Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus...

5
ENDAPAN MINERAL Panduan Kuliah dan Praktikum Sutarto Hartosuwarno Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” YOGYAKARTA

description

Efisiensi energi[sunting | sunting sumber]Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia yang beriklim tropis tidak serumit konstruksi rumah di negara-negara yang beriklim subtropis, karena tidak ada perubahan musim yang ekstrim. Kebutuhan energi untuk pencahayaan, insulasi, ventilasi, pengaturan udara, dan lain-lain tidak sebesar rumah di negara-negara dengan empat musim. Efisiensi energi bisa dimaksimalkan dengan memakai pencahayaan alami di siang hari, tata letak lampu penerangan yang tepat, pemakaian lampu hemat energi, pemasanan ventilasi dan insulasi pada dinding, pemilihan atap yang tidak menyerap panas, dan pemakaian peralatan listrik yang hemat energi.Dalam desain rumah hemat energi, termasuk didalamnya segala rancang bangunan yang ramah lingkungan, dengan meminimalkan penggunaan energi tidak terbarui dan mengoptimalkan pemanfaatan energi alami. Keterbatasan sumber daya alam membuat konstruksi rumah hemat energi menjadi semakin relevan mulai dari sekarang.[1]Perlindungan terhadap gempa[sunting | sunting sumber]Sesuai dengan UU No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, setiap bangunan wajib memenuhi persyaratan keselamatan, salah satunya adalah perlindungan terhadap gempa.[2] Hal ini perlu diperhatikan karena Indonesia terletak di sebelah tenggara Cincin Api Pasifik sehingga hampir semua wilayahnya mempunyai aktivitas seismik dan vulkanik tinggi. Data menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun terjadi sepuluh peristiwa gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar diIndonesia.[3]Prinsip utama bangunan rumah tahan gempa ada pada denah rumah yang simetris, pemilihan material yang ringan, dan sistem konstruksi penahan beban yang memadai. Kekenyalan struktur sangat ditekankan untuk mencegah keruntuhanbangunan. Gaya gempa hanya dapat ditahan oleh sistem struktur yang menerus (jalur lintasan gaya yang menerus) dari puncak bangunan sampai ke tanah.[3]Fungsi Rumah[sunting | sunting sumber]Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja, bersekolah atau melakukan aktivitas lain. Aktifitas yang paling sering dilakukan di dalam rumah adalah beristirahat dan tidur. Selebihnya, rumah berfungsi sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan.Rumah dapat berfungsi sebagai tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat.Efisiensi energi[sunting | sunting sumber]Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia yang beriklim tropis tidak serumit konstruksi rumah di negara-negara yang beriklim subtropis, karena tidak ada perubahan musim yang ekstrim. Kebutuhan energi untuk pencahayaan, insulasi, ventilasi, pengaturan udara, dan lain-lain tidak sebesar rumah di negara-negara dengan empat musim. Efisiensi energi bisa dimaksimalkan dengan memakai pencahayaan alami di siang hari, tata letak lampu penerangan yang tepat, pemakaian lampu hemat energi, pemasanan ventilasi dan insulasi pada dinding, pemilihan atap yang tidak menyerap panas, dan pemakaian peralatan listrik yang hemat energi.Dalam desain rumah hemat energi, termasuk didalamnya segala rancang bangunan yang ramah lingkungan, dengan meminimalkan penggunaan energi tidak terbarui dan mengoptimalkan pemanfaatan energi alami. Keterbatasan sumber daya alam membuat konstruksi rumah hemat energi menjadi semakin relevan mulai dari sekarang.[1]Perlindungan terhadap gempa[sunting | sunting sumber]Sesuai dengan UU No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, setiap bangunan wajib memenuhi persyaratan keselamatan, salah satunya adalah perlindungan terhadap gempa.[2] Hal ini perlu diperhatikan karena Indonesia terletak di sebelah tenggara Cincin Api Pasifik sehingga hampir semua wilayahnya mempunyai aktivitas s

Transcript of Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus...

