BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...
Transcript of BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...
BAB 5
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
5.1 Analysis Document
5.1.1 The Task
5.1.1.1 Purpose
Sistem informasi penagihan merupakan salah satu bagian yang sangat
penting bagi perusahaan leasing ILUFA untuk mengelola penagihannya. Karena
jumlah transaksi yang harus ditagih menjadi semakin banyak dari hari ke hari,
maka perusahaan leasing ILUFA mengalami kesulitan dalam mengelola tagihan
sehari – hari. Dengan adanya suatu sistem informasi penagihan, maka
perusahaan akan terbantu dalam mengelola tagihan. Sistem informasi penagihan
harus dapat membantu bagian administrasi perusahaan dalam pencatatan
terhadap kupon tagihan yang dikeluarkan sehari – hari. Sistem informasi
penagihan juga harus dapat membantu bagian keuangan dalam mendapatkan
laporan jumlah penagihan secara cepat dan tepat, dimana sistemnya telah
terintegrasi dengan bagian administrasi. Sistem informasi penagihan juga harus
membantu kolektor dalam mendapatkan jalur penagihan terpendek, dan hal
tersebut dimungkinkan dengan penggunaan algoritma jalur terpendek Dijkstra.
Selain itu, sistem informasi penagihan diharapkan dapat membantu decision
maker dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu
keputusan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya sistem dapat
106
digunakan oleh manajer umum dan administrasi untuk mendeteksi adanya
keterlambatan dan kemacetan pembayaran.
5.1.1.2 System Definition
Sistem informasi penagihan dirancang untuk membantu perusahaan
leasing ILUFA dalam mengelola penagihannya. Berikut merupakan definisi
sistem berdasarkan kriteria FACTOR :
Tabel 5.1 FACTOR Criterion
Functionality
Sistem berfungsi untuk melakukan pencatatan
terhadap kupon tagihan yang keluar, membuat
laporan total penagihan harian, mencatat kupon
yang tidak tertagih, membuat laporan kredit macet,
menghitung jalur penagihan terpendek,
menyimpan data historis penagihan, dan
memproses data historis tersebut menjadi
informasi yang berguna bagi decision maker untuk
mengambil keputusan.
Application Domain
Sistem ini digunakan oleh bagian administrasi,
bagian keuangan, kolektor, divisi umum dan
administrasi. Manajer dapat menggunakan sistem
untuk melakukan controlling.
107
Tabel 5.1 FACTOR Criterion (lanjutan)
Condition
Sistem ini harus dapat digunakan oleh SDM yang
ada sekarang dan mampu memproses data secara
real-time dan akurat.
Technology
Sistem menggunakan PC yang mendukung
pengoperasian Microsoft .NET.
Dikembangkan dalam bahasa Visual Basic .NET.
dan menggunakan database SQL SERVER 2000.
Jaringan LAN yang digunakan disediakan oleh
perusahaan.
Object
Transaksi, Kupon, Administrasi, Keuangan,
Lokasi, Jalur Penagihan, Laporan Tagihan Harian,
Laporan Kredit Macet.
Responsibility
Sistem penagihan yang mampu mendukung
perusahaan ILUFA dalam mengelola tagihan
hariannya.
108
5.1.1.3 Context
Problem Domain
Gambar 5.1 Rich Picture Sistem yang Akan Dikembangkan
109
Dalam sistem yang akan dikembangkan, maka sistem penagihan
dijelaskan sebagai berikut :
1 Bagian Administrasi menginput semua data kupon yang
dikeluarkan ke dalam sistem.
1.1 Bagian Administrasi menyerahkan kupon yang akan ditagih
kepada kolektor.
2 Bagian Administrasi memproses jalur penagihan terpendek
melalui sistem.
2.1 Bagian Administrasi mencetak jalur penagihan terpendek.
2.2 Kolektor menerima jalur penagihan terpendek.
3 Kolektor menagih semua konsumen yang harus ditagih. Alamat
konsumen yang harus ditagih tertera pada lembar kupon
tagihan.
4 Konsumen melakukan pembayaran kepada kolektor sesuai
dengan nominal yang tertera pada kupon tagihan.
5 Setelah selesai menagih semua konsumen, kolektor
mengembalikan uang yang tertagih kepada bagian keuangan.
5.1 Kolektor mengembalikan kupon yang tidak tertagih ke bagian
administrasi.
5.2 Bagian administrasi menginput data semua kupon tidak tertagih
ke dalam sistem. Sistem akan mengtransfer tanggal lunas kupon
yang tidak tertagih ke hari kerja penagihan berikutnya.
6 Bagian Keuangan memproses data hasil penagihan dari sistem
menjadi laporan tagihan harian. Laporan digunakan untuk cross-
110
check hasil penagihan yang diserahkan oleh kolektor. Dalam
laporan tagihan tertera nominal hasil penagihan yang harus
diserahkan oleh kolektor.
7 Manajer Umum dan Administrasi akan mengevaluasi kinerja
penagihan dan memproses data tagihan, sehingga menghasilkan
laporan kredit macet. Laporan kredit macet kemudian
diserahkan ke bagian debt collector.
8 Bagian debt collector melakukan negosiasi dengan konsumen
dengan harapan masalah pembayaran yang macet dapat
diselesaikan.
Application Domain
Sistem informasi penagihan akan digunakan oleh bagian administrasi,
keuangan, kolektor dan manajer divisi umum dan administrasi. Sedangkan
manajer juga dapat menggunakan sistem untuk kegiatan controlling.
Bagian administrasi akan menggunakan sistem untuk melakukan
pencatatan terhadap kupon tagihan yang dikeluarkan sehari – hari. Sistem
informasi penagihan juga harus membantu kolektor dalam mendapatkan jalur
penagihan terpendek, dan hal tersebut dimungkinkan dengan penggunaan
algoritma jalur terpendek Dijkstra. Sistem informasi penagihan juga harus dapat
membantu bagian keuangan dalam mendapatkan laporan jumlah penagihan
secara cepat dan tepat, dimana sistemnya telah terintegrasi dengan bagian
administrasi. Adanya kupon yang tidak tertagih yang diinput oleh bagian
administrasi, juga harus dapat dilihat oleh bagian keuangan, sehingga mereka
111
dapat mengatur pengeluaran kupon untuk hari berikutnya. Kemudian, sistem
penagihan harus dapat digunakan oleh manajer umum dan administrasi untuk
mendeteksi adanya kemacetan pembayaran.
5.1.2 Problem Domain
5.1.2.1 Cluster
Terdapat tiga buah cluster untuk mengelompokan class yang ada, yaitu
cluster orang, cluster dokumen, dan cluster peta.
<<Cluster>>Orang
<<Cluster>>Dokumen
<<Cluster>>Peta
Gambar 5.2 Cluster
5.1.2.2 Structure
Cluster orang terdiri dari class administrasi.
Gambar 5.3 Structure Cluster Orang
112
Cluster dokumen terdiri dari class penjualan, class detail penjualan dan
class kupon.
<< Cluster >>Dokumen
Kupon-KodeTransaksi-NoKupon-JadwalLunas-TglLunas
Penjulan-KodeTransaksi-TanggalMulai-KodeKonsumen-JumlahHari-Angsuran-Angsuran-Kolektor-Sales-TanggalLunas-StatusPlot
Detail Penjualan-KodeTransaksi-Barang-Jumlah-Keterangan
1*
1*
Gambar 5.4 Structure Cluster Dokumen
Cluster peta terdiri dari class node, class lokasi penjualan, class jalur dan
class map.
Gambar 5.5 Structure Cluster Peta
113
Berikut ini merupakan rangkaian class – class yang digambarkan dalam
bentuk class diagram. Dalam class diagram hubungan relasi antar class akan
lebih jelas terlihat. Pada class diagram di bawah ini, ada dua jenis hubungan
antar class, yaitu :
1. Asosiasi
Hubungan asosiasi terlihat pada hubungan class administrasi
dengan penjualan, class lokasi penagihan dengan class penjualan,
dan hubungan class konsumen dengan penjualan.
2. Agregasi
Hubungan agregasi terlihat pada hubungan class kupon dengan
class penjualan, class detail penjualan dengan class penjualan,
class lokasi penagihan dengan class node, class path dengan class
node, dan class node dengan class map.
114
Gambar 5.6 Class Diagram
5.1.2.3 Classes
Berikut adalah penjelasan atas class – class yang ada dalam class
diagram.
1. Konsumen
Class ini merupakan kumpulan objek dari konsumen perusahaan ILUFA.
Class Konsumen memiliki atribut KodeKonsumen, NamaKonsumen,
NamaUsaha, AlamatRumah, AlamatUsaha, TeleponRumah, TeleponUsaha.
115
Operasi yang dimiliki oleh class Konsumen adalah registrasi dan
ubahDataPribadi.
Gambar 5.7 Class dan State Chart Konsumen
State chart Konsumen menggambarkan kalau aktivitas dimulai dari initial
state, kemudian konsumen berubah statusnya menjadi active ketika dia
telah terdaftar. Konsumen akan selamanya menjadi objek dari sistem,
sehingga dapat digunakan untuk keperluan dokumentasi. Selama konsumen
dalam state active, maka jika ada perubahan dalam data pribadi konsumen
maka data tersebut dapat diubah berkali – kali.
Tabel 5.2 Keterangan Behavioural Pattern Class Konsumen
Event Atribut registrasi KodeKonsumen, NamaKonsumen, NamaUsaha,
AlamatRumah, AlamatUsaha, TeleponRumah, TeleponUsaha
ubahDataPribadi NamaKonsumen, NamaUsaha, AlamatRumah, AlamatUsaha,
TeleponRumah, TeleponUsaha
2. Penjualan dan Detail Penjualan
116
Class ini merupakan kumpulan objek dokumen penjualan. Class ini terdiri
dari class Penjualan yang menyimpan data transaksi penjualan dan class
Detail Penjualan yang menyimpan detail dari transaksi penjualan yang
bersangkutan. Class Penjualan memiliki atribut KodeTransaksi,
TanggalMulai, KodeKonsumen, JumlahHari, Angsuran, Kolektor, Sales,
TanggalLunas, StatusPlot. Behaviour yang dimiliki oleh class Penjualan
adalah mendataPesanan, plotLokasi, dan cetakKupon. Class Detail
Penjualan memiliki atribut KodeTransaksi, Barang, Jumlah, dan
Keterangan. Behaviour yang dimiliki oleh class Detail Penjualan adalah
mendataPesanan.
