BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi...
Transcript of BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi...
94
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
4.1. Spesifikasi Sistem
Spesisfikasi sistem untuk sistem reservasi dan perencanaan pengembangan cabang
baru ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
4.1.1. Perangkat Keras (hardware)
Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan reservasi dan
perencanaan cabang baru adalah sebagai berikut :
1. Spesifikasi Perangkat Keras Sistem Reservasi
Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan
reservasi:
a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi.
b. Video Graphic Accelerator (VGA) 128MB atau lebih tinggi.
c. Random Access Memory (RAM) 512MB atau lebih tinggi.
d. Harddisk minimal 800MB untuk instalasi program dan penyimpanan data
yang dibutuhkan.
e. Monitor dengan resolusi layar 1025x768 atau lebih besar.
f. Keyboard.
g. Mouse.
h. Printer.
95
2. Spesifikasi Perangkat Keras Pencanaan Cabang Baru
a. Processor Intel Inside Core i3 atau lebih tinggi
b. Video Graphic Accelerator (VGA) dengan NVIDIA Gforce GT 520 M
Cuda 1 GB atau lebih tinggi.
c. Random Access Memory (RAM) 2 GB atau lebih tinggi.
d. Hardisk minimal 3 GB untuk instalasi program dan penyimpanan data
yang dibutuhkan.
e. Monitor dengan resolusi layar 1025x768 atau lebih besar.
f. Keyboard.
g. Mouse.
h. Printer.
4.1.2. Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem reservasi
berbasis web dan perencanaan cabang baru berbasis desktop dapat dilihat di bawah ini:
1. Spesifikasi Perangkat Lunak Sistem Reservasi
a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP atau setelahnya.
b. XAMPP web server.
c. Internet browser yang mendukung Javascript dan Jquery.
d. Internet Browser yang mendukung SVG Viewer (Internet Explorer)
e. SVG Viewer 3.0
2. Spesifikasi Perangkat Lunak Perancanaan Cabang Baru
a. ArcView 3.3
b. ArcGis 9.3.1
96
4.2. Implementasi
Implementasi aplikasi ini dilakukan pada tiga hal yaitu proses reservasi,
penyimpanan data yang berkaitan dengan proses reservasi, dan pengembangan cabang
baru.
4.2.1 Implementasi Sistem Reservasi
Pada bagian ini, akan jelaskan secara jelas mengenai bagaimana aplikasi ini
bekerja dalam melakukan reservasi secara terkompterisasi. Selain itu akan diperlihat alur
penyimpanan data saat sistem reservasi berjalan.
4.2.1.1 Proses Reservasi
Operator call center atau petugas outlet dapat melihat daftar reservasi pada setiap
jadwal keberangkatan melalui halaman data reservasi ini. Halaman ini dapat diakses
dengan melakukan login pada halaman login dan kemudian memilih menu ‘reservasi’
yang merupakan menu pertama dari sebelah kiri pada tab navigasi.
Gambar 4.1 Data Reservasi
97
Pada menu ini petugas dapat melihat daftar penumpang yang sudah melakukan
reservasi pada outlet, tanggal, dan jam tertentu dengan cara memilih outlet
keberangkatan, outlet tujuan, tanggal keberangkatan, dan jam keberangkatan. Kemudian
daftar penumpang dari jadwal yang dipilih akan ditampilkan pada tabel di bawahnya.
Nomor telepon dan nama penumpang akan ditampilkan pada dua kolom pertama.
Kolom status menunjukan status reservasi dari penumpang yang bersangkutan. Saat
pertama kali mendaftar, statusnya adalah ‘reserved’ . Jika user sudah melakukan
konfirmasi maka status akan diubah menjadi ‘confirmed’ dengan cara mengklik icon
check pada kolom options. Reservasi dapat dibatalkan dengan mengklik icon ‘x’ pada
kolom options.
Untuk membuat reservasi baru, operator call center dan petugas outlet hanya
harus mengisi satu form saja. Form isian reservasi baru dapat diakses dengan mengklik
tombol ‘tambah’ yang ada pada bagian kiri bawah halaman.
Gambar 4.2 Form Reservasi Baru
98
Pop up dialog yang berisi form tambah reservasi akan muncul. Data reservasi
baru dapat dibuat dengan memilih outlet keberangkatan, outlet tujuan, tanggal dan jam
keberangkatan yang tersedia, juga nomor telepon dan nama penumpang beserta seat
yang mereka pilih.
Setelah tombol submit diklik, maka data reservasi tersebut akan disimpan di
database dan akan ditampilkan pada halaman data reservasi dan dapat dilihat oleh semua
petugas outlet atau operator call center.
