Bab 7. Menerapkan Strategi Isu Manajemen Dan Operasi Sitti Zubaidah

45
Buku Manajemen Strategis by Fred R. David, Buku 1 Edisi: 12 Bagian 3. Penerapan Strategis Bab 7 Menerapkan Strategis: Isuisu Manajemen dan Operasi Dospen : Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS Mahasiswa : Sitti Zubaidah Program Doktor Fakultas Peternakan - Universitas Brawijaya 2015

Transcript of Bab 7. Menerapkan Strategi Isu Manajemen Dan Operasi Sitti Zubaidah

  • Buku Manajemen Strategis

    by Fred R. David, Buku 1 Edisi: 12

    Bagian 3. Penerapan Strategis

    Bab 7

    Menerapkan Strategis: Isuisu Manajemen dan Operasi

    Dospen : Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS

    Mahasiswa : Sitti Zubaidah

    Program Doktor

    Fakultas Peternakan - Universitas Brawijaya

    2015

  • Berkaitan dengan :

    1. Mengapa penerapan strategi lebih sulit

    daripada perumusan strategi.

    2. Pentingnya tujuan dan kebijakan tahunan

    yang membangun komitmen organisasional

    untuk menerapkan strategi.

    3. Alasan struktur organisasi begitu penting

    dalam penerapan strategi

  • 4. Membandingkan dan membedakan restrukturisasi dan rekayasa ulang.

    5. Hubungan antara produksi/operasi dan penerapan strategi.

    6. Sebuah perusahaan dapat secara efektif menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi.

    7. Program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP) sebagai sebuah konsep manajemen strategis.

    8. Cara mengubah budaya organisasi untuk mendukung strategi-strategi yang baru

  • 9. Budaya di Meksiko dan Jepang

    10. Langit-langit kaca (glass ceiling) di

    Amerika Serikat (AS)

  • Hakikat Penerapan Strategi

    Perumusan strategi yang berhasil tidak

    menjamin penerapan strategi juga berhasil

    Melakukan penerapan strategi selalu lebih

    sulit daripada melakukan perumusan

    strategi.

    Penerapan Strategi

    Perumusan Strategi

  • Perbedaannya:

    Perumusan Strategi

    Memposisikan Kekuatan sebelum tindakan

    Berfokus pada keefektifan

    Proses intelektual

    Membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis yang baik

    Membutuhkan koordinasi antarbeberapa individu

    Penerapan Strategi

    Mengelola kekuatan selama tindakan

    Berfokus pada keefisienan

    Proses operasional

    Membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang

    khusus

    Membutuhkan koordinasi antarbanyak individu

  • Catatan

    Konsep dan alat perumusan strategi tidak

    banyak berbeda bagi organisasi kecil,

    besar, laba, maupun nirlaba (perusahaan

    manufaktur, jasa, pemerintah)

    Penerapan strategi secara substansial

    berbeda, seperti pemasaran, lokasi baru,

    fasilitas, karyawan, harga, keuangan,

    reward, prosedur, promosi, pelatihan,

    informasi, dsb.

  • Perspektif Manajemen

    Manajer

    Manajer Divisional

    Karyawan

    Karyawan

    Manajer Fungsional

    Karyawan

    Karyawan

  • Integrated Team

    Penerapan Strategis

    Perumusan Strategi

    Manajer

    dan Karyawan

    Isu-isu Utama

    Manajemen:

    1. Penetapan tujuan

    tahunan

    2. Pembuatan kebijakan

    3. Alokasi sumber daya

    4. Perubahan struktur organisasi yang ada

    5. Perbaikan program, penghargaan dan

    insentif.

