta birama akan dibahas dalam bab yang berjudul Ritmik.

Walaupun nada dan ritmik memiliki peranan yang sama penting dalam musik, penjelasan dalam buku Teori Musik Tingkat Dasar ini akan diawali dengan pembahasan tentang ritmik. Penentuan ritmik sebagai bagian pertama dalam buku ini karena pemahaman tentang materi tersebut sangat berpengaruh untuk memahami penjelasan dan contoh-contoh yang terdapat dalam bab tentang Nama-Nama Not. Karena penjelasan tentang ritmik sangat rinci maka materi ini akan dikemukakan dalam dua bab, yaitu Bab I dan II. Bab I akan mencakup beberapa sub bab, yaitu Kualitas Bunyi, Bentuk dan Nilai Not dan Tanda Diam, serta Birama. Dalam Bab I ini penjelasan tentang Tanda Birama akan dibatasi hanya pada beberapa tanda birama sederhana. Penjelasan tentang ritmik secara lebih luas dikemukakan dalam Bab II yang meliputi tanda slur, tie, not bertitik, dan tanda birama jamak. Setelah mempelajari bab ini para pembaca (guru dan/atau siswa) diharapkan dapat memahami tentang Bunyi, Bentuk dan Nilai Not dan Tanda Diam, serta Birama, khususnya tanda birama sederhana. Untuk dapat lebih memahami setiap penjelasan yang dikemukakan, para pembaca (guru dan/atau siswa) diharapkan dapat membunyikan atau menyanyikan contoh-contoh yang diberikan dalam bab ini. Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman atas bab ini dicapai maka para pembaca (guru dan/atau siswa) diharapkan dapat melakukan latihan-latihan yang diberikan pada akhir sub bab.A. Kualitas Bunyi Bab ini membahas tentang bunyi sebagai materi dasar musik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan selalu mendengarkan bunyi (bunyi mobil yang sedang berjalan, langkah sepatu, suara burung, dan sebagainya). Oleh karena itu, bunyi diartikan sebagai sensasi yang diterima oleh indra pendengaran ketika vibrasi-vibrasi (gelombang-gelombang bunyi) sampai ke telinga kita. Dalam ilmu akustik, bunyi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu bunyi musik (musical sound) dan non-musik (noise). Bunyi musik merupakan bunyi yang dihasilkan dari gelombang-gelombang secara tetap atau periodik (regular) per detik, sedangkan noise merupakan bunyi yang dihasilkan dari gelombang-gelombang yang tidak tetap atau periodik (irregular). Bunyi musik memiliki empat kualitas dasar, yaitu: a) pitch (tinggi-rendah bunyi/nada), b) durasi (duration), c) intensitas (intensity), dan warna suara (timbre).Sesuai dengan topik dalam Bab I ini maka kualitas yang akan dibahas adalah durasi. Elemen durasi ini berkaitan dengan lamanya (waktu) suatu nada dimainkan atau dibunyikan. Artinya, sebuah nada berhubungan dengan lamanya nada tersebut terdengar. Masing-masing bunyi yang diproduksi memiliki durasi yang berbeda, seperti terdengar lebih panjang atau lebih pendek. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bunyi digunakan untuk menstrukturkan waktu dalam musik (Benward dan White, 1997; Ghezzo, 1980). Untuk memahami tentang durasi, terlebih dahulu dengarkan ketukan tetap yang terdengar dari metronome berikut:

Contoh 2: Metronome

: ( ( ( ( ( ( ( ( 1 2 3 4 dstKemudian, terdengar bunyi

: ( Pertanyaannya adalah masing-masing bunyi terdengar selama berapa ketukan? 1? 2? 3? atau 4?. Anda benar apabila menjawab bunyi tersebut terdengar selama empat ketukan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa masing-masing bunyi memiliki 4 ketuk. Bagaimana dengan contoh berikut?

Contoh 3: Metronome

: ( ( ( ( ( ( ( ( 1 2 3 4 dstKemudian, terdengar bunyi

: ( ( Pertanyaannya adalah bunyi tersebut terdengar selama berapa ketukan? 1? 2? 3? atau 4?. Anda benar apabila menjawab bunyi tersebut terdengar selama dua ketukan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa masing-masing bunyi memiliki 2 ketuk. Sekarang, dengarkan contoh berikut:Contoh 4: Metronome

: ( ( ( ( ( ( ( ( 1 2 3 4 dstKemudian, terdengar bunyi

: ( ( ( ( Anda benar apabila menjawab bahwa bunyi terdengar di setiap hitungan. Dengan kata lain, masing-masing bunyi memiliki 1 hitungan atau ketukan.