Operator call center yang menerima panggilan masuk dari pelanggan yang
melakukan reservasi ataupun hanya menanyakan informasi harus mencatat setiap
panggilan masuk yang mereka terima selama shift kerja mereka. Pada aplikasi ini, proses
pencatatan dapat dilakukan di halaman menu call center yang bisa diakses dengan
mengklik menu call center pada tab navigasi.
Gambar 4.3 Form Pencatatan Data Call Center
99
Operator call center harus mengisi form di atas. Nama outlet merupakan nama
outlet dimana pelanggan meminta informasi. Nama operator adalah nama operator call
center yang sedang bertugas. Notes merupakan informasi yang ditanyakan oleh
pelanggan melalui call center. Setelah user mengklik tombol ‘submit’ maka data akan
dimasukan ke database dan akan dikumpulkan untuk pembuatan laporan yang dapat
dilihat oleh pihak manajemen.
Langkah terakhir dari proses reservasi adalah mencetak tiket. Setelah pelanggan
melakukan konfirmasi, petugas dapat mencetak tiket dengan mengklik icon print yang
berada di kolom options. Kemudian akan muncul pop up dialog yang menampilkan
detail dari data reservasi yang akan dicetak seperti tanggal keberangkatan, rute, jam
keberangkatan, seat yang dipilih, nama penumpang dan nomor telepon nya, serta harga
tiket yang harus dibayar.. Setelah mengklik tombol print maka tiket untuk data yang
terpilih akan dicetak.
Gambar 4.4 Data yang akan dicetak
100
4.2.1.2. Penyimpanan Data Yang Berhubungan Dengan Proses Reservasi
Setiap data reservasi dan data call center akan disimpan di dalam database dan
dapat dipergunakan untuk membuat laporan yang memudahkan pihak management
untuk melakukan evaluasi. Salah satu laporan yang dapat dihasilkan adalah shift report.
Laporan ini berisi data jumlah penumpang dan jumlah telepon masuk yang diterima di
setiap outlet setiap harinya dapat dilihat dengan mudah dengan mengakses menu ‘shit
report’.
Gambar 4.5 Screenshot Shift Report
Pada menu ini akan ditampilkan daftar nama pegawai yang bertugas pada shift
pagi dan malam, jumlah incoming call dan penumpang di setiap outlet pada shift pagi
dan siang berdasarkan tanggal yang dipilih.
Setiap kali operator call center mengisi form pencatatan data call center, data
tersebut akan disimpan di database. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat
101
laporan tracking crew yang berguna untuk memonitor aktifitas petugas call center
selama shift kerja nya. Pada halaman ini akan ditampilkan nama – nama operator yang
bertugas pada setiap shift sesuai dengan tanggal yang dipilih dan akan diketahui berapa
jumlah total incoming call yang mereka terima selama shift kerja mereka.
Gambar 4.6 Screenshot Tracking Crew
4.2.2 Proses Perencanaan Cabang Baru
Pada bagian ini, akan dijelaskan proses pengembangan cabang baru pada aplikasi
Sistem Informasi Geografis yang telah dibuat dengan software ArcMap 9.3.1. Proses
yang akan dijelaskan di antaranya proses analisis spasial dan penentuan titik-titik
geografis strategis untuk cabang baru. Gambar di bawah ini adalah halaman utama dari
aplikasi SIG perencanaan cabang baru PT.Baraya.
102
Gambar 4.7 Halaman_Utama_SIG-BarayaTravel
Halaman utama di atas pada Gambar 4.7 akan menjadi media utama untuk
melakukan analisis lebih lanjut dalam menentukan titik-titik terbaik. Titik-titik tersebut
akan dijadikan sebagai posisi strategis untuk posisi perencanaan cabang baru.