    6. Pengembangan SDM

    7. dsb

    Keterkaitan Manajemen

  • Tujuan Tahunan/ Annual Objectives

    dalam Penerapan Strategi

    Landasan untuk alokasi sumber daya

    Merupakan mekanisme untuk mengevaluasi manajer

    Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang

    Menetapkan prioritas organisasional, divisional, dan departemental

  • Fungsi Tujuan Tahunan

    Pedoman tindakan, mengarahkan, dan menyalurkan berbagai upaya dan aktivitas dari para anggota organisasi

    Sumber legitimasi disuatu bisnis dengan cara menjustifikasi aktivitas di hadapan para stakeholders

    Menjadi standar kinerja

    Sumber motivasi dan identifikasi yang penting

    Memberi insentif bagi para manajer dan karyawan untuk bekerja

    Landasan bagi rancangan organisasional

  • Karakteristik Tujuan Tahunan

    Harus Terukur, Konsisten, Rasional, Kompetitif, Transparansi dan Akuntabilitas

    Mencakup Kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu, dan diverifikasi

    Sesuai dengan nilai-nilai karyawan dan manajer

  • Kebijakan/ Policy Instrumen Penerapan Stategi/ Strategi Kegiatan/Operasi

    Dalam bentuk:

    Pedoman, metode,

    prosedur, aturan, bentuk

    & sistem administrasi

    Memudahkan:

    Pencapaian Tujuan

    Utama & Pemecahanan

    Masalah,

    Catatan:Dapat berlaku untuk semua divisi dan departemen atau hanya untuk satu departemen.Kebijakan berbentuk TULISAN

  • Contoh:

    Menawarkan Lokakarya, Seminar, Pelatihan, dsb.

    Merekrut SDM melalui kampus, media cetak, dsb.

    Mempromosikan karyawan berdasarkan pencapaiannya/ senioritas.

    Memberikan rewards karyawan.

    Mendelegasikan wewenang.

    Menetapkan stok persediaan.

    Menetapkan standar produksi, mutu produk.

    Membeli, menyewa, atau meminjam peralatan, dsb.

    Dan lain-lain.

  • Strategi Perusahaan,

    Untuk memenuhi tujuan pertumbuhan penjualan dan tingkat keuntungan.

    Kebijakan yang mendukung seperti:

    semua toko dibuka dari pukul 08.00-20.00 WIB. Senin s/d Sabtu.

    Semua toko harus menyerahkan Laporan Data Pengendalian Bulanan.

    Semua toko harus mendukung iklan perusahaan dengan kontribusi 5% dari total pendapatan.

    Semua toko harus mengikuti penetapan seragam harga yang ditetapkan dalam Buku Panduan Perusahaan

    Tujuan Divisi,

    Meningkatkan pendapatan divisi dari 10 juta, 2007 menjadi 15 juta, 2008.

    Kebijakan yang mendukung:

    Terhitung mulai 1 Jan.2008, setiap devisi tenaga penjualan harus melaporkan aktivitas mingguan (jumlah kunjungan, total jarak yang ditempuh, penjualan dalam unit/ uang, dan jumlah pelanggan baru).

    Terhitung mulai 1 Jan.2008, devisi ini akan mengembalikan 5% dari pendapatan kotor kepada karyawan dalam bentuk Bonus Hari Raya/ Tahun Baru

  • Tujuan Departemen Produksi

    Meningkatkan produksi dari

    20.000 unit pada 2007 menjadi

    30.000 unit pada 2008

    Kebijakan yang mendukung,

    seperti:

    Terhitung mulai Januari 2008,

    karyawan mempunyai pilihan untuk bekerja lebur hingga 20

    jam per minggu

    Terhitung mulai Januari 2008, karyawan yang tidak pernah

    absen dalam kurun waktu

    setahun akan diberi imbalan

    $100.

    Terhitung mulai Januari 2008, peralatan baru harus dibeli

    kredit bukan dibeli secara tunai,

    Menjalankan satu, dua, atau

    tiga giliran (shift) kerja.

    Melarang penggunaan informasi untuk kepentingan

    pribadi.

    Melarang adanya pelecehan

    seksual.