-KodeTransaksi-TanggalMulai-KodeKonsumen-JumlahHari-Angsuran-Kolektor-Sales-TanggalLunas-StatusPlot-StatusCetak
Penjualan
-KodeTransaksi-Barang-Jumlah-Keterangan
Detail Penjualan
1 *
Gambar 5.8 Class dan State Chart Transaksi dan Detail Transaksi
Dalam state chart Penjualan dan Detail Penjualan, aktivitas dimulai dari
initial state. Jika ada penjualan, maka state dari Penjualan menjadi Open.
Sehingga pencatatan penjualan dapat dilakukan dan kemudian akan
disimpan. State class Penjualan berubah menjadi Active. Objek Penjualan
117
kemudian di plot ke dalam peta, dan state-nya berubah menjadi plotted.
Kemudian bila Penjualan dicetak kuponnya, maka state-nya berubah
menjadi printed. State ini digunakan kupon agar dalam 1 Penjualan, kupon
hanya dapat dicetak 1 kali. Final state dicapai ketika transaksi penjualan
telah dilunasi.
Tabel 5.3 Keterangan Behavioural Pattern Class Transaksi dan Detail Transaksi
Event Atribut catatPenjualan KodeTransaksi, TanggalMulai, KodeKonsumen, JumlahHari,
Angsuran, Kolektor, Sales, TanggalLunas, Barang, Jumlah,
Keterangan
plotLokasi KodeTransaksi, LokasiPenagihan, StatusPlot
cetakKupon KodeTransaksi, StatusCetak
3. Kupon
Class Kupon merupakan kumpulan objek kupon yang berfungsi untuk
menyimpan informasi penagihan untuk suatu transaksi. Atribut dari class
Kupon adalah KodeTransaksi, NoKupon, JadwalLunas, TglLunas.
Behaviour yang berhubungan dengan class ini adalah cetakKupon,
mengeluarkanKupon, dan transferKupon.
118
-KodeTransaksi-NoKupon-JadwalLunas-TglLunas
Kupon
Gambar 5.9 Class dan State Chart Kupon
Dalam state chart kupon, aktivitas dimulai dari initial state. Bila ada event
cetakKupon, maka state kupon berubah menjadi active. Bila Kupon telah
ditagihkan kepada konsumen, maka state kupon akan berubah menjadi
tertagih. Selama state tertagih, bila ada kupon yang tidak tertagih, maka
dapat dilakukan transferKupon, yang mengubah nilai tanggal pada atribut
TglLunas. Jika kupon telah dilunasi, maka dicapai final state.
Tabel 5.4 Keterangan Behavioural Pattern Class Kupon
Event Atribut
cetakKupon KodeTransaksi, NoKupon, JadwalLunas
mengeluarkanKupon KodeTransaksi, JadwalLunas
transferKupon KodeTransaksi, JadwalLunas
119
4. Administrasi
Class Administrasi menggambarkan aktivitas karyawan bagian
administrasi. Atribut dari class ini sama dengan class Karyawan. Behaviour
yang dimiliki oleh class ini adalah masukKerja, transferKupon,
catatPenjualan, mendataKuponKeluar, mendataPeta, dan cetakKupon.
/ Masuk KerjaActive
/Catat Penjualan/Mendata Kupon
Keluar /Transfer Kupon
/Cetak Kupon
/mendata Peta
/ Pulang Kerja
Gambar 5.10 Class dan State Chart Administrasi
Dalam state chart class Keuangan, aktivitas dimulai dari saat masuk kerja,
sehingga state dari karyawan akan menjadi active. Selama active, karyawan
administrasi dapat melakukan catatPenjualan dari transaksi baru, mencatat
kupon yang keluar, melakukan transfer kupon, melakukan pemetaan, dan
mencetak kupon penagihan. State dari keuangan akan berakhir ketika
pulang kerja.
120
Tabel 5.5 Keterangan Behavioural Pattern Class Administrasi
Event Atribut
masukKerja KodeKaryawan, Status
catatPenjualan KodeKaryawan, KodeTransaksi
mendataKuponKeluar NoKupon, KodeTransaksi, TglLunas
mendataPeta KodeNode, KodeMap, KodePath
cetakKupon KodeTransaksi, NoKupon
transferKupon NoKupon, KodeTransaksi, TglLunas
pulangKerja Status
5. Lokasi Penagihan
Class Node Transaksi merupakan kumpulan objek Node Transaksi yang
menyatakan lokasi suatu transaksi dalam suatu peta. Atribut yang dimiliki
oleh class Node Transaksi adalah KodeNode, KodeTransaksi, Status dan
Keterangan. Behaviour yang dimiliki class Node Transaksi adalah
mendataPeta dan hapusDataPeta.
-KodeNode-KodeTransaksi-Status-Keterangan
Lokasi Penagihan
Gambar 5.11 Class dan State Chart Node Transaksi
121
State chart dari objek Node Transaksi dimulai dari event mendataPeta.
Setelah itu, maka state dari class Node Transaksi akan berubah menjadi
active. Apabila transaksi telah lunas, maka state Node Transaksi akan
berubah menjadi inactive. Objek Node Transaksi akan mencapai final state
ketika dihapus.
Tabel 5.6 Keterangan Behavioural Pattern Class Node Transaksi
Event Atribut
mendataPeta KodeNode, KodeTransaksi, Status, Keterangan
hapusDataPeta KodeNode, KodeTransaksi
6. Node
Class Node merupakan kumpulan objek Node yang menyatakan titik – titik
dalam peta. Atribut yang dimiliki dalam class Node adalah KodeNode,
xPos, yPos dan KodeMap. Behaviour yang berhubungan dengan class ini
adalah mendata dan hapusDataPeta.
Gambar 5.12 Class dan State Chart Node
122
State chart dari objek Node akan dimulai ketika dilakukan mendataPeta.
Kemudian objek akan memasuki state active. Kemudian state dari objek
Node akan selesai ketika dilakukan operasi hapusDataPeta.
Tabel 5.7 Keterangan Behavioural Pattern Class Node
Event Atribut
mendataPeta KodeNode, xPos, yPos, KodeMap
hapusDataPeta KodeNode
7. Path
Class Path merupakan kumpulan objek Path yang menyatakan jalur yang
menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lain. Atribut
yang dimiliki oleh class ini adalah KodePath, NodeFrom, NodeTo, dan
Distance. Behaviour yang dimiliki oleh class ini adalah mendataPeta dan
hapusDataPeta.
Gambar 5.13 Class dan State Chart Path
State chart dari class Path dimulai dari saat mendataPeta sehingga
membuat state objek Path menjadi active. Kemudian state dari objek Path
akan berakhir ketika hapusDataPeta dijalankan.
123
Tabel 5.8 Keterangan Behavioural Pattern Class Path
Event Atribut
mendataPeta KodePath, NodeFrom, NodeTo, Distance
hapusDataPeta KodePath
8. Map
Class Map merupakan kumpulan objek Map yang merupakan peta yang
disimpan dalam sistem. Satu objek Map akan mewakili 1 kawasan
penagihan seorang kolektor. Atribut dari class Map adalah KodeMap,
MapName, Kolektor, dan FilePath. Behaviour yang ada dalam class Map
adalah mendataPeta dan hapusDataPeta.
Gambar 5.14 Class dan State Chart Map
State chart dari class Map dimulai dari saat dilakukan mendataPeta. Hal
tersebut akan membuat state objek Map berubah menjadi active. Objek
Map akan berakhir ketika hapusDataPeta dijalankan.
124
Tabel 5.9 Keterangan Behavioural Pattern Class Map
Event Atribut
inputDataPeta KodeMap, MapName, Kolektor, FilePath
hapusDataPeta KodeMap
5.1.2.4 Events
Pada tabel berikut, dicantumkan behaviour yang terdapat pada setiap
class yang dirangkum dalam event table. Tanda asterisk (*) menunjukan bahwa
suatu event dijalankan berulang – ulang (iteration) oleh class yang bersangkutan.
Tanda plus (+) menunjukan bahwa suatu event dijalankan secara sequential
(selection).
125
Tabel 5.10 Event Table
Event
Kup
on
Kon
sum
en
Penj
uala
n
Det
ail P
enju
alan
Adm
inis
trasi
Loka
si P
enag
ihan
Nod
e
Map
Jalu
r
Catat Penjualan + * *
Plot Lokasi + * +
Cetak Kupon + + *
Mendata Kupon Keluar + *
Transfer Kupon * *
Registrasi + *
Ubah Data Pribadi *
Masuk Kerja +
Pulang Kerja +
Mendata Peta * + + +
Hapus Data Peta * + + + +
126
5.1.3 Application Domain
5.1.3.1 Usage
5.1.3.1.1 Overview
Pada tabel berikut, ditunjukan hubungan antara use case dengan actor
yang ditunjukan dalam actor table.
Tabel 5.11 Actor Table
Actors
Use Case A
dmin
istra
si
Keu
anga
n
Man
ajer
Um
um &
Adm
inis
trasi
Manage Kupon dan Transaksi √
Pencatatan Kupon Keluar √
Memproses Jalur Penagihan Terpendek √
Pemetaan √
Mengtransfer Kupon √
Membuat Laporan Kalkulasi Kupon Harian √ √
Membuat Laporan Penagihan √
Membuat Laporan Keterlambatan Pembayaran √
127
5.1.3.1.2 Use Case Diagram
Gambar 5.15 Use Case Diagram
128
5.1.3.1.3 Actor Specifications
Untuk menjelaskan hubungan antara actor dengan sistem yang dirancang,
maka dibutuhkan actor specifications. Actor yang berhubungan dengan sistem
yaitu :
1. Administrasi
Tabel 5.12 Tabel Actor Spesification Administrasi
Administrasi
Goal: Administrasi adalah orang yang memiliki tanggung jawab dalam me-manage
kupon dan transaksi yang sedang berjalan. Semua kupon yang keluar untuk
ditagihkan kepada konsumen akan dicatat oleh administrasi. Bagian administrasi
akan membuat laporan kalkulasi kupon berdasarkan kupon yang keluar tiap harinya.
Administrasi memiliki tanggung jawab dalam memetakan jalur penagihan, dan
memproses jalur penagihan terpendek, untuk diberikan kepada kolektor.
