Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus...
-
Upload
wisnuismunandar -
Category
Documents
-
view
4 -
download
5
description
Transcript of Bab 5 Endapan MagmatikEfisiensi energi[sunting | sunting sumber] Konstruksi rumah yang bagus harus...
ENDAPAN MINERAL
Panduan Kuliah dan Praktikum
Sutarto Hartosuwarno Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” YOGYAKARTA
5. ENDAPAN MAGMATIK
Mineral-mineral bijih seperti magnetit, ilmenit, kromit terbentuk pada fase awal
diferensiasi magma, bersamaan dengan pembentukan mineral olivine, piroksen, Ca-
Plagioklas. Semua mineral bijih yang terbentuk pada fase ini disebut sebagai endapan
magmatik. Beberapa proses pada fase magmatisme diantaranya meliputi:
a. Proses kristalisasi (diseminasi), intan (C ) pada kimberlit
b. Proses segregasi (kumulat, gravity settling): kromit (Cr), magnetit (Fe),
platinum (Pt)
c. Liquid immiscibility : Ni, Fe,Cu
d. Pegmatik : Fe, Sn, U
Di Indonesia endapan-endapan bijih yang disebabkan oleh proses magmatik,
sampai sekarang belum menunjukksan nilai ekonomi yang signifikan. Konsentrasi bijih
besi (Fe) atau nikel (Ni) lebih disebabkasn oleh proses pelapukan, baik kimiawi maupun
fisik, membentuk endapan residusal atau placer.
5.1. Diseminasi
Beberapa batuan beku mengandung mineral-mineral asesori, yang mempunyai
nilai ekonomi untuk ditambang secara selektif. Mineral-mineral tersebut terbentuk
karena kristalisasi yang normal, dan tidak terkonsentrasi membentuk lapisan secara
terpisah dari mineral-mineral silikat pembentuk batuan, akan tetapi tersebar
(diseminasi). Batuan beku alkalin pada umumnya membentuk mineralisasi bijih yang
tersebar. Contoh yang paling popular adalah diseminasi intan pada batuan kimberlit
dan lamproite, serta beberapa batuan alkalin lain menghasilkan apatit, niobium,
uranium, dan unsure tanah langka (rare earths).
Kimberlit adalah batuan beku alkalin atau potasik yamh disusun oleh mineral-
mineral fenokris olivine, Ca-diopsid, flogopit, pyrope-almandine (garnet), Mg-Ilmenit
yang tertanam dalam mikrolit olivine, flogopit, kalsit, serpentin, diopsiid, monticelit,
apatit, spinel, perovskit, dan ilmenit. Sedangkan lamproite merupakan batuan beku
lamprofirik (vulkanik atau hipabisal) mineral fenokris atau mikrolit leusit, flogopit, klino-
piroksen, amfibol, olivine, dan sanidin, dengan mineral asesori terdiri dari priderite,
apatit, nefelin, perovskite, dan ilmenit (Evans, 1993).
Pada umumnya morfologi endapan magmatic (kimberlit) yang terkait dengan
pembentukan intan membentuk magmatic pipe.
5.2. Kumulat (gravitational settling)
Proses gravitasi, merupakan salah satu mekanisme yang sangat penting didalam
proses diferensiasi magma membentuk batuan beku. Kristal-kristal yang terbentuk awal,
pada temperature yang tinggi, karena gravitasi akan mengendap di bagian dasar dapur
magma, membentuk lapisan kumulat. Kromit (Cr), magnetit (Fe), platinum (Pt),
merupakan mineral-mineral yang sering terkonsentrasi membentuk kumulat, dan
mempunyai nilai ekonomis yang penting.
Gambar yang memperlihatkan naiknya magma kimberlit dari dalam hingga permukaan, yang dikenal sebagai” embryonic pipe” (Mitchell, 1986)
5.3. Liquid Immiscibility
Pada proses fraksionasi, magma dapat mengalami pengkayaan beberapa unsure
tertentu, seperti, besi, tembaga, sulfur, membentuk magma bijih, menyebabkan
membentuk droplets yang memisah dari magma silikat pada kantong magma.
Pemisahan pada fase cair ini merupakan fenomena yang lazim dalam diferensiasi
magma. Magma yang mengalami pengkayaan unsure logam ini, dapat memisah dan
berada di bagian bawah dari magma silikat induknya, tetapi juga kadang diinjeksikan ke
batuan samping disekitar kantong magma.
Contoh endapan ini adalah bijih Cu-Ni di Archean greenstone belts, bijih Magnetit
yag berumur Proterozoikum.
5.4. Pegmatit
Pada fase akhir magmatisme, sebelum fase hidrotermal, sisa magma dibagian
dalam kantong magma pada umumnya mengalami peningkatan kandungan gas dan uap
air. Magma sisa yang banyak mengandung gas, mencari jalam keluar, memotong bagian
tepi kantong magma yang telah mementuk batuan beku, membentuk retas-retas yang
dikenal sebagai batuan pegmatite. Batuan fase pegmatite ini sering berasosiasi dengan
keberadaan bijih logam. Fase pegmatite magmatisme felsik, senderung mengalami
pengkayaan unsure lithium, caesium, timah(Sn), dan uranium (U).