Bab 6 Resiko Investasi Dan Teori Portofolio
-
Upload
ryuzaki-razak-souljr -
Category
Documents
-
view
457 -
download
64
description
Transcript of Bab 6 Resiko Investasi Dan Teori Portofolio
BAB 6
RESIKO INVESTASI DAN TEORI PORTOFOLIO
Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manejer keuangan baik yang menyangkut
keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama, semua
itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan resiko atau kemungkinan tidak diperolehnya
hasil yang diharapkan.
Dalam hubungan dengan asumsi yang mendasar tersebut, kita dapat mengelompokkan individu
ke dalam tiga kelompok: individu yang menyukai resiko (risk seeker), individu yang tidak menyukai atau
menghindari resiko (risk averter), dan individu yang netral terhadap resiko (risk neutrality).
Risk seeker adalah mereka yang menghadapi resiko. Apabila individu atau investor itu
dihadapkan dengan dua pilihan investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan resiko
yang berbeda, maka investor tersebut lebih senang mengambil investasi dengan resiko yang lebih besar
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Probabilitas dinyatakan dalam persentase bahwa kemungkinan suatu event akan muncul.
Misalkan propabilitas suatu event adalah 80% berarti bahawa delapan dari setiap sepuluh event akan
muncul, sedangkan event yang memiliji probabilitas nol berarti bahwa event tersebut tidak akan terjadi
NILAI YANG DIHARAPKAN DAN STANDAR DEVIASI UNTUK MENGUKUR RESIKO
PORTROPOLIO
Portofolio merupakan sekumpulan investasi baik berupa asset rill atau real asset maupun asset
keuangan atau financial asset. Pada tahun ini pengerian portofolio menunjukkkan kesempatan investasi
pada asset keuangan sepertisaham biasa, saham preferen, obligasi perusahaan, dan surat beharga yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Tingkat keuntungan yang diharapkan atas portofolio adalah merupakan
rata-rata tertimbang tingkat keuntungan dari berbagai asset keuangan dalam portofolio tersebut.
Sedangkan resiko portfolio ditunjukkan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat keuntungan yang
diharapkan.
Untuk mengukur penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan, maka kita perlu memahami
konsep varian. Koefisien varian mengukur penyimpangan suatu distribusi sekitar nilai yang
diharapkan.semakin besar koefisien variannya semakin besar pula penyimpangannya.
Semakin besar koefisien korelasi negaatif antar keuntungan securitas, maka semakin besar pula
pengaruh divertivikasi terhadap pengurangan resiko atau penyimpangan tingkat keuntungan yang
diharapkan.
ANALISIS RISIKO PORTFOLIO
Yang dimaksud dengan portfolio adalah kombinasi dari berbagai asset baik berupa asset
keuangan atau securitas maupun asset riil. Teori portfolio menekankan pada usaha untuk mencari
kombinasi investasi optimal yang memberikan tingkat keuntungan atau rates of return maksimal pada
sualu tingkat risiko tertentu. Dalam pembicaraan selanjutnya akan menitikberatkan investasi dalam
securitas. Telah disinggung sebelumnya tentang tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko suatu
investasi. Perlu diingat kambali bahwa tingkat risiko suatu portfolio diukur dengan standar deviasi dari
tlngkat keuntunqan yang diharapkan atau expected rates of return.
Sedangkan tingkat keunlungan yang diharapkan dari portfolio tidak lain adalah rata-rata
tertimbang tingkat keuntungan atau weighted average rate of return masing-masing securitas.
KOEFISIEN KORELASI DAN KOVARIAN
Koefisien determinasi r2 dalam suatu regresi linier mengukur besarnya perubanan variable tak
bebas atau independent variable yang dijelaskan oleh perubahan variabel bebas atau dependent variable.
Misalkan koefisien determinasi sebesar 0,9565 berarti bahwa hanya 95,65 persen perubahan variabel tak
bebas yang dijelaskan oleh model tersebut. sementara itu 4,35 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar
model tersebut Terdapat hubungan antara koefisien korelasi dan kovarian. Koefisien korelasi (r) adalah
akar dari koefisien determinasi
Sebaiknya semakin besar koefisien korelasi negative antar tingkat keuntungan kedua saham,
maka kecil standar deviasi tingkat keuntungan yang diharapkan dari portfolio saham tersebut. Atau
dengan kata lain kita dapat memperkecil tingkat risiko dengan cara melakukan investasi pada berbagai
saham yang memillki korelasi negatif satu sama lain. Penginvestasian dana pada berbagai macam
sacuritas semacam ini disebut juga dengan diversifikasi
ANALISIS PEMILIHAN PORTFOLIO DAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
Teori fortfolio telah menunjukkan bahwa proces pemilihan investasi ialah tidak hanya sekedar
penentuan dan penjumiahan setiap karakteristik securitas pembentuk portfolio. Investor harus memahami
benar hubungan antar securitas pembentuk portfolio yang mudah untuk dipahami tetapi sangat sulit untuk
diukur. Memang jelas bahwa seseorang yang melakukan investasi pada dua securitas yang berbeda
menghadapi risiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan investasi pada satu securitas. Karena kalau
memang kedua securitas tersebut benar-benar berbeda pola perubahannya, maka portfolio yang ia miliki
akan memberikan hasil yang baik
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
Capital Assel Pricing Model(CAPM) menjelaskan keseimbangan antara tingkat risiko yang
sistemalis dan tingkat keuntungan yang disyaratkan securitas portfolio. Dengan kata lain tujuan utama
penggunaan CAPM adalah untuk menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau
minimum reguired rates Of return dari investasi asset yang berisiko
Konsop CAPM mendasarkan pada asumsi bahwa pasar modal adalah efisien. Dalam pasar modal
yang efisien semua asset dapat dibagi-bagi secara sempurna_atau perfectly divisible dan likuid dapat
diperjual belikan setiap saat, Artinya investor dapat melakukan diversifikasi hingga satuan terkecil dan
dapat melakukan jual beli securitas setiap saat. Ciri utama lainnya adalah bahwa harga pasar securitas
mencerminkgn semua informasi baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan sehingga tidak
ada seorang investor yang sccara konsisten dapat memperoleh keuntungan dengan informasi yang
dimiliki.