Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
-
Upload
orlandosurya -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
1/7
IV-1
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1. Asumsi dan Parameter Keuangan
Analisis keuangan Jabon Merah dibuat untuk mengetahui deskripsi umum
pendapatan dan pengeluaran, kemampuan melunasi kredit dan kelayakan Usaha
dilihat dari beberapa kriteria kelayakan finasial seperti Net Present Value (NPV),
Internal Rate Return (IRR), Payback Period(PBP), dan Net Benefit/Cost Ratio (Net
B/C).
Tabel 4.1 : Asumsi Untuk Analisis Keuangan
No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah
1 Periode Proyek Tahun 12
2 Bulan Kerja Tahun Bulan 12
3 Luas Areal Ha 300
4 Output, Produksi dan Harga:
a. Produksi Kayu Jabon Merah Tahun Ke - 8 m3 18,000
b. Produksi Kayu Jabon Merah Tahun Ke - 12 m3 60,000
c. Harga Penjualan Kayu Jabon Merah Rp/m3 1,000,000
d. Hasil Penjualan Kayu Jabon Merah Tahun Ke 8 Rp 18,000,000,000
e. Hasil Penjualan Kayu Jabon Merah Tahun Ke 12 Rp 60,000,000,000
f. Kerusakan Bahan Baku dan Produk Per Mil 0.0%
g. Produksi Kayu Stok/Tahun/Ha m3 5
5 Biaya Tenaga Kerja kerja
a. Supervisor Rp/HOK 250,000
b. Buruh Tani Rp/HOK 75,000
6 Kebutuhan dan Harga Bahan Baku:
a. Kebutuhan Bibit Batang 363,000
b. Harga Bibit Rp/Batang 1,500
c. Biaya Pembelian Bibit Rp 544,500,000
7 Suku Bunga Per Tahun 11.00%
8 Proporsi Modal :
Investasia. Kredit % 60%
b. Modal Sendiri % 40%
Modal Kerja
a. Kredit 60%
b. Modal Sendiri 40%
9 Jangka Waktu Kredit*) Tahun 12
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
2/7
IV-2
Langkah awal sebelum analisis keuangan adalah membuat asumsi dan
parameter keuangan yang didasarkan pada hasil pengamatan di lapangan,
masukan dari instansi terkait dan pustaka yang berkaitan. Asumsi dan parameter
keuangan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1.Jangka waktu periode proyek ditetapkan 12 tahun, karena umur panen jabon
merah ditetapkan 12 tahun. Proses produksi Jabon Merah berlaku sepanjang tahun
karena bahan baku dapat diperoleh sepanjang tahun. Produksi kayu tegakan tinggal
sebelum pembersihan lahan yaitu sebesar 5 m3 per hektar per tahun pada areal
seluas 300 Ha.
4.2. Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional
Struktur biaya yang terdapat dalam Jabon Merah terdiri dari biaya investasidan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya awal yang digunakan sebelum
kegiatan operasional dilaksanakan. Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang
dibutuhkan pada saat proses produksi berlangsung.
4.2.1. Biaya Investasi
Pada saat memulai Usaha Jabon Merah, maka diperlukan biaya investasi
yang mencakup biaya pengurusan perizinan, biaya untuk sewa tanah, mesin dan
peralatan. Biaya investasi ini bersifat tetap yang harus dikeluarkan di tahun ke-0
sebelum Usaha dimulai. Besarnya biaya investasi untuk Usaha Jabon Merah
adalah sebesar Rp. 27.550.000,-. Perincian jenis dan jumlah biaya investasi dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Kebutuhan Biaya Investasi
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Pengadaan Bahan 849.705.000
2 Persiapan Lapangan 24.300.000
3 Pelaksanaan840.000.000
Jumlah1.714.005.000
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
3/7
IV-3
Kebutuhan biaya investasi yang terbesar adalah kebutuhan pengadaan
bahan yaitu sebesar Rp. 849.705.000 atau sebesar 49,57 persen dari total biaya
investasi. Kebutuhan biaya investasi untuk Jabon Merah dapat dilihat pada
Lampiran 1.
4.2.2. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi Jabon
Merah. Biaya operasional tergantung pada jumlah Jabon Merah yang akan
diproduksi. Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
variabel mencakup biaya pembelian bahan baku dan biaya tenaga kerja untuk
pelaksanaan/pemeliharaan. Biaya tetap mencakup biaya overhead yang harus
dikeluarkan setiap tahun dan sifatnya tidak langsung.
Perincian besarnya biaya operasional untuk masing-masing komponen dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Kebutuhan Biaya Operasional per Tahun
(tahun ke 2 hingga tahun ke 12)
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Biaya pelaksanaan/pemeliharaan 217,500,000
2 Biaya pengadaan bahan 6,600,000
Jumlah 224,100,000
Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa komponen biaya yang
paling besar adalah biaya pelaksanaan/pemeliharaan yang besarnya 97,54% dari
seluruh biaya operasional. Kebutuhan biaya operasional secara rinci dapat dilihat
pada Lampiran 2.
