BAB 5 Astri
description
Transcript of BAB 5 Astri
BAB 5
HASIL DAN ANALISA PENELITIAN
5.1 Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian, dilakukan terlebih dahulu penelitian
pendahuluan untuk mendapatkan konsentrasi air perasan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) yang efektif (larutan dengan konsentrasi minimum dengan daya
bunuh maksimum) yaitu dengan cara menggunakan metode elektrik, dengan
modifikasi gabus yang telah direndam ke dalam larutan dengan konsentrasi
40%, 50%, 60% dan 70%. Setelah didapatkan konsentrasi air perasan jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) yang efektif, yaitu konsentrasi 70% kemudian
dilakukan step down dari konsentrasi tersebut untuk kemudian digunakan
dalam penelitian sehingga didapatkan konsentrasi 50%, 60%, 70%.
Penelitian uji potensi air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai
insektisida terhadap lalat rumah (Musca domestica) ini terdapat lima macam
perlakuan yaitu perlakuan menggunakan konsentrasi air perasan jeruk nipis
50%, 60%, dan 70% disertai kontrol positif (larutan d-aletrin 0,01 lg/l) dan
kontrol negatif (larutan aquades steril). Penelitian ini diulang sebanyak empat
kali. Berikut adalah daftar hasil penelitian untuk setiap pengulangan.
Wakt
u Kontrol Kontrol Konsentrasi Konsentasi Konsentrasi
38
39
(jam) (-) (+) 50% 60% 70%
1 0 10 1,5 2,75 4,5
2 0 10 1,75 3,25 4,75
3 0 10 2,75 4 6,25
4 0 10 4,25 6 7,5
5 0 10 5,5 6,75 8,75
6 0 10 6 7,5 10
24 0 10 10 10 10
Tabel 5.1 Rerata Jumlah Lalat Rumah yang Mati pada Setiap Kelompok Berdasarkan Waktu
Keterangan :
Data rata-rata jumlah lalat rumah yang mati bervariasi pada setiap
konsentrasi pada waktu pengamatan (jam ke-1 sampai jam ke-6).
Rata-rata jumlah lalat rumah yang mati sama pada setiap konsentrasi
pada jam ke-24 (nilai rata-rata 10).
Jam ke-1 sampai jam ke-6, rata-rata jumlah lalat yang mati dengan nilai
terendah terdapat pada konsentrasi air perasan jeruk nipis 50% dengan
rata-rata 1,5 pada jam ke-1, sedangkan rata-rata jumlah lalat yang mati
dengan nilai tertinggi adalah konsentrasi air perasan jeruk nipis 70%
dengan nilai rata-rata 10 pada jam ke-6. Nilai ini sama dengan rata-rata
kematian lalat pada kontrol postif jam ke-6.
Data jumlah lalat rumah yang mati diolah menjadi data potensi
insektisida menggunakan Abbott’s Formula, sebagai berikut :
40
Keterangan :
% tes mortality adalah jumlah persentase kematian lalat pada masing-
masing perlakuan.
% control (-) mortality adalah jumlah persentase kematian pada kontrol
negatif.
Tabel 5.2 Rerata dan Standar Deviasi Potensi Insektisida Air Perasan Jeruk Nipis
Keterangan :
% test mortality - % control (-) mortality X 100100 - % control (-) mortality
WaktuKontrol
(-)
Kontrol
(+)
Konsentrasi
50% 60% 70%
1 0 ± 0 100 ± 0 15 ± 0,57727,5 ±
0,545 ± 0,577
2 0 ± 0 100 ± 017,5 ±
0,5
32,5 ±
0,5
47,5 ±
0,5
3 0 ± 0 100 ± 027,5 ±
0,5
40 ±
0
62,5 ±
0,5
4 0 ± 0 100 ± 042,5 ±
0,957
60 ±
1,155
75 ±
0,577
5 0 ± 0 100 ± 0 55 ± 0,57767,5 ±
0,957
87,5 ±
0,5
6 0 ± 0 100 ± 060 ±
0,81675 ± 1 100 ± 0
24 0 ± 0 100 ± 0 100 ± 0 100 ± 0 100 ± 0
41
Rerata dan standar deviasi potensi insektisida air perasan jeruk nipis
menunjukkan penyebaran data rata-rata dari setiap konsentrasi air perasan
jeruk nipis.
