BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab...

48
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Perencanaan Produk Sebelum masuk pada tahap pengumpulan data identifikasi kebutuhan pelanggan maka perlu dilakukan proses perencanaan produk yang output utama dari fase perencanaan ini adalah berupa pernyataan misi proyek yang nantinya akan digunakan sebagai input yang dibutuhkan untuk memulai tahapan pengembangan konsep dan merupakan suatu petunjuk untuk meneruskan tahapan pengembangan selanjutnya. Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai uraian produk yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan, sasaran bisnis utama, pasar utama, pasar sekunder, asumsi-asumsi dan batasan- batasan, dan pihak-pihak yang terkait. Adapun pernyataan misi untuk mengembangkan komponen tambahan pada jemuran baju yang ada selama ini dapat dilihat pada tabel pernyataan misi di bawah ini.

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab...

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengumpulan Data

4.1.1 Perencanaan Produk

Sebelum masuk pada tahap pengumpulan data identifikasi kebutuhan

pelanggan maka perlu dilakukan proses perencanaan produk yang output utama

dari fase perencanaan ini adalah berupa pernyataan misi proyek yang nantinya

akan digunakan sebagai input yang dibutuhkan untuk memulai tahapan

pengembangan konsep dan merupakan suatu petunjuk untuk meneruskan tahapan

pengembangan selanjutnya.

Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi

mengenai uraian produk yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan,

sasaran bisnis utama, pasar utama, pasar sekunder, asumsi-asumsi dan batasan-

batasan, dan pihak-pihak yang terkait. Adapun pernyataan misi untuk

mengembangkan komponen tambahan pada jemuran baju yang ada selama ini

dapat dilihat pada tabel pernyataan misi di bawah ini.

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.1 Tabel Pernyataan Misi

4.1.2 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Pengumpulan data yang dilakukan pada tahap identifikasi kebutuhan

pelanggan dilakukan dengan teknik face to face interview yaitu dengan

mendatangi langsung para responden yang menggunakan jemuran baju.

Pernyataan misi : Jemuran baju

Deskripsi produk : * Menggunakan tali

* Tali dapat diperpanjang dan diperpendek

* Terdapat pengait untuk memgantungkan

gantungan baju

Sasaran bisnis Kunci : * Diluncurkan pada awal tahun 2009

* Produk yang diharapkan dapat diproduksi

Pasar Utama : * Pengguna jemuran baju pada rumah susun

Pasar Sekunder : * Pengguna jemuran baju biasa yang diharapkan

beralih menggunakan magic roler rope

Asumsi-asumsi: * Panjang tali jemuran dapat diextend sampai

dengan 6 meter

* Mekanisme penggerak sederhana

* Turunan dari paltform produk yang telah ada

Pihak yang terkait : * Pengguna

* Bagian produksi

* Penjual toko alumunium

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Sebelum melakukan wawancara maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah

memilih pelanggan potensial yang akan diwawancara, yaitu para pengguna jemuran

baju dengan asumsi bahwa mereka lebih tahu kelebihan dan kekurangan dari

jemuran baju yang telah mereka gunakan selama ini. Jumlah responden yang akan

diwawancara adalah 100 responden yang berasal dari 3 kota Jakarta (Jakarta Barat,

Jakarta Timur dan Jakarta Utara).

Kebutuhan yang diidentifikasi adalah bagaimana keluhan para pengguna jemuran

baju selama menggunakan jemuran baju yang digunakan sekarang Dan apa saran

mereka untuk memperbaiki fungsi dan kualitas jemuran baju. Tujuan utama dari

tahapan identifikasi ini adalah mengetahui apakah pasar memiliki kebutuhan terhadap

produk jemuran baju yang akan dikembangkan ini.

Proses wawancara dilakukan dengan menghampiri para responden pengguna

jemuran baju pada tiga wilayah yang sudah disebutkan di atas yaitu dengan

mendatangi tempat tinggal pengguna. Mereka semua sebagian besar adalah ibu rumah

tangga, bapa rumah tangga, pembantu rumah tangga dan mahasiswi.

Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara dan

salah satu hasil jawaban pada saat wawancara dari salah satu responden yang berasal

dari wilayah Jakarta Timur dan untuk hasil wawancara lainnya, beberapa dapat dilihat

pada bagian lampiran.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.2 Contoh Tabel Pernyataan Asli Dari Pelanggan

Nama Responden : Ibu Lily Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat wilayah : Rusun klender blok 9 lantai 4 no 15 jakarta utara

Sekarang Menggunakan: Jemuran tali

Pertanyaan Pernyataan Pelanggan Interpretasi Kebutuhan Apakah dirumah anda menggunkan jemuran baju?

Ya -

Apa material pembuat jemuran baju anda sekarang?

Terbuat dari rangka logam

Terbuat dari bahan yang kuat.

Apakah jemuran baju yang anda gunakan masanya berat?

Ringan Massa jemuran baju ringan

Apakah jemuran baju yang anda gunakan sekarang banyak memakai tempat yang ada pada rumah anda?

Ya, karena tempatnya sempit

Jemuran yang tidak banyak memakai tempat

Apakah jemuran baju yang anda gunakan mudah untuk disimpan?

Ya Jemuran baju yang mudah unutk disimpan

Hal-hal apa yang anda sukai terhadap jemuran baju yang sekarang ?

Praktis dan ekonomis -Harga jemuran terjangkau -Praktis dalam penggunaannya

Menurut anda apa kekurangan dari jemuran baju yang anda gunakan sekarang ?

Banyak makan tempat Jemuran tidak banyak memakai tempat dalam penggunaannya

Apa usulan anda untuk memperbaiki jemuran baju yang ada sekarang?

Tidak mudah rusak Awet dalam penggunaannya

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Wawancara Pernyataan Pelanggan

1. Material pembuat jemuran baju pelanggan adalah rangka logam, Allumunium, papan balok yang menggunakan tali, plastik, dan galah.

2. Jemuran baju yang digunakan responden masanya berat, 13 responden menjawab “ya” dan 22 responden menjawab “tidak”.

3. Jemuran baju yang digunakan responden banyak memakai tempat, 14 responden menjawab “ya” dan 21 responden menjawab “tidak”.

4. Jemuran baju yang digunakan responden mudah untuk disimpan, 13 responden menjawab “ya” dan 22 “tidak”.

5. Hal-hal yang disukai responden terhadap jemuran baju yang mereka gunakan sekarang adalah praktis, ekonomis, mudah untuk dilipat, mudah untuk menggantug pakaian, mudah untuk dipindahkan, ringan, aman, sederhana, tidak banyak memakai tempat, memuat banyak pakaian untuk dijemur, dan adanya tempat menggantung hanger.

6. Kekurangan dari jemuran yang digunakan sekarang adalah jelek, merusak pemandangan, tidak memuat banyak jemuran, banyak memakai tempat, gampang hilang, suka jatuh, terlalu kecil, jemuran mudah kotor, mudah patah, cepat rusak, menghalangi jalan, mudah berkarat, mur jemuran mudah lepas, mudah roboh, menggantung pakaian tidak rapi, jemuran terbatas, terlalu besar, sempit, dan pendek.