    Melarang aktivitas merokok di

    tempat kerja

    Melarang penjualbelian informasi sesama orang dalam

    Melarang karywaan untuk mengambil kerja sampingan

  • Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation)

    Merupakan aktivitas utama dalam penerapan manajemen strategi dalam mengalokasikan sumber daya berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan.

    Sumber daya terdiri dari: sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi

    Perlindungan yang berlebihan atas sumber daya

    Penekanan yang terlaluu besar pada kriteria keuangan jangka pendek

    Politik organisasi

    Sasaran strategi yang kurang jelas

    Keengganan mengambil resiko

    Kurangnya pengetahuan

  • Mengelola Konflik/ Conflict

    Konflik didefinisikan sebagai

    perselisihan kedua belah

    pihak/ lebih mengenai satu/

    beberapa isu/masalah

    Setiap individu memiliki

    ekspektasi dan persepsi, jadwal/

    waktu, perselisihan antara

    manajer lini (supervisor produksi

    dan manajer personalia

    Manajemen

    Konflik

  • Pendekatan Mengelola Konflik

    Penghindaran

    (Avoidance)

    Defusi

    (Defusion)

    Konfrontasi

    (Confrontasi)

    Mengabaikan persoalan dengan

    harapan bahwa konflik tersebut akan

    selesai dengan sendirinya, atau secara

    fisik memisahkan individu/ kelompok

    yang berkonflik

    Sikap yang tidak terlalu menekankan

    perbedaan antarpihak yang berkonflik

    tetapi mengutamakan kesamaan dan

    kepentingan bersama, berkompromi,

    mengikuti atura, meminta bantuan

    dari yang lebih tinggi

    Pertukaran aanggota pihak yang

    berkonflik sehingga masing-masing

    dapat memberikan apresiasi mengenai

    sudut pandang lain/ mengadakan

    pertemuan untuk menyelesaikan

    konflik diantara mereka

  • Mencocokkan Struktur dengan Strategi

    Strategi baru

    dirumuskan

    Persoalan

    administratif harus

    muncul

    Kinerja organisasi

    menurun

    Sebuah struktur

    organisasi yang

    baru ditetapkan

    Kinerja organisasi

    membaik

    Sumber: Strategy and Structure Alfred Chandler

    Faktor Internal dan Eksternal

  • Gejala Struktur Organisasi yang Tidak

    Efektif

    1. Terlalu banyak tingkat manajemen

    2. Terlalu banyak rapat yang diikuti oleh banyak peserta

    3. Terlalu banyak perhatian untuk menyelesaikan konflik antar departemen

    4. Terlalu luas rentang kendali (span of control= batas jumlah bawahan yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer)

    5. Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat digapai

  • Jenis Struktur Organisasi

    Struktur Fungsional (tersentralisasi) adalah mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis, seperti produksi/ operasi, pemasaran, keuangan/akuntasi, penelitian, Litbang, dan SIM

    Memiliki pemikiran jangka pendek, dan sempit.

    Kelebihannya: sederhana, tidak mahal, meningkatkan spesialisasi tenaga kerja dan efisiensi talenta manajerial dan teknis, meminimalkan ckebutuhan dan pengambilan keputusan cepat

    Kelemahan: Spesialisasi yang berlebihan pada fungsi, pengembangan peluang karier minim, semangat karyawan rendah, konflik lini/staf, pendelegasian wewenang buruk, perencaan produk dan pasar yang tidak memadai

  • Struktur Divisional (terdesentralisasi), yaitu mengelola dan menjalankan berbagai produk dan jasa di pasar yang berbeda berdasarkan wilayah geografis, produk dan jasa, konsumen, dan proses secara terpusat maupun disetiap divisi yang terpisah.

    Mengurangi jumlah unit bisnis untuk menghindari duplikasi tugas sehingga semakin efektif.

