Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

download Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

of 6

Transcript of Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    1/6

    Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidanan (halaman 97-103)

    Lebih dari 50 tahun yang lalu, Bilingham dan Medawar mencetuskan konsep

    bagaimana janin di dalam kandungan ibu danap hidup hingga usia kehamilan cukup bulan

    tanpa mengalami reaksi penolakan dari sistem imun maternal. Konsep ini dilahirkan untuk

    mejawab pertanyaan bagaimana janin dapat bertahan hidup di dalam kandungan ibunya tanpa

    memicu suatu reaksi penolakan sama sekali dari tubuh ibunya, meskipun janin tersebut

    memiliki antigen yang berasal dari ayahnya (antigen paternal !

    Konsep bahwa janini memiliki genom yang berasal dari ayah dan sebahagian dar ibu

    sehingga janin akan mempresentasikan antigen yang terdapat pada ayah dan ibu (semi

    alogenik telah diketahui sebelumnya. "kspresi antigen paternal janin di dalam tubuh ibu

    tentu telah di ketahui sebelumnya. "kspresi antigen paternal janin di dalam tubuh ibu tentu

    dapat memicu reaksi penolakan sistem imun maternal berdasarkan hukum transplantasi.

    Keberhasilan transplantasi organ padat akan sangat ditentukan oleh reaksi penolakkan sistem

    imun resipien terhadap aloantigen yang di ekspresikan oleh jaringan donor. #amun, dengan

    perkembangan teknologi di dalam bidang kedokteran reaksi penolakan sistem imun resipien

    tegadap aloantigen jaringan donor saat ini dapat dicegah dengan pemberian obat obatan

    imuno supresi.

    $anin adalah suatu jaringan yang bersi%at alogenik dan berada di dalam tubuh seorang ibu

    yang memiliki imunokompeten untuk menimbulkan suatu reaksi penolakan.#amun,

    umumnya reaksi penolokan tidak akan terjadi. Bilingham dan Medawar membuat beberapa

    hipotesis yang mencoba untuk menjelaskan mengapa sistem imun maternal tidak bereaksi

    terhadap janin yang bersi%at semi alogenik sebagai berikut &

    (' ipotesis mengenai pemisahan secara anatomis antar maternal dan janin

    () ipotesis mengenai imunogenisitas dari janin yang rendah karena masih bersi%atimatur

    (* ipotesis mengenai kelambanan atau kemalasan sistem imun maternal untuk bereaksi

    terhadap antigen antigen janin

    Berdasarkan hasil hasil penelitian selanjutnya dapat di simpulkan bahwa sistem imun

    maternal menunjukkan toleransi terhadap antigen antigen yang terdapat pada jaringan janin.

    +elanjutnya timbul pertanyaan, apakah jaringan yang bersi%at semi alogenik tersebut lansung

    mengadakan kontak dengan sistem imun maternal karena pada kenyataannya sirkulasikeduanya tetap terpisah selam masa kehamilan.

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    2/6

    ada kenyataannya pula bahwa hanya jaringan plasenta edan membran janin sajalah yang

    lansung mengadakan kontak sirkulasi maternal. al ini menimbulkan dugaan bahwa terdapat

    karakteristik karakteristik tertentu yang bersi%at spesi%ik dari jaringan plasenta dan membran

    janin yang dapat memicu toleransi sistem imun maternal pada jaringan janin. +elain pada sisi

    janin, di duga pula baha terjadi perubahan pada sistem imun maternal selama kehamilan

    sehingga akan memicu reaksi toleransi terhadap jaringan janin.

    Sistem imun

    +istem imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel sel adna molekul molekul yang

    memiliki perananan yang khusus dalam menciptakan suatu sistem pertahanan tubuh terhadap

    in%eksi atau benda asing. -erdapat dua jenis respond imun yang berbeda secara %undamental

    yaitu

    (' espons yang bersi%at innate (alami/spesi%ik yang berarti bahwa respons imun

    tersebut akan selalu sama seberapa pun seringnya antigen tersebut masuk ke dalam

    tubuh.

    () espons yang bersi%at adapti% (di dapat/spesi%ik yang berarti bahwa akan terjadi

    perubahan respons imun menjadi lebih adekuat seiring dengan semakin seringnya

    antigen tersebut masuk ke dalam tubuh.

    espons imun yang bersi%at innate biasanya akan menggunakan

    (' +el sel yang bersi%at %agositik seperti neutro%il, monosit dan makro%ag

    () +el sel yang akan menghasilkan mediator mediator in%lamasi seperti baso%il, sel mast

    dan eosino%il

    (* +el #atural Killer (#K .

