Bab 4 Hasil Pembahasan dan Analisis -...
Transcript of Bab 4 Hasil Pembahasan dan Analisis -...
44
Bab 4
Hasil Pembahasan dan Analisis
Pada pembahasan ini, dalam rangka mempersiapkan
perancangan Enterprise Architecture (EA) harus meliputi tiga
tahapan awal dari struktur dasar TOGAF ADM, yaitu
Preliminary Phase, Architecture Vision, dan Businness
Architecture untuk melakukan proses pengenalan obyek
penelitian yaitu Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba
Barat yang dilakukan secara mendalam, serta selanjutnya adalah
menjelaskan pembahasan mengenai Information System
Architecture, Technology Architecture, Opportunities and
Solution, Migration Planning, Implementation Governance dan
Change Management.
7.1. Preliminary Phase
Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah yaitu lingkup
enterprise organisasi, konfirmasi pemerintah dan dukungan
framework, menentukan framework arsitektur, dan memanfaatkan
tools arsitektur dan penggunaan prinsip-prinsip EA.
45
7.1.1. Lingkup Enterprise Organisasi
EA organisasi pada Pemda Kabupaten Sumba Barat
memiliki proses manajemen TI, manajemen data dan manajemen
sumber daya manusia (SDM). Pendefinisian proses bisnis Pemda
Kabupaten Sumba Barat digambarkan dengan menggunakann
analisis value chain yang terlihat pada Gambar 4.1.
PR
OS
ES
UT
AM
A
Manajemen
Kewilayahan
Manajemen
Pembangunan
Manajemen
Kemasyarakatan
Manajemen
Kepemerintahan
PR
OS
ES
PE
MD
UK
UN
G
Manajemen Administrasi
Manajemen Legislasi
Manajemen Kepegawaian
Manajemen Keuangan
Kepentingan
Stakeholder
Manajemen
Pelayanan
Manajemen Sarana dan Prasarana
Gambar 4.1. Value Chain Pemda Kabupaten Sumba Barat
Berdasarkan Gambar 4.1, maka aktivitas-aktivitas yang
terjadi di Pemda Kabupaten Sumba Barat dapat dibagi menjadi
dua (2) jenis aktivitas yaitu:
1. Proses Utama
Proses utama disini adalah aktivitas-aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan organisasi antara lain: manajemen
kewilayahan, manajemen kepemerintahan, manajemen
pembangunan, manajemen kemasyarakatan dan manajemen
pelayanan.
46
2. Proses Pendukung
Proses pendukung merupakan aktivitas-aktivitas dalam
rangka mendukung proses utama tersebut. Aktivitas yang
terjadi dalam proses pendukung ini antara lain: manajemen
administrasi, manajemen legislasi, manajemen keuangan,
manajemen kepegawaian dan manajemen sarana dan
prasarana.
Proses bisnis di Pemda Kabupaten Sumba Barat memiliki
beberapa stakeholder. Berikut stakholder yang memiliki
kepentingan terhadap proses bisnis utama dan pendukung yaitu:
1. Pemerintah, terdiri dari Bupati, SKPD, Bagian Ekomoni,
Kecamatan, Kelurahan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD), Kantor Arsip Perpustakana dan Dokumentasi,
Bappeda, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan,
Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan,
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas
Pendidikan Pemudan dan Olahraga (PPO), Dinas
Perhubungan dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas
Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum (PU),
Bagian Perlengkapan, Bagian Pembangunan, Bagian Hukum,
Dinas Pendapatan dan Pengolahan Keuangan Daerah, Bagian
Humas dan Protokol, Kantor pelayanan Perijinan dan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil.
47
2. Masyarakat, terdiri dari penduduk, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan perusahaan (investor).
Penjelasan hubungan stakeholder dengan aktivitas dalam
organisasi, terlihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi
Stakeholder
Aktivitas
Pemerintah Masyarakat
Aktivitas Utama :
Manajemen Kewilayahan
Manajemen
Kepemerintahan
Manajemen Pembangunan
Manajemen
Kemasyarakatan
Manajemen Pelayanan
Bupati, Dinas
Pendapatan dan
Pengolahan
Keuangan Daerah,
Dinas Peternakan,
Dinas Kehutunan,
Dinas Kelautan dan
Perikanan, Dinas
Pertanian dan
Perkebunan, Dinas
Pariwisata, Bagian
Perlengkapan, Dinas
Kependudukan dan
Catatan Sipil, Bagian
Humas dan Protokol,
Bagian Ekomoni,
Kecamatan,
Kelurahan, DPRD,
Kantor Pelayanan
Perijinan , Bappeda,
Bagian
Pembangunan, Dinas
PU, Dinas Kesehtan,
Dinas PPO dan Dinas
Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Penduduk,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM) dan
Perusahaan
(investor)
Aktivitas Pendukung:
Manajemen Administrasi
Manajemen Legislasi
Manajemen Keuangan
Manajemen Kepegawaian
Manajemen Sarana dan
Bupati, SKPD,Kantor
Arsip Perpustakaan
dan
Dokumentasi,DPRD,
Bagian Hukum,Dinas
Pendapatan dan
Pengolahan
Penduduk,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM) dan
Perusahaan
(investor)
48
prasarana Keuangan Daerah,
Dinas Perhubungan
dan Komunikasi, dan
Badan Kepegawaian
Pendidikan dan
Pelatihan.
7.1.2. Konfirmasi Pemerintah dan Dukungan Framework
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian komitmen yang
berhubungan dengan manajemen. Komitmen yang dimaksud
disini adalah berhubungan dengan beberapa kebijakan yang
berkenaan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab bagian
Informatika.
Adapun peraturan perundang-undangan yang dimaksud
antara lain:
1. Inpres 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government, telah mengamanatkan,
diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati/Walikota
untuk mengambil langkah-langkah konkret yang diperlukan
sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-
masing guna terlaksananya pengembangan e-Government
secara nasional.
2. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
08/KEP/M/KOMINFO/02/2007 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja Penyusunan Tata Pamong Teknologi
Informasi dan Komunikasi (IT Governance).
3. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Nomor 55, Tambahan
49
Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890).
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang bersih dan berwibawa dan bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
5. Undang-Uundang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemda.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemda.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2002 tentang
Pemberdayaan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia.
10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
11. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2002 tentang
Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
50
12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 1992
tentang Pokok-pokok Kebijakan Sistem Informasi Manajemen
Departemen Dalam Negeri.
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 25/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara.
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 03/ KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggara Pelayanan Publik.
15. Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6//8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
16. Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun
2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Standarisasi Sistem
Informasi Manajemen Pemda (SIMDA) Telekomunikasi dan
Informatika (Telematika) Propinsi Nusa Tenggara Timur.
17. Berbagai Peraturan Daerah, Instruksi Bupati, Keputusan
Bupati yang relevan dengan tugas dan fungsi Bagian
Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat.
Peraturan Perundang-undangan diatas telah memberikan
rambu-rambu yang jelas bagi Bagian Informatika Pemda
Kabupaten Sumba Barat untuk melaksanakan berbagai tugas,
fungsi dan tanggung jawabnya karena adanya komitmen dari
manajemen untuk rencana pengembangan infrastruktur TI dan
pengembangan SIMDA.
51
7.1.3. Menentukan Framework Arsitektur
Framework arsitektur yang akan digunakan adalah ADM,
hal ini untuk menentukan bagaimana sebuah EA dibangun,
dipelihara dan diterapkan.
ADM memiliki siklus tahapan sebanyak 8 tahapan, yaitu:
1. Phase A : Architecture Vision
2. Phase B : Business Arsitecture
3. Phase C : Information System Architecture
4. Phase D : Technology Architecture
5. Phase E : Oppurtinities and Solution
6. Phase F : Migration Planning
7. Phase G : Implementation Governance
8. Phase H : Architecture Change Management
Delapan (8) tahapan tersebut harus didasari oleh hasil
kajian dari strategi bisnis yang diuraikan pada lingkaran TOGAF
yaitu Requirement Management.
7.1.4. Menggunakan Tools Arsitektur
Tools atau alat arsitektur yang digunakan untuk
membangun EA yang efektif adalah relevansi antara
permasalahan aktual dengan organisasi baik ditingkat strategis
maupun operasional. Setiap tahapan dalam perancangan EA
mengacu pada konsep solusi atas permasalahan organisasi, untuk
mengacu pada persoalan tersebut TOGAF menggunakan
lingkaran pusat yaitu Requirement Management. Inti dari
Requirement Management adalah fitur-fitur (fungsional dan non-
52
fungsional) yang harus ada untuk merealisasikan konsep solusi
atas permasalahan organisasi.
7.1.5. Prinsip-Prinsip Enterprise Architecture (EA)
Standar prinsip EA yang dapat digunakan pada tahapan
awal pengembangan EA adalah prinsip yang sifatnya umum
(generic) namun memiliki hubungan dengan enterprise yang
dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Penyeragaman penggunaan teknologi.
2. Penerapan open source software.
3. Modularisasi komponen - komponen sistem.
4. Penggunaan konsep reuse dan penggunaan bersama
(sharing).
7.2. Requirement Management
Tujuan dari tahapan requirement management adalah
menentukan suatu kebutuhan proses untuk EA diidentifikasi,
disimpan, dan dimasukan ke dalam dan ke luar dari tahapan
ADM yang sesuai. Skenario bisnis menjadi resources utama yang
harus dikembangkan dalam tahapan ini. Skenario bisnis harus
mencakup core businesss, process business, dan permasalahan
(issue) organisasi yang dikelola oleh Bagian Informatika Pemda
Kabupaten Sumba Barat.
7.2.1. Core Business
Core Business atau bisnis utama yang dikelola Bagian
Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat adalah menyediakan
53
dukungan TI untuk operational di lingkungan Pemda dan
pengembangan SIMDA, ditandai dengan pencapaian kinerja
kunci yaitu :
1. Tersedianya Infrastruktur TI yang berfungsi sebagai
dukungan terhadap kegiatan operational di lingkungan
Pemda.
2. Terlaksananya pengembangan SIMDA.
3. Adanya Standard Operational Procedure (SOP) atau
kebijakan terkait penggunaan dan pengelolaan SIMDA.
7.2.2. Business Process
Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat
menjalankan tugas dan fungsi pokoknya yaitu Membantu Bupati
dalam menyelenggarakan pengolahan data secara elektronik dan
pembinaan sistem informasi di lingkungan Pemda serta
perumusan fasilitas kebijaksanaan pengolahan data elektronik dan
pembinaan Sistem Informasi Manajemen (SIMDA), pelaksanaan
teknologi Telekomunikasi dan Informatika (Telematika).
Proses bisnis yang terdapat di Bagian Informatika Pemda
Kabupaten Sumba Barat dapat dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu
proses bisnis inti dan proses bisnis pendukung. Gambar 4.2
menjelaskan bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh
Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat.
54
BAGIAN
INFORMATIKA
Manajemen
Kewilayahan
Manajemen
Kepemerintahan
AKTIVITAS UTAMA
STAKEHOLDERS:
- Pemerintah
- Masyarakat
Manajemen
Pembangunan
Manajemen
Kemasyarakatan
Manajemen
Pelayanan
Manajemen Keuangan
Manajemen Kepegawaian
Manajemen Administrasi
Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen Legislasi
AK
TIV
ITA
S
PE
ND
UK
UN
G
Gambar 4.2. Business Process Bagian Informatika
7.2.3. Issue Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap
proses bisnis, maka didapatkan beberapa permasalahan yang
dialami oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat
dalam rangka memberikan dukungan SI/TI bagi organisasi seperti
terlihat pada Tabel 4.2 berikut:
55
Tabel 4.2. Permasalahan Bagian Informatika
NO AKTIVITAS BISNIS ID PERMASALAHAN TOLAK UKUR
1 Manajemen Kewilayahan MAKEW - Tata ruang dan lingkungan hidup
- Potensi daerah
- Kehutanan
- Pertanian, peternakan, dan
perkebunan
- Perikanan dan kelautan
- Pariwisata
- Pemetaan wilayah pertanahan Pemda belum dilakukan
dengan baik sehingga masih terjadi konfik perbatasan
wilayah Pemda.
- Tidak dilakukan dengan baik pendataan dan perencanaan
terhadap sumber-sumber potensi daerah yg menjadi sector
unggulan daerah.
- Banyak hutan yang tidak dikelola.
- Tidak ada fasilitas yang mengolah potensi dari sektor
pertanian, peternakan dan perkebunan.
- Tidak ada fasilitas yang mengolah potensi dari sektor
perikanan dan kelautan.
- Potensi pariwisata masih belum dapat diekspos dengan
baik.
2 Manajemen Kepemerintahan MAKEP - Pengolahan barang daerah
- Katalog barang daerah
- Pengolahan pendapatan daerah
- Pengolahan perusahaan daerah
- Tidak ada fasilitas untuk pengolahan barang daerah.
- Tidak ada fasilitas untuk daftar barang yang dibutuhkan
Pemda dalam menjalankan kepemerintahan.
- Tidak ada fasilitas untuk mengklasifikasikan dan
merencanakan pendapatan daerah.
- Tidak ada fasilitas untuk mengolah perusahaan daerah.
3 Manajemen Pembangunan MAPEM - Data Pembangunan
- Perencanaan Pembangunan
- Pengadaan Barang dan jasa
- Pengolahan dan monitoring
proyek
- Data pembangunan per - periode tidak akurat.
- Mekanisme version dan revision control terhadap
perubahan perancanaan dan template pembuatan renstra
dari setiap SKPD tidak ada.
- Tidak tersedianya alur kerja elektronik untuk
56
- Evaluasi hasil pembangunan
mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan jasa),
katalog proyek yang pernah dilaksanakan Pemda,
monitoring proyek dan informasi pemenang proyek.
- Pengolahan dan pemantauan proyek pembangunan baik itu
progress pekerjaan dan pelaporan hasil pekerjaan tidak
berdasarkan fakta lapangan.
- Tidak tersedianya fasilitas untuk evaluasi yang
memungkinkan dilaksakannya verifikasi hasil
pembangunan terhadap yang telah direncanakan.
4 Manajemen Kemasyarakatan MEKEM - Kesehatan
- Pendidikan
- Tenaga kerja
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi kesehatan
kepada masyarakat.
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi Pendidikan
kepada masyarakat.
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi lowongan
kerja kepada masyarakat.
5 Manajemen Pelayanan MAPEL - Pendaftaran dan pendataan
penduduk tidak efisien,
- Pengurusan perijinan kompleks,
- Bisnis dan Investasi,
- Pengaduan dan aspirasi
masyarakat
- Publikasi informasi
- Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pendaftaran
dan pendataan penduduk.
- Birokrasi yang sangat panjang dalam melakukan
pengurusan perijinan.
- Tidak adanya informasi promosi dan keunggulan daerah
berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, syarat-syarat
dan prosedur serta tatalaksana investasi .
- Fasilitas yang dapat mengakomodasi pengaduan dan
partisipasi masyarakat tidak tersedia.
- Masih adanya masyarakat yang belum mengetahui layanan
dan berita Pemda karena minimnya publikasi.
6 Manajemen Administrasi MAD - Arsip surat dan dokumen - Pengarsipan surat dan dokumen yang tidak terorganisir
57
- Pengambilan keputusan
- Kolaborasi dan koordinasi
dengan baik.
- Penyajian informasi untuk mendukung proses pengambilan
keputusan tidak akurat.
- Penyediaan agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan
pertanggung jawaban tidak terakomodasi.
7 Manajemen Legislasi MALEG - Penyediaan Katalog hukum,
peraturan dan perundangan tidak
efisien
- Ketersediaan katalog produk hukum, peraturan dan
perundangan yang dikeluarkan Pemda dan pusat tidak dapat
terakomodasi untuk kebutuhan public.
8 Manajemen Keuangan MAKEU - Pengolahan Keuangan Daerah - Tidak efisien dalam pengolahan keuangan
9 Manajemen Kepegawaian MAPEG - Pengadaan PNS
- Absensi dan Penggajian
- Penilian Kerja
- Pendidikan dan pelatihan
- Banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang
informasi dan prosedur pengadaan PNS.
- Tidak ada fasilitas pengolahan absensi dan penggajian.
- Tidak ada fasilitas penilaian terhadap kinerja pegawai guna
kepengurusan pangkat, promosi jabatan, pemberian sanksi
dan penghargaan.
- Tidak ada fasilitas untuk mengetahui kompetensi pegawai
dan materi pelatihan guna peningkatan kapabilitas pegawai
10 Manajemen Sarana
dan Prasarana
MAPRAS - Transportasi
- Terminal dan Pelabuhan
- Sarana umum
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi transportasi
kepada masyarakat.
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi terminal
dan pelabuhan kepada masyarakat.
- Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi sarana
umum kepada masyarakat.
