BAB 5 IR

36
1 BAB 4 SPEKTROSKOPI INFRA RED Oleh: Imelda Fajriati, M.Si

description

spektroskopi,infra red

Transcript of BAB 5 IR

Page 1: BAB 5  IR

1

BAB 4

SPEKTROSKOPI INFRA RED

Oleh: Imelda Fajriati, M.Si

Page 2: BAB 5  IR

2

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH

• PENGANTAR Radiasi inframerah (IR) ditemukan oleh Sir William

Herschel pada tahun 1800. Radiasi inframerah terletak pada daerah panjang gelombang (wavelength): 0,78 – 1000 mm atau bilangan gelombang (wavenumber): 12.800 – 10 cm-1. Sinar inframerah biasanya dibedakan menjadi: IR dekat (Near IR), IR tengah (middle IR) dan IR jauh (far IR). Secara lengkap pembagian sinar IR disajikan pada Tabel V.1. Penggolangan tersebut didasarkan pada kedekatannya dengan radiasi tampak

• Pemanfaatan radiasi IR untuk analisis kimia diperkenalkan

oleh William W. Coblentz pada tahun 1903 dan diperuntukkan pada awalnya untuk analisis polutan atmosfer pada daerah industri dan untuk analisis hidrokarbon C4 pada industri karet. Sekarang metode spektroskopi IR lebih banyak dipakai untuk identifikasi senyawa-senyawa organic khususnya gugus fungsional.

Page 3: BAB 5  IR

3

Spektrum IR adalah Jumlah radiasi IR yang diteruskan

melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (panjang

gelombang) radiasi

Region Wavelength range

(µm)

Wavenumber range

(cm-1)

Near

Middle

Far

0.78 - 2.5

2.5 – 50

50 -1000

12800 – 4000

4000 – 200

200 - 10

Page 4: BAB 5  IR

4

Atom-atom dalam molekul tidak diam, tetapi bervibrasi

(bergetar). Ikatan kimia antara dua atom ibarat dua bola

yang dihubungkan oleh suatu pegas:

• Bila radiasi IR dilewat pada sebuah cuplikan, maka

molekul-molekulnya dapat menyerap dan terjadilah

transisi diantara tingkat vibrasi dasar (groundstate) ke

tingkat vibrasi tereksitasi (excited state)

• Contoh: ikatan C – H yang bervibrasi 90 trilliun kali dalam satu detik harus menyerap radiasi IR pada frekuensi tersebut

(9,0 x 1013 Hz, 3000cm -1).

Page 5: BAB 5  IR

5

Vibrasi Molekul

• Penyerapan radiasi IR

menyebabkan perubahan

tingkat energi vibrasi:

(berlaku untuk molekul

yang mempunyai momen

dipole)

Page 6: BAB 5  IR

6

Konsep dasar vibrasi atom

• Untuk memahami konsep dasar tentang spectra vibrasi akan ditinjau

ikatan kovalen sederhana dari dua atom sebagai suatu pegas/per yang

menghubungkan 2 atom dengan massa m1 dan m2. Kekuatan tarik

pegas dinyatakan sebagai konstanta gaya, k.

Mass Force constant Mass

m1 k

m2

Gb. Penggambaran 2

atom yang ber-

ikatan sebagai bola dan

pegas yang

bergetar searah

dengan ikatan/pegas

Page 7: BAB 5  IR

7

Jika system tersebut digetarkan (dengan ditarik searah

ikatan kemudian dilepas), maka frekuensi (n) vibrasi

yang terjadi dapat diterangkan dengan Hukum Hooke

tentang getaran harmonic sederhana:

n = 1/2p (k/m)1/2 (1)

di mana m adalah massa tereduksi kedua atom yang

didefinisikan dengan persamaan berikut:

1/m = 1/m1 + 1/m2 (2)

atau,

m = (m1m2)/(m1+m2) (3)

m dinyatakan dalam satuan massa atom, sehingga dikalikan faktor 1 sma : 1,67 . 10-24

Page 8: BAB 5  IR

8

menurut teori kuantum vibrasi molekul tidak boleh terjadi

dengan frekuensi yang sembarang dan energinya harus

tertentu sesuai dengan bilangan kuantumnya (Ev):

Ev = (v + ½) hn (4)

Di mana v = 0, 1, 2, 3, …, dst dan h adalah konstanta Planck.