    Kelebihannya: Kejelasan

    tanggung-jawab, semangat

    karyawan tinggi, kinerja baik,

    peluang pengembangan karier,

    persaingan dalam organisasi,

    produk baru mudah ditambah.

    Kelemahan: mahal, setiap divisi membutuhkan tenaga ahli, terjadi beberapa duplikasi tugas, manajer harus berkualifikasi, sistem pengendalian di pusat organisasi, keengganan karyawan untuk berbagi gagasan dan sumber daya demi kebaikan perusahaan

  • Struktur Unit Bisnis Strategis, yaitu mengelompokan divisi-divisi yang sama ke dalam unit strategis serta mendelegasikan wewenang dan tanggung-jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung melaporkan kepada direktur eksekutif.

    Kelebihannya: Koordinasi kuat,

    dan tanggung-jawab yang lebih

    baik, pembuatan tugas

    perencanaan dan pengendalian

    yang dilakukan oleh kantor

    perusahaan menjadi lebih

    mudah dan tertata.

    Kelemahan: membutuhkan

    lapisan manajemen yang

    meningkatkan beban gaji, peran

    kelompok wakil direktur sering

    kali ambigu.

  • Struktur Matriks, yaitu suatu rancangan bergantung pada alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horizontal.

    Banyak digunakan di perusahaan konstruksi, rumah sakit, laboratorium riset, dan perusahaan ruang angkasa.

    Kelebihannya: tujuan proyek

    jelas, banyak saluran

    komunikasi, pekerja dapat

    melihat hasil kerja secara

    kasat mata, penutupan proyek

    dengan mudah dilakukan,

    tingkat keahlian tinggi, mampu

    mengembangkan keterampilan

    dan kompetensi mereka

    sendiri.

    Kelemahan: adanya jalur

    kewenangan ganda, sumber

    penghargaan dan hukuman

    ganda, kepemimpinan ganda,

    saluran pelaporan ganda, dan

    sistem komunikasi yang

    ekstensif dan efektif.

  • Mengembangkan Bagan Organisasi

    CEO

    CFO CSO CIO HRM COO CLO R&D CMO CTO MO

    DIREKTUR

    DIVISI 1

    DIREKTUR

    DIVISI 2

    DIREKTUR

    DIVISI 3

    DIREKTUR

    DIVISI 4

    Gunakan istilah CEO (Chief Executif Officer) untuk orang yang ada di

    Eksekutif Bisnis Fungsional yang skala menengah hingga besar.

    Dibawah CEO ada COO (Chief Operating Officer) dan para Para Eksekutif

    Bisnis Fungsional Lainnya, sedangkan dibawah COO ada Direktur Divisi

    Hindari menetapkan satu orang untuk melaporkan kepada lebih dari satu

    orang di rantai komando di atasnya.

    Pertimbangan penting dalam menciptakan struktur organisasi terkait divisi

    berdasarkan geografi, konsumen, produk, atau proses agar efektif .

  • Restrukturisasi, Rekayasa Ulang, dan

    Rekayasa Elektronik

    Restrukturisasi Kata lain Perampingan(downsizing), Penataan (rightsizing), atau Pengelompokan kembali (delayering)

    Pengurangan jumlah karyawan, jumlah divisi/ unit, jumlah tingkat hierakis agar efisiensi dan efektifitas.

    Berkaitan dengan kepentingan saham.

    Metodenya melalui pensiun dini, atau alasan budaya, hukum, dan serikat kerja

    Rekayasa Ulang Sebutan lain reengineering (manajemen proses, inovasi proses, atau merancang ulang) berkaitan dengan tugas, kerja, dan proses demi perbaikan biaya, peningkatan kualitas pelayanan, da kecepatan

    Lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen dibandingkan pemegang sahan

    Rekayasa Elektronik Atau e-engineering. Mendapatkan

    keuntungan dari konsumen melalui media eletronik (internet).

    Membuat kesepakatan dengan pemasok.

    Memikat dan melayani konsumen.

