BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

15
BAB 9 PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK A. OVERHEAD PABRIK : DIRENCANAKAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi, atau biaya tidak langsung. B. KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK Dua karakteristik yang perlu dipertimbangkan tersebut adalah : 1. Hubungan overhead pabrik dengan [roduk atau volume produksi. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu diperhitungkan karena overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, untuk membebankan overhead pabrik yang sewajarnya dibebankan kepada produk perlu mempertimbangkan hubungan overhead pabrik tersebut dengan produk atau volume produksi.

description

A. OVERHEAD PABRIK : DIRENCANAKAN, AKTUAL DAN PEMBEBANANOverhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi, atau biaya tidak langsung.

Transcript of BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Page 1: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

BAB 9

PENGENDALIAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. OVERHEAD PABRIK : DIRENCANAKAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN

Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta

biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk

selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik

adalah biaya produksi, atau biaya tidak langsung.

B. KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK

Dua karakteristik yang perlu dipertimbangkan tersebut adalah :

1. Hubungan overhead pabrik dengan [roduk atau volume produksi.

Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu diperhitungkan karena

overhead pabrik adalah bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead

pabrik sulit diperhitungkan karena biaya tersebut tidak dapat ditelusuri secara

langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya bahan baku langsung dan

tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, untuk membebankan overhead pabrik yang

sewajarnya dibebankan kepada produk perlu mempertimbangkan hubungan overhead

pabrik tersebut dengan produk atau volume produksi.

2. Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan

perubahan biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi.

Apabila overhead pabrik tersebut dihubungkan dengan perubahan volume produksi

maka biaya overhead pabrik dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN

TARIF OVERHEAD PABRIK

Faktor yang dapat mempengaruhi dalam penentuan tarif overhead pabrik adalah :

1. Dasar yang digunakan2. Pemilihan tingkat aktivitas3. Memasukkan atau tidak memasukkan overhad pabrik tetap4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif5. Menggunakan tarif yang berbeda atau untuk aktivitas jasa.

Page 2: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

1. Dasar yang digunakan

Penentuan dasar tarif ditujukan untuk :

a. Memastikan apakah sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh

perusahaan, produk dan pekerjaan yang dilakukan sudah mebebankan overhead

pabrik secara wajar.

b. Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal, yaitu dengan cara memilih dasar

yang paling sederhana dan paling mudah diukur.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif overhead pabrik

adalah :

1) Keluaran fisik

2) Bahan baku langsung

3) Tenaga pekerja langsung

4) Jam kerja langsung

5) Jam mesin

Keluaran fisik (output fisik)

Keluaran fisik adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan

estimasi keluaran fisik. Faktor ini adalah yang paling sederhana digunakan dalam

membebankan biaya overhead pabrik kepada produk.

Rumus :

Overhead Pabrik per-unit =

Biaya bahan langsung

Biaya bahan langsung adalah membagi anggaran atau estimasi atau estimasi

overhead pabrik dengan estimasi bahan baku langsung. Penggunaan tarif overhead

pabrik yang didasarkan pada bahan langsung ini berbeda dengan penentuan tarif

berdasarkan unit, jam kerja langsung maupun dengan berdasarkan jam mesin,

dimana pada metode ini tarif overhead pabrik didasarkan pada prosentase per bahan

langsung yang sama dengan metode berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Dasar

ini tepat digunakan jika operasi perusahaan lebih banyak menggunakan bahan baku

langsung.

Page 3: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Rumus :

= x 100%

Jam Kerja Langsung

Jam kerja langsung adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan

jumlah jam kerja langsung. Metode ini digunakan untuk menyempurnakan metode

berdasarkan pekerja langsung.

Penggunaan dasar jam kerja langsung ini harus didasarkan pada :

1) Hubungan langsung antara jam kerja langsung dengan biaya overhead pabrik.

2) Adanya pekerjaan yang berbeda menyebabkan tariff upah yang berbeda karena

perbedaan dari pada keahlian dan bukan karena pertambahan output.

Metode jam kerja langsung dapat digunakan sebagai dasar dalam membebankan

biaya overhead pabrik ke pekerjaan atau produk secara tepat dan adil apabila operasi

para pekerja marupakan faktor yang utama dalam proses produksi.