Sebagai contoh jika suatu molekul mengalami transisi energi

vibrasi dari level terendah ground state (v = 0) ke transisi

tingkat pertama (v = 1) dengan cara menyerap radiasi IR, maka

frekuensi radiasi untuk transisi tersebut menurut prinsip Bohr

adalah

hn = E1 – Eo (5)

dari persamaan (4) diperoleh Eo = ½ hn dan E1 = 3/2 hn,

dengan demikian,

(E1 – Eo)/h = n (6

Page 9: BAB 5  IR

Frekuensi Vibrasi

• Jika ikatan antara pasangan atom ibarat pegas,

berdasar hukum Hook :

21

21 )(

2

1

2

1

mm

mmkkVm

pmp

k = tetapan gaya untuk

ikatan kimia,

m1 dan m2 = massa

dari atom-atom

Berdasarkan tinjauan secara mekanika kantum, maka energi

vibrasi itu adalah “quantisized”. Sehingga energi potensial

molekul yang bervibrasi:

u

khE

pn

2)

2

1(

Jadi energi vibrasi molekul hanya dapat memiliki nilai-nilai

tertentu saja.

mhVE )2

1( n

Page 10: BAB 5  IR

10

Beberapa hal penting:

• Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi

molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya

absorpsi adalah terkuantitasi.

• Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat

perubahan baik nilai maupun arah dari momen dwikutub ikatan.

Oksigen memiliki keelektronegatifan sehingga N merupakan molekul

yang dipole. Jadi muatan (+) dan (-) terpisah

• Dengan cara yang sama transisi energi vibrasi juga dapat terjadi dari

tingkat energi terendah (v = 0) ke tingkat energi kedua (v = 2) dengan

frekuensi sebesar 2n. Sebagai perbandingan dalam bahasa musik dikenal

istilah:

n = frekuensi vibrasi dasar, sedangkan

2n = frekuensi overtone

N O

Page 11: BAB 5  IR

Frekuensi vibrasi

• Setiap jenis ikatan kimia memiliki frekuensi vibrasi berbeda, dan jenis ikatan kimia yang sama juga berbeda frekuensi vibrasinya jika diikat oleh senyawa yang berlainan karena lingkungan berbeda.

• Tidak ada molekul yang berbeda strukturnya yang memiliki pola absorbsi-IR atau spektrum-IR yang sama (fingerprint spectrum)

Page 12: BAB 5  IR

12

• Contoh kasus

Evaluasi frekuensi vibrasi untuk ikatan O-H menggunakan persamaan Hooke!

Menurut persamaan, maka

n = ½ p (k/m)1/2 ; k = 7,7 x 105

= ½ p (7,7 x105)/(0,941 x 1,67.10-24); 1 sma = 1,67.10-24

= 1,11 x 1014 Hz

atau

n = n/c; c : kecapatan cahaya = 3,0 x 1010 cm/detik

sehingga

n = (1,11 . 1014 / 3,0 x 1010) (Hz/(cm/detik)) = 3700 cm-1

Jadi menurut Hukum Hooke ikatan O-H akan bervibrasi dengan frekuensi 1,11 x 1014 getaran/detik, sehingga untuk transisi energi vibrasi diperlukan radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 1,11 x 1014 getaran/detik atau radiasi inframerah dengan bilangan gelombang 3700 cm-1.

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa spektra vibrasi O-H alkohol teramati dengan absorpsi yang kuat dan karakteristik pada 3600 cm-1. Perbedaan ini terjadi OH alkohol tidak bebas tetapi terikat oleh gugus/atom lain.

Page 13: BAB 5  IR

13

• Dengan cara yang sama kita dapat menghitung frekuensi vibrasi C-C, C=C, CC dan akan diperoleh frekuensi vibrasi masing-masing:

C-C = 3,5 x 1013 Hz atau bilangan gelombang = 1100 cm-1

C=C = 4,9 x 1013 Hz atau bilangan gelombang = 1640 cm-1

CC = ……….. Hz atau bilangan gelombang = 2100 cm-1

Terlihat dengan jelas bahwa IR spektroskopi dapat mengidentifikasi kombinasi dua atom yang sama yang terikat dengan kekuatan ikatan berbeda yaitu ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.

