BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi...

34
94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi Sistem Spesisfikasi sistem untuk sistem reservasi dan perencanaan pengembangan cabang baru ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1. Perangkat Keras (hardware) Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan reservasi dan perencanaan cabang baru adalah sebagai berikut : 1. Spesifikasi Perangkat Keras Sistem Reservasi Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan reservasi: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi. b. Video Graphic Accelerator (VGA) 128MB atau lebih tinggi. c. Random Access Memory (RAM) 512MB atau lebih tinggi. d. Harddisk minimal 800MB untuk instalasi program dan penyimpanan data yang dibutuhkan. e. Monitor dengan resolusi layar 1025x768 atau lebih besar. f. Keyboard. g. Mouse. h. Printer.

Transcript of BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi...

94

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

4.1. Spesifikasi Sistem

Spesisfikasi sistem untuk sistem reservasi dan perencanaan pengembangan cabang

baru ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

4.1.1. Perangkat Keras (hardware)

Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan reservasi dan

perencanaan cabang baru adalah sebagai berikut :

1. Spesifikasi Perangkat Keras Sistem Reservasi

Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan

reservasi:

a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi.

b. Video Graphic Accelerator (VGA) 128MB atau lebih tinggi.

c. Random Access Memory (RAM) 512MB atau lebih tinggi.

d. Harddisk minimal 800MB untuk instalasi program dan penyimpanan data

yang dibutuhkan.

e. Monitor dengan resolusi layar 1025x768 atau lebih besar.

f. Keyboard.

g. Mouse.

h. Printer.

95

2. Spesifikasi Perangkat Keras Pencanaan Cabang Baru

a. Processor Intel Inside Core i3 atau lebih tinggi

b. Video Graphic Accelerator (VGA) dengan NVIDIA Gforce GT 520 M

Cuda 1 GB atau lebih tinggi.

c. Random Access Memory (RAM) 2 GB atau lebih tinggi.

d. Hardisk minimal 3 GB untuk instalasi program dan penyimpanan data

yang dibutuhkan.

e. Monitor dengan resolusi layar 1025x768 atau lebih besar.

f. Keyboard.

g. Mouse.

h. Printer.

4.1.2. Perangkat Lunak (Software)

Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem reservasi

berbasis web dan perencanaan cabang baru berbasis desktop dapat dilihat di bawah ini:

1. Spesifikasi Perangkat Lunak Sistem Reservasi

a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP atau setelahnya.

b. XAMPP web server.

c. Internet browser yang mendukung Javascript dan Jquery.

d. Internet Browser yang mendukung SVG Viewer (Internet Explorer)

e. SVG Viewer 3.0

2. Spesifikasi Perangkat Lunak Perancanaan Cabang Baru

a. ArcView 3.3

b. ArcGis 9.3.1

96

4.2. Implementasi

Implementasi aplikasi ini dilakukan pada tiga hal yaitu proses reservasi,

penyimpanan data yang berkaitan dengan proses reservasi, dan pengembangan cabang

baru.

4.2.1 Implementasi Sistem Reservasi

Pada bagian ini, akan jelaskan secara jelas mengenai bagaimana aplikasi ini

bekerja dalam melakukan reservasi secara terkompterisasi. Selain itu akan diperlihat alur

penyimpanan data saat sistem reservasi berjalan.

4.2.1.1 Proses Reservasi

Operator call center atau petugas outlet dapat melihat daftar reservasi pada setiap

jadwal keberangkatan melalui halaman data reservasi ini. Halaman ini dapat diakses

dengan melakukan login pada halaman login dan kemudian memilih menu ‘reservasi’

yang merupakan menu pertama dari sebelah kiri pada tab navigasi.

Gambar 4.1 Data Reservasi

97

Pada menu ini petugas dapat melihat daftar penumpang yang sudah melakukan

reservasi pada outlet, tanggal, dan jam tertentu dengan cara memilih outlet

keberangkatan, outlet tujuan, tanggal keberangkatan, dan jam keberangkatan. Kemudian

daftar penumpang dari jadwal yang dipilih akan ditampilkan pada tabel di bawahnya.

