BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN -...
Transcript of BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN -...
38
BAB 5
HASIL PEMBAHASAN DESAIN
5.1 Hasil Visual
5.1.1 Logo
Gambar 5.1 Logo Baru Qertoev
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Logotype pada logo Qertoev adalah modifikasi dari huruf Bebas Neue, lalu
untuk tulisan coffee menggunakan huruf Big John, dan untuk tagline
menggunakan huruf Telegrafico. Jenis font pada logo Qertoev adalah perpaduan
huruf sans serif yang dipilih untuk memberikan kesan yang lebih modern dan
simpel. Logo dibuat menjadi lebih modern dan simple dibandingkan logo
Qertoev yang lama, agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman dan sesuai
dengan masyarakat muda modern masa kini.
Pada tulisan ‘Qertoev’ logotype dibuat sedikit rounded agar dapat tercipta
komposisi yang unity antara logotype dengan tulisan ‘coffee’. Tagline Qertoev
pun harus selalu berada bersama logo, karena Qertoev sangat menjunjung tinggi
makna dari taglinenya tersebut, namun agar ada pemisah diantara logotype dan
tulisan ‘coffee’, maka diterapkan elemen garis.
5.1.2 Packaging
5.1.2.1 Kemasan Side Gusset Pouch Paper Kraft Foil
39
Menjaga kualitas kopi tetap segar hingga saatnya diracik dan disajikan tentu
saja adalah faktor penting. Kemasan Qertoev menggunakan jenis kemasan
khusus kopi, agar kualitas kopinya tetap terjaga. Kemasan yang digunakan
adalah kemasan Side Gusset Pouch Paper Kraft Foil. Jenis kemasan ini akan
menjadi perangkat yang pas untuk menyimpan persediaan kopi. Kemasan ini
dilapisi bahan aluminium foil di bagian dalam yang bisa membantu
mempertahankan suhu, agar kopi yang tersimpan akan lebih terjaga
ketahanan kualitasnya. Kemasan ini juga dilengkapi oleh valve, yaitu tempat
keluar masuknya udara pada kemasan kopi. Valve memiliki peranan yang
sangat penting pada kemasan, terutama untuk kemasan dengan produk yang
mengeluarkan gas, misalnya seperti produk Kopi. Kopi mengeluarkan gas
CO2 setelah di roasting. Dalam 2-3 minggu pertama gas akan terus
dikeluarkan, dan jika gas tersebut berada di dalam satu ruangan tertutup dan
tidak dikeluarkan, maka kopi akan cepat kehilangan kesegaran nya. Fungsi
dari valve ini adalah untuk mengeluarkan gas tersebut dari dalam kemasan,
namun udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam kemasan.
Gambar 5.2 Tampak luar dan dalam kemasan
Side Gusset Pouch Paper Kraft Foil
Sumber: Dwi Pratita Widyati
40
Kemasan kopi Qertoev memiliki tiga jenis ukuran yang berbeda, yaitu
ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1kg. Ukuran gramasi tersebut dipilih karena
ukuran tersebut merupakan ukuran yang biasa untuk digunakan supplier
ataupun coffee shop untuk menjual kopinya.
Gambar 5.3 Varian ukuran kemasan Qertoev
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.2.1 Kemasan Box
Kemasan box ialah kemasan khusus yang dibuat untuk menampung kopi
dengan berat total 1 kg, yang di desain khusus untuk membawa empat
bungkus kopi ukuran 250 gram. Box ini berukuran 26,3cm x 11cm x15,5cm.
