BAB 4 Laporan Tubes Manpro

10
BAB 4 PERENCANAAN PROYEK 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Pengantar Project Integraton Management Kunci sukses proyek secara umum terletak pada manajemen integrasi proyek yang baik. Prinsip dari manajemen integrasi proyek ini adalah bahwa manajer proyek harus mampu mengkoordinasikan semua area pengetahuan secara menyeluruh pada siklus hidup proyek. Sebagian manajer proyek yang masih baru terkadang mempunyai hambatan dalam melihat “gambaran yang besar” dari sebuah proyek dan teralu fokus pada detail proyek. Hal ini tentunya berakibat bahwa sasaran proyek kurang dapat tercapai secara optimal. Manajemen integrasi proye terdiri atas 3 (tiga) tahapan proses, yaitu: Pembuatan Rencana Proyek: mengambil hasil dari proses yang lain, secara konsisten dan koheren, untuk kemudian digunakan dalam membuat rencana proyek yang baru Pelaksanaan Proyek: melaksanakan rencana proyek Kontrol Perubahan Terpadu: koordinasi berbagai perubahan dalam proyek Gambar 4.1 Proses Manajemen Integrasi Proyek Sumber: PMBOK 5th Edition, PMI

description

project management

Transcript of BAB 4 Laporan Tubes Manpro

BAB 4PERENCANAAN PROYEK

4.1 Gambaran Umum4.1.1 Pengantar Project Integraton ManagementKunci sukses proyek secara umum terletak pada manajemen integrasi proyek yang baik. Prinsip dari manajemen integrasi proyek ini adalah bahwa manajer proyek harus mampu mengkoordinasikan semua area pengetahuan secara menyeluruh pada siklus hidup proyek. Sebagian manajer proyek yang masih baru terkadang mempunyai hambatan dalam melihat gambaran yang besar dari sebuah proyek dan teralu fokus pada detail proyek. Hal ini tentunya berakibat bahwa sasaran proyek kurang dapat tercapai secara optimal. Manajemen integrasi proye terdiri atas 3 (tiga) tahapan proses, yaitu: Pembuatan Rencana Proyek: mengambil hasil dari proses yang lain, secara konsisten dan koheren, untuk kemudian digunakan dalam membuat rencana proyek yang baru Pelaksanaan Proyek: melaksanakan rencana proyek Kontrol Perubahan Terpadu: koordinasi berbagai perubahan dalam proyek

Gambar 4.1 Proses Manajemen Integrasi ProyekSumber: PMBOK 5th Edition, PMI

Manajemen integrasi proyek pada dasarnya merupakan kegiatan mengelola dan mengkoordinasikan seluruh area pengetahuan dalam setiap fase siklus hidup proyek untuk mencapai keberhasilan proyek. Kerangka kerja manajemen integrasi proyek ini dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Gambar 4.2 Bagan Kerangka Kerja Manajemen Integrasi ProyekSumber: PMBOK 5th edition, PMI

4.1.2 Garis Besar Rencana ProyekPada umumnya tahapan dari suatu proyek terdiri dari Survey, Integration, Design, Land Acquisition, Construction, serta Operation and Maintenance. Proyek Pengembangan Water Treatment Plant PDAM Tirta Pakuan Dekeng yang dibahas pada laporan ini difokuskan pada tahap konstruksi. Sehingga secara umum rencana proyek ini adalah sebagai berikut:a) Adanya peningkatan kebutuhan air bersih dan permintaan perluasan pelayanan PDAM Tirta Pakuan Dekeng, Bogorb) Tujuan proyek: meningkatkan kuantitas air bersih yang dihaasilkan untuk memenuhi kebutuhan air warga dan meningkatkan pelayanan air bersih sehingga semakin banyak warga yang menggunakan dan berlangganan air bersih pada PDAMc) Uraian lingkup proyek: pembangunan pengembangan instalasi pengolahan air bersih fase II sebagai updating dari instalasi pengolahan air bersih fase Id) Durasi proyek: 545 hari kalendere) Pemilik proyek: PDAM Tirta Pakuan Bogorf) Stakeholder: Project Manager: orang yang mengatur pelaksanaa proyek secara menyeluruh Masyarakat: pihak yang mendapatkan manfaat dan terfasilitasi dengan adanya hasil dari proyek ini Anggota tim proyek: kelompok yang sedang melakukan/menyelenggarakan pekerjaan proyek Kontraktor: perencana dan pelaksana pekerjaan fisik proyek (design and built). Kontraktor proyek ini adalah PT. Jasuka Bangun Pratama dan PT. Parahiyangan JO Konsultan: pihak yang mengarahkan pengembangan proyek. Dalam proyek ini MK konsultan adalah PT. Arkonin Eng. MP kerjasama, PT. Catur Karsa Gemilang, PT. Silcon Adilaras Vendor: penyuplai atau penyedia alat dan material proyekg) Organisasi fungsional: organisasi proyek ini terdiri dari Responisble Person, Project Manager, Expert Health and Safety of Construction, Construction Engineer, ME Engineer, Quantity Engineer, Surveyor, Drafter, Financial Administration, Logistic, dan Workers.