Penulisan durasi bunyi dalam notasi musik, baik notasi awas maupun braille, tentu saja berbeda pada masing-masing bunyi yang terdengar. Perbedaan tersebut tampak pada bentuk dan nilai masing-masing bunyi atau nada (not) dan tanda diamnya. Untuk lebih jelasnya, lanjutkan membaca penjelasan pada sub bab B.

B. Bentuk dan Nilai Not dan Tanda DiamDalam musik, membicarakan waktu atau durasi bunyi atau nada berarti membicarakan ritmik. Istilah ritmik berasal dari Bahasa Yunani, rhythmos. Stanley Sadie (1995) dalam The Dictionary of Music and Musicians dijelaskan bahwa ritmik (rhythm) adalah pembagian durasi atau waktu ke bagian-bagian yang dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Pengelompokan bunyi sangat berkaitan dengan durasi dan aksentuasi atau tekanan (stress).Ritmik akan berhubungan dengan durasi. Durasi suatu nada yang dimainkan atau dinyanyikan diperlihatkan dengan suatu sistem penotasian yang kompleks. Sistem penotasian itu terdiri dari beberapa bentuk not dan tanda diam. Bentuk not dan tanda diam akan mengindikasikan nilai. Menurut Ghezzo (1980), nilai not menunjukkan lamanya (waktu) suatu not dimainkan atau dinyanyikan, sedangkan tanda diam merupakan ekuivalensi dari masing-masing nilai not tetapi tidak dimainkan atau dinyanyikan (diam). Perhatikan penulisan beberapa bentuk dan nilai not dan tanda diam serta masing-masing penamaannya dalam notasi musik awas dan braille pada Tabel 1 di halaman selanjutnya.

Tabel 1: Bentuk dan Nilai Not dan Tanda Diam

BENTUK NOTNOTASI BRAILLE

(menggunakan not C)TANDA DIAM

NOTASI BRAILLENILAI NOT DAN TANDA DIAM

Mnot dan tanda diam

penuh

(whole note/rest)

Unot dan tanda diam

setengah

(half note/rest)

Vnot dan tanda diam

seperempat (quarter note/rest)

Xnot dan tanda diam

seperdelapan

(eight note/rest)

Pembagian masing-masing bentuk not tersebut dapat diperlihatkan dengan Diagram Pohon Not pada Tabel 2 dan Diagram Pohon Tanda Diam pada Tabel 3 di halaman selanjutnya. Tabel 2: Diagram Pohon Not:

Tabel 3: Diagram Pohon Tanda Diam:

M

U

U

V V

V

V

X

X

X X X

X

X

X

Berdasarkan Diagram Pohon Not dan Tanda Diam pada Tabel 2 dan Tabel 3 dapat dikatakan bahwa :

not atau tanda diam penuh (Y atau M) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam setengah (N atau U)

not atau tanda diam setengah (N atau U) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperempat (? atau V)

not atau tanda diam seperempat (? atau V) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperdelapan (D atau X).

Lihat kembali Diagram Pohon Not dan Tanda Diam kemudian jawab pertanyaan berikut:

a) Not Y dapat dibagi menjadi not ?b) Not N dapat dibagi menjadi not Dc) Tanda diam V dapat dibagi menjadi tanda diam Xd) Tanda diam M dapat dibagi menjadi tanda diam Ve) Not N dapat dibagi menjadi not ?Pembagian bentuk dan nilai not atau tanda diam pada Tabel 2 dan Tabel 3 dapat diuraikan secara lebih rinci dalam Contoh 6 11. a) not atau tanda diam penuh (Y atau M) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam setengah (N atau U) Contoh 6: Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ydapat ditulis menjadiN N

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ydapat ditulis menjadiN U

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

:Mdapat ditulis menjadiU U

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Mdapat ditulis menjadiU N

b) not atau tanda diam setengah (N atau U) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperempat (? atau V). Contoh 7:Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ndapat ditulis menjadi? ?

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ndapat ditulis menjadi? V

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Udapat ditulis menjadiV V

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Udapat ditulis menjadiV ?

Karena not atau tanda diam setengah (N atau U) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperempat (? atau V) maka not atau tanda diam penuh (Y atau M) dapat dibagi menjadi empat not atau tanda diam seperempat (? atau V). Perhatikan contoh berikut. Contoh 8:Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ydapat ditulis menjadi N N

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ydapat ditulis menjadi????