    Mendistribusi barang/ jasa.

  • Menghubungkan Kinerja dan Gaji

    dengan Strategi

    Menggunakan bentuk kompensasi kinerja untuk para manajer dan karyawan kecuali eksekutif puncak.

    Pembagian laba (profit sharing) yaitu bentuk kompensasi insentif lain dari program pembagian laba (meminimalkan laba dalam upaya untuk menurunkan pajak yang harus dibayarkan)

    Pembagian hasil (gain sharing) yaitu mendorong tenaga kerja dengan menetapkan target kinerja, jika melebihi target maka tenaga kerja mendapatkan bonus.

    Sistem bonus jika terjadi keefektifan penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan, maka setiap anggota berhak untuk menikmatinya.

  • 5 Pertanyaan uji sering digunakan untuk

    menentukan apakah sebuah skema gaji atas

    dasar kinerja akan menguntungkan

    perusahaan?1. Apakah skema tersebut merebut perhatian? Apakah

    orang lebih banyak berbicara mengenai aktivitas mereka dan sangat bangga dengan keberhasilan awal berdasarkan skema ini?

    2. Apakah karyawan memahami skema tersebut? Dapatkah partisipan menjelaskan cara kerjanya dan apa yang mereka perlu lakukan untuk memperoleh insentif?

    3. Apakah skema tersebut meningkatkan komunikasi? Apakah karyawan jadi tahu lebih banyak daripada yang sudah-sudah mengenai misi, rencana, dan tujuan perusahaan?

  • 4. Apakah skema tersebut menepati janjinya? Apakah insentif

    memang dibayarkan untuk hasil yang diinginkan dan

    ditahan ketika tujuan tidak berhasil dicapai?

    5. Apakah perusahaan atau unit jadi memiliki kinerja yang

    lebih baik? Apakah laba naik? Apakah pangsa pasar

    meningkat? Apakah hasil-hasil yang didapat merupakan

    bagian dari insentif?

  • Mengelola Resistensi

    terhadap Perubahan

    Perubahan dalam

    struktur, teknologi,

    manusia, atau dan

    strategi

    Terjadi sabotase mesin produksi, mangkir

    kerja, menyampaikan keluhan yang

    berlebihan, dan keenganan untuk bekerja

    Metode Pendekatan:

    1. Strategi perubahan

    paksa (force change

    strategy)

    2. Strategi perubahan

    edukatif (educative

    change strategy)

    3. Strategi perubahan

    rasional/ demi

    kepentingan sendiri

    (rational or self-

    interest change

    strategy)

    Meliputi dikeluarkannya perintah dan

    kewajiban untuk menjalan perintah tersebut,

    keunggulannya: kecepatan, kelemahan:

    rendahya komitmen dan tingginya resistensi.

    Strategi yang menyajikan informasi untuk

    meyakinkan orang akan perlunya

    perubahan, keunggulan: komitmen yang

    lebih tinggi, kelemahannya: penerapannya

    menjadi lambat dan sulit.

    Strategi yang berusaha meyakinkan individu-

    individu bahwa perubahan itu perlu demi

    keuntungan atau kepentingan pribadi

    mereka. Jika berhasil maka penerapan

    strategi mudah juga.

  • Mengelola Lingkungan Hidup

    Menerapkan strategi perspektif

    lingkungan hidup, seperti:

    - Pengembangan/ akuisisi bisnis

    ramah lingkungan.

    - Divestasi/ beralih bisnis

    minimalisasi limbah dan

    konservasi energi, rendah biaya

    serta produk hijau.

    Pakar Lingkungan

    Hidup dalam

    Perusahaan

  • Menciptakan Budaya yang Mendukung

    Strategi

    Penyusunan strategi

    berdasarkan :

    ASPEK BUDAYA

    Tehnik penyamaan

    ASPEK BUDAYA :

    Rekruitmen, Pelatihan,

    Transfer, Promosi,

    Restrukturisasi rancangan

    organisasi,, model peran,

    dan penengasan positif.