58
Permasalahan yang ada seperti terlihat pada Tabel 4.2, yaitu
permasalahan manajemen kewilayahan belum efisien karena tata
ruang dalam hal ini pemetaan wilayah pertanahan belum dilakukan
dengan baik yang menimbulkan konflik di daerah perbatasan. Selain
itu, pengelolaan sumber potensi daerah seperti: pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan dan
pariwisata belum dilakukan dengan benar baik melalui pendataan
dan perencanaan. Ini disebabkan karena fasilitas dalam
memanajemen kewilayahan tidak tersedia.
Permasalahan manajemen kepemerintahan dalam pengolahan
barang daerah, katalog barang daerah, pengolahan pendapatan
daerah, pengolahan perusahaan daerah tidak efektif karena tidak ada
fasilitas untuk pengolahan barang daerah, sehingga Pemda sulit
untuk melakukan pendataan dan monitoring inventaris yang berupa
aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Permasalahan lain adalah
tidak ada fasilitas untuk daftar barang yang dibutuhkan Pemda dalam
menjalankan kepemerintahan, sehingga terjadi duplikasi pengadaan
barang. Masalah lain yaitu tidak adanya fasilitas untuk
mengklasifikasikan dan merencanakan pendapatan daerah sehingga
dalam menyusun target pendapatan dari berbagai sumber potensi
yang dimiliki daerah sulit untuk diprediksi. Pemda juga mengalami
kesulitan dalam mengelola perusahaan daerah.
59
Permasalahan yang terjadi di dalam manajemen pembangunan
antara lain: data pembangunan, perencanaan pembangunan,
pengadaan barang dan jasa, pengolahan dan monitoring proyek dan
evaluasi hasil pembangunan. Salah satu permasalahan yang terjadi
yaitu data pembangunan yang telah dilaksanakan Pemda setiap
periode tidak akurat sehingga proses penyusunan perencanaan
pembangunan menjadi terhambat.Tidak ada mekanisme version dan
revision kontrol terhadap perubahan perancanaan dan template
pembuatan renstra dari setiap SKPD yang menyebabkan Pemda
kesulitan mengetahui dan melacak perubahan rencana pembangunan.
Tidak tersedianya alur kerja elektronik untuk mempersiapkan proyek
(pengadaan barang dan jasa) membuat perencanaan pengadaan
barang dan jasa tidak terstruktur dengan baik. Masalah lain yang
berhubungan dengan katalog proyek, monitoring proyek, informasi
pemenang proyek, pengolahan dan pemantauan proyek
pembangunan baik itu progress pekerjaan dan pelaporan hasil
pekerjaan tidak berdasarkan fakta lapangan serta tidak tersedianya
fasilitas untuk evaluasi yang memungkinkan dilaksakannya
verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. Ini
disebabkan karena tidak tersedianya fasilitas yang dapat
mengakomodasi kebutuhan manajemen pembangunan secara umum.
Permasalahan yang berhubungan dengan manajemen
kemasyarakatan adalah tidak adanya informasi terkait layanan
kesehatan seperti: nama dan tempat lokasi rumah sakit dan
puskesmas, fasilitas dan layanan poliklinik, laboratorium, apotek,
60
rencana pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Permasalahan lain
adalah tidak ada informasi untuk layanan pendidikan seperti:
informasi lengkap terkait lembaga pendidikan yang dimiliki
Kabupaten Sumba Barat. Masalah ketenagakerjaan tidak
tersampaikannya informasi seperti: lowongan, pengumuman,
administrasi, balai pelatihan dan tenaga kerja yang terdapat di
Kabupaten Sumba Barat.
Permasalahan pada manajemen pelayanan yaitu pendaftaran
dan pendataan penduduk tidak efisien, pengurusan perijinan
kompleks, bisnis dan investasi yang tidak dikelola dengan baik,
pengaduan dan aspirasi masyarakat yang tidak dapat ditampung
dengan baik dan publikasi informasi yang tidak dapat mengjangkau
ke semua lapisan masyarakat. Dalam pendaftaran dan pendataan
penduduk membutuhkan waktu yang sangat lama dikarenakan proses
pengolahan masih dilakukan secara manual. Selain itu, birokrasi
yang sangat panjang dalam melakukan pengurusan perijinan
membuat para investor berpikir ulang dalam melakukan investasi.
Permasalahan yang dialami dalam manajemen pelayanan yang
berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi adalah tidak adanya
informasi promosi dan keunggulan daerah yang akurat. Pengaduan
dan partisipasi masyarakat sering tidak tersampaikan dan ditampung
dengan baik karena belum adanya fasilitas yang dapat
mengakomodasi pengaduan, partisipasi masyarakat dan informasi
mengenai kebijakan Pemda. Hal tersebut dapat dilihat dengan masih
adanya masyarakat yang pengaduannya tidak ditanggapi dan belum
61
mengetahui layanan dan berita seputar Pemda sehingga sulit
berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Sumba Barat.
Permasalahan dalam aktivitas manajemen administrasi selalu
berkaitan dengan arsip surat dan dokumen, pengambilan keputusan,
kolaborasi dan koordinasi karena tata kelola pengarsipan surat dan
dokumen yang tidak terorganisir dengan baik. Salah satu contoh,
adalah peristiwa hilangnya data-data yang berhubungan dengan
kepemerintahan baik itu surat, disposisi maupun dokumen
merupakan hal yang biasa terjadi. Hal ini cukup mengkhawatirkan,
karena sebagai lembaga pemerintahan, maka tertib administrasi
sangat diperlukan. Penyajian informasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan bagi pejabat eksekutif tidak akurat sehingga
pengambilan kebijakan terutama dalam menentukan SDM yang
memiliki kualifikasi tertentu dirasakan sangat sulit. Hal ini tercermin
dalam pemempatan pejabat struktural organisi tidak sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Permasalahan lain adalah penyediaan
informasi agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan pertanggung
jawaban tidak terakomodir disebabkan belum tersedia fasilitas
sehingga kesulitan dalam melakukan sinergi antar SKPD.
Permasalahan yang berkaitan dengan manajemen legislasi
adalah tidak memiliki basis data katalog hukum, peraturan dan
perundangan yang dikeluarkan Pemda dan pusat tidak dapat
terakomodasi sehingga pemerintah, kalangan bisnis dan masyarakat
kesulitan dalam mencari informasi produk hukum sesuai dengan
kebutuhannya. Hal itu dapat dilihat tidak adanya akses yang cepat
62
dan akurat terhadap produk hukum, peraturan dan perundang-
undangan yang dibutuhkan.
Permasalahan manajemen keuangan tidak efisien karena dalam
pengolahan informasi pendapatan daerah belum dapat melakukan
sinkronisasi antara pelaporan dari berbagai sumber-sumber
pendapatan daerah.
Permasalahan yang terjadi pada aspek manajemen
kepegawaian adalah tidak tersampaikannya infromasi tentang
pengadaan PNS kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat karena
banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang informasi dan
prosedur pengadaan PNS. Masalah lain yang muncul adalah tidak
ada fasilitas pengolahan absensi sehingga dalam pemberian
penghargaan maupun sanksi bagi setiap pegawai yang berprestasi
dan yang melakukan indisipliner sulit untuk dilakukan. Dalam
masalah penggajian tidak adanya fasilitas untuk mengolah data
penggajian seperti golongan, jabatan, eselon dan sebagainya. Proses
penilaian terhadap kinerja pegawai guna kepengurusan pangkat dan
promosi jabatan sulit dilakukan karena belum memiliki fasilitas
penilaian kinerja secara berkala. Sehubungan dengan peningkatan
kualitas pegawai maka dibutuhkan fasilitas untuk memberikan
pelatihan dengan menyediakan modul-modul pelatihan secara online
dimana fasilitas ini belum dimiliki oleh Pemda.
63
Permasalahan yang berkaitan dengan manajemen sarana dan
prasarana yaitu tidak memiliki fungsi pengelolaan, monitoring dan
sistem informasi sarana dan prasarana terkait dengan masalah
perhubungan yang meliputi: sarana dan prasarana transportasi,
terminal dan pelabuhan dan sarana umum. Hal ini bisa dilihat dari
tidak ada publikasi informasi dan pemetaan lokasi sarana dan
prasarana transportasi, terminal dan pelabuhan serta sarana umum
kepada masyarakat. Indikator lain adalah belum dilakukan
standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat
berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi transportasi,
terminal dan pelabuhan serta sarana umum seperti: rute (dari dan
tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan
kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute
trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (tabel waktu), standar
tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan), tempat transit,
informasi keselamatan dalam perjalanan, asuransi, taman kota,
tempat bermain, fasilitas apa saja yang disediakan oleh Pemda
Kabupaten Sumba Barat.
Berdasarkan beberapa permasalahan yang terdapat pada Tabel
4.2 Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat juga sudah
memiliki keunggulan diantaranya telah memiliki sarana SI/TI berupa
perangkat komputer dengan jenis personal computer (PC) dan
notebook (laptop), jaringan komputer, layanan internet dan layanan
hotspot.
64
Solusi dari permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 adalah
sebagai berikut:
1. Solusi Bisnis
Solusi bisnis yang ditawarkan terdapat dalam Tabel 4.3
dengan tujuan sebagai solusi terhadap permasalahan organisasi yang
ada.
Tabel 4.3. Solusi Bisnis Bagian Informatika
NO PERMASALAHAN SASARAN PERBAIKAN
1 Tata ruang dan lingkungan
hidup
Penyediaan fasilitas untuk pemetaan pertanahan
wilayah.
2 Potensi daerah Penyediaan fasilitas untuk pengolahan terhadap
sumber - sumber yang menjadi potensi daerah.
3 Kehutanan Pengolahan hutan yang lebih baik.
4 Pertanian, peternakan, dan
perkebunan
Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor
pertanian, peternakan, dan perkebunan.
5 Perikanan dan kelautan
Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor
Perikanan dan kelautan.
6 Pariwisata
Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor
pariwisata.
7 Pengolahan barang daerah Penyediaan fasilitas untuk pengolahan barang
daerah.
8 Katalog barang daerah Penyediaan informasi yang berisi katalog barang
daerah.
9 Pengolahan pendapatan
daerah
Penyediaan fasilitas untuk pengolahan pendapatan
daerah.
10 Pengolahan perusahaan
daerah
Penyediaan fasilitas untuk pengolahan perusahaan
daerah.
11 Data Pembangunan Penyediaan Data pembangunan per - periode yang
akurat.
12 Perencanaan Pembangunan Menggunakan Mekanisme version dan revision
control terhadap perubahan perancanaan dan
template pembuatan renstra dari setiap SKPD.
13 Pengadaan Barang dan jasa Penyediaan alur kerja elektronik untuk
mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan
jasa), katalog proyek yang pernah dilaksanakan
Pemda, monitoring proyek dan informasi
pemenang proyek.
14 Pengolahan dan monitoring
proyek
Melakukan pengolahan dan pemantauan proyek
pembangunan baik itu progress pekerjaan dan
65
pelaporan hasil pekerjaan berdasarkan fakta
lapangan.
15 Evaluasi hasil
pembangunan
Penyediaan fasilitas untuk evaluasi yang
memungkinkan dilaksakannya verifikasi hasil
pembangunan terhadap yang telah direncanakan.
16 Kesehatan
Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi
informasi tentang kesehatan masyarakat.
17 Pendidikan
Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi
informasi tentang pendidikan masyarakat.
18 Tenaga kerja
Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi
informasi tentang tenaga kerja yang dibutuhkan.
19 Pendaftaran dan pendataan
penduduk tidak efisien,
Penyederhanaan proses pendaftaran dan dan
pendataan penduduk.
20 Pengurusan perijinan
kompleks,
Penyederhanaan proses birokrasi yang panjang.
21 Bisnis dan Investasi, Penyediaan informasi promosi dan keunggulan
daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan
investasi, syarat-syarat dan prosedur serta
tatalaksana investasi.
22 Pengaduan dan aspirasi
masyarakat
Penyediaan media yang dapat mengakomodasi
pengaduan dan partisipasi masyarakat.
23 Publikasi informasi Penyediaan media yang dapat digunakan untuk
publikasi informasi yang berhubungan dengan
pemerintahan daerah.
24 Arsip surat dan dokumen Mengorganisir dengan baik arsip surat dan
dokumen.
25 Pengambilan keputusan Penyediaan Informasi yang akurat untuk
kebutuhan pengambilan keputusan.
26 Kolaborasi dan koordinasi
Penyediaan media untuk dapat mengakomodasi
agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan
pertanggung jawaban.
27 Penyediaan Katalog
hukum, peraturan dan
perundangan tidak efisien
Penyediaan katalog hukum, peraturan dan
perundangan yang dapat lebih banyak.
28 Pengolahan Keuangan
Daerah
Penyediaan fasilitas pengolah keuangan daerah
yaitu untuk mengolah pendapatan dan pengeluaran
keuangan yang dapat terintegrasi dengan
pengolahan sumber pendapatan daerah.
29 Pengadaan PNS
Penyediaan informasi dan prosedur pengadaan PNS
kepada masyarakat.
30 Absensi dan Penggajian Penyediaan fasilitas pengolahan absensi dan
penggajian.
31 Penilian Kerja Penyediaan form penilaian kerja pegawai.
32 Pendidikan dan pelatihan Penyediaan fasilitas untuk uji kompetensi dan
66
modul (materi) dalam rangka meningkatkan
kapabilitas pegawai.
33 Transportasi Menyediakan informasi tentang transportasi yang
dimiliki daerah.
34 Terminal dan Pelabuhan
Menyediakan informasi tentang terminal dan
pelabuhan yang dimiliki daerah.
35 Sarana umum
Menyediakan informasi tentang sarana umum
yang dimiliki daerah.
Permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 terkelompokan
berdasarkan nama aktivitas bisnis, sedangkan Tabel 4.3 terdapat
permasalahan beserta sasaran perbaikan ditinjau dari sudut pandang
proses bisnis. Sasaran perbaikan tersebut hanya terfokus pada proses
aktivitas bisnis.
2. Solusi Sistem Informasi
Solusi dari sudut pandang SI yang ditawarkan terdapat dalam
Tabel 4.4 dengan tujuan sebagai pola solusi SI terhadap
permasalahan organisasi yang ada.
Tabel 4.4. Solusi SI Bagian Informatika
NO PERMASALAHAN POLA SOLUSI SI
1 Tata ruang dan lingkungan hidup Pembuatan Aplikasi untuk Tata ruang dan
lingkungan hidup.
2 Potensi daerah Pembuatan Aplikasi Potensi daerah.
3 Kehutanan Pembuatan Aplikasi untuk Kehutanan.
4 Pertanian, peternakan, dan
perkebunan
Pembuatan Aplikasi untuk Pertanian,
peternakan, dan perkebunan.
5 Perikanan dan kelautan
Pembuatan Aplikasi untuk Perikanan dan
kelautan.
6 Pariwisata Pembuatan Aplikasi untuk Pariwisata.
7 Pengolahan barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan
barang daerah.
8 Katalog barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk katalog barang
daerah.
9 Pengolahan pendapatan daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan
pendapatan daerah.
67
10 Pengolahan perusahaan daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan
perusahaan daerah.
11 Data Pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen
data pembangunan.
12 Perencanaan Pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk perencanaan
pembangunan.
13 Pengadaan Barang dan jasa Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan
barang dan jasa.
14 Pengolahan dan monitoring
proyek
Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan dan
monitoring proyek.
15 Evaluasi hasil pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk evaluasi hasil
pembangunan.
16 Kesehatan Pembuatan Aplikasi untuk Kesehatan.
17 Pendidikan Pembuatan Aplikasi untuk Pendidikan.
18 Tenaga kerja Pembuatan Aplikasi untuk Tenaga Kerja.
19 Pendaftaran dan pendataan
penduduk tidak efisien,
Membuat Aplikasi untuk kependudukan.
20 Pengurusan perijinan kompleks, Membuat Aplikasi untuk perijinan.
21 Bisnis dan Investasi, Membuat Aplikasi untuk bisnis dan
investasi.
22 Pengaduan dan aspirasi
masyarakat
Membuat Aplikasi untuk pengaduan dan
aspirasi masyarakat.
23 Publikasi informasi Membuat Aplikasi untuk publikasi
informasi Pemda.
24 Arsip surat dan dokumen Pembuatan aplikasi untuk Surat dan
Dokumen Elektronik.
25 Pengambilan keputusan Pembuatan Aplikasi untuk Sistem
Pengambilan Keputusan.
26 Kolaborasi dan koordinasi Pembuatan Aplikasi untuk Kolaborasi dan
koordinasi.
27 Penyediaan Katalog hukum,
peraturan dan perundangan tidak
efisien
Pembuatan Aplikasi untuk Katalog
hukum, peraturan dan perundangan yang
ter-update real time.
28 Pengolahan Keuangan Daerah Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen
keuangan daerah yaitu untuk mengolah
pendapatan dan pengeluaran keuangan
yang dapat terintegrasi dengan pengolahan
sumber pendapatan daerah.