Administrasi juga memiliki tanggung jawab dalam me-manage adanya kupon yang
tidak tertagih (kupon balik). Kupon yang tidak tertagih akan ditransfer tanggal
lunasnya ke hari penagihan berikutnya.
Characteristics : Administrasi harus memiliki pengalaman dalam menggunakan
komputer dan aplikasi office. Orang yang bertanggung jawab pada tugas administrasi
disarankan mengenal lingkungan sekitar daerah penagihan sehingga mampu
memetakan jalur penagihan.
Examples: Seorang lulusan D3/S1 dan memiliki domisili di daerah perusahaan
sehingga mengenal daerah penagihan dan menguasai aplikasi dasar komputer.
129
2. Keuangan
Tabel 5.13 Tabel Actor Spesification Keuangan
Keuangan
Goal: Keuangan dalam proses penagihan memiliki tanggung jawab dalam mengelola
uang hasil penagihan. Oleh karena itu, keuangan akan mendapatkan laporan kalkulasi
kupon harian dari sistem yang terintegrasi dengan bagian administrasi, dimana
laporan tersebut memiliki ringkasan total nominal kupon yang keluar untuk ditagih
dan total nominal kupon tidak tertagih pada hari penagihan tertentu. Dengan
menggunakan laporan kalkulasi kupon harian, bagian keuangan dapat melakukan
cross check hasil penagihan yang seharusnya diserahkan oleh kolektor.
Characteristics : Orang yang bertanggung jawab pada tugas keuangan harus
memiliki dasar akuntansi sehingga dapat membuat laporan keuangan yang baik, dan
juga harus dapat menguasi aplikasi komputer dasar seperti aplikasi office.
Examples: Seorang lulusan SMK/D3 yang memiliki dasar akuntansi dan menguasai
aplikasi dasar komputer.
130
3. Manajer Umum dan Administrasi
Tabel 5.14 Tabel Actor Spesification Manajer Umum dan Administrasi
Manajer Umum dan Administrasi
Goal: Manajer umum dan administrasi adalah orang yang bertanggung jawab
sebagai atasan administrasi dan membuat laporan penagihan secara periodik.
Manajer umum dan administrasi secara periodik akan mengeluarkan laporan tentang
keterlambatan pembayaran, supaya dapat di-follow up oleh bagian lain. Secara
periodik pula, manajer umum dan administrasi akan membuat laporan kinerja
penagihan selama 1 periode tertentu, sebagai laporan pertanggungjawaban kepada
manajer.
Characteristics : Manajer umum dan administrasi haruslah orang yang memiliki
pengalaman manajemen dan akan membawahi beberapa orang staff. Manajer umum
dan administrasi harus memiliki pengetahuan dasar komputer, dan mampu
memahami dan menganalisa perhitungan laporan yang dihasilkan oleh komputer.
Examples: Seorang lulusan S1 yang memiliki kemampuan menjalankan aplikasi
dasar komputer, dan mampu memimpin serta memiliki kemampuan analisa dan
pengambilan keputusan yang tepat.
5.1.3.1.4 Use Case Specifications
Untuk menjelaskan bagaimana use case dilakukan oleh actor, maka
dibuat use case specifications. Use case yang ada di dalam sistem yaitu :
131
1. Manage Kupon dan Transaksi
Tabel 5.15 Tabel Use Case Manage Kupon dan Transaksi
Manage Kupon dan Transaksi
Use Case : Manage kupon dan transaksi dimulai oleh administrasi. Bila terdapat
perubahan pada transaksi ketika penagihan sedang berjalan, contohnya terdapat
perubahan alamat penagihan konsumen, atau terdapat peralihan tanggung jawab
kolektor yang menagih atau sales yang meng-handle konsumen, maka dapat dilakukan
update data. Dalam fungsinya untuk memanajemen kupon, use case ini menerangkan
status suatu kupon telah tercetak atau belum. Jika kupon belum tercetak, maka ada
fasilitas untuk mencetak kupon penagihan. Selain itu, lewat use case ini pula,
administrasi dapat melakukan track record atas kupon keluar dan transfer kupon serta
memperbaiki kesalahan dalam pencatatan kupon keluar ataupun pencatatan transfer
kupon.
Objects : Kupon, Konsumen, Transaksi, Detail Transaksi
Functions : updateTransaksi, viewDataKupon, viewHistoryKuponKeluar,
viewHistoryKuponTransfer, updateKuponKeluar, updateKuponTransfer, cetakKupon
132
2. Pencatatan Kupon Keluar
Tabel 5.16 Tabel Use Case Pencatatan Kupon Keluar
Pencatatan Kupon Keluar
Use Case : Pencatatan kupon keluar dapat dilakukan oleh administrasi. Sistem akan
mendapatkan tanggal penagihan berikutnya, kemudian administrasi akan memasukan
data kolektor yang bertanggung jawab atas penagihan kupon yang keluar tersebut.
Administrasi memasukan kode transaksi yang akan ditagih, dan jumlah kupon yang
keluar untuk transaksi tersebut. Sistem akan menampilkan range nomor kupon yang
keluar, dan administrasi membandingkannya dengan nomor kupon sebenarnya. Jika
benar maka sistem akan melakukan validasi terhadap kolektor yang bertanggung jawab
atas transaksi tersebut, dan kemudian data kupon akan disimpan.
Objects : Kupon, Transaksi
Functions : getTodayDate, cekLastPaidCoupon, viewRangeKuponDitagih,
cekDataKolektor, save
133
3. Memproses Jalur Penagihan Terpendek
Tabel 5.17 Tabel Use Case Memproses Jalur Penagihan Terpendek
Memproses Jalur Penagihan Terpendek
Use Case : Memproses jalur penagihan terpendek digunakan oleh administrasi. Tujuan
dari memproses jalur penagihan terpendek adalah supaya kolektor mengetahui jalur
penagihan terpendek yang harus dilalui. Administrasi akan memasukan kolektor, dan
sistem akan menampilkan kawasan penagihan kolektor yang bersangkutan. Kemudian
sistem juga akan men-load semua data seperti node, path dan node transaksi yang
masih aktif yang berada pada kawasan bersangkutan. Ketika administrasi
menginstruksikan sistem untuk memproses jalur penagihan terpendek, maka sistem
akan menghitung jalur penagihan terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra.
Jalur penagihan terpendek akan ditampilkan pada tampilan peta. Jika administrasi
menekan tombol print, maka jalur penagihan akan dicetak melalui printer.
Objects : Map, Node, NodeTransaksi, Path
Functions : getMap, getNode, getNodeTransaksi, getPath, calculateShortestRoute,
drawShortestRoute, printMap
134
4. Pemetaan
Tabel 5.18 Tabel Use Case Pemetaan
Pemetaan
Use Case : Pemetaan akan digunakan oleh administrasi untuk memetakan jalur
penagihan. Administrasi dapat memasukan peta kawasan penagihan baru untuk
kolektor tertentu. Kemudian, administrasi dapat memasukan node – node baru.
Administrasi juga dapat memasukan path baru yang menghubungkan node – node pada
peta dan akan disimpan ke dalam sistem. Node transaksi akan merepresentasikan suatu
transaksi, sehingga node transaksi akan disimpan layaknya node biasa, ditambah atribut
node transaksi itu sendiri, seperti yang telah digambarkan dalam class diagram. Node
transaksi baru akan diberi state active di dalam sistem. Suatu saat apabila diperlukan,
administrasi dapat membaca data peta yang telah ada dalam sistem, dan sistem
menampilkan jalur dan node yang ada pada peta.
Objects : Map, Node, Path, Node Transaksi
Functions : saveMap, saveNode, savePath, saveNodeTransaksi, loadData, getMap,
getNode, getPath, getNodeTransaksi, drawRoute
135
5. Mengtransfer Kupon
Tabel 5.19 Tabel Use Case Mengtransfer Kupon
Mengtransfer Kupon
Use Case : Mengtransfer kupon digunakan oleh administrasi. Adanya kupon tidak
tertagih yang diserahkan oleh kolektor, akan diinput melalui modul ini dan secara
otomatis, sistem akan mengtransfer tanggal lunas kupon bersangkutan ke hari kerja
penagihan berikutnya. Tanggal lunas kupon merupakan tanggal dimana kupon
diasumsikan lunas. Saat administrasi memulai aplikasi, maka sistem akan otomatis
mencari tanggal saat itu. Adanya perubahan tanggal pada aplikasi, akan membuat
sistem otomatis menghitung tanggal transfer kupon ke hari kerja penagihan berikutnya.
Administrasi kemudian memasukan kolektor yang bertanggung jawab atas kupon yang
tidak tertagih tersebut, dan selanjutnya memasukan kode transaksi dan jumlah kupon
yang tidak tertagih. Sistem akan menampilkan range nomor kupon terakhir yang
keluar. Administrasi akan membandingkan data tersebut dengan kupon sebenarnya.
Bila benar, maka sistem akan mengtransfer kupon ke tanggal lunas berikutnya, dimana
sebelumnya sistem akan melakukan validasi terhadap kolektor yang bertanggung jawab
atas transaksi tersebut terlebih dahulu. Jika data tidak valid, maka sistem akan
memberikan alert kepada administrasi.
Objects : Kupon, Transaksi
Functions : getTodayDate, calculateTransferDate, getLastOutKupon,
calculateKuponNumber, getDataKolektor, dataValidation, save
136
6. Memproses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
Tabel 5.20 Tabel Use Case Memproses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
Memproses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
Use Case : Memproses laporan kalkulasi kupon harian dapat dimulai oleh administrasi
ataupun keuangan. Laporan akan digunakan untuk controlling transaksi penagihan
sehari – hari, seperti untuk cross check jumlah nominal penagihan dan jumlah
keterlambatan pembayaran konsumen. Pada saat dimulai, sistem akan mencari tanggal
pada saat itu. Tujuannya untuk memudahkan user supaya user tidak perlu mengubah
tanggal pada saat aplikasi dimulai. Setiap ada perubahan tanggal pada aplikasi, maka
otomatis aplikasi akan mengambil ulang data transaksi, data konsumen dan data kupon
yang ditagih dengan tanggal tersebut. Sistem akan menampilkan seluruh kupon yang
keluar dan kupon yang tidak tertagih pada tanggal yang bersangkutan, dikaitkan dengan
siapa kolektor, sales dan konsumen untuk transaksi yang bersangkutan. Kemudian
sistem akan menghitung keterlambatan untuk setiap transaksi, dimana keterlambatan
dihitung dari selisih antara jumlah kupon yang seharusnya udah dibayar dibanding
dengan realisasi jumlah kupon yang telah dibayar. Jika user ingin mencetak laporan,
maka data akan ditampilkan pada Microsoft Excel, dan user dapat memanipulasi dan
mencetak dari aplikasi tersebut.