Nomor telepon dan nama penumpang akan ditampilkan pada dua kolom pertama.

Kolom status menunjukan status reservasi dari penumpang yang bersangkutan. Saat

pertama kali mendaftar, statusnya adalah ‘reserved’ . Jika user sudah melakukan

konfirmasi maka status akan diubah menjadi ‘confirmed’ dengan cara mengklik icon

check pada kolom options. Reservasi dapat dibatalkan dengan mengklik icon ‘x’ pada

kolom options.

Untuk membuat reservasi baru, operator call center dan petugas outlet hanya

harus mengisi satu form saja. Form isian reservasi baru dapat diakses dengan mengklik

tombol ‘tambah’ yang ada pada bagian kiri bawah halaman.

Gambar 4.2 Form Reservasi Baru

98

Pop up dialog yang berisi form tambah reservasi akan muncul. Data reservasi

baru dapat dibuat dengan memilih outlet keberangkatan, outlet tujuan, tanggal dan jam

keberangkatan yang tersedia, juga nomor telepon dan nama penumpang beserta seat

yang mereka pilih.

Setelah tombol submit diklik, maka data reservasi tersebut akan disimpan di

database dan akan ditampilkan pada halaman data reservasi dan dapat dilihat oleh semua

petugas outlet atau operator call center.

Operator call center yang menerima panggilan masuk dari pelanggan yang

melakukan reservasi ataupun hanya menanyakan informasi harus mencatat setiap

panggilan masuk yang mereka terima selama shift kerja mereka. Pada aplikasi ini, proses

pencatatan dapat dilakukan di halaman menu call center yang bisa diakses dengan

mengklik menu call center pada tab navigasi.

Gambar 4.3 Form Pencatatan Data Call Center

99

Operator call center harus mengisi form di atas. Nama outlet merupakan nama

outlet dimana pelanggan meminta informasi. Nama operator adalah nama operator call

center yang sedang bertugas. Notes merupakan informasi yang ditanyakan oleh

pelanggan melalui call center. Setelah user mengklik tombol ‘submit’ maka data akan

dimasukan ke database dan akan dikumpulkan untuk pembuatan laporan yang dapat

dilihat oleh pihak manajemen.

Langkah terakhir dari proses reservasi adalah mencetak tiket. Setelah pelanggan

melakukan konfirmasi, petugas dapat mencetak tiket dengan mengklik icon print yang

berada di kolom options. Kemudian akan muncul pop up dialog yang menampilkan

detail dari data reservasi yang akan dicetak seperti tanggal keberangkatan, rute, jam

keberangkatan, seat yang dipilih, nama penumpang dan nomor telepon nya, serta harga

tiket yang harus dibayar.. Setelah mengklik tombol print maka tiket untuk data yang

terpilih akan dicetak.

Gambar 4.4 Data yang akan dicetak

100

4.2.1.2. Penyimpanan Data Yang Berhubungan Dengan Proses Reservasi

Setiap data reservasi dan data call center akan disimpan di dalam database dan

dapat dipergunakan untuk membuat laporan yang memudahkan pihak management

untuk melakukan evaluasi. Salah satu laporan yang dapat dihasilkan adalah shift report.

Laporan ini berisi data jumlah penumpang dan jumlah telepon masuk yang diterima di

setiap outlet setiap harinya dapat dilihat dengan mudah dengan mengakses menu ‘shit

report’.

Gambar 4.5 Screenshot Shift Report

Pada menu ini akan ditampilkan daftar nama pegawai yang bertugas pada shift

pagi dan malam, jumlah incoming call dan penumpang di setiap outlet pada shift pagi

dan siang berdasarkan tanggal yang dipilih.

Setiap kali operator call center mengisi form pencatatan data call center, data

tersebut akan disimpan di database. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat

101

laporan tracking crew yang berguna untuk memonitor aktifitas petugas call center

selama shift kerja nya. Pada halaman ini akan ditampilkan nama – nama operator yang

bertugas pada setiap shift sesuai dengan tanggal yang dipilih dan akan diketahui berapa

jumlah total incoming call yang mereka terima selama shift kerja mereka.