Dan kemasan ini juga bersifat lebih spesial, yaitu selain dapat dimiliki untuk
pribadi, kemasan ini dikhususkan pula untuk sebagai hadiah ataupun
pemberian kepada orang lain. Kemasan box ini dibuat menggunakan jenis
kardus corrugated yang ramah lingkungan dan biaya ekonomi yang cukup
rendah. Menurut German Ucar pada buku “Corrugated Paper Packaging
Design”, dikatakan bahwa bahan corrugated memiliki beban yang ringan,
mudah diaplikasikan, lalu sangat ramah lingkungan karena mudah untuk
didaur ulang lalu digunakan kembali. Lalu dikatakan pula bahwa bahan
corrugated merupakan media yang sangat efieisen, karena dapat menjaga dan
41
melindungi produk dengan baik, memberikan kontribusi untuk konservasi
sumber daya, dan mengurangi biaya di bidang ekonomi. (2014:14,20)
Konstruksi box yang dipilih sangat hemat dan tidak membuang banyak space
yang percuma, sangat kuat, dan terdapat holder, sehingga tidak perlu lagi
menggunakan paper bag. Desain kemasan box ini dipilih karena penulis ingin
menyesuaikannya dengan brand Qertoev yang baru saja mengembangkan
produk kopinya sendiri dan belum banyak dikenal. Penulis berusaha
membuat kemasan yang dapat menekan cost agar tidak terlalu tinggi namun
desain kemasan tetap bisa maksimal dan memiliki fungsi yang seharusnya
sebagai kemasan yang baik, yaitu efisien, mudah dibawa dan dipegang, serta
dapat menampung produk dengan baik.
Gambar 5.4 Kemasan box
Sumber: Dwi Pratita Widyati
42
5.1.3 Label
5.1.3.1 Elemen Grafis
Elemen grafis yang digunakan sebagai pattern merupakan hasil penerapan dari
berbagai macam motif dari kain, sarung, batik, maupun ikon dari berbagai
macam daerah yang sesuai dengan daerah tempat varian coffee blend Qertoev
ditanam, yang melengkapi dan menambah nilai budaya yang terdapat dalam
kemasan.
1. Emun Berangkat
Gambar 5.5 Hasil modifikasi dari motif emun berangkat
Sumber: http://www.kompasiana.com/muhammadsyukri/batik-gayo-seni-
menyulam-falsafah_550e34f8a33311a32dba80a4
Motif emun berangkat merupakan gambaran sistem kemasyarakat Gayo itu
sendiri, menurut masyarakat Gayo kebersamaan merupakan nilai yang
terpenting dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Paqreopo Sangbua
Gambar 5.6 Hasil modifikasi dari motif Paqreopo Sangbua
43
Sumber: http://blog-senirupa.tumblr.com/post/65759727431/nama-dan-
makna-motif-tana-toraja
Ukiran ini merupakan motif dari Toraja yang memiliki bentuk garis siku-siku
serong yang berlapis-lapis, sebagai representasi dari gerakan tari melipat lutut.
Bentuk ukiran ini biasa ditemukan di dinding lumbung adat dan dimaknai
sebagai semangat kebersamaan dan gotong-royong masyarakat Toraja.
3. Batik Sentani
Gambar 5.7 Hasil modifikasi dari motif batik sentani
Sumber: http://suhatrigroup.blogspot.com/
Motif Sentani adalah motif batik khas Papua yang memiliki ciri gambar alur
batang kayu yang melingkar-lingkar. Batik sentani menggunakan motif yang
melekat pada kedekatan dengan alam, natural dan lebih nyata.
4. Mboko Wea
Gambar 5.8 Hasil modifikasi dari motif mboko wea
Sumber: http://www.budaya-indonesia.org/Tenun-Ikat-Ende-Lio/
44
Motif ini berasal dari tenun ikat Ende Lio, Flores. Mboko wea atau bunga
emas menggambarkan tradisi masyarakat Ende Lio dalam meminang anak
perempuan, yaitu dengan memberikan biji emas. Saat ini motif tersebut
digunakan pada saat acara penyerahan emas kawin.
5. Kawung
Gambar 5.9 Hasil modifikasi dari motif kawung
Sumber: http://my-tamanlangit.blogspot.com/2012/07/batik.html
Motif kawung merupakan motif batik Jawa yang melambangkan harapan
agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Kawung juga melambangkan
bahwa hati nuranI sebagai pusat pengendali nafsu-nafsu yang ada pada diri
manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.
6. Bunga Teratai/Lotus
Gambar 5.10 Hasil modifikasi dari motif bunga teratai/lotus
Sumber: https://www.pinterest.com/pin/1970393557369100/
Motif bunga teratai atau lotus merupakan bunga lambang kesucian dalam
agama hindu di Bali. Bunga lotus dikatakan sebagai tempat tinggal
saraswati dan merupakan sumber dari simbol sakral di Bali.