4.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja
Kebutuhan dana untuk industri Jabon Merah meliputi modal investasi dan
modal kerja. Modal investasi diperoleh dari dana sendiri sedangkan modal kerja
diperoleh baik dari kredit perbankan maupun dari dana sendiri. Jumlah keseluruhan
dana untuk proyek Jabon Merah adalah Rp. 4.502.205.000,-. Dana yang diperoleh
dari perbankan sebesar Rp. 2.701.323.000 atau 60% dari total dana yang
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
4/7
IV-4
diperlukan. Kebutuhan dana untuk investasi dan modal kerja dapat dilihat
pada Tabel 4.4.
Tabel 4. 4. Rincian Dana Investasi dan Modal Kerja
No Rincian Biaya proyek Persentase Total Biaya
1 Dana Investasi
a. Kredit 60 % 1.028.403.000
b. Dana Sendiri 40% 685.602.000
Jumlah dana Investasi 1.714.005.000
2 Dana Biaya produksi
a. Kredit 60% 1.672.920.000
b. Dana Sendiri 40% 1.115.280.000
Jumlah dana biaya produksi 2.788.200.000
3 Total Biaya Proyek
a. Kredit 60% 2.701.323.000
b. Dana Sendiri 40% 1.800.882.000
Jumlah 4.502.205.000
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa untuk biaya produksi dibutuhkan
dana sebesar Rp. 2.788.200.000 yang terdiri dari kredit perbankan sebesar Rp.
672.920.000 atau 60% dari total dana biaya produksi dan dari dana sendiri sebesarRp. 1.115.280.000 atau 40% dari total dana biaya investasi. Untuk kebutuhan
investasi dibutuhkan dana dari kredit perbankan sebesar Rp. 1.028.403.000 atau
60% dari total dana investasi dan dari dana sendiri sebesar Rp. 1.800.882.000 atau
40% dari total dana investasi.
Dana dari kalangan perbankan diangsur setiap tahun selama 12 tahun.
Bunga kredit untuk investasi diasumsikan sebesar 11% per tahun. Angsuran pokok
dan bunga dibayar setiap bulan. Perhitungan pengembalian pinjaman dalam bentuk
angsuran pokok dan bunga per tahun dapat dilihat pada Tabel 4.5.Angsuran pokok adalah sebesar Rp. 225.110.250,- per tahun. Perincian
pengembalian dana investasi dapat dilihat pada Lampiran 3.
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
5/7
IV-5
Tabel 4.5. Perhitungan Angsuran Kredit
Tahun Angsuran Angsuran Total Saldo Awal Saldo Akhir
Pokok Bunga Angsuran
2,701,323,000 2,701,323,000
1 225,110,250 285,796,222 510,906,472 2,701,323,000 2,476,212,750
2 225.110,250 261,034,094 486,144,344 2,476,212,750 2,251,102,500
3 225.110,250 461,382,217 236,271,967 2,251,102,500 2,025,992,250
4 225.110,250 211,509,839 436,620,089 2,025,992,250 1,800,882,000
5 225.110,250 186,747,712 411,857,962 1,800,882,000 1,575,771,750
6 225.110,250 161,985,584 387,095,834 1,575,771,750 1,350,661,500
7 225.110,250 137,223,457 362,333,707 1,350,661,500 1,125,551,250
8 225.110,250 112,461,329 337,571,579 1,125,551,250 900,441,000
9 225.110,250 87,699,202 312,809,452 900,441,000 675,330,750
10 225.110,250 62,937,074 288,047,324 675,330,750 450,220,500
11 225.110,250 38,174,947 263,285,197 450,220,500 225,110,250
12 225.110,250 13,412,819 238,523,069 225,110,250 0
4.5. Produksi dan Pendapatan
Produksi jabon merah dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 4.
Pendapatan yang diperoleh Jabon Merah pada tahun pertama hingga
tahun ke tujuh adalah Rp. 1.500.000.000 per tahun yang diperoleh dari kayu stok.