Gambar 4.6 Screenshot Tracking Crew

4.2.2 Proses Perencanaan Cabang Baru

Pada bagian ini, akan dijelaskan proses pengembangan cabang baru pada aplikasi

Sistem Informasi Geografis yang telah dibuat dengan software ArcMap 9.3.1. Proses

yang akan dijelaskan di antaranya proses analisis spasial dan penentuan titik-titik

geografis strategis untuk cabang baru. Gambar di bawah ini adalah halaman utama dari

aplikasi SIG perencanaan cabang baru PT.Baraya.

102

Gambar 4.7 Halaman_Utama_SIG-BarayaTravel

Halaman utama di atas pada Gambar 4.7 akan menjadi media utama untuk

melakukan analisis lebih lanjut dalam menentukan titik-titik terbaik. Titik-titik tersebut

akan dijadikan sebagai posisi strategis untuk posisi perencanaan cabang baru.

Menentukan posisi perencanaan cabang baru yang strategis diperlukan analisis

yang cukup panjang. Berikut ini adalah beberapa analisis spasial yang akan dilakukan

dalam penentuan posisi cabang baru Baraya-Travel baik untuk daerah Jakarta maupun

Kota Bandung:

a. Reklasifikasi

b. Buffering

c. Overlay-Union

d. Erase

e. Clip

103

Proses analisis spasial tersebut akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Dalam melakukan analisis spasial, ada beberapa persyaratan yang dilakukan

berdasarkan pertimbangan jarak yang telah ditentukan. Persyaratan tersebut

di antaranya: (Persyaratan di bawah ini bersifat OR, bisa semua syaratnya

memenuhi atau bisa juga hanya beberapa saja yang memenuhi)

1. 300 meter dari Jalan Utama

2. 1000 meter dari Travel

3. 250 meter dari Pusat Belanja

4. 500 meter dari dari Kantor

5. 250 meter dari Universitas

4.2.2.1 Proses Perencanaan Cabang Baru di Jakarta

Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail satu per satu proses analisis dalam

penentuan posisi cabang baru yang strategis. Peta yang digunakan dalam analisis ini

diantaranya :

1. Peta Jalan Jakarta

2. Peta CipagantiJakarta

3. Peta DaytransJakarta

4. Peta XTransJakarta

5. Peta Pusat BelanjaJakarta

6. Peta KantorJakarta

7. Peta UniversitasJakarta

104

Dimana peta-peta tersebut akan dianalisis satu persatu menggunakan metode-

metode analisis spasial yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut ini akan dijelaskan proses-proses analisisnya:

a. Add Peta Jalan Jakarta

Menampilkan Peta Jalan Jakarta.

Gambar 4.8 Peta Jalan Jakarta

Jalan-jalan yang ditampilkan pada Peta Jalan Jakarta ini terdiri dari Jalan_Lokal,

Jalan_Tol, Jalan_Utama, Jalan_Kolektor, dan RelKereta.

b. Reklasifikasi Peta Jalan Jakarta

Reclasifikasi Peta Jalan Jakarta menjadi Peta Jalan Utama Jakarta dengan melakukan

selection by attribute. Reklasifikasi ini dilakukan untuk menspesifikasikan jalan-

105

jalan yang berpotensial untuk dijadikan sebagai cabang baru,. Hasil reklasifikasi

jalan yang terdiri dari Jalan_Lokal, Jalan_Tol, Jalan_Utama, Jalan_Kolektor, dan

RelKereta ini akan direkasifikasikan dengan hanya memilihi beberapa jenis jalan, di

antaranya Jalan_Tol, Jalan_Utama, dan Jalan_Kolektor. Hasil reklasifikasi tersebut

selanjutnya akan dinamakan Jalan Utama Jakarta yang dapat dilihat pada Gambar

4.9 berikut ini :

Gambar 4.10 Peta Jalan Utama Jakarta

Jakarta memiliki banyak sekali jalan-jalan kecil yang tidak memungkinkan dijadikan

sebagai tempat untuk pembangunan cabang baru. Maka, dilakukanlah reklasifikasi

terhadap jalan Jakarta hingga selanjutnya kita hanya menggunakan jalan utama saja.