7. Usulan dan perbaikan jemuran baju : Dibuat yang lebih praktis, Mudah disimpan, dapat diatur sesuai keinginan seperti panjang tali, tidak makan tempat, tidak mudah rusak, awet, kuat, mudah digunakan, rapi, bagus, murah, praktis, tidak berkarat, mudah disimpan, mudah dipindahkan, ringan, adanya cantolan hanger, dan bisa menuat banyak jemuran.

4.1.2.1 Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan Pelanggan

Dari delapan pertanyaan yang diajukan kepada para responden pada saat

wawancara berlangsung maka dapat diinterpretasikan menjadi beberapa

kebutuhan yang merupakan hasil terjemahan dari data mentah pelanggan.

Untuk pertanyaan yang dilihat berhubungan dapat digabungkan menjadi satu

jenis kebutuhan.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Hasil sementara dari interpretasi kebutuhan yang didapatkan dari wawancara

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Tabel Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

4.1.2.2 Menetapkan Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan

Dari 14 kebutuhan yang sudah diterjemahkan, maka tahap selanjutnya

yaitu menentukan bobot kepentingan dari setiap kebutuhan dengan jalan

melakukan survey ke-2.

Karena dalam variabel kebutuhan yang berjumlah 14 ada beberapa

variable yang sejenis maka dilakukan penyempitan dengan cara

mengelompokkan variabel-variabel yang sejenis tersebut menjadi 1 kebutuhan,

No. Kebutuhan 1 Jemuran baju yang memiliki pengait untuk

menggantung gantungan baju 2 Memiliki kapasitas menjemur dalam jumlah banyak 3 Praktis dalam penggunaannya 4 Jemuran tidak banyak memakai tempat dalam

penggunaannya 5 Massa jemuran baju ringan 6 Harga dapat dijangkau 7 Desain menarik 8 Awet dalam penggunaannya 9 Kuat dalam menahan beban baju 10 Tidak mudah berkarat 11 Jemuran baju yang mudah dipindahkan 12 Aman dalam penggunaanya 13 Terbuat dari bahan yang kuat 14 Mudah untuk disimpan

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

atau membuang variabel yang dianggap tidak berhubungan langsung dengan

spesifikasi produk nantinya.

Setelah dikelompokkan maka variabel yang tersisa adalah hanya 13

variabel kebutuhan. Jumlah ini dirasa cukup ideal sehingga tidak membuat

responden bingung dalam menentukan nilai bobot kepentingan.

Survei ke-2 dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang berisi ke-13

variabel di atas dan memberikan kolom bobot kepentingan dengan skala 1 s/d 5

untuk diisi oleh setiap responden dengan cara memberikan check list pada

kolom yang disediakan. Survei ke-2 ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu:

1. Penentuan jumlah sampel.

Dengan asumsi-asumsi di bawah ini, akan dilakukan penentuan

jumlah sampel dengan menggunakan rumus untuk mencari nilai n atau

jumlah responden yang besarnya juga sama dengan kuesioner yang akan

diedarkan.

- Proporsi pasar (p) = 40 %, jumlah ini dianggap cukup karena

selain produk ini tergolong produk baru, kemungkinan besar bisa

memasuki 40% dari pasar pengguna jemuran baju.

- Tingkat kepercayaan = 95% karena tingkat kepercayaan pada level

ini dianggap tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu kecil.

- Dari tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai Z = 1,96 dari tabel

Z.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

- Margin of error (e) = 7 %, nilai error yang diijinkan hanya 7%

sehingga data yang didapatkan nantinya tidak menyimpang terlalu

jauh dari nilai tengah rata-ratanya.

Dengan asumsi dan nilai-nilai di atas maka dapat ditentukan jumlah

sampel untuk survey ke-2 dengan rumus:

( )

2

2 1e

ppn

−××Ζ=

( )

2

2

07,04,014,096,1 −××

=n

16,188=n ≈ 190

Didapatkan bahwa jumlah responden untuk menentukan bobot

kepentingan relatif setiap kebutuhan adalah dengan 190 responden.

2. Melakukan Survei

Survei ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan performance

yang ada saat ini dengan cara menyebar 190 kuisioner kepada 190

responden yang seluruhnya merupakan pengguna jemuran baju pada

rumah susun di 3 daerah yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta

Utara dengan hal yang ditanyakan adalah variabel kebutuhan yang sudah

dipersempit menjadi 13 variabel. Contoh kuisioner untuk survey ke-2 ini

adalah:

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.1 Contoh Kuesioner Survei Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan

No. Pernyataan

Pengalaman Tidak setuju

Tidak begitu setuju

Cukup setuju Setuju Sangat

setuju

A Performance: Karakteristik dari jemuran baju 1 Memiliki kapasitas

menjemur dalam jumlah banyak

B Feature : Ciri khas dari produk yang membedakan dari produk lain 2 Tersedianya pengait

untuk menggantung baju

C Reliability : Kehandalan jemuran baju 3 Praktis dalam

penggunaan

4 Tidak banyak memakai tempat

5 Tidak mudah berkarat

6 Aman dalam penggunaannya

7 Kuat dalam menahan beban baju

D Conformance : kesesuain produk dengan syarat seperti ukuran dan karakteristik dari lampu belajar

8 Mudah untuk disimpan

9 Harga jemuran baju terjangkau

10 Masa jemuran baju ringan

11 Jemuran baju yang mudah untuk dipindahkan

E Durability : lamanya umur jemuran baju 12 Awet dalam

penggunaannya

F Aesthetic : Keindahan /daya tarik lampu belajar 13 Desain jemuran baju

menarik

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

No. Pernyataan

Tingkat kepentingan Tidak

penting Tidak begitu

penting Biasa saja Cukup

penting Penting

A Performance: Karakteristik dari jemuran baju 1 Memiliki kapasitas

menjemur dalam jumlah banyak

B Feature : Ciri khas dari produk yang membedakan dari produk lain 2 Tersedianya pengait

untuk menggantung baju

C Reliability : Kehandalan jemuran baju 3 Praktis dalam

penggunaan

4 Tidak banyak memakai tempat

5 Tidak mudah berkarat

6 Aman dalam penggunaannya

7 Kuat dalam menahan beban baju

D Conformance : kesesuain produk dengan syarat seperti ukuran dan karakteristik dari lampu belajar

8 Mudah untuk disimpan

9 Harga jemuran baju terjangkau

10 Masa jemuran baju ringan

11 Jemuran baju yang mudah untuk dipindahkan

E Durability : lamanya umur jemuran baju 12 Awet dalam

penggunaannya

F Aesthetic : Keindahan /daya tarik lampu belajar 13 Desain jemuran baju

menarik

Saran dan tanggapan Anda

Menurut anda dari pertanyaan yang ada dikolom atas hal yang paling penting dalam alat jemuran baju adalah poin dan nomor berapa? ........................................................................................