29 Pengadaan PNS
Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan
PNS.
30 Absensi dan Penggajian Pembuatan Aplikasi untuk Absensi dan
penggajian.
31 Penilian Kerja Pembuatan Aplikasi untuk Penilaian
Kinerja PNS.
32 Pendidikan dan pelatihan Pembuatan Aplikasi untuk pendidikan dan
68
pelatihan.
33 Transportasi Pembuatan Aplikasi untuk Transportasi.
34 Terminal dan Pelabuhan Pembuatan Aplikasi untuk Terminal dan
Pelabuhan.
35 Sarana umum Pembuatan Aplikasi untuk Sarana umum.
Pola solusi yang terdapat pada Tabel 4.4, merupakan solusi SI
yang fokus pada pengembangan beberapa aplikasi guna mendukung
proses aktivitas bisnis. Solusi bisnis yang terdapat dalam Tabel 4.3
memiliki hubungan dengan solusi SI yang terdapat dalam Tabel 4.4.
7.3. Phase A. Architecture Vision
Pada tahapan architecture vision akan dijelaskan mengenai
kebutuhan seperti profil organisasi, pendefinisian visi dan misi,
tujuan organisasi, sasaran organisasi, unit organisasi, kondisi
arsitektur dan penggunaan SI/TI saat ini di Bagian Informatika
Pemda Kabupaten Sumba Barat.
7.3.1. Profil Organisasi
1. Latar Belakang Organisasi
Perubahan pola penyelengaraan Pemerintahan (Otonomi
Daerah) dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat,
menuntut terjadinya perubahan tatakelola pemerintahan,
pembaharuan sistem kelembagaan yang berkompeten. SDM dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang
mengarah pada terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good
Governance). Dengan adanya tuntunan ini membawa implikasi yang
semakin meluasnya tugas Pemda yang melaksanakan tugas
69
Pemerintahan Pusat akibat dari pelaksanaan otonomi daerah
(desentralisasi).
Pemda Kabupaten Sumba Barat sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia dituntut untuk mengikuti perubahan -
perubahan yang terjadi agar tidak tertinggal dengan kemajuan yang
dicapai oleh daerah lain. Hal ini dapat dicapai dengan
pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pelaksanaan aktivitas
pemerintahan.
Pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pemerintahan
dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas, transparansi dan
akuntabilitas demi terlaksananya pemerintahan yang baik (Good
Governance) serta pemerintahan yang bersih (Clean Governance)
dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Bagian
Informatika merupakan salah satu Bagian di lingkungan Sekretaris
daerah (Setda) Pemda Kabupaten Sumba Barat yang dibentuk
berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2007 tentang pembentukan
organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Sumba
Barat.
2. Profil Bagian Informatika
Nama Bagian : Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba
Barat.
Alamat : Jln. Weekarou, Waikabubak, Sumba Barat,
Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
70
3. Data Sumber Daya Manusia
Data sumber daya manusia yang dimiliki Bagian Informatika
Pemda Kabupaten Sumba Barat terlihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Data SDM Bagian Informatika
NO JABATAN PENDIDIKAN STATUS
PEGAWAI JUMLAH
1 Kepala Bagian S1 PNS 1
2 Kepala Sub Bagian
Data Masukan
- - -
3 Kepala Sub Bagian
Telematika
S1 PNS 1
4 Kepala Sub Bagian
Layanan Data
- - -
5 Staff Pelaksana S1 PNS 1
6 Staff Pelaksana SMA PNS 2
7 Staff Pelaksana SMP PNS 1
8 Tenaga Kontrak SMP Kontrak 1
9 Tenaga Kontrak SMP Kontrak 1
4. Data Sarana dan Prasarana
Bagian Informatika memiliki inventaris sarana dan prasarana
dalam hal ini dukungan TIK (komputer) terlihat pada tabel 4.6
berikut:
Tabel 4.6. Data Sarana dan Prasarana Bagian Informatika
NO ITEM FUNGSI JUMLAH 1 SERVER Gateway Gateway 1
2 SERVER Proxy Proxy 1
3 PC Operational 63
4 Laptop Operational 47
Khusus Inventaris PC dan laptop berada di beberapa satuan
kerja Pemda.
71
7.3.2. Pendefinisian Visi dan Misi
Definisi visi dari Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba
Barat yang mengacu pada tugas Bagian Informatika sebagai instansi
yang menyediakan data dan informasi bagi kepala daerah, maka visi
Bagian Informatika adalah “Terwujudnya Sistem Informasi Yang
Handal Menuju Good Governance”.
Untuk mewujudkan visi, maka ditetapkan misi dari Bagian
Informatika adalah:
1. Meningkatkan profesionalisme organisasi.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di
bidang Teknologi Informasi.
3. Mewujudkan aparatur dan masyarakat yang berbudaya
informasi.
7.3.3. Tujuan Organisasi
Ada beberapa tujuan organisasi dari Bagian Informatika untuk
mendukung tercapainya visi dan misi organisasi sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran Bagian Informatika sebagai sumber data
dan informasi.
2. Menyediakan tenaga yang profesional dalam bidang informasi.
3. Mewujudkan pola pikir perencanaan pelaksana, pengendali dan
pengawasan pembangunan di berbagai bidang yang berbasis
data dan informasi yang akurat.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sarana dan
prasarana teknologi informasi.
72
5. Terwujudnya kinerja aparatur pada Bagian Informatika secara
bertanggung jawab.
6. Teraksesnya perolehan data dan informasi antara pusat dan
daerah.
7.3.4. Sasaran Organisasi
Sasaran yang ditetapkan Bagian Informatika untuk tercapainya
tujuan organisasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya peran Bagian Informatika sebagai sumber data
dan informasi.
2. Tersedianya tenaga yang professional dalam bidang informasi.
3. Terwujudnya pola pikir perencanaan pelaksana, pengendali dan
pengawas pembangunan di berbagai bidang yang berbasis data
dan informasi yang akurat.
4. Meningkatnya efisien dan efektifitas pemanfaatan sarana dan
prasarana teknologi informasi.
5. Terwujudnya kinerja aparatur pada Bagian Informatika secara
bertanggung jawab.
7.3.5. Unit Organisasi
Unit organisasi Bagian informatika memilki struktur organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 10
Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga
teknis daerah Kabupaten Sumba Barat, terlihat pada Gambar 4.3:
73
Kasubag
Telematika
Kepala Bagian
Kasubag Data
Masukan
Kasubag
Layanan Data
Staff Pelaksana Tenaga Kontrak
STRUKTUR ORGANISASI
Bagian Infomatika Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat
Gambar 4.3. Struktur Organisasi Bagian Informatika
7.3.6. Kondisi Arsitektur Saat ini
Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian sistem arsitektur
teknologi dan jaringan komputer yang digunakan Bagian Informatika
Pemda Kabupaten Sumba Barat, yaitu:
1. Koleksi Data
Bagian Informatika memiliki beberapa jenis data yang
digunakan dalam aktivitas fungsi yang dilakukan. Data-data tersebut
berupa data dalam format Microsoft Word Document, Microsoft
Excel Worksheet dan Adobe Reader. Koleksi data-data tersebut
terlihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7. Koleksi data Bagian Informatika
NO UNIT KELOMPOK
DATA
DATA
1 Manajemen
Kewilayahan
Kewilayahan Luas Wilayah, Sumber
Potensi, klasifikasi
ternak dan pertanian.
2 Manajemen
Kepemerintahan
Kepemrintahan Barang daerah,
pendapatan daerah dan
perusahaan daerah.
3 Manajemen Pembangunan Organisasi dan
74
Pembangunan tatalaksana Pemda,
Kepala daerah, dprd,
perangkat daerah dan
PNS,,Keuangan
daerah, Potensi sumber
daya daerah,,Produk
hukum daerah,
Kependudukan dan
Informasi dasar
kewilayahan. barang Jenis barang .
proyek Pelaksana proyek.
4 Manajemen
Kemasyarakatan
Kemayarakatan Kesehatan, pendidikan
dan tenaga kerja.
5 Manajemen
Pelayanan
Pelayanan
Kependudukan
KK, KTP, Mutasi,
Akta kelahiran, akta
pernikahan, akta cerai,
akta kematian, akta
pengakuan dan
pengesahan anak,
Jumlah penduduk.
Pelayanan
Perijinan
jenis pendaftaran dan
perijinan, persyaratan
ijin, prosedur perijinan.
Pelayanan Bisnis
dan Investasi
syarat-syarat, prosedur
dan tatalaksana
investasi, administrasi
penanaman modal.
6 Manajemen
Administrasi
Surat Surat masuk, surat
keluar.
Dokumen Dokumen daerah dan
satuan kerja.
Agenda Rapat .
7 Manajemen Legislasi Katolag
Hukum, peraturan dan
perundangan
8 Manajemen
Keuangan
Keuangan daerah Pendapatan daerah,
anggaran, pengeluaran.
9 Manajemen
Kepegawaian
Kepegawaian Pegawai, penggajian
dan absensi.
10 Manajemen Sarana
dan Prasarana
Sarana dan
prasarana
Transportasi, terminal
dan sarana umum.
75
Ada beberapa aplikasi yang sudah digunakan oleh bagian
informatika terlihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8. Aplikasi Bagian Informatika
NO APLIKASI DATA UNIT
PELAKSANA
KETERANGAN
1 SIMAKDA Keuangan
Daerah
Dinas
Pendapatan dan
Pengolahan
Keuangan
Daerah
Tidak bisa
digunakan secara
optimal
2 Website
Pemeritah
Daerah
kabupaten
Sumba Barat :
http://www.sum
babaratkab.go.id
Profile
Kabupaten,
gallery foto
dan
informasi
kepemrintah
an
Bagian
Informatika
Aplikasi tidak
aktif (Account
Suspended)
2. Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi di Bagian Informatika terlihat pada
Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9. Pemanfaatan Teknologi Bagian Informatika
NO KELOMPOK JENIS JUMLAH 1 HARDWARE :
PC Pentium IV, dual
core dan core i3.
65 Unit
LAPTOP Toshiba, Accer 27, 20 Unit
INPUT DEVICE Scaner, Mouse 2, 89
OUTPUT DEVICE Monitor, Print 67,18
STORAGE Harddisk 67
NETWORK LAN , Wifi 1,13
TELEPON FAX 13
2 SOFTWARE
OPERATING SYSTEM Win Xp sp 2 , Win
7, Linux
90,10,2
WORD OPERATION Ms Word 2003,
2007, Adobe Reader
110, 84
SPREAD SHEET Ms Excel 2003,
2007
110
76
BASIS DATA Ms Acces
2003,2007
110
DESIGN GRAFIS Photoshop CS2,
Corel Draw 16
5,5
GUARD Smadav, AVIRa
Free
104
3. Jaringan Komputer
Kondisi jaringan yang dimiliki oleh Bagian Informatika Pemda
Kabupaten Sumba Barat terlihat pada Gambar 4.4 berikut:
NOC
BAG. INFORMATIKA
KIMPRASWIL
PERHUBUNGAN
BP3KP
REPEATER
RSPDDPRDKEUANGAN BADAN
LINGKUNGAN
HIDUP
KESEHATAN BAPPEDA
KEHUTANAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
KETERANGAN
TOWER TRIANGLE
HOT SPOT
TOWER MONO POLE
HOTSPOT
MANDAELU
Parabola VSAT
ModemSwitch Public
Switch LocalProxyGateway
Printer
PC Staff
Gambar 4.4. Model Jaringan Bagian Informatika
Gambar 4.4 menggambarkan kondisi jaringan komputer yang
dimiliki oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat
dimana terdapat 1 parabola VSAT yang terhubung dengan 1 buah
Modem. Modem tersebut terhubung dengan Server gateway yang
berfungsi sebagai router dan manajemen bandwith. Server gateway
terhubung dengan 2 switch yaitu switch public dan switch local,
77
dimana switch public akan terkoneksi dengan Server proxy dan
switch local terkoneksi dengan PC staff sebanyak 6 buah dan
terhubung juga dengan (NOC) Tower Utama. Tower utama
mendistribusikan koneksi wireless kepada beberapa Dinas, Bagian
dan Badan Pemerintah Daerah yang menggunakan tower monopole
sebagai receiver. Tower utama juga mendistribusikan koneksi
internet dengan bantuan Repeater RSDP kemudian diteruskan ke
pusat kota menggunakan jaringan hotspot.
7.4. Phase B. Business Arsitecture
Pada tahapan ini akan dibahas mengenai stakeholder Bagian
Informatika, proses bisnis Bagian Informatika dan Hirarki
(taksonomi) fungsi.
7.4.1. Stakeholder Bagian Informatika
Stakeholder Bagian Informatika dikelompokkan menjadi dua
yaitu Pemerintah dan masyarakat dengan fungsi bisnis dapat di
gambarkan dengan menggunakan pemodelan use case diagram pada
Gambar 4.5 sebagai berikut:
78
uc Use Case Model
Bagian Informatika
Dinas Kependudukan
dan Capil
Kecamatan
Kelurahan
Manajemen
Pelayanan
Kantor Pelayanan
Perij inan
Bagian Ekonomi
Dinas Pendapatan
dan Pengolahan
Keuangan Daerah
DPRD
Bagian Humas Dan
Protokol
Manajemen
Administrasi
Semua SKPD
Bupati
Kantor Arsip,
perpustakan dan
dokumentasi
Manajemen
Legislasi
Bagian Hukum
Manajemen
Pembangunan
BappedaBagian Pembangunan
Manajemen
Keuangan
Manajemen
KepegawaianBapan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Manajemen
Kepemerintahan
Bagian Perlengkapan
Manajemen
Kewilayahan
Manajemen
Kemasyarakatan
Manajemen
Sarana dan
Prasarana
Badan Lingkungan
Hidup
Dinas Pertambangan
dan Energi
Dinas Kehutanan
Dinas Pertanian dan
Perkebunan
Dinas Peternakan
Dinas Kelautan dan
Perikanan
Dinas Pariwisata
Dinas Kesehatan
Dinas PPO
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
Dinas Perhubungan
dan Komunikasi
Dinas Pekerjaan
Umum
Gambar 4.5. Use Case Diagram Stakeholder Bagian Informatika
79
7.4.2. Proses Bisnis Bagian Informatika
Pada tahapan ini dibahas mengenai pendefenisian proses bisnis
Bagian Informatika seperti terlihat pada Gambar 4.2, uraian proses
bisnis Bagian Informatika sebagai berikut:
1. Aktivitas Utama
a. Manajemen Kewilayahan
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen kewilayahan merupakan proses mengelola
urusan kewilayahan yang meliputi pengawasan dan
pengolahan sumber-sumber potensi dari daerah. Untuk
tercapainya manajemen kewilayahan yang baik maka
terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu
dilakukan:
1) Tata ruang dan lingkungan hidup
- Pendataan batas wilayah daerah.
- Pemetaan tata ruang batas wilayah.
- Perencanaan tata ruang.
- Pengolahan tata ruang.
2) Potensi daerah
- Pendataan potensi daerah.
- Pemetaan wilayah potensi daerah.
- Perencanaan penggunaan potensi daerah.
- Pengolahan potensi daerah.
- Pelaporan potensi daerah.
80
3) Kehutanan
- Pendataan potensi kehutanan.
- Pemetaan wilayah kehutanan.
- Pengolahan potensi kehutanan.
- Pelaporan potensi kehutanan.
4) Pertanian, peternakan, dan perkebunan
- Pendataan potensi Pertanian, peternakan, dan
perkebunan.
- Pemetaan wilayah Pertanian, peternakan, dan
perkebunan.
- Pengolahan potensi Pertanian, peternakan, dan
perkebunan.
- Pelaporan potensi Pertanian, peternakan, dan
perkebunan.
5) Perikanan dan kelautan
- Pendataan potensi Perikanan dan kelautan.
- Pemetaan wilayah Perikanan dan kelautan.
- Pengolahan potensi Perikanan dan kelautan.
- Pelaporan potensi Perikanan dan kelautan.
6) Pariwisata
- Pendataan potensi pariwisata.
- Pemetaan wilayah pariwisata.
- Pengolahan potensi pariwisata.
- Pelaporan potensi pariwisata.
81
Pemodelan fungsi manajemen kewilayahan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.6
berikut:
act Business Process MANAJEMEN KEWILAYAHAN Model
Mulai
Pengolahan Kewilayahan
Pendataan Batas Wilayah
Pemetaan Batas Wilayah
KehutananPertanian, Peternakan
dan PerkebunanPerikanan dan Kelautan Pariwisata
Pemetaan Potensi Daerah
Pendataan Potensi
Wilayah
Pengolahan Potensi
Daerah
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.6. Activity Diagram Manajemen Kewilayahan
b. Manajemen Kepemerintahan
82
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen kepemerintahan merupakan proses
mengelola urusan kepemerintahan daerah yang meliputi
pengolahan barang, pendapatan dan perusahaan yang dimiliki
Pemda. Untuk tercapainya manajemen kepemerintahan yang
baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang
perlu dilakukan:
1) Pengolahan Barang Daerah
- Perencanaan kebutuhan.