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ydapat ditulis menjadi? V ? V

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Mdapat ditulis menjadi N U

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Mdapat ditulis menjadi U ? V

c) not atau tanda diam seperempat (? atau V) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperdelapan (D atau X)Contoh 9:Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):?dapat ditulis menjadi D D

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):?dapat ditulis menjadi D X

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C)

:Vdapat ditulis menjadiX X

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Vdapat ditulis menjadi X D

Karena not atau tanda diam seperempat (? atau V) dapat dibagi menjadi dua not atau tanda diam seperdelapan (D atau X) maka not dan tanda diam setengah (N atau U) dapat dibagi menjadi empat not dan tanda diam seperdelapan (D atau X). Perhatikan contoh selanjutnya:Contoh 10:Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):N

dapat ditulis menjadi ? ?

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Ndapat ditulis menjadi D D D X

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Udapat ditulis menjadi V V

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Udapat ditulis menjadi V D D

Karena not atau tanda diam penuh (Y atau M) dapat menjadi dua not tau tanda diam setengah (N atau U) maka not atau tanda diam penuh (Y atau M) dapat menjadi delapan not atau tanda diam seperdelapan (D atau X).

Contoh 11:Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C)

:Ydapat ditulis menjadi N N

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C)

:Ydapat ditulis menjadi DDD DDDDD

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Mdapat ditulis menjadi V V D X D X

Notasi musik awas:dapat ditulis menjadi

Notasi musik braille

(dengan not C):Mdapat ditulis menjadi ? V D D D D

Untuk lebih memahami bentuk dan nilai not serta pembagiannya ke dalam not dan tanda diam yang bernilai lebih kecil, silahkan lakukan Latihan 2 di halaman selanjutnya.

Tuliskan bentuk dan nilai not atau tanda diam yang sesuai dengan soal dalam notasi musik braille:

Bentuk dan Nilai Not atau Tanda Diam

Tanda dalam Notasi Braille (Not C)

a.Not seperempat

b.Not setengah

c.Tanda diam penuh

d.Not seperdelapan

e.Tanda diam setengah

f.Tanda diam seperdelapan

g.Not penuh

h.Tanda diam seperempat

C. Not Bertitik Selain itu, terdapat pula not bertitik. Tanda titik () yang terletak di belakang not tersebut memiliki nilai setengah dari nilai not di depannya. Dalam notasi awas, tanda titik ditulis setelah not. Misalnya:

.Dalam notasi braille, tanda titik pada notasi awas ditandai dengan titik 3. Titik tersebut ditulis setelah not dan tidak boleh ada tanda lain di antara not dan titik tersebut. Ketentuan yang sama juga berlaku pada tanda istirahat bertitik. Perhatikan penulisan not setengah bertitik (dengan not C) dalam notasi braille:Notasi awas

: Notasi braille

:N'Penulisan tanda istirahat setengah bertitik dalam notasi braille:

Notasi awas

: Notasi braille

:U'Tanda titik di belakang suatu not bernilai setengah dari not di depannya sehingga menambah nilai dari . Sebagai akibatnya, nilai not bertitik akan lebih besar daripada not tanpa titik yang menggunakan bentuk not yang sama. Perhatikan contoh dari penguraian not setengah bertitik berikut:

Contoh 12:Notasi awas: = + = + + Notasi braille: N' = N + ? = ? + ? + ? Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa nilai not atau N' lebih besar daripada nilai not atau N. Ketentuan yang sama juga berlaku pada tanda istirahat. Perhatikan penjelasan tentang not dan tanda diam seperempat bertitik berikut:Contoh 13:Notasi awas: = +

= + + Notasi braille: U' = U + V = V + V + VKetentuan di atas berlaku pada setiap not bertitik. Perhatikan contoh berikut yang menggunakan not dan tanda diam seperempat bertitik:Contoh 14:Notasi awas

: = + Notasi braille

: ?' = ? + DNotasi awas

: = + Notasi braille

: V' = V + X

Tuliskan jumlah pembagian masing-masing not bertitik dalam soal ini:

1) N' terdiri dari .. not ?2) ?' terdiri dari .. not D3) V' terdiri dari .. not X4) Y' terdiri dari .. not N5) Y' terdiri dari .. not ?

Untuk mempermudah pemahaman pembaca tuna netra maka seluruh contoh, tabel, dan diagram dalam Bab I ini hanya akan menggunakan not C dalam beberapa bentuk dan nilai dengan tanda diam yang ekuivalen.

LATIHAN 1

LATIHAN 2

LATIHAN 3

Vibrasi adalah gerakan yang tetap atau periodik (regular) dari suatu substansi. Misalnya, ketika kita memainkan instrumen, bagian-bagian dari instrumen tersebut (senar, kotak suara, dan lain-lain), serta udara di dalam dan di sekitar instrumen itu akan bervibrasi (Benward dan White, 1997).

Metronome merupakan alat pengatur tempo atau kecepatan musik yang dimainkan oleh seorang pemain musik.

18