Objects : Transaksi, Konsumen, Kupon
Functions : getTodayDate, getDataTransaksi, getDataKonsumen, getDataKupon,
calculcateKupon, print
137
7. Membuat Laporan Penagihan
Tabel 5.21 Tabel Use Case Manage Membuat Laporan Penagihan
Membuat Laporan Penagihan
Use Case : Membuat laporan penagihan dimulai oleh manajer umum dan administrasi.
Secara periodik, administrasi akan membuat laporan penagihan yang mampu
menunjukkan jumlah penagihan selama 1 periode dan mampu menggambarkan kinerja
bagian penagihan. Jumlah penagihan selama 1 periode dihitung dari jumlah nominal
kupon yang tertagih selama 1 periode. Kinerja bagian penagihan ditunjukkan dengan
rasio jumlah realisasi penagihan dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya tertagih.
Rasio keberhasilan penagihan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk persentase.
Objects : Transaksi, Konsumen, Kupon
Functions : getDataTransaksi, getDataKonsumen, getDataKupon, calculatePenagihan,
138
8. Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
Tabel 5.22 Tabel Use Case Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
Use Case : Laporan keterlambatan pelunasan akan dimulai oleh manajer umum dan
administrasi. Laporan ini digunakan untuk menunjukkan transaksi yang sudah melewati
jadwal lunasnya. Selanjutnya, laporan ini akan dikirimkan kepada bagian yang
bertanggung jawab melakukan follow up terhadap keterlambatan pelunasan. Ketika
dimulai, sistem akan mendapatkan data transaksi, data konsumen dan data kupon. Dari
data tersebut, kemudian sistem akan menghitung dan menyeleksi transaksi mana saja
yang telah melewati tanggal lunasnya. Transaksi yang terlambat, akan ditampilkan juga
berapa hari keterlambatannya bila dihitung dari tanggal lunasnya. Laporan ini dapat
dicetak ke dalam Microsoft Excel, sehingga manajer umum dan administrasi dapat
memanipulasi dan mencetak laporan keterlambatan pelunasan sesuai dengan format
yang diinginkan.
Objects : Transaksi, Konsumen, Kupon
Functions : getDataTransaksi, getDataKonsumen, getDataKupon, calculateLateness,
5.1.3.2 Function
Function List digunakan untuk mendaftarkan semua fungsi yang akan
dijalankan oleh sistem informasi. Dibawah ini menunjukkan daftar fungsi-fungsi yang
terdapat didalam sistem informasi ini.
139
Tabel 5.23 Function List
Function Complexity Type
1. Manage Kupon dan Transaksi
Menampilkan data transaksi, konsumen dan kupon Simple Read Update transaksi Simple Update Update data kupon Medium Update Cetak Kupon Simple Update
2. Pencatatan Kupon Keluar
Query nomor kupon yang terakhir dilunaskan konsumen Medium Read Hitung range nomor kupon yang keluar Simple Compute Validasi data kupon Simple Read,Signal Menyimpan data kupon keluar Simple Update
3. Memproses Jalur Penagihan Terpendek
Query data jalur penagihan Simple Read Hitung jalur penagihan terpendek Complex Compute Tampilkan jalur penagihan terpendek Medium Read Mencetak jalur penagihan terpendek Simple Read
4. Pemetaan
Menyimpan peta penagihan baru Simple Update Menyimpan data node baru Simple Update Menyimpan data path baru Simple Update Menyimpan data node transaksi baru Simple Update Query data peta Medium Read Tampilkan jalur penagihan Medium Read
5. Mentransfer Kupon
Hitung tanggal transfer kupon Simple Compute Query kupon yang terakhir keluar Medium Read Hitung range nomor kupon yang akan ditransferkan Simple Compute Validasi data kupon Simple Read,Signal Menyimpan data kupon keluar Simple Update
140
Tabel 5.23 Function List (lanjutan)
Function Complexity Type 6. Memproses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
Query data kupon yang keluar dan tidak tertagih Medium Read Hitung keterlambatan pembayaran kupon Simple Compute Mencetak laporan kalkulasi kupon harian Simple Read
7. Membuat Laporan Penagihan
Query data penagihan dalam 1 periode Medium Read Hitung jumlah penagihan dan rasio kinerja penagihan Medium Compute Mencetak Laporan Penagihan Simple Read
8. Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
Query data transaksi yang terlambat lunas Complex Read Hitung keterlambatan pelunasan Simple Compute Mencetak laporan keterlambatan pelunasan Simple Read
5.1.3.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan
interaksi antara actor, objek, serta user interface yang ada dalam sistem
informasi. Sequence Diagram juga menggambarkan urutan pemanggilan
prosedur dan event message yang dikirimkan antara entitas satu dengan lainnya
dalam suatu urutan waktu.
141
1. Sequence Diagram untuk Manage Kupon dan Transaksi
Gambar 5.16 Sequence Diagram untuk Manage Kupon dan Transaksi
2. Sequence Diagram untuk Pencatatan Kupon Keluar
142
Gambar 5.17 Sequence Diagram untuk Pencatatan Kupon Keluar
143
3. Sequence Diagram untuk Memproses Jalur Penagihan Terpendek
Gambar 5.18 Sequence Diagram untuk Memproses Jalur Penagihan Terpendek
144
4. Sequence Diagram untuk Pemetaan
Gambar 5.19 Sequence Diagram untuk Pemetaan
5. Sequence Diagram untuk Mengtransfer Kupon
145
Gambar 5.20 Sequence Diagram untuk Mengtransfer Kupon
6. Sequence Diagram untuk Memproses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
146
Gambar 5.21 Sequence Diagram untuk Proses Laporan Kalkulasi Kupon Harian
7. Sequence Diagram untuk Membuat Laporan Penagihan
147
Gambar 5.22 Sequence Diagram untuk Membuat Laporan Penagihan
148
8. Sequence Diagram untuk Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
Gambar 5.23 Sequence Diagram untuk Membuat Laporan Keterlambatan Pelunasan
5.1.3.4 User Interface
149
5.1.3.4.1 Dialogue Style
Dialogue style menunjukkan form-form apa saja yang terdapat dalam
sistem dan dokumen atau laporan yang di print-out. Berikut merupakan dialogue
style yang ada pada sistem informasi penagihan perusahaan ILUFA.
Tabel 5.24 Dialogue Style
Window Printouts
Login
Menu utama
File
• Logout
• Exit
Transaksi
• Manage Transaksi
• Kupon
Kupon
• Kupon Keluar
• Transfer Kupon
• Kalkulasi Kupon
• Laporan Kalkulasi Kupon
• Detail Kalkulasi Kupon Per Kolektor
Rute
• Pemetaan
o Tambah Peta
• Jalur Penagihan
• Jalur Penagihan
Laporan
• Laporan Penagihan
• Laporan Keterlambatan Pelunasan
• Laporan Penagihan
• Laporan Keterlambatan Pelunasan
5.1.3.4.2 Overview
150
Gambar 5.24 Navigation Diagram
151
5.1.3.4.3 Examples
Berikut adalah contoh perancangan layar dan printouts yang akan
digunakan dalam sistem informasi penagihan.
• Window Login
Gambar 5.25 Window Login
Pada awal menjalankan aplikasi, maka user akan dihadapkan pada
window login. Window akan melakukan validasi pada user. Apabila login
sukses, maka user akan masuk ke menu utama, dimana fitur – fitur yang
dapat dilihat oleh user, adalah sesuai dengan hak akses mereka masing –
masing. User akan memasukan username, password dan memilih
bagiannya. Untuk menjamin keamanan, password user yang disimpan
dalam database dienkripsi dengan metode md5 oleh sistem. Oleh karena
itu, saat melakukan validasi data user, aplikasi juga harus mengenkripsi
152
password dengan metode md5 terlebih dahulu, sebelum selanjutnya
dibandingkan dengan data di database.
• Window Menu Utama
Gambar 5.26 Window Menu Utama
Bila user telah melakukan login, maka user dapat mengakses menu
utama. Pada menu utama, ada 4 macam sub layar yang dapat dipilih oleh
user.
153
o Window File
Main MenuMain Menu
File Transaksi Kupon Rute
Logout
Exit
Laporan
Gambar 5.27 Window File
Pada window ini, user dapat memilih logout, dan akan kembali ke
window login atau user juga dapat memilih exit, dan langsung keluar
dari aplikasi.
o Window Transaksi
Main MenuMain MenuFile Transaksi Kupon Rute
Manage TransaksiLaporan
Gambar 5.28 Window Transaksi
154
Pada window Transaksi, user dapat memilih sub-item menu Manage
Transaksi.
o Window Kupon
Main MenuMain Menu
File Transaksi Kupon Rute
Kupon Keluar
Transfer Kupon
Kalkulasi Kupon
Laporan
Gambar 5.29 Window Kupon
Pada window ini, jika user adalah administrasi, maka sub-item menu
yang dapat dipilih adalah Kupon Keluar, dan Kalkulasi Kupon. Jika
user adalah keuangan, maka maka sub-item menu yang dapat dipilih
adalah Transfer Kupon dan Kalkulasi Kupon.
155
o Window Rute
Main MenuMain Menu
File Transaksi Kupon Rute
Pemetaan
Laporan
Jalur Penagihan
Gambar 5.30 Window Rute
Pada window ini, user dapat memilih sub-item menu Pemetaan dan
Jalur Penagihan.
o Window Laporan
Main MenuMain Menu
File Transaksi Kupon Rute
Laporan Penagihan
Laporan
Laporan Keterlambatan Pelunasan
Gambar 5.31 Window Laporan
156
Pada window Laporan, jika user adalah manajer umum dan
administrasi, maka user dapat memilih sub-item menu Laporan
Penagihan dan Laporan Keterlambatan Pelunasan.