45
7. Siger
Gambar 5.11 Hasil modifikasi dari siger Lampung
Sumber: https://putilaksmi.wordpress.com/2010/01/04/about-lampung
Siger merupakan mahkota keagungan dalam adat budaya Lampung dan
tingkat kehidupan terhormat suku Lampung. Siger juga merupakan ikon dari
kota Lampung.
8. Bunga Rafflesia Arnoldi
Gambar 5.12 Hasil modifikasi dari bunga rafflesia arnoldi
Sumber: http://gpswisataindonesia.blogspot.com/2013/10/batik-besurek-
bengkulu.html
Bunga rafflesia arnoldi merupakan bunga yang menjadi simbol dan ciri khas
kota Bengkulu. Bunga ini juga merupakan motif utama pada batik besurek,
yaitu kain batik khas Bengkulu.
46
5.1.3.1.1 Penerapan Elemen Grafis pada Varian Label Kemasan
1. Blend Cherry
Gambar 5.13 Elemen grafis pada varian Blend Cherry
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Blend Cherry adalah varian coffee blend Qertoev yang merupakan perpaduan
dari kopi asal Gayo sebagai dasarnya, Toraja dan Papua. Motif Gayo yang
digunakan adalah motif emun berangkat, yaitu motif yang menggambarkan
sistem kemasyarakatan dan kebersamaan. Lalu motif Toraja yang digunakan
adalah motif paqreopo sangbua, yaitu motif yang dimaknai sebagai semangat
kebersamaan dan gotong royong. Lalu motif Papua yang digunakan adalah
motif sentani, yaitu simbol gambar alur melingkar. Motif Sentani dengan ciri
gambar alur batang kayu yang melingkar-lingkar, melekat pada kedekatan
dengan alam, natural dan terasa lebih nyata dibandingkan motif batik lainnya.
2. Blend QiuQiu
Gambar 5.14 Elemen grafis pada varian Blend QiuQiu
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Blend QiuQiu adalah varian coffee blend Qertoev yang merupakan perpaduan
dari kopi asal Gayo sebagai dasarnya, dan kopi robusta Sumatera yang
47
merupakan percampuran antara Lampung dan Bengkulu. Motif Gayo yang
digunakan adalah motif emun berangkat, yaitu motif yang menggambarkan
sistem kemasyarakatan dan kebersamaan. Lalu motif Lampung yang
digunakan ialah stilasi dari siger, yang merupakan mahkota keagungan dalam
adat budaya Lampung dan tingkat kehidupan terhormat suku Lampung. Lalu
motif Bengkulu adalah motif bunga rafflesia arnoldi, yaitu bunga yang
menjadi simbol dan ciri khas dari Bengkulu dan merupakan motif utama yang
terdapat pada batik khas Bengkulu, yaitu batik besurek.
3. Blend Nut-Fruits
Gambar 5.15 Elemen grafis pada varian Blend Nut-Fruits
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Blend Nut-Fruits adalah varian coffee blend Qertoev yang merupakan
perpaduan dari kopi asal Gayo sebagai dasarnya, Bali dan Flores. Motif Gayo
yang digunakan adalah motif emun berangkat, yaitu motif yang
menggambarkan sistem kemasyarakatan dan kebersamaan. Lalu motif Bali
yang digunakan merupakan stilasi dari bunga lotus/teratai yang merupakan
bunga lambang kesucian dalam agama hindu. Lotus dikatakan sebagai tempat
tinggal saraswati dan merupakan sumber dari simbol sakral di Bali. Lalu
motif Flores yang digunakan adalah motif mobko wea. Motif mboko wea
berasal dari tenun ikat Ende Lio, Flores. Mboko wea atau bunga emas
menggambarkan tradisi masyarakat Ende Lio dalam meminang anak
perempuan, yaitu dengan memberikan biji emas.
