BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

22
AUDIT PLAN (Perencanaan Pemeriksaan) Standar Pekerjaan Lapangan Pertama : “Pekerjaan harus direncanakan sebaik- baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya” Audit Plan adalah: pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan Disusun segera setelah Engagement Letter (surat perikatan) disetujui klien Tujuan audit plan : Untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan

Transcript of BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

Page 1: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN (Perencanaan Pemeriksaan)

• Standar Pekerjaan Lapangan Pertama :“Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”

• Audit Plan adalah:pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan

dan lingkup audit yang diharapkan Disusun segera setelah Engagement Letter (surat

perikatan) disetujui klien• Tujuan audit plan :

Untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan

Page 2: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Dalam merencanakan audit : Risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang

rendah, sesuai dengan pertimbangan profesional Menetapkan pertimbangan awal mengenai tingkat

materialitas• Untuk audit plan, auditor dapat mempertimbangkan

materialitas :1. Sebelum laporan keuangan yang akan diaudit

selesai disusun2. Setelah laporan keuangan yang diaudit selesai

disusun, namun perlu dimodifikasi• Untuk dua keadaan tsb. didasarkan atas laporan keuangan

interim klien yang disetahunkan atau laporan keuangan tahunan satu/lebih periode sebelumnya, dengan syarat memperhatikan pengaruh perubahan besar dalam perusahaan klien dan perubahan lain yang relevan dalam perekonomian secara keseluruhan

Page 3: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Pertimbangan auditor dalam perencanaan auditor :a. Pahami bisnis dan industri klien (understanding client

bussiness)b. Kebijakan dan prosedur akuntansi klienc. Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan

klien, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan

d. Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakane. Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan auditf. Pos laporan keuangan yang memerlukan penyesuaian

(adjustment)g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau

pengubahan pengujian audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa

h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian)

Page 4: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Prosedur yang dipertimbangkan dalam perencanaan dan supervisi :a. Arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan

dan laporan audit tahun lalub. Membahas masalah (yang mempunyai dampak audit) dengan staf

KAP yang bertanggungjawab atas jasa non auditc. Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis yang

berdampak terhadap entitasd. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalane. Membicarakan tipe, luas dan waktu audit dengan manajemen, dewan

komisaris atau komite auditf. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar

akuntansi dan auditingg. Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai perusahaan klien dalam

penyiapan datah. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis dan

auditor interni. Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule)j. Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf auditk. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh

tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal yang berkaitan

Page 5: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Untuk membuat perencanaan audit dengan baik Pahami bisnis klien (understanding bussiness client), Sifat dan jenis usaha klien, Struktur organisasi, Struktur permodalan, Metode produksi, Pemasaran, Distribusi dll

• Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien melalui Pengalaman dengan klien dan industrinya, Pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan klien, Kertas kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis, struktur organisasi dan karakteristik operasi serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus), Publikasi yang dikeluarkan industri, laporn keuangan, buku teks, majalah dan perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien

• Pengetahuan bisnis klien membantu auditor : Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus, Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi, Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang, Menilai kewajaran representasi manajemen, Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya

Page 6: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Supervisi pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai

• Unsur supervisi : Memberikan instruksi kepada asisten Tetap menjaga penyampaian informasi masalah penting

yang ditemukan dalam audit Mereview pekerjaan yang dilaksanakan :

apakah pekerjaan audit telah dilaksanakan secara memadai dan menilai apakah hasilnya sejalan dengan kesimpulan yang disajikan dalan laporan audit

Menyelesaikan perbedaan pendapat antara staf audit dan KAP• Faktor yang mempengaruhhi luasnya supervisi:

Kompleksitas masalah Kualifikasi orang yang melaksanakan audit

• Memahami tanggung jawabnya dan tujuan prosedur audit• Mengetahui hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat,

luas dan saat prosedur tsb. dilaksanakan (sifat bisnis klien, masalah akuntansi dan audit)

Page 7: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

Isi Audit Plan

1. Hal-hal mengenai klien

2. Hal-hal yang mempengaruhi klien

3. Rencana kerja auditor

Page 8: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Hal-hal mengenai klien a. Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax dllb. Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian) Nama

Pemilik, Permodalanc. Accounting policy (Kebijakan Akuntansi)

Buku yang digunakan Buku Penjualan, Buku Pembelian, Buku Kas/Bank, Buku Memorial

Metode pembukuan Manual (tulis tembus atau biasa), Komputer, Mesin Pembukuan

Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum (membantu dalam menyusun budget dan pemilihan tenaga yang akan ditugaskan di klien tsb)

d. Neraca komparatif dan perbandingan penjualan, Laba/Rugi tahun lalu dan sekarang

e. Client contact Presiden direktur, Controller, Chief Accountant, Penasihat hukum

f. Accounting, Auditing & Tax Problem Accounting problem Perubahan metode pencatatan dan manual

ke komputer, Revaluasi fixed asset, Perubahan metode atau tarif

penyusutan Auditing problem Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan,

