Bab 7

13
Tropoesfer Nitrogen K oppen M atahari Fisis Term osfer Stratosfer Salju H asil Hujan Meteorologi& klim atologi C uaca M esosfer Iklim Okssigen U nsurlainnya Junghuhn Schm idtferguson Suhu A w an Tekanan Kelem baban Angin Lintang bum i Daratan dan lautan H ukum buysballot Presipitasi O rogratis K onveksi Musim Siklon Frontal Tinggi Sedang Rendah Sudutditengah m atahari Ketinggian tem pat Lintang Higrom eter Barom eter Term om eter Anem om eter Pluriom eter Terdiriatas unsur Atm osfer Tersusun dari Pengam atan untuk kehidupan M enggunakan alatukur Nelayan N avigasi Petani Turis Penerbangan Alatm edia Dipelajaridalam Inform asi Berm anfaatuntuk Pengaruh Dikelompokkan Prosesterjadi B entuknya Cara penggolongan K eadaan harian K eadaan jangka panjang U nsurnya

Transcript of Bab 7

Page 1: Bab 7

Tropoesfer Nitrogen

Koppen Matahari Fisis

Termosfer

Stratosfer

Salju Hasil Hujan

Meteorologi & klimatologi

Cuaca

Mesosfer

Iklim

Okssigen

Unsur lainnya

Junghuhn Schmidt ferguson

Suhu

Awan

Tekanan

Kelembaban

Angin

Lintang bumi

Daratan dan lautan

Hukum buys ballot

Presipitasi

Orogratis

Konveksi

Musim

Siklon

Frontal

Tinggi

Sedang

Rendah

Sudut ditengah matahari

Ketinggian tempat

Lintang

Higrometer Barometer Termometer Anemometer Pluriometer

Terdiri atas unsur Atmosfer

Tersusun dari Pengamatan untuk

kehidupan

Menggunakan alat ukur

Nelayan Navigasi Petani Turis Penerbangan

Alat media Dipelajari dalam

Informasi

Bermanfaat untuk

Pen

garu

h D

ikel

ompo

kkan

Pro

ses

terj

adi

Bentuknya

Cara penggolongan

Keadaan harian

Keadaan jangka

panjang

Uns

urny

a

Page 2: Bab 7

Lapisan Atmosfer dan PemanfaatannyaKetebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai sekitar 1.000 km dari permukaan bumiAtmosfer tediri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh gravitasi bumi.Di dekat permukaan bumi, komposisi gas ini terdiri atas 78% nitrogen dan 21% oksigen dan 1% gas-gas lain (karbondioksida, argon, neon, dan uap air)

Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi:

Ketingian (km)

Termosfer

Mesosfer

Mesopause

Stratopause

Stratosfer

TropopauseTroposfer

Page 3: Bab 7

1. Troposfer ( 0 – 10 km)- Troposfer merupakan lapisan terbawah- Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C setiap 1 km pertambahan ketinggian- Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi peristia cuaca di muka bumi

2. Stratosfer ( 10 – 50 km)- Di lapisan ini terjadi peningkatan temperatur (temperature inversion), dari temperatur sekitar -60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga mencapai 0°C pada ketinggian 50 km- Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas ozon (O3)

3. Mesosfer ( 50 – 85 km)- Pada lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga mencapai -90°C pada ketinggian 80 km- Penurunan temperatur ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang dapat menyerap radiasi ultraviolet- Mesosfer mepunyai lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan D pada ketinggian 50 – 70 km yang berfungsi memantulkan gelombang radio.

