BAB I (1)

13
BAB I PRAKTIKUM HIDROLISIS SUKROSA DAN PATI I. TUJUAN a. Mengamati hidrolisis disakarida menjadi dua satuan monosakarida. b. Mengamati hidrolisis polisakarida oleh asam menjadi satuan monosakarida. c. Mengamati perbedaan hidrolisis sukrosa dan pati. II. DASAR TEORI Kebanyakan reaksi pengenalan adanya karbohidrat dilakukan dengan larutan pekat dari asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural atau turunannya. Dalam suasana asam, aldoheksosa dan aldopentosa secara cepat akan mengalami dehidrasi menghasilkan furfural. Ketika heksosa terdehidrasi menjadi 5-hidroksi metilfurfural Disakarida dan polisakarida mula-mula terhidrolisis dalam larutan asam menjadi monosakarida yang selanjutnya mengalami dehidrasi pula menjadi furfural atau 5-hidroksi metil furfural. Berdasarkan hasil hidrolisis dibagi menjadi empat golongan, yaitu: a. Monosakarida Mono = gula sederhana, adalah karbohidrat dimana molekulnya tidak dihidrolisis lagi menjadi molekul yang lebih kecil. Sifat dari monosakarida adalah mudah larut dalam air, larutannya berasamanis. Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.

description

kjkj

Transcript of BAB I (1)

BAB IPRAKTIKUM HIDROLISIS SUKROSA DAN PATI

I. TUJUAN

a. Mengamati hidrolisis disakarida menjadi dua satuan monosakarida.

b. Mengamati hidrolisis polisakarida oleh asam menjadi satuan monosakarida.

c. Mengamati perbedaan hidrolisis sukrosa dan pati.II. DASAR TEORI

Kebanyakan reaksi pengenalan adanya karbohidrat dilakukan dengan larutan pekat dari asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural atau turunannya. Dalam suasana asam, aldoheksosa dan aldopentosa secara cepat akan mengalami dehidrasi menghasilkan furfural.

Ketika heksosa terdehidrasi menjadi 5-hidroksi metilfurfural Disakarida dan polisakarida mula-mula terhidrolisis dalam larutan asam menjadi monosakarida yang selanjutnya mengalami dehidrasi pula menjadi furfural atau 5-hidroksi metil furfural.

Berdasarkan hasil hidrolisis dibagi menjadi empat golongan, yaitu:

a. Monosakarida

Mono = gula sederhana, adalah karbohidrat dimana molekulnya tidak dihidrolisis lagi menjadi molekul yang lebih kecil. Sifat dari monosakarida adalah mudah larut dalam air, larutannya berasamanis.

Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehid dan dihidro aseton.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.

Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memmutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.

Galaktosa merupakan monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi ke kanan.

b. Oligosakarida

Oligosakarida merupakan gula yang bila terhidrolisis menghasilkan beberapa molekul monosakarida. Yang termasuk senyawa ini adalah:

1. Disakarida, tersusun dari 2 molekul monosakarida.

2. Trisakarida, tersusun dari 3 molekul monosakarida.

3. Tetrasakarida, tersusun dari 4 molekul monosakarida.

Sifat dari oligosakarida adalah mudah larut dalam air dan larutannya berasa manis. Monosakarida dan oligosakarida karena berasa manis kedua golongan ini disebut gula. Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida, yaitu terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat di alamyaitu disakarida.

Sukrosa, adalah gula yang berasal dari tebu maupun bit. Selain itu, sukrosa juga terdapat pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah nanas dan buah wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.

Laktosa, apabila dihidrolisis menghasilkan D-glukosadan D-galaktosa. Oleh karena itu laktosa termasuk disakarida. Laktosa mempunyai sifat mereduksi dan merotasi.

Maltosa, adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Molekul glukosa masih mempunyai gugus OH glikosidik, dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi.

c. Polisakarida

Polisakarida, adalah karbohidrat dimana molekulnya apabila dihidrolisis menghasilkan banyak monosakarida. Sifat polisakarida yaitu, sukar larut dalam air, larutannya dalam air berupa koloid dan rasanya tidak manis, sering disebut bukan gula. Pada umumny apolisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks dari pada monosakarida dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida disebut dengan homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak terbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larutdalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya yaitu, amilum, glikogen, dekstrin, danselulosa.

Amilum polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian tumbuhan. Amilum atau sering disebut juga pati, banyak terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.

Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung banyak satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan glukosida. Polisakarida mempunyai tiga maksud, yaitu dalam system kehidupan sebagai bahan bangunan, makanan dan zat spesifik. Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa dan kitin. Polisakarida makanan yang lazim adalah pati dan glikogen.Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu polisakarida yang mencegah koagulasi darah.III. PROSEDUR KERJA

1. ALAT

a. Tabung reaksi

b. Pipet tetesc. Penjepit

d. Spatula

e. Gelas ukur

f. Kaca arloji

g. Hot plate

h. Labu takar

i. Pipet ukur

j. Mortark. Ball filler

l. Pengaduk kaca

m. Timbangan

n. Spiritus

o. Rak tabung reaksi

2. BAHAN

a. Larutan HCl

b. Kristal Cu(II) sulfat

c. Kristal NaOH

d. Natrium Kalium Tartrat

e. Aquades

f. Ubig. Gula 3. RANGKAIAN ALAT

(a) (b) (c) (d) (d) (e) (f) (g)

(h) (i) (j) (k)

(l) (m) (n) Gambar 1. Rangkaian alat hidrolisis sukrosa dan pati

Keterangan:

a. Tabung reaksi i. Pipet ukur

b. Pipet tetes j. Mortarc. Penjepit

k. Ball filler

d. Spatula l. Pengaduk kacae. Gelas ukur m. Spiritusf. Kaca arloji

n. Rak tabung reaksig. Hot plate

o. Timbanganh. Labu takar

4. SKEMA KERJA

Gambar 2.Skema kerja uji fehling

Gambar3.Skema kerja hidrolisis disakarida

Gambar 4. Skema kerja hidrolisis polisakarida

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Uji Fehling untuk AmilumNo.PerlakuanPengamatan

1.

2.

3.1 ml Fehling A + 1 ml Fehling B

Campuran + 10 tetes pati amilum

Campuan dipanaskan 5 menitBiru TuaBiru

Biru Tua

Tabel 2. Uji Fehling untuk Sukrosa

No.PerlakuanPengamatan

1.1 ml Fehling A + 1 ml Fehling B Biru Tua

2.

3.Campuran + 10 tetes sukrosa

Campuran dipanaskan 5 menitBiru Gelap PekatBiru Gelap Pekat sedikit endapan kuning

Tabel 3. Uji Hidrolisis Disakarida

No.PerlakuanPengamatan

1.

2.

3.1 ml larutan sukrosa + 1 ml larutan HCL pekat

Dipanaskan selama 15 menit

Campuran + 1 ml Fehling A + 1 ml Fehling BLarutan bening

Hitam, terdapat endapan hitamKuning bening, terdapat endapan warna hitam

Tabel 4. Uji Hidrolisis Polisakarida

No.PerlakuanPengamatan

1.0,25 gram singkong rebus dihaluskan + air + 5 ml HCL pekatTetap

2.Campuran dipanaskan, kemudian diadukTetap, lama-lama larutan menjadi pekat

3.Uji dengan lugol

to = 0t1 = 1t2 = 2

t3 = 3

t4 = 4

t5 = 5t6 = 6t7 = 7t8 = 8t9 = 9t10 = 10

Biru tua, ada endapan

Biru tua, ada endapan

Biru tua, ada endapan sedikit pudar

Biru tua, ada endapan sedikit pudar

Biru tua, ada endapan banyak hitam

Ungu tuaUngu muda

Ungu muda

Ungu lebih muda

Ungu lebih muda

Waran tidak berubah lagi

4.Sisa larutan ubi singkong diambil 2 ml , lalu ditambah 1 ml Fehling A + 1 ml Fehling BBiru

5.Campuran dipanaskan sampai mendidihLarutan coklat, terdapat endapan merah bata

2. Pembahasan

a. Uji Fehling

Pereaksi Fehling terdiri atas 2 larutan, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A dibuat dengan melarutkan 1,73 gram kristal CuSO4 5H2O ditambahkan satu tetes H2SO4 encer. Kemudian ditambahkan aquades sebanyak 25 mL. Larutan Fehling A berwarna biru muda. Untuk larutan Fehling B, dibuat dengan melarutkan 3 gram kristal NaOH dan 8,65 NaKC4O6 4H2O yang kemudian ditambahkan aquades sebanyak 25 mL. Larutan Fehling B berwarna bening.Dalam uji fehling , pertama-tama disiapkan 2 tabung reaksi, kemudian dicampur ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 mL larutan fehling A dan 1 mL larutan fehling B. Tabung pertama diisi mL fehling A dan 1 mL Fehling B ditambahkan 10 tetes larutan sukrosa , kemudian dipanaskan selama 5 menit menghasilkan larutan berwarna biru tua dan pekat terdapat endapan berwarna kuning kemerahan yang menempel pada tabung reaksi. Tabung kedua diisi 1 mL fehling A dan 1 mL fehling B ditambahkan 10 tetes amilum, kemudian dipanaskan selama 5 menit menghasilkan larutan berwarna biru tua.b. Hidrolisis Disakarida

Diawali dengan menyiapkan 1 tabung reaksi. Lalu membuat larutan sukrosa dengan melarutkan 0,25 gram gula dan 10 mL ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 mL HCl pekat dan dipanaskan selama 15 menit, perubahan yang terjadi pada setiap menit, yaitu :

menit ke 1

: belum terjadi perubahan

menit ke 2

: merah bata

menit ke 3 11: coklat

menit ke 12 14: coklat tua

menit ke 15

: hitam

Setelah dipanaskan selama 15 menit larutan tersebut berubah warna menjadi hitam terdapat endapan berwarna hitam. Karena pada proses pemanasan, terjadi proses hidrolisis. Dimana sukrosa terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Setelah dipanaskan, larutan tersebut di uji dengan menambahkan 1 mL Fehling A dan 1 mL Fehling B, maka terjadi perubahan warna menjadi larutan berwarna kuning bening terdapat endapan berwarna hitam.

c. Hidrolisis Polisakarida

Diawali dengan menumbuk 0,25 gram ubi yang kemudian dijadikan larutan ubi dengan menambahkan 10 mL aquades dan dimasukkan ke dalam beaker glass. Ditambahkan HCN 0,1 N sebanyak 5 mL ke dalam larutan tersebut, kemuadian dipanaskan dan diaduk. Setiap 1 menit diambil 1 mL larutan tersebut ke dalam tabung reaksi dan diuji dengan 1 tetes I2. Diamati perubahan warna setiap interval 1 menit hingga tidak terjadi perubahan warna lagi (warna sama seperti sampel). Campuran kemudian dipanaskan sambil terus diaduk. Pada saat t=0 yaitu menit ke 0 diambil 1 tetes larutan ke gelas arloji kemudian ditetesi I2 sampel mengalami perubahan warna menjadi biru tua serta terdapat endapan. Pada saat menit ke 1 5 sampel belum juga mengalami perubahan warna lagi, tetapi endapan memudar. Pada saat t=6 yaitu menit ke 6 sampel berubah warna menjadi ungu tua. Pada saat t=7 yaitu menit ke-7 diperlakukan sama dan warna yang terbentuk adalah ungu lebih muda. Pada saat t=8 (rentan 1 menit dari menit ke 1) diperlakukan sama dan warna yang terbentuk adalah ungu muda. Perlakuan yang sama dilakukan setiap rentan 1 menit sesudahnya dan warna yang terbentuk akan semakin pudar. Dan pada menit ke 9 dan 10 didapatkan warna konstan yaitu ungu muda . Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu 10 menit polisakarida dapat terhidrolisis sempurna. Dalam proses hidrolisis pati (polisakarida) akan mengalami proses pemutusan ikatan rantai oleh asam (HCl) selama pemanasan menjadi molekul molekul yang lebih kecil.Penambahan I2 (Iodium) pada larutan tersebut menunjukkan adanya amilum yang ditandai dengan perubahan warna sesaat menjadi ungu.

V. SIMPULAN 1. Simpulana) Pada uji fehling untuk amilum dihasilkan warna biru tua setelah pemanasan, hal ini menunjukan hasil (-) yakni tidak mengandung glukosa. Sedangkan uji fehling untuk sukrosa menghasilkan warna biru tua endapan kuning, menunjukan hasil (+) yakni mengandung glukosa.b) Pada percobaan hidrolisis disakarida menggunakan larutan fehling dihasilkan warna kuning bening dengan endapan hitam.c) Pada percobaan uji iodium ini dilakukan untuk membuktikan adanya polisakarida. Teori yang berhubungan dengan percobaan ini menyatakan bahwa polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna ungu tua .2. SaranSaat pembuatan larutan fehling diusahakan menimbang dengan tepat bahan yang akan digunakan, agar larutan yang dibuat benar.DAFTAR PUSTAKA

Fessenden Ralp.JdanJoan.S Fessenden. 1986. Organic Chemistry, Third Edition. Penerjemah : Aloysius HadyanaPudjaatmaka. Ph.D. Kimia Organik, EdisiKetiga. Jakarta :Erlangga.

Tim Dosen Kimia Organik-Biokimia, 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Organik dan Biokimia, Laboratorium Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNNES.

http://nidafadillah03.blogspot.com/p/laporan-praktikum.htmlFehling A dan B @ 1 ml

2 tabung reaksi

Fehling A dan B @ 1 ml

2 tabung reaksi

Perubahan warna yang terjadi

Perubahan warna yang terjadi

Perubahan warna yang terjadi

Dipanaskan selama 5 menit

Ditetesi amilum dan sukrosa @ 10 tetes

1 mL sukrosa

1 mL sukrosa + 1mL HClpekat

Larutan + fehling A+fehling B

Perubahan warna diamati

Larutan dipanaskan 30 menit

Penambahan @1 mL

Air + 5 gr Singkong halus

Campuran + HCl 5 mL

Dipanaskan dan diaduk

Larutan + I2

Perubahan warna diamati

Penambahan dilakukan bertetes-tetes setiap 1 menit, sampai tidak berubah warna lagi