- Pengadaan barang daerah.
- Evaluasi pengadaan.
- Pengolahan barang daerah.
- Pelaporan barang daerah.
2) Katalog Barang Daerah
- Inventaris barang daerah.
- Penyusunan kebutuhan barang daerah per satuan
kerja.
- Pelaporan nilai barang daerah.
- Verifikasi perencanaan pengadaan barang daerah.
1) Pengolahan Pendapatan Daerah
- Klasifikasi sumber pendapatan daerah.
- Pengolahan pendapatan daerah.
- Perencanaan target pendapatan daerah.
- Evaluasi pendapatan daerah.
- Pelaporan pendapatan daerah.
83
3) Pengolahan Perusahaan Daerah
- Klasifikasi perusahaan daerah.
- Pengolahan perusahan daerah.
- Evaluasi perusahaan daerah.
- Pelaporan perusahaan daerah.
Pemodelan fungsi manajemen Kepemerintahan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.7
berikut:
act Business Process MANAJEMEN KEPEMERINTAHAN Model
Mulai
Pengolahan
Kepemerintahan
Pengolahan Barang
Daerah
Pengolahan Pendapatan
Daerah
Pengolahan Perusahaan
Daerah
Perencanaan Kebutuhan
Inv entaris Barang Daerah
Pengadaan Barang
Daerah
Verifikasi Perencanaan
Ev aluasi Pengadaan
Klasifikasi Sumber
Pendapatan Daerah
Pengolahan Pendapatan
daerah
Perencanaan Target
Pendapatan Daerah
Ev aluasi Pendapatan
Daerah
Klasifikasi Perusahan
Daerah
Pengolahan Perusahaan
Daerah
Ev aluasi Perusahaan
Daerah
Selesai
Pelaporan
[Lolos]
[Tidak Lolos]
Gambar 4.7. Activity Diagram Manajemen Kepemerintahan
c. Manajemen Pembangunan
84
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen pembangunan merupakan proses
mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang
berkaitan dengan pembangunan daerah. Proses kerja
pembangunan daerah meliputi perencanaan pembangunan
dengan dinas/badan, lembaga dan unit kerja lain dalam
lingkungan Pemda, termasuk dengan instansi pusat di daerah,
penyusunan rencana strategis daerah dan dokumen
perencanaan pembangunan daerah, usulan untuk dimasukkan
kedalam program nasional, memberi masukan dalam rencana
pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja daerah,
memberikan pelayanan informasi, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan daerah,
memfasilitasi dan mediasi perencanaan kegiatan lintas
kabupaten/kota, pelaporan kegiatan pelaksanaan
pembangunan. Untuk tercapainya manajemen pembangunan
yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama
yang perlu dilakukan:
1) Data Pembangunan
- Pengolahan data pembangunan.
- Pelaporan data pembangunan.
2) Perencanaan Pembangunan
- Penyusunan rencana pembangunan.
- Pengolahan rencana pembangunan.
- Pelaporan rencana pembangunan.
85
3) Pengadaan Barang dan Jasa
- Pelaporan inventaris.
- Pelaporan kebutuhan.
- Menerima pendaftar penyedia barang dan jasa.
- Menyeleksi pendaftar.
- Pelaporan pelaksana penyedia barang dan jasa.
- Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
- Pengolahan data pengadaan.
- Pelaporan data pengadaan.
4) Pengolahan dan Monitoring Proyek
- Pengelolaan dan pemantauan proyek.
- Pelaporan progress proyek.
- Pelaporan hasil kerja proyek.
5) Evaluasi Hasil Pembangunan
- Pengelolaan dan pemantauan pembangunan.
- Pelaporan progress pembangunan.
- Pelaporan hasil pembangunan.
Pemodelan fungsi manajemen pembangunan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.8
berikut:
86
act Business Process MANAJEMEN PEMBANGUNAN Model
Mulai
Selesai
Pengolahan Data
Pembangunan
Pengolahan Data
Pembangunan
Penyusunan Rencana
Pembangunan
Pelaporan Data
Pembangunan
Pengadaan Barang dan
Jasa
Pelaporan Inv entaris
Pelaporan Kebutuhan
Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa
Rencana Pembangunan
Pengolahan Rencana
Pembangunan
Cek Kebutuhan
Penerimaan Pendaftaran
Penyedia Barang dan
Jasa
Seleksi Pendaftaran
Pengolahan Data
Pengadaan
Pengelolaan dan
Pemantauan Proyek
Pelaporan Progress
Proyek
Pelaporan Hasil Kerja
Proyek
Evaluasi Hasil Pembangunan
[Lolos]
[Ada]
[Tidak Ada]
[Ada]
[Tidak Ada]
[Tidak Lolos]
[Sesuai]
[Tidak Sesuai]
Gambar 4.8. Activity Diagram Manajemen Pembangunan
87
d. Manajemen Kemasyarakatan
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen kemasyarakatan merupakan proses
mengelolah urusan peningkatan kualitas hidup masyarakat
yang meliputi peningkatan kesehatan, pendidikan dan
penyediaan lapangan kerja di daerah. Untuk tercapainya
manajemen kemasyarakatan yang baik maka terdapat fungsi
bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan:
1) Kesehatan
- Informasi layananan kesehatan ke masyarakat.
- Pemetaan fasilitas kesehatan.
- Perencanaan pelayanan kesehatan.
- Pengolahan layanan ksehatan.
- Pelaporan layanan kesehatan.
2) Pendidikan
- Informasi layananan pendidikan ke masyarakat.
- Pemetaan fasilitas pendidikan.
- Perencanaan pelayanan pendidikan.
- Pengolahan layanan pendidikan.
- Pelaporan layanan pendidikan.
3) Tenaga Kerja
- Informasi kebutuhan tenaga kerja ke masyarakat.
- Perencanaan tenaga kerja.
- Pengolahan tenaga kerja.
- Pelaporan tenaga kerja.
88
Pemodelan fungsi manajemen kemasyarakatan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.9
berikut:
act Business Process MANAJEMEN KEMASYARAKATAN Model
Mulai
Informasi
Kemasyarakatan
Kesehatan Pendidikan Tenaga Kerja
Pemetaan Fasilitas
Kesehatan
Pemetaan Fasilitas
PendidikanPerencanaan Tenaga
Kerja
Perencanaan Layanan
Kesehatan
Perencanaan Layanan
Pendidikan
Pengolahan Layanan
Kesehatan
Pengolahan Layanan
Pendidikan
Pengolahan Tenaga Kerja
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.9. Activity Diagram Manajemen Kemasyarakatan
89
e. Manajemen Pelayanan
Ruang Lingkup:
Pelayanan publik yang diberikan oleh Pemda akan
mempengaruhi proaktif masyarakat dalam proses
pembangunanan daerah dan minat para investor dalam
menanamkan modalnya di suatu daerah. Masyarakat pada
umumnya dan dunia usaha khususnya menginginkan
pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan murah serta tarif
yang jelas dan pasti. Pemerintah perlu menyusun Standard
Pelayanan bagi setiap institusi (Dinas) di daerah yang
bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat,
utamanya dinas yang mengurus kependudukan, perizinan
bagi pelaku bisnis, penerima pengaduan masyarakat dan yang
menangani publikasi informasi ke masyarakat. Layanan
kependudukan harus didesain agar tercapai waktu yang lebih
cepat dalam pengurusan sehingga akan sangat
mengefisienkan waktu masyarakat dalam mengurus data-data
kependudukan. Perizinan berbagai sector usaha harus
didesain sedemikian rupa agar pengusaha tidak
membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengurus izin usaha,
sehingga tidak mengorbankan waktu dan biaya besar hanya
untuk mengurus perizinan. Mengolah aspirasi dan
mempublikasikan informasi Pemda kepada masyarakat
mutlak harus dilakukan agar tercipta hakekat pembangunan
yaitu upaya terencana untuk merubah wilayah dan
90
masyarakat menuju keadaan lebih baik. Deregulasi dan
Debirokratisasi mutlak harus terus menerus dilakukan oleh
Pemda, serta perlu dilakukan evaluasi secara berkala agar
pelayanan publik senantiasa memuaskan masyarakat.
Indikator yang perlu dicapai yang berhubungan dengan
kualitas pelayanan menurut konsumen ada lima (5) dimensi
(Rahayu, 1997):
- Tangibles adalah kualitas pelayanan berupa sarana fisik
kantor, komputerisasi Administrasi, Ruang Tunggu,
tempat informasi dan sebagainya.
- Realibility adalah kemampuan dan keandalan dalam
menyediakan pelayanan yang terpercaya.
- Responsivness adalah kesanggupan untuk membantui dan
menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta
tanggap terhadap keinginan konsumen.
- Assurance adalah kemampuan dan keramahan dan sopan
santun dalam meyakinkan kepercayaan konsumen.
- Emphaty adalah sikap tegas tetapi ramah dalam
memberikan payanan kepada konsumen.
Untuk tercapainya manajemen pelayanan yang baik maka
terdapat fungsi bisnis atau aktivitas yang perlu dilakukan:
1) Pelayanan Kependudukan
- Pendaftaran penduduk.
- Pengelolaan data mutasi penduduk.
- Pengelolaan data KK dan KTP.
91
- Pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan
Penduduk.
- Pembuatan Buku Induk Penduduk.
- Pelaporan data kependudukan.
2) Pelayanan Perijinan
- Menerima pendaftaran.
- Menyeleksi persyaratan.
- Memberikan keterangan.
- Mengecek kemajuan.
- Proses penerbitan perijinan.
- Menindaklanjuti pengaduan/klaim dari masyarakat.
3) Pelayanan Bisnis dan Investasi
- Informasi peluang bisnis dan investasi.
- Informasi prosedur bisnis dan investasi.
- Administrasi penanaman modal.
4) Pelayanan Pengaduan Masyarakat
- Menerima aspirasi dan menindaklanjuti pengaduan
masyarakat.
5) Pelayanan Publikasi Informasi
- Memberikan publikasi informasi.
Pemodelan fungsi manajemen pelayanan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.10
berikut:
92
act Business Process MANAJEMEN PELAYANAN Model
Mulai
Publikasi Informasi
Informasi Pelayanan
Kependudukan
Informasi Bisnis dan
Inv estasi
Informasi Pengaduan
Masyarakat
Pendaftaran Penduduk Pengelolaan Data Mutasi
Penduduk
Pengelolaan Data KK dan
KTP
Pembuatan dan
Pengolahan Akta
Pencatatan
Kependudukan
Pembuatan Buku Induk
Penduduk
Informasi Peluang Bisnis
dan Inv estasi
Informasi Prosedur Bisnis
dan Inv estasi
Administrasi Penanaman
Modal
Pendaftaran Perij inan
Pengecekan Kemajuan
Perij inan
Seleksi Persyaratan
Penerbitan Perij inan
Pengecekan Klaim Masyarakat
Penerimaan Aspirasi
Masyarakat
Tindak Lanjut Aspirasi
Masyarakat
Selesai
Pelaporan
[Tidak Lolos]
[Lolos]
[Ya]
[Tidak]
Gambar 4.10. Activity Diagram Manajemen Pelayanan
2. Aktivitas Pendukung
93
a. Manajemen Administrasi
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen administrasi merupakan proses
pengelolaan administrasi yang diperlukan dalam urusan
kepemerintahan daerah dan yang berhubungan dengan
managerial pemerintahan daerah. Untuk tercapainya
manajemen administrasi yang baik maka terdapat fungsi
bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan:
1) Administrasi arsip surat dan dokumen
- Penyusunan Surat-menyurat dan dokumen.
- Pengolahan kearsipan Surat dan dokumen.
- Pengolahan konversi surat dan dokumen.
2) Administrasi pengambilan keputusan
- Pengolahan data dan informasi yang tepat, akurat dan
cepat.
- Memberikan informasi yang akurat.
3) Administrasi kolaborasi dan koordinasi
- Penyusunan agenda kerja untuk setiap satuan kerja.
- Pengolahan agenda penugasan.
- Pengolahan laporan pertanggungjawabannya.
- Pengolahan komunikasi antar satuan kerja.
Pemodelan fungsi manajemen administrasi digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.11
berikut:
94
act Business Process MANAJEMEN ADMINISTRASI Model
Mulai
Administrasi Arsip Surat
dan Dokumen
Pengelolaan Administrasi
Administrasi Pengambilan
Keputusan
Administrasi Kolaborasi
dan Koordinasi
Penyusunan Surat dan
Dokumen
Pengolahan Kearsipan
Surat dan Dokumen
Pengolahan Konv ersi
Surat dan Dokumen
Pengolahan Data dan
Informasi yang Tepat,
Akurat, dan Cepat
Pemberian Informasi yang
Akurat
Penyusunan Agenda
Kerja
Pengolahan Agenda
Penugasan
Pengolahan Laporan
Pertanggungjawaban
Pengolahan Komunikasi
antar Satuan Kerja
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.11. Activity Diagram Manajemen Administrasi
b. Manajemen Legislasi
95
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen legislasi merupakan proses pengelolaan
data dan informasi legislatif, termasuk didalamnya data
produk hukum Pemda. Untuk tercapainya manajemen
legislasi yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas
utama yang perlu dilakukan:
1) Legislasi Katalog hukum, peraturan dan perundangan
- Pengolahan data produk hukum, peraturan dan
perundangundangan.
Pemodelan fungsi manajemen legislasi digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.12
berikut:
act Business Process MANAJEMEN LEGISLASI Model
Mulai
Selesai
Pengolahan Katalog
Hukum, Peraturan dan
Perundangan
Pengolahan Legislasi
Penyusunan Katalog
Hukum
Penyusunan Katalog
PeraturanPenyusunan Katalog
Perundangan
Pelaporan
Gambar 4.12. Activity Diagram Manajemen Legislasi
c. Manajemen Keuangan
96
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen keuangan merupakan proses
penyelenggarakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
daerah yang tepat, lengkap dan tertib atas transaksi keuangan
daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Selain itu manajemen keuangan juga merupakan
proses peningkatkan kualitas management pengelolaan
keuangan daerah, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian anggaran yang efisien, efektif, transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tercapainya manajemen
keuangan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas
utama yang perlu dilakukan:
1) Manajemen Keuangan daerah
- Penyusunan rencana anggaran.
- Pengolahan rencana anggaran.
- Pembuatan dokumen anggaran.
- Pelaporan pendapatan daerah.
- Evaluasi pemakaian anggaran.
- Pelaporan pemakaian anggaran.
Pemodelan fungsi manajemen keuangan digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.13
berikut:
97
act Business Process MANAJEMEN KEUANGAN Model
Mulai
Informasi Pendapatan
Daerah
Laporan Pendapatan
Daerah
Penyusunan Rencana
Anggaran
Pengolahan Rencana
Anggaran
Pembuatan Dokumen
Anggaran
Pemakaian Anggaran
Ev aluasi Pemakaian
Anggaran
Selesai
Pelaporan
Gambar 4.13. Activity Diagram Manajemen Keuangan
d. Manajemen Kepegawaian
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen kepegawaian merupakan proses
mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang
berkaitan dengan kepegawaian daerah. Pengolahan data dan
informasi untuk proses kerja meliputi pengadaan (termasuk
perencanaan dan persyaratan), penetapan formasi dan
penempatan, pengangkatan, pemindahan/mutasi,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, dan
98
kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan hukum,
pengembangan kompetensi (pendidikan dan pelatihan),
pengendalian jumlah, larangan, sanksi, dan penghargaan
PNS. Untuk tercapainya manajemen keuangan yang baik
maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu
dilakukan:
1) Pengadaan PNS
- Penyusunanan rencana pengadaan PNS.
- Informasi rencana pengadaan PNS.
- Menerima pendaftaran.
- Menyeleksi persyaratan.
- Memberikan keterangan tes.
- Pelaporan hasil tes.
- Pengelolaan data pengadaaan PNS.
- Pelaporan data pengadaan PNS.
2) Absensi dan Penggajian
- Pengolahan data absensi dan penggajian.
- Pelaporan data absensi dan penggajian.
3) Penilaian Kerja
- Pengolahan data penilaian.
- Evaluasi penilaian.
- Pelaporan penilaian.
4) Pendidikan dan Pelatihan
- Penyusunan kebutuhan.
- Perencanaan pendidikan dan pelatihan.
99
- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
- Evaluasi pendidikan dan pelatihan.