• Window Manage Transaksi
Gambar 5.32 Window Manage Transaksi
157
Window ini muncul ketika user memilih Transaksi >> Manage
Transaksi. Pada window ini, ada tombol navigasi <<, < , >, >>. Fungsi
tombol navigasi adalah supaya user dapat mencari transaksi yang
diinginkan. Selain itu, bila user ingin mencari transaksi dengan kode
transaksi tertentu, user dapat mengisi kodenya di textbox kode transaksi
dan menekan tombol Go. Dalam textbox selanjutnya di bawah kode
transaksi, ditampilkan data dari transaksi, beserta status tercetaknya
kupon penagihan. Bila statusnya belum tercetak, maka user dapat
mencetak kupon dengan menekan tombol Cetak Kupon.
Pada grid di sebelah kanan, ditampilkan data kupon, histori kupon keluar
dan histori kupon transfer. User dapat menggunakan fasilitas ubah
tanggal keluar untuk mengubah jadwal penagihan kupon. Selain itu,
apabila terdapat kesalahan pencatatan pada kupon keluar dan kupon
transfer, maka user dapat melakukan revisi dengan menghapus data yang
tidak valid. Revisi kesalahan pencatatan pada kupon keluar akan
dilakukan pada histori kupon keluar, dan revisi kesalahan pencatatan
pada kupon transfer akan dilakukan pada histori kupon transfer.
Apabila user ingin mengubah data transaksi dan alamat konsumen, telah
tersedia tombol Ubah dan Konsumen. Untuk perubahan alamat
konsumen, akan dilakukan pada window Ubah Alamat Konsumen.
158
o Window Ubah Alamat Konsumen
Ubah Alamat KonsumenUbah Alamat Konsumen
Manage Konsumen
Kode Konsumen
Alamat Usaha
Nama Usaha
Nama Konsumen
XX9999
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Save
Telepon Usaha
Jln. XXX No 99
999-99999999
Alamat Rumah
Telepon Rumah
Jln. XXX No 99
999-99999999
Close
Gambar 5.33 Window Ubah Alamat Konsumen
Saat user menekan tombol konsumen pada window Manage
Transaksi, maka window Ubah Alamat Konsumen muncul. Data
konsumen yang muncul diambil dari konsumen yang ada pada
window Manage Transaksi. Di sini, user dapat melakukan update
terhadap alamat usaha, telepon usaha, telepon rumah dan telepon
usaha dari konsumen yang bersangkutan dengan menekan tombol
save. Jika window ingin ditutup, user menekan tombol close.
159
• Window Kupon Keluar
Kupon KeluarKupon Keluar
Kupon Keluar Tanggal: DD/MM/YYYY
Kode Kolektor
No Kupon Keluar
Jumlah Kupon Keluar
Kode Transaksi
XX9999
999
999
999 - 999
Enter
Gambar 5.34 Window Kupon Keluar
Window ini muncul ketika user menekan tombol Kupon >> Kupon
Keluar. Fungsi dari window ini adalah untuk pencatatan kupon keluar.
Pada awal aplikasi, tanggal yang dimunculkan adalah tanggal hari yang
bersangkutan ditambah 1 hari. Bila diperlukan, user juga dapat mengubah
tanggal keluar kupon. Kemudian user dapat memasukan kode kolektor,
kode transaksi dan jumlah kupon yang keluar. Aplikasi akan
menampilkan range nomor kupon yang keluar. User menekan tombol
Enter untuk menyimpan data ke dalam database.
160
• Window Transfer Kupon
Transfer KuponTransfer Kupon
Transfer Kupon Tanggal: DD/MM/YYYY
Kode Kolektor
No Kupon Balik
Jumlah Kupon Balik
Kode Transaksi
XX9999
999
999
999 - 999
Enter
Gambar 5.35 Window Kupon Transfer
Window ini muncul ketika user menekan tombol Kupon >> Transfer
Kupon. Fungsi dari window ini adalah untuk pencatatan kupon tidak
tertagih (kupon balik) yang akan ditransfer ke hari kerja penagihan
berikutnya. Pada awal aplikasi muncul, maka tanggal yang ditampilkan
adalah tanggal hari saat itu. User memasukan kode kolektor, kode
transaksi, jumlah kupon balik. Aplikasi akan menampilkan range nomor
kupon yang akan ditransferkan ke hari kerja penagihan berikutnya. User
menekan tombol Enter untuk menyimpan data ke dalam database.
161
• Window Kalkulasi Kupon
Gambar 5.36 Window Kalkulasi Kupon
162
Window ini muncul ketika user menekan tombol Kupon >> Kalkulasi
Kupon. Fungsi dari window ini adalah untuk menampilkan kalkulasi
nominal penagihan harian, dikaitkan dengan banyak kupon yang keluar
dan banyak kupon yang tidak berhasil ditagih (kupon balik). Nominal
yang ditunjukkan oleh kalkulasi kupon menunjukan nominal tagihan
yang harus diserahkan oleh masing – masing kolektor.
Ketika modul ini dijalankan, secara otomatis aplikasi akan menampilkan
tanggal saat itu. Kemudian aplikasi akan membaca data kupon keluar dan
kupon balik pada tanggal yang bersangkutan. Aplikasi akan menampilkan
summary jumlah nominal dan jumlah lembar seluruh kupon yang lunas
serta jumlah nominal dan jumlah lembar seluruh kupon yang tidak
tertagih pada kiri atas window Kalkulasi Kupon. Detail jumlah nominal
dan jumlah lembar kupon lunas, jumlah nominal dan jumlah lembar
kupon tidak tertagih per kolektor akan ditampilkan di kotak di bawahnya.
Tersedia tombol navigasi untuk melihat data untuk kolektor yang lain.
Pada grid di samping kanan aplikasi, dimunculkan detail jumlah kupon
yang keluar, nomor kupon yang keluar , jumlah kupon yang balik, sampai
pada nominal yang tertagih. Kupon itu kemudian dikaitkan dengan siapa
konsumen, sales dan kolektornya. Keterlambatan sementara dari
pembayaran ditampilkan pula, untuk mengantisipasi adanya kemacetan
pembayaran. Keterlambatan didapat dari membandingkan selisih antara
nomor kupon yang seharusnya sudah dibayar dengan nomor kupon
terakhir yang telah dibayar.
163
Tersedia fasilitas untuk mencetak laporan. Jika user menekan tombol
Cetak ke Excel, maka data yang ada di grid akan tercetak di excel. Jika
user menginginkan tampilan yang lebih detail dari kupon yang keluar,
balik dan transfer per kolektor, maka user dapat menekan tombol Detail
per Kolektor. Pada laporan kalkulasi kupon detail per kolektor, user dapat
memilih untuk mencetak detail laporan untuk semua kolektor atau
kolektor tertentu saja melalui combo box yang tersedia.
• Window Pemetaan
Gambar 5.37 Window Pemetaan
Window ini muncul ketika user menekan tombol Rute >> Pemetaan.
Fungsi dari window ini adalah untuk memetakan jalur penagihan, supaya
164
data yang telah dipetakan dapat digunakan untuk menentukan jalur
penagihan terpendek. Window ini memiliki beberapa menu, yaitu load,
map, node, path, node transaksi, simpan, tutup. Load, digunakan untuk
membaca data jalur penagihan yang telah pernah dibuat. Map, digunakan
untuk menambah peta kawasan penagihan baru. Node, digunakan untuk
menambah node baru. Path, digunakan untuk menambah path baru. Node
Transaksi, digunakan untuk menambah node yang merepresentasikan
transaksi tertentu. Simpan, untuk menyimpan data yang ada ke dalam
database, dan Tutup untuk menutup window ini. Satu kolektor akan
menangani satu kawasan penagihan. Pada saat menu Map di pilih, maka
window baru akan muncul untuk menambah peta baru.
o Window Tambah Peta
Gambar 5.38 Window Tambah Peta
165
Window tambah peta digunakan untuk menyimpan peta kawasan
penagihan baru. User harus memasukan data nama peta, kolektor, dan
tempat peta itu disimpan.
• Window Jalur Penagihan
Gambar 5.39 Window Jalur Penagihan
Window ini muncul ketika user menekan tombol Rute >> Jalur
Penagihan. Fungsi dari window ini adalah untuk menampilkan jalur
penagihan terpendek. User akan memasukan data kolektor, dan menekan
tombol proses. Aplikasi kemudian akan memproses data jalur penagihan
yang berkaitan dengan kolektor yang bersangkutan dan mencari jalur
terpendeknya dengan algoritma Dijkstra. Jalur terpendek kemudian
166
digambarkan pada layar. Apabila peta jalur penagihan ingin dicetak,
maka user dapat menekan tombol cetak.
• Window Laporan Penagihan
Gambar 5.40 Window Laporan Penagihan
167
Window ini muncul ketika user menekan tombol Laporan >> Laporan
Penagihan. Fungsi dari window ini adalah untuk menunjukan jumlah
penagihan dan kinerja penagihan selama 1 periode tertentu. Untuk
menampilkan jumlah penagihan, user memasukan tanggal awal dan
tanggal akhir periode. Kemudian, user menekan tombol tampilkan. Data
hasil penagihan selama 1 periode tersebut akan tampil pada grid sebelah
kanan. Di bagian bawah laporan, disertakan rasio kinerja penagihan,
dimana rasio itu dihitung dari perbandingan realisasi penagihan dengan
jumlah penagihan yang telah dijadwalkan. Apabila user ingin mencetak
laporan, maka user dapat menekan tombol cetak.
168
• Window Laporan Keterlambatan Pelunasan
Gambar 5.41 Window Laporan Keterlambatan Pelunasan
Window ini muncul ketika user menekan tombol Laporan >> Laporan
Keterlambatan Pelunasan. Fungsi dari window ini adalah untuk
menampilkan data transaksi yang masih belum lunas sampai pada jadwal
169
lunasnya. User dapat memasukan periode yang diinginkan dan kemudian
menekan tombol tampilkan. Data akan ditampilkan di dalam grid di
sebelah kiri. Kupon terakhir menunjukan kupon terakhir yang dibayar
oleh konsumen. Keterlambatan dihitung berdasarkan selisih jumlah hari
antara jadwal lunas sampai dengan tanggal saat itu. User dapat mem-filter
dapat berdasarkan kategori yang ada, seperti keterlambatan antar 1 – 10
hari, 11 – 20 hari, dan seterusnya. Untuk mencetak laporan keterlambatan
penagihan, user dapat menekan tombol cetak.