    (1 +elain itu sistem respons innate juga memiliki molekul molekul seperti komplemen,

    protein %asa akut dan sitokin.

    +ementara itu, respons adapti% akan terlihat dengan adanya proli%erasi sel sel lim%osit -

    dan sel B.

    +el lim%osit B akan menghasilkan antibodi, sementara sel lim%osit - akan membunuh

    patogen intraselular dengan cara mengakti%kan makro%ag atau membunuh secara lansung sel

    sel yang terin%eksi oleh 2irus.

    +istem imun tubuh manusia akan bereaksi apabila mampu mengenali kuman ataupun bnda

    asing yang masuk ke dalam tubuh. +istem imun akan mampu mengenali apabila kuman atau

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    3/6

    benda asing tersebut dapat menempati (di kenali reseptor reseptor yang ada pada sel3 sel

    imun disebut sebagai antigen. 4ntigen tersebut juga sangat ber2ariasi, mulai dari yang hanya

    memiliki struktur kinia yang sederhana hingga yang memiliki struktur kimia yang kompleks.

    Lokasi tempat berikatan reseptor dengan molekul molekul tersebut ukurannya sangat

    terbatas. leh karena itu, pada molekul molekul dengan struktur yang kompleks hanya

    mengenali sebagian kecil dari struktur yang kompleks yang di sebut epitop. 4rtinya suatu

    molekul dengan struktur yang kompleks akan memiliki epitop yang ber2ariasi (mosaik

    Mikroorganisme yang ditemukan sehari hari oleh seorang manusia yang sehat umumnya

    tidak akan menimbulkan gejala penyakit sama sekali, karena umumnya akan berhasil dikenali

    dan dihancurkan oleh respons imun innate dalam hitungan menit atau jam. 6ntuk dapat

    bekerja dengan e%ekti% reseptor imun innate harus mampu mendeteksi antigen antigen yang

    bersi%at asing (non sel%. #amun, berada dengan reseptor yang adap pada responds imun

    adapti% maka dalam respons imun innate reseptor reseptor yang ada relati% lebih terbatas dan

    konstant dari generasi ke generasi. Meski demikian sistem imun innate tetap mampu

    mengenali mikroorganisme walaupun tingkat maturasi yang terjadi pada mikroorganisme

    tersebut cukup tinggi kejadiannya. al ini disebabkan

    (' eseptor reseptor tersebut hanya akan mengenali pola pola molekul tertentu yangdimiliki oleh sebagian besar mikroorganisme

    () ola pola molekul tersebut harus merupakan suatu produk yang akan mempengaruhi

    patogenitas serta sur2i2l dari mikroorganisme tersebut. +ehingga akan mempengaruhi

    patogenitasserta sur2i2al dari mikroorganisme terebut, sehingga akan selalu

    dikonser2asian dan jarang mengalami mutasi

    (* +truktur struktur yang akan dikenali tersebut harus berbeda dengan sel% antigen

    (1 Molekul molekul yang di kenali tersebut harus merupakan petanda dari patogenisitas

    (athogen 4ssociated Molecular attern 7 4Ms

    Meski demikian, reseptor reseptor imun innate akan kesulitan apabila patogen tersebut

    berkembang biak di dalam sel sel hingga komponen komponennya akan dibentuk di dalam

    sel, contohnya 2irus. #amun, karena sistem imun kita bersi%at redundancy yang berarti

    mekanisme yang satu akan selalu dilapis oleh mekanisme yang lain, maka in%eksi 2irus

    tersebut tetap dapat dikenali oleh sistem imun innate dengan cara mengenali perubahan yang

    terjadi pada membran sel yang terin%eksi atau mendeteksi terjadinya perubahan pada petanda

    sel% antigen, yaitu uman Leukocyte 4ntigen (L4.

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    4/6

    4pabila mikroorganisme tersebut mampu untuk mengatasi hadangan dari sistem imun

    innate, maka akan dihadapi oleh sistem imun adapti%. Mikroorganisme beserta produk

    produknya yang berada di ekstrasellular akan dikenali oleh reseptor resoptor yang ada pada

    sel Lim%osit B dala hal ini adalah antibodi.+ementara untuk mikroorganisme yang berada di

    intrasel, produk produknya akan dikenali oleh reseptor reseptor dari Lim%osit - (- cell

    receptor 7 -8. -8 akan mengenali %ragmen %ragmen peptida yang berasal dari

    mikroorganisme intrasel dan dipresentasikan oleh L4 pada permukaan sel atau sel sel

    khusus yang disebut sebagai 4ntigen resenting 8ell (48 seperti sel dendritik, makro%ag

    dan lim%osit B

    6ntuk menjamin agar sistem imun adapti% hanya bereaksi pada mikroorganisme atau

    benda asing yang berbahaya saja sistem imun membuat sistem pengendali di antaranya

    adalah pengawasan terhadap sel -, yaitu hanya sel - yang tidak bereaksi terhadap sel%

    antigen yang dapat masuk ke dalam sirkulasi peri%er melalui mekanisme seleksi sel - di

