BAB 4-uray
-
Upload
ardy-prologic -
Category
Documents
-
view
45 -
download
3
Transcript of BAB 4-uray
BAB IVPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Diagram Alur Program
Adapun diagram alur program yang akan digunakan pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut.
Gambar 4.1 Diagram Alur Program
Diagram alur programinimerupakan prinsip kerja dari perancangan visualisasi
dan pengendalian robot lengan. Diagram ini merupakan gambaran umum dimana
robot dapat dikendalikan menggunakan komputer berdasarkan perhitungan dan
simulasi dengan mengirimkan data ke sistem minimum mikrokontroler
menggunakan jalur komunikasi serial. Jalur serial ini nantinya diakses oleh
mikrokontroler sebagai data untuk menginstruksikan pergerakan motor servo.
4.2 Mekanika Robot Lengan
21
22
Robot Lengan 4 DoF adalah robot manipulator yang memiliki empat sendi
yang dapat bergerak ditambah dengan satu pencapit (gripper) pada ujung lengan
robot yang berfungsi sebagai pencengkram barang. Sendi-sendi pada robot lengan
digerakkan menggunakan motor servo yang telah terhubung dengan rangkaian
mikrokontroler. Pergerakan lengan robot tersebut bekerja berdasarkan pulsa yang
diberikan pada tiap motor servo sehingga pergerakan robot lengan dapat
ditentukan.
Gambar 4.2 Mekanika Robot Lengan 4 DoF
Pada Gambar 4.2, robot lengan memiliki 4sendi dan gripperyang dapat
digerakkan. Tiap-tiap sendi tersebut menggunakan motor servo sebagai
penggeraknya. Servo 1 terletak di bagian poros bawah robot dan digunakan untuk
menggerakkan robot lengan berputar ke kiri dan kanan.Servo 2 digunakan untuk
menggerakkan lengan 1, lengan 2 dan gripper ke atas dan ke bawah.Servo 3
digunakan untuk menggerakkan lengan 2 dan gripper ke atas dan bawah. Servo 4
digunakan untuk menggerakkangripper ke atas dan bawah, sedangkan servo 5
digunakan untuk menggerakkan gripper.
4.3 Konstruksi Keseluruhan Mekanik Robot Lengan
Robot lengan 4 DoF yang digunakan merupakan sebuah robot yang memiliki
dua ruas lengan yang dihubungkan dengan sendi (joint) dengan pencapit (gripper)
di ujung lengannya.Adapun dimensi dari robot lengan ini dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
23
Gambar 4.3 Dimensi Robot Lengan 4 DoF tampak dari samping
Robot lengan 4 DoF ini terbuat dari papan kayu lempung dengan ketebalan
0,6 cm. Keunggulan dari kayu lempung sebagai bahan pembuatan robot lengan
karena bahan ini sangat murah dan ringan sehingga mengurangi beban yang harus
diterima motor servo dalam menggerakkan robot lengan.
4.4 Perancangan Aplikasi Visualisasi Pergerakan Robot Lengan 4 DoF
Sebelum memulai membangun sebuah aplikasi simulasi, hal yang paling
mendasar untuk dikerjakan adalah bagaimana aplikasi itu bekerja dan tampilan
dari aplikasi tersebut. Disini tampilan simulasi akanterbagi menjadi 2kendali,
yaitu kendali sudut dan kendalitampilan.Kendali sudut berfungsi menggerakkan
pergerakan robot lengan sesuai dengan sudut yang diberikan, sedangkan kendali
tampilanakan menampilkan pergerakan manipulator robot lengan dari 2 sudut
pandang yang berbeda, yaitu samping dan atas. Pergerakan ini nantinya
disimulasikan menggunakan perhitungan kinematika robot lengan.
Gambar 4.4 Rancangan Tampilan Aplikasi Simulasi Robot Lengan
24
Simulasi robot lengan harus dapat menggambarkan pergerakan tiap-tiap sendi
robot secara benar dan sesuai.Pergerakan tiap-tiap sendi dapat dihitung
berdasarkan berapa derajat lengan robot tersebut bergerak dengan menggunakan
rumus kinematika robot lengan.Namun, tidak semua pergerakan dapat
disimulasikan karena keterbatasan program yang hanya dapat mensimulasikannya
secara 2 dimensi. Oleh karena itu,simulasi lengan robot ini dibagi menjadi dua,
yaitu berdasarkan sumbu xz (tampak dari samping) dan sumbu xy (tampak dari
atas).