- Pelaporan
Pemodelan fungsi manajemen kepegawaian digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.14
berikut:
act Business Process MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
Mulai
Pengolahan Kepegawaian
Pengadaan PNS Absensi dan Penggaj ian Penilaian Kerja
Penyusunan Kebutuhan
Pendidikan dan Pelatihan
Informasi Pengadaan PNS
Pendaftaran
Seleksi Persyaratan
Memberikan Keterangan
Tes
Pengumuman Hasil Tes
Pengolahan Data Absensi Pengolahan Data
Penilaian
Pengolahan Data
Pengadaan PNS
Hasil Penilaian
Perencanaan Pendidikan
dan Pelatihan
Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan
Evaluasi Standar Kinerja
Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
Pengolahan Data
Penggaj ian
Selesai
Pelaporan
[Lolos]
[Sesuai]
[Tidak Lolos]
[Tidak Lolos]
[Lolos]
[Tidak Sesuai]
Gambar 4.14. Activity Diagram Manajemen Kepegawaian
100
e. Manajemen Sarana dan Prasarana
Ruang Lingkup:
Fungsi manajemen sarana dan prasarana merupakan proses
mengelolah urusan sarana dan prasarana yang dimiliki daerah
yang meliputi pengolahan dan monitoring sarana dan
prasarana. Untuk tercapainya manajemen sarana dan
prasarana yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas
utama yang perlu dilakukan:
1) Transportasi
- Pendataan fasilitas transportasi.
- Standarisasi fasilitas transportasi.
- Informasi fasilitas transportasi ke masyarakat.
- Pemetaan fasilitas transportasi.
- Pengolahan fasilitas.
- Pelaporan fasilitas.
2) Terminal dan pelabuahan
- Pendataan terminal dan pelabuhan.
- Standarisasi terminal dan pelabuhan.
- Informasi terminal dan pelabuhan ke masyarakat.
- Pemetaan terminal dan pelabuhan.
- Pengolahan terminal dan pelabuhan.
- Pelaporan.
3) Sarana umum
- Pendataan sarana umum.
- Standarisasi sarana umum.
101
- Informasi sarana umum ke masyarakat.
- Pemetaan sarana umum.
- Pengolahan sarana umum.
- Pelaporan .
Pemodelan fungsi manajemen sarana dan prasarana
digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada
Gambar 4.15 berikut
act Business Process MANAJEMEN SARANA dan PRASARANA Model
Mulai
Pendataan Sarana dan
Prasarana
Transportasi Terminal dan Pelabuhan Sarana Umum
Pemetaan TransportasiPemetaan Terminal dan
Pelabuhan
Pemetaan Sarana Umum
Pengolahan Sarana dan
Prasarana
Stadarisasi Sarana dan
Prasarana
Evaluasi Standarisasi
Informasi Sarana dan
Prasarana
Pelaporan
Selesai
[Sesuai]
[Tidak Sesuai]
Gambar 4.15. Activity Diagram Manajemen Sarana dan Prasarana
102
7.4.3. Bagan Hirarki Fungsi
Bagan hirarki fungsi sesuai dengan proses bisnis Bagian
Informatika yang telah dibahas dapat disederhanakan ke dalam
bagan seperti terlihat pada Bagan 4.1. berikut :
1. Manajemen Kewilayahan (MAKEL)
1.1. Tata ruang dan lingkungan hidup
1.1.1. Pendataan batas wilayah daerah
1.1.2. Pemetaan tata ruang batas wilayah
1.1.3. Perencanaan tata ruang
1.1.4. Pengolahan tata ruang
1.2. Potensi daerah
1.2.1. Pendataan potensi daerah
1.2.2. Pemetaan potensi daerah
1.2.3. Perencanaan potensi daerah
1.2.4. Pengolahan potensi daerah
1.2.5. Pelaporan potensi daerah
1.3. Kehutanan
1.3.1. Pendataan potensi kehutanan
1.3.2. Pemetaan wilayah kehutanan
1.3.3. Pengolahan potensi kehutanan
1.3.4. Palaporan potensi kehutanan
1.4. Pertanian, peternakan dan perkebunan
1.4.1. Pendataan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan
1.4.2. Pemetaan wilayah pertanian, peternakan dan perkebunan
1.4.3. Pengolahan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan
1.4.4. Pelaporan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan
1.5. Perikanan dan kelautan
1.5.1. Pendataan potensi perikanan dan kelautan
1.5.2. Pemetaan wilayah perikanan dan kelautan
1.5.3. Pengolahan potensi perikanan dan kelautan
1.5.4. Pelaporan potensi perikanan dan kelautan
1.6. Pariwisata
1.6.1. Pendataan potensi pariwisata
1.6.2. Pemetaan wilayah pariwisata
1.6.3. Pengolahan potensi pariwisata
1.6.4. Pelaporan potensi pariwisata
2. Manajemen Kepemerintahan (MAKEP)
2.1. Pengolahan barang daerah
2.1.1. Perencanaan kebutuhan
2.1.2. Pengadaan abrang daerah
2.1.3. Evaluasi pengadaan
103
2.1.4. Pengolahan barang daerah
2.1.5. Pelaporan barang daerah
2.2. Katalog barang daerah
2.2.1. Inventasi barang daerah
2.2.2. Penyusunan kebutuhan barang daerah per satuan kerja
2.2.3. Pelaporan nilai barang daerah
2.2.4. Verifikasi perencanaan pengadaan barang daerah
2.3. Pengolahan pendapatan daerah
2.3.1. Klasifikasi sumber pendapatan daerah
2.3.2. Pengolahan pendapatandaerah
2.3.3. Perencanaan target pendapatan daerah
2.3.4. Evaluasi pendapatan daerah
2.3.5. Pelaporan pendapatan daerah
2.4. Pengolahan perusahaan daerah
2.4.1. Klasifikasi perusahan daerah
2.4.2. Pengoalhan perusahaan daerah
2.4.3. Evaluasi perusahaan daerah
2.4.4. Pelaporan perusahaan daerah
3. Manajemen Pembangunan (MAPEM)
3.1. Data Pembangunan
3.1.1. Pengolahan data pembangunan
3.1.2. Pelaporan data pembangunan
3.2. Perencanaan pembangunan
3.2.1. Penyusunan perencanaan pembangunan
3.2.2. Pengolahan perencanaan pembangunan
3.2.3. Pelaporan perencanaan pembangunan
3.3. Pengadaan barang dan jasa
3.3.1. Pelaporan inventaris
3.3.2. Pelaporan kebutuhan
3.3.3. Menerima pendaftar penyedia barang dan jasa
3.3.4. Menyeleksi pendaftar
3.3.5. Palaporan pelaksana penyedia barang dan jasa
3.3.6. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
3.3.7. Pengolahan data pengadaan
3.3.8. Pelaporan data pengadaan
3.4. Pengolahan dan monitoring proyek
3.4.1. Pengolahan dan pemantauan proyek
3.4.2. Palaporan progress proyek
3.4.3. Pelaporan hasil kerja proyek
3.5. Evaluasi hasil pembangunan
3.5.1. Pengolahan dan pemantauan pembangunan
3.5.2. Pelaporan progress pembangunan
3.5.3. Pelaporan hasil pembangunan
4. Manajemen Kemasyarakatan (MAKEM)
4.1. Kesehatan
4.1.1. Informasi layanan kesehatan ke masyarakat
104
4.1.2. Pemetaan fasilitas kesehatan
4.1.3. Perencanaan layanan kesehatan
4.1.4. Pengolahan layanan kesehatan
4.1.5. Pelaporan layanan kesehatan
4.2. Pendidikan
4.2.1. Informasi layanan pendidikan ke masyarakat
4.2.2. Pemetaan fasilitas pendidikan
4.2.3. Perencanaan layanan pendidikan
4.2.4. Pengolahan layanan pendidikan
4.2.5. Pelaporan layanan pendidikan
4.3. Tenaga Kerja
4.3.1. Informasi kebutuhan tenaga kerja ke masyarakat
4.3.2. Perencanaan tenaga kerja
4.3.3. Pengolahan tenaga kerja
4.3.4. Pelaporan tenaga kerja
5. Manajemen Pelayanan (MAPEL)
5.1. Pelayanan Kependudukan
5.1.1. Pendaftaran Penduduk
5.1.2. Pengolahan data mutasi penduduk
5.1.3. Pengolahan data KK dan KTP
5.1.4. Pembuatan dan pengolahan data akta pencatatan penduduk
5.1.5. Pembuatan buku induk penduduk
5.1.6. Pelaporan data penduduk
5.2. Pelayanan Perijinan
5.2.1. Menerima Pendaftaran
5.2.2. Menyeleksi persyaratan
5.2.3. Memberikan keterangan
5.2.4. Mengecek kemajuan
5.2.5. Proses penerbitan perijinan
5.2.6. Menindak lanjut klaim masyarakat
5.3. Pelayanan Bisnis dan Investasi
5.3.1. Infromasi peluang bisnis dan investasi
5.3.2. Informasi prosedur bisnis dan investasi
5.3.3. Administrasi pananaman modal
5.4. Pelayanan Pengaduan Masyarakat
5.4.1. Menerima aspirasi dan menindak lanjut pengaduan masyarakat
5.5. Publikasi Informasi
5.5.1. Memberikan publikasi informasi
6. Manajemen Adminsitrasi (MAD)
6.1. Adminsitrasi arsip surat dan dokumen
6.1.1. Penyusunan surat menyurat dan dokumen
6.1.2. Pengolahan kearsipan surat dan dokumen
6.1.3. Pengolahan konversi surat dan dokumen
6.2. Administrasi pengambilan keputusan
6.2.1. Pengolahan data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat
6.2.2. Memberikan informasi yang akurat
105
6.3. Administrasi kolaborasi dan koordinasi
6.3.1. Penyususnan agenda kerja untuk setiap satuan kerja
6.3.2. Pengolahan agenda penugasan
6.3.3. Pengolahan laporan pertanggungjawaban
6.3.4. Pengolahan komunikasi antar satuan kerja
7. Manajemen Legislasi (MALEG)
7.1. Legislasi katalog hukum, peraturan dan perundangan
7.1.1. Mengolah data produk hukum, peraturan dan perundangan
8. Manajemen Keuangan (MANKEU)
8.1. Manajemen keuangan daerah
8.1.1. Penyusunan rencana anggaran
8.1.2. Pengolahan rencana anggaran
8.1.3. Pembuatan dokumen anggaran
8.1.4. Pelaporan pendapatan daerah
8.1.5. Evaluasi pemakaian anggaran
8.1.6. Pelaporan pemakaian anggaran
9. Manajemen Kepegawaian (MAPEG)
9.1. Pengadaan PNS
9.1.1. Penyusunan rencana pengadaan PNS
9.1.2. Informasi rencana pengadaan PNS
9.1.3. Menerima pendaftar
9.1.4. Menyeleksi persyaratan
9.1.5. Memberikan keterangan tes
9.1.6. Pelaporan hasil tes
9.1.7. Pengolahan data pengadaan PNS
9.1.8. Palaporan data pengadaan PNS
9.2. Absensi dan penggajian
9.2.1. Pengolahan data absensi dan penggajian
9.2.2. Pelaporan data absensi dan penggjaian
9.3. Penilaian kerja
9.3.1. Pengolahan data penilaian
9.3.2. Evaluasi penilaian
9.3.3. Pelaporan penilaian
9.4. Pendidikan dan pelatihan
9.4.1. Penyusunan kebutuhan
9.4.2. Perencanaan pendidikan dan pelatihan
9.4.3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9.4.4. Evaluasi pendidikan dan pelatihan
9.4.5. Pelaporan
10. Manajemen Sarana dan Prasarana (MAPRAS)
10.1. Transportasi
10.1.1. Pendataan fasilitas transportasi
10.1.2. Standarisasi fasilitas transportasi
10.1.3. Informasi fasilitas transportasi ke masyarakat
10.1.4. Pemetaan fasilitas transportasi
10.1.5. Pengolahan fasilitas
106
10.1.6. Pelaporan fasilitas
10.2. Terminal dan pelabuhan
10.2.1. Pendataan terminal dan pelabuhan
10.2.2. Standarisasi terminal dan pelabuhan
10.2.3. Informasi terminal dan pelabuhan ke masyarakat
10.2.4. Pemetaan terminal dan pelabuhan
10.2.5. Pengolahan terminal dan pelabuhan
10.2.6. Pelaporan
10.3. Sarana Umum
10.3.1. Pendataan sarana umum
10.3.2. Standarisasi sarana umum
10.3.3. Informasi sarana umum ke masyarakat
10.3.4. Pemetaan sarana umum
10.3.5. Pengolahan sarana umum
10.3.6. Pelaporan
Bagan 4.1. Bagan Hirarki Fungsi
Definisi detail dari masing-masing fungsi bisnis yang telah
diidentifikasi diuraikan pada Lampiran 1 yaitu fungsi bisnis.
Berdasarkan uraian fungsi bisnis, maka arsitektur bisnis Bagian
Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat dapat uraikan menjadi
sebuah model pada Gambar 4.16.
MAKEM
MAPRASMAPEG
MAPELMAKEP
MAKEU
MAPEM
MALEGMAD
MAKEW
PROSES BISNIS INTI
PROSES BISNIS PENDUKUNG
Gambar 4.16. Arsitektur Bisnis Bagian Informatika
Keterangan :
MAKEW : Manajemen Kewilayahan
MAKEP : Manajemen Kepemerintahan
MAPEM : Manajemen Pembangunan
MAKEM : Manajemen Kemasyarakatan
107
MAPEL : Manajemen Pelayanan
MAD : Manajemen Administrasi
MALEG : Manajemen Legislasi
MAKEU : Manajemen Keuangan
MAPEG : Manajemen Pegawai
MAPRAS : Manajemen Sarana dan Prasarana
7.5. Phase C. Information System Architecture
7.5.1. Arsitektur Data
Pada tahapan ini dilakukan perancangan arsitektur data yang
bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan
digunakan pada arsitektur aplikasi. Ada dua tahapan dalam membuat
arsitektur data yaitu:
1. Mendefinisikan Entitas
Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis yang telah
didefiniskan pada Gambar 4.1 Value Chain Bagian Informatika.