Rumus :

=

Jam Mesin

Jam Mesin adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran jam

mesin. Metode jam mesin ini dapat digunakan membebankan biaya overhead pabrik

ke pekerjaan atau produk apabila suatu perusahaan dalam operasi produksi lebih

banyak menggunakan mesin, maka dasar yang paling tepat digunakan dalam

menetapkan tarif biaya overhead pabrik kepada produk ataupun pekerjaan adalah

menggunakan jam mesin.

Rumus :

=

Page 4: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

2. Pemilihan Tingkat Aktivitas

Kapasitas atau Aktivitas adalah ukuran pabrik dan mesin serta sejumlah personalia

yang bersifat tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. Sedangkan

Volume merupakan ukuran atas kegiatan perusahaan.

Tingkat aktivitas yang dapat digunakan dalam menentukan tarif biaya overhead

pabrik yang dibebankan kepada pekerja ata produk adalah :

1) Tingkat Aktivitas Teoritis

2) Tingkat Aktivitas Praktis

3) Tingkat Aktivitas Aktual

4) Tingkatan Aktivitas Normal

Aktivitas Teoritis

Aktivitas Teoritis merupakan aktivitas untuk memperoduksi pada kecepatan penuh

tanpa berhenti (100%) dari aktivitas yang ditetepkan. Perusahaan dianggap mampu

bekerja pada tingkatan yang maksimum tanpa memperhitungkan adanya hambatan

baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.

Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada kapasitas teoritis dapat dihitung

dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan kapasitas teoritis.

Rumus :

Tarif Overhead Pabrik =

Aktivitas Praktis

Aktivitas Praktis merupakan aktivitas yang memperhitungkan adanya kelonggaran

untuk gangguan yang tidak dapat dihindarkan seperti; waktu yang tersita untuk

reparasi, ketidak effisienan, kemacetan, pemasangan, kegagalan, pemogokkan,

penanggulangan atau keterlambatan. Aktivitas ini merupakan aktivitas teoritis

dikurang dengan hambatan-hambatan yang bisa terjadi yang diperkirakan berkisar

antara 15% sampai dengan 20%.

Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada aktivitas praktis ini dapat dihitung

dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan aktivitas praktis.

Page 5: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Rumus :

Tarif Overhead Pabrik =

Aktivitas Aktual

Aktivitas Aktual merupakan kemampuan aktual yang bisa diharapkan operasi yang

akan datang. Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang diharapkan didasarkan pada

pendangan jangka pendek atau bersifat musiman, perubahan pada pasar dan mode.

Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan aktivitas aktual ini dapat dihitung

dengan membagi anggaran biaya overhead dengan aktivitas aktual.

Rumus :

Tarif Overhead Pabrik =

Aktivitas Normal

Aktivitas Normal merupakan pemanfaatan mesin dan tenaga kerja pada tingkatan

rata-rata yang konstan selama jangka waktu panjang sehingga cukup dapat

menetralisir gejolak naik turunnya produksi.

Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada aktivitas normal ini dapat dihitung

dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan aktivitas normal.

Rumus :

Tarif Overhead Pabrik =

3. Memasukkan atau tidak memasukan overhead pabrik tetap

Metode harga pokok penuh atau Full Costing suatu metode dalam penentuan harga

pokok dengan memasukkan seluruh unsur biaya produksi, baik biaya yang bersifat

variabel maupun yang bersifat tetap. Tarif biaya overhead pabrik total dapat dihitung

dengan cara memperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead

pabrik variabel.

Page 6: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Metode harga pokok variabel atau Variabel Costing suatu metode dalam penentuan

harga pokok hanya memasukkan biaya produksi yang bersifat variabel saja. Biaa

overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan dalam penentuan harga pokok. Tarif

biaya overhead pabrik tanpa memasukan unsur biaya overhead pabrik tetap, atau

hanya memasukkan unsur biaya overhead pabrik saja.

4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif

5. Menggunakan tarif yang berbeda atau untuk aktivitas jasa.

D. PEMBEBANAN OVERHEAD PABRIK

Pembebanan overhead pabrik kepada produk dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Penggunaan overhead pabrik berdasarkan yang sesungguhnya.