4.4.1 Desain Tampilan Robot Lengan Tampak Samping
Pada desain tampilan ini, pergerakan sendi pada robot lengan yang akan
ditampilkan adalah sendi kedua, ketiga dan keempat karena ketiga sendi ini yang
menggerakkan bahu dan siku robot berdasarkan sumbu x dan z, sedangkan sendi
pertama bergerak berdasarkan sumbu y.
Langkah awal dalam membuat simulasi ini adalah menyiapkan project Visual
Basic 2010. Kemudian buat3 buah linesdansebuah timerdari toolboxdengan
properti seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Properti pada Simulasi Robot Lengan dari Samping
Objek Nama x1 x2 y1 y2
garis garis1 50 150 242 242
garis garis2 150 250 242 242
garis garis3 250 280 242 242
timer timer1 - - - -
Pada tampilan project ini, garis1 mewakili lengan bawah robot, garis2
mewakili lengan atas robot dan garis3 mewakili pencapit robot. Sedangkan timer
berfungsi agar pergerakan lengan robot dapat dianimasikan dan command button
untuk mengaktifkan timer. Setiap pergerakan lengan terhubung antara satu dan
yang lainnya sehingga dapat terhubung dengan kendali sudut robot lengan.
25
Gambar 4.5 Tampilan Lengan Robot dari samping
4.4.2 Desain Tampilan Robot Lengan Tampak Atas
Kemudian pada desain tampilan ini lengan robot divisualkan agar tampak
seperti dari atas.Tampilan ini memvisualkan robot lengan dapat bergerak dari kiri
ke kanan atau sebaliknya sesuai dengan fungsi dari sendi pertama. Adapun
toolboxyang diperlukan dalam desain tampilan ini adalah 3 buah lines dengan
properti seperti pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Properti pada Simulasi Robot Lengan dari Atas
Objek Nama x1 x2 y1 y2
garis Garis4 568 568 275 175
garis Garis5 568 568 175 75
garis Garis6 568 568 75 45
Sedangkan tampilannya adalah:
Gambar 4.6 Tampilan lengan robot dari atas
4.4.3 Desain Kendali Sudut Robot Lengan
26
Pada desain aplikasi ini, kendali sudut menggunakan Trackbar sebagai
penentu besar dari sudut yang akan dibentuk. Toolbox yang digunakan adalah 5
buah Trackbaruntuk mengatur besar sudut yang dibentuk dengan properti seperti
pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Properti pada Simulasi Kendali Sudut Robot Lengan
Objek Nama Tick Frekuency Minimum Maximum Value
Trackbar Trackbar1 10 50 150 100
Trackbar Trackbar2 10 50 140 50
Trackbar Trackbar3 10 50 140 50
Trackbar Trackbar4 10 50 140 50
Trackbar Trackbar5 10 50 140 50
Tampilannya adalah:
Gambar 4.7 Tampilan kendali sudut robot lengan
4.5 Perancangan dan PemrogramanMikrokontroler
4.5.1 Pemilihan Mikrokontroler
Perencanaan penelitian ini menggunakan mikrokontroler jenis AVR yaitu
ATMega16 karena memiliki memori yang cukup besar.MikrokontrolerATMega16
digunakan sebagai pusat penerima data dari komputer yang sebagai pengirim data
dan pengolahan data untuk pergerakaan motor servo. Berikut rangkaian minimum
system ATMega16 yang berfungsi sebagai penggerakdari motor
servo.Perancangan rangkaiannya dapat dilihat pada Gambar 4.8.
27
Gambar 4.8Rangkaian Minimum System ATMega16
4.5.2 Perencanaan Konfigurasi I/O
Perencanaan konfigurasi I/O pada Minimum System ATmega16 adalah
sebagai berikut:
1. PORTA (A.0-A.4)digunakan sebagai jalur pengiriman data dari
mikrokontrolerke servo melaui PORTA tersebut.
2. PORTD (D.0 dan D.1) akan digunakan sebagai pengiriman dan penerimaan
data, secara serial. Data yang dikirimkan oleh device lain/komputer secara
serial akan diterima oleh mikrokontrolermelalui jalur Port D.0Receive Data
(Rx), dan data yang akan dikirimkan secara serialolehmikrokontrolermelalui
jalur Port D.1 Transmite Data (Tx).
4.5.3 Pemrograman pada Mikrokontroler
Pada penelitianini, mikrokontroler digunakan untuk menerima inputan data
dari PC dan mengaktifkan motor servo.Mikrokontrolerdiprogram menggunakan
bahasapemrograman BASIC dengan aplikasi BASCOM-AVR seperti pada
Gambar 4.9.Mikrokontroler diperintahkan untuk menunggu data apa yang akan
diberikan oleh komputer ke portD mikrokontroler. Setelah itu, jika data yang
diterima oleh mikrontroler sesuai dengan perintah yang diberikan,maka data
tersebut akan dieksekusi dan mikrokontroler juga akan mengirim respon balik ke
komputer bahwa perintah telah diaksanakan. Program pada mikrokontroler dapat
dilihat pada Lampiran 1.