    Triangulasi (triagulation) yaitu tehnik multimetode

    yang efektif untuk mempelajari dan mengubah

    budaya perusahaan, seperti: kombinasi penggunaan

    observasi yang menonjol, kuesioner yang

    diselenggarakan sendiri, dan wawancara pribadi

    untuk mencari tahu sifat dari budaya perusahaan.

    (Jack Duncan)

    Elemen mengkaitkan dengan strategi seperti: (1)

    pernyataan filosofi, akta, kredo, materi perusahaan,

    (2) Mendesain ruang, serambi, dan bangunan, (3)

    Memberikan teladan, pengajaran, dan pelatihan

    oleh pemimpin, (4) Kisah, legenda, mitos, dan

    perumpamaan orang serta kejadian penting, (5)

    Apa yang diperhatikan, diukur, dan dikendalikan

    oleh pimpinan, (6) Bagaimana organisasi dirancang

    dan disusun, (7) Sistem dan prosedur organisasi, (8)

    kriteria yang digunakan dalam pengrekruitan, (9)

    Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting, (10)

    Sistem kompensasi dan status. (Schein)

  • Budaya Meksiko

    Masyarakat Otoriter

    dalam hal sekolah,

    gereja, bisnis dan

    keluarganya

    Mencari pekerja yang penurut, penuh rasa

    hormat, patuh, inovatif, kreatif dan mandiri.

    Pengusaha Meksiko bersifat paternalistik yaitu

    memberikan lebih dari sekadar gaji, balasan

    yang diharapkan adalah kesetiaan. Seperti:

    Paket minggua, makan gratis, layanan bus gratis,

    jasa penitipan anak, dan kompesansi lainnya..

    Rekanan bisnis saling menjamu di restoran

    secara eksklusif

    Pertemuan antara karyawan dan manajer di

    sebuah bisnis merupakan forum untuk

    memberikan perintah dan arahan untuk

    mendiskusikan persoalan atau partisipasi dalam

    mengambil keputusan.

    Pekerja meksiko ingin diawasi secara ketat,

    diperhatikan, dan dikoreksi degan cara-cara

    halus.

    Supervisor akan kelihatan lemah jika karyawan

    meminta penjelasan dari perintahnya, dan ada

    yang menyampaikan opini

    Masyarakat Meksiko

    tidak merasa wajib

    mematuhi peraturan

    yang bukan atasan

    terkaitan dengan mereka

    Denyut kehidupan di

    Meksiko lebih lambat

    dengan negara AS.

    Contohnya: Listrik kota bisa

    padam tiba-tiba, kehabisan

    peso, kantor pemerintah

    dan bisnis buka dan tutup

    dengaan jam berbeda, tidak

    disiplin, dll.

  • Budaya Jepang

    Konsep WA

    (Loyalitas Kelompok

    dan Konsensus)

    Hampir semua Perusahaan

    menjunjung WA (manajer dan

    karyawannya)

    Diskusi dan kompromi

    yang konstan,

    keputusan bisnis efek

    jangka panjang

    Melakukan jamuan

    dalam suasana

    informal daalam rapat-

    rapat formal

    Manajer cenderung

    bersikap kalem/ diam

    dalam menanggapi

    kritikan atau opini yang

    mengganggu, kemudian

    memberikan penjelasan

    dan argumen

    Manajer jepang

    kelihatan pendiam,

    berjarak, introspektif,

    dan berorientasi pada

    orang lain

    Bisnis di AS menciptakan individualisme,

    prestasi, persaingan, rasa ingin tahu,

    pragmatisme, informalitas, spontanitas,

    melakukan lebih dari yang diharapkan, suka

    melontarkan kritikan, tidak sensitif, cakap,

    impulsif, dan langssung.