Jalan utama adalah jalan yang sangat memungkinkan untuk dilewati mobil, baik itu

106

untuk mobil travel maupun untuk angkutan umum yang melewatinya. Hal ini

bermanfaat pula bagi calon penumpang mencapai Outlet dan memudahkan mobil

travel sampai pada jalan utama.

Setelah melakukan reklasifikasi, maka selanjutnya akan dilakukan buffering pada

Peta-peta yang dibutuhkan. Gambar 4.11 di bawah ini adalah gambar Tools Buffer

untuk selanjutnya akan sering digunakan dalam proses-proses selanjutnya.

Gambar 4.11 Tools Buffer

c. Buffering Peta Cipaganti Jakarta

Peta Cipaganti Jakarta yang telah dibuat harus dilakukan buffering. Buffering

digunakan untuk mencegah pembangunan cabang baru yang terlalu dekat dengan

cabang travel lain. Dalam proses buffering, harus ditentukan jarak minimum terjauh

dari travel lain. Buffering ini berlaku pula untuk Peta DayTrans Jakarta dan XTrans

Jakarta dimana jarak buffering-nya adalah 1000 meter Buffering pada Peta Cipaganti

Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.12 di bawah ini,

107

Gambar 4.12 Buffering 1000 Meter Peta Cipaganti Jakarta

d. Buffering Peta DayTrans Jakarta

Gambar 4.13 Buffering 1000 Meter Peta DayTrans Jakarta

108

e. Buffering Peta XTrans Jakarta

Gambar 4.14 Buffering 1000 Meter Peta XTrans Jakarta

f. Buffering Pusat Belanja Jakarta

Seperti halnya buffering yang dilakukan pada peta-peta travel lain yang telah

disebutkan sebelumnya, Peta Pusat Belanja pun akan dilakukan proses

buffering agar tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari pusat belanja.

Buffering pada Peta Pusat Belanja akan dilakukan sejauh 250 meter dari

Pusat Belanja. Hasil buffering Pusat Belanja Jakarta dapat dilihat pada

Gambar 4.15

109

Gambar 4.15 Buffering 250 Meter Pusat Belanja Jakarta

g. Buffering Peta Kantor Jakarta

Selanjutnya dilakukan buffering sejauh 250 pada Peta Kantor Jakarta. Hasil

buffering pada Peta Kantor Jakarta dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Buffering 500 Meter Peta Kantor Jakarta

110

h. Buffering Peta Universitas Jakarta

Gambar 4.17 Buffering 500 Meter Peta Universitas Jakarta

i. Overlay-Union Hasil Buffering Peta DayTrans-Cipaganti-XTrans

Jakarta

Gambar 4.18 OverLay Hasil Buffering DayTrans-Cipaganti-XTrans Jakarta

111

j. Overlay-Union Hasil Buffering Peta Kantor-PusatBelanja Jakarta

Gambar 4.19 OverLay Hasil Buffering Kantor-PusatBelanja Jakarta

k. Overlay-Union Hasil Buffering Peta Kantor-PusatBelanja-Universitas

Gambar 4.20 OverLay -Buffering Kantor-PusatBelanja-Universitas Jakarta

112

l. Erase Jalan Utama dengan Union-Buffering Travel Jakarta

Gambar 4.21 Erase Jalan Utama dengan Union-Buffering Travel Jakarta

m. Erase Union-Buff Kantor-PusatBelanja-Universitas dengan Union Travel

Gambar 4.22 Erase Kantor-PusatBelanja-Universitas—Travel

113

n. Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-Universitas-

Travel

Gambar 4.23 Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-

Universitas--Travel

o. Buffering Clip Jalan Utama dengan Erase Kantor-PusatBelanja-

Universitas—Travel

Buffering dapat menggunakan ToolBar BufferWizard seperti pada gambar di

bawah ini.

