Bab 5 integral

29
BAB 5 INTEGRAL Penerbit Erlangga

Transcript of Bab 5 integral

Page 1: Bab 5 integral

BAB 5 INTEGRALPenerbit Erlangga

Page 2: Bab 5 integral

KOMPETENSI DASAR

Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu.

Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri yang sederhana.

Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar.

Page 3: Bab 5 integral

A. INTEGRAL TAK TENTU Limit, diferensial, dan integral merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan.

Pengertian limit digunakan dalam pengertian dasar hitung diferensial dan integral.

Berkaitan dengan pengertian limit, integral dapat diartikan sebagai limit dari jumlah luas bagian-bagian yang sangat kecil di bawah kurva.

Pengertian integral seperti ini akan dijelaskan pada pembahasan dalam menentukan luas daerah di bawah kurva.

integral jika dikaitkan dengan diferensial, maka pengintegralan merupakan invers (kebalikan) dari pendiferensialan. Karena itu integral disebut pula anti diferensial (anti turunan).

Page 4: Bab 5 integral

CONTOH

Carilah anti turunan dari fungsi f(x) = 3x2. Jawab: Suatu fungsi F yang memenuhi F′(x) = 3x2

berlaku untuk semua x ∈ R. Dengan mendiferensialkan F(x) = x3 kita memperoleh F′(x) = f(x) = 3x2. Dengan demikian, dengan mendiferensialkan fungsi F, didapat fungsi turunannya yaitu f, begitu pula sebaliknya dengan operasi anti turunan, jika diketahui f maka dapat diketahui F.

Page 5: Bab 5 integral

Karena turunan konstanta adalah nol, maka setiap bentuk F(x) + C dengan C sembarang konstanta, juga merupakan anti turunan dari f(x).

Hasil pengintegralan f(x) dengan berbentuk F(x) + C dinamakan integral sembarang (integral tak tentu), ditulis sebagai berikut.

Page 6: Bab 5 integral

Dengan mengamati tabel di atas, diperoleh:

dengan n bilangan rasional dan n ≠ –1

Page 7: Bab 5 integral

CONTOH

Page 8: Bab 5 integral

SIFAT-SIFAT INTEGRAL TAK TENTU

Beberapa sifat integral tak tentu adalah sebagai berikut.

1. ∫ a dx = ax + C; a adalah konstanta 2. ∫ a f(x) dx = a ∫ f(x) dx; a adalah konstanta 3. ∫ ((f(x) + g(x)) dx = ∫ f(x) dx + ∫ g(x) dx 4. ∫ ((f(x) – g(x)) dx = ∫ f(x) dx – ∫ g(x) dx

Page 9: Bab 5 integral

CONTOH

Page 10: Bab 5 integral

B. INTEGRAL TENTU

Integral tentu adalah integral dari suatu fungsi kontinu untuk nilai-nilai x tertentu dalam sebuah interval yang mempunyai batas atas dan batas bawah.

Jika F(x) anti turunan dari f(x) dengan nilai-nilai x pada sebuah interval yang memiliki batas bawah a dan batas atas b, maka bentuk f(x) dx disebut integral tentu untuk fungsi f(x)

dari a sampai b. Andaikan f kontinu pada [a, b] dan andaikan F

sembarang anti turunandari f , maka pada interval tersebut berlaku sebagai berikut.

Page 11: Bab 5 integral

Selain sifat integral tak tentu yang juga berlaku pada integral tertentu, terdapat sifat- sifat integral tertentu yang lain sebagai berikut.

Page 12: Bab 5 integral

CONTOH

Page 13: Bab 5 integral

C. INTEGRAL TAK TENTU FUNGSI TRIGONOMETRI

Hubungan antara anti turunan (integral) dengan turunan

Page 14: Bab 5 integral

Turunan dan integral fungsi trigonometri berbentuk sin (ax + b), cos (ax + b), tan (ax + b), cot (ax + b), sec (ax + b), dan cosec (ax + b).

Page 15: Bab 5 integral

CONTOH

Page 16: Bab 5 integral

D. INTEGRAL TENTU FUNGSI TRIGONOMETRI

Untuk menghitung nilai integral tertentu kita menggunakan rumus

di mana F(x) adalah hasil pengintegralan dari f(x) atau disebut juga anti turunan, a dan b masing masing adalah bilangan real, a disebut batas bawah dan b disebut batas atas. Rumus di atas juga dapat digunakan untuk menentukan nilai integral dari fungsi trigonometri.

Page 17: Bab 5 integral

E. MENYELESAIKAN INTEGRAL DENGAN METODE SUBSTITUSI

Perhatikan contoh berikut :Contoh :

Page 18: Bab 5 integral

Jika u = g(x) maka u′ = g′(x) dx dengan g adalah suatu fungsi yang

dapat diturunkan dan F adalah anti turunan dari f, maka:

Page 19: Bab 5 integral

CONTOH

Page 20: Bab 5 integral

F. INTEGRAL PARSIAL

Pada diferensial (turunan) dikenal rumus turunan hasil kali fungsi-fungsi.

Rumus tersebut digunakan sebagai dasar memperoleh integral parsial atau integral sebagian.

Metode integral parsial digunakan karena tidak semua integral dapat diselesaikan dengan metode substitusi.

Page 21: Bab 5 integral

CONTOH

Page 22: Bab 5 integral

G. MENENTUKAN LUAS DAERAH

Luas daerah di atas kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, dan garis x = b, a ≤ b, serta y = f(x) > 0, dirumuskan sebagai berikut :

Luas daerah dibawah kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, dan garis x = b, a < b, serta y = f(x) < 0, dirumuskan sebagai berikut.

Page 23: Bab 5 integral

CONTOH

Page 24: Bab 5 integral

Jika y1 = f(x) dan y2 = g(x) kontinu pada a ≤ x ≤ b maka luas daerah yang dibatasi oleh y1 dan y2 untuk y ≥ y1 (y2 diatas y1) ditentukan oleh

Jika x1 = f(y) dan x2 = g(y) dua fungsi kontinu pada a ≤ y ≤ b maka luas daerah yang dibatasi oleh x1 dan x2 untuk x2 ≥ x1 (x2 di bawah x1) ditentukan oleh

Page 25: Bab 5 integral

CONTOH

Page 26: Bab 5 integral

H. MENENTUKAN VOLUME BENDA PUTAR

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, x = b diputar mengelilingi sumbu X adalah:

Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva x = f(y), sumbu Y, garis y = a, y = b diputar mengelilingi sumbu Y adalah

Page 27: Bab 5 integral

CONTOH

Page 28: Bab 5 integral

Jika y1 = f(x) dan y2 = g(x) kontinu pada a ≤ x ≤ b, maka volume benda putar yang dibatasi oleh y1 dan y2 apabila diputar mengelilingi sumbu X adalah:

Jika x1 = f(y) dan y2 = g(y) kontinu pada a ≤ y ≤ b, maka volume benda putar yang dibatasi oleh x1 dan x2 apabila diputar mengelilingi sumbu Y adalah:

Page 29: Bab 5 integral

CONTOH