Standard Operation Procedure

26
STANDARD OPERATION PROCEDURE PLANT DEPARTMENT 1. PENGERTIAN Plant adalah sebuah organisasi yang dibentuk dalam sebuah perusahaan yang bertanggungjawab terhadap peralatan operational perusahaan, termasuk di dalamnya adalah maintenance, repair, cost estimasi, dan equipment avaibility. Maksud dan Tujuan Plant mempunyai maksud memberikan dukungan terhadap operational sebuah perusahaan, dalam hal ini memberikan kesiapan equipment untuk proses pekerjaan pertambangan yang dilakukan. Tujuan yang diharapkan adalah dengan kesiapan equipment akan membuat proses produksi akan berjalan dengan lancar sehingga target dari produksi akan tercapai. Melihat peran Plant di sini sangat penting sehingga proses produksi tidak bisa berjalan tanpa dukungan dari kesiapan Plant dalam memberikan dukungan yang sempurna. Visi dan Misi Plant Visi : High MA salah satu penentu mining operation dan Plant memandang perlunya kerjasama dengan operation untuk mencapai high productivity. Misi : High MA, Zero accident/incident, Lower cost dan high quality, High performance man power, Full support operation, Strong team work, Zero redo job. Plant man power Plant terdiri dari kumpulan orang yang mengerti Technical dan Management equipment, yang mana mempunyai sebuah Departemen Plant yang di pimpin seorang Plant Manager dan di support oleh beberapa Plant Superintendent dan Maintenance Planner. Untuk mendukung semua tujuan di atas, Plant di dukung beberapa technical supervisor, warehouse, admin plant dan mekanik yang mendukung proses semua pekerjaan yang ada di plant.Plant mempunyai tanggung jawab report terhadap operation dan produksi tentang kesiapan menyediakan equipment yang siap pakai.

description

sop2

Transcript of Standard Operation Procedure

Page 1: Standard Operation Procedure

STANDARD OPERATION PROCEDUREPLANT DEPARTMENT

1. PENGERTIAN

Plant adalah sebuah organisasi yang dibentuk dalam sebuah perusahaan yang bertanggungjawab terhadap peralatan operational perusahaan, termasuk di dalamnya adalah maintenance, repair, cost estimasi, dan equipment avaibility.

            Maksud dan Tujuan

Plant mempunyai maksud memberikan dukungan terhadap operational sebuah perusahaan, dalam hal ini memberikan kesiapan equipment untuk proses pekerjaan pertambangan yang dilakukan.Tujuan yang diharapkan adalah dengan kesiapan equipment akan membuat proses produksi akan berjalan dengan lancar sehingga target dari produksi akan tercapai. Melihat peran Plant di sini sangat penting sehingga proses produksi tidak bisa berjalan tanpa dukungan dari kesiapan Plant dalam memberikan dukungan yang sempurna.

            Visi dan Misi Plant

Visi : High MA salah satu penentu mining operation dan Plant memandang perlunya kerjasama dengan operation untuk mencapai high productivity.

Misi : High MA, Zero accident/incident, Lower cost dan high quality, High performance man power, Full support operation, Strong team work, Zero redo job.

            Plant man power

Plant terdiri dari kumpulan orang yang mengerti Technical dan Management equipment, yang mana mempunyai sebuah Departemen Plant yang di pimpin seorang Plant Manager dan di support oleh beberapa Plant Superintendent dan Maintenance Planner. Untuk mendukung semua tujuan di atas, Plant di dukung beberapa technical supervisor, warehouse, admin plant dan mekanik yang mendukung proses semua pekerjaan yang ada di plant.Plant mempunyai tanggung jawab report terhadap operation dan produksi tentang kesiapan menyediakan equipment yang siap pakai.

2. PLANT PROCEDURE

Procedure atau tata cara pelaksanaan sebuah departement plant mempunyai berbagai pekerjaan dan report yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan menciptakan equipment yang siap pakai.