Pasangan atom Konstanta

kekuatan (k)

Massa tereduksi

(m)

C – C

C = C

C C

C – O

C = O

C – H

O – H

C – N

N – H

C N

4,5 x 105

9,6 x 105

15,6 x 105

5,0 x 105

12,1 x 105

5,1 x 105

7,7 x 105

5,8 x 105

6,4 x 105

17,7 x 105

6

6

6

6,85

6,85

0,923

0,941

6,46

0,933

6,46

Konstanta kekuatan beberapa ikatan diatomik dan massa tereduksinya

Page 14: BAB 5  IR

Latihan:

1. Bagaimana mengatasi gangguan

pembentukan senyawa yang stabil dalam

proses pengatoman metode AAS,

mengapa hal tersebut dapat dilakukan?

2. Berapakah energi yang dibutuhkan untuk

perubahan energi vibrasi dari keadaan

groun state menuju energi vibrasi tingkat

ke-2

3. Pada bilangan gelombang berapakah yang

dibutuhkan untuk vibrasi atom C-H dan

C=C

14

Page 15: BAB 5  IR

15

SPEKTRA VIBRASI MOLEKUL POLIATOM

• Dalam molekul, atom atau ikatan kovalen antar atom tidak terikat/terhubung secara kaku dan karenanya dapat mengalami vibrasi dari posisi dasarnya relatif terhadap atom yang lain, vibrasi yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi:

- Vibrasi yang menyebabkan terjadinya perubahan panjang ikatan

(vibrasi rentang)

- Vibrasi yang menyebabkan terjadi perubahan sudut ikat

(3 atom) atau sudut dihedral (4 atom)

• Karena tiap jenis ikatan dalam suatu molekul mempunyai kekuatan ikatan yang berbeda-beda, maka jika suatu radiasi elektromagnetik IR dengan frekuensi yang kontinyu (berurutan) dilewatkan melalui suatu molekul dengan berbagai jenis ikatan, maka akan terekam suatu seri spektra (pita-pita) absorpsi yang terlihat kontinu. Spektra ini disebut dengan Spektra Vibrasi Molekul.

Page 16: BAB 5  IR

Vibrasi molekuler

• Posisi relatif suatu atom dengan atom lainnya dalam suatu molekul selalu berubah-ubah akibat dari gerakan vibrasi.

• Untuk molekul dwi-atom atau tri-atom, vibrasi berhubungan dengan energi absorbsi, namun untuk poliatom, vibrasi tidak mudah diperkirakan karena banyaknya pusat vibrasi yang berinteraksi.

• Vibrasi molekul ada 2:

1. Vibrasi ulur (stretching)

2. Vibrasi Tekuk (bending vibrations) scisoring (v. gunting), rocking (v. Goyang), wagging (v. Kibasan), dan twisting (v. Pelintir).

Page 17: BAB 5  IR

Vibrasi ulur (streching)

Pada vibrasi ini terjadi perubahan terus menerus dari jarak antara 2 atom didalam suatu molekul (konstanta

vibrasi antara dua atom sepanjang sumbu ikatan). Contoh : -CH3, -CH2-, -NO2, -NH2, dan anhidrida.

Simetri

(~ 2853 /cm)

Tak Simetri

(~ 2926 /cm)

Page 18: BAB 5  IR

18

• Vibrasi rentangan (stretching): adalah vibrasi di mana 2 atom yang terikat berosilasi secara terus menerus, jarak ikat antara kedua atom tersebut terus berubah, tetapi sudut ikat/ sumbu ikatnya tidak berubah. Pada umumnya vibrasi stretching memerlukan energi yang lebih tinggi dan dinyatakan dengan simbol nu, n, diikuti dengan gugus kimia yang mengalami vibrasi (ditulis dalam tanda kurung)

Misalnya n(C=O) = 1.600 cm-1: vibrasi stretching dasar dari gugus karbonil teramati pada bilangan gelombang 1.600 cm-1.

Vibrasi stretching dibagi menjadi 2 yaitu stretching terisolasi (misal ikatan O-H) dan stretching berpasangan (missal gugus metilen). Untuk stretching berpasangan dibedakan lagi menjadi berpasangan simetris dan non-simetris sebagaimana diilustrasikan pada Gambar V.3

Page 19: BAB 5  IR

Vibrasi Tekuk (bending vibration)

• Terjadi perubahan sudut antara dua ikatan kimia. Ada 2 bidang :

a. Tekuk dalam bidang (in-plane bending) v. Scissoring dan v. Rocking

b. Tekuk keluar dalam bidang (out-of-plane) v. wagging dan v. Twisting

• Keempat vibrasi tersebut hanya mungkin bagi molekul yang memiliki lebih dari dua atom.