2. Penggunaan overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

1) Penggunaan Overhead Pabrik Sesungguhnya (Aktual)

Biaya overhead pabrik yang terjadi diakumulasikan atau dikumpulkan untuk tujuan :

1. Pelaporan kepada setiap kepala departemen yang mempunyai tanggung jawab atas

semua biaya yang terjadi.

2. Membandingkan anggaran dengan tingkat operasi yang telah dicapai.

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik aktual adalah :

Pengendali Biaya Overhead Pabrik XXX

Utang Usaha XXX

Beban Dibayar Dimuka XXX

Akumulasi Penyusutan XXX

2) Penggunaan Tarif Overhead Pabrik Ditentukan Dimuka

Tarif overhead ditentukan dimuka adalah tarif overhead pabrik ditentukan terlebih

dahulu dengan membagi anggaran biaya overhead pabrik yang diharapkan akan

terjadi di masa akan datang dengan total dasar alokasi biaya overhead pabrik yang

dianggarkan.

Page 7: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

E. OVERHEAD PABRIK YANG DIBEBANKAN

Overhead pabrik yang dibebankan atau FOH Applied adalah pembebanan biaya

overhead pabrik ke objek biaya dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka.

Rumus :

BOP dibebankan = Trif Ditentukan Dimuka X Aktivitas Aktual

Jurnal untuk mencatat overhead pabrik dibebankan :

Produk Dalam Proses XXX

Biaya Overhead Pabrik Dibebenkan XXX

F. OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA VS OVERHEAD PABRIK

DIBEBANKAN DAN ANALISIS VARIANS

1. Overhead Pabrik Sesungguhnya vs Overhead Pabrik Dibebenkan

Varians yang terjadi bisa mengakibatkan kelebihan atau kekurangan sebagai berikut :

1) Pembebanan terlalu tinggi (over applied)

Pembebanan terlalu tinggi adalah varians yang timbul dimana biaya yang

dibebankan terlalu tinggi dibandingkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Saldo

perkiraan akan dikredit apabila terjadi pembebanan overhead pabrik terlalu

tinggi.

2) Pembebanan terlalu rendah (under applied)

Pembebanan terlalu rendah adalah varians yang timbul dimana biaya dibebankan

lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Saldo

perkiraan akan didebit apabila pembebanan overhead pabrik terlalu rendah.

2. Analisis Varians

Analisis varians yang dapat digunakan sebagai berikut :

1) Varians Pengeluaran (Spending Varians)

Varians Pengeluaran atau varians anggaran merupakan penyimbangan yang

terjadi antara biaya overhead pabrik aktual dengan anggaran fleksibel pada

kapasitas aktual (anggaran yang disesuaikan untuk mencerminkan aktivitas).

Jika biaya aktual lebih besar dari anggaran fleksibel pada aktivitas aktual maka

penyimpangan tersebut dikatakan tidak menguntukngkan (unfavourable),

sebaiknya apabila biaya aktual lebih kecil dari anggaran fleksibel pada aktivitas

aktual maka penyimpangan tersebut dikatakan menguntungkan (favourable).

Page 8: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

2) Varians Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Varians)

Varians Kapasitas Menganggur merupakan penyimbangan antara anggaran

fleksible pada aktivitas aktual dengan jumlah biaya overhead pabrik yang

dibebankan. Varians kapasitas mengenggur juga merupakan penyimpangan

antara normal dengan aktivitas aktual dikalikan dengan tarif tetap.

Rumus :

Varians Pengeluaran (Spending Varians)

BOP Aktual XXX

Anggaran Fleksibel pada Aktivitas Aktual :

Tetap : Aktivitas normal x tarif tetap XXX

Variabel : Aktivitas aktual x tarif variabel XXX------- + XXX

------- -XXX

Varians Pengeluaran ====

Varians Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Varians)

Anggaran Fleksibel pada Aktivitas Aktual XXX

BOP Dibebankan (Aktivitas aktual x tarif total) XXX------- -

Varians Kapasitas Menganggur (AN – A.Akt) ====

Catatan :

AN = Aktivitas Normal

A.Akt = Aktivitas Aktual

Selanjutnya penjumlahan antara varians pengeluaran dengan varians kapasitas

menganggur merupakan varians total biaya overhead pabrik. Apabila terjadi

kelebihan/kekurangan overhead pabrik (over/undeh FOH applied) maka penyebab

terjadi kelebihan/kekurangan tersebut dapat diakibatkan oleh karena adanya

penyimpangan dari varians pengeluaran dan varians kapasitas menganggur.