Berikut ini seperti terlihat pada Tabel 4.10 adalah kandidat entitas
yang diperoleh dari fungsi bisnis yang dijabarkan tersebut:
Tabel 4.10. Kandidat Entitas
Fungsi Bisnis Kandidat
Entitas
Entitas
Manajemen
Kewilayahan
Kewilayahan 1. Wilayah
2. Kecamatan
3. Kelurahan/Desa
4. Potensi Daerah
5. Cluster
Manajemen
Kepemerintahan
Barang Daerah 1. Barang
2. Golongan
3. Tanah
4. Jalan
5. Jembatan
6. Bangunan
7. Gedung
8. Kendaraan
9. Peralatan
108
10. Buku
11. Departemen
12. Status Barang
Pendapatan Daerah 1. Pendapatan
2. Sumber_potensi
3. Perusahaan
Manajemen
Pembangunan
Pembangunan 1. Departemen
2. Kegiatan Pembangunan
3. Program Pembangunan
4. Evaluasi Pembangunan
5. Rencana Kegiatan
Pembangunan
6. Rencana Program
Pembangunan
7. Renstra
Proyek Pengadaan
Barang dan Jasa
1. Departemen
2. Aset
3. Kebutuhan
4. Penyedia
5. Proyek
6. Progress
7. Evaluasi
8. Berita
Manajemen
Kemasyarakatan
Kemasyarakatan 1. Departemen
2. Fasilitas
3. Unit
4. Pelayanan
5. Tenaga Kerja
6. Lowongan
7. Berita
Manajemen
Pelayanan
Kependudukan 1. Penduduk
2. KK
3. KTP
4. Mutasi
5. Akta Kelahiran
6. Akta Pengakuan Anak
7. Akta Pernikahan
8. Akta Perceraian
9. Akta Kematian
10. Buku Induk Detail
109
Perijinan 1. Pemohon
2. Pendaftar
3. Jenis Ijin
4. Persyaratan
5. Pembayaran
6. Berita Acara
7. Tim Teknik
8. Proses
9. Surat Ijin
Pelayanan Publik 1. Berita
2. Masalah
3. Respon
4. Persyaratan
5. Administrasi
6. Berita Pemda
Manajemen
Administrasi
Arsip 1. Departemen
2. Surat Masuk
3. Surat Keluar
4. Klasifikasi Surat
5. Dokumen
6. Klasifikasi Dokumen
7. Arsip
8. Konversi Surat
9. Konversi Dokumen
Manajerial 1. Departemen
2. Agenda Kerja
3. Agenda Penugasan
4. Surat Penugasan
5. Laporan Kerja
6. Informasi
Manajemen
Legislasi
Legislasi 1. Departemen
2. Katalog
3. Hukum
4. Hukum Klasifikasi
5. Peraturan
6. Peraturan Klasifikasi
7. Perundangan
8. Perundangan Klasifikasi
Manajemen
Keuangan
Pendapatan
Keuangan
1. Pendapatan daerah
2. Bendahara Penerima
3. Penerimaan Pendapatan
4. Pembayaran
5. Pembayaran detail
6. Transaksi Jornal
7. Kas Bendahara Umum
110
Daerah(BDU)
8. Kas Bendahara Penerima
9. Buku Bank
Pengeluaran
Keuangan
1. Bendahara Pengeluaran
2. Surat Perintah Pencairan
Dana Langsung
Gaji(SP2D LS Gaji)
3. Surat Perintah Pencairan
Dana Langsung Uang
Persedian/Ganti
Uang/Tambahan
Uang(SP2D LS
UP/GU/TU)
4. Surat PertanggungJawaban
Uang Persedian/Ganti
Uang/Tambahan
Uang(SPJ TU/GU/TU)
5. Surat Perintah Pencairan
Dana Langsung (SP2D
LS)Barang dan Jasa
6. Pengembalian Belanja
7. Jurnal Pengeluaran
8. Pembayaran
9. Bank Bendahara
10. Kas Bendahara
Manajemen
Kepegawaian
Pengadaan PNS 1. Pendaftar
2. Biodata
3. Informasi
4. Jadwal Tes
5. Hasil Tes
Kepegawaian 1. Pegawai
2. Golongan
3. Jabatan
4. Eselon
5. Departemen
6. Status
7. RiwayatPendidikan
8. Absensi
9. Penilaian
10. Pelatihan
11. Kompetensi Penilaian
12. Materi Pelatihan
111
Manajamen Sarana
dan Prasarana
Sarana dan Prasarana 1. Tranportasi
2. Terminal
3. Rute
4. Jadwal
5. Sarana Umum
6. Berita
2. Membuat Model Konseptual Class Diagram
Model konseptual merupakan pendefinisian sekumpulan
entitas, atribut dan relasi yang digambarkan menggunakan Class
Diagram. Berikut penjelasan model konseptual Class Diagram
untuk masing-masing kandidat entitas berdasarkan fungsi bisnis:
a. Manajemen Kewilayahan
1) Kewilayahan
Gambar 4.17. Class Diagram Kewilayahan
112
b. Manajemen Kepemerintahan
1) Barang Daerah
Gambar 4.18. Class Diagram Barang Daerah
113
2) Pendapatan Daerah
Gambar 4.19. Class Diagram Pendapatan Daerah
c. Manajemen Pembangunan
1) Pembangunan
Gambar 4.20. Class Diagram Pembangunan
114
2) Proyek Pengadaan Barang dan Jasa
Gambar 4.21. Class Diagram Pengadaan Barang dan Jasa
115
d. Manajemen Kemasyarakatan
1) Kemasyarakatan
Gambar 4.22. Class Diagram Kemasyarakatan
116
e. Manajemen Pelayanan
1) Kependudukan
Gambar 4.23. Class Diagram Kependudukan
117
2) Perijinan
Gambar 4.24. Class Diagram Perijinan
118
3) Pelayanan Publik
Gambar 4.25. Class Diagram Pelayanan Publik
119
f. Manajemen Administrasi
1) Arsip
Gambar 4.26. Class Diagram Arsip
120
2) Manajerial
Gambar 4.27. Class Diagram Manajerial
121
g. Manajemen Legislasi
1) Legislasi
Gambar 4.28. Class Diagram Legislasi
122
h. Manajemen Keuangan
1) Pendapatan Keuangan
Gambar 4.29. Class Diagram Pendapatan Keuangan
123
2) Pengeluaran Keuangan
Gambar 4.30. Class Diagram Pengeluaran Keuangan
124
i. Manajemen Kepegawaian
1) Pengadaan PNS
Gambar 4.31. Class Diagram Pengadaan PNS
125
2) Kepegawaian
Gambar 4.32. Class Diagram Kepegawaian
126
j. Manajemen sarana dan Prasarana
1) Sarana dan Prasarana
Gambar 4.33, Class Diagram Sarana dan Prasarana
127
7.5.2. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi diidentifikasi berdasarkan pada:
1. Kebutuhan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan ditiap fungsi bisnis.
2. Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis.
3. Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis.
Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum sudah
dijelaskan pada uraian tentang pemodelan proses bisnis, sehingga
penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk membantu
fungsi bisnis utama dan pendukung organisasi dapat definisikan
menggunakan Application Portfolio.
128
Solusi aplikasi Bagian Informatika untuk mendukung terhadap fungsi bisnisnya dapat terlihat pada
Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11. Solusi Aplikasi
NO ID FUNGSI
BISNIS
PERMASALAHAN POLA SOLUSI SI SOLUSI APLIKASI
1 MAKEW Tata ruang dan lingkungan
hidup
Pembuatan Aplikasi untuk Tata ruang dan
lingkungan hidup
1.1. Aplikasi Manajemen Tata Ruang
Potensi daerah Pembuatan Aplikasi untuk Potensi daerah 1.2. Aplikasi Manajemen Potensi Daerah
Kehutanan Pembuatan Aplikasi untuk Kehutanan 1.3. Aplikasi Manajemen Kehutanan
Pertanian, peternakan, dan
perkebunan
Pembuatan Aplikasi untuk Pertanian,
peternakan, dan perkebunan
1.4. Aplikasi Manajemen Pertanian dan
perkebunan
1.5. Aplikasi Manajemen Peternakan
Perikanan dan kelautan
Pembuatan Aplikasi untuk Perikanan dan
kelautan
1.6. Aplikasi manajemen Kelautan dan Perikanan
Pariwisata Pembuatan Aplikasi untuk Pariwisata 1.7. Aplikasi Manajemen Pariwisata
2 MAKEP Pengolahan barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan
barang daerah
2.1. Aplikasi Manajemen Barang Daerah
Katalog barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk katalog barang
daerah
2.2. Aplikasi Inventaris Barang Daerah
Pengolahan pendapatan daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan
pendapatan daerah
2.3. Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah
Pengolahan perusahaan daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan
perusahaan daerah
2.4. Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
129
3 MAPEM Data Pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen data
pembangunan
3.1. Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk perencanaan
pembangunan.
3.2. Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Pengadaan Barang dan jasa Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan barang
dan jasa.
3.3. Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Pengolahan dan monitoring
proyek
Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan dan
monitoring proyek.
3.4. Aplikasi Manajemen dan monitoring Proyek
Evaluasi hasil pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk evaluasi hasil
pembangunan.
3.5. Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
4 MAKEM Kesehatan Pembuatan Aplikasi untuk Kesehatan 4.1. Aplikasi Pelayanan Kesehatan
Pendidikan Pembuatan Aplikasi untuk Pendidikan 4.2. Aplikasi Pelayanan Pendidikan
Tenaga kerja Pembuatan Aplikasi untuk Tenaga Kerja 4.3. Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
5 MAPEL Pendaftaran dan pendataan
penduduk tidak efisien,
Membuat Aplikasi untuk kependudukan 5.1. Aplikasi Kependudukan
Pengurusan perijinan kompleks, Membuat Aplikasi untuk perijinan 5.2. Aplikasi Perijinan
Bisnis dan Investasi, Membuat Aplikasi bisnis dan investasi 5.3. Aplikasi Bisnis dan Investasi
Pengaduan dan aspirasi
masyarakat
Membuat Aplikasi untuk pengaduan dan
aspirasi masyarakat
5.4. Aplikasi e-Gov Portal
Publikasi informasi Membuat Aplikasi untuk publikasi informasi
Pemda
5.5. Aplikasi e-Gov Portal
6 MAD Arsip surat dan dokumen Pembuatan aplikasi untuk Surat dan
Dokumen Elektronik
6.1. Aplikasi Arsip Surat
6.2. Aplikasi Arsip Dokumen
Pengambilan keputusan Pembuatan Aplikasi untuk Sistem
Pengambilan Keputusan
6.3. Aplikasi Eksekutif Daerah
Kolaborasi dan koordinasi Pembuatan Aplikasi Kolaborasi dan 6.4. Aplikasi Koloborasi dan Koordinasi
130
koordinasi
7 MALEG Penyediaan Katalog hukum,
peraturan dan perundangan
tidak efisien
Pembuatan Aplikasi untuk Katalog hukum,
peraturan dan perundangan yang ter-update
real time
7.1. Aplikasi Legislasi
8 MAKEU Pengolahan Keuangan Daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolah
keuangan daerah yaitu untuk mengolah
pendapatan dan pengeluaran keuangan yang
dapat terintegrasi dengan pengolahan sumber
pendapatan daerah
9.1. Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah
9 MAPEG Pengadaan PNS Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan PNS 9.1 Aplikasi Penerimaan PNS
Absensi dan Penggajian Pembuatan Aplikasi untuk Absensi dan
penggajian
9.2 Aplikasi Absensi
9.3 Aplikasi Penggajian
Penilian Kerja Pembuatan Aplikasi untuk Penilaian Kinerja
PNS
9.4 Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
Pendidikan dan pelatihan Pembuatan Aplikasi untuk pendidikan dan
pelatihan
9.5 Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
10 MAPRAS Transportasi Pembuatan Aplikasi untuk Transportasi 10.1. Aplikasi Manajemen Transportasi
Terminal dan Pelabuhan Pembuatan Aplikasi untuk Terminal dan
Pelabuhan
10.2. Aplikasi Manajemen Terminal
Sarana umum Pembuatan Aplikasi untuk Sarana umum 10.3. Aplikasi Manajemen Sarana Umum
131
Berdasarkan beberapa kandidat dari solusi aplikasi yang
terdapat pada Tabel. 4.11, maka Application Portfolio Bagian
Informatika dapat dilihat pada Tabel. 4.12 berikut:
Tabel 4.12. Application Portfolio
KODE NAMA APLIKASI FUNGSIONALITAS
AP-1.1 Aplikasi Manajemen Tata Ruang Pendataan (inventarisasi) dan pemetaan wilayah
pertanahan, tataguna tanah dan kepemilikan
tanah.
AP-1.2 Aplikasi Manajemen Potensi Daerah Pendataan (inventarisasi) sumber-sumber potensi
daerah, perencanaan dan pemanfaatan potensi
daerah dalam program pembangunan daerah dan
pemetaan potensi daerah.
AP-1.3 Aplikasi Manajemen Kehutanan Pendataan (inventarisasi) sektor Kehutanan,
Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi
kehutanan dan publikasi potensi kehutanan.
AP-1.4 Aplikasi Manajemen Pertanian dan
perkebunan
Pendataan (inventarisasi) sektor pertanian dan
perkebunan, Pemetaan wilayah berdasarkan
klasifikasi dan jenis pertanian dan perkebunan
serta publikasi potensi pertanian dan perkebunan.
AP-1.5 Aplikasi Manajemen Peternakan Pendataan (inventarisasi) sektor peternakan,
Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi, dan
jumlah peternakan serta publikasi potensi
peternakan.
AP-1.6 Aplikasi manajemen Kelautan dan
Perikanan
Pendataan (inventarisasi) sektor kelautan dan
perairan, Pemetaan wilayah berdasarkan
klasifikasi kelautan dan perairan serta publikasi
potensi kelautan dan perairan
AP-1.7 Aplikasi Manajemen Pariwisata Pendataan (inventarisasi) sektor Pariwisata,
Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi dan
tempat pariwisata serta publikasi potensi
pariwisata.
AP-2.1 Aplikasi Manajemen Barang Daerah Perencanaan pengadaan kebutuhan barang daerah,
memperkirakan kebutuhan barang setiap unit
kerja, mencatat sejarah dan nilai pemanfaatan
barang serta sejarah penggunaan barang,
pengawasan dan pengelolaan barang daerah
AP-2.2 Aplikasi Inventaris Barang Daerah Pendaftaran, klasifikasi jenis, pengelompokan
kebutuhan satuan kerja, perkiraan nilai dan
verifikasi untuk pengadaan barang daerah
berdasarkan nilai barang dan pemanfaatan.
AP-2.3 Aplikasi Manajemen Pendapatan Pengidentifikasi dan inventarisasi semua sumber
132
Daerah pendapatan daerah, klasifikasi jenis pendapatan
daerah, perencanaan target pendapatan daerah
tahunan berdasarkan statistik data pendapatan
tahun-tahun sebelumnya .
AP-2.4 Aplikasi Manajemen Perusahaan
Daerah
Pengidentifikasi dan inventarisasi semua
perusahaan daerah, termasuk RSUD dan
Pembuatan sistem informasi perusahaan daerah
yang meliputi: jenis usaha, profil, info pimpinan
perusahaan dan penyedia template Pelaporan.
AP-3.1 Aplikasi Manajemen Data
Pembangunan
Penyediakan data dan informasi pembangunan
dari setiap satuan kerja yang akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan sebagai bahan masukan
bagi penyusunan perencanaan pembangunan.
AP-3.2 Aplikasi Perencanaan Pembangunan Pembuatan perencanaan pembangunan daerah
meliputi semua aspek dan pembuatan template
untuk renstra oleh tiap satuan kerja Pemda yang
memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan.
AP-3.3 Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa Penyediaan template alur kerja elektronik untuk
persiapan proyek, katalog poryek yang sudah
pernah dilaksanakan,penjadwalan proyek,
pengolahan proyek, pengumuman, pendaftaran
dan penyedia template pelaporan pengadaan
barang dan jasa.
AP-3.4 Aplikasi Manajemen dan monitoring
Proyek
Pengolahan, pembuatan progress proyek,
monitoring dan penyedia template pelaporan
proyek pembangunan.
AP-3.5 Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan Pengelohan, monitoring, penyedia template
evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya
verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah
direncanakan dan penyedia templete pelaporan
hasil pembangunan daerah.
AP-4.1 Aplikasi Pelayanan Kesehatan Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan
pelayanan kesehatan, pemetaan serta penyedia
templete pembutan laporan.
AP-4.2 Aplikasi Pelayanan Pendidikan Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan
pelayanan pendidikan, pemetaan serta penyedia
templete pembutan laporan.
AP-4.3 Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja Publikasi informasi kebutuhan tenaga kerja,
pemetaan kebutuhan tenaga kerja serta penyedia
templete pembutan laporan.
AP-5.1 Aplikasi Kependudukan Pendaftaran, pembuatan dan pengelolaan data
mutasi, pembuatan dan pengolahan data KK dan
KTP, pembuatan dan pengelolaan data Akta
Pencatatan (akta kelahiran, perkawinan,
133
perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan
anak), Pembuatan Buku Induk, Buku Mutasi dan
Pelaporan data kependudukan.
AP-5.2 Aplikasi Perijinan Pendaftaran, menyeleksi persyaratan,
memberikan keterangan, mengecek kemajuan
proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti
pengaduan/klaim dari masyarakat.
AP-5.3 Aplikasi Bisnis dan Investasi Publikasi informasi promosi dan keunggulan
daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan
investasi, informasi yang jelas tentang syarat-
syarat, prosedur dan tatalaksana investasi dan
pengusahaan kegiatan bisnis dan pengolah
administrasi penanaman modal.
AP-5.4 Aplikasi e-Gov Portal Fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi,
menindaklanjuti pengaduan masyarakat dalam
rangka proses penyelenggaraan kepemerintahan
daerah serta publikasi informasi Pemda (berita
dan layanan masyarakat).
AP-6.1 Aplikasi Arsip Surat Penyiapan template surat, pengarsipan (surat
masuk / surat keluar) dan konversi surat digital.
AP-6.2 Aplikasi Arsip Dokumen Pengelompokan, Pengarsipan dan konversi
dokumen digital
AP-6.3 Aplikasi Eksekutif Daerah Penyedia data dan informasi yang tepat, akurat
dan cepat bagi pengguna dan penyajian laporan
atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan.
AP-6.4 Aplikasi Koloborasi dan Koordinasi Penyediakan pengelolaan agenda kerja dan
agenda penugasan untuk setiap satuan kerja.
AP-7.1 Aplikasi Legislasi Penyedia data berdasarkan klasifikasi dari semua
produk hukum, peraturan dan
perundangundangan
AP-8.1 Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah Pengelolah Pendapatan dan pengeluaran daerah
AP-9.1 Aplikasi Penerimaan PNS Perencanaan, pengumuman, pelamaran,
penyaringan dan pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima) serta
Pelaporan.
AP-9.2 Aplikasi Absensi Pencatatan jam masuk, jam pulang, jam kerja
efektif, kekurangan jam kerja, kelebihan jam
kerja, pengelolaan data cuti, libur pegawai dan
pelaporan.
AP-9.3 Aplikasi Penggajian Penggajian pegawai dan rekapitulasi pelaporan
penggajian dengan kategorisasi jumlah gaji yang
dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji
yang dibayar per satuan kerja.
AP-9.4 Aplikasi Penilaian Kinerja PNS Penilaian kinerja pegawai untuk keperluan
pemberian penghargaan (kenaikan pangkat dan
134
promosi jabatan) dan pemberian sanksi serta
pelaporan.
AP-9.5 Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan Penyediaan silabus dan materi pelatihan sesuai
dengan kompetensi, klasifikasi kompetensi yang
dimiliki pegawai serta pelaporan.