4. Blend Forest
48
Gambar 5.16 Elemen grafis pada varian Blend Forest
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Blend Forest adalah varian coffee blend Qertoev yang merupakan perpaduan
dari kopi asal Gayo sebagai dasarnya, Toraja, dan Jawa. Motif Gayo yang
digunakan adalah motif emun berangkat yaitu motif yang menggambarkan
sistem kemasyarakatan dan kebersamaan. Lalu motif Toraja yang digunakan
adalah motif paqreopo sangbua, yaitu motif yang dimaknai sebagai semangat
kebersamaan dan gotong royong. Lalu motif Jawa yang digunakan adalah
motif kawung, yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan
asal usulnya, juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali
nafsu-nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam
perilaku kehidupan manusia.
5.1.3.2 Tipografi
Huruf yang digunakan untuk logo adalah 3 jenis huruf, yaitu Bebas Neue dan
Big John untuk typeface sebagai huruf dasar sebelum dieksplorasi, dan
Telegrafico untuk tagline.
49
Huruf yang digunakan untuk label kemasan reguler dan box adalah 6 jenis
huruf, yaitu Din untuk tulisan ‘blend’ dan untuk body text, dan 4 jenis huruf
untuk berbagai macam varian, seperti Goodvibes untuk blend cherry, Besom
2 untuk blend QiuQiu, Notperfect untuk blend nut-fruits, dan Swistblnk
Monthoers untuk blend forest. Lalu untuk subjudul pada kemasan box
menggunakan huruf GetCoffee.
Huruf Goodvibes digunakan untuk varian blend cherry yang memiliki tingkat
keasaman yang lumayan tinggi dan sedikit rasa fruity, yang juga memiliki
sedikit rasa dark chocolate, karena penulis ingin menghadirkan kesan asam
yang sedikit menggelitik namun menyenangkan dari varian blend cherry ini.
50
Huruf Movus Brush Pen digunakan untuk varian blend QiuQiu yang
memiliki tingkat rasa pahit yang lumayan tinggi yang berasal dari
percampuran kopi robusta Sumatera dan memiliki sedikit rasa dark
chocolate, karena panulis ingin memberikan kesan dark yang cukup bold
namun tetap terlihat organic.
Huruf Notperfect digunakan untuk varian blend nut-fruits yang memiliki
sedikit rasa asam dan fruity, serta rasa nutty, lalu sedikit rasa caramel dan
dark chocolate, karena penulis ingin memberikan kesan fruity dan nutty yang
menyenangkan dan playfull.
Huruf Swistblnk Monthoers digunakan untuk varian blend Forest yang
memiliki rasa yang earthy, spicy, caramel, dan sedikit dark chocolate, karena
penulis ingin memberikan kesan earthy dan spicy seperti suasana hutan
dengan memilih huruf yang memiliki tekstur seperti batang pepohonan di
hutan.
Huruf GetCoffee digunakan untuk subjudul pada desain kemasan box, karena
huruf ini sangat fleksibel, playfull, dan memiliki efek liquid seperti cahaya
yang menerpa cairan kopi didalam cangkir.
51
5.1.3.3 Warna
1. Blend Cherry
Gambar 5.17 Warna varian Blend Cherry
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Warna yang digunakan merupakan warna earth tone untuk menampilkan
kesan tradisional, hangat dan kesan natural yang menyatu dengan alam. Pada
warna dasar warna label blend cherry menggunakan warna bernuansa orange
dengan ukuran C:18%, M:45%, Y:98%, K:2%, lalu untuk tone warna efek
brush pada kemasan blend cherry menggunakan ukuran C:23%, M:63%,
Y:100%, K:9%. Tone warna ini dipilih karena ingin mengeluarkan kesan
rasa asam yang lumayan tinggi dan ingin mengeluarkan rasa fruity dari
varian blend cherry.
2. Blend QiuQiu
Gambar 5.18 Warna varian Blend QiuQiu
Sumber: Dwi Pratita Widyati
52
Tone warna blend QiuQiu menggunakan tone warna coklat tua karena ingin
mengeluarkan rasa pahit yang berasal dari robusta Sumatera. Pada warna
dasar warna label blend QiuQiu menggunakan ukuran C:45%, M:74%,
Y:67%, K:51%, lalu untuk tone warna efek brush pada kemasan blend
QiuQiu menggunakan ukuran C:49%, M:71%, Y:77%, K:64%.
