Uu Drt 7 1955 Pengusutan Penuntutan Dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi
Bab 7 jenis pidana
-
Upload
nuelimmanuel22 -
Category
Documents
-
view
3.218 -
download
5
Transcript of Bab 7 jenis pidana
JENIS-JENIS PIDANA
Jenis-jenis Pidana yang tercantum dalam Pasal 10 KUHP
• PIDANA POKOK– PIDANA MATI– PIDANA PENJARA– KURUNGAN– DENDA– TUTUPAN (DITAMBAHKAN ----UU NO 20
TAHUN 1946)• PIDANA TAMBAHAN
– PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU– PERAMPASAN BARANG-BARANG TERTENTU– PENGUMUMAN PUTUSAN HAKIM
Pidana Mati• Pidana ini adalah yang terberat dari semua pidana yang
dicantumkan terhadap berbagai kejahatan yang sangat berat, misalnya pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP), pencurian dengan kekerasan Pasal 365 ayat(4), pemberontakan yang diatur dalam pasal 124 KUHP.
• Dijalankan oleh algojo dengan cara digantung (Pasal 11)• Diubah dengan “tembak mati” (UU No. 2/PNPS/1964 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer)
Pidana Penjara seumur hidup
sementara/waktu tertentu• 1 hari - 15 tahun (psl 12 ayat 2)• 20 th jika ada alternatif mati/seumur
hidup/waktu tertentu ada pembarengan/pengulangan
Pidana Kurungan • minimal 1 hari, maksimal 1 tahun • jika ada pembarengan,
pengulangan, atau dilakukan oleh pejabat maka maksimal 1 tahun 4 bulan
Pidana Penjara Pidana Kurungan
• maksimal 15/20 tahun • maksimal 1 tahun
• Diberlakukan bagi pelaku tindak pidana berat/kejahatan
• Diberlakukan bagi pelaku tindak pidana ringan/pelanggaran
• Tidak dapat diberlakukan sebagai pengganti pidana denda
• Dapat diberlakukan sebagai pengganti pidana denda
• Tidak memiliki hak pistole • Memiliki hak pistole (psl 23) memperbaiki nasib selama di dalam kurungan
Pidana Denda • minimal 25 sen (psl 30 ayat 1) • jika tidak dibayar dapat diganti kurungan
pengganti• kurungan pengganti minimal 1 hari maksimal
6 bulan (psl 30 ayat 3). Tapi jika ada perbarengan, pengulangan, atau dilakukan pejabat maka maksimal 8 bulan
• Akhirnya pidana denda tdk dijatuhkan, kec UU Lalu Lintas, UU Korupsi
Pidana Tutupanboleh diputuskan bagi tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara, karena terdorong oleh maksud yang patut dihormati, contoh kejahatan2 politik seperti Xanana Gusmo
Ditambahkan pada UU NO 20 TAHUN 1946
Pidana Tambahan1. Pencabutan Hak-hak Tertentu
psl 35 (1) KUHP: Hak-hak terpidana yang dengan putusan hakim dapat dicabut dalam hal2 yang ditentukan oleh Kitab UU ini/ dalam aturan umum lainnya:
• hak memegang jabatan pd umumnya/jabatan tertentu.• hak memasuki angkatan bersenjata• hak memilih atau dipilih dalam pemilihan yang diadakan
berdasarkan aturan2 umum• hak menjadi penasehat hukum atau pengurus, hak mjd wali,
wali pengawas, pengampu/ pengampu pengawas atas orang yang bukan anak sendiri.
• Hak menjalankan kekuasaan bpk, menjalankan perwalian/pengampuan atas anak sendiri
• Hak menjalankan mata pencaharian tertentu
2. Perampasan Barang tertentu
Tidak semua barang milik terpidana
Corpora dilictie: barang yang diperoleh pd saat melaksanakan Pidana. Ex: narkotika
Instrumen delictie: barang2 yang digunakan pd saat melaksanakan TP ex: senjata api
Psl 39 ayat 1: barang2 kepunyaan terpidana yang diperoleh dari kejahatan atau yang sengaja digunakan untuk melakukan kejahatan dapat dirampas.
3. Pengumuman Putusan HakimPsl 43 KUHP: apabila hakim memerintahkan
supaya putusan di umumkan berdasarkan kitab UU ini atau aturan umum yang lain, maka ia
harus menetapkan pula bagaimana cara melaksanakan perintah itu atas biaya terpidana.
Pengumuman putusan Hakim, berkaitan dengan dgn kejahatan yang berkaitan dgn masyarakat
luas/ merugikan masyarakat
Cara pengumuman biasanya melalui surat kabar dan biayanya ditanggung terpidana
PERBEDAAN JENIS-JENIS PIDANA POKOK DAN JENIS-JENIS PIDANA TAMBAHAN
1. PENJATUHAN SALAH SATU JENIS PIDANA POKOK BERSIFAT KEHARUSAN (IMPERATIF), SEDANGKAN PENJATUHAN PIDANA TAMBAHAN SIFATNYA FAKULTATIF
2. PENJATUHAN JENIS PIDANA POKOK DAPAT BERDIRI SENDIRI (INDEPENDEN) SEDANGKAN PENJATUHAN PIDANA TAMBAHAN TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI (DEPENDEN)
3. JENIS PIDANA POKOK YANG DIJATUHKAN, BILA TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DIPERLUKAN SUATU TINDAKAN (EXECUTIE)
Pidana Bersyarat/pidana percobaan (psl 14)
Pidana bersyarat: terpidana tidak perlu menjalani masa pidana yang dijatuhkan asal selama masa
tertentu terpidana tidak melakukan Tindak Pidana dan pelanggaran.
ATURAN PIDANA BERSYARAT:-Pidana penjara tidak lebih dari 1 tahun-Masa percobaan untuk kejahatan paling lama 3 tahun dan untuk pelanggaran paling lama 2 tahun
Tujuan: menhindarkan terpidana dari pengaruh buruk napi lain bila masuk LP, sebab masa percobaan di LP dianggap sebagai SCHOOL OF CRIME
Syarat UMUM-Selama masa percobaan, terpidana tidak melakukan TP apapun
Syarat KHUSUS- Syarat yang berkaitan dengan tingkah laku terpidana
Pelepasan/Pembebasan Bersyarat
• Diatur dalam pasal 15 KUHP• telah menjalani 2/3 lama pidana, minimal 9 bulan, berkelakuan baik.
• Masa percobaan lamanya = waktu pidana penjara yang belum dijalani+1 tahun (psl 15 ayat 3)
• syarat umum: tdk boleh melakukan TP dan perbuatan2 tercela lainnya (psl 15 ayat 1),
• syarat khusus: wajib lapor ke kejaksaan• jika terpidana melanggar syarat, pelepasan bersyarat dapat dicabut
REMISI• Remisi adalah pelaksanaan pidana yang dpt
diberikan pd narapidana, dan biasanya diberikan pada 17 Agustus
• Alasan pemberian remisi ini adalah yang bersangkutan berkelakuan baik selama menjalani pidana di LP