• Printout Kupon
No Kupon 999/999 No Kupon : 999/999 [Sales] Kode Tr. 999 Nama : xxxxx Kode Tr. 999 Alamat : xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx Hormat Kami, Tanggal DD/MM/YYYY Tanggal : DD/MM/YYYY Rp. : 999999
ILUFA ELECTRONIC Gambar 5.42 Printout Kupon
170
• Printout Kalkulasi Kupon
Gambar 5.43 Printout Kalkulasi Kupon
171
• Printout Detail Kalkulasi Kupon Per Kolektor
Gambar 5.44 Printout Kalkulasi Kupon
172
• Printout Jalur Penagihan
Gambar 5.45 Printout Jalur Penagihan
173
• Printout Laporan Penagihan
Gambar 5.46 Printout Laporan Penagihan
174
• Printout Laporan Keterlambatan Pelunasan
Gambar 5.47 Printout Laporan Keterlambatan Pelunasan
5.1.3.5 Technical Platform
Sistem yang dikembangkan akan menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic .NET 2005. Database yang akan digunakan untuk memanajemen
data dalam sistem adalah Microsoft SQL Server 2000. Setiap user akan
menggunakan komputer PC (Personal Computer) yang dilengkapi dengan
mouse, keyboard, dan terhubung dalam jaringan LAN (Local Area Network).
Ada beberapa printer yang juga terhubung dalam jaringan LAN, untuk
175
pencetakan kupon dan laporan lainnya. Printer dapat digunakan oleh beberapa
komputer secara bersama – sama.
5.1.4 Recommendation
5.1.4.1 The System’s Usefulness and Feasibility
Fungsi dari sistem informasi penagihan yang dirancang adalah untuk
memperlancar dan meningkatkan kinerja bagian penagihan. Sistem informasi
penagihan akan mempercepat kerja perusahaan, menggambarkan jalur penagihan
terpendek yang akan menghemat waktu dan biaya, dan memudahkan kegiatan
controlling atas kegiatan sehari – hari. Adanya penagihan yang lancar, akan
meningkatkan arus kas perusahaan. Arus kas yang lancar tentu akan memberikan
keuntungan yang lebih besar kepada perusahaan. Sistem yang dirancang tentu
akan mempermudah proses bisnis perusahaan. Sistem yang dirancang, secara
teknis layak diterapkan karena kebutuhan technical platform dapat disediakan
dengan biaya yang tidak besar.
5.1.4.2 Strategy
Untuk dapat mengembangkan sistem informasi penagihan dengan jalur
penagihan terpendek, maka perusahaan harus menyiapkan semua fasilitas teknis
yang dibutuhkan terlebih dahulu. Sebelum sistem diimplementasikan, diadakan
uji coba program sekaligus pelatihan kepada semua user. User juga diberi
petunjuk dalam mengantisipasi masalah yang tidak terduga, dan dokumentasi
lengkap sistem diberikan kepada user supaya mereka dapat mempelajarinya.
176
Sesaat sebelum implementasi, perusahaan harus meng-convert data
perusahaan agar struktur dan format data dapat disimpan dan diproses oleh
sistem baru yang telah dirancang. Dengan strategi penerapan seperti ini,
diharapkan resiko yang ada dapat ditekan menjadi seminimal mungkin.
5.2 Design Document
5.2.1 The Task
5.2.1.1 Purpose
Sistem informasi penagihan dirancang untuk membantu bagian penagihan
dalam melakukan kegiatan operasionalnya, yaitu penagihan. Sistem yang
dirancang akan membantu pencatatan kupon penagihan yang keluar maupun
yang tidak tertagih. Sistem informasi penagihan yang dirancang harus mampu
membantu kolektor dalam mendapatkan jalur penagihan terpendek dengan
menggunakan algoritma pencarian jalur terpendek Dijkstra. Sistem juga akan
membantu bagian keuangan dalam menghitung jumlah penagihan harian. Sistem
informasi penagihan harus menghasilkan laporan-laporan yang berguna bagi
pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dan melakukan kegiatan
controlling atas penagihan. Sistem informasi penagihan akan dirancang dengan
menggunakan technical platform yang sesuai. Dengan adanya sistem informasi
penagihan, tentu informasi yang akurat dan up-to-date dapat dihasilkan.
177
5.2.1.2 Correction to The Analysis
Dalam aktivitas perancangan sistem, class diagram direvisi agar dapat
lebih direpresentasikan oleh mekanisme technical platform. Salah satu tujuan
dari revisi class diagram adalah untuk menyimpan data historis dalam kaitannya
dengan problem domain. Revise class diagram yang dibuat, ditinjau dari segi
atribut dan operation pada class diagram yang sudah ada sebelumnya.
5.2.1.3 Quality Goals
Sistem ini dirancang dengan memprioritaskan beberapa criteria. Tujuan
dari adanya penentuan criteria ini, supaya sistem yang akan dirancang memiliki
nilai-nilai yang jelas. Kriteria yang paling penting dan harus diperhatikan adalah
useable, correct, reliable, flexible, comprehensible. Sistem yang dikembangkan
harus dapat memenuhi kebutuhan end user, dan dapat sesuai dengan technical
platform yang ada. Selain itu, sistem harus dapat menghasilkan informasi yang
tepat dan menjawab kebutuhan user. Sistem harus mampu menghitung secara
tepat, dan sistem harus mudah dipelajari dan dipahami, agar sistem tidak
membutuhkan biaya training yang besar. Sistem juga harus modular, sehingga
bila terjadi perubahan di kemudian hari, maka perubahan dapat dilakukan tanpa
memakan biaya yang besar.
Kriteria lain yang harus diperhatikan pula adalah secure, efficient,
maintainable, testable, reuseable, interoperable. Hanya user yang berhak yang
dapat masuk ke sistem. Sistem dirancang untuk dapat berjalan pada technical
platform yang sesuai dan bila terdapat kekurangan dalam sistem, perbaikan dapat
dilakukan tanpa memakan biaya yang besar. Pengetestan terhadap sistem juga
178
harus dapat dilakukan dengan biaya yang tidak besar. Potensi sistem untuk
digunakan di tempat lain juga perlu diperhatikan disamping kemampuan sistem
untuk berjalan bersama dengan sistem lain dalam perusahaan. Kriteria portable
dianggap kurang penting, karena sistem tidak dirancang untuk dapat berjalan
untuk technical platform yang sering berubah.
Tabel 5.25 Quality Goals
Criteria Very
important Important
Less
Important Irrelevant
Easily
Fulfilled
Useable √
Secure √
Efficient √
Correct √
Reliable √
Maintainable √
Testable √
Flexible √
Comprehensible √
Reuseable √
Portable √
Interoperable √
179
5.2.2 Technical Platform
5.2.2.1 Equipment
Sistem informasi penagihan dirancang untuk dapat berjalan pada PC
standar dengan spesifikasi sebagai berikut :
• Client
Kebutuhan peralatan dan perlengkapan perangkat keras untuk merancang
sistem informasi ini untuk ditempatkan di client, antara lain :
o Komputer PC dengan Processor Pentium IV 2,4 GHz
o Memory RAM 512MB.
o Hard Disk 40GB.
o Monitor, mouse, keyboard, printer
o Jaringan
o UPS (Uninterruptable Power Supply)
• Server
Kebutuhan peralatan dan perlengkapan perangkat keras untuk merancang
sistem informasi ini untuk ditempatkan di server, antara lain :
o Komputer PC dengan Processor Pentium IV 2,8 GHz
o Memory RAM 1 GB.
o Hard Disk 80GB
o Monitor, mouse, keyboard, printer
o Jaringan
o UPS (Uninterruptable Power Supply)
180
5.2.2.2 System Software
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan sistem
adalah Microsoft Visual Basic .NET 2005 dan aplikasi database yang digunakan
adalah Microsoft SQL Server 2000.
Sistem operasi untuk client, dapat menggunakan Windows XP
Professional Service Pack 2 yang dilengkapi dengan .NET Framework 3.5.
Komputer client juga harus dilengkapi dengan Microsoft Office 2003.
Sistem operasi untuk server, menggunakan Windows Server 2003 dan
dilengkapi dengan aplikasi database Microsoft SQL Server 2000.
5.2.2.3 System Interface
Sistem juga akan membutuhkan beberapa PC (Personal Computer), dan
perlengkapan lain yang akan menghubungkan system interface seperti printer
untuk mencetak dokumen dan switch untuk keperluan jaringan.
5.2.2.4 Design Language
Bahasa perancangan yang digunakan dalam perancangan sistem
informasi penagihan adalah dengan menggunakan notasi UML (Unified
Modelling Language). Sedangkan piranti lunak yang digunakan dalam
perancangan adalah Microsoft Visio 2003.
181
5.2.3 Architecture
5.2.3.1 Component Architecture
Component architecture yang digunakan untuk sistem informasi
penagihan adalah pola arsitektur client-server dengan bentuk distribusi
centralized data. Komponen pada client adalah user interface dan function,
sedangkan komponen pada server adalah model. Pada component client, terdapat
administrasi, keuangan dan manajer umum & administrasi.
<<component>> Client
<<component>>UI Administrasi
<<component>>Model
<<component>>Function
<<component>> Server
<<component>> Client
<<component>>UI Manajer Umum
& Administrasi
<<component>>Function
<<component>> Client
<<component>>UI Keuangan
<<component>>Function
Gambar 5.48 Component Architecture
182
5.2.3.2 Process Architecture
Process architecture yang digunakan untuk untuk sistem informasi
penagihan adalah centralized pattern dengan model yang terletak pada server.
Dengan demikian, data akan konsisten karena semuanya tersimpan dalam satu
tempat. Data hanya terletak pada server, sehingga back up terhadap data server
akan dilakukan setiap hari.
: Client Manajer Umum & Administrasi
UserInterface
SystemInterface
Function
: Server
SystemInterface
Model
: Client Administrasi
UserInterface
SystemInterface
Function
: Client Keuangan
UserInterface
SystemInterface
Function
Active Object
Printer
Printer
Active Object
Active ObjectPrinter
Gambar 5.49 Deployment Diagram
183
5.2.3.3 Standard
Rancangan sistem informasi penagihan secara keseluruhan akan
menggunakan standar bahasa Indonesia. Namun untuk beberapa istilah akan
menggunakan bahasa Inggris, karena keterbatasan arti dalam bahasa Indonesia
dan untuk penyingkatan kata.