Page 20: BAB 5  IR

20

• Vibrasi Bengkokan (Bending): dicirikan oleh perubahan sudut ikat yang terus menerus diantara dua ikatan, misalnya vibrasi bending gugus -C-H aromatis. Vibrasi C-H aromatis yang terjadi pada bidang gugus fenil (cincin benzene) diberi simbol delta, d(C-H) (in the plane), sedangkan yang terjadi ke luar bidang (out of plane) cincin benzene diberi simbol gamma, g(C-H). Penamaan ini juga berlaku untuk C-H alkena dan yang lain.

• Vibrasi Wagging: terjadi apabila suatu unit non-linear yang terdiri dari tiga atoms berosilasi ke depan dan belakang ke luar bidang setimbang yang dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom-atom tersebut (lihat Gambar IV.4). Vibrasi ini diberi symbol omega, w(H-C-H)

• Vibrasi Rocking: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada No.3 berosilasi ke kiri dan ke kanan dalam bidang setimbang yang dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom-atom tersebut. Vibrasi ini diberi symbol rho, r(H-C-H).

• Vibrasi Twisting: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada No.3 berotasi sepanjang ikatan yang menghubungkan unit atom tersebut dengan sisa molekul. Vibrasi ini diberi simbol tau, t(H-C-H).

• Vibrasi Scissoring: terjadi apabila dua atom yang terikat pada satu atom yang sama bergerak saling menjauh dan medekat . Vibrasi ini diberi simbol s(H-C-H).

Page 21: BAB 5  IR

21

Jenis-jenis vibrasi ikatan

Page 22: BAB 5  IR

Simetric

streching

Asimetric

streching

Scissoring

Rocking

Wagging

Twisting

Page 23: BAB 5  IR

23

besaran untuk mengukur frekwensi yang ada pada sumbu

horizontal spektrum adalah bilangan gelombang, yang

didefinisikan sebagai berikut:

= 1/

• Energy in molecules is quantised.

• In i.r., molecules are exposed to radiation between

1014Hz – 1013Hz (wavelengths 2.5µm -15 µm).

Remember: c = λ v

• Bonds vibrate and stretch (pull apart then push

together again) as they absorb energy.

Page 24: BAB 5  IR

24

Vibrational changes of CO2

Asymmetric stretch

Symmetric stretch

bending

Page 25: BAB 5  IR

25

Regions in the IR spectrum where

typical absorptions occur

Absorption

range/cm-1

Bonds responsible Examples

4000 – 2500 Single bonds to hydrogen O-H, C-H, N-H,

2500 – 2000 Triple bonds C C, N N

2000 – 1500 Double bonds C=C, C=O

Below 1500

(fingerprint

region)

Various

(not used to ID functional

groups)

C-O,

C-X (halogen)

Label these regions on the previous two examples; sketch the structures and

link them to the main signals. Do this for the following examples, too.

Page 26: BAB 5  IR

26

Page 27: BAB 5  IR

27

Page 28: BAB 5  IR

Interpretasi Spektrum

(...pengantar)

• Spek tro-IR menentukan posisi dan ukuran relatif

absorbsi atau puncak serapan.

• Spektrum IR menggambarkan hubungan

intensitas absorbsi (% T) dengan bilangan

gelombang (cm-1).

• Untuk mempermudah interpretasi dapat

digunakan bagan korelasi dan tabel

• Kuat lemahnya intensitas puncak dinyatakan

dengan huruf S (strong = kuat), M (medium =

sedang), dan W (weak = lemah)

Page 29: BAB 5  IR

29

INSTRUMENTASI SPEKTROMETER IR

• Pada dasarnya instrumentasi IR tidak jauh berbeda dengan instrumentasi

spektrofotometer UV-visible. Peralatan spektrometer IR biasanya

mempunyai dua berkas sinar (double beam) yang masing-masing melewati

sel/ bahan sample dan sel/bahan referensi. Secara lengkap skema bagian-

bagian instrumentasi spectrometer IR diberikan pada Gambar V.5.

Page 30: BAB 5  IR

Instrumentasi Spektro-IR (...1)

• Komponen dasar spektro-IR sama dengan UV-Visibel,

namun sumber radiasi, detektor, dan komponen optiknya

sedikit berbeda.

• Umumnya alat IR menggunakan berkas ganda yang

dirancang ebih sederhana daripada berkas tunggal.

• Temperatur dan kelembaban (max. 50 %) ruang harus

dikontrol.