5.2 Analisa Data
Data potensi insektisida diuji secara statistik menggunakan program
SPSS 16. Untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam menguji
data ini secara statistik, maka data-data ini harus melalui beberapa uji
terlebih dahulu untuk bisa menentukan metode statistik yang cocok.
Uji statistik yang pertama adalah uji normalitas data menggunakan uji
normalitas Kolmogorov Smirnov. Hasil uji ini menunjukkan bahwa data
potensi insektisida memiliki distribusi data yang normal yaitu dengan hasil uji
nilai p > 0,05 (Lampiran 1). Setelah menentukan normalitas data, selanjutnya
menentukan apakah data potensi insektisida pada kelompok perlakuan
memiliki varians yang berbeda atau tidak dengan menggunakan uji
homogenitas Levene. Hasil uji ini menunjukan bahwa data potensi insektisida
pada kelompok perlakuan memiliki varian yang homogen yaitu dengan hasil
uji nilai sebesar p > 0,05 (Lampiran 2) sehingga diketahui bahwa data potensi
insektisida memiliki data yang berdistribusi normal dengan varian data yang
homogen. Dengan demikian, dapat dilakukan pengujian dengan ANOVA
pada tahap berikutnya.
Analisis dengan uji ANOVA digunakan untuk membandingkan mean dari
tiga kelompok sampel. Berdasarkan analisis pada lampiran 3, diperoleh nilai
signifikansi air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap lalat rumah
(Musa domestica) pada waktu pengamatan jam ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, 24 masing-
42
masing menunjukkan nilai signifikansi secara berturut-turut sebesar p = 0,000
(p < 0,05, Ho ditolak) (Lampiran 3).
Metode post hoc test sebagai uji pembandingan berganda (multiple
comparisons) terhadap perbedaan antara variasi konsentrasi air perasan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai insektisida terhadap lalat rumah
(Musca domestica) pada setiap pengamatan lamanya waktu pengamatan,
dilakukan uji Tukey’s Test (Lampiran 4).
Dari hasil post hoc test dijelaskan bahwa dari jam ke-1 sampai jam ke-24
perbandingan antara kontrol negatif dengan seluruh konsentrasi air perasan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) hasilnya adalah berbeda signifikan.
Perbandingan antara kontrol positif dengan setiap konsentrasi air perasan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dari jam ke-1 sampai jam ke-6 hasilnya adalah
berbeda signifikan kecuali pada jam ke-6 untuk konsentrasi 70% hasilnya
adalah tidak berbeda signifikan (p=1,000) dan jam ke-24 untuk semua
konsentrasi air perasan jeruk nipis hasilnya juga tidak berbeda signifikan
(p=1,000). Perbandingan antar kelompok perlakuan juga menunjukkan hasil
yang berbeda signifikan kecuali pada jam ke-4 antara konsentrasi 60% dan
70% hasilnya tidak berbeda signifikan (p=0,064), dan juga jam ke-24 antara
ketiga konsentrasi (p=1,000).
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara konsentrasi air perasan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap potensi insektisida digunakan uji
korelasi Pearson dan didapatkan hasil korelasi sebesar 0,606 (Lampiran 5).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang relatif kuat
antara penambahan konsentrasi air perasan jeruk nipis terhadap potensi
insektisida. Nilai korelasi yang positif menunjukkan bahwa penambahan
43
konsentrasi air perasan jeruk nipis akan berbanding lurus terhadap potensi
insektisida dan juga sebaliknya.