Komentar dan saran anda untuk jemuran baju yang anda gunakan atau yang ada dipasaran ........................................................................................

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Kuisioner survei Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan Pada Kotak Saran Dan Tanggapan

1. Menurut anda dari 13 pertanyaan pada kolom diatas hal yang paling penting

dalam alat jemuran baju adalah nomor : 1-9-12-10-13-2-3-5-7-8-4-6-11

2. Komentar dan saran anda untuk jemuran baju yang anda gunakan atau yang

ada dipasaran : • Komentar : murah, bagus, mudah patah, tidak berkarat, mudah

berkarat, kurang kuat, cepat rusak, tidak awet, kualitasnya kurang baik, belum ada yang memuaskan, banyak memakai tempat, jemuran kecil, jemuran tidak memadai, sedikit kapasitasnya, mahal.

• Saran : harus murah, kokoh, tidak makan tempat, tahan karat, ringan,

kuat dalam menahan beban baju, aman, mempermudah pekerjaan menjemur, praktis, simpel, lebih tahan lama, kualitas lebih ditingkatkan, modelnya bagus, ekonomis, mudah dalam penggunaannya, mudah disimpan, memuat banyak jemuran, mudah untuk dipindahkan.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

3. Pengolahan dan pengujian data

Setelah dilakukan survei maka data dapat diinput ke dalam tabel untuk

dihitung jumlah rata-rata bobot yang diberikan untuk setiap variabel.

Hasil perhitungan rata-rata bobot untuk ke-13 variabel disimpulkan dalam

tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Tingkat Kepentingan Setelah Mengalami Penyempitan

Hasil di atas perlu diuji terlebih dahulu validitas datanya dengan

menggunakan uji signifikansi antara satu variabel dengan total bobot

keseluruhan variabel. Uji ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation.

Dengan rumus sebagai berikut:

sxsyn

yyxxr

)1())((

−−−

= ∑

No Kebutuhan Kepentingan 1 Jemuran baju Memiliki kapasitas menjemur dalam jumlah banyak 5 2 Jemuran baju Tersedianya pengait untuk menggantung

gantungan baju 5

3 Jemuran baju Praktis dalam penggunaan 5 4 Jemuran baju Tidak banyak memakai tempat 4 5 Jemuran baju Tidak mudah berkarat 5 6 Jemuran baju Aman dalam penggunaannya 5 7 Jemuran baju Kuat dalam menahan beban baju 5 8 Jemuran baju Mudah untuk disimpan 5 9 Jemuran baju Harga jemuran baju terjangkau 4 10 Jemuran baju Masa jemuran baju ringan 4 11 Jemuran baju Jemuran baju yang mudah untuk dipindahkan 4 12 Jemuran baju Awet dalam penggunaannya 5 13 Jemuran baju Desain jemuran baju menarik 3

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Dimana : r = Koefisien Korelasi Pearson y = jumlah bobot total tiap kolom

X= Jumlah bobot total tiap baris N= banyaknya responden

SxSy = Deviasi standar untuk x dan y

Pengujian dilakukan per variabel dengan memasukkan variabel-

variabel tersebut ke dalam Microsoft Excel, maka didapatkan hasil

perhitungan koefisien korelasi (r) untuk tiap variabel:

r1= 0.991 valid r2= 0.99 valid r3= 0.992 valid r4= 0.981 valid r5= 0.988 valid r6= 0.994 valid r7= 0.994 valid r8= 0.989 valid r9= 0.991 valid r10= 0.982 valid r11= 0.986 valid r12= 0.992 valid r13= 0.967 valid

Karena nilai r untuk tiap variabel berada pada interval 0,3 < r < 1,

maka data yang didapatkan dianggap valid untuk semua variabel. Dan

dapat dipakai untuk diteruskan ke tahap selanjutnya yaitu spesifikasi

produk.

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.2 Analisis Data

4.2.1 Spesifikasi Produk

Dengan menggunakan input dari tabel 4.4 di atas, tahapan spesifikasi produk

dapat dilakukan dengan tujuan mengetahui apa yang harus dilakukan produk

jemuran baju ini untuk menjawab dari kebutuhan pelanggan yang telah

teridentifikasi. Tahapan spesifikasi produk secara keseluruhan menggunakan

metode QFD (Quality Function Deployment) yang dibagi menjadi 3 tahap

yaitu: 1. Menyiapkan daftar metrik.

2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing.

3. Menetapkan spesifikasi target.

4.2.1.1 Menyiapkan Daftar Metrik kebutuhan

Dalam tahapan ini yang perlu dilakukan adalah mencari hubungan antara

metrik produk dengan kebutuhan yang telah teridentifikasi, yang merupakan inti

dari tahapan spesifikasi produk. Seperti terlihat pada daftar metrik kebutuhan

dibawah ini

Tabel 4.7 Daftar Metrik Kebutuhan

No Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan 1 1,2 Pengait terbuat dari plastic 5 list 2 3,4,11,8 Dimensi alat 4 mm 3 3,13 Model 4 list 4 3 Panjang tali 5 mm 5 12,5 Bahan dasar 5 list 6 10 Massa total alat 5 gram 7 9 Harga terjangkau 4 Subjektif 8 6 Aman dalam penggunaannya 5 Subjektif

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Pada daftar metrik kebutuhan terlihat bahwa kebutuhan mana saja yang

berhubungan dengan kebutuhan yang ada. Seperti contoh: metrik kebutuhan no. 6

yaitu pengait terbuat dari plastic untuk menggantung hanger adalah menjawab

kebutuhan nomor 1 dan 2 yaitu awet dalam penggunaan dan tidak mudah berkarat.

Jadi jelas terlihat adanya hubungan antara metrik dengan kebutuhan, yang lebih

jelasnya hubungan tersebut dapat terlihat pada matriks-metrik kebutuhan berikut.

Gambar 4.2 Matriks-Metrik Kebutuhan

1 2 3 4 5 6 7 8

Can

tola

n te

rbu

at d

ari P

last

ik

D

imen

si a

lat

M

odel

P

anja

ng t

ali

B

ahan

das

ar

M

assa

Tot

al a

lat

H

arga

ter

jang

kau

Am

an d

alam

pen

ggu

naa

nnya

1 Memilik i kapas itas menjemur da lam jum lah banyak ● 2 Tersedianya pengait untuk menggantung baju ● 3 Praktis dalam penggunaannya ● ● ● 4 Tidak bany ak memakai tempat ● 5 Tidak mudah berkar at ● 6 Aman dalam penggunaannya ● 7 Kuat dalam menahan beban baju 8 Mudah untuk disim pan ● 9 Harga jemuran baju terjangkau ●

10 Masa jemur an baju ringan ● 11 Jemuran baju yang mudah unutk dipindahkan ● 12 Awet dalam penggunaannya ● 13 Desain jemur an baju menarik ●

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.2.1.2 Mengumpulkan Informasi tentang pesaing

Dari daftar metrik yang ada, maka dapat dikumpulkan data-data dari produk-

produk pesaing yang ada selama ini untuk jenis metrik yang sama. Tujuannya

adalah untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan produk yang sedang

dikembangkan dengan produk yang sudah ada. Jemuran baju yang menjadi

bahan pembanding adalah jemuran baju yang dibuat oleh pabrik atau toko

alumunium yang biasa memproduksi jemuran baju yang terbuat dari alumunium

dan jemuran baju traditional.

Gambar 4.3 Model Jemuran Baju Toko Alumunium

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.4 Model Jemuran Baju Toko Alumunium

Gambar 4.3 dan gambar 4.4 adalah salah satu contoh produk jemuran baju

yang dibuat oleh toko alumunium yang ada dipasaran harga produk jemuran

tersebut berkisar antara Rp 200.000 – 400.000. Jemuran baju ini biasa

dipergunakan untuk rumah yang memiliki halaman yang luas. Warna jemuran

baju ini pun terdiri dari warna hijau dan silver. Jemuran ini dapat dilipat apabila

jemuran ini tidak digunakan dalam menjemur.

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.5 Jemuran Galah

Gambar 4.6 Jemuran Tali

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Pada gambar 4.5 dan 4.6 adalah contoh dari jemuran traditional. Jemuran

traditional terbuat dari tali atau juga menggunakan galah. Dalam membuat

jemuran traditonal biaya yang diperlukan adalah berkisar antara Rp 10.000 – Rp

20.000.

Gambar 4.7 Jemuran Baju Lion Star

Jemuran baju lion star digunakan dalam menjemur pakaian kecil. Jemuran

ini dapat dilipat kembali apabila jemuran ini tidak digunakan. Harga jemuran ini

berkisar Rp 30.000 – Rp 40.000.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.8 Tabel Analisis Pesaing Berdasarkan Matrik

No Kebutuhan Matrik Kepentingan Satuan Jemuran Tradisional

Lion star Hotata Toko Allumunium

1 1,2 Pengait terbuat dari plastic

5 list - - - -

2 3,4,11,8 Dimensi alat 4 cm 200x100x160 40x50x40 200x120x50 200x120x150 3 3,13 Model 4 list - - - - 4 3 Panjang tali 5 cm 600 - - - 5 12,5 Bahan dasar 5 list - plastic rangka

alumunium rangka

alumunium 6 10 Massa total alat 5 kg <5 <0.5 <7 <7 7 9 Harga

terjangkau 4 Rp 10000 30000

630000 300000 8 6 Aman dalam

penggunaannya 5 Subjektif - -

- -

Tabel 4.9 Tabel Analisis Pesaing Berdasarkan kebutuhan

No Kebutuhan Kepentingan Jemuran Tradisional

Lion star Hotata Toko Allumunium

1 Memiliki kapasitas menjemur dalam jumlah banyak

5

2 Tersedianya pengait untuk menggantung gantungan baju

5

3 Praktis dalam penggunaan 5

4 Tidak banyak memakai tempat

4

5 Tidak mudah berkarat 5

6 Aman dalam penggunaannya 5

7 Kuat dalam menahan beban baju

5

8 Mudah untuk disimpan 5

9 Harga jemuran baju terjangkau

4

10 Masa jemuran baju ringan 4

11 Jemuran baju yang mudah untuk dipindahkan

4

12 Awet dalam penggunaannya 5

13 Desain jemuran baju menarik 3

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.2.1.3 Menetapkan Spesifikasi Target

Dalam menetapkan spesifikasi target ini dapat ditentukan dengan

menetapkan batasan-batasan dari tiap-tiap spesifikasi produk dan dalam

menentukan angka tersebut dapat dilakukan dengan melihat data pesaing dan

menggunakan data tersebut menjadi dibuat sebuah margin dan setelah itu baru

ditentukan nilai ideal dari data tersebut.

Tabel 4.10 Spesifikasi Target

NO Kebutuhan Matrik Satuan Nilai

Marginal

Nilai

Ideal

1 1,2 Pengait terbuat dari plastic

list - -

2 3,4,11,8 Dimensi alat cm 12x9x13 9x6x10

3 3,13 Model list - -

4 3 Panjang tali mm 3-6 6

5 12,5 Bahan dasar plastik list alumunium plastik

6 10 Massa total alat kg 2 0.5

7 9 Harga terjangkau Rp 40000 60000

8 6 Aman dalam penggunaannya

Subjektif - -

Nilai ideal didapatkan dengan cara mengambil nilai yang masih ada

pada batasan marginal maksimum dan minimum. Sehingga nilai ideal

tersebut dapat digunakan sebagai spesifikasi akhir untuk penyusunan

konsep.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.8 QFD Produk Jemuran Baju

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.3 Hasil Perancangan Konsep

4.3.1 Penyusunan Konsep

Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk

memuaskan kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan konsep dimulai dengan

serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target dan diakhiri dengan

terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir.

Dalam merancang konsep jemuran baju ini, dapat digunakan table

kombinasi konsep yang mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis.

Kolom pada table diisi dengan penggalan solusi untuk setiap submasalah yang

diperoleh. Dalam beberapa hal, table kombinasi merupakan cara yang sederhana

dalam membuat kombinasi antara penggalan-penggalan solusi untuk

mendorong pemikiran kreatif yang lebih jauh.

Dalam mengkombinasi konsep jemuran baju ini digunakan kombinasi 3

kategori yaitu:

1. Bentuk fisik yaitu: kotak dan bulat

2. Pengoperasian pengunci yaitu: ditekan atau digeser

3. Sistem pemasangan yaitu sistem pengait, dipaku dan sistem ulir

Kombinasi konsep tersebut dapat dilihat pada tabel kombinasi konsep

dibawah ini yang akan membentuk 3 kombinasi jemuran baju berdasarkan

kategori-kategori yang telah diuraikan.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.11 Kombinasi Konsep 1

Bentuk Fisik Pengoperasian pengunci Sistem pemasangan

Kotak Ditekan Sistem pengait

Dipaku

Sistem ulir

Konsep yang pertama ini merupakan kombinasi antara bentuk fisik

jemuran baju yang berbentuk kotak , pengoperasian pengunci dengan cara

ditekan dan sistem pemasangan yang menggunakan paku. Konsep ini sangat

sederhana dan pemasangannya pun tidak begitu rumit

Tabel 4.12 Kombinasi Konsep 2

Bentuk Fisik Pengoperasian pengunci Sistem pemasangan

Kotak Ditekan Sistem pengait

Dipaku

Sistem ulir

Konsep yang kedua ini merupakan kombinasi antara bentuk fisik jemuran

baju yang kotak, pengoperasian pengunci dengan cara ditekan, dan sistem

pemasangan yang menggunakan sistem ulir. Konsep ini cukup unik terutama

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

pada sistem pemasangan dengan menggunakan ulir yang belum pernah

dijumpai dipasaran.

Tabel 4.13 Kombinasi Konsep 3

Bentuk Fisik Pengoperasian pengunci Sistem pemasangan

Kotak Ditekan Sistem pengait

Dipaku

Sistem ulir

Konsep yang ketiga ini merupakan kombinasi antara bentuk fisik

jemuran baju yang berbentuk kotak, pengoperasian pengunci dengan cara

ditekan, dan sistem pemasangan dengan menggunakan sistem pengait. Dalam

konsep ketiga ini pun merupakan konsep yang jarang ditemukan dipasaran

jemuran baju ini cukup unik terutama pada sistem pemasangan dengan

menggunakan sistem pengait.

Ketiga konsep yang telah diuraikan merupakan tiga konsep yang akan

dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu seleksi konsep yang akan mempersempit

jumlah konsep yang akan dikembangkan menjadi hanya satu konsep.

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.3.2 Seleksi Konsep

Seleksi konsep merupakan proses membandingkan kekuatan dan

kelemahan relatif dari setiap konsep dan memilih satu atau dua konsep untuk

penyelidikan pengujian dan pengembangan selanjutnya.

Dalam tahap ini, metode yang digunakan dalam seleksi konsep adalah

dengan cara mengumpulkan 5 orang pengguna potensial jemuran baju ke

dalam focus group kemudian akan dilakukan diskusi terhadap terhadap tiga

konsep yang telah dibuat dan diakhiri dengan pemilihan dua konsep yang

akan diseleksi kembali untuk menentukan salah satu konsep dari kedua

konsep yang telah terseleksi menjadi konsep akhir. Beberapa kriteria yang

akan menjadi pertimbangan dalam konsep tersebut, yaitu: desain jemuran

baju, kemudahan penggunaan, kemudahan untuk disimpan, kemudahan untuk

dibuat, besarnya ukuran dan panjang tali jemuran. Seleksi konsep dilakukan

dalam dua tahap, yaitu:

1. Tahap pertama dengan metode seleksi konsep Pugh (Pugh,1990)

Pelanggan potensial yang hadir dalam focus group akan bersama-sama

berdiskusi dalam menyeleksi ketiga konsep yang dipimpin oleh seorang

moderator dengan status sebagai pengembang jemuran baju. Dengan metode

ini moderator akan menilai berdasarkan keputusan bersama pengguna

potensial dengan cara mengkode secara sederhana yaitu dengan memberi

tanda (+) untuk ”lebih baik”, tanda (0) untuk sama dengan dan tanda (-) untuk

“kurang baik “ terhadap kriteria yang ada.

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.14 Hasil Seleksi Tahap I Dengan Metode Pugh

Kriteria seleksi Konsep

1 2 3 Desain jemuran baju 0 - + Kemudahan penggunaan 0 - + Kemudahan untuk disimpan - + + Kemudahan untuk dibuat + - + Besarnya ukuran 0 + 0 Daya Tahan Jemuran 0 0 0 Panjang tali jemuran 0 0 0 Jumlah + 1 2 4 Jumlah 0 5 2 3 Jumlah - 1 3 -

Nilai akhir 0 -1 4 Peringkat 2 3 1

lanjutkan? ya tidak ya

Dari hasil penyaringan konsep didapatkan bahwa konsep ke-3 mendapat

peringkat pertama, disusul dengan konsep yang ke-2 dan terakhir konsep

yang ke-1. Oleh karena itu, hanya peringkat ke-3 dan peringkat ke-2 yang

diputuskan untuk diteruskan ke seleksi penilaian konsep.

2. Tahap kedua dengan metode penilaian konsep

Cara penggunaan metode ini adalah setiap kriteria diberi beban terlebih

dahulu secara subjektif dengan presentase tertentu untuk setiap kriteria.

Selanjutnya peserta sebelumnya yang pernah mengikuti focus group dalam

seleksi konsep tahap pertama akan kembali mengikuti seleksi konsep yang

kedua .Peserta yang terlibat akan memberikan bobot skala dengan interval 1

sampai 5 untuk setaiap matrik seleksi dimana bobot 1 untuk “sangat kurang”,

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

bobot 2 untuk “kurang baik” bobot 3 untuk ”cukup baik”, bobot 4 untuk

“baik “ dan bobot 5 untuk “sangat baik”.

Selanjutnya bobot yang telah diberikan peserta focus group akan

dijumlahkan dan dirata-ratakan. Nilai yang dimasukan dalam matriks seleksi

penilaian akan dikalikan dengan beban presentase yang sudah diberikan

menjadi nilai beban. Nilai beban ini akan dijumlahkan untuk masing-masing

konsep. Dari kedua konsep yang diseleksi akan dipilih salah satu konsep yang

akan diteruskan untuk dikembangkan berdasarkan hasil seleksi tahap II.

Tabel 4.15 Bentuk Kuesioner Seleksi Konsep Tahap II

KUESIONER SELEKSI KONSEP JEMURAN BAJU TAHAP II Pelanggan: Tanggal: Alamat: Telepon: Apakah bersedia di follow-up: Ya/T idak

No. Kriteria Bobot Konsep 1 Bobot Konsep 2 1 Desain jemuran baju 2 Kemudahan penggunaan 3 Kemudahan untuk disimpan 4 Kemudahan untuk dibuat 5 Besarnya ukuran 6 Daya Tahan Jemuran 7 Panjang tali jemuran

Keterangan: 1 = Sangat kurang; 2 = Kurang baik; 3 = Cukup baik; 4 = Baik; 5 = Sangat baik

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.16 Hasil Pengumpulan Data Metode Penilaian Konsep

Kriteria seleksi Konesp 1 Rata-rata

Konsep 3 Rata-rata 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Desain jemuran baju 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3.6 Kemudahan penggunaan 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 Kemudahan untuk disimpan 4 3 4 4 2 3.4 5 3 4 4 2 3.6 Kemudahan untuk dibuat 4 5 4 4 4 4.2 4 3 4 4 4 3.8 Besarnya ukuran 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 Daya Tahan jemuran 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 Panjang tali jemuran 3 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4.2

Tabel 4.17 Hasil Seleksi Tahap II Dengan Metode Penilaian Konsep

Konsep

1 3 Kriteria seleksi Beban Rating Nilai Beban Rating Nilai Beban

Desain jemuran baju 12% 3 0.36 3.6 0.432 Kemudahan penggunaan 15% 4 0.6 4 0.6 Kemudahan untuk disimpan 10% 3.4 0.34 3.6 0.36 Kemudahan untuk dibuat 20% 4.2 0.84 3.8 0.76 Besarnya ukuran 15% 4 0.6 4 0.6 Daya Tahan jemuran 18% 4 0.72 4 0.72 Panjang tali jemuran 10% 4 0.4 4.2 0.42 Total Nilai 3.86 3.892 Peringkat 2 1 Lanjutkan ? tidak Ya

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.3.3 Pengujian Konsep

Pengujian konsep dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kembali, dengan

dicantumkan spesifikasi konsep dan gambar konsep didalamnya agar orang-orang

dapat mengetahui produknya secara detail.

Kuisioner tersebut dilakukan untuk mengetahui dan menguji konsep yang

sudah diseleksi. Survei ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelanggan-

pelanggan mau membeli produk tersebut atau tidak dan seberapa ingin mereka

membeli produk tersebut bila produk tersebut sudah keluar di pasaran.

Survei dilakukan kembali dengan metode menyebarkan kuesioner sejumlah

100, jumlah ini dianggap sudah cukup mengingat sudah banyaknya survei yang

telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Konsep yang akan diuji memang sudah

mewakili kebutuhan yang sudah teridentifikasi.

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.18 Bentuk Kuesioner Pengujian Konsep

Survey Pengujian Konsep Jemuran Baju (Magic Roler Rope)

Nama : Pewancara : Daniel Rustanto Alamat : Tanggal :

Telepon : Saya adalah seorang Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Nusantara yang sedang menyusun Skripsi tentang pengembangan produk jemuran baju (magic roler rope). Berikut ini adalah gambar produk dan cara kerja serta.

Produk ini adalah produk jemuran baju yang ringan dan minamalis . Produk ini juga dapat dipindahkan, selain itu juga terdapat :

1. Tali sepanjang 6 meter yang dapat dipanjangkan dan dipendekan sesuai keperluan 2. Roler berfungsi untuk mengencangkan tali 3. Gantungan hanger untuk mengantungkan hanger 4. Tombol pengunci untuk menjaga agar tali tetap mamiliki tegangan sehingga tidak kendor waktu

digantungkan pakaian Jika produk dihargai Rp. 60.000,- dan tersedia pada toko-toko toserba di sekitar anda bagaimana peluang anda membeli produk ini dalam satu tahun mendatang?

Saya pasti tidak akan membeli

Saya mungkin tidak akan membeli

Saya mungkin/tidak

membeli

Saya mungkin akan

membeli

Saya pasti membeli

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.19 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Pengujian Konsep

Frequency Percent Valid percend 1.Pasti tidak akan membeli 9 9 9 2.Mungkin Tidak akan membeli 13 13 13 3.Mungkin atau tidak membeli 40 40 40 4.Mungkin akan membeli 27 27 27 5.pasti akan membeli 11 11 11

Total 100 100 100

05

1015202530354045

1.Pasti tidakakan

membeli

2.MungkinTidak akanmembeli

3.Mungk inatau tidakmembeli

4.Mungkinakan

membeli

5.pasti akanmembeli

Pengujian Konsep

Freq

uenc

y

Gambar 4.9 Diagram Batang Hasil Pengujian Konsep

Dari data tersebut didapatkan Fdefinitely (proporsi responden survei dari

survei pengujian konsep yang memilih ‘pasti akan membeli’) adalah 0.11

dan Fprobably (proporsi responden survei pengujian konsep yang memilih

‘mungkin akan membeli’) adalah 0.27. Pada Cdefinitely dan Cprobably

merupakan nilai yang ditentukan berdasarkan pengalaman perusahaan.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Dalam pemilihan Cdefini tely (responden pasti akan membeli produk tersebut)

adalah 0.2 dan Cprobably (responden mungkin akan membeli produk tersebut)

adalah 0.3. Dengan demikian, dapat diketahui nilai P yang merupakan

probabilitas pelanggan pada target pasar untuk membeli produk pada

periode yang ditentukan untuk 1 tahun mendatang.

P = Fdefinitely × Cdefinitely + Fprobably × Cprobably

P = 0.11 × 0.2 + 0.27 × 0.3

P = 0.103

Sehingga probabilitas peluang untuk menjangkau pasar dalam

penjualan jemuran baju presentasi yaitu 10.3 %. Dalam hal ini,

membuktikan produk jemuran baju cukup diminati oleh masyarakat.

4.4 Arsitektur Produk

Dalam menetapkan arsitektur produk konsep yang ke-3 ini sangat diperlukan

pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi-fungsi komponen

secara garis besar dapat digambarkan dengan skema produk seperti di bawah ini.

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.10 Skema Jemuran Baju

Skema jemuran baju tersebut hanya menunjukkan komponen-komponen

utama dari produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah selanjutnya adalah

mengelompokkan komponen tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk

memiliki fungsi yang berbeda, komponen yang memiliki fungsi yang sama

dapat dikelompokkan dalam satu chunk.

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.11 Pengelompokan Elemen-Elemen Jemuran

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa produk jemuran baju ini

memiliki 4 kelompok chunk yang berbeda, yang masing-masing memiliki

fungsi sebagai penahan body, body, pemutar panjang pendeknya tali, pengunci

untuk menahan agar tali tidak kendor.

Gambar di atas merupakan gambar susunan dari geometris jemuran baju

yang direncanakan akan dibuat, gambar tersebut disusun berdasarkan skema

produk dan diagram fungsi untuk memastikan susunan komponen tidak saling

bertentangan dalam hal fungsinya.

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

4.5 Design For Manufacturing Product ( DFM )

Pada tahapan design for manufacturing ini akan dibuat perhitungan

biaya komponen dengan bersumber dari data-data yang ada pada Bill of

Material (BOM) dan Operation Process Chart (OPC), yang berguna dalam hal

memberikan informasi mengenai jumlah komponen yang dibutuhkan, tahapan

proses yang perlu dilaksanakan dalam pembuatan maupun perakitan serta

waktu perakitan untuk mencari biaya perakitan yang nantinya dikalikan dengan

jam kerja dan upah tenaga kerja.

Bill of Material yang dibuat terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk tabel

biasa maupun bentuk berstruktur (biasa disebut struktur produk). Berikut ini

akan digambarkan struktur jemuran baju yang terdiri dari 6 level atau tingkatan.

Output dari struktur produk ini yang nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel

yang juga dapat dilihat pada tabel 4.16.

Fungsi dari Bill of material ini adalah untuk melihat jumlah komponen

dan material yang dibutuhkan untuk membuat satu unit jemuran baju sesuai

yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Gambar 4.12 Struktur Produk Jemuran Baju

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.20 Bill of Material (BOM)

No komp Level Description Kode Quantity Keterangan

1 1 Assembly- 6 A-6 2 Beli 2 .2 Assembly- 5 A-5 2 Beli 3 ..3 Assembly- 4 A-4 2 Beli 4 …4 Assembly- 3 A-3 2 Beli 5 ….5 Assembly- 2 A-2 2 Beli 6 …..6 Assembly- 1 A-1 2 Beli 7 …..6 Roller R 2 Beli 8 ….5 Pengait Hanger PG 2 Beli 9 …4 Body 1 B-2 2 Beli 10 ..3 Sekrup SK 6 Beli 11 .2 Pengait P 2 Beli 12 1 Sekrup SK 2 Beli

Alat bantu yang juga digunakan dalam analisis Design of Manufacturing

adalah Operation Process Chart (Peta Proses Operasi / OPC). Operation

Proses Chart berisi tentang langkah-langkah proses operasi seperti pencetakan,

pemotongan dan perakitan. Proses inspeksi atau pemeriksaan juga dapat

dimasukkan dalam Operation Process Chart untuk menjaga kualitas dari

produk.