Pada tahun ke delapan sebesar Rp. 19.500.000.000. Pada tahun ke sembilan
himgga tahun ke sebelas sebesar Rp.1.500.000.000 per tahun. Pada tahun ke dua
belas , pendapatan sebesar Rp. 61.500.000.000,-. Proyeksi pendapatan Jabon
Merah selama 12 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Proyeksi Pendapatan Jabon Merah
Uraian Tahun
1 2 3 4 5 6
Penerimaan
Penjualan (Rp) 1.500..000.0001.500..000.000 1.500..000.000 1.500..000.000 1.500..000.000 1.500..000.000
7 8 9 10 11 12
PenerimaanPenjualan (Rp) 1.500..000.000 19.500..000.000 1.500..000.000 1.500..000.000 1.500..000.000 61.500..000.000
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
6/7
IV-6
4.6. Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Titik Impas
Proyeksi rugi laba Usaha menggambarkan potensi keuntungan atau kerugian
dari Usaha tersebut. Proyeksi rugi laba Jabon Merah dapat dilihat pada Lampiran
5. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diketahui bahwa Usaha Jabon Merahsudah dapat memperoleh keuntungan bersih pada tahun pertama yaitu sebesar Rp.
848,762,778,-denganprofit on sales sebesar 56,58%dan Titik Impas (Break Even
Point) dalam rupiah adalah Rp. 399,104,284,-.Keuntungan tersebut meningkat terus
setiap tahun sehingga pada tahun ke 12 dapat dicapai keuntungan bersih sebesar
Rp.60.418.837.474 ,- denganprofit on salessebesar 98,24% dan Titik Impas (Break
Even Point) dalam rupiah adalah Rp. 41.037.686,-.
Tabel 4.7. Proyeksi Rugi Laba dan BEP Usaha Per Tahun (Rp)
Lanjutan tabel 4.7.
No UraianTahun
1 2 3 4 5 6
A Total Penerimaan 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000
B Total Pengeluaran 636,237,222 525,921,094 515,411,727 505,757,525 497,009,798 489,222,936
C R/L Sebelum Pajak 863,762,778 974,078,906 984,588,273 994,242,475 1,002,990,202 1,010,777,064
D Pajak (1%) 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000
E Laba Setelah Pajak 848,762,778 959,078,906 969,588,273 979,242,475 987,990,202 995,777,064
F Profit on Sales 56.58% 63.94% 64.64% 65.28% 65.87% 66.39%
G BEP( Rupiah) 399,104,284 342,636,358 316,791,425 290,550,808 263,855,584 236,637,791
No UraianTahun
7 8 9 10 11 12
A Total Penerimaan 1,500,000,000 19,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 61,500,000,000
B Total Pengeluaran 482,454,590 476,765,870 472,221,555 468,890,309 466,844,915 466,162,526
C R/L Sebelum Pajak 1,017,545,410 19,023,234,130 1,027,778,445 1,031,109,691 1,033,155,085 61,033,837,474
D Pajak (1%) 15,000,000 195,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 615,000,000
E Laba Setelah Pajak 1,002,545,410 18,828,234,130 1,012,778,445 1,016,109,691 1,018,155,085 60,418,837,474
F Profit on Sales 66.84% 96.56% 67.52% 67.74% 67.88% 98.24%
G BEP( Rupiah) 208,818,733 142,260,618 150,995,351 120,758,506 89,447,994 41,037,686
-
7/25/2019 Bab 4 Aspek Keuangan Jabon Merah
7/7
IV-7
Profit on Sales rata-rata mencapai 70,62% per tahun, sedangkan rata-rata
BEP sebesar Rp. 216,907,928,- per tahun. Perincian proyeksi rugi laba dan BEP
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
4.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek
Proyeksi arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya kepihak lain dengan tetap memperoleh keuntungan. Arus
kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Berdasarkan arus kas juga
dilakukan perhitungan kelayakan Usaha yaitu Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return(IRR), Pay Back Period (PBP), dan Net Benefit-Cost Ratio(Net B/C).
Perincian proyeksi arus kas dapat dilihat pada Lampiran 6.
Proyeksi arus kas keluar terdiri dari angsuran pokok, angsuran bunga, biaya
variabel, biaya tetap, dan pajak. Sedangkan arus kas masuk adalah nilai hasil
penjualan selama satu tahun.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Jabon Merah merupakan Usaha
yang menguntungkan secara finansial karena pada tingkat suku bunga 11% per
tahun memiliki nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp. 29,301,721,451,-, IRR yang
lebih tinggi dari suku bunga bank yaitu sebesar 68.92%, dan Net B/C Ratio yang
lebih besar dari satu yaitu 18.10. Sedangkan PBP adalah 2.24 artinya pinjaman
sebesar Rp. 2.701.323.000 akan tertutup kembali setelah 2 tahun 2 bulan 26 hari
usaha berjalan. Ringkasan kriteria kelayakan dan nillainya dapat dilihat pada Tabel
4.8.
Tabel 4.8. Kelayakan Usaha Jabon Merah
No Kriteria Kelayakan Nilai JustifkasiKelayakan
1 NPV (Rp) 29,301,721,451 >0
2 IRR (%) 68,92% >11
3 Net B/C Ratio 18,10 >1
4 PBP (Tahun) 2,24