AP-10.1 Aplikasi Manajemen Transportasi Pendataan (inventarisasi) dan Publikasi informasi
sarana dan prasarana transportasi yang dimiliki
Pemda, informasi rute (dari dan tujuan), rute
utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan
kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah
kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan
dan kedatangan (waktu), standar tarif (sesuai
dengan jenis dan kelas kendaraan) serta tempat
transit.
AP-10.2 Aplikasi Manajemen Terminal Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan
Publikasi informasi Terminal yang dimiliki
Pemda.
AP-10.3 Aplikasi Manajemen Sarana Umum Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan
Publikasi informasi sarana yang dimiliki Pemda.
Berdasarkan application portfolio pada Tabel 4.12, maka
solusi aplikasi untuk Bagian Informatika dapat dipetakan ke
dalam arsitektur bisnis seperti terlihat pada Gambar 4.34 berikut:
MAKEM
MAPRASMAPEG
MAPELMAKEP
MAKEU
MAPEM
MALEGMAD
MAKEW
PROSES BISNIS INTI
PROSES BISNIS PENDUKUNG
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3
AP-1.4
AP-1.5
AP-2.1 AP-2.2
AP-2.3 AP-2.4
AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
AP-3.4 AP-3.5
AP-4.1
AP-4.2 AP-4.3
AP-5.1 AP-5.2
AP-5.3 AP-5.4
AP-6.1 AP-6.2
AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
AP-9.2AP-9.1
AP-9.3 AP-9.4
AP-10.1
AP-9.5
AP-1.6 AP-1.7
AP-8.1 AP-10.2 AP-10.3
Gambar 4.34. Solusi Aplikasi
135
Sedangkan untuk arsitektur sistem aplikasi dapat
dimodelkan menggunakan application landscape, dimana
menggambarkan hubungan kedekatan antar sistem aplikasi yang
dapat terlihat pada Gambar 4.35 berikut:
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
Portal Web
Client Aplication (Laptop, Dekstop)
Use
r P
rofi
le M
an
agem
ent
Net
wo
rk S
ecu
rity
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5
AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
AP-3.4
AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4
AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
AP-10.1
AP-9.4AP-8.1 AP-9.5AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3
AP-3.5
AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1
AP-10.3AP-10.2
AP-1.6 AP-1.7
Gambar 4.35. Arsitektur Sistem Aplikasi
Berdasarkan arsitektur sistem aplikasi yang terlihat pada
Gambar 4.35, maka dapat dilakukan proses pemetaan terhadap
komponen infrastuktur yang mengacu pada Technical Reference
Model (TRM) TOGAF seperti terlhat pada Gambar 4.36 berikut:
136
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
Portal Web
Client Aplication (Laptop, Dekstop)
User P
rofi
le M
an
agem
en
t
Netw
ork S
ecu
rit
y
Infrastructure Aplications Business Aplications
Application Programming Interface
Softw
are E
ngin
erin
g
Secu
rity
Syste
m &
Netw
ork M
an
ag
em
en
t
Tran
sa
ctio
n P
rocessin
g
Locatio
ns &
Dir
ekto
ry
User I
nte
rfa
ce
In
tern
atio
nal O
pertio
n
Data
In
terC
han
ge
Data
Man
agem
en
t
Gra
ph
ics &
Im
age
Operating Sytem Services
Network Services
Communications Infrastructure Interface
Communication Infrastructure
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5
AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
AP-3.4
AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4
AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
AP-10.1
AP-9.4AP-8.1 AP-9.5AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3
AP-3.5
AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1
AP-10.3AP-10.2
AP-1.6 AP-1.7
Arsitektur Sistem Aplikasi
Arsitektur Teknologi
Gambar 4.36. Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap
Arsitektur Teknologi
Komponen Infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan
arsitektur sistem aplikasi dengan arsitektur teknologi terlihat
seperti Gambar 4.37 berikut:
137
Infrastructure Aplications Business Aplications
Application Programming Interface
Softw
are
En
gin
erin
g
Secu
rity
Syste
m &
Netw
ork
Man
ag
em
en
t
Tra
nsa
ctio
n P
rocessin
g
Locatio
ns &
Dire
kto
ry
Use
r Inte
rface
Inte
rna
tion
al O
pertio
n
Data
Inte
rCh
an
ge
Data
Man
agem
en
t
Gra
ph
ics &
Image
Operating Sytem Services
Network Services
Communications Infrastructure Interface
Communication Infrastructure
Daftar Aplikasi
MS Visio
XML Over HTTP
Server : Linux
Dekstop : Windows XP, Win 7
eMail SMTP & POP Server
LAN, Wireles & Internet
PHP on Apache
Webserver,
Firefox Web
Browser
Enterprise
Firewall, SSL
LDPA
Horde
Webmail
Gambar 4.37. Komponen Infrastruktur Pemetaan
Berdasarkan pemetaan arsitektur sistem aplikasi terhadap
arsitektur teknologi yang terlihat pada Gambar 4.36 dan mengacu
kepada komponen infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan
seperti terlihat pada Gambar 4.37, maka dapat dibuat arsitektur
secara keseluruhan (Overall Architecture) yang dapat dilihat pada
Gambar 4.38 berikut:
138
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
Portal Web
Client Aplication (Laptop, Dekstop)
Use
r P
rofi
le M
an
agem
en
t
Netw
ork
Secu
rity
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5
AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
AP-3.4
AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4
AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
AP-10.1
AP-9.4AP-8.1 AP-9.5AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3
AP-3.5
AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1
AP-10.3AP-10.2
AP-1.6 AP-1.7
Graphic Design Tool (Laptop)
Operating Sytem Services
Network Services
Communication Infrastructure
MS Visio XML Over HTTP
Server : Linux
Dekstop : Windows XP, Win 7
eMail SMTP & POP Server
LAN, Wireles & Internet
Firefox
Enterprise
Firewall, SSL
Open LDPA
Horde Webmail
PHP on Apache Webserver
VB Client
Gambar 4.38. Overall Architecture
Berdasarkan overall architecture pada Gambar 4.38,
kategori yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Infrastucture Application
Infrastucture Application terdiri dari server aplikasi, server
web, dan server database.
2. Business Application
Business Aplication merupakan daftar aplikasi yang
dibutuhkan dan mengacu pada application portfolio seperti
terlihat pada Tabel 4.11, yang terdiri dari 37 aplikasi.
139
3. Spesifikasi Komponen:
a. Graphics dan Image
Layanan yang menyediakan fungsi untuk membuat,
menyimpan, mengambil, dan memanipulasi gambar.
Layanan tersebut meliputi :
1) Layanan manajemen obyek grafis: mendefinisikan
multi-dimensi objek grafis.
2) Drawing: mendefenisikan layanan yang mendukung
penciptaan dan manipulasi gambar menggunakan
OpenGL.
3) Imaging: mendefinisikan fungsi yang menyediakan
untuk creation, scan, edit, compress, dan
decompression gambar sesuai dengan standar format
gambar yang diakui menggunakan OpenGL.
b. Data Interchange
Layanan yang memberikan dukungan khusus untuk
pertukaran data antara aplikasi dan lingkungan eksternal
pada platform aplikasi yang sama maupun berbeda. Data
maupun informasi antar satuan kerja di lingkungan Pemda
Kabupaten Sumba Barat sangat diperlukan.
c. User Interface
Berbasis Graphical User Interface (GUI).
140
d. Locations and Directory
Layanan yang memberikan dukungan khusus untuk
mencari sumber informasi yang diperlukan dan sebagai
perantara antara layanan pada klien dan penyedia layanan
menggunakan LDPA.
e. Security
Layanan yang diperlukan untuk melindungi informasi
rahasia dalam sistem informasi. Tingkat perlindungan
yang sesuai ditentukan berdasarkan nilai dari informasi
kepada pengguna. Keamanan yang diterapkan
menggunakan konsep authentication dan account data.
4. Operating System Services :
a. Desktop : Windows XP dan Windows 7
b. Server : Linux
5. Network Services
Layanan jaringan yang menyediakan akses ke data dan
modifikasi data atau metadata dalam basis data remote atau local.
6. Communication Infrastructure
Infrastruktur jaringan yang terdiri dari LAN, Wireless, dan
Internet.
141
7.6. Phase D. Technology Architecture
Berdasarkan hasil pengkajian langsung terhadap kondisi
teknologi saat ini, maka arsitektur teknologi yang diusulkan
adalah sebagai berikut:
7.6.1. Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi
Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah
model yang menggambarkan proses transformasi informasi antara
sistem aplikasi yang telah dirancang pada Gambar 4.35 yaitu
arsitektur sistem aplikasi, aliran informasi antara sistem aplikasi
dapat dilihat pada Gambar 4.39 berikut:
Net
wo
rk S
ecu
rity
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
Client Applications (Dekstop, Laptop)
Portal Web
Use
r M
an
ag
emen
t P
rofi
le
MAKEM
MAPEM
MAKEW
MAD
MAPEG
MAPRAS
MAPEL
MALEG MAKEP
MAKEU
Gambar 4.39. Aliran Infromasi Antar Sistem Aplikasi
142
7.6.2. Platform Aplikasi
Platform aplikasi yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar
4.40 berikut:
143
Gambar 4.40. Platform Aplikasi
Client
Interface
Network
Presentation
Aplication
Aplication
Integration
Database
Web Browser Web Browser Web Browser Web Browser VB Client VB Client VB Client VB Client VB Client VB Client
MAPRAS MAKEM MAPELMAKEW MALEG MAPEM MAKEP MAPEG MADMAKEU
Internet-
HTTPs
Internet-
HTTPs
Internet-
HTTPs
Internet-
HTTPsLANLANLANLANLANLAN
Web Server
&
PHP
Web Server
&
PHP
Web Server
&
PHP
Web Server
&
PHP.Net Server .Net Server.Net Server.Net Server.Net Server.Net Server
SOAP ODBC
144
Client
Interface
Network
Presentation
Aplication
Aplication
Integration
Database
Web Browser VB Client
MAPRAS MAKEM MAPELMAKEW MALEG MAPEM MAKEP MAPEG MADMAKEU
Internet-
HTTPsLAN
Web Server
&
PHP.Net Server
SOAP ODBC
Web
ServerApp.
Server
Gambar 4.41. Platform Aplikasi Terpadu
145
7.6.3. Infrastructure Topology
Berdasarkan kondisi yang saat ini sudah tersedia di Bagian
Informatika, layanan jaringan yang akan diberikan berupa LAN,
wireless, internet, web Server, basis data server, dan .Net aplikasi
server. Untuk layanan jaringan LAN dan Wireless digunakan
oleh user berbagi sumber daya seperti printer dan pertukaran
data. Internet digunakan untuk akses informasi dan komunikasi
khususnya antar Dinas, Bagian dan Badan Pemda. Web server
digunakan sebagai penyimpanan aplikasi berbasis web. Basis data
server digunakan sebagai penyimpanan dan pengolahan data
MAKEW, MAKEP, MAPEM, MAKEM, MAPEL, MAD,
MALEG, MAKEU, MEPEG dan MAPRAS, serta .Net aplikasi
server dialokasikan untuk kepentingan penyimpanan aplikasi
yang berbasis Desktop.
Hasil identifikasi keragamam pengembangan jaringan dapat
dilihat pada Tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13. Identifikasi Pengembangan Jaringan
NO KERAGAMAN KETERANGAN
1 Jenis Layanan LAN, Wireless, Internet, Web Server,
Basis data Server, .Net Aplikasi Server
2 Skalabilitas PC : 65 Unit, Laptop : 47 Unit, Total :
112 Unit
3 Lokasi Terpisah-pisah di beberapa tempat
4 Besar BandWith 1 MB Dedicated
5 Ketersediaan Hardware 1 Modem
1 Switch 16 Port
1 Switch 32 Port
11 Wireless Radio
1 Repeater RSPD
1 Access Point
6 Nework Software Open Source
146
7 Managebility Belum Tersedia
8 Security Belum Tersedia
9 Alokasi Biaya Belum Tersedia
10 SDM 8 Orang SDM, Kurang Mengetahui
Jaringan
Infrastructure topology yang diusulkan berdasarkan
keragaman pengembangan jaringan dan kondisi yang tersedia
saat ini terbagi atas dua skema jaringan yaitu dengan
menggunakan koneksi kabel dan wireless. Untuk skema jaringan
menggunakan koneksi kabel dikhususkan pada Kantor Pusat
Pemda karena pertimbangan lokasi bangunan yang berdekatan
dengan Bagian Informatika yang bertindak sebagai pusat data
sedangkan skema jaringan yang menggunakan koneksi wireless
dibuat untuk menghubungkan beberapa Dinas, Bagian dan Badan
Pemda Kabupaten Sumba Barat yang jaraknya jauh dari Bagian
Informatika dengan memanfaatkan kondisi jaringan yang sudah
ada. Skema Jaringan antar Dinas, Bagian dan Badan Pemda
Kabupaten Sumba Barat secara umum dapat terlihat pada Gambar
4.42 berikut:
147
Gambar 4.42. Skema Jaringan antar Dinas/Bagian/Badan Pemda Kabupaten Sumba Barat
148
Skema infrastuktur jaringan Bagian Informatika dengan
Kantor Pusat Pemda Kabupaten Sumba Barat yang menggunakan
koneksi kabel dapat dilihat pada Gambar 4.43 berikut:
Internet
Firewall
Modem
Server
Gateway
Switch
Public
Switch
Local 1
Proxy Web Server .Net Appl Server
Database
Server NOC
Bagian Informatika
Switch
Local 2
Printer
PC Bagian Informatika
Bagian
Pemerintah
Bagian
EkonomiBagian
Hukum
Bagian
Humas & Protokol
Bagian
OrganisasiPol PP
Bagian
Perlengkapan
Bagian
Umum, Asisten 3Bupati, Sekda
Asisten 1,2 &
Bagian Pembangunan
Bagian Kesra
Wakil Bupati
Gambar 4.43. Skema Jaringan Bagian Informatika dengan Kantor Pusat
Skema untuk tiap Dinas, Bagian dan Badan Pemda
Kabupaten Sumba Barat yang terkoneksi dengan Bagian
Informatika menggunakan wireless dapat di lihat pada Gambar
4.44 berikut:
149
Gambar 4.44. Skema Jaringan Dinas/Bagian/Badan yang terhubung dengan
Bagian Informatika menggunakan Wireless
7.7. Phase E. Oppurtinities and Solution
Tahapan ini dijelaskan gap analisis dari sistem informasi
dan gap teknologi (komponen infrastruktur) yang dimodelkan
dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
150
7.7.1. Tabulasi Gap Sistem Informasi
Gap SI merupakan sebuah tabel yang menggambarkan
kondisi saat ini dengan yang akan datang. Gap yang terjadi dapat
dilihat pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14. Gap Analisa Sistem Informasi
FUTURE
MAKEW MAKEP ELIMINATEDMAPRASMAPEGMAKEUMALEGMADMAPELMEKEMMAPEM
NEW
EX
IS
TIN
G
SIMAKDA
Website PEMDA
Kab. Sumba Barat
Replace
Remove
Add Add AddAddAddAddAddAddAdd
7.7.2. Tabulasi Gap Teknologi (Komponen Infrastruktur)
Tabulasi gap teknologi memperlihatkan teknologi
perangkat lunak yang tersedia saat ini dengan kabutuhan yang
akan datang pada sisi teknologi perangkat lunak. Gap teknologi
perangkat lunak dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
151
Tabel 4.15. Gap Teknologi
FUTURE
ELIMINATED
NEW
EX
IS
TIN
G
IIS
Apache
Web Server
Enterprise
Firewall
.Net Appl
Server
Basis Data
Server
SO Windows
XP & 7PHP VB
MySQL
SQL Server 2005
SO Windows
XP & 7
Replace
Retain
Retain
Retain
Add Add Add Add
Linux
Linux Retain
7.8. Phase F. Migration Planning
Tahapan ini dilakukan untuk merencanakan proses
peralihan teknologi dalam pembahasan ini yaitu rencana migrasi
dari aplikasi sistem informasi.
7.8.1. Urutan Implementasi Aplikasi
Organization Perspective digunakan untuk menentukan
urutan implementasi arsitektur aplikasi yang diperlukan, sehingga
urutan ini disimpulkan menjadi kebutuhan kandidat aplikasi.
Identifikasi kebutuhan kandidat aplikasi dari sudut pandang
organisasi harus mampu mendukung kinerja organisasi secara
sinergi, dari sisi manajemen dan operasional, maka kabutuhan
kandidat aplikasi Bagian Informatika adalah sebagai berikut:
152
1. Perspective Manajemen
Manajemen dapat memanfaatkan ketersediaan berbagai
data/informasi yang terkait untuk dapat menjalankan fungsi-
fungsi utama, seperti; penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran
usaha serta berbagai kebijakan lainnya. Sesuai dengan sifat
informasi yang dihasilkan, maka kebutuhan kandidat aplikasi
pada sisi manajemen dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
153
Tabel 4.16. Kandidat Aplikasi Perspective Manajemen
KODE NAMA APLIKASI FUNGSIONALITAS
AP-3.5 Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
Pengelohan, monitoring, penyedia template evaluasi untuk memungkinkan
dilaksanakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah
direncanakan dan penyedia templete pelaporan hasil pembangunan daerah.