3. Blend Nut-Fruits
Gambar 5.19 Warna varian Blend Nut-Fruits
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Tone warna blend nut-fruits menggunakan tone warna dengan nuansa merah
maroon karena ingin mengeluarkan kesan nutty seperti warna kulit-kulit
kacang, dan warna buah yang segar, seperti buah kopi cherry yang belum
dikeringkan untuk dijadikan biji kopi. Pada warna dasar warna label blend
nut-fruits menggunakan ukuran C:25%, M:100%, Y: 91%, K: 23%, lalu
untuk tone warna efek brush pada kemasan blend nut-fruits menggunakan
ukuran C:35%, M:97%, Y:79%, K:54%.
4. Blend Forest
Gambar 5.20 Warna varian Blend Forest
Sumber: Dwi Pratita Widyati
53
Tone warna blend forest menggunakan nuansa tone warna hijau kecoklatan,
karena ingin mengeluarkan nuansa hutan dan rasa earthy dari varian rasa
blend forest. Pada warna dasar warna label blend forest menggunakan ukuran
C:37%, M:27%, Y: 100%, K: 2%, lalu untuk tone warna efek brush pada
kemasan blend forest menggunakan ukuran C:51%, M:34%, Y:85%, K:13%.
5.1.3.4 Desain Label
Desain label pada kemasan Qertoev terdiri dari tiga jenis ukuran, yaitu untuk
ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1 kg. Desain label menekankan pada
penggunaan warna dan elemen grafis dari berbagai macam motif-motif
daerah yang didasari dengan kebiasaan manusia dalam membedakan barang
dari warna. Lalu pada tulisan ‘blend’ dan nama jenis varian dibuat
menumpuk satu sama lain agar memberi kesan dari ‘blend’ atau percampuran
akan sesuatu. Pada kemasan terdapat penjelasan mengenai deskripsi singkat
dari Qertoev, penjelasan karakteristik varian seperti ukuran gramasi, bagian
penanda apakah kopi itu masih merupakan biji kopi atau kopi yang sudah
dihaluskan, tempat untuk menulis tanggal waktu roasting, karakter rasa dan
tekstur, tips dan cara penyajian, komposisi, dan kontak berupa akun twitter,
Instagram, facebook, email, dan website Qertoev, juga terdapat nomor seri
dari departemen kesehatan, logo indikasi geografis kopi Gayo, logo Asosiasi
Spesialisasi Kopi Indonesia.
54
Gambar 5.21 Tampilan spread label kemasan
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Gambar 5.22 Tampilan label pada kemasan
Sumber: Dwi Pratita Widyati
55
5.1.3.5 Desain Label Kemasan Box
Kemasan box dibuat dengan bentuk seal berukuran lebar 12cm, dan ukuran
panjang keseluruhan 47,5cm. Label kemasan box memiliki 4 varian warna
yang berbeda, yang disesuaikan dengan warna kemasan inti kopi Qertoev.
Penggunaan seal dimaksudkan untuk meminimalisirkan penggunaan kertas
secara berlebih, lebih efisien dan sesuai dengan keperluannya saja, namun
tidak mengurangi nilai estetika dari kemasan. Untuk pendekatan visual,
penulis menggunakan sistem infografik mengenai proses perjalanan kopi
yang sangat panjang mulai dari saat penanaman hingga kopi berada
dicangkir. Hal ini dilakukan karena penulis ingin mengeluarkan sisi edukasi
mengenai kopi dari kemasan, agar sesuai dengan visi dan misi Qertoev, yaitu
ingin mengedukasi masyarakat Indonesia dengan kopinya sendiri, dan agar
sesuai dengan big idea, yaitu “pintar dengan aroma nusantara”. Menurut
Christopher Lee dalam bukunya Yuk, Optimalkan Visualisasi Data dengan
Chart dan Infografis, sebuah grafik yang efektif harus dapat menjelaskan
informasi dengan baik dan membangkitkan rasa ingin tahu pembacanya.
Infografik merupakan reperesentasi visual dari informasi, data atau
pengetahuan. Infografik menggambungkan data dalam desain menjadi satu
sehingga memungkinkan anda untuk dapat mengingat informasi dengan lebih
baik dan lebih mudah. (2014;1,129). Hal itulah yang membuat penulis
memilih untuk menggunakan sistem infografik pada visual label kemasan
box.