Page 1: Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia

ENDAPAN MINERAL

Panduan Kuliah dan Praktikum

Sutarto Hartosuwarno Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi 

Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” YOGYAKARTA 

Page 2: Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia

5. ENDAPAN MAGMATIK

Mineral-mineral bijih seperti magnetit, ilmenit, kromit terbentuk pada fase awal

diferensiasi magma, bersamaan dengan pembentukan mineral olivine, piroksen, Ca-

Plagioklas. Semua mineral bijih yang terbentuk pada fase ini disebut sebagai endapan

magmatik. Beberapa proses pada fase magmatisme diantaranya meliputi:

a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan (C ) pada kimberlit

b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling): kromit (Cr), magnetit (Fe),

platinum (Pt)

c. Liquid immiscibility : Ni, Fe,Cu

d. Pegmatik : Fe, Sn, U

Di Indonesia endapan-endapan bijih yang disebabkan oleh proses magmatik,

sampai sekarang belum menunjukksan nilai ekonomi yang signifikan. Konsentrasi bijih

besi (Fe) atau nikel (Ni) lebih disebabkasn oleh proses pelapukan, baik kimiawi maupun

fisik, membentuk endapan residusal atau placer.

5.1. Diseminasi

Beberapa batuan beku mengandung mineral-mineral asesori, yang mempunyai

nilai ekonomi untuk ditambang secara selektif. Mineral-mineral tersebut terbentuk

karena kristalisasi yang normal, dan tidak terkonsentrasi membentuk lapisan secara

terpisah dari mineral-mineral silikat pembentuk batuan, akan tetapi tersebar

(diseminasi). Batuan beku alkalin pada umumnya membentuk mineralisasi bijih yang

tersebar. Contoh yang paling popular adalah diseminasi intan pada batuan kimberlit

dan lamproite, serta beberapa batuan alkalin lain menghasilkan apatit, niobium,

uranium, dan unsure tanah langka (rare earths).

Kimberlit adalah batuan beku alkalin atau potasik yamh disusun oleh mineral-

mineral fenokris olivine, Ca-diopsid, flogopit, pyrope-almandine (garnet), Mg-Ilmenit

yang tertanam dalam mikrolit olivine, flogopit, kalsit, serpentin, diopsiid, monticelit,

apatit, spinel, perovskit, dan ilmenit. Sedangkan lamproite merupakan batuan beku

lamprofirik (vulkanik atau hipabisal) mineral fenokris atau mikrolit leusit, flogopit, klino-

Page 3: Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia

piroksen, amfibol, olivine, dan sanidin, dengan mineral asesori terdiri dari priderite,

apatit, nefelin, perovskite, dan ilmenit (Evans, 1993).

Pada umumnya morfologi endapan magmatic (kimberlit) yang terkait dengan

pembentukan intan membentuk magmatic pipe.

5.2. Kumulat (gravitational settling)

Proses gravitasi, merupakan salah satu mekanisme yang sangat penting didalam

proses diferensiasi magma membentuk batuan beku. Kristal-kristal yang terbentuk awal,

pada temperature yang tinggi, karena gravitasi akan mengendap di bagian dasar dapur

magma, membentuk lapisan kumulat. Kromit (Cr), magnetit (Fe), platinum (Pt),

merupakan mineral-mineral yang sering terkonsentrasi membentuk kumulat, dan

mempunyai nilai ekonomis yang penting.

Gambar yang memperlihatkan naiknya magma kimberlit dari dalam hingga permukaan, yang dikenal sebagai” embryonic pipe” (Mitchell, 1986)

Page 4: Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia

5.3. Liquid Immiscibility

Pada proses fraksionasi, magma dapat mengalami pengkayaan beberapa unsure

tertentu, seperti, besi, tembaga, sulfur, membentuk magma bijih, menyebabkan

membentuk droplets yang memisah dari magma silikat pada kantong magma.

Pemisahan pada fase cair ini merupakan fenomena yang lazim dalam diferensiasi

magma. Magma yang mengalami pengkayaan unsure logam ini, dapat memisah dan

berada di bagian bawah dari magma silikat induknya, tetapi juga kadang diinjeksikan ke

batuan samping disekitar kantong magma.

Contoh endapan ini adalah bijih Cu-Ni di Archean greenstone belts, bijih Magnetit

yag berumur Proterozoikum.

5.4. Pegmatit

Pada fase akhir magmatisme, sebelum fase hidrotermal, sisa magma dibagian

dalam kantong magma pada umumnya mengalami peningkatan kandungan gas dan uap

air. Magma sisa yang banyak mengandung gas, mencari jalam keluar, memotong bagian

tepi kantong magma yang telah mementuk batuan beku, membentuk retas-retas yang

dikenal sebagai batuan pegmatite. Batuan fase pegmatite ini sering berasosiasi dengan

keberadaan bijih logam. Fase pegmatite magmatisme felsik, senderung mengalami

pengkayaan unsure lithium, caesium, timah(Sn), dan uranium (U).

Page 5: Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus memperhatikan efisiensi pemakaian energi. Konstruksi rumah hemat energi di Indonesia