Gambar 4.24 Tools Buffering

114

Gambar 4.25 Buffering Clip Jalan Utama-Erase Kantor-PusatBelanja-

Universitas—Travel

4.2.2.2. Menentukan Posisi Geografis Cabang Baru

Untuk menentukan titik-titik spasial cabang baru, maka perlu dilakukan

overlay pada beberapa peta, agar bisa dilakukan dengan maksimal. Penentuan titik

geografis ini masih dilakukan dengan ArcMap yaitu dengan menggunakan Tools Identify

untuk mendapatkan koordinat titiknya. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Melakukan Overlay data-data yang diperlukan diantaranya

a. Erase_of_KantorPusatUn

iv_Travel_Jkt

b. Jalan_Jakarta_Intersect1_

Cli2

115

c. Buffer_of_Jalan_Jakarta_

Intersect1_Cli2

d. Erase_Jalan_Jakarta_Inte

rsect1

e. Peta JakartaTimur

f. Peta JakartaBarat

g. Peta JakartaPusat

h. Peta JakartaSelatan

i. Peta JakartaUtara

Berikut hasil Overlay peta-peta tersebut guna memudahkan menentukan

titik geografisnya

Gambar 4.26 OverLay Peta-peta Untuk Penentuan Titik Geografis

Setelah semuanya di-overlay maka menentukan titik-titik tersebut dapat dengan

menggunakan tools identify yang sudah disediakan. Tools tersebut dapat dilihat

pada Gambar 4.27 di bawah ini:

116

Gambar 4.27 Identify

Maka setelah melakukan click pada salah peta akan muncul dialog seperti

Gambar 4.28 di bawah ini

Gambar 4.28 Table Identify

2. Membuat database baru untuk cabang baru. Pembuatan tersebut dapat

menggunakan MsExcel. Penentuan titik tersebut maksimal dua cabang pada

setiap kecamatan dimana jarak antara 2 cabang tersebut lebih dari 2 KM.

Gambar di bawah ini adalah database cabang baru Jakarta Utara.

Titik

Koordinat

117

Gambar 4.29 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Utara.

Gambar 4.30 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Timur

118

Gambar 4.31 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Selatan

Gambar 4.32 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Pusat

119

Gambar 4.33 Database pada MsExcel-Rencana Cabang Baru Jakarta Pusat

3. Setelah mencatat seluruh database rencana cabang baru pada MsExcel,

maka tugas selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam

aplikasi agar data tersebut terdigitasi secara baik. Untuk melakukan

digitasi dari MsExcel ke ArcMap dapat menggunakan Menu Add XY Data.

Pilih file MsExcel yang diinginkan pada browse file. Dalam hal ini akan dipilih

CabangJakarta-JakartaBarat$. Setelah file terpilih, maka langkah selanjutnya

menentukan tipe sistem koordinatnya. Untuk memilihnya, dapat dilakukan

dengan click Edit�Select�Geographic Coordinat System�World�WGS

1984.prj. Hasil pemilihan koordinat dapat dilihat pada Gambar 4.35

Gambar 4.34 Add XY Data

120

Gambar 4.35 Menu Add XY Data

4. Lakukan Input data dari File CabangJakarta.xls untuk semua sheet-nya.

Jika telah setelah dilakukan, berikut hasil input data tersebut dapat dilihat pada

Gambar 4.36

121

Gambar 4.36 Hasil Input Database Dari File CabangJakarta.xls

Gambar 4.37 Hasil Analisis Perencanaan Cabang Baru

122

4.2.2.2 Menentukan Posisi Geografis Cabang Baru Kota Bandung

Untuk menentukan posisi geografis cabang baru kota Bandung, akan dilakukan

proses analisis yang sama dengan proses analisis pada penentuan cabang baru di Jakarta.