4. Termosfer ( 80 – 500 km)Di lapisan ini terjadi kenaikan temperatur (inversi) dari -90°C pada ketinggian 80 sampai ribuan derajat pada ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga mencapai lapisan eksosferTerdapat 3 daerah bermuatan listrik yang terpisah yaitu:• Lapisan E• Lapisan F1

• Lapisan F2

Page 4: Bab 7

Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim

Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkanIklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah pada kurun waktu relatif lama (10–30 tahun)

1. Temperatur udara Temperatur udara adalah derajat panas dari udara yang diukur

dengan termometer dan dinyatakan dalam satuan derajat celcius or fahrenheit

Gradien temperatur adalah angka penurunan terhadap ketinggian di atmosfer sekitar 0,6°C setiap kenaikan 100 meter.

Temperatur inversi yaitu peristiwa bertambahnya temperatur terhadap ketinggian

Radiasi Matahari

Radiasi matahari dalam perjalanan menuju permukaan bumi mengalami hal-hal berikut:• Penyerapan (absorpsi)• Pemantulan (refleksi)• Hamburan (difusi)• Pemancaran kembali (reradiasi)

Unsur-unsur cuaca dan iklim

Page 5: Bab 7

3. Kelembaban udara (humidity)Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang dikandung oleh udara pada waktu dan tempat tertentu .Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam:a. Kelembaban absolutb. Kelembaban spesifikc. Kelembaban relatif

2. Tekanan Udara Tekanan udara merupakan gaya berat yang ditimbulakan oleh bobot udara pada bidang datar seluas 1° Tekanan udara dipengaruhi oelh kerapatan udara itu sendiri Tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mmHg setiap ketinggian naik 11 m, atau tekanan udara akan berkurang sebesar 1 mb setiap ketinggian naik 8 m

4. AwanAwan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di atmosfer.Awan terjadi karena uap air dipaksa naik ke atas dan mengalami penurunan temperaturBentuk-Bentuk awan:1. Awan Sirrus (cirrus), yaitu awan tipis halus seperti kapas2. Awan Kumulus (cumulus), yaitu awan yang bergumpal-gumpal3. Awan Stratus

Page 6: Bab 7

5. Curah hujan Perbedaan curah hujan yang jatuh di permukaan bumi karena pengaruh dari faktor topografi (bentuk medan), arah dan kecepatan angin, arah hadap lereng, dan kelembaban udara.

Jenis-jenis awan

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi:

a. Hujan konveksib. Hujan frontal

Hujan Konveksi Hujan Frontal

Page 7: Bab 7

6. AnginAngin yaitu gerak atmosfer arah horizontal.Menurut Hukum Buys-Ballot, arah angin akan berbelok ke kanan di belahan bumi utara, dan akan berbelok ke kiri di belaahan bumi selatan. Kecepatan angin dipengaruhi oleh :

- Gradien barometrik- Relief permukaan bumi- Ketinggian tempat- Vegetasi (tumbuhan)

Berdasarkan skala ruang dan waktu, peredaran angin dibedakan menjadi:

c. Hujan Siklon

d. Hujan Musim

e. Hujan Orografis

Hujan Orografis

a. Sirkulasi GlobalSirkulasi global yaitu peredaran angin dengan arah dan

tekanan yang tetap arahnya selama beberapa bulan pada suatu waktu

Sirkulasi global ini tersusun secara zonal membentuk suatu sabuk angin dan bergabung dengan sirkulasi lokal.

Page 8: Bab 7

Sabuk angin ini beruapa:-Doldrums atau angin mati-Angin musim-Angin anti musim-Garis lintang kuda-Angin barat-Angin kutub

a. Sirkulasi Lokal (angin lokal)Sirkulasi lokal yaitu sirkulasi angin dengan skala ruang dan waktu lebih kecil dari sirkulasi global Jenis angin lokal antara lain:- Angin darat dan angin laut- Angin gunung dan angin lembah- Angin fohn

Klasifikasi Iklim

Iklim MatahariKlasifikasi iklim matahari didasarkan pada kedudukan dan pergeseran semu matahari terhadap permukaan bumiIklim matahari dibagi menjadi 3 yaitu: - daerah iklim tropis