Menentukan posisi perencanaan cabang baru yang strategis diperlukan analisis
yang cukup panjang. Berikut ini adalah beberapa analisis spasial yang akan dilakukan
dalam penentuan posisi cabang baru Baraya-Travel baik untuk daerah Jakarta maupun
Kota Bandung:
a. Reklasifikasi
b. Buffering
c. Overlay-Union
d. Erase
e. Clip
103
Proses analisis spasial tersebut akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Dalam melakukan analisis spasial, ada beberapa persyaratan yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan jarak yang telah ditentukan. Persyaratan tersebut
di antaranya: (Persyaratan di bawah ini bersifat OR, bisa semua syaratnya
memenuhi atau bisa juga hanya beberapa saja yang memenuhi)
1. 300 meter dari Jalan Utama
2. 1000 meter dari Travel
3. 250 meter dari Pusat Belanja
4. 500 meter dari dari Kantor
5. 250 meter dari Universitas
4.2.2.1 Proses Perencanaan Cabang Baru di Jakarta
Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail satu per satu proses analisis dalam
penentuan posisi cabang baru yang strategis. Peta yang digunakan dalam analisis ini
diantaranya :
1. Peta Jalan Jakarta
2. Peta CipagantiJakarta
3. Peta DaytransJakarta
4. Peta XTransJakarta
5. Peta Pusat BelanjaJakarta
6. Peta KantorJakarta
7. Peta UniversitasJakarta
104
Dimana peta-peta tersebut akan dianalisis satu persatu menggunakan metode-
metode analisis spasial yang telah disebutkan sebelumnya.
Berikut ini akan dijelaskan proses-proses analisisnya:
a. Add Peta Jalan Jakarta
Menampilkan Peta Jalan Jakarta.
Gambar 4.8 Peta Jalan Jakarta
Jalan-jalan yang ditampilkan pada Peta Jalan Jakarta ini terdiri dari Jalan_Lokal,
Jalan_Tol, Jalan_Utama, Jalan_Kolektor, dan RelKereta.
b. Reklasifikasi Peta Jalan Jakarta
Reclasifikasi Peta Jalan Jakarta menjadi Peta Jalan Utama Jakarta dengan melakukan
selection by attribute. Reklasifikasi ini dilakukan untuk menspesifikasikan jalan-
105
jalan yang berpotensial untuk dijadikan sebagai cabang baru,. Hasil reklasifikasi
jalan yang terdiri dari Jalan_Lokal, Jalan_Tol, Jalan_Utama, Jalan_Kolektor, dan
RelKereta ini akan direkasifikasikan dengan hanya memilihi beberapa jenis jalan, di
antaranya Jalan_Tol, Jalan_Utama, dan Jalan_Kolektor. Hasil reklasifikasi tersebut
selanjutnya akan dinamakan Jalan Utama Jakarta yang dapat dilihat pada Gambar
4.9 berikut ini :
Gambar 4.10 Peta Jalan Utama Jakarta
Jakarta memiliki banyak sekali jalan-jalan kecil yang tidak memungkinkan dijadikan
sebagai tempat untuk pembangunan cabang baru. Maka, dilakukanlah reklasifikasi
terhadap jalan Jakarta hingga selanjutnya kita hanya menggunakan jalan utama saja.
Jalan utama adalah jalan yang sangat memungkinkan untuk dilewati mobil, baik itu
106
untuk mobil travel maupun untuk angkutan umum yang melewatinya. Hal ini
bermanfaat pula bagi calon penumpang mencapai Outlet dan memudahkan mobil
travel sampai pada jalan utama.
Setelah melakukan reklasifikasi, maka selanjutnya akan dilakukan buffering pada
Peta-peta yang dibutuhkan. Gambar 4.11 di bawah ini adalah gambar Tools Buffer
untuk selanjutnya akan sering digunakan dalam proses-proses selanjutnya.
Gambar 4.11 Tools Buffer
c. Buffering Peta Cipaganti Jakarta
Peta Cipaganti Jakarta yang telah dibuat harus dilakukan buffering. Buffering
digunakan untuk mencegah pembangunan cabang baru yang terlalu dekat dengan
cabang travel lain. Dalam proses buffering, harus ditentukan jarak minimum terjauh
dari travel lain. Buffering ini berlaku pula untuk Peta DayTrans Jakarta dan XTrans
Jakarta dimana jarak buffering-nya adalah 1000 meter Buffering pada Peta Cipaganti
Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.12 di bawah ini,
107
Gambar 4.12 Buffering 1000 Meter Peta Cipaganti Jakarta
d. Buffering Peta DayTrans Jakarta
Gambar 4.13 Buffering 1000 Meter Peta DayTrans Jakarta
108
e. Buffering Peta XTrans Jakarta
Gambar 4.14 Buffering 1000 Meter Peta XTrans Jakarta
f. Buffering Pusat Belanja Jakarta
Seperti halnya buffering yang dilakukan pada peta-peta travel lain yang telah
disebutkan sebelumnya, Peta Pusat Belanja pun akan dilakukan proses
buffering agar tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari pusat belanja.