AP-9.2 Aplikasi Absensi
Pencatatan jam masuk, jam pulang, jam kerja efektif, kekurangan jam
kerja, kelebihan jam kerja, pengelolaan data cuti, libur pegawai dan
pelaporan.
AP-9.4 Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
Penilaian kinerja pegawai untuk keperluan pemberian penghargaan
(kenaikan pangkat dan promosi jabatan) dan pemberian sanksi serta
pelaporan.
154
2. Perspective Operational
Kebutuhan kandidat aplikasi untuk perspective operational
dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok sistem aplikasi yang
orientasi fungsinya langsung memberikan pelayanan kepada
penggunanya (Front Office System) dan kelompok sistem aplikasi
yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk
memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi,
mendasar dan umum (Back Office System).
a. Front Office System
Sesuai dengan orientasi fungsinya maka kebutuhan
kandidat aplikasi untuk Front Office System dapat dilihat pada
Tabel 4.17 berikut:
155
Tabel 4.17. Kandidat Aplikasi Front Office System
KODE NAMA APLIKASI FUNGSIONALITAS
AP-1.1 Aplikasi Manajemen Tata Ruang
Pendataan (inventarisasi) dan pemetaan wilayah pertanahan, tataguna tanah dan
kepemilikan tanah.
AP-1.2 Aplikasi Manajemen Potensi
Daerah
Pendataan (inventarisasi) sumber-sumber potensi daerah, perencanaan dan
pemanfaatan potensi daerah dalam program pembangunan daerah dan pemetaan
potensi daerah.
AP-4.1 Aplikasi Pelayanan Kesehatan
Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan kesehatan, pemetaan
serta penyedia templete pembutan laporan.
AP-4.2 Aplikasi Pelayanan Pendidikan
Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan pendidikan, pemetaan
serta penyedia templete pembutan laporan.
AP-4.3 Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
Publikasi informasi kebutuhan tenaga kerja, pemetaan kebutuhan tenaga kerja
serta penyedia templete pembutan laporan.
AP-5.1 Aplikasi Kependudukan
Pendaftaran, pembuatan dan pengelolaan data mutasi, pembuatan dan
pengolahan data KK dan KTP, pembuatan dan pengelolaan data Akta
Pencatatan (akta kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan
pengesahan anak), Pembuatan Buku Induk, Buku Mutasi dan Pelaporan data
kependudukan.
AP-5.2 Aplikasi Perijinan
Pendaftaran, menyeleksi persyaratan, memberikan keterangan, mengecek
kemajuan proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti pengaduan/klaim
dari masyarakat.
AP-5.3 Aplikasi Bisnis dan Investasi
Publikasi informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang
bisnis dan investasi, informasi yang jelas tentang syarat-syarat, prosedur dan
tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis dan pengolah
administrasi penanaman modal.
AP-5.4 Aplikasi e-Gov Portal Fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi, menindaklanjuti pengaduan
156
masyarakat dalam rangka proses penyelenggaraan kepemerintahan daerah serta
publikasi informasi Pemda (berita dan layanan masyarakat).
AP-6.1 Aplikasi Arsip Surat
Penyiapan template surat, pengarsipan (surat masuk / surat keluar) dan konversi
surat digital.
AP-7.1 Aplikasi Legislasi
Penyedia data berdasarkan klasifikasi dari semua produk hukum, peraturan dan
perundangundangan
AP-10.1 Aplikasi Manajemen Transportasi
Pendataan (inventarisasi) dan Publikasi informasi sarana dan prasarana
transportasi yang dimiliki Pemda, informasi rute (dari dan tujuan), rute utama,
rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas
kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan
kedatangan (waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan)
serta tempat transit.
AP-10.2 Aplikasi Manajemen Terminal
Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi Terminal yang
dimiliki Pemda.
AP-10.3 Aplikasi Manajemen Sarana
Umum
Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi sarana yang
dimiliki Pemda.
157
b. Back Office System
Sesuai dengan orientasi fungsinya maka kebutuhan
kandidat aplikasi untuk Back Office System dapat dilihat pada
Tabel 4.18 berikut:
158
Tabel 4.18. Kandidat Aplikasi Back Office System
KODE NAMA APLIKASI FUNGSIONALITAS
AP-1.3 Aplikasi Manajemen Kehutanan
Pendataan (inventarisasi) sektor Kehutanan, Pemetaan wilayah berdasarkan
klasifikasi kehutanan dan publikasi potensi kehutanan.
AP-1.4 Aplikasi Manajemen Pertanian dan
Perkebunan
Pendataan (inventarisasi) sektor pertanian dan perkebunan, Pemetaan wilayah
berdasarkan klasifikasi dan jenis pertanian dan perkebunan serta publikasi
potensi pertanian dan perkebunan.
AP-1.5 Aplikasi Manajemen Peternakan
Pendataan (inventarisasi) sektor peternakan, Pemetaan wilayah berdasarkan
klasifikasi, dan jumlah peternakan serta publikasi potensi peternakan.
AP-1.6 Aplikasi Manajemen Kelautan dan
Perikanan
Pendataan (inventarisasi) sektor kelautan dan perairan, Pemetaan wilayah
berdasarkan klasifikasi kelautan dan perairan serta publikasi potensi kelautan
dan perairan
AP-1.7 Aplikasi Manajemen Pariwisata
Pendataan (inventarisasi) sektor Pariwisata, Pemetaan wilayah berdasarkan
klasifikasi dan tempat pariwisata serta publikasi potensi pariwisata.
AP-2.1 Aplikasi Manajemen Barang Daerah
Perencanaan pengadaan kebutuhan barang daerah, memperkirakan kebutuhan
barang setiap unit kerja, mencatat sejarah dan nilai pemanfaatan barang serta
sejarah penggunaan barang, pengawasan dan pengelolaan barang daerah
AP-2.2 Aplikasi Inventaris Barang Daerah
Pendaftaran, klasifikasi jenis, pengelompokan kebutuhan satuan kerja, perkiraan
nilai dan verifikasi untuk pengadaan barang daerah berdasarkan nilai barang dan
pemanfaatan.
AP-2.3 Aplikasi Manajemen Pendapatan
Daerah
Pengidentifikasi dan inventarisasi semua sumber pendapatan daerah, klasifikasi
jenis pendapatan daerah, perencanaan target pendapatan daerah tahunan
berdasarkan statistik data pendapatan tahun-tahun sebelumnya .
AP-2.4 Aplikasi Manajemen Perusahaan
Daerah
Pengidentifikasi dan inventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk RSUD
dan Pembuatan sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha,
profil, info pimpinan perusahaan dan penyedia template Pelaporan.
159
AP-3.1 Aplikasi Manajemen Data
Pembangunan
Penyediakan data dan informasi pembangunan dari setiap satuan kerja yang
akurat serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan masukan bagi
penyusunan perencanaan pembangunan.
AP-3.2 Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek dan
pembuatan template untuk renstra oleh tiap satuan kerja Pemda yang memuat
visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
AP-3.3 Aplikasi Pengadaan Barang dan
Jasa
Penyediaan template alur kerja elektronik untuk persiapan proyek, catalog
poryek yang sudah pernah dilaksanakan,penjadwalan proyek, pengolahan
proyek, pengumuman, pendaftaran dan penyedia template pelaporan pengadaan
barang dan jasa.
AP-3.4 Aplikasi Manajemen dan
monitoring Proyek
Pengolahan, pembuatan progress proyek, monitoring dan penyedia template
pelaporan proyek pembangunan.
AP-6.2 Aplikasi Arsip Dokumen
Pengelompokan, Pengarsipan dan konversi dokumen digital
AP-6.3 Aplikasi Eksekutif Daerah
Penyedia data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat bagi pengguna dan
penyajian laporan atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan.
AP-6.4 Aplikasi Kolaborasi dan Koordinasi
Penyediakan pengelolaan agenda kerja dan agenda penugasan untuk setiap
satuan kerja.
AP-8.1 Aplikasi Manajemen Keuangan
Daerah
Pengelolah Pendapatan dan pengeluaran daerah
AP-9.1 Aplikasi Penerimaan PNS
Perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan dan pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima) serta Pelaporan.
AP-9.3 Aplikasi Penggajian
Penggajian pegawai dan rekapitulasi pelaporan penggajian dengan kategorisasi
jumlah gaji yang dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji yang dibayar per
satuan kerja.
160
AP-9.5 Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
Penyediaan silabus dan materi pelatihan sesuai dengan kompetensi, klasifikasi
kompetensi yang dimiliki pegawai serta pelaporan.
161
161
Berdasarkan pada visi dan misi Bagian Informatika yang
telah diuraikan pada tahapan Architecture Vision serta kebutuhan
Bagian Informatika yang paling mendasar, maka urutan
implementasi kandidat aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4.19
berikut:
Tabel 4.19. Urutan Implementasi
NO
URUT KODE NAMA APLIKASI
1 AP-1.1 Aplikasi Manajemen Tata Ruang
2 AP-1.2 Aplikasi Manajemen Potensi Daerah
3 AP-4.1 Aplikasi Pelayanan Kesehatan
4 AP-4.2 Aplikasi Pelayanan Pendidikan
5 AP-4.3 Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
6 AP-5.1 Aplikasi Kependudukan
7 AP-5.2 Aplikasi Perijinan
8 AP-5.3 Aplikasi Bisnis dan Investasi
9 AP-5.4 Aplikasi e-Gov Portal
10 AP-6.1 Aplikasi Arsip Surat
11 AP-7.1 Aplikasi Legislasi
12 AP-10.1 Aplikasi Manajemen Transportasi
13 AP-10.2 Aplikasi Manajemen Terminal
14 AP-10.3 Aplikasi Manajemen Sarana Umum
15 AP-3.5 Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
16 AP-9.2 Aplikasi Absensi
17 AP-9.4 Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
18 AP-1.3 Aplikasi Manajemen Kehutanan
19 AP-1.4 Aplikasi Manajemen Pertanian dan Perkebunan
20 AP-1.5 Aplikasi Manajemen Peternakan
21 AP-1.6 Aplikasi Manajemen Kelautan dan Perikanan
22 AP-1.7 Aplikasi Manajemen Pariwisata
23 AP-2.1 Aplikasi Manajemen Barang Daerah
24 AP-2.2 Aplikasi Inventaris Barang Daerah
25 AP-2.3 Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah
26 AP-2.4 Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
27 AP-3.1 Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
28 AP-3.2 Aplikasi Perencanaan Pembangunan
29 AP-3.3 Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
30 AP-3.4 Aplikasi Manajemen dan Monitoring Proyek
31 AP-6.2 Aplikasi Arsip Dokumen
32 AP-6.3 Aplikasi Eksekutif Daerah
162
33 AP-6.4 Aplikasi Kolaborasi dan Koordinasi
34 AP-8.1 Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah
35 AP-9.1 Aplikasi Penerimaan PNS
36 AP-9.3 Aplikasi Penggajian
37 AP-9.5 Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan Tabel 4.19, implementasi aplikasi akan dibagi
menjadi 5 tahap untuk 37 aplikasi tersebut dan masing-masing
tahap dikerjakan dalam periode 1 tahun. Pada Tahap pertama
akan diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap kedua akan
diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap ketiga 8 akan
diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap keempat akan
diimplementasikan 7 aplikasi dan pada tahap kelima akan di
implementasikan 6 aplikasi. Roadmap urutan implementasi
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.45 berikut:
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V
Aplikasi Manajemen
Tata Ruang
Aplikasi Bisnis dan
Investasi
Aplikasi Perijinan
Aplikasi Kependudukan
Aplikasi Pelayanan
Tenaga Kerja
Aplikasi Pelayanan
Pendidikan
Aplikasi Pelayanan
Kesehatan
Aplikasi Manajemen
Potensi Daerah
Aplikasi e-Gov Portal
Aplikasi Absensi
Aplikasi Evaluasi Hasil
Pembangunan
Aplikasi Manajemen
Sarana Umum
Aplikasi Manajemen
Terminal
Aplikasi Manajemen
Transportasi
Aplikasi Legislasi
Aplikasi Arsip Surat
Aplikasi Penilaian
Kinerja PNS
Aplikasi Inventaris
Barang Daerah
Aplikasi Manajemen
Barang Daerah
Aplikasi Manajemen
Pariwisata
Aplikasi Manajemen
Kelautan dan Perikanan
Aplikasi Manajemen
Peternakan
Aplikasi Manajemen
Pertanian dan
Perkebunan
Aplikasi Manajemen
Kehutanan
Aplikasi Manajemen
Pendapatan Daerah
Aplikasi Arsip Dokumen
Aplikasi Manajemen
Monitoring Proyek
Aplikasi Pengadaan
Barang dan Jasa
Aplikasi Perencanaan
Pembangunan
Aplikasi Manajemen
Data Pembangunan
Aplikasi Manajemen
Perusahaan Daerah
Aplikasi Ekslusif Daerah
Aplikasi Pendidikan dan
Pelatihan
Aplikasi Penggajian
Aplikasi Penerimaan
PNS
Aplikasi Manajemen
Keuangan Daerah
Aplikasi Kolaborasi dan
Koordinasi
2012 2013 2014
2015
2016
Gambar 4.45. Roadmap Urutan Implementasi Aplikasi
163
7.8.2. Critical Success Factor Implementasi
Keberhasilan dari implementasi dipengaruhi oleh banyak
hal, oleh karena itu perlu diidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi penentu kesuksesan implementasi ini, antara lain:
1. Komitmen manajemen yang kuat dan konsisten serta
keterlibatannya secara langsung akan sangat membantu
mempercepat implementasi.
2. Persetujuan rencana implementasi.
3. Menyusun Standart Operation Procedure (SOP).
4. Ketersediaan sumber daya, teknologi dan infrastruktur.
5. Peningkatan pemahaman, keterampilan dan pengetahuan
sumber daya manusia melalui training.
7.9. Phase G. Implementation Governance
Tatakelola implementasi sudah disusun pada tahapan
migration planning, tahapan implementasi governance
merupakan tahapan untuk menyusun rekomendasi untuk
pelaksanaan tatakelola tersebut yang meliputi:
7.9.1. Tata Kelola Organisasi
Tata kelola Organisasi Bagian Informatika meliputi:
1. Pendefinisian Visi dan Misi Bagian Informatika
2. Penyusunan Organisasi
a) Kepala Bagian Informatika
b) Kepala Sub Data Masukan
c) Kepala Sub Bagian Telematika
164
d) Kelapa Sub Bagian Layanan Data
e) Staff Pelaksana
f) Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
7.9.2. Tata Kelola Teknologi Informasi
Untuk tata kelola TI mengacu pada Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informasi Nomor 10
/PER/M.KOMINFO/07/2010 tentang Panduan Umum Tata
Kelola Teknologi Informasi Nasional yang menyebutkan bahwa
pembentukan Chief Information Officer (CIO) dan komite TIK
merupakan prioritas dalam penyusunan struktur tatakelola TIK.
Untuk kelancaran proses tatakelola informasi di lingkungan
Pemda Kabupaten Sumba Barat dalam hal ini di Bagian
Informatika perlu dibentuk komite TIK yang terdiri dari:
1. Pembina
2. Tim pengarah
3. Tim koordinasi tata kelola TIK
4. Tim Center of Excellent
5. Tim Project Management Office
Pembentukan komite TIK harus tertuang dalam keputusan
Kepala Daerah (Bupati) Pemda Kabupaten Sumba Barat.
165
7.10. Phase H. Architecture Change Management
Tahap Architecture Change Management, menetapkan
rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara
melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan
perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal
serta menentukan siklus pengembangan EA berikutnya.
Implementasi TIK adalah suatu bentuk perubahan di dalam
perusahaan atau organisasi. Dengan begitu, tidak bisa
memisahkan persoalan teknis, yang terkait dengan TI, dengan
persoalan non-teknis, seperti manajemen perubahan. Perubahan
manajemen yang dilakukan meliput perubahan pada tingkat
personal, perubahan pada tingkat organisasi dan perubahan
teknologi. Perubahan pada tingkat personal, untuk mengubah
secara langsung perilaku pegawai melalui pemusatan pada
keterampilan, sikap, persepsi, dan pengharapan mereka akan
melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Usaha-usaha untuk
mengubah prilaku dan sikap pegawai dapat diarahkan kepada
perorangan, kelompok, atau organisasi secara keseluruhan.
Perubahan pada tingkat organisasi dimaksudkan untuk
melakukan perubahan budaya organisasi dan perubahan struktur
organisasi. Sedangkan perubahan teknologi yang dimaksud
adalah proses pekerjaan, metode-metode dan perlengkapan
organisasi.