56
Gambar 5.23 Tampilan spread seal kemasan box
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Gambar 5.24 Tampilan kemasan box dengan label
Sumber: Dwi Pratita Widyati
57
5.1.3.5 Desain Label Kemasan Box Edisi Lebaran dan Natal
Desain kemasan box edisi lebaran dan natal merupakan kemasan khusus
yang dibuat hanya pada saat menjelang lebaran dan natal saja, yang didesain
untuk pribadi maupun untuk pemberian atau hadiah yang memiliki fungsi
dan visual yang sama seperti label kemasan box regular, namun ada
penambahan ikon dan visualisasi yang sesuai dengan nuansa masing-masing
hari raya tersebut. Kemasan ini juga disertai dengan thankyou card.
Gambar 5.25 Tampilan kemasan box edisi lebaran
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Gambar 5.26 Tampilan kemasan box edisi natal
Sumber: Dwi Pratita Widyati
58
5.1.3.6 Booklet / Buku Panduan
Booklet dibuat untuk diberikan khusus untuk konsumen yang telah membeli
kopi Qertoev. Booklet berisikan pengenalan dan sejarah singkat dari Qertoev,
penjelasan varian kopi Qertoev, penjelasan mengenai deskripsi singkat kopi
Indonesia, manfaat kopi bagi tubuh, dan saran metode penyeduhan serta tips
penyajian saat membuat kopi Qertoev. Booklet ini berukuran 9x9 cm, yaitu
ukuran yang cukup mungil, ringan dan mudah untuk dibawa. Tujuan dari
dibuatnya booklet ini adalah tidak hanya ingin memperkenalkan Qertoev
saja, namun juga ingin mengedukasi konsumen mengenai kebaikan dan
keragaman dari kopi Indonesia, agar dapat lebih mendalami dan mengenal
kopi Indonesia yang merupakan kopi dengan kualitas terbaik dunia dan
merupakan salah satu komoditas terbesar negara kita, serta memiliki banyak
khasiat yang menyehatkan tubuh apabila dikonsumsi dengan jumlah yang
wajar. Lalu saran penyeduhan dan penyajian dibuat untuk membantu dan
mempermudah konsumen untuk mengetahui cara menyeduh dan menyajikan
kopi yang benar, namun tidak perlu menggunakan alat-alat canggih untuk
membuatnya. Visual yang digunakan untuk desain booklet sintaktik dengan
desain label kemasan box, yaitu banyak menggunakan ikon berbentuk
gambar-gambar yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian isi
booklet, juga menggunakan layout yang cukup dinamis agar lebih menarik
untuk dibaca secara mendetail.
Gambar 5.27 Tampilan spread cover booklet
Sumber: Dwi Pratita Widyati
59
Gambar 5.28 Tampilan spread halaman booklet
Sumber: Dwi Pratita Widyati
60
5.1.3.7 Paper Bag
Paper bag untuk kemasan kopi Qertoev dibuat dalam satu ukuran, yaitu
18x10x25 cm. Paper bag tersebut dapat menampung beban kopi sampai 1 kg,
dan dapat menampung seluruh ukuran varian kopi. Paper bag ini bisa
didapatkan pada saat pembelian kopi Qertoev langsung di gudangnya, online,
atau dibeli saat Qertoev sedang melakukan promosi dengan membuat booth
pada suatu event. Desain paper bag menggunakan logo baru Qertoev beserta
alamat email untuk 1 sisi, dan untuk sisi lainnya penulis membuat quotes
atau slogan “I travel around Indonesia with a cup of coffee” yang
dimaksudkan untuk menunjukkan kebanggaan kita untuk mengkonsumsi
kopi Indonesia, dan untuk memperkuat karakter dari brand Qertoev yang
ingin mengedukasi masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi kopinya
sendiri.
Gambar 5.29 Tampilan spread konstruksi paper bag
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.3.8 Tote Bag
Tote bag dibuat untuk pembelian kopi Qertoev dengan beban melebihi 1kg.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penggunaan bahan baku kertas, dan
bahan blacu untuk tote bag dipilih karena lebih kuat untuk menampung
beban yang cukup berat, serta dapat disimpan, tahan lama, dan dapat
digunakan kembali untuk penggunaan lainnya. Visualisasi pada desain tote
61
bag sintaktik dengan visual pada paper bag agar terlihat sesuai satu sama
lainnya.