Buffering pada Peta Pusat Belanja akan dilakukan sejauh 250 meter dari
Pusat Belanja. Hasil buffering Pusat Belanja Jakarta dapat dilihat pada
Gambar 4.15
109
Gambar 4.15 Buffering 250 Meter Pusat Belanja Jakarta
g. Buffering Peta Kantor Jakarta
Selanjutnya dilakukan buffering sejauh 250 pada Peta Kantor Jakarta. Hasil
buffering pada Peta Kantor Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Buffering 500 Meter Peta Kantor Jakarta
110
h. Buffering Peta Universitas Jakarta
Gambar 4.17 Buffering 500 Meter Peta Universitas Jakarta
i. Overlay-Union Hasil Buffering Peta DayTrans-Cipaganti-XTrans
Jakarta
Gambar 4.18 OverLay Hasil Buffering DayTrans-Cipaganti-XTrans Jakarta
111
j. Overlay-Union Hasil Buffering Peta Kantor-PusatBelanja Jakarta
Gambar 4.19 OverLay Hasil Buffering Kantor-PusatBelanja Jakarta
k. Overlay-Union Hasil Buffering Peta Kantor-PusatBelanja-Universitas
Gambar 4.20 OverLay -Buffering Kantor-PusatBelanja-Universitas Jakarta
112
l. Erase Jalan Utama dengan Union-Buffering Travel Jakarta
Gambar 4.21 Erase Jalan Utama dengan Union-Buffering Travel Jakarta
m. Erase Union-Buff Kantor-PusatBelanja-Universitas dengan Union Travel
Gambar 4.22 Erase Kantor-PusatBelanja-Universitas—Travel
113
n. Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-Universitas-
Travel
Gambar 4.23 Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-
Universitas--Travel
o. Buffering Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-
Universitas—Travel
Buffering dapat menggunakan ToolBar BufferWizard seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 4.24 Tools Buffering
114
Gambar 4.25 Buffering Clip Jalan Utama-Erase Kantor-PusatBelanja-
Universitas—Travel
4.2.2.2. Menentukan Posisi Geografis Cabang Baru
Untuk menentukan titik-titik spasial cabang baru, maka perlu dilakukan
overlay pada beberapa peta, agar bisa dilakukan dengan maksimal. Penentuan titik
geografis ini masih dilakukan dengan ArcMap yaitu dengan menggunakan Tools Identify
untuk mendapatkan koordinat titiknya. Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Melakukan Overlay data-data yang diperlukan diantaranya
a. Erase_of_KantorPusatUn
iv_Travel_Jkt
b. Jalan_Jakarta_Intersect1_
Cli2
115
c. Buffer_of_Jalan_Jakarta_
Intersect1_Cli2
d. Erase_Jalan_Jakarta_Inte
rsect1
e. Peta JakartaTimur
f. Peta JakartaBarat
g. Peta JakartaPusat
h. Peta JakartaSelatan
i. Peta JakartaUtara
Berikut hasil Overlay peta-peta tersebut guna memudahkan menentukan
titik geografisnya
Gambar 4.26 OverLay Peta-peta Untuk Penentuan Titik Geografis
Setelah semuanya di-overlay maka menentukan titik-titik tersebut dapat dengan
menggunakan tools identify yang sudah disediakan. Tools tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.27 di bawah ini:
116
Gambar 4.27 Identify
Maka setelah melakukan click pada salah peta akan muncul dialog seperti
Gambar 4.28 di bawah ini
Gambar 4.28 Table Identify
2. Membuat database baru untuk cabang baru. Pembuatan tersebut dapat
menggunakan MsExcel. Penentuan titik tersebut maksimal dua cabang pada
setiap kecamatan dimana jarak antara 2 cabang tersebut lebih dari 2 KM.
Gambar di bawah ini adalah database cabang baru Jakarta Utara.
Titik
Koordinat
117
Gambar 4.29 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Utara.
Gambar 4.30 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Timur
118
Gambar 4.31 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Selatan
Gambar 4.32 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Pusat
119
Gambar 4.33 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Pusat
3. Setelah mencatat seluruh database rencana cabang baru pada MsExcel,
maka tugas selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam
aplikasi agar data tersebut terdigitasi secara baik. Untuk melakukan
digitasi dari MsExcel ke ArcMap dapat menggunakan Menu Add XY Data.