• Kelembaban tinggi mengakibatkan permukaan prisma dan

sel alkali-halida akan jadi suram

• Perubahan suhu berpengaruh pada ketepatan dan

kalibrasi λ

Page 31: BAB 5  IR
Page 32: BAB 5  IR

Instrumentasi Spektro-IR (...2)

• Sumber radiasi umum digunakan Nernest atau lampu Glower (oksida-ksida zirkonium dan ytrium)

• Monokromator yang digunakan terbuat dari berbagai bahan (prisma dan celah dari gelas, lelehan silika, CaF2, NaCl, AgCl, KBr, CsI)

Prisma NaCl (4000-60/cm) dan prisma KBr (400/cm)

• Detektor yang digunakan umumnya termal (termokopell), dan yang non termal (sel fotokonduktif)

Page 33: BAB 5  IR

Interpretasi Spektrum

(...pengantar)

• Spek tro-IR menentukan posisi dan ukuran relatif

absorbsi atau puncak serapan.

• Spektrum IR menggambarkan hubungan

intensitas absorbsi (% T) dengan bilangan

gelombang (cm-1).

• Untuk mempermudah interpretasi dapat

digunakan bagan korelasi dan tabel

• Kuat lemahnya intensitas puncak dinyatakan

dengan huruf S (strong = kuat), M (medium =

sedang), dan W (weak = lemah)

Page 34: BAB 5  IR

Latihan Soal

• Tentukan gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam spektra-IR

berikut dan tentukan struktur molekul sampel yang memberikan

spektra-IR sebagai berikut :

Page 35: BAB 5  IR

35

PREPARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN

SPEKTRA IR

Untuk pengambilan spectra IR jumlah sample yang diperlukan antara 1-5 mg, sedangkan bentuk sample dapat berupa padatan, cairan atau dalam bentuk gas.

Sampel Dalam Bentuk Padatan

(1) Spektra diambil dalam bentuk padatan

• Ukuran partikel padatan harus lebih kecil dari panjang gelombang radiasi IR (1 mm), kalau tidak akan terjadi scattering pada sinar yang masuk sehingga spectra IR yang dihasilkan tidak mulus.

• Partikel padatan harus berada dalam medium dengan indeks bias yang seragam. Biasanya dibuat suspensi dalam “Nujol” (sejenis paraffin) sehingga diperoleh “Mull”. Mull yang diperoleh kemudian dilekatkan diantara 2 buah plat NaCl sehingga diperoleh “thin film”.

• Metode yang lebih umum adalah pembuatan suspensi padatan dengan KBr. Kemudian suspensi yang diperoleh di-press/ditekan dengan alat tertentu sampai didapatkan pellet (disc) KBr.

(2) Spektra diambil dalam bentuk larutan

• Sample padatan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian spectra dari larutan diukur dalam sel dengan ketebalan sel 0,1 – 0,5 mm.

• Pemilihan pelarut disesuaikan dengan daerah bilangan gelombang yang akan diambil spektranya:

Missal: CCl4 bebas spektra IR pada daerah 4000 – 1300 cm-1

CS2 bebas spektra IR pada daerah 1300 – 660 cm-1

• Untuk spektrometer IR double beam biasanya absorpsi dari pelarut dapat dihilangkan dengan scanning baseline atau autozero.

Page 36: BAB 5  IR

36

SAMPEL DALAM BENTUK GAS

Sampel dalam bentuk gas biasanya diukur dalam sel dengan ketebalan 10 cm. untuk gas-gas yang kandungannya dalam level trace (kelumit), bisanya digunakan sel yang sangat panjang. Sel semacam ini dapat diperoleh dengan cara memasang cermin pada sisi belakang sel sedemikian rupa sehingga diperoleh efek refleksi yang berlipat.

PEMBAGIAN DAERAH SPEKTRA IR

• Daerah frekuensi gugus fungsional

Terletak pada daerah radiasi 4000 – 1400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan oleh vibrasi dua atom, sedangkan frekuensinya karakteristik terhadap massa atom yang berikatan dan konstanta gaya ikatan.

• Daerah Fingerprint

Yaitu daerah yang terletak pada 1400 – 400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi molekul secara keseluruhan. Setiap atom dalam molekul akan saling mempengaruhi sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas untuk setiap molekul. Oleh karena itu, pita-pita pada daerah ini dapat dijadikan sarana identifikasi molekul yang tak terbantahkan.

Catatan: Seri senyawa homolog seperti asam lemak rantai panjang biasanya mempunyai pita absorpsi yang hampir identik sehingga susah identifikasinya.