    SEHINGGA Budaya Bisnis Meksiko dan

    Jepang di AS tidak dapat produktif

  • Perspektif Global tentang Perbedaan

    Komunikasi Amerika denga Negara lainnya

    1. Orang Italia, Jerman, dan Prancis tidak mengelus para eksekutif mereka dengan

    pujian sebelum mereka mengkritik. Orang Amerika cenderung menyenangkan sejawat

    mereka, dan praktik ini kelihatan manipulatif bagi pebisnis Eropa.

    2. Orang Israel terbiasa dengan rapat yang lajunya cepat dan kurang sabar dengan

    informalitas dan basa-basi khas Amerika.

    3. Kalangan eksekutif Inggris sering mengeluh bahwa eksekutif Amerika berbicara terlalu

    banyak, Informalitas, egalitarisme, dan spotanitas dari pebisnis Amaerika dalam pola

    bisnis mengejutkan banyak eksekutif asing.

    4. Eksekutif Eropa merasa diperlakukan seperti anak kecil ketika diminta untuk memakai

    papan nama oleh eksekutif Amaerika.

    5. Eksekutif di India terbiasa menginterupsi satu sama lain. Oleh karena itu, ketika

    eksekutif Amerika mendengarkan tanpa meminta klarifikasi atau mengajukan

    pertanyaan, mereka dilihat oleh eksekutif India tidak menaruh perhatian.

    6. Ketika bernegosiasi secara lisan dengan eksekutif Malaysia atau Jepang adalah hal yang

    tepat untuk menyediakan waktu jeda sejenak. Namun demikian, waktu jeda semacam

    ini tidak dibutuhkan ketika bernegosiasi dengan Israel.

  • Ukuran pabrik,

    Lokasi pabrik,

    Desain produk,

    Pilihan peralatan,

    Jenis peralatan,

    Pengendalian atau besarnya persediaan,

    Pengendalian mutu,

    Pengendalian biaya,

    Penggunaan standart,

    Spesialisasi pekerjaan,

    Pelatihan karyawan,

    Penggunaan peralatan dan sumber daya,

    Pengiriman dan pengemasan, serta

    Inovasi teknologis sehingga memiliki dampak yang dramatis terhadap keberhasilan atau kegagalan upaya penerapan strategi.

    Masalah Produksi Ketika Menerapkan

    Strategi

    Proses Produksi >

    70% total aset

    perusahaan

    Just In Time (JIT)

    mampu untuk

    mengurangi biaya

    produksi

  • Faktor yang perlu dikaji sebelum

    menempatkan fasilitas produksi mencakup:

    - Sumber daya utama,

    - Tingkat upah buruh di wilayah tersebut,

    - Biaya transportasi yang terkait dengan

    pengiriman dan penerimaan barang,

    - Lokasi pasar besar,

    - Resiko politik negara atau wilayah , dan

    - Ketersediaan karyawan yang terlatih

  • Masalah SDM Ketika Menerapkan Strategi

    Manajer SDM

    Tanggung-jawabnya:

    mengevaluasi

    kebutuhan dan biaya

    staf selama tahap

    perumusan dan

    pengembangan

    rencana untuk

    Penerapan Strategi

    1. Insentif (dihubungkan dengan kinerja dan gaji)

    2. Pemotivasian manajer dan karyawan antisipasi PHK3. Menciptakan dan melaksanakan Program Kepemilikan

    Saham oleh Karyawan (ESOP).

    4. Mengadakan kebijakan penitipan anak.

    5. Menyediakan kepemimpinan bagi para manajer dan

    karyawan yang menyeimbangkan antara kerja dan keluarga.