G. DISPOSISI VARIANS

Disposisi varians merupakan penempatan atau distribusi terhadap varians ditimbulkan

baik kelebihan atau kekurangan pembebanan biaya overhead pabrik.

Page 9: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Kelebihan atau kekurangan biaya overhead pabrik, pada akhir periode dapat diperlakukan

dengan cara :

1. Menutupkan ke Ikhtisar Laba/Rugi

2. Menutup ke Harga Pokok Penjualan

Menutup Kelebihan / kekurangan ke Ikhtisar Lapa/Rugi.

Jurnal untuk menutupkan kelebihan biaya overhead pabrik ke Ikhtisar Laba/Rugi

adalah :

Pengendali Biaya Overhead pabrik XXX

Ikhtisar Laba/Rugi XXX

Jurnal untuk menutupi kekurangan biaya overhead pabrik ke Ikhtisar Laba/Rugi

adalah :

Pengendali Biaya Overhead pabrik XXX

Ikhtisar Laba/Rugi XXX

Penyajian dalam Laporan Laba/Rugi.

Penyajian kelebihan/kekurangan biaya overhead pabrik dalam Laporan Laba/Rugi

dengan mengurangkan atau menambahkan langsung Kelebihan/Kekurangan biaya

overhead pabrik pada Harga Pokok Penjualan pada aktivitas normal.

PT. XLaporan Laba/Rugi

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Penjualan Harga Pokok PenjualanKekurangan/Kelebihan BOP Dibebankan

Laba KotorBeban Operasi :Beban PemasaranBeban Administrasi

Laba Operasi

Rp. XXXRp. XXX

Rp. XXXRp. XXX

Rp. XXX

Rp. XXXRp. XXX

Rp. XXXRp. XXX

(-/+)

+

(-)

(-)

Page 10: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

Menutupkan Kelebihan/Kekurangan ke Harga Pokok Penjualan

Jurnal untuk menutupi Kelebihan/Kekurangan biaya overhead pabrik ke Harga

Pokok Penjualan adalah :

Harga Pokok Penjualan XXX

Pengendali Biaya Overhead Pabrik XXX

Jurnal untuk menutup Kelebihan/Kekurangan biaya overhead pabrik ke Harga Pokok

Penjualan adalah :

Pengendali Biaya Overhead Pabrik XXX

Harga Pokok Penjualan XXX

Penyajian dalam Laporan Laba/Rugi.

Penyajian Kelebihan/Kekurangan biaya overhead pabrik yang ditutupkan pada Harga

Pokok Penjualan dalam Laporan Laba/Rugi yaitu dengan memasukkan

Kelebihan/Kekurangan itu sendiri dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan.

PT. XLaporan Laba/Rugi

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Bahan Langsung yang DipakaiTenaga Kerja LangsungBiaya Overhead Pabrik Dibebankan

Total Biaya ProduksiPersediaan Produk Dalam Peroses Awal

Persediaan Produk dalam Proses AkhirHarga Pokok Produksi pada Aktivitas NormalPersediaan Produk Selesai Awal

HPP Tersedia untuk dijualPersediaan Produk Selesai AkhirHarga Pokok Penjualan pada Aktivitas NormalKekurangan Biaya Overhead PabrikHarga Pokok Penjualan pada Aktivitas Aktual

Rp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXXRp. XXX

Setelah diperhitungkan dalam Laporan Perhitungan Harga Pokok Penjualan,

kemudian dimasukkan ke dalam Laporan Lab/Rugi sebagai berikut :

(+)

(+)

(-)

(+)

(-)

(-/+)

Page 11: BAB 9 Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

PT. XLaporan Laba/Rugi

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006

Penjualan Harga Pokok Penjualan

Laba KotorBeban Operasi :Beban PemasaranBeban Administrasi dan UmumLaba Operasi

Rp. XXXRp. XXX

Rp. XXXRp. XXXRp. XXX

Rp. XXXRp. XXX

(+)

(-)

(-)