Setelah melakukan metode analisis SIG maka didapatkan hasil analisis serta hasil posisi

strategis geografis cabang baru kota Bandung seperti gambar di bawah ini:

Gambar 4.38 Hasil Analisis Perencanaan Pengembangan Cabang Baru Bandung

123

Gambar 4.39 Hasil Perencanaan Pengembangan Cabang Baru Bandung

4.2.3. Analisis Perencanaan Cabang Baru Dengan SVG Viewer

Analisis perencanaan cabang baru juga dapat diakses dari aplikasi web yang

sama dengan sistem reservasi tanpa harus membuka aplikasi desktopnya. SVG viewer

memudahkan user dalam melakukan analisis dengan user interface yang lebih user

friendly dan dapat diakses langsung dari menu perencanaan cabang baru.

124

Gambar 4.40 Halaman Perencanaan Cabang Baru Pada Web

Hasil dari analisis yang sudah bebentuk gambar jpeg dapat didownload dengan

mengklik link download. User juga dapat melakukan analisis dengan parameter yang

dapat di-customized dengan mengklik link lihat analisis untuk setiap kota.

Gambar 4.41 Tampilan Halaman Analisis Perencanaan Cabang Baru Jakarta

125

Gambar 4.42 Tampilan Halaman Analisis Perencanaan Cabang Baru Bandung

4.3. Evaluasi

Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah proses perancangan aplikasi

sistem reservasi dan perencaan cabang baru adalah tahap evaluasi yang dilakukan

dengan melakukan demo yang dilanjutkan dengan wawancara terhadap pihak PT.

Baraya Travel untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi saran

untuk aplikasi ini. Berikut ini adalah hasil evaluasi melalui wawancara yang dilakukan

dengan manager operasional dari PT. Baraya Travel :

a. Apakah dengan adanya aplikasi reservasi ini mempermudah proses

reservasi baraya travel ?

Ya. Karena call center dan petugas outlet dapat melakukan reservasi secara

real time dan operator call center tidak perlu melakukan konfirmasi ulang

kepada setiap outlet.

126

b. Apakah proses reservasi dan call center menjadi lebih efektif ?

Tentu saja. Karena call center cukup mengisi form call center dan data akan

tersimpan di database sehingga operator call center tidak perlu menghitung

jumlah panggilan yang mereka terima secara manual untuk membuat

laporan.

c. Apa yang perlu ditambahkan dari aplikasi sistem reservasi ini ?

Pembatasan jumlah reservasi untuk setiap outlet sehingga ketika quota setiap

outlet telah terpenuhi, tidak terjadi bentrok data antara call center dan

petugas outlet.

d. Apakah sistem pengembangan cabang baru berbasis sistem informasi

geografis ini memberikan hasil yang lebih akurat dalam menentukan

kandidat lokasi cabang baru ?

Ya. Visualisasi yang diberikan membuat proses penentuan kandidat lokasi

cabang baru menjadi lebih mudah.

e. Apa yang perlu dikembangkan dari sistem perencanaan cabang baru

ini ?

Lokasi pemukiman penduduk dapat dijadikan salah satu parameter untuk

mencari kandidat lokasi cabang baru.

127

Simpulan dari evaluasi:

a. Aplikasi system reservasi telah membantu proses reservasi tiket yang

dilakukan oleh petugas Call Center dan juga Petugas Outlet. Aplikasi ini

membuat kinerja petugas semakin efisien dan efektif.

b. Aplikasi system perencanaan cabang baru, telah membantu pihak

managemen dalam menentukan lokasi strategis cabang baru outlet travel,

sehingga lokasi yang dihasilkan lebih akurat.

4.4. Rencana Backup

Proses backup akan dilakukan setiap satu bulan sekali untuk menghindari hilangnya

data akibat kerusakan pada komputer, bencana alam, dan lain-lain. Database yang akan

dibackup merupakan data satu bulan terakhir setelah proses backup sebelumnya. Data akan

disimpan pada media berupa harddisk dan disk.