            Work Order ( WO )Work Order dibuat untuk proses pekerjaan yang ada di plant department, WO disiapkan oleh Workshop administrator / Maintenance Planner yang disetujui oleh Plant Superintendent dan diserahkan ke Plant Supervisor/Foreman yang selanjutnya menandakan dimulainya proses job dan akan ditutup setelah selesai oleh pengawas.

Page 2: Standard Operation Procedure

            Material Requisition ( MOL)

Material requisition dibuat oleh buyer sesuai dari MR details yang dikeluarkan oleh mekanik yang di ketahui oleh Supervisor/Foreman dan disetujui oleh Plant Superintendent.

            Quotation

Quotation didapatkan dari dealer atau supplier sesuai dengan Material Requisition yang diajulan oleh buyer, quotation yang ada minimal dari 3 supplier dan akan di laporkan ke head office untuk dikeluarkannya Purchase Order.

            Purchase Order ( PO )

Purchase Order dikeluarkan berdasarkan persetujuan Head Office sesuai dari Quotation yang ada. Dan proses ini menandakan proses order ke dealer/supplier sehingga akan disuply part yang diinginkan.

            Mechanical Avaibility ( MA ).

Membuat sebuah mechanical avaibility sangat diperlukan untuk melihat Key Performance Indicator sebuah keberhasilan plant dalam menyiapkan equipment siap pakai. Sedangkan hal-hal yang mempengaruhi MA adalah :

-          Jam Dunia yaitu 1 hari adalah 24 Jam-          Total Breakdown unit yaitu jam dimana alat dikatakan tidak siap pakai, yang terdiri dari jam

breakdown schedule ( direncanakan ) atau unscheduled ( tidak direncanakan

Hours Meter Reading

Jam operasi sebuah alat harus selalu dimonitor setiap hari, hal ini untuk mendukung mendata jumlah jam unit yang dipakai untuk operasi sehingga dapat diketahui Utility avaibility alat tersebut, life time unit, dan menentukan program plant selanjutnya.

Downtime status

Pendataan alat yang mengalami downtime sangat diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan maintenance equipment dan menghitung MA. Hal ini untuk mengetahui status equipment setiap hari sehingga dapat diketahui total breakdown equipment setiap bulannya.

Operators Daily Status

Setiap operator equipment harus mengisi prestart inspection yang telah ditetapkan oleh production department.Operator harus menuliskan penjelasan tentang kondisi awal equipment saat akan dioperasikan. Beberapa kerusakan harus diinformasikan ke Mine Supervisor/Foreman, yang selanjutnya akan diinformasikan ke bagian maintenance untuk proses prebaikan.

Daily Fuel and Lubricating

Page 3: Standard Operation Procedure

Serviceman akan mendata setiap hari kebutuhan fuel dan lube setiap equipment. Jumlah keluar fuel dan lube akan di laporkan ke workshop administration selanjutnya di laporkan ke Warehouse untuk selalu dicheck stocknya dan mendata consumptionnya.

            Hystorical Change Component

Pendataan hystorical penggantian component bertujuan untuk mengetahui data penggantian component pada sebuah alat sehingga dapat diketahui kerusakan yang sering terjadi pada sebuah equipment. Hal ini dapat membantu dalam perencanaan stock part untuk equipment tersebut.

            Plan Schedule Service

Perencanaan schedule service sangat mutlak diperlukan dalam maintenance equipment dalam sebuah perusahaan pertambangan. Perencanaan yang tepat menentukan umur sebuah equipment karena dengan dilaksanakan service terhadap equipment secara berkala sesuai standard manufacture akan mencegah lebih dini kerusakan sebuah equipment. Sehingga dapat menekan cost equipment dalam operasionalnya dan tetap terjaga mechanical availabilitynya ( MA ).

            Scheduled Oil Sample ( SOS )

Pengambilan oil sample secara terjadwal dilakukan setiap 250 jam operation untuk engine dan 500 jam untuk component lainnya. Oil sample dapat di ambil sewaktu-waktu apabila terjadi potensi failure pada sebuah component. Sample diambil oleh serviceman dan diserahkan ke Maintenance Planner untuk dikirim ke laboratorium. Plant Superinendent selalu memonitor hasil dari oil sample ini dan semua proposal untuk dilakukan mayor repair pada equipment harus didiskusikan dengan Project Manager.

            Component Replacement

Setiap schedule penggantian component harus sesuai dengan standard component life time. Dalam kejadian rusaknya component secara abnormal, Plant superintendent akan menganalisa sebab dari kerusakan dan didiskusikan dengan Project Manager, Plant Manager dan Maintenance Planner untuk proses penggantian component tsb. Selain itu untuk mengontrol inventorynya.

            Stock Level Parts

Warehouse Supervissor akan membuat stock level parts sehingga dapat diketahui minimum dan maksimum jumlah stock parts yang harus selalu termonitor keberadaannya di warehouse.

            Cannibalism System

Setiap pelaksanaan kanibal part sebenarnya dalam plant system ini tidak di benarkan, tetapi hal ini bisa kita lakukan dalam keadaan mendesak karena tidak adanya stock part yang mengalami kerusakan. Proses ini dengan syarat semua data harus selalu di record di maintenance planner. Flow dari proses kanibal :

-          Mekanik info ke pengawas part yang rusak-          Pengawas/mekanik check stock warehouse-          Stock ada - langsung issued, apabila tidak ada dan akan dilakukan kanibal dari unit lain, Mekanik

harus membuat check list part dahulu ( ditandatangani pengawas ). -          Kemudian Check Outstanding order di W/H, Jika tidak ada, Buat MR dan report to warehouse untuk

proses order.-          Buat Kanibal form yang ditandatangani oleh supervisor dan diketahui superintendent.-          Report to Maint Planner-          Proses kanibal bisa dilakukan.

Page 4: Standard Operation Procedure

            Part Order

Setiap proses order part harus sesuai dengan kerusakan part yang ada di unit, untuk order stock warehouse harus diberikan catatan di Material Requisition yang dibuat.Flow dari Proses Order :

-          Mekanik membuat Nota Pengambilan Barang ( diketahui oleh pengawas ) ke Warehouse-          Apabila stock tidak ada – Pengawas/mekanik meminta ke warehouse untuk check outstanding order,

hal ini untuk mencegah terjadi double order.-          Mekanik membuat Material Requisition ( MR ) details ditandatangani oleh Pengawas apabila tidak ada

outstanding part yang diinginkan.-          Buyer / Warehouse segera membuat permintaan quotation/penawaran ke Dealer/Supplier-          Penawaran sudah ada, Buyer mengirim penawaran ke Head Office untuk dikeluarkan PO dan kirimkan

PO ke Dealer/ Supplier.-          Buyer /Warehouse harus selalu monitor kedatangan part.

            Job Pending Log Book

Proses pelimpahan / penyerahan status job antara 2 shift kerja harus jelas dan bisa dimengerti. Untuk itu diperlukan suatu daftar job pending status yang bisa dibuat oleh para pengawas di dalam workshop. Job pending ada dua cara yaitu dengan sebuah papan tulis ( white board ) atau dengan buku.

            Preventive Maintenance dan backlog

Di dalam preventive maintenance yang harus diperhatikan adalah ketepatan waktu service dan item pemeriksaan yang dilakukan. Backlog adalah daftar hasil pengecekan kerusakan pada sebuah equipment yang proses perbaikannya menunggu waktu yang tepat/saat dilakukan PM service atau saat terjadi change shift. Dalam Service bisa dilakukan backlog yang ada pada equipment. Setiap proses service periodic, seorang serviceman harus mengikuti item-item pengecekan yang ada dalam PM service sheet dan melihat backlog unit apabila waktu memungkinkan untuk dikerjakan oleh mekanik.

            Warranty Claim

Proses Warranty Claim akan sangat membantu mereduce cost perusahaan karena equipment mengalami kerusakan. Hal ini kita berlakukan claim ada 2 macam :

-          Claim assurance : Claim yang ditujukan ke badan asuransi yang ditunjuk oleh perusahaan, claim in diakibatkan karena unit accident / kecelakaan bukan dari bencana alam.

-          Claim Dealer / Supplier : Claim ini ditujukan ke dealer atau supplier yang berhubungan karena kita membeli sebuah product dari dealer/supplier tsb, claim ini diakibatkan karena qualitas product yang jelek selama masa warranty.

Page 5: Standard Operation Procedure

Warranty claim kerusakan alat karena non accident/incident dibuat formnya dan dikirim ke Plant head office dalam 1 x 24 Jam. Proses order part & claim labour vendor dibuat MR warranty oleh project. Claim proses akan difollow up Head office.

            Maintenance and Job Process

Process adalah suatu susunan yang dibuat untuk mengontrol suatu pekerjaan dan untuk memastikan performance kerja sesuai perencanaan dan mempertimbangkan cara yang efectif dan dapat diterima semua pihak.

Process dari sebuah maintenance atau job description sangat tergantung dari kerjasama dan komunikasi yang baik diantara yang berkepentingan di dalamnya.Tidak siapnya suatu equipment bisa disebabkan karena schedule maintenance/repair ataupun unscheduled repair.

Standard Procedure :Un schedule

-          Kerusakan equipment yang termasuk un schedule adalah kerusakan yang diderita secara tiba-tiba yang menyebabkan tidak berfungsinya suatu component pada equipment tsb.

-          Operator akan menginformasikan kerusakan alatnya ke Plant melewati dispatch-          Plant supervisor akan mengevaluasi kerusakan dan melaporkan ke dispatch tentang jenis kerusakan,

hourmeter, lokasi, estimasi lama pekerjaan, dan efek safety.-          Dispatch akan meminta Prod / Mine Supervisor untuk mengevaluasi kerusakan dan menanyakan ke

Maint planner untuk work order, backlog, dan part yang tersedia.-          Selanjutnya kerusakan bisa dikerjakan setelah mendapat info dari Mine Supervisor tentang tempat

memungkinkan untuk pekerjaan tersebut.-          Setelah pekerjaan selesai, Plant supervisor akan report ke Maint. Planner dan langsung menutup jam

breakdown ke dispatch.-          Kerusakan yang langsung ditangani oleh Dealer akan diinformasikan oleh Plant Superintendent/Plant

Supervisor.

Schedule

-          Perbaikan yang dikarenakan planning dari plant departement, harus diinformasikan ke produksi terlebh dahulu.

-          Maint. Planner akan membuat rencana maintenance dan repair pada sebuah equipment dan dilaporkan ke Plant Superintendent melalui Plant Supervisor.

-          Plant Superintendent akan menginformasikan ke Production Superintendent mengenai rencana tersebut.-          Selanjutnya Production Superintendent memberikan wewenang ke Production Supervisor untuk

merencanakan penghentian operasi pada equipment yang masuk schedule plant.-          Keputusan shutdown equipment diinfokan ke dispatch, yang selanjutnya menyampaikan ke mine

supervisor sebagai pelaksana penghentian equipment di tambang.-          Pekerjaan schedule maintenance/repair bisa dilakukan.-          Setelah process kerja selesai, Plant Supervisor akan report ke dispatch untuk menutup jam breakdown

dan selanjutnya di infokan ke Production Superintendent dan Maint. Planner.

            Tyre Control

Keausan Tyre diperiksa setiap minggu oleh tyreman menggunakan a tread depth gauge dan di data pada tyre record yang selanjutnya dimasukan ke tyre inspection data. Setiap pemeriksaan tyre, tyreman menggunakan acuan pada tyre inpection programme. Ketidaknormalan tyre akan dilaporkan Tyre supervisor/foreman ke plant superintendent dan selanjutnya di analisa kerusakannya.

Page 6: Standard Operation Procedure

            Spesifikasi Dealer/Supplier

Setiap spesifikasi atau standard equipment yang diberikan dealer/supplier harus diterapkan pada equipment, hal ini untuk menjamin masa warranty dan lebih baik untuk life time component yang ada di dalamnya. Apabila akan dilakukan suatu modifikasi atau perubahan spesifikasi terhadap equipment seperti lubricating, kapasitas vessel, kapasitas bucket, electrical, tyre, dan lain-lain harus dikonsultasikan ke dealer/supplier. Proses perubahan itu harus sepengetahuan Plant Superintendent dan disetujui oleh Plant Manager.

FLOWCHART UNSCHEDULE WORK

No

InformPlant Spt

 

Yes

Page 7: Standard Operation Procedure

No

InformPlant Spv

  Yes

No

Yes

Closed

Page 8: Standard Operation Procedure

No

FLOWCHART SCHEDULE WORK

No

Yes Yes

Prod.Spv 

No

Discuss Yes

No

Page 9: Standard Operation Procedure

No

Yes

Closed

Reportto

Page 10: Standard Operation Procedure

Maint.Planner

 

FLOWCHART CANNIBAL PART

IssuedstockWarehouse  Yes

Page 11: Standard Operation Procedure

No

Yes

No

No

Yes

FLOWCHART PARTS ORDER

Yes

Issued by warehouse 

Page 12: Standard Operation Procedure

No

Yes

No

FLOWCHART CLAIM TO INSSURANCE

No

Page 13: Standard Operation Procedure

Repair to Dealer / Supplier as Insurance recommendation

 

No   

Yes

FLOWCHART CLAIM TO DEALER/SUPPLIER

Page 14: Standard Operation Procedure

Yes

No

3. STANDARD OPERATIONAL

Standard Operational dapat di buat berdasarkan kebutuhan yang ada dalam plant departemen dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Apabila harus dibuat SOP yang berhubungan dengan pekerjaan, harus diperhatikan kelengkapan alat, kondisi lapangan dan man powernya.

Page 15: Standard Operation Procedure

Standard operational juga dihubungkan dengan safety procedure. Untuk pembuatan standard operational bisa didiskusikan dengan semua element yang ada di Job site.

4. FORM PLANT DEPARTMENT

Plant department mempunyai standard form sbb :

            Work Order ( WO )Form ini menandakan awal dari dimulai sebuah pekerjaan, di dalamnya memuat Job Discription, Total Time, dan Replacement Parts. WO dibuat oleh maintenance planner dan diserahkan ke pengawas. Setelah Job selesai di close oleh pengawas.            Materials Requisition ( MR )Form ini menunjukan permintaan part untuk keperluan sebuah pekerjaan dan sebagai part stock warehouse.            Purchase Order ( PO )Order pembelian akan dibuat dalam form ini, dan dikirim ke supplier/dealer setelah mendapatkan quotation/penawaran yang telah disetujui.            Warranty Claim FormForm ini sebagai data pengajuan claim kerusakan equipment yang masih dalam masa warranty supplier/dealer. Project mengirim form ini ke Plant Head office dan segera membuat MR warranty untuk meminta dealer menyelesaikan problem pada unitnya. Form di setujui plant manager dan ditujukan ke supplier/dealer untuk diberikan persetujuan warranty.            Daily Machine Down StatusForm ini dijadikan sebagai monitor breakdowm equipment setiap hari dalam sebuah project, dilaporkan oleh maintenance planner.            Daily Hours Meter ReadingForm ini berfungsi sebagai monitor hourmeter equipment dalam bulan berjalan.            Backlog UnitForm ini sebagai data backlog atau daftar kerusakan yang ada dalam sebuah equipment yang bisa dijadikan sebagai daftar perencanaan pekerjaan sebuah equipment saat dilakukan maintenance schedule.            Cannibal PartsForm ini sebagai persetujuan dilakukannya sebuah proses cannibal terhadap equipment dikarenakan stock part yang masih back order.

            Cannibal Parts SummaryForm ini sebagai daftar equipment yang dilakukan cannibal dan memonitor status kelengkapan equipment tersebut.4.10. Tyre RecordForm ini sebagai data penggantian tyre pada sebuah equipment untuk mengetahui life time tyre pada equipment tersebut.

4.11.Tyre Field Inspection DataForm ini sebagai daftar equipment yang dilakukan penggantian tyre dan menunjukan kondisi tyre tersebut. 4.12. Tyre Inspection ProgrammeForm ini sebagai hasil dari pemeriksaan tyre secara periodic, dan dapat digunakan untuk melihat performance tyre serta mendata proses rotating tyre.

4.13. PM Service SheetForm ini adalah laporan dari proses pekerjaan periodic service / preventive maintenance ( PM ) sebuah equipment.

4.14. Machine Inspection Programme

Page 16: Standard Operation Procedure

Form ini adalah laporan dari kondisi equipment yang telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh yang akan diketahui backlog kerusakan yang ada di equipment tersebut.

4.15. Technical Analysis ReportForm ini adalah laporan dari analisa technical penyebab kerusakan equipment yang disebabkan oleh mismaintenance, mis product, umur, misoperation, accident/incident. Untuk kerusakan karena misoperation dan accident/incident bisa di laporkan ke safety dan produksi, serta di kirim ke Plant Head office.

Apabila ada perkembangan dari model dan type equipment PT.KTC COAL MINING & ENERGY Plant department akan membuat standard form equipment sesuai model/type yang baru.

5.          MONTHLY REPORT

Plant Departement akan membuat monthly report yang berisi laporan program plant selama 1 bulan termasuk penghitungan actual availability equipment. Monthly Report akan di buat oleh Maintenance Planner setiap akhir bulan yang akan dilaporkan ke Plant Superintendent, Project Manager dan tembusan ke Plant Manager dan Managing Director.

5.1. Forecast Availability ( Planning )Forecast dibuat oleh maintenance planner atas persetujuan superintendent/supervisor project untuk mengetahui target MA yang ditawarkan ke produksi pada setiap equipment selama 1 bulan.Forecast di serahkan ke engineering, PM dan plant HO paling lambat tgl 20 bulan sebelumnya.

Penghitungan Forecast mempunyai standard sbb :

-          Plan Maintenance

Yaitu jumlah total jam maintenance schedule untuk sebuah equipment selama 1 bulan, bisa diketahui dari planning service yang sudah dibuat schedulenya. Sehingga rencana jam total yang dibutuhkan sebuah equipment dapat kita hitung per unit selama 1 bulan.

a.      Greasing dan Daily Maintenance :

- HD, DT, Dozer, Grader, Compactor : 5 jam/bulan- Excavator : 15 jam/bulan- Lighting Tower/ Light vehicle/Pump/genset/welding machine : 3 jam/bulan

b.      Plan Service :

-          Service 250/750 hrs : 2 jam-          Service 500 hrs : 3 jam-          Service 1000 hrs : 4 jam-          Service 2000 hrs : 5 jam

c.       Schedule Repair :

-          Midlife/overhoul-          Pekerjaan backlog -          Modifikasi internal/external

-          Breakdown time estimate

Dalam penghitungan forecast,PT.KTC COAL MINING & ENERGY menetapkan standard unscheduled down : - Unit HM 0 – 2,000 hrs = 2 % per bulan

Page 17: Standard Operation Procedure

- Unit HM 2,000 – 6,000 = 4 % per bulan- Unit HM 6,000 – 12,000 = 6 % per bulan- Unit HM 12,000 up = 8 % per bulan- Unit setelah general overhoul = 4 % per bulan

-          Total Possible Working per month

Yaitu jumlah jam dalam 1 bulan ( 24 jam x jumlah hari dalam bulan tsb )-          Total Down

Total down adalah jumlah jam rencana maintenance ditambah jumlah jam rencana breakdown time estimate

-          Mechanical Availability ( MA ) PT.KTC COAL MINING & ENERGY menetapkan rumusan forecast untuk MA :

Total Possible Working per Month – Total Down

MA = ___________________________________________ x 100 %

Total Possible Working per Month

-          Utility

Availability ( UA ) PT.KTC COAL MINING & ENERGY menetapkan forecast untuk UA :

UA = 85 % x MA

-          Available Working Hours per monthJam kerja available yang direncanakan selama 1 bulan akan diketahui dengan rumusan :

 

Page 18: Standard Operation Procedure

AWH = ( Total Possible Working per month – Total down ) x MA

 

5.2.    Actual MA dan UA

Setelah Maintenance Planner membuat sebuah forecast / target MA dan UA pada seluruh equipment, Kita bisa menghitung actual Mechanical Availability dan Utility Availability setiap bulannya.MA dan UA actual dapat dihitung dengan persyaratan selalu mendata :

-          Hour meter reading operation equipment harus terus di monitor setiap hari.-          Down time unscheduled equipment setiap hari-          Down time scheduled equipment setiap hari

Untuk rumusan MA sama dengan menghitung MA forecast.Untuk rumusan UA actual sbb :

6.         

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANISASI

Di dalam susunan organisasi plant departement, masing-masing bagian mempunai tugas dan fungsi yang saling mendukung untuk menerapkan tujuan memberikan pelayanan terhadap sarana produksi untuk meningkatkan hasil produksi.

Plant Manager

Plant Manager adalah berfungsi sebagai pemegang pimpinan dalam departemen yang mengorganisir, pengambil keputusan/decision dan bertanggung jawab di dalam proses kemajuan departemen.

-          Bekerjasama dengan operation untuk menyeleksi dan memilih equipment yang akan digunakan.-          Bertanggung jawab semua operasional plant department.-          Menyiapkan budget tahunan.-          Menyetujui budget untuk maintenance equipment-          Melihat dan menyetujui maintenance plan seluruh project. -          Memonitor dan advise tentang brakdown equipment-          Bertanggung jawab terhadap kesiapan equipment untuk produksi.

 

Page 19: Standard Operation Procedure

Plant Secretary

Plant Secretary adalah berfungsi sebagai pendukung administrasi, pendata proses kerja, dan menyiapkan rencana pekerjaan seorang pimpinan.

Plant Superintendent

Plant Superintendent adalah berfungsi sebagai support dari plant manager yang memimpin langsung semua pekerjaan yang ada di lapangan dan bertanggung jawab terhadap proses maintenance dan perbaikan equipment, jalannya program-program plant yang telah ditetapkan, dan sebagai seorang technical advisor yang memberikan keputusan menyelesaikan masalah di lapangan.

-          Menjamin safety pada semua personel maintenance di project.-          Mengatur managerial workshop dan fasilitasnya.-          Bertanggung jawab terhadap equipment availability-          Menjamin maintenance program terlaksana dengan sempurna.-          Analisa penyebab kerusakan equipment.-          Rekomendasi out-site repair.-          Menjamin qualitas semua job maintenance personel.-          Menjaga man power availability dan efektifitas bekerja.-          Menyetujui Material Requisition untuk pekerjaan maintenance.-          Membuat claim report untuk kerusakan equipment ke dealer/supplier.-          Menjamin efektifitas dan penggunaan budged untuk maintenance cost.-          dan memberi saran mekanik dalam penyelesaian pekerjaan.

Maintc Planner

Maintenance Planner adalah berfungsi sebagai perencana proses atau program plant yang membantu berjalannya proses pekerjaan. Planner membuat sebuah perencanaan untuk proses maintenance dan repair equipment, mendata semua masalah equipment, menghitung rencana dan actual availability equipment.