Gambar 5.30 Tampilan tote bag
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.3.9 Thankyou Card
Thankyou card dibuat sebagai tanda terimakasih dan apresiasi bagi para
konsumen yang telah membeli kopi Qertoev. Visual pada thankyou card
menggunakan pendekatan tipografi dan ikon yang berupa sapaan dan
apresiasi kepada konsumen yang telah membeli kopi Qertoev dan turut
mensejahterakan kehidupan petani kopi Indonesia.
62
c o f f e e
FARMER ROASTER BREWER
www.qer toevcoffee.com
HAVE A GOOD COFFEE
& HAVE A NICEDAY!
THANKYOU!
Gambar 5.31 Tampilan thankyou card
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.3.10 Sticker
Sticker dibuat sebagai merchandise atau pemberian sebagai tanda apresiasi
kepada konsumen yang membeli kopi Qertoev pada saat Qertoev sedang
mengadakan pameran atau membuka booth pada suatu event tertentu. Visual
pada desain sticker menggunakan logo Qertoev, quotes, dan ikon-ikon dari
visual kemasan Qertoev.
Gambar 5.32 Tampilan sticker
Sumber: Dwi Pratita Widyati
63
5.1.3.11 Flyer
Flyer dibuat untuk dibagikan kepada calon konsumen, dan sebagai media
untuk mengenalkan Qertoev kepada calon konsumen. Visual pada flyer
menggunakan pemdekatan tipografi yang merupakan kutipan atau quotes
mengenai kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia untuk mengkonsumsi
kopinya sendiri. Juga menggunakan efek cipratan cairan kopi untuk
memberikan kesan yang lebih ekspresif. Pada flyer juga terdapat sejarah
singkat dari Qertoev dan juga informasi berupa alamat gudang kopi Qertoev
serta alamat email dan website untuk mempermudah konsumen apabila ingin
melakukan pembelian secara online.
Gambar 5.33 Tampilan flyer
Sumber: Dwi Pratita Widyati
64
5.1.3.12 Poster
Poster dibuat sebagai media promosi untuk mengenalkan produk Qertoev
kepada calon konsumen. Poster dibuat menjadi 5 jenis visual yang berbeda,
yaitu 1 poster sebagai poster utama yang memperlihatkan keseluruhan
produk Qertoev dan terdapat penjelasan singkat mengenai Qertoev, lalu 4
poster lainnya merupakan poster turunan yang menampilkan 4 varian kopi
Qertoev yang bertujuan untuk mengenalkan produk Qertoev secara satu
persatu kepada calon konsumen. Poster digunakan apabila Qertoev sedang
membuka booth di suatu event, dan dapat digunakan pula untuk promosi
secara digital di social media.
Gambar 5.34 Poster utama
Sumber: Dwi Pratita Widyati
65
Gambar 5.35 Poster turunan
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.3.13 X-Banner
Visual pada X-Banner menggunakan turunan visual dari flyer dan poster agar
tetap terlihat sintaktik, yaitu terdapat logo, perkenalan singkat Qertoev dan
tampilan produk secara keseluruhan. X-Banner digunakan apabila Qertoev
sedang membuka booth disuatu event.
66
Gambar 5.36 Tampilan X-Banner
Sumber: Dwi Pratita Widyati
5.1.3.14 Social Media
Social media merupakan sarana promosi melalui dunia maya, yang saat ini
merupakan salah satu media terbesar untuk mempromosikan suatu brand
maupun produk. Qertoev memiliki berbagai akun social media seperti
Instagram, twitter dan facebook, namun kurang terurus dan tidak update.
Berikut adalah screenshoot social media yang digunakan oleh Qertoev yang
dibuat lebih simple dan informatif.
67
Gambar 5.37 Screen shoot Instagram
Sumber: Dwi Pratita Widyati
Gambar 5.38 Screen shoot facebook
Sumber: Dwi Pratita Widyati
68
Gambar 5.39 Screen shoot twitter
Sumber: Dwi Pratita Widyati