Rancangan sistem informasi juga akan dibuat dalam standar windows,
dimana akan muncul window yang berisi pesan ketika terjadi suatu kesalahan
dalam menjalankan sistem ataupun ada pesan yang disampaikan oleh sistem.
Nama AplikasiNama Aplikasi
Keterangan Error
Ok
Nama AplikasiNama Aplikasi
Keterangan Informasi
Ok
Nama AplikasiNama Aplikasi
Keterangan Peringatan
Ok
Gambar 5.50 Contoh Pesan Kesalahan
184
Rancangan tombol navigasi akan menggunakan standar seperti gambar di
bawah ini. First menerangkan navigasi untuk data yang paling pertama. Previous
menerangkan navigasi untuk data sebelumnya. Next menerangkan navigasi untuk
data selanjutnya. Last menerangkan navigasi untuk data yang paling terakhir.
Gambar 5.51 Contoh Tombol Navigasi
5.2.4 Components
5.2.4.1 User Interface Component
Class window dan print akan mewarisi fitur – fitur standar dari standard
user – interface library. Berikut adalah gambar user interface component
diagram.
185
Gambar 5.52 User Interface Component Diagram
5.2.4.2 Model Component
Class diagram yang direvisi akan memiliki 3 class yang baru. Class yang
baru adalah HistoryKuponKeluar, HistoryTransferKupon, dan DataKonsumen.
Class yang baru berhubungan dengan perlunya menyimpan data historis dari
aktivitas problem domain. Class HistoryKuponKeluar dan Class
HistoryTransferKupon memiliki hubungan agregasi dengan class Kupon. Class
DataKonsumen memiliki hubungan agregasi dengan class Konsumen.
186
Gambar 5.53 Revised Class Diagram
Class yang memiliki atribut yang sama dapat disederhanakan ke dalam
sebuah class yang dapat mewakili class-class yang beratribut sama tersebut.
Class HistoryKuponKeluar dan class HistoryTransferKupon memiliki atribut
yang sama dan keduanya memiliki hubungan yang sama dengan class Kupon.
187
Oleh karena itu, kedua class tersebut dapat disederhanakan ke dalam sebuah
class HistoryKupon.
Gambar 5.54 Restructured Revised Class Diagram
Pada gambar restructured revised class diagram, class HistoryKupon
memiliki atribut KodeTransaksi, NoKupon, Tanggal, dan TipeHistory. Atribut
188
TipeHistory digunakan untuk menyimpan tipe history kupon, apakah itu kupon
sedang keluar atau kupon sedang ditransfer.
5.2.4.3 Function Component
Function component digunakan untuk menentukan implementasi function
pada sistem. Hasil dari perancangan function component ini adalah sebuah
revised class diagram yang dilengkapi dengan operasi dan spesifikasi operasi
yang sifatnya complex.
189
Gambar 5.55 Function Component
190
5.2.4.4 Operation Spesification
Tabel 5.26 Operation Spesification Hitung Jalur Terpendek
Name operation hitungJalurTerpendek
Category x Active _Update
Passive x Read
x Compute
_Signal
Purpose Untuk menghitung jalur penagihan terpendek dengan
menggunakan algoritma Dijkstra
Input data Map, Node, NodeTransaksi, Path
Conditions Data peta telah disimpan dalam database
Effect Jalur penagihan terpendek akan muncul di peta
Algorithm DIJKSTRA (G, w, s)
1 INITIALIZE-SINGLE-SOURCE(G, s)
2 S Ø
3 Q V[G]
4 while Q ≠ Ø
5 do u EXTRACT-MIN (Q)
6 S S U {u}
7 for each vertex v Є Adj[u]
8 do RELAX(u, v, w)
Data Structures -
Placement Hitung Jalur Terpendek
Involved objects Map, Node, NodeTransaksi, Path
191
Tabel 5.27 Operation Spesification Hitung Keterlambatan Pelunasan
Name operation hitungKeterlambatanPelunasan
Category x Active _Update
Passive x Read
x Compute
_Signal
Purpose Untuk mencari dan menghitung keterlambatan untuk transaksi
yang belum lunas sampai dengan jadwal lunasnya telah lewat.
Input data Transaksi, Kupon
Conditions Data transaksi dan kupon tersedia.
Effect Transaksi yang terlambat lunas beserta keterlambatannya akan
ditampilkan.
Algorithm SELECT [DATATRANSAKSI], [DATAKONSUMEN], [ANY RELEVANT INFORMATION], KUPONTERAKHIR_DIBAYAR, TGLKUPONTERAKHIR_DIBAYAR, JDWLLUNAS, [SELISIH TGLKUPONTERAKHIR_DIBAYAR DGN JDWLLUNAS], FROM (((( TRTRANSAKSI AS TR LEFT JOIN [SELECT Q.KODETRANSAKSI, Q.NOKUPON, Q.TGLKELUAR FROM KUPON Q, ( SELECT K.KODETRANSAKSI, MAX(NOKUPON) AS KPNAKHIR FROM KUPON K, ( [SUBQUERY_CARI_TGLTERAKHIR_PEMBAYARAN_KUPON] )AS AWAL WHERE
192
K.KODETRANSAKSI = AWAL.KODETRANSAKSI AND K.TGLLUNAS = AWAL.TGLKUPONTERAKHIR_DIBAYAR GROUP BY K.KODETRANSAKSI ) AS AKHIR WHERE Q.KODETRANSAKSI = AKHIR.KODETRANSAKSI AND Q.NOKUPON = KPNAKHIR ]. AS LAST_COUPON ON TR.KODETRANSAKSI = LAST_COUPON.KODETRANSAKSI) LEFT JOIN KONSUMEN AS MK ON TR.KONSUMEN= MK.KONSUMEN) LEFT JOIN [ANY RELEVANT INFORMATION], LEFT JOIN [ [SUBQUERY CARI JADWALLUNAS] ]. AS T_LUNAS ON TR.KODETRANSAKSI = T_LUNAS.KODETRANSAKSI WHERE JDWLLUNAS BETWEEN CDATE([PERIODE AWAL]) AND CDATE([PERIODE AKHIR]) AND TGLKUPONTERAKHIR_DIBAYAR < JDWLLUNAS;
Data Structures -
Placement Laporan Keterlambatan Pelunasan
Involved objects Transaksi, Kupon
193
5.2.4.5 Table Spesification
Transaksi
PK KodeTransaksi
FK1 KodeKonsumenTanggalMulaiJumlahHari
FK2 KolektorFK3 Sales
TanggalLunasStatusPlotStatusCetak
DetailTransaksi
PK,FK1 KodeTransaksiPK,FK2 KodeBarang
JumlahKeterangan
Kupon
PK NoKuponPK,FK1 KodeTransaksi
JadwalLunasTglLunas
HistoryKuponKeluar
PK,FK1 NoKuponPK,FK1 KodeTransaksi
TipeHistoryTanggal
Map
PK KodeMap
NamaMapFK1 Kolektor
FilePath
Path
PK KodePath
FK1 NodeFromFK2 NodeTo
Distance
Node
PK KodeNode
FK1 KodeMapXPosYPos
NodeTransaksi
PK,FK1 KodeTransaksiPK,FK2 KodeNode
StatusKeterangan
Konsumen
PK KodeKonsumen
NamaKonsumenNamaUsaha
DataKonsumen
PK,FK1 KodeKonsumenPK DateFrom
AlamatRumahAlamatUsahaTeleponRumahTeleponUsaha
Karyawan
PK KodeKaryawan
FK1 KodeBagianNamaKaryawanInisialKaryawanAlamatKaryawanTeleponKaryawanPassword
Bagian
PK KodeBagian
NamaBagian
Barang
PK KodeBarang
FK1 KodeJenisNamaBarangJumlahHarga
Jenis
PK KodeJenis
NamaJenis
Gambar 5.56 Entity Relationship Diagram
194
Tabel 5.28 Desain Tabel Bagian
Table Bagian
Primary Key KodeBagian
Foreign Key -
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeBagian Char 5 NO Primary Key
NamaBagian Varchar 30 NO Nama bagian
Tabel 5.29 Desain Tabel Karyawan
Table Karyawan
Primary Key KodeKaryawan
Foreign Key KodeBagian (refer to Bagian)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeKaryawan Char 5 NO
Primary Key, digunakan sebagai
username untuk login ke sistem
KodeBagian Char 5 NO Foreign Key ke tabel Bagian
NamaKaryawan Varchar 30 NO Nama karyawan
InisialKaryawan Varchar 5 NO Inisial karyawan
AlamatKaryawan Varchar 100 YES Alamat karyawan
TeleponKaryawan Varchar 50 YES Telepon karyawan
Password Varchar 50 YES
Digunakan sebagai password untuk
login ke sistem
195
Tabel 5.30 Desain Tabel Jenis
Table Jenis
Primary Key KodeJenis
Foreign Key -
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeJenis Char 5 NO Primary Key
NamaJenis Varchar 30 NO Nama jenis
Tabel 5.31 Desain Tabel Barang
Table Barang
Primary Key KodeBarang
Foreign Key KodeJenis (refer to Jenis)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeBarang Char 5 NO Primary Key
KodeJenis Char 5 NO Foreign Key ke tabel Jenis
NamaBarang Varchar 30 NO Nama barang
Jumlah Integer - NO Jumlah barang yang tersedia
Harga Currency - YES Harga barang
196
Tabel 5.32 Desain Tabel Konsumen
Table Konsumen
Primary Key KodeKonsumen
Foreign Key -
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeKonsumen Char 5 NO Primary Key
NamaKonsumen Varchar 30 NO Nama konsumen
NamaUsaha Varchar 30 YES Nama usaha konsumen
Tabel 5.33 Desain Tabel DataKonsumen
Table DataKonsumen
Primary Key KodeKonsumen, DateFrom
Foreign Key KodeKonsumen (refer to Konsumen)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeKonsumen Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Konsumen,
sekaligus sebagai Primary Key
DateFrom DateTime 8 NO
Primary Key, tanggal data konsumen
aktif
AlamatRumah Varchar 100 NO Alamat rumah konsumen
AlamatUsaha Varchar 100 YES Alamat usaha konsumen
TeleponRumah Varchar 50 YES Nomor telepon rumah konsumen
TeleponUsaha Varchar 50 YES Nomor telepon usaha konsumen
197
Tabel 5.34 Desain Tabel Transaksi
Table Transaksi
Primary Key KodeTransaksi
Foreign Key KodeKonsumen (refer to Konsumen), Kolektor (refer to Karyawan),
Sales (refer to Karyawan)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeTransaksi Char 5 NO Primary Key
KodeKonsumen Char 5 NO Foreign Key ke tabel Konsumen
TanggalMulai DateTime 8 NO Tanggal mulai transaksi
JumlahHari Integer - NO Jumlah hari penagihan
Kolektor Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Karyawan,
mengambil data kolektor
Sales Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Karyawan,
mengambil data sales
TanggalLunas DateTime 8 YES
Tanggal lunas transaksi, NULL kalau
transaksi belum lunas.