Perubahan accounting policy Tax problem Masalah rastitusi, kekurangan penyetoran, adanya

dua pembukan dalam perusahaan

Page 9: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Hal-hal yang Mempengaruhi Klien Majalah ekonomi/surat kabar (Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia)

• Rencana Kerja Auditor a. Staffing

• Nama Partner• Nama Manager• Nama Supervisor• Nama Senior• Nama Asisten

b. Waktu Pemeriksaan • Waktu dimulai suatu pemeriksaan• Berapa lama waktu pemeriksaan• Dead Line (selesai kapan, dikirim kemana, sampainya kapan,

kepada siapa report itu dikirim)• Budget (jam kerja dan biaya audit)

c. Jenis Jasa yang Diberikan General Audit, Special Audit, Bantuan Administrasi, Menyusun

Neraca/Laba Rugi, Perpajakan

Page 10: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PLAN

• Hal-hal tambahan d. Bantuan yang dapat diberikan klien

• Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang• Membuat schedule

Aging Schedule Rincian Harga Tetap Rincian Utang dan Piutang Rincian Biaya yang Masih Harus Dibayar

e. Time Schedule • Jadwal kerja per bulan• Siapa yang mengerjakan • Berapa jam waktu yang dibutuhkan

• Pada akhir Audit Plan, mencantumkan : 1. Dibuat oleh :2. Review oleh :3. Approved oleh : (harus diapproved oleh Partner)

• Contoh Audit Plan lihat Exhibit 7-1 dan Audit Plan Memorandum lihat Exhibit 7-2

Page 11: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PROGRAM

AUDIT PROGRAM Merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis) yang rinci dan

dijalankan untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah untuk Compliance Test dan Substantive Test)

• Tujuan Audit Program : Untuk mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh

manajemen dari sisi eksistensi atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, pemilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan dapat dipercaya, wajar dan tidk menyesatkan terhadap pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb

• Manfaat Audit Program : Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan instruksi

bagaimana harus menyelesaikan Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian

pemeriksaan Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien

• Disusun setelah Audit Plan (tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai) :

Disusun secara standardisasi untuk semua klien Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien (tailor made)

Page 12: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PROGRAM

• Audit program yang baik mencantumkan : Tujuan pemeriksaan (audit objective) Prosedur audit yang akan dijalankan Kesimpulan pemeriksaan

• Prosedur Audit Program : Prosedur audit program untuk Compliance Test Prosedur audit program untuk Substantive Test Prosedur audit program untuk keduanya

• Contoh Audit Program untuk Compliance Test dan Substantive Test lihat Exhibit 7-3 dan Exhibit 7-4

Page 13: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

AUDIT PROSEDUR dan AUDIT TEKNIK

AUDIT PROSEDUR dan AUDIT TEKNIK• Audit Prosedur :

Merupakan langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaan

Sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif

Dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan bukti (audit evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan

• Audit Teknik : Merupakan cara untuk memperoleh audit evidence, seperti

konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry), dll

Page 14: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

• PSA No.25 : Pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko

dan materialitas pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing

• Mempengaruhi penerapan standar audit : Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan

(yang tercermin dalam Laporan Audit Bentuk Baku)

• Perlu dipertimbangkan dalam:a. Merencanakan audit dan merancang prosedur audit (untuk

memperoleh bukti audit kompeten yang cukup)b. Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara

keseluruhan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengn PABU di Indonesia

Page 15: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Resiko Audit• Diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang

tanggung jawab dan fungsi auditor independen, sbb. : “Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat

memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa salah saji material terdeteksi”

• Risiko Audit adalah : Risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi

pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material

• Risiko audit dapat ditentukan dalam ukuran kuantitatif dan kualitatif

• Pada tingkat saldo akun atau golongan transaksi, risiko audit terdiri :

1. Risiko (bawaan/inherent risk dan risiko pengendalian/control risk) bahwa saldo akun atau golongan transaksi mengandung salah saji (kekeliruan atau kecurangan) yang dapat menjadi material terhadap laporan keuangan apabila digabungkan dengan salah saji pada saldo akun atau golongan transaksi lainnya

2. Risiko (risiko deteksi/detection risk) bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji tersebut

Page 16: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Jenis Risiko Audit1. Risiko Bawaan, adalah :

Kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material (asumsi : tidak terdapat pengendalian yang terkait)

Faktor yang mempengaruhi risiko bawaan :• Besarnya saldo akun atau golongan transaksi tertentu dibandingkan dengan yang

lain • Faktor Ekstern (perkembangan teknologi)• Faktor yang berhubungan dengan beberapa atau seluruh saldo akun atau golongan

transaksi yang mempengaruhi risiko bawaan (lihat SA Seksi 316, PSA No.32 dan PSA No. 70 “Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan”, paragraf 10)

2. Risiko Pengendalian, adalah : Risiko bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat

dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern klien. Merupakan fungsi efektivitas desain dan operasi pengendalin intern untuk mencapai

tujuan klien yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan klien Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam

setiap pengendalian intern

3. Risiko Deteksi, adalah : Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material dalam suatu asersi Merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor Timbul karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo

akun atau golongan transaksi, dan karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%

Page 17: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Jenis Risiko Audit

• Risiko Bawaan (Inherent Risk =AR) dan Risiko Pengendalian (Control Risk=CR) berbeda dengan Risiko Deteksi (Detection Risk=CR).

• Risiko bawaan (IR) dan risiko pengendalian (CR): Harus ada, terlepas dari dilakukan atau tidaknya audit atas laporan keuangan

• Risiko deteksi (DR) : Berhubungan dengan prosedur audit dan dapat diubah oleh keputusan auditor Mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko bawaan dan risiko pengendalian Semakin kecil risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini auditor, semakin

besar risiko deteksi yang dapat diterima Semakin besar risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini auditor, semakin

kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterima• Komponen risiko audit kuantitatif (persentase) atau nonkuantitatif (misalnya,

minimum sampai maksimum)• AR = IR X CR X DR, atau • AR

DR = ----------------- IR X CR• Risiko deteksi yang dapat diterima (DR) tergantung :

Tingkat yang diinginkan untuk membatasi risiko audit suatu saldo atau golongan transaksi

Penetapan auditor terhadap risiko bawaan dan risiko pengendalian Penetapan auditor terhadap risiko bawaan dan risiko pengendalian menurun, risiko

deteksi yang daoat diterima akan meningkat

Page 18: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Materialitas • Definisi :

Besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tsb.

• Frasa “Menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan PABU di Indonesia”

Menunjukkan keyakinan auditor bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak mengandung salah saji material

• Konsep materialitas penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan PABU, sedangkan beberapa hal lain tidak penting, baik individual atau keseluruhan.

• Laporan Keuangan mengandung salah saji material Apabila laporan keuangan tsb. mengandung salah saji

yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tsb tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan PABU di Indonesia

Page 19: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Materialitas • Salah saji akibat dari kekeliruan atau kecurangan• Auditor tidak bertanggung jawab dalam merencanakan

dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa salah saji yang disebabkan karena kekeliruan atau kecurangan, tidak material terhadap laporan keuangan

• Kekeliruan (Error) adalah : Salah saji atau penghilangan yang “Tidak Disengaja” jumlah atau

pengungkapan dalam laporan keuangan• Kekeliruan mencakup :

• Kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan

• Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari kecerobohan atau salah tafsir fakta

• Kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan

• Kecurangan (lebih luas dari segi hukum), namun auditor berkepentingan dengan tindakan curang yang menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan

Page 20: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Materialitas

• Dua tipe salah saji (SA Seksi 316, PSA No.32 dan PSA No.70 “Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keungan) :

• Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan • Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya

terhadapnya aktiva

• Faktor utama yang membedakan “kecurangan” (Fraud) dengan “kekeliruan” (Error) :

Apakah tindakan yang mendasarinya, yang mengakibatkan salah saji dalam laporan keuangan, merupakan tindakan yang “disengaja” atau “tidak disengaja”

• Auditor tidak membedakan antara kekeliruan dan kecurangan, tanggungjawab auditor adalah memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas salah saji material (perbedaan diungkapkan dalam hal tanggapan auditor terhadap salah saji yang terdeteksi)

Page 21: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

Materialitas

• Pertimbangan salah saji material : Apakah berdampak individual atau gabungan

auditor harus mempertimbangkan sifat dan jumlah pos dalam laporan keuangan yang diaudit

Merupakan pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan

Dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup pertimbangan kualitatif maupun kuantitatif

Page 22: BAB 6 AuditPlan Audit Program Audit Procedure AuditTeknik RiskoAudit Material It As

RESIKO AUDIT dan MATERIALITAS

• Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit

1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.

2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.

3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut :

a. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit yang dikumpulkan,

b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan,

c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama.