BAB (6)

download BAB (6)

of 4

description

mmmmm

Transcript of BAB (6)

6

A. Diagnosis Banding 1. Psoriasis Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai dengan fenomena tetesan lilin, Autzpits dan Kobner. Kelainan kulit yang ditemukan berupa berupa plak dengan skuama diatasnya. Eritema sirkumkripta dan merata, tapi pada stadium penyembuhan eritema yang ditengah menghilang dan hanya di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar berwarna putih seperti mika.1

Gambar 9. Gambaran klinis psoriasis. [Dikutip dari kepustakaan 6]

2. Dermatitis atopi Dermatitis atopik merupakan salah satu penyebab eritroderma pada orang dewasa dimana didapatkan gambaran klinisnya terdapat lesi pra-existing, pruritus yang parah, likenifikasi dan prurigo nodularis, sedangkan pada gambaran histologi terdapat akantosis ringan, spongiosis variabel, dermal eosinofil dan parakeratosis.

Gambar 10. Gambaran klinis dermatitis atopi. [Dikutip dari kepustakaan 6]

B. PenatalaksanaanPada eritroderma yang diakibatkan oleh alergi obat atau golongan I, obat tersangka sebagai kausanya segera dihentikan. Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, dosis prednisone 4 x 10 mg. penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Pada golongan akibat perluasan penyakit kulit atau golongan II juga diberikan kortikosteroid. Dosis mula prednisone 4 x 10 mg sampai 15 mg sehari. Jika setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan. Setelah tampak perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan. Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan dengan ter pada psoriasis, makan obat tersebut harus dihentikan. Eritroderma karena psoriasis dapat pula diobati dengan etretinat salah satunya adalah asetretin. Lama penyembuhan golongan II ini bervariasi beberapa minggu hingga beberapa bulan, jadi tidak secepat seperti golongan I.Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (long term), yakni jika melebihi 1 bulan lebih baik digunakan metilprednisolon darpiada prednison dengan dosis ekuivalen karena efeknya lebih sedikit.Pengobatan penyakit Leiner dengan kortikosteroid memberi hasil yang baik. Dosis prednisone 3 x 1-2 mg sehari. Pada sindrom Sezary pengobatan terdiri atas kortikosteroid (prednisone 30 mg sehari) atau metilprednisolon ekuivalen dengan sitostatik, biasanya digunakan klorambusil dengan dosis 2-6 mg sehari.Pada eritroderma kronis diberikan pula diet tinggi protein, karena terlepasnya skuama mengakibatkan kehilangan protein. Kelainan kulit juga perlu diolesi emolien untuk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema misalnya dengan salep lanolin 10% atau krim urea 10%.C. Komplikasi Komplikasi sistemik yang dapat timbul anatara lain gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan termoregulasi, infeksi, gagal jantung high-output, syok kardiogenik, ARDS, dekompensasi penyaki hata kronis, dan genikomastia.6D. Prognosis Eritroderma yang termasuk golongan I, yakni karena alergi obat secara sistemik, prognosisnya baik. Penyembuhan golongan ini ialah yang tercepat dibandingkan dengan golongan lain.Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dngan kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, pasien akan mengalami ketergantungan kortikosteroid. Sindrom sezary prognosisnya buruk, pasien pria umumnya akan meninggal setelah 5 tahun, sedangkan pasien wanita setelah 10 tahun. kematian disebabkan oleh infeksi atau penyakit yang berkembang menjadi mikosis fungiodes.2

3