-          Perencanaan semua maintenance schedule.-          Membuat analisa forecast ( target ) MA.-          Memonitor dan mendata semua backlog equipment.-          Mendata maintenance equipment down time record.-          Membuat monthly report untuk mechanical availability.-          Mendata semua hystorical failure dan parts yang digunakan untuk proses repair.

Plant Supervisor

Plant Supervisor adalah berfungsi sebagai penyelia/pengawas lapangan yang bertanggung jawab mengawasi dan memberi keputusan pekerjaan. Supervisor memimpin langsung di dalam proses pekerjaan yang membutuhkan supervisi/pengarahan tentang cara dan susunan pekerjaan yang cepat dan tepat.

-          Menjalankan dan mengimplementasikan maintenance program.-          Koordinasi mekanik untuk prose pekerjaan.-          Memonitor proses pekerjaan maintenance.-          Menjamin safety dan kualitas pekerjaan.-          Mengorganisir parts dan labour maintenance.-          Rekomendasi maintenance improvement.-          Menyiapkan dan mendata backlog job.

 

Warehouse and Purchasing Supervisor

Page 20: Standard Operation Procedure

Warehouse and Purchasing Supervisor adalah berfungsi sebagai penanggung jawab pengadaan spare part yang dibutuhkan departemen, perencana part stock dan mendata proses order part

-          Memonitor stock level part-          Cost control part equipment.-          Control fuel dan oil inventory.-          Mendata semua transaksi part untuk pekerjaan maintenance.-          Memonitor proses order ke dealer/supplier.

Plant Foreman

Plant Foreman adalah berfungsi sebagai leader di dalam pekerjaan yang bertanggung jawab langsung terhadap proses pekerjaan dan memberi pengarahan langsung dalam technical analisa suatu pekerjaan.

Buyer

Buyer/Pembeli adalah berfungsi sebagai penghubung dalam pengadaan barang/part yang dibutuhkan di dalam mendukung pekerjaan. Buyer akan mendata semua proses pembelian mulai dari terbitnya Material Request sampai pada Purchase Order, serta memonitoring datangnya part dari dealer/supplier.

Planner Clerk

Planner Clerk adalah berfungsi membantu proses perencanaan maintenance yang dibuat oleh Maintenance Planner dengan memasukan data-data pendukung dalam perencanaan proses pekerjaan.

Mechanic

Mechanic adalah berfungsi sebagai pelaksana proses pekerjaan mechanical yang mempunyai kemampuan analisa problem, urutan proses pekerjaan dan bekerja secara team work dan aman.

Electrician

Electrician adalah berfungsi sebagai pelaksana proses pekerjaan electrical yang mempunyai kemampuan analisa problem, urutan proses pekerjaan dan bekerja secara team work dan aman.

Serviceman

Serviceman adalah berfungsi sebagai pelaksana proses pekerjaan service equipment dan melaporkan kebutuhan consumable sebuah equipment setelah melaksanakan proses service.

Tyre man

Tyreman adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan tyre yang mempunyai kemampuan analisa problem, urutan proses pekerjaan dan bekerja secara team work dan aman

Welder

Welder adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan pengelasan yang mempunyai kemampuan urutan proses pekerjaan dan bekerja secara team work dan aman.

Page 21: Standard Operation Procedure

Fuel man

Fuel man adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan melayani kebutuhan bahan bakar equipment yang mendata jumlah bahan bakar yang digunakan dalam proses pekerjaan.

Tools Keeper

Tools Keeper adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan melayani kebutuhan tools yang akan digunakan dalam proses pekerjaan dan mendata tools yang di ambil dan digunakan dalam tools room.

Store man

Store man adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan melayani kebutuhan spare part yang akan diambil dan digunakan dalam proses pekerjaan di dalam warehouse.

Warehouse Clerk

Warehouse adalah berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan pendataan part yang masuk dan keluar yang ada di warehouse dan membantu dalam memonitor part yang harus disiapkan dalam proses pekerjaan.

salam,

Laurents Pardosi