    -hymus. +elanjutnya, apabila -8 mampu mengenali %ragmen peptida yang dipresentasikan

    oleh 48, hanya dengan kehadiran molekul kostimulator sajalah maka sel - akan bereaksi.

    Molekul kostimulator tersebut akan terpicu apabila pada sistem imun innate terakti2asi.

    Human Leuo!"te antigen (HL#)

    +eperti yang telah disebutkan sebelumnya L4 memegang peranan penting dalam hal

    akti2asi respon imun baik yang bersi%at innate maupun adapti%. Kalau sistem imun innate cara

    mengenali antigennya lebih kepada pengenalan struktur karbohidrat ataupun lipid yang asing,

    tidak ditemukan di dalam tubuh (non sel% , maka responds imun adapti% lebih melakukan

    pengenalan kepada struktur peptida yang berasal dari protein asing (nonsel%. engenalan ini

    terhadap struktur peptida ini akan lebih menguntungkan karena di2ersitas struktur peptida

    ternyata lebih menguntungkan karena di2ersitas struktur peptida ternyata lebih banyak jika

    dibandingkan dengan karbohidrat ataupun lipid. leh karena itu, diharapkan sistem imun

    adapti% dapat lebih mengenali secara spesi%ik suatu imunogen sehingga dapat memicu suatu

    responds imn lebih spesi%ik,

    L4 adalah suatu molekul yang akan mempresentasikan %ragmen peptida pada

    permukaan sel. 9ragmen peptida yang dipresentasikan oleh L4 berasal dari protein eksogen

    ataupun endogen yang di proses baik melalui jalur endositik (L4 kelas :: maupun jalur

    sistolik (L4 Kelas : . 9ragmen peptida yang dipresntasikan juga asal dari protein sel% dan

    non sel%. leh kerana proses tadi berjalan secara terus menerus, maka permukaan sel akan

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    5/6

    dipenuhi oleh L4 L4 dengan %ragmen peptidanya masing masing. +el sel yang tidak

    terin%eksi tentu saja hanya akan mempresentasikan %ragmen %ragmen peptida sel%. leh

    karena itu, L4 juga bersi%at sebagai petanda imunogenik dimana memiliki %ungsi untuk

    membedakan antara sel sel yang berasal dari dari diri sendiri (sel% dengan sel sel yang

    berasal dari orang lain (non sel% atau disebut histokompatibilitas. leh karena itu, L4

    sering disebut pula Major istocompatibility 8omple; (M8 yang ada pada manusia.

  • 7/24/2019 Bab B Dasar Dasar Immunnologi Dalam Bidang Kebidananan

    6/6

    -iap L4 memilik kemampuan untuk mengikat %ramgen peptida pada peptida

    binding set3 jnya . Masing masing L4 memiliki peptida binding site yang bentuknya

    berbeda,sehingga %ragmen peptida yyng akan terikat juga akan berbeda. al ini sangat

    ditentukan oleh protein L4 yang dikoding oleh kromosom =.

    +eorang manusia akan menerima gen yang berasal dari kedua orang tuanya. +atu gen

    yang berasal dari ayah dan satu gen yang berasal dari ibu. leh kerana itu, apabila L4 kelas

    : terdapat * lokus gen dan L4 kelas :: memiliki * lokus gen, maka setiap indi2idu akan

    memiliki = jenis L4 kelas : dan = jenis L4 kelas ::.

    +aat ini diketahui tiap lokus gen L4 memiliki beberapa alel, contohnya L434

    dapat memiliki ''5 alel, sementara L43 B dapat memiliki *0' alel. leh karena itu,gen

    L4 di kenal sebagai sistem gen yang bersi%at polimor%ik. Bagian yang polimor%ik ini justeru

    umumnya terdapat pada peptida binding site. leh karena itu, tiap jenis L4 dari alel yang

    berbeda dapat mengikat %ragmen peptida yang berbeda pula. +elain bersi%at polimor%ik, L4

    akan di ekspresikan secara kodominan yang berarti apabila seseorang memiliki = jenis L4

    kelas :, maka keenam enamnya akan diekspresikan pada setiap permukaan sel somatik .