28
Gambar 4.9 Tampilan BASCOM-AVR
4.6 Kinematika Pada Simulasi Robot Lengan
Pada teori pergerakan robot lengan, setiap lengan robot membentuk suatu
pola pergerakan melingkar yang bertitik pusat di setiap titik sendi pertemuan
(joint). Oleh karena itu teori ini dapat diterapkan dalam pemodelan pergerakan
robot lengan. Namun, rumus kinematika yang telah adaperlu dilakukan
penyesuaian dengan perhitungan yang ada di Visual Basic 2010 karena pada
Visual Basic titik koordinat 0,0 berada pada kiri atas jendela aplikasi, bukan pada
titik tengah jendela aplikasi. Titik-titik koordinat tiap garis simulasi menjadi
patokan utama agar rumus kinematika dapat bekerja sesuai yang
diharapkan.Sedangkan besar sudut yang dibentuk dapat ditentukan berdasarkan
nilai yang diberikan oleh Trackbar yang terdapat pada aplikasi pengendali robot
lengan.
4.6.1 Kinematika Robot Lengan Tampak Samping
Pada tampilan ini, sendi yang nantinya akan digerakkan adalah sendi 2,3 dan
sendi 5. Tiap-tiap sendi ini bergerak dari atas ke bawah maupun sebaliknya.Oleh
karena itu, pada Visual Basic rumus kinematika yang digunakan berdasarkan
hubungan tiap titik-titik joint lengan robot. Patokan utama dari pergerakan lengan
robot ini adalah titik awal garis1 (x1,y1) karena dengan menggunakan prinsip
seperti sumbu koordinat yang selalu berpatokan pada titik 0 (0,0), titik x1,y1yang
29
dimiliki garis1 juga dijadikan titik patokan utama untuk pergerakan titik-titik yang
lainnya. Program kinematikanya dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.6.2 Kinematika Robot Lengan Tampak Atas
Pada kinematika tampilan ini, sendi yang akan digerakkan hanyalah sendi 1
saja yang bergerak memutar. Oleh karena itu, pada tampilan ini garis4 (lengan
bawah), garis5 (lengan atas) dan garis6 (pencapit) akan bergerak bersama dalam
sebuah garis lurus. Karena pada pemrograman ini yang akan ditampilkan adalah
pergerakan seolah-olah tampak dari atas, yang dianimasikan adalah jarak dari titik
awal (x1,y1) ke titik akhir (x2,y2) masing-masing titik lengan. Prinsip kerjanya juga
sama seperti tampilan dari samping yaitu patokan utama dari pergerakan lengan
robot ini adalah titik awal garis4 (x1,y1).Program kinematikanya dapat dilihat pada
Lampiran 3.
4.7 Invers Kinematika Pada Simulasi Robot Lengan
Invers kinematika merupakan kebalikan dari perhitungan kinematika dimana
koordinat kartesius digunakan untuk mendapatkan sudut yang diinginkan.Invers
kinematika digunakan agar robot lengan dapat bergerak secara otomatis menuju
titik koordinat yang diberikan. Dengan memanfaatkan perhitungan kinematika
yang ada, invers kinematika akan menggerakkan fungsi kendali sudut sesuai
dengan perhitungan sudut yang didapatkan.Program invers kinematikanya dapat
dilihat pada Lampiran 4.
4.8 Komunikasi Robot Lengan dengan Aplikasi Simulasi
Port serial digunakan sebagai media komunikasi robot lengan dengan
komputer. Oleh sebab itu aplikasi yang dibuat juga harus bisa mengakses port
serial tersebut. Aplikasi Visual Basic 2010 memiliki fitur komunikasi dengan port
serial menggunakan MSComm.
Untuk mengirimkan data dari komputer ke mikrokontroler, diperlukan
sebuah alat yang digunakan untuk menghubungkan kedua piranti yang berbeda
ini, yaitu modul K-125.Alat ini dihubungkan ke komputer menggunakan koneksi
USB.Selanjutnya, alat ini akan mengirimkan data dari Port Tx K-125 ke PortD.0
30
Rxmikrokontroler sehingga data dapat direspon oleh mikrokontroler. Setelah
aplikasi terintegrasi denganmikrokontroler, komunikasi antara robot dan simulasi
dapat dilakukan.