    Masalah SDM yang muncul ketika menerapkan strategi adalah

    : (1) gangguan struktur sosial dan politik, (2) kegagalan untuk

    memadukan keahlian seseorang dengan tugas penerapan, (3)

    kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktivitas

    penerapan

  • Penerapan Strategi

    Ancaman bagi Manajer

    dan Karyawan

    1.Kekuasaan

    2.Status baru

    3.Nilai nilai

    4.Keyakinan

    5.Prioritas kelompok

    formal dan informal

    Perilaku penolakan ,

    prerogatif, dan

    kekuasaan berubah

    Strategi Penerapan adalah memadukan manajer

    bahwa pekerjaan itu mempunyai tanggung-

    jawab yang spesifik dan relatif statis. Seperti:

    Pemindahan manajer, pelaksanaan lokakarya

    kepemimpinan, penawaran aktifitas

    pengembangan karier, promosi, perluasan

    pengayaan pekerjaan, dan keterlibatan dalam

    setiap proses meskipun membutuhkan waktu

    yang lama, akan tetapi dapat membangun

    pemahaman bersama, kepercayaah, komitmen,

    dan menekan sikap penolakan/ perlawanan

  • Program Kepemilikan Saham oleh

    Karyawan (ESOP)

    ESOP adalah bentuk kompensasi karyawan yang dikenakan pajak dimana karyawan membeli saham perusahaan melalui uang pinjaman atau sumbangan tunai,

    Bermanfaat bagi perusahaan yaitu mengurangi keterasingan pekerja dan meningkatkan produktifitas serta penghematan pajak dalam jumlah substantial.

    Bank meminjamkan uang untuk ESOP dengan suku bunga dibawah suku bunga pinjaman pokok dikarenakan jumlah pokok, bunga dan pembayaran dividen atas utang yang didanai ESOP mengurangi penghasilan kena pajak.

  • Menyeimbangkan antara Kehidupan Kerja

    dan Kehidupan Rumah Tangga

    Di AS untuk Pekerja Wanita sangatlah dominan, seperti di perusahaan Abbot, Bon Secours Richmond Health System, Ernst & Young, HSBC-Amerika Utara, IBM, JPMorgaan Chase, Patagonia, Pricewaterhouse Coopers, Prinsipal Financial Group dan S.C. Johnson & Son.

    Strategi Penyeimbangan antara

    Kehidupan Kerja dan Kehidupan

    Rumah Tangga

    Perawatan lansia, jam kerja yang

    lebih fleksibel, pembagian kerja,

    tunjangan adopsi, kemah musim

    panas, penitipan hewan peliharaan,

    dsb

  • Manfaat dari Angkatan Kerja yang

    Beragam

    1. Memperbaiki budaya perusahaan.

    2. Memperbaiki semangat kerja karyawan.

    3. Menghasilkan retensi karyawan yang lebih tinggi

    4. Mempermudah rekrutmen karyawan baru.

    5. Mengurangi keluhan dan tuntutan perkara

    6. Meningkatkan kreatifitas

    7. Mengurangi konflik interpersonal antar karyawan.

    8. Memampukan organisasi untuk masuk ke pasar yang baru

    9. Memperbaiki hubungan dengan Klien.

    10. Meningkatkan produktivitas.

    11. Memperbaiki bottom line (hasil inti)

    12. Memaksimalkan identitasl merk

    13. Mengurangi biaya pelatihan

  • Kesimpulan

    Perumusan Strategi yang berhasil sama sekali tidak menjamin Penerapan Strategi juga berhasil.

    Secara singkat Penerapan Strategi berarti perubahan, secara luas adalah pekerjaan yang sesungguhnya dimulai setelah strategi dirumuskan.

    Penerapan Strategi yang berhasil membutuhkan dukungan, sekaligus disiplin dan kerja keras dari manajer dan karyawan yang memiliki motivasi tinggi.

    Isu-isu utama manajemen dalam penerapan strategi adalah penesuaian struktur organisasi, pengaitan kinerja dan gaji, penciptaan iklim kondusif organisasi, pengelolaan politik, penciptaan budaya yang mendukung perusahaan, adaptasi proses, dan pengelolaan SDM

  • TERIMA KASIH