StatusPlot Char 1 NO
Status plot, ‘Y’ jika sudah di-plot, ‘N’
jika belum di-plot
StatusCetak Char 1 NO
Status cetak kupon, ‘Y’ jika sudah di-
cetak, ‘N’ jika belum dicetak
198
Tabel 5.35 Desain Tabel DetailTransaksi
Table DetailTransaksi
Primary Key KodeTransaksi, KodeBarang
Foreign Key KodeTransaksi (refer to Transaksi), KodeBarang (refer to Barang)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeTransaksi Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Transaksi,
sekaligus sebagai Primary Key
KodeBarang Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Barang,
sekaligus sebagai Primary Key
Jumlah Integer - NO Jumlah barang dalam transaksi
Keterangan Varchar 50 YES Keterangan
Tabel 5.36 Desain Tabel Kupon
Table Kupon
Primary Key NoKupon, KodeTransaksi
Foreign Key KodeTransaksi (refer to Transaksi)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
NoKupon Integer - NO Primary Key
KodeTransaksi Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Transaksi,
sekaligus sebagai Primary Key
JadwalLunas DateTime 8 NO Tanggal seharusnya kupon dilunasi
TanggalLunas DateTime 8 YES Tanggal aktual kupon dilunasi
199
Tabel 5.37 Desain Tabel HistoryKupon
Table HistoryKupon
Primary Key NoKupon, KodeTransaksi
Foreign Key NoKupon (refer to Kupon), KodeTransaksi (refer to Transaksi)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
NoKupon Integer - NO
Foreign Key ke tabel Kupon,
sekaligus sebagai Primary Key
KodeTransaksi Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Transaksi,
sekaligus sebagai Primary Key
TipeHistory Char 1 NO
‘K’ untuk kupon keluar, ‘T’ untuk
transfer kupon
Tanggal DateTime 8 NO Tanggal kupon keluar
200
Tabel 5.38 Desain Tabel Map
Table Map
Primary Key KodeMap
Foreign Key KodeKaryawan (refer to Karyawan)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeMap Char 5 NO Primary Key
Kolektor Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Karyawan
(kolektor yang akan menagih
konsumen di area map tersebut)
NamaMap Varchar 30 NO Nama map
FilePath Varchar 50 NO Path dari file gambar map
Tabel 5.39 Desain Tabel Node
Table Node
Primary Key KodeNode
Foreign Key KodeMap (refer to Map)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeNode Char 5 NO Primary Key
KodeMap Char 5 NO Foreign Key ke tabel Map
XPos Integer - NO Koordinat X dari node
YPos Integer - NO Koordinat Y dari node
201
Tabel 5.40 Desain Tabel Path
Table Path
Primary Key KodePath
Foreign Key NodeFrom (refer to Node), NodeTo (refer to Node)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodePath Char 5 NO Primary Key
NodeFrom Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Node, node awal
pembentuk path.
NodeTo Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Node, node
akhir pembentuk path.
Distance Integer - NO
Panjang path, jarak dari NodeFrom ke
NodeTo
202
Tabel 5.41 Desain Tabel NodeTransaksi
Table NodeTransaksi
Primary Key KodeNode, KodeTransaksi
Foreign Key KodeNode (refer to Node), KodeTransaksi (refer to Transaksi)
Field Tipe Data Panjang Null Keterangan
KodeNode Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Node, sekaligus
sebagai Primary Key
KodeTransaksi Char 5 NO
Foreign Key ke tabel Transaksi,
sekaligus sebagai Primary Key
Status Char 1 NO
Status dari node transaksi, ‘Y’ jika
node transaksi masih aktif untuk
ditagih, ’N’ jika node transaksi sudah
tidak aktif (sudah lunas)
Keterangan Varchar 100 YES
Keterangan yang berkaitan dengan
node transaksi
203
5.2.5 Recommendation
5.2.5.1 The System’s Usefulness
Sistem informasi penagihan yang dirancang akan memenuhi beberapa
kriteria penting, yaitu :
• Useable
Kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan end user dan dapat
berjalan pada technical platform yang ada dievaluasi pada saat
perancangan dan testing sistem.
• Correct
Kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi yang tepat dan
dapat menjawab kebutuhan user telah dirancang sesuai dengan
keinginan user dan telah dilakukan testing, sehingga informasi yang
dihasilkan dapat diandalkan.
• Reliable
Sistem dievaluasi dengan menguji apakah informasi yang ditampilkan
telah memenuhi akurasi yang diharapkan.
• Flexible
Sistem dievaluasi pada saat perancangan sistem agar sistem yang
dikembangkan mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
pada masa yang akan datang dan juga bersifat modular, sehingga
biaya yang dikeluarkan saat memodifikasi tidak besar.
204
• Comprehensible
Kemudahan sistem untuk dipelajari akan dievaluasi melalui
kelengkapan dokumentasi yang telah dibuat untuk sistem. Selain itu,
sistem dirancang untuk mudah dipahami dan dioperasikan.
5.2.5.2 Plan for Initiating Use
Perusahaan harus menyediakan dan menyiapkan kebutuhan technical
platform untuk sistem informasi penagihan. Selanjutnya, instalasi sistem, setting
jaringan dan setting sistem akan dilakukan. Perusahaan juga harus melakukan
training terhadap user yang akan menggunakan sistem. Dokumentasi sistem akan
membantu user dalam memahami sistem. Selain itu, perlu dibentuk bagian
khusus dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab dalam maintenance
sistem dan melakukan pemetaan.
5.2.5.3 Proses Implementasi
Berikut merupakan proses implementasi sistem informasi penagihan yang
disusun dalam bentuk gantt chart. Implementasi dilakukan dengan secara
bertahap untuk mengurangi resiko kegagalan saat mengkonversi sistem lama ke
sistem baru. Analisis dan perancangan sistem dimulai dari tanggal 09 September
2008 dan sistem diujicobakan pada tanggal 23 Oktober 2008. Setelah itu,
dilakukan pemeliharaan sistem selama 3 minggu, untuk training kepada user dan
memperbaiki adanya kesalahan yang baru ditemukan maupun melakukan
penyesuaian terhadap sistem karena permintaan user.
205
Gambar 5.57 Gantt Chart Implementasi Sistem
5.3 Evaluasi Hasil Implementasi
Untuk menunjukan keberhasilan sistem ini, berikut ditampilkan tabel
evaluasi kinerja penagihan. Bulan sebelum sistem diujicobakan adalah Juli –
Oktober, dan bulan setelah sistem diujicobakan adalah November – Desember.
Tabel 5.42 Tabel Evaluasi Kinerja Penagihan
Bulan
(2008) Jumlah Tagihan Realisasi Penagihan
Rasio Keberhasilan
Penagihan
Juli Rp 4.047.000 Rp 3.942.000 97,41%
Agustus Rp 65.328.500 Rp 61.447.000 94,06%
September Rp 121.198.000 Rp 98.348.500 81,15%
Oktober Rp 147.942.000 Rp 99.416.500 67,20%
November Rp 194.841.000 Rp 188.648.000 96,82%
Desember Rp 248.341.500 Rp 229.453.600 92,39%
206
Dari bulan Juli sampai Oktober 2008, ketika perusahaan belum memiliki
sistem informasi penagihan, rasio keberhasilan penagihan cenderung menurun.
Penurunan rasio keberhasilan penagihan mencapai puncaknya pada bulan
Oktober 2008, yaitu hanya 67,20% penagihan yang berhasil.
Sistem dengan alur kerja baru, diujicobakan pada minggu ke-3 bulan
Oktober. Pada bulan November, terlihat kalau kinerja bagian penagihan
meningkat dengan rasio penagihan yang berhasil sebesar 96,82 %. Adanya
peningkatan ini menunjukan kalau sistem informasi penagihan berhasil
memperbaiki kinerja bagian penagihan, walau jumlah penagihan ke konsumen
yang perlu dilakukan terus mengalami peningkatan.
Alur kerja sistem transfer kupon juga mampu membantu kerja bagian
administrasi dan keuangan. Bagian administrasi tidak lagi perlu menunggu
kupon tidak tertagih dikembalikan oleh bagian keuangan untuk melakukan
pencatatan kupon yang akan ditagihkan pada hari berikutnya. Pencatatan kupon
yang keluar juga dapat dilakukan secara lebih cepat. Bagian keuangan juga
mampu melakukan penghitungan nominal kupon yang tidak tertagih secara lebih
cepat dari sebelumnya. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada sistem yang
lama, rata – rata satu orang dapat menangani 200 transaksi. Dengan sistem
informasi penagihan yang diujicobakan rata – rata satu orang dapat menangani
800 transaksi.
Manajemen juga terbantu untuk melakukan controlling atas
keterlambatan pembayaran kupon harian dari konsumen. Hal ini disebabkan
adanya laporan keterlambatan pembayaran kupon harian yang dapat dibuat oleh
sistem secara cepat dan akurat. Selain itu ada laporan keterlambatan pelunasan,
207
yang dapat diteruskan ke bagian lain untuk ditangani. Sedangkan pada sistem
yang lama, laporan keterlambatan pembayaran kupon harian hanya dapat
diketahui berdasarkan laporan dari bagian operasional. Tanpa adanya laporan
dari bagian operasional, maka keterlambatan akan sulit terdeteksi. Adanya
keterlambatan pelunasan juga merupakan hal yang sulit untuk ditelusuri pada
sistem yang lama.
Dengan ini disimpulkan bahwa sistem informasi penagihan yang
diujicobakan berhasil dalam meningkatkan kinerja bagian penagihan dan mampu
membuat kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sistem
informasi penagihan yang diujicobakan juga mampu menghasilkan laporan yang
memudahkan kegiatan controlling penagihan sehari – hari.