Peran Operation Process Chart dalam Design of Manufacturing ini

nantinya adalah untuk merancang proses yang paling sistematis dan waktu yang

paling efektif untuk membuat setiap 1 unit magic roler rope.

Berikut adalah gambar dari Operation Process Chart untuk pembuatan

jemuran baju yang dilakukan pada pembuatan prototype awal sebelum Design

of Manufacturing.

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Nama Objek : Jemuran bajuNo Part : 1Dipetakan Oleh : Daniel RustantoTanggal dipetakan : 29 january 2008

Peta Proses Operasi

X

Sekarang

Usulan

A-2

A-3

A-4

A-5

Roller

PositioningManual

Pengait Hanger

PositioningManual

Body 1

A-1I-1

Body 2

PositioningManual

Sekrup

RakitObeng

Pengait

PositioningManual

Sekrup

A-6

PengepakanA-7I-2

Body Penahan

RakitObeng

0.4'

2'

0.26'

2.12'

0.2'

0.3'

3.5'Ringkasan

Assemb ly

InspeksiSt orage

Total

Kegiatan Ju mlah Waktu(me nit)

7

2

110

8.78'

-

-8.78'

Gambar 4.13 Peta Prose Operasi ( OPC )

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Dengan menggunakan informasi dari Bill of Material dan Operation

Process Chart yang telah dibuat maka selanjutnya dapat dilakukan

perhitungan biaya komponen dan biaya produksi per unit. Untuk

memperkirakan biaya produksi digunakan asumsi-asumsi dan data-data di

bawah ini:

Tabel 4.21 Perkiraan Biaya Komponen Satu Unit Jemuran Baju

No Komponen Material Jumlah Unit Harga

1 Body Plastik ABS 2 buah 3.000 2 Roller Plastik ABS 2 buah 6.000 3 Pengait Hanger Plastik ABS 20 buah 2.500 4 Sekrup Besi 8 buah 600 5 Pengait Plastik ABS 2 buah 800 6 Body Penahan Plastik ABS 2 buah 1.000 7 Packaging Dus 1 buah 3.500

Total biaya per unit 17.400

• Perkiraan penjualan jemuran baju per tahun adalah 48000 unit sehingga dalam

satu bulan diperkirakan produksi sebanyak 4000 unit.

• Asumsi jumlah hari kerja adalah 20 hari dalam sebulan dengan delapan jam

kerja setiap harinya. Sehingga produksi jemuran baju per hari adalah 200 unit.

• Berdasarkan Operation Process Chart waktu siklus 1 unit adalah 9 menit,

maka waktu yang diperlukan untuk memproduksi jemuran baju per hari

adalah 1800 menit.

• Plastik ABS merupakan plastik tahan panas yang telah disediakan oleh pabrik

dimana kita memesan komponen-komponen.

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

• Menentukan biaya perakitan per bulan, yaitu:

1. Biaya peralatan

Biaya peralatan atau ramp-up dialokasikan pada saat perhitungan

analisis ekonomi karena jenis-jenis peralatan yang akan digunakan

memiliki jangka waktu pemakaian yang cukup lama (diatas 1 tahun).

2. Upah tenaga kerja langsung, yaitu:

• Tenaga Kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi

magic roler rope sebanyak 200 unit per hari adalah 4 operator.Dari

keempat operator tersebut terdapat satu orang sebagai pemimpin

tim regu (supervisor).

• Untuk tenaga kerja langsung lainnya berkaitan dengan

pengembangan produk selanjutnya dibutuhkan 2 orang designer

dan 1 orang manager untuk melancarkan jalannya produksi dan

bertanggung jawab untuk mengembangkan jemuran baju sehingga

terus terjadi inovasi pada produk tersebut.

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Tabel 4.22 Perkiraan biaya tenaga kerja langsung

Tingkatan Jumlah Upah (Rp.)

Total upah (Rp.)

Operator 3 1.500.000 4.500.000 Supervisor 1 2.000.000 2.000.000 Designer 1 4.000.000 4.000.000 Manager 1 6.000.000 6.000.000

Total biaya tenaga kerja langsung 16.000.000

Sehingga biaya total perakitan Rp 16.017.400,-

• Asumsi biaya overhead, terdiri dari:

1. Biaya pendukung

Biaya ini terdiri dari berbagai macam jenis biaya yang mendukung

penanganan material, jaminan kualitas, pembelian, pengiriman,

penerimaan, fasilitas-fasilitas dan pemeliharaan peralatan atau

perlengkapan. Sehingga biaya ini sudah termasuk upah untuk tenaga

kerja maintainance dan cleaning service. Biaya pendukung adalah

10% dari total biaya komponen selama sebulan.

2. Biaya alokasi tidak langsung

Biaya ini mencakup biaya listrik,air,tenaga kerja tidak langsung, biaya

perawatan bangunan, dan biaya lainnya yang sulit untuk dialokasikan

secara langsung pada suatu produk secara spesifik. Biaya alokasi tidak

langsung ini dikenakan 100% dari biaya perakitan karena ada sebagian

biaya perakitan yang belum dikalkulasikan dalam Design of

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Manufacturing sebab ada beberapa jenis biaya yang bersifat investasi

peralatan.

Tabel 4.23 Perkiraan Biaya Overhead

Biaya overhead Jumlah (Rp.) Pendukung (10% x 17400 x 4000) 6.960.,000 Alokasi tidak langsung (100% x 16.017.400) 16.017.400

Total 22.977.400

Sehingga biaya overhead diperkirakan Rp 22.977.400,-

Dengan demikian, biaya manufaktur yang dikeluarkan dalam satu bulan adalah

sebesar Rp 108.594.800 atau biaya per unitnya mencapai Rp. 140.000,- Untuk lebih

rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.24 Biaya Manufaktur

Jumlah (Rp.) Biaya komponen (17400 x 4000) 69.600.000 Biaya perakitan 16,017,400 Biaya overhead 22.977.400

Total 108.594.800

Biaya per unit (Total dibagi 4000) 27.148,70

≈30.000

4.6 Analisis Ekonomi

Tahapan terakhir dalam suatu proses pengembangan produk adalah analisis

ekonomi untuk memperkirakan gambaran prospek dari penjualan produk ini beberapa

periode ke depan. Hasil dari analisis ini akan menentukan keputusan untuk terus

menjalankan pengembangan produk ini (bila menguntungkan) atau tidak (bila tidak

menguntungkan bahkan mengalami kerugian).