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT Jasuka BandungSumber: PT. Jasuka, Bandung

h) Asumsi Semua pekerja yang terlibat dalam proyek pembangunan pengembangan instalasi pengolahan air bersih ini telah sesuai dengan standar kualitas SDM Bahan baku material dapat diperoleh tepat waktu sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi Segala hambatan proyek yang berkaitan dengan pembiayaan (keuangan) dapat diatasii) Batasan: proyek dilaksanakan dengan batas waktu pelaksanaan proyek selama 545 hari dan dengan anggaran biaya sebesar Rp. 39.660.177.000,-j) Produk akhir proyek: unit pengolahan air bersih dengan total debit 1400 L/detik dan dokumen pelaksanaan proyek

4.2 Project Scope Management4.2.1 Pengantar Project Scope ManagementRuang lingkup (scope) meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek atau untuk menghasilkan produk proyek. Manajemen scope proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengendalikan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang termasuk dalam proyek. Untuk kepentingan ini, tim proyek dan stakeholder proyek harus mempunyai pandangan dan pengertian yang sama tentang apa yang akan dihasilkan dari proyek dan bagaimana proses mencapainya. Dalam hubungannya dengan siklus hidup proyek, manajemen scope proyek biasanya diterapkan pada tahapan initiating, planning, dan controlling. Proses manajemen scope meliputi: Inisiasi: tahap otorisasi proyek atau fase proyek Ruang lingkup perencanaan: pembuatan pernyataan ruang lingkup tertulis sebagai dasar untuk keputusan pada proyek di kemudian hari Definisi ruang lingkup: pengelompokkan penyampaian proyek besar ke dalam bagian yang kecil, dengan komponen yang mudah diatur Verifikasi ruang lingkup: memformalkan penerimaan ruang lingkup proyek Ruang lingkup pengendalian perubahan: untuk mengendalikan perubahan lingkup proyek

4.2.1.1 Scope statementDigunakan untuk mengembangkan dan mengkonfirmasikan kesepahaman tentang ruang lingkup proyek. Statement ini berisi justifikasi proyek, deskripsi yang jelas tentang produk yang dihasilkan, ringkasan tentang penyerahan proyek dan statement tentang apa yang menunjukkan keberhasilan proyek. Justifikasi proyek menggambarkan kebutuhan bisnis yang diperoleh dari proyek Deskripsi produk proyek yang menjelaskan tentang karakteristik produk atau jasa yang akan dihasilkan proyek Ringkasan penyerahan proyek berisi daftar dokumen atau output yang perlu diserahkan dari aktivitas proyek, seperti rencana proyek (diagram proyek), WBS, rincian estimasi biaya, rencana manajemen komunikasi, laporan kinerja, dan sebagainya. Rencana manajemen ruang lingkup menggambarkan ketetapan-ketetapan atau kriteria keberhasilan proyek secara kuantitatif yang digunakan acuan untuk mencapainya, seperti biaya, jadwal, dan ukuran kualitasPernyataan ruang lingkup bervariasi tergantung tipe proyek, semakin kompleks sebuah proyek maka semakin panjang pernyataan ruang lingkupnya

4.2.1.2 Definisi WBS (Work Breakdown Structure)Setelah selesai merencanakan ruang lingkup, tahap berikutnya dalam perencanaan proyek adalah mendefinisikan pekerjaan yang dibutuhkan dalam proyek dan memecah-mecah menjadi pekerjaan yang lebih mudah untuk dikelola. Pecahan pekerjaan menjadi pekerjaan yang lebih mudah dikelola disebut dengan definisi ruang lingkup. Definisi ruang lingkup yang baik sangat penting untuk suksesnya sebuah proyek karena membantu meningkatkan akurasi estimasi waktu, biaya, dan sumber daya, serta memberi acuan ukuran kinerja dan pengendalian proyek, dan memperjelas dalam pertanggungjawaban kerja. Output dari proses definisi ruang lingkup ini adalah WBS. WBS adalah analisis berorientasi hasil pekerjaan yang tercakup dalam proyek yang disebut dengan total ruang lingkup proyek. WBS ini merupakan dokumen fundamental dalam manajemen proyek karena menyediakan dasar untuk perencanaan dan mengelola jadwal, biaya dan perubahan-perubahan yang terjadi. WBS sering diwujudkan dalam ebntuk diagram pohon aktivitas yang berorientasi tugas dan di organisasi berdasarkan fase pekerjaan atau produk proyek. Jika diorganisasi berdasarkan produk disebutjuga dengan Product Breakdown Structure.

4.2.2 WBS Proyek Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Bersih PDAM Tirta Pakuan

Proyek Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Bersih

4.3 Project Time Management4.3.1 Pengantar Project Timen ManagementPengertian manajemen waktu proyek adalah proses merencanakan, menyusun, dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk ke dalam proses yang akan diperlukan untuk memastikan waktu penyelesaian suatu proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spsifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien.Dasar yang dipakai pada sistem manajemen waktu yaitu perencanaan operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi proyek yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini penjadwalan digunakan untuk mengontrol aktivitas proyek setiap harinya. Adapun aspek-aspek manajemen waktu yaitu menentukan penjadwalan proyek, mengukur dan membuat laporan dari kemajuan proyek, membandingkan penjadwalan dengan kemajuan proyek sebenarnya di lapangan, menentukan akibat yang ditimbulkan oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di lapangan pada akhir penyelesaian proyek, merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat tersebut, dan yang terakhir adalah memperbaharui kembali penjadwalan proyek. Sedang aspek-aspek manajemen waktu itu sendiri merupakan proses yang saling berurutan satu dengan yang lainnya.

Bagan 4.2 Sistem Manajemen WaktuSumber: Clough dan Scars, 1991

4.3.2 Urutan Kegiatan/sequencing