- daerah iklim sedang- daerah iklim dingin (kutub)

Page 9: Bab 7

Iklim FisisIklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan geografis yang terdapat di wilayah tersebut.Berdasarkan faktor temperatu, curah hujan, ataupun angin, iklim fisis dibedakan menjadi:

-Iklim laut-Iklim darat-Iklim dataran tinggi-Iklim pegunungan-Iklim musim Iklim Junghuhn

Junghuhn membagi daerah iklim dengan membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan pada tiap perbedaan ketinggian sebagai berikut:1. Zona iklim panas2. Zona iklim sedang 3. Zona iklim sejuk4. Zona iklim dingin

Pembagian Iklim Junghuhn

Page 10: Bab 7

Iklim Schmidt-FergusonSchmidt –Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering

Jumlah rata-rata bulan keringQ rasio = -------------------------------------- x 100 Jumlah rata-rata bulan basah

Keterrangan:Bulan kering = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mmBulan lembab = bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 – 100 mmBulan basah = bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm

TipeTipe Q rasioQ rasio TipeTipe Q rasioQ rasio

AA 0% - 14,3%0% - 14,3% EE 100% - 167%100% - 167%

BB 14,3% - 33, 3%14,3% - 33, 3% FF 167% - 300%167% - 300%

CC 33,3% - 60%33,3% - 60% GG 300% - 700%300% - 700%

DD 60% - 100%60% - 100% HH 700% atau lebih700% atau lebih

Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson

Page 11: Bab 7

Iklim KoppenKoppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan

Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat oleh Koppen:1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara

(BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS)2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan ada empat musim

yaitu musim dingin (winter), semi (spring), gugur (autmn), dan panas (summer). Masing-masing musim berlangsung selama tiga bulan

SimbolSimbol Jenis Iklim UtamaJenis Iklim Utama

AA Iklim Hujan TropisIklim Hujan Tropis

BB Iklim KeringIklim Kering

CC Iklim Hujan Temperatur HangatIklim Hujan Temperatur Hangat

DD Iklim Hujan Temperatur DinginIklim Hujan Temperatur Dingin

EE Iklim KutubIklim Kutub

Pembagian Iklim Koppen

Page 12: Bab 7

Persebaran Curah Hujan di Indonesia

Secara umum, pola persebaran curah huajn di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Ada dua rezim hujan di wilayah Indonesia, yaitu rezim hujan barat dan rezim hujan timur. Batas kedua wilayah tersebut terletak sekitar lintang 120°C

2. Pantai barat pulau-pulau dengan rezim hujan barat lebih basah dari pantai timurnya, kecuali pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa

3. Tempat yang terletak di sebelah barat, musim hujannya datang lebih awal dari tempat yang letaknya lebih ke timur

4. Semakin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, curah hujannya semakin banyak sampai pada ketinggian 900 meter

5. Pada daerah pedalaman sebuah pulau, curah hujan maksismum jatuh pada musim pancaroba, demikian juga di daerah rawa-rawa besar.

Page 13: Bab 7

Perubahan Iklim Global

Interaksi antara atmosfer dan lautan menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina

Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan tekanan, curah hujan, arah angin, dan arus laut. Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat meningkat, dan tekanan udara di Samudra Pasifik bagian timur menurun. Pembalikan tekanan ini akan menimbulkan pelemahan bahkan pembalikan arah angin pasat. Akibatnya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami musim kering yang sangat hebat yang menyebabkan kekeringan panjang dan menimbulkan kebakaran hutan.

Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra Pasifik (pesisir pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat Samudra Pasifik (Indonesia dan Filipina). Akibatnya, sebelah timur Samudra Pasifik akan memperoleh udara yang kering. Kondisi inilah yang menyebabkan terbentuknya Gurun Atacama di Peru. Sebaliknya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mendapatkan udara hangat dengan kelembaban tinggi, sehingga memiliki curah hujan yang tinggi pula