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Analisis ekonomi yang dilakukan menggunakan 2 metode yaitu metode

kuantitatif dan metode kualitatif.

4.6.1 Analisis Kuantitatif

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam menghitung cashflow

dengan metode NPV:

- Perhitungan dilakukan selama 7 kuartal (3 bulanan). Tujuan dari pembagian

periode menjadi menjadi kuartalan adalah agar bentuk tabel nantinya lebih

ringkas dan sederhana. Produk jemuran baju memiliki life cycle yang pendek

mengingat persaingan yang semakin ketat dalam bidang ini sehingga

diperlukan pengembangan produk (re-design) terhadap magic roler rope.

- Biaya pengembangan diasumsikan sebesar Rp. 72.000.000,- selama 9 bulan

yakni untuk keperluan pembelian bahan komponen, pembuatan prototype,

pengembangan produk tersebut, dana untuk riset dan investasi peralatan serta

perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang pengembangan produk

jemuran baju.

- Biaya pemasaran dan penunjang diperkirakan Rp. 45.000.000,- per kuartal

yang dimulai pada kuartal ketiga. Biaya tersebut sudah termasuk untuk

pengiklanan melalui berbagai media massa, kerjasama dan pameran.

- Volume produksi per kuartal adalah 12.000 unit dengan harga per unit adalah

Rp. 30.000,-. Diasumsikan jemuran baju hanya diproduksi selama 1 tahun dan

produksi dimulai pada kuartal keempat tahun pertama.

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

- Keuntungan penjualan per unit adalah sekitar 100% sehingga harga 1 unit

jemuran baju yang dijual adalah senilai Rp. 60.000,- maka keuntungan yang

diperoleh adalah Rp. 30.000,- namun 12% dari keuntungan tersebut diberikan

kepada dealer yang mendistribusikan produk tersebut ke para distributor dan

konsumen sehingga hasil keuntungan hanya mencapai Rp. 26.400,-. Dengan

demikian nilai jual jemuran baju tersebut adalah Rp. 56.400,-.

- Bunga kredit pinjaman (r) untuk modal usaha berdasarkan situs Bank Negara

Indonesia (BNI) adalah 0.93% per bulan.

Dengan data-data tersebut maka hasil perhitungan cashflow dengan metode

NPV untuk jemuran baju ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.25 Total Aliran Kas, Nilai Saat Ini Dan Nilai Bersih Saat Ini.

Nilai dalam Rp. (juta-an) Tahun 1 Tahun 2

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Biaya pengembangan -24.000 -24.000 Biaya ramp-up -50.000

Biaya pemasaran & penunjang -45.000 -45,000 -45,000 -45.000 -45.000

Biaya produksi -360.000 -

360.000 -360.000 -360.000 Volume produksi 12.,000 12,000 12,000 12.000 Biaya per unit -30 -30 -30 -30 Pendapatan penjualan 676,800 676,800 676.800 676.800

Volume penjualan 12.,000 12,000 12,000 12.000 Harga per unit 56.400 56.400 56.400 56.400 Aliran kas per periode -24,000 -119,000 271,800 271,800 271.800 271.800

Nilai saat ini tahun 1, r + 11.16% -24.000 -112.628 250.263 243.470 236.861 230.432

NPV 824.398

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Dari tabel 4.33 maka dapat dilihat nilai bersih proyek ini dapat mencapai

Rp. 824.398.000,-. Proyek ini menghasilkan nilai keuntungan bersih yang positif

maka berdasarkan analisis kuantitatif proyek layak dijalankan.

4.6.2 Analisis kualititatif

Analisis kualitatif dilakukan agar hasil dari analisis kuantitatif yang telah

diperhitungkan disesuaikan dengan keadaan pasar, lingkungan dan keadaan

ekonomi Indonesia. Disini peran analisis kualitatif berguna untuk lebih

menyakinkan bahwa produk ini layak dijalankan atau tidak.

Berikut adalah pertimbangan-pertimbangann yang akan mempengaruhi nilai

bersih proyek jemuran baju, yaitu:

• Perusahaan

Biaya pemasaran yang terjadi pada kuartal ke-3 ditingkatkan menjadi

Rp. 80.000.000,- dengan tujuan untuk meningkatkan awareness dari

masyarakat mengenai produk tersebut sehingga akan meningkatkan brand

image. Untuk selanjutnya biaya pemasaran berkurang 20% per kuartal karena

sifat dari iklan tersebut hanya berupa pengulangan agar masyarakat benar-

benar mengingat produk tersebut dengan beberapa kali lihat.

Selain itu,agar profit perusahaan dapat lebih besar lagi maka harga jual pada

saat launching adalah Rp 65.000,- dimana nilai ini lebih tinggi Rp 5.000,- dari

harga jual yang ditawarkan kepada konsumen saat melakukan pengujian

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

konsep. Kenaikan harga jual ini dianggap tidak akan memberi pengaruh

terhadap tingkat penjualan karena beberapa bulan sesudahnya harga jemuran

ini pun akan menurun yang disesuaikan dengan faktor pasar, jadi penjualan

satu unit melalui toserba adalah Rp. 60.800,-

• Lingkungan makro

Misalkan diasumsikan adanya pergeseran bidang ekonomi yang

memburuk dan regulasi pemerintah yang semakin ketat sehingga nilai bunga

kredit pinjaman (r) menjadi 13.5% per tahun.

Berdasarkan hasil analisis kualitatif tersebut maka nilai proyek saat ini

dapat dilihat pada tabel 4.34.

Tabel 4.26 Nilai Bersih Proyek Saat Ini Setelah Analisis Kualitatif Dilakukan

Nilai dalam Rp. (juta-an)

Tahun 1 Tahun 2

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

Biaya pengembangan -24.000 -24,000

Biaya ramp-up -50.000

Biaya pemasaran & penunjang -80.000 -64.000 -51.200 -40.960 32768

Biaya produksi -360.000 -360.000 -360.000 -360,000

Volume produksi 12.000 12.000 12.000 12.000

Biaya per unit -30 -30 -30 -30

Pendapatan penjualan 828.000 828.000 828.000 828.000

Volume penjualan 12.000 12.000 12.000 12.000

Harga per unit 60.800 60.800 60.800 60.800

Aliran kas per periode -24.000 -154.000 404.000 416.800 427.040 435.232

Nilai saat ini tahun 1, r + 13.5% -24.000 -144.108 365.708 364.977 361.735 356.638

NPV 1.280.950

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2008-2-00527-TI Bab 4.pdf · Pernyataan misi yang dimaksud perencanaan dari pemilik ide yang berisi mengenai

Dengan analisis kualitatif tersebut maka nilai bersih keuntungan proyek saat

ini adalah Rp. 1.280.950.000,- sehingga proyek ini masih bisa dikatakan dapat

menghasilkan nilai bersih yang positif walaupun terdapat beberapa faktor yang

akan menghambat keuntungan penjualan dari proyek jemuran baju ini.