Pilih file MsExcel yang diinginkan pada browse file. Dalam hal ini akan dipilih
CabangJakarta-JakartaBarat$. Setelah file terpilih, maka langkah selanjutnya
menentukan tipe sistem koordinatnya. Untuk memilihnya, dapat dilakukan
dengan click Edit�Select�Geographic Coordinat System�World�WGS
1984.prj. Hasil pemilihan koordinat dapat dilihat pada Gambar 4.35
Gambar 4.34 Add XY Data
120
Gambar 4.35 Menu Add XY Data
4. Lakukan Input data dari File CabangJakarta.xls untuk semua sheet-nya.
Jika telah setelah dilakukan, berikut hasil input data tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.36
121
Gambar 4.36 Hasil Input Database Dari File CabangJakarta.xls
Gambar 4.37 Hasil Analisis Perencanaan Cabang Baru
122
4.2.2.2 Menentukan Posisi Geografis Cabang Baru Kota Bandung
Untuk menentukan posisi geografis cabang baru kota Bandung, akan dilakukan
proses analisis yang sama dengan proses analisis pada penentuan cabang baru di Jakarta.
Setelah melakukan metode analisis SIG maka didapatkan hasil analisis serta hasil posisi
strategis geografis cabang baru kota Bandung seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.38 Hasil Analisis Perencanaan Pengembangan Cabang Baru Bandung
123
Gambar 4.39 Hasil Perencanaan Pengembangan Cabang Baru Bandung
4.2.3. Analisis Perencanaan Cabang Baru Dengan SVG Viewer
Analisis perencanaan cabang baru juga dapat diakses dari aplikasi web yang
sama dengan sistem reservasi tanpa harus membuka aplikasi desktopnya. SVG viewer
memudahkan user dalam melakukan analisis dengan user interface yang lebih user
friendly dan dapat diakses langsung dari menu perencanaan cabang baru.
124
Gambar 4.40 Halaman Perencanaan Cabang Baru Pada Web
Hasil dari analisis yang sudah bebentuk gambar jpeg dapat didownload dengan
mengklik link download. User juga dapat melakukan analisis dengan parameter yang
dapat di-customized dengan mengklik link lihat analisis untuk setiap kota.
Gambar 4.41 Tampilan Halaman Analisis Perencanaan Cabang Baru Jakarta
125
Gambar 4.42 Tampilan Halaman Analisis Perencanaan Cabang Baru Bandung
4.3. Evaluasi
Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah proses perancangan aplikasi
sistem reservasi dan perencaan cabang baru adalah tahap evaluasi yang dilakukan
dengan melakukan demo yang dilanjutkan dengan wawancara terhadap pihak PT.
Baraya Travel untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi saran
untuk aplikasi ini. Berikut ini adalah hasil evaluasi melalui wawancara yang dilakukan
dengan manager operasional dari PT. Baraya Travel :
a. Apakah dengan adanya aplikasi reservasi ini mempermudah proses
reservasi baraya travel ?
Ya. Karena call center dan petugas outlet dapat melakukan reservasi secara
real time dan operator call center tidak perlu melakukan konfirmasi ulang
kepada setiap outlet.
126
b. Apakah proses reservasi dan call center menjadi lebih efektif ?
Tentu saja. Karena call center cukup mengisi form call center dan data akan
tersimpan di database sehingga operator call center tidak perlu menghitung
jumlah panggilan yang mereka terima secara manual untuk membuat
laporan.
c. Apa yang perlu ditambahkan dari aplikasi sistem reservasi ini ?
Pembatasan jumlah reservasi untuk setiap outlet sehingga ketika quota setiap
outlet telah terpenuhi, tidak terjadi bentrok data antara call center dan
petugas outlet.
d. Apakah sistem pengembangan cabang baru berbasis sistem informasi
geografis ini memberikan hasil yang lebih akurat dalam menentukan
kandidat lokasi cabang baru ?
Ya. Visualisasi yang diberikan membuat proses penentuan kandidat lokasi
cabang baru menjadi lebih mudah.
e. Apa yang perlu dikembangkan dari sistem perencanaan cabang baru
ini ?
Lokasi pemukiman penduduk dapat dijadikan salah satu parameter untuk
mencari kandidat lokasi cabang baru.
127
Simpulan dari evaluasi:
a. Aplikasi system reservasi telah membantu proses reservasi tiket yang
dilakukan oleh petugas Call Center dan juga Petugas Outlet. Aplikasi ini
membuat kinerja petugas semakin efisien dan efektif.
b. Aplikasi system perencanaan cabang baru, telah membantu pihak
managemen dalam menentukan lokasi strategis cabang baru outlet travel,
sehingga lokasi yang dihasilkan lebih akurat.
4.4. Rencana Backup
Proses backup akan dilakukan setiap satu bulan sekali untuk menghindari hilangnya
data akibat kerusakan pada komputer, bencana alam, dan lain-lain. Database yang akan
dibackup merupakan data satu bulan terakhir setelah proses backup sebelumnya. Data akan